Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Reduksi oksidasi
1. REDUKSI OKSIDASI
(REDOKS)
Perbedaan reaksi reduksi dan oksidasi :
REDUKSI OKSIDASI
Melepas oksigen Menangkap oksigen
Menangkap elektron Melepas elektron
Bilangan oksidasi turun Bilangan oksidasi naik
Contoh reaksi reduksi : Contoh reaksi oksidasi :
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g) 4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Cr2O3(s) + 2Al(s) 2Cr(s) + Al2O3(s) CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g) 3S(s) + 2KClO3(s) 2KCl(s) + 3SO2(g)
Perhatikan perbedaannya!!!
Kalo reduksi dari punya O jadi ga punya O (melepas oksigen) Fe2O3 jadi Fe, Cr2O3 jadi Cr, CuO jadi
Cu
Tapi kalo oksidasi dari ga punya O jadi punya O (menangkan oksigen) Fe jadi Fe2O3, CH4 jadi CO2, S
jadi SO2
Contoh reaksi reduksi : Contoh reaksi oksidasi :
2- 2-
S + 2e S S S + 2e
2+ 2+
Ca + 2e Ca Ca Ca +2e
+ +
Ag + e Ag Ag Ag + e
Perhatikan perbedaannya!!!
Kalo reduksi, menangkap elektron (+ e ), bilangan oksidasinya turun
2-
Bilangan oksidasi S, berubah dari 0 (karena S unsur bebas), jadi -2 (S ) reduksi
2-
Bilangan oksidasi S, berubah dari -2 (S ), jadi 0 (S, unsur bebas) oksidasi
2+
Bilangan oksidasi Ca, berubah dari +2 (Ca ), jadi 0 (Ca, unsur bebas) reduksi
2+
Bilangan oksidasi Ca, berubah dari 0 (Ca, unsur bebas), jadi +2 (Ca ) oksidasi
Kalo oksidasi, melepas elektron ( + e), bilangan oksidasinya naik
Aturan menentukan bilangan oksidasi
1. Bilangan oksidasi unsur bebas = 0
Contohnya :
Na = 0; Fe = 0; H2 = 0; O2 = 0
2. Fluorin (F), mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya
3. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif
Bilangan oksidasi golongan IA = +1
Bilangan oksidasi golongan IIA = +2
Bilangan oksidasi logam-logam lain :
Al = +3 Ag = +1
Zn = +2 Sn = +2 dan +4
2. Pb = +2 dan +4 Cu = +1 dan +2
Fe = +2 dan +3 Au = +1 dan +3
Hg = +1 dan +2 Pt = +2 dan +4
4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya
Contohnya :
3+
Bilangan oksidasi Fe = +3
2-
Bilangan oksidasi S = -2
5. Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam (bilangan oksidasi H = -1)
6. Bilangan oksidasi O umumnya = -2
Kecuali :
Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2
Dalam H2O2, bilangan oksidasi O = -1
Dalam KO2, bilangan oksidasi O = -1/2
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0
Dalam H3PO4 jumlah bilangan oksidasi unsur-unsurnya = 0
(3.BO H) + (1.BO P) + (4.BO O) = 0
8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya
2-
Dalam C2O4 jumlah bilangan oksidasi unsur-unsurnya = -2
(2.BO C) + (4.BO O) = -2 Redoks bukan
yaaa???!!!
Cara menentukan jenis reaksi
Suatu reaksi tergolong reaksi redoks jika disertai perubahan bilangan oksidasi
Contoh :
Periksalah apakah reaksi berikut tergolong reaksi redoks atau bukan redoks!
