SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
2012


   PERKEMBANGAN
   EKSPOR INDONESIA
   Perekonomian Indonesia




   Oleh               : NAURA FARIHATU ALFIA HIDAYATI
   Fakultas/JurusaN   : EKONOMI/ AKUNTANSI
   NIM                : 2011122082
   Dosen              : DAHRUJI




  UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
           SURABAYA
              2012
PERKEMBANGAN EKSPOR INDONESIA

A.       Pendahuluan
         Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara
yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan
dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara
saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan
hubungan-hubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara
pembayarannya. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara
yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi.
Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi,
demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan
perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan
kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan
pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu
antara negara-negara yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan
untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut. Transakasi perdagangan
internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu
transaksi sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-
pengusaha yang bertempat tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun
dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang
timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa,
kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda.
         Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat
itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan
berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri
promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri
membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam
antar berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya
saing suatu produk.

B.     Pengertian Ekspor
       Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada
umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri
untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan
campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian
penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor.

C.      Perkembangan Ekspor Indonesia
        Sejak tahun 1987 ekspor Indonesia mulai didominasi oleh komoditi non migas
dimana pada tahun-tahun sebelumnya masih didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini
terjadi setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di bidang
ekspor, sehingga memungkinkan produsen untuk meningkatkan ekspot non migas. Pada
tahun 1998 nilai ekspor non migas telah mencapai 83,88% dari total nilai ekspor Indonesia,
sementara pada tahun 1999 peran nilai ekspor non migas tersebut sedikit menurun, menjadi
79,88% atau nilainya 38.873,2 juta US$ (turun 5,13%). Hal ini berkaitan erat dengan krisis
moneter yang melanda indonesia sejak pertengahan tahun 1997.
        Tahun 2000 terjadi peningkatan ekspor yang pesat, baik untuk total maupun tanpa
migas, yaitu menjadi 62.124,0 juta US$ (27,66) untuk total ekspor dan 47.757,4 juta US$
(22,85%) untuk non migas. Namun peningkatan tersebut tidak berlanjut ditahun berikutnya.
Pada tahun 2001 total ekspor hanya sebesar 56.320,9 juta US$ (menurun 9,34%), demikian
juga untuk eskpor non migas yang menurun 8,53%. Di tahun 2003 ekspor mengalami
peningkatan menjadi 61.058,2 juta US$ atau naik 6,82% banding eskpor tahun 2002 yang
sebesar 57.158,8 juta US$. Hal yang sama terjadi pada ekspor non migas yang naik 5,24%
menjadi 47.406,8 juta US$. Tahun 2004 ekspor kembali mengalami peningkatan menjadi
71.584,6 juta US$ (naik 17,24%) demikian juga ekspor non migas naik 18,0% menjadi
55.939,3 juta US$. Pada tahun 2006 nilai ekspor menembus angka 100 juta US$ menjadi
100.798,6 juta US$ atau naik 17,67%, begitu juga dengan ekspor non migas yang naik
19,81% dibandingkan tahun 2005 menjadi 79.589,1 juta US$.
        Selama lima tahun terakhir, nilai impor Indonesia menunjukkan trend meningkat
rata-rata sebesar 45.826,1 juta US$ per tahun. Pada tahun 2006, total impor tercatat sebesar
61.065,5 juta US$ atau meningkat sebesar 3.364,6 juta US$ (5,83%) dibandingkan tahun
2005. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya impor migas sebesar 1.505,2 juta
US$ (8,62%) menjadi 18.962,9 juta US$ dan non migas sebesar 1.859,4 juta US$ (4,62%)
menjadi 42.102,6 juta US$. Pada periode yang sama, peningkatan impor terbesar 54,15%
dan non migas sebesar 39,51%.
Dilihat dari kontribusinya, rata-rata peranan impor migas terhadap total impor selama lima
tahun terakhir mencapai 26,15% dan non migas sebesar 73.85% per tahun. Dibandingkan
tahun sebelumnya, peranan impor migas meningkat dari 30,26% menjadi 31,05% di tahun
2006. Sedangkan peranan impor non migas menurun dari 69,74% menjadi 68,95%.

