1. MID SEMESTER
NAMA : NINA RUSPINA
NIM : E1B 010 035
1. Perbedaan hakekat pengukuran, penilaian, asesmen, dan evaluasi.
a. Pengukuran
Yaitu Proses untuk suatu objek dengan alat ukur untuk mengukur dengan
menggunakan alat terhadap objek. Proses pengukuran menghasilkan angka yang
disebut kuantitatif , jika diterapkan dalm proses pembelajaran.
b. Penilaian
Yaitu Langkah kedua dalam proses pembelajaran , yang merupakan tindak lanjut dari
pengukuran untuk menilai menggunakan criteria penilaian tertentu untuk menilai.
c. Assesment
Yaitu Langkah ketiga dalam proses pembelajaran , yang merupakan proses untuk
memberikan pertimbanagan dan perbaikan berdasarkan penilaian yang telah
dilakukan.
d. Evaluasi
Yaitu Merupakan langkah ke empat untuk melakukan eksekusi berdasarkan
pertimbangan yang dilakukan pada langkah assessmen
2. Contoh setiap komponen tersebut (nomor 1).
a. Pengukuran
- Alat ukur : Tes / Non Tes
- Objek : Siswa -> Kognitif, afektif , psikomotorik
- Hasil : Kuantitatif dan kualitatif
b. Penilaian
a.Penelusuran
kegiatan yang dilakukan untuk menelusuri apakah proses pembelajaran telah
berlangsung sesuai dengan yang direncanakan atau tidak
b.Pengecekan
mencari informasi apakah terdapat kekurangan padapeserta didik selama proses
pembelajaran
1
2. c.Pencarian
Mencari dan menemukan penyebab kekurangan yang muncul selama proses
pembelajaran berlangsung
d.Penyimpulan
Menyimpulkan tentang tingkat pencapaian belajar yang telah dimiliki peserta didik.
c. Assesment
- keputusan penilaian untuk peserta didik
-pertimbangan yang harus dilakukan oleh guru kepada peserta didik
d. Evaluasi
Komponen masukan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni masukan mentah
(raw input), yaitu para siswa, dan masukan alat (instrumental input), yakni unsur
manusia dan non manusia yang mempengaruhi terjadinya proses.
Komponen proses adalah interaksi semua komponen pengajaran seperti bahan
pengajaran, metode dan alat, sumber belajar, sistem penilaian, dan lain-lain.
Komponen keluaran adalah hasil belajar yang dicapai anak didik setelah menerima
proses pengajaran. Penilaian keluaran lebih banyak dibahas dalam penilaian hasil.
Penilaian terhadap masukan mentah, yakni siswa sebagai subjek dan objek belajar.
3. Pilihlah satu SK, satu KD pada kelas dan semester tertentu; susunlah masing-masing satu
item soal jenis tes kognitif (C1-C6) dan soal jenis nontes afektif (A1-A5). Seluruh tes dan
nontes disusun dalam bentuk essay, dan dilengkapi rubrik untuk keduanya (tes kognitif
dan nontes afektif).
Kelas VII, Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan sikap 1.1 Mendeskripsikan hakikat norma-norma,
positif terhadap norma- kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang
norma yang berlaku dalam berlaku dalam masyarakat
kehidupan bermasyarakat, 1.2 Menjelaskan hakikat dan arti penting hukum
berbangsa, dan bernegara bagi warganegara
1.3 Menerapkan norma-norma, kebiasaan, adat
istiadat dan peraturan yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
2
3. Tes Kognitif
1. Menurut Aristoteles manusia merupakan Zoon Politicon , jelaskan maksudnya !
2. Pilih 2 saja dari 4 norma berdasarkan sumbernya yang terdapat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara kemudian jelaskan hakikatnya menurut anda !
3. Menurut anda bagaimana penerapan norma hokum dalam kehidupan masyarakat ,
kemudian bagaimana sanksi apa yang di dapatkan jika melanggar norma tersebut ,
serta sebutkan manfaat yang dapat kamu ambil dari penerapan norma tersebut.