1. CaCO3 + 2HCl CaCl2 + CO2 + H2O
2. 2KMnO4 + 14HCl 2MnCl2 + 2KCl + 5Cl2 + 7H2O
Reaksi yang melibatkan unsur bebas umumnya tergolong reaksi redoks
Unsur yang perlu diperiksa adalah unsur yang dalam reaksi berganti tipe
rumusnya
TIPS Contoh :
2-
H2SO4 Na2SO4; S tidak perlu diperiksa. Kenapa? Karena tetap sebagai SO 4
KMnO4 MnSO4; Mn perlu diperiksa. Kenapa? Karena berganti tipe rumusnya
Koefisien (angka di depan senyawa) ga usah diperhatikan
Yuk mari kita coba jawab contoh soalnya …
Reaksi 1. CaCO3 + 2HCl CaCl2 + CO2 + H2O melibatkan unsur bebas ga? (gaaaa…) Nah, karena
reaksi 1. tidak melibatkan unsur bebas, maka kita perlu menghitung bilangan oksidasinya. Biasanya…,
biasanya nih… unsur H sama O tuh bilangan oksidasinya ga berubah (kecuali ada senyawa H 2O2 disitu).
Jadi yang perlu kita periksa adalah kalsium (Ca), klorin (Cl) dan karbon (C).
Bilangan oksidasi Ca pada CaCO3 adalah +2 ingat!!! Ca golongan IIA, demikian juga dengan bilangan
oksidasi Ca pada CaCl2 jadi bilangan oksidasi Ca tidak berubah
Bilangan oksidasi C pada CaCO3 adalah + 4, demikian juga dengan bilangan oksidasi C pada CO 2
1 x BO Ca + 1 x BO C + 3 x BO O = 0 1 x BO C + 2 x BO O = 0
1 x (+2) + 1 x BO C + 3 x (-2) = 0 1 x BO C + 2 x (-2) = 0
+2 + 1 x BO C + (-6) = 0 BO C + (-4) = 0
1 x BO C + (-4) = 0 BO C = +4
BO C = +4
3. Bilangan oksidasi Cl pada HCl adalah -1 demikian juga bilangan oksidasi Cl pada CaCl2
1 x BO H + 1 x BO Cl = 0 1 x BO Ca + 2 x BO Cl = 0
1 x (+1) + 1 x BO Cl = 0 1 x (+2) + 2 x BO Cl = 0
+1 + BO Cl = 0 +2 + 2 x BO Cl = 0
BO Cl = 0 – 1 2 x BO Cl = 0 – 2
BO Cl = -1 2 x BO Cl = -2
BO Cl = -1
Jadi karena tidak ada bilangan oksidasi yang berubah, maka reaksi 1. bukanlah reaksi redoks
Pada reaksi 2. 2KMnO4 + 14 HCl 2MnCl2 + 2KCl + 5Cl2 + 7H2O, tanpa menentukan bilangan oksidasi
unsur-unsur yang terlibat dalam reaksi, dapat dipastikan bahwa reaksi tersebut adalah reaksi redoks
karena di dalam persamaan reaksi tersebut terdapat unsur bebas klorin (Cl 2). Bilangan oksidasi Cl
berubah dari -1 (dalam HCl) menjadi 0 (dalam Cl2)
Menentukan reduktor dan oksidator dalam suatu reaksi redoks
Pertama, kalian harus menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi inget-inget
lagi tips yang di atas!!
Jangan lupa juga… Oksidator itu adalah zat yang mengalami reduksi, sebaliknya reduktor itu zat yang
mengalami oksidasi
Contoh soal :
Tentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi, dan hasil reduksinya!
CuO + H2 Cu + H2O
BO Cu turun dari +2 jadi 0 CuO bertindak Perhatikan reaksi di kiri itu ya …
sebagai oksidator dan Cu sebagai hasil reduksinya Ada yang sendirian kan? H2 sama Cu..
BO H2 naik dari 0 jadi +1 H2 bertindak sebagai Nah, H2 kan disebelah kiri (sebelum panah),
reduktor dan H2O sebagai hasil oksidasinya pasangannya berarti yang disebelah kanan (setelah
panah), H2O
Kalo Cu (sebelah kanan, setelah panah),
pasangannya berarti CuO
Reaksi autoredoks
Reaksi diproporsionasi oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama
Cl2 +2NaOH NaCl + NaClO + H2O
Reaksi konproporsionasi hasil reduksi dan hasil oksidasinya merupakan zat yang sama
2H2S + SO2 3S + 2H2O
Mau lebih paham???!!! Latihan soal yukss…
Di download juga ya latihn soalnya… Semangat!!!