D.       Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor (juta US$), 1980-2006
      Tahun Non Migas Migas         Total       Ekspor-     Ekspor-             Ekspor-
                                                Impor       Impor               Impor
     1980    6.168.8   9.090.4      17.781.6    1.744.0     23.950.4            10.834.4
     1981    4.501.3   11.550.8     20.663.2    1.721.3     25.164.5            13.272.1
     1982    3.929.0   13.314.1     18.399.3    3.544.8     22.328.3            16.858.9
     1983    5.005.2   12.207.0     16.140.7    4.144.8     21.145.9            16.351.8
     1984    5.869.7   11.185.3     16.018.1    2.696.8     21.887.8            13.882.1
     1985    5.868.9   8.983.5      12.717.8    1.275.6     18.586.7            10.259.1
     1986    6.528.4   9.632.0      8.276.6     1.086.4     14.805.0            10.718.4
     1987    8.579.6   11.302.4     8.556.0     1.067.9     17.135.6            12.370.3
     1988    11.536.9  12.339.5     7.681.6     909.0       19.218.5            13.248.5
     1989    13.480.1  15.164.4     8.678.8     1.195.2     22.158.9            16.359.6
     1990    14.604.2  19.916.6     11.071.1    1.920.4     25.675.3            21.837.0
     1991    18.247.5  23.558.5     10.894.9    2.310.3     29.142.4            25.868.8
     1992    23.296.1  25.164.6     10.670.9    2.115.0     33.967.0            27.279.6
1993   27.077.2      26.157.2      9.745.8      2.170.6       36.823.0      28.327.8
     1994   30.359.8      29.616.1      9.693.6      2.367.4       40.053.4      31.983.5
     1995   34.953.6      37.717.9      10.464.4     2.910.8       45.418.0      40.628.7
     1996   38.093.0      39.333.0      11.721.8     3.595.5       49.814.8      42.928.5
     1997   41.821.1      37.755.7      11.622.5     3.924.1       53.443.6      41.679.8
     1998   40.975.5      24.683.2      7.872.1      2.653.7       48.847.6      27.336.9
     1999   38.873.2      20.322.2      9.792.2      3.681.1       48.665.4      24.003.3
     2000   47.757.4      27.495.3      14.366.6     6.019.5       62.124.0      33.514.8
     2001   43.684.6      25.490.3      12.636.3     5.471.8       56.320.9      30.962.1
     2002   45.046.1      24.763.1      12.112.7     6.525.8       57.158.8      31.288.9
     2003   47.406.8      24.939.8      13.651.4     7.610.9       61.058.2      32.550.7
     2004   55.939.3      34.792.5      15.645.3     11.732.0      71.584.6      46.524.5
     2005   66.428.4      40.243.2      19.231.6     17.457.7      85.660.0      57.700.9
     2006   79.589.1      42.102.6      21.209.5     18.962.9      100.798.6     61.065.5



