Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal murid; (2) Terdapat dua jenis asesmen diagnostik yaitu kognitif dan non-kognitif beserta tujuannya; (3) Hasil asesmen digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pembelajaran sesuai dengan kemampuan murid.
4. Apa itu Asesmen?
Asesmen adalah proses
pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar,
perkembangan dan pencapaian
hasil belajar murid
5. Arti Asesmen
Asesmen merupakan salah bukti
atau informasi untuk
memahami proses pembelajaran
yang akan dan sedang
berlangsung
7. Asesmen diagnostik kognitif
adalah asesmen yang dilakukan di
awal dan akhir pembelajaran untuk
memantau sejauh mana peserta
didik bisa memahami materi
pembelajaran.
Asesmen Diagnostik
Kognitif :
New York 4.496KM
Sydney 12.073KM
Manila 11.759KM
Paris 9.088KM
8. Tujuan Asesmen
Diagnostik Kognitif :
Mengidentifikasi pencapaian kompetensi
peserta didik. Merancang pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensi rata-rata
peserta didik. Membentuk kelas remedial
yang mampu mengakomodir peserta
didik dengan kemampuan di bawah rata-
rata.
9. Seorang siswa yang cepat paham dengan
satu topik, belum tentu cepat paham dengan
topik lainnya. Asesmen diagnosis memetakan
kemampuan semua siswa dikelas secara
cepat, untuk mengetahui siapa saja yang
sudah paham, dan siapa saja yang belum
paham. Dengan demikian Bapak/Ibu guru
dapat menyesuaikan materi pembelajaran
sesuai dengan kemampuan siswa.
Mengapa Asesmen Diagnostik
Kognitif Diperlukan?
10. Asesmen diagnostik non-kognitif
merupakan asesmen yang
dilakukan guru untuk mengetahui
kondisi psikologi, emosi, dan sosial
siswa. Bisa dikatakan bahwa
asesmen ini lebih ingin mengenal
bagaimana kondisi personal siswa.
Asesmen Diagnostik
Non Kognitif :
New York 4.496KM
Sydney 12.073KM
Manila 11.759KM
Paris 9.088KM
11. Tujuan Asesmen Diagnostik
Non Kognitif :
√Mengetahui aktivitas peserta didik saat
belajar di rumah.
√Memahami kondisi keluarga peserta
didik.
✓Memahami latar belakang pergaulan
peserta didik.
√Mengidentifikasi karakter, minat, serta
gaya belajar peserta didik.
18. Rencana Tindak Lanjut
Dari nilai asesmen diagnostik kognitif, guru dapat mengolah nilai
hasil asesmen kemudian menghitung rata-rata nilai kelas.
Berdasarkan analisa asesmen diagnostik Kognitif, guru dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Nilai diatas rata-rata akan diberikan tugas pengayaan materi
2. Nilai rata-rata kelas (nilai 8)ada beberapa orang siswa akan diberikan
tugas pendalaman materi atau materi pada topik
3 Nilai dibawah rata-rata akan diberi tambahan terkait materi tersebut
atau mengulangi pelajaran
Guru harus melakukan penilaian pembelajaran dari topik yang diajarkan sebelum
memulai pembelajaran yang baru. Apabila hal itu dilakukan maka landasan
pengetahuan keterampilan dasar siswa menjadi lebih kuat sebelum mempelajari
pengetahuan dan keterampilan yang lebih sulit.
19. Pelaksanaan asesmen diagnostik Kognitif
pada awal pembelajaran yang telah
dilakukan sangat diperlukan agar dapat
menyesuaikan tingkat pembelajaran
sesuai dengan kemampuan siswa, bukan
untuk mengejar target kurikulum. Hal ini
bertujuan agar guru dapat mengetahui
pengetahuan awal murid sebelum
memulai pembelajaran selanjutnya.
Umpan Balik rekan guru
Erizon, S.Pd.SD
20. Pelaksanaan asesmen diagnostik Kognitif
pada awal pembelajaran yang telah
dilakukan, guru mengajar kelompok
sesuai tingkat pembelajaran. Guru juga
menyesuaikan aktivitas dan materi
belajar di kelas dengan peningkatan rata-
rata semua murid di kelas.
Umpan Balik rekan guru
Mar'atul Istiyana, S.Pd.SD
21. Perencanaan tindak lanjut yang disusun
sudah termasuk dalam rencana tindak lanjut
berdasarkan hasil Asesmen Diagnosis, guru
telah menganalisis mulai dari nilai diatas rata-
rata sampai dengan di bawah rata-rata
.Dengan dilakukan asesmen ini guru dapat
mengetahui pengetahuan awal murid. Dari
pengetahuan awal yang dimiliki setiap murid
maka guru dapat meningkatka kemampuan
dan keterampilan murid dengan baik.
Umpan Balik rekan guru
Fitri Hayati, S.Pd.SD
22. Asesmen diagnostik dapat dimanfaatkan untuk
merencanakan pembelajaran efisien, merancang
baseline untuk asesmen belajar lebih lanjut.
Dan memperoleh informasi yang lebih lengkat
tentang siswa
(Kelebihan dan kesulitan belajar)