WACANA untuk soal 4, 5 dan 6
Pengelola Gedung Belum Siap Terapkan Larangan Merokok
Pemilik gedung di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan kawasan sekitar Monas
belum siap menerapkan peraturan larangan merokok di lingkungan tempat kerja.
Banyak gedung, dari 89 gedung yang berlokasi di kawasan itu, belum memiliki tempat atau
ruangan khusus untuk merokok. Kalaupun sudah memiliki tempat khusus yang disiapkan,
tempat itu belum layak pakai. "Survei terakhir kami, 26 Januari lalu, kami kecewa, karena
banyak gedung yang belum siap. Ada yang sudah siap (ruangan khusus untuk merokok), tapi
tempatnya tidak memenuhi syarat," kata Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah DKI Jakarta, Kosasih Wirahadikusumah, di Balaikota, Senin (30/1).
Larangan merokok di tempat umum, lingkungan tempat kerja, tempat pelayanan kesehatan,
tempat belajar-mengajar, tempat bimbingan anak, rumah ibadah dan angkutan umum telah
diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara. Oleh karena itu, pemilik atau pengelola tempat-tempat yang disebutkan
di atas dapat menyediakan tempat khusus untuk merokok.
Aturan dengan ancaman sanksi hukuman pidana kurungan 6 bulan atau denda Rp50 juta itu
akan diterapkan secara efektif mulai 4 Februari mendatang. Kawasan Sudirman-Thamrin dan
Monas merupakan kawasan percontohan penerapan peraturan itu.
Sementara berkaitan dengan akan diterapkannya peraturan tersebut dan peraturan lain dalam
Perda Nomor 2 Tahun 2005 seperti uji emisi bagi kendaraan pribadi, Pemprov DKI Jakarta
pada Jumat (3/2) mendatang akan melakukan acara pencanangan dalam bentuk apel bendera
di halaman Balaikota pukul 08.00 WIB. Sekitar 1.000 orang akan hadir dalam acara tersebut,
antara lain wakil dari para penyuluh, bengkel, serta teknisi pelaksana uji emisi.
Kosasih menambahkan, apel bendera itu bertujuan menunjukkan keseriusan Pemprov DKI
dalam melaksanakan Perda Nomor 2 Tahun 2005 itu terutama soal kewajiban uji emisi
kendaraan pribadi dan larangan merokok.
http://www.infoanda.com/linksfollow.php?li=www.kompas.co.id//metro/news/0601/30/1716
38.html
3
4. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan wacana yang telah kalian baca diatas
4. Pada hakikatnya, pemberlakuan peraturan daerah tentang larangan merokok di tempat
umum ini adalah demi kepentingan masyarakat sendiri, terutama demi kesehatan
masyarakat. Bisakah kamu menjelaskan hubungan antara pemberlakuan peraturan
daerah tersebut dengan kesehatan masyarakat ?
5. Menurutmu bagaimana seharusnya masyarakat menyikapi peraturan larangan
merokok di tempat umum tersebut melihat dampak negative yang ditimbulkan oleh
perokok aktif tersebut?
6. Sebagai sesama warga Negara Indonesia, apa yang akan kamu lakukan apabila
melihat ada orang yang merokok di tempat umum, sementara di tempat tersebut
banyak orang yang akan ikut menghisap asap rokok dari orang yang merokok tadi.
a. Pedoman penskoran
No.Item Uraian Skor
Tes
1. a. Jawaban benar , mendapatkan skor maksimal apabila memuat kata a.10
kunci b.7
- Manusia pada dasarnya memiliki keinginan c.3
- Hidup bersama-sama dan bergaul
-Berkumpul dengan manusia lainnya
b. Jika hanya memuat dua kata kunci maka mendapatkan skor 7
c. Jika hanya memuat satu kata kunci maka mendapatkan skor 3
2 a. Jawaban benar , mendapatkan skor maksimal 12 apabila memuat a.12
dua poin saja dari kata kunci dibawah ini b.6
- Norma Agama merupakan peraturan hidup yang berasal dari c. 4
Tuhan
- Norma kesusilaan merupakan peraturan hidup yang dianggap
sebagai suara hati manusia dalam masyarakat.