E.     Kondisi Ekspor Indonesia Dewasa Ini
       Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat
itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan
berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri
promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri
membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam
antar berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya
saing suatu produk.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai 118,43 juta US$
atau meningkat 26,92% dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor non
migas mencapai 92,26 juta US$ atau meningkat 21,63%. Sementara itu menurut sektor,
ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan lainnya pada periode tersebut
meningkat masing-masing 34,65%, 21,04%, dan 21,57% dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya.
Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan
kontribusi 58,8% terhadap total ekspor non migas. Kesepuluh golongan tersebut adalah,
lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet
dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak,
dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu,
serta timah.
        Selama periode Januari-Oktober 2008, ekspor dari 10 golongan barang tersebut
memberikan kontribusi sebesar 58,80% terhadap total ekspor non migas. Dari sisi
pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 27,71% terhadap periode
yang sama tahun 2007.
Sementara itu, peranan ekspor non migas di luar 10 golongan barang pada Januari-Oktober
2008 sebesar 41,20%.
        Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$11,80
juta (12,80%), diikuti Amerika Serikat dengan nilai 10,67 juta US$ (11,57%), dan
Singapura dengan nilai 8,67 juta US$ (9,40%).
Peranan dan perkembangan ekspor non migas Indonesia menurut sektor untuk periode
Januari-Oktober tahun 2008 dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada. Ekspor produk
pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan lainnya masing-masing
meningkat 34,65%, 21,04%, dan 21,57%.
        Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008,
kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 64,13%, sedangkan kontribusi ekspor
produk pertanian adalah sebesar 3,31%, dan kontribusi ekspor produk pertambangan adalah
sebesar 10,46%, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10%.
Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak
dipungkiri semenjak terjadinya krisis finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin
menurun. Sebut saja saat ekspor per September yang sempat mengalami penurunan 2,15%
atau menjadi 12,23 juta US$ bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun, secara year
on year mengalami kenaikan sebesar 28,53%.

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennySlide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennyBenny Siallagan
 
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014PA Rianto
 
Volcano Animation
Volcano AnimationVolcano Animation
Volcano Animationinasuhenda
 
Psisdm berbasis kompetensi
Psisdm berbasis kompetensiPsisdm berbasis kompetensi
Psisdm berbasis kompetensiSuryana Sumantri
 
pengembangan sdm - FISIP Undip
pengembangan sdm - FISIP Undippengembangan sdm - FISIP Undip
pengembangan sdm - FISIP UndipardinmarL
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdmNusa Group
 
Globalisasi Ekonomi
Globalisasi EkonomiGlobalisasi Ekonomi
Globalisasi EkonomiRifda Latifa
 
Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusiaPengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusiaKie A'mukso
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016Kartika Dwi Rachmawati
 
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANGMEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANGHeru_N_W
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3abi-ray
 
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingPemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 

Andere mochten auch (20)

Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 bennySlide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
Slide perekonomian indonesia menuju 2015 benny
 
Pembayaran Expor Impor
Pembayaran Expor ImporPembayaran Expor Impor
Pembayaran Expor Impor
 
LC dan SKBDN
LC dan SKBDN LC dan SKBDN
LC dan SKBDN
 
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
Buku ii-bab-ix rpjmn tahun 2010-2014
 
Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)Impor Sementara (ppt)
Impor Sementara (ppt)
 
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of CreditEkspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
 
Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang EksporTatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
 
Volcano Animation
Volcano AnimationVolcano Animation
Volcano Animation
 
Psisdm berbasis kompetensi
Psisdm berbasis kompetensiPsisdm berbasis kompetensi
Psisdm berbasis kompetensi
 
pengembangan sdm - FISIP Undip
pengembangan sdm - FISIP Undippengembangan sdm - FISIP Undip
pengembangan sdm - FISIP Undip
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdm
 
Globalisasi Ekonomi
Globalisasi EkonomiGlobalisasi Ekonomi
Globalisasi Ekonomi
 
Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusiaPengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia
 
Latihan soal
Latihan soalLatihan soal
Latihan soal
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANGMEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BANGUN DATAR SEGITIGA SEMBARANG
 
Psak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti InvestasiPsak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti Investasi
 
Efek hitung-mundur-
Efek hitung-mundur-Efek hitung-mundur-
Efek hitung-mundur-
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
 
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingPemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 

Ähnlich wie Perkembangan Ekspor Indonesia

Perdagangan Internasional dan ekonomi sma.pptx
Perdagangan  Internasional dan ekonomi sma.pptxPerdagangan  Internasional dan ekonomi sma.pptx
Perdagangan Internasional dan ekonomi sma.pptxCytos
 
Makalah ttg asean deplu 10 des.2010
Makalah ttg asean  deplu 10 des.2010 Makalah ttg asean  deplu 10 des.2010
Makalah ttg asean deplu 10 des.2010 Amril Taufik Gobel
 
Laporan penelitian peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...
Laporan penelitian   peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...Laporan penelitian   peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...
Laporan penelitian peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...Fajar Baskoro
 
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi IndonesiaPaket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi IndonesiaAr rayan
 
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvgggggggggggggggggKPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvgggggggggggggggggpurwantohadikusuma79
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdfandrikfca1
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanHadi Purwanto
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdfsuharlina1
 
Presentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas) Kadin
Presentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas)  KadinPresentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas)  Kadin
Presentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas) KadinBio Perforasi
 
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdfV.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdfRoySalam
 
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaPengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaMuhammadThasril
 
Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779
Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779
Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779asepahmadrosidin
 
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfLaporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfAkuhuruf
 
Kemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEAKemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEAFerdy Mujahid
 

Ähnlich wie Perkembangan Ekspor Indonesia (20)

Perdagangan Internasional dan ekonomi sma.pptx
Perdagangan  Internasional dan ekonomi sma.pptxPerdagangan  Internasional dan ekonomi sma.pptx
Perdagangan Internasional dan ekonomi sma.pptx
 
Pasar modal indonesia
Pasar modal indonesiaPasar modal indonesia
Pasar modal indonesia
 
Makalah ttg asean deplu 10 des.2010
Makalah ttg asean  deplu 10 des.2010 Makalah ttg asean  deplu 10 des.2010
Makalah ttg asean deplu 10 des.2010
 
DR KASAN.pdf
DR KASAN.pdfDR KASAN.pdf
DR KASAN.pdf
 
Laporan penelitian peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...
Laporan penelitian   peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...Laporan penelitian   peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...
Laporan penelitian peran go to financial terhadap inklusi keuangan di indon...
 
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi IndonesiaPaket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
 
SENSITIVITAS.pptx
SENSITIVITAS.pptxSENSITIVITAS.pptx
SENSITIVITAS.pptx
 
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvgggggggggggggggggKPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaan
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf
 
Presentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas) Kadin
Presentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas)  KadinPresentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas)  Kadin
Presentasi Dewan Kedelai Nasional (Dekenas) Kadin
 
2003bda bab10
2003bda bab102003bda bab10
2003bda bab10
 
Tek 0910
Tek 0910Tek 0910
Tek 0910
 
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdfV.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
 
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaPengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
 
Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779
Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779
Materi grand priview aston pangandaran condotel hubungi 0816608779
 
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfLaporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
 
Kemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEAKemandirian pangan sesudah MEA
Kemandirian pangan sesudah MEA
 
39517894 pembangunan
39517894 pembangunan39517894 pembangunan
39517894 pembangunan
 