-Norma Kesopanan merupakan peraturan hidup yang timbul dari
pergaulan sekelompok manusia.
- Norma Hukum merupakan peraturan hidup yang dibuat oleh
penguasa Negara
b. Jika hanya memuat satu point dari kata kunci maka mendapatkan
skor 6
c. Jika hanya memuat satu kata kunci maka mendapatkan skor 4
3 a. Jawaban benar , mendapatkan skor maksimal apabila memuat kata a.15
kunci b.10
-Pengertian Norma hokum c.7
* peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa negara
4
5. *bersifat memaksa
* mempunyai sanksi yang tegas
- Sanksinya tegas berupa hukuman penjara
-Manfaat yang bisa kita ambil adalah keamanan dalm masyarakat
bias terjaga apabila norma tersebut dipatuhi
b. Jika hanya memuat dua kata kunci maka mendapatkan skor 10
c. Jika hanya memuat satu kata kunci maka mendapatkan skor 7
4 a. Jawaban benar , mendapatkan skor maksimal 18 apabila memuat a.18
kata kunci b.15
- Siswa menjelaskan hubungan tentang bahaya merokok ditempat c.9
umum
- dampak kesehatan pada masyarakat apabila merokok di tempat
umum
- perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif.
b. Jika hanya memuat dua kata kunci maka mendapatkan skor 15
c. Jika hanya memuat satu kata kunci maka mendapatkan skor 9
5 a. Jawaban benar , mendapatkan skor maksimal 20 apabila memuat a.20
kata kunci b.15
- Siswa menjelaskan pentingnya diterapkannya larangan peraturan c.9
merokok ditempat umum
- dampak kesehatan pada masyarakat apabila merokok di tempat
umum
- perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif.
- sikap seharusnya yang kita lakukan adalah mematuhi peraturan
tersebut
b. Jika hanya memuat tiga kata kunci maka mendapatkan skor 15
c. Jika hanya memuat dua kata kunci maka mendapatkan skor 9
6 a. Jawaban benar , mendapatkan skor maksimal 25 apabila memuat a.25
kata kunci b. 20
- Siswa menjelaskan bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang lain c.10
- Siswa menjelaskan bahwa dia akan menegur apabila ada orang
yang merokok di tempat umum
- Siswa menjelaskan pentingnya menerapakan peraturan larangan
merokok
b. Jika hanya memuat dua kata kunci maka mendapatkan skor 20
c. Jika hanya memuat dua kata kunci maka mendapatkan skor 10
JUMLAH 100
5
6. b. Nontes afektif (A1-A5) ( Skala Sikap)
Sikap Peserta didik terhadap Mata Pelajaran Pkn
No Pernyataan SS S TT TS STS
1 Saya mempersiapkan diri untuk menerima
pelajaran Pkn di kelas dengan membaca
materi pelajaran dirumah dan tidak datang
terlambat kesekolah
2 Saya berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran Pkn di kelas dan mengikuti
dengan serius
3 Saya sering membaca buku yang terkait
dengan materi pelajaran yang diajarkan
disekolah dan sering berkunjung
keperpustakaan
4 Saya senang mengerjakan tugas yang
diberikan oleh bapak / ibu guru dan
berusaha mengerjakan dengan baik dan
benar serta tepat waktu
5 Saya berusaha menerapkan nilai nilai baik
yang terkandung di dalam pelajaran Pkn
dalam kehidupan sehari hari
Keterangan:
No Sikap Skor
1 SS : Sangat setuju 50
2 S : Setuju 35
3 TT :Tidak Tahu 0
4 TS : Tidak Setuju 10
5 STS : Sangat tidak setuju 5
Jumlah 100
Sumber :
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penilaian-afektif.pdf
Dwiyono, Agus . 2009. Kewarganegaraan 1 SMP Kelas VII. Jakarta.2006 : Yudisthira
6