Perkembangan Ekspor Indonesia

  • 1. 2012 PERKEMBANGAN EKSPOR INDONESIA Perekonomian Indonesia Oleh : NAURA FARIHATU ALFIA HIDAYATI Fakultas/JurusaN : EKONOMI/ AKUNTANSI NIM : 2011122082 Dosen : DAHRUJI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2012
  • 2. PERKEMBANGAN EKSPOR INDONESIA A. Pendahuluan Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hubungan-hubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut. Transakasi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha- pengusaha yang bertempat tinggal atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda. Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam
  • 3. antar berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. B. Pengertian Ekspor Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya adalah impor. C. Perkembangan Ekspor Indonesia Sejak tahun 1987 ekspor Indonesia mulai didominasi oleh komoditi non migas dimana pada tahun-tahun sebelumnya masih didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini terjadi setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di bidang ekspor, sehingga memungkinkan produsen untuk meningkatkan ekspot non migas. Pada tahun 1998 nilai ekspor non migas telah mencapai 83,88% dari total nilai ekspor Indonesia, sementara pada tahun 1999 peran nilai ekspor non migas tersebut sedikit menurun, menjadi 79,88% atau nilainya 38.873,2 juta US$ (turun 5,13%). Hal ini berkaitan erat dengan krisis moneter yang melanda indonesia sejak pertengahan tahun 1997. Tahun 2000 terjadi peningkatan ekspor yang pesat, baik untuk total maupun tanpa migas, yaitu menjadi 62.124,0 juta US$ (27,66) untuk total ekspor dan 47.757,4 juta US$ (22,85%) untuk non migas. Namun peningkatan tersebut tidak berlanjut ditahun berikutnya. Pada tahun 2001 total ekspor hanya sebesar 56.320,9 juta US$ (menurun 9,34%), demikian juga untuk eskpor non migas yang menurun 8,53%. Di tahun 2003 ekspor mengalami peningkatan menjadi 61.058,2 juta US$ atau naik 6,82% banding eskpor tahun 2002 yang sebesar 57.158,8 juta US$. Hal yang sama terjadi pada ekspor non migas yang naik 5,24% menjadi 47.406,8 juta US$. Tahun 2004 ekspor kembali mengalami peningkatan menjadi 71.584,6 juta US$ (naik 17,24%) demikian juga ekspor non migas naik 18,0% menjadi 55.939,3 juta US$. Pada tahun 2006 nilai ekspor menembus angka 100 juta US$ menjadi
  • 4. 100.798,6 juta US$ atau naik 17,67%, begitu juga dengan ekspor non migas yang naik 19,81% dibandingkan tahun 2005 menjadi 79.589,1 juta US$. Selama lima tahun terakhir, nilai impor Indonesia menunjukkan trend meningkat rata-rata sebesar 45.826,1 juta US$ per tahun. Pada tahun 2006, total impor tercatat sebesar 61.065,5 juta US$ atau meningkat sebesar 3.364,6 juta US$ (5,83%) dibandingkan tahun 2005. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya impor migas sebesar 1.505,2 juta US$ (8,62%) menjadi 18.962,9 juta US$ dan non migas sebesar 1.859,4 juta US$ (4,62%) menjadi 42.102,6 juta US$. Pada periode yang sama, peningkatan impor terbesar 54,15% dan non migas sebesar 39,51%. Dilihat dari kontribusinya, rata-rata peranan impor migas terhadap total impor selama lima tahun terakhir mencapai 26,15% dan non migas sebesar 73.85% per tahun. Dibandingkan tahun sebelumnya, peranan impor migas meningkat dari 30,26% menjadi 31,05% di tahun 2006. Sedangkan peranan impor non migas menurun dari 69,74% menjadi 68,95%. D. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor (juta US$), 1980-2006 Tahun Non Migas Migas Total Ekspor- Ekspor- Ekspor- Impor Impor Impor 1980 6.168.8 9.090.4 17.781.6 1.744.0 23.950.4 10.834.4 1981 4.501.3 11.550.8 20.663.2 1.721.3 25.164.5 13.272.1 1982 3.929.0 13.314.1 18.399.3 3.544.8 22.328.3 16.858.9 1983 5.005.2 12.207.0 16.140.7 4.144.8 21.145.9 16.351.8 1984 5.869.7 11.185.3 16.018.1 2.696.8 21.887.8 13.882.1 1985 5.868.9 8.983.5 12.717.8 1.275.6 18.586.7 10.259.1 1986 6.528.4 9.632.0 8.276.6 1.086.4 14.805.0 10.718.4 1987 8.579.6 11.302.4 8.556.0 1.067.9 17.135.6 12.370.3 1988 11.536.9 12.339.5 7.681.6 909.0 19.218.5 13.248.5 1989 13.480.1 15.164.4 8.678.8 1.195.2 22.158.9 16.359.6 1990 14.604.2 19.916.6 11.071.1 1.920.4 25.675.3 21.837.0 1991 18.247.5 23.558.5 10.894.9 2.310.3 29.142.4 25.868.8 1992 23.296.1 25.164.6 10.670.9 2.115.0 33.967.0 27.279.6
  • 5. 1993 27.077.2 26.157.2 9.745.8 2.170.6 36.823.0 28.327.8 1994 30.359.8 29.616.1 9.693.6 2.367.4 40.053.4 31.983.5 1995 34.953.6 37.717.9 10.464.4 2.910.8 45.418.0 40.628.7 1996 38.093.0 39.333.0 11.721.8 3.595.5 49.814.8 42.928.5 1997 41.821.1 37.755.7 11.622.5 3.924.1 53.443.6 41.679.8 1998 40.975.5 24.683.2 7.872.1 2.653.7 48.847.6 27.336.9 1999 38.873.2 20.322.2 9.792.2 3.681.1 48.665.4 24.003.3 2000 47.757.4 27.495.3 14.366.6 6.019.5 62.124.0 33.514.8 2001 43.684.6 25.490.3 12.636.3 5.471.8 56.320.9 30.962.1 2002 45.046.1 24.763.1 12.112.7 6.525.8 57.158.8 31.288.9 2003 47.406.8 24.939.8 13.651.4 7.610.9 61.058.2 32.550.7 2004 55.939.3 34.792.5 15.645.3 11.732.0 71.584.6 46.524.5 2005 66.428.4 40.243.2 19.231.6 17.457.7 85.660.0 57.700.9 2006 79.589.1 42.102.6 21.209.5 18.962.9 100.798.6 61.065.5 E. Kondisi Ekspor Indonesia Dewasa Ini Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983. Sejak saat itu, ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen luar negeri membeli barang domestik, menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan sangat tajam antar berbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi faktor penentu daya saing suatu produk. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Oktober 2008 mencapai 118,43 juta US$ atau meningkat 26,92% dibanding periode yang sama tahun 2007, sementara ekspor non migas mencapai 92,26 juta US$ atau meningkat 21,63%. Sementara itu menurut sektor, ekspor hasil pertanian, industri, serta hasil tambang dan lainnya pada periode tersebut meningkat masing-masing 34,65%, 21,04%, dan 21,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • 6. Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan kontribusi 58,8% terhadap total ekspor non migas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak, dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, serta timah. Selama periode Januari-Oktober 2008, ekspor dari 10 golongan barang tersebut memberikan kontribusi sebesar 58,80% terhadap total ekspor non migas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 27,71% terhadap periode yang sama tahun 2007. Sementara itu, peranan ekspor non migas di luar 10 golongan barang pada Januari-Oktober 2008 sebesar 41,20%. Jepang pun masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$11,80 juta (12,80%), diikuti Amerika Serikat dengan nilai 10,67 juta US$ (11,57%), dan Singapura dengan nilai 8,67 juta US$ (9,40%). Peranan dan perkembangan ekspor non migas Indonesia menurut sektor untuk periode Januari-Oktober tahun 2008 dibanding tahun 2007 dapat dilihat pada. Ekspor produk pertanian, produk industri serta produk pertambangan dan lainnya masing-masing meningkat 34,65%, 21,04%, dan 21,57%. Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan Januari-Oktober 2008, kontribusi ekspor produk industri adalah sebesar 64,13%, sedangkan kontribusi ekspor produk pertanian adalah sebesar 3,31%, dan kontribusi ekspor produk pertambangan adalah sebesar 10,46%, sementara kontribusi ekspor migas adalah sebesar 22,10%. Kendati secara keseluruhan kondisi ekspor Indonesia membaik dan meningkat, tak dipungkiri semenjak terjadinya krisis finansial global, kondisi ekspor Indonesia semakin menurun. Sebut saja saat ekspor per September yang sempat mengalami penurunan 2,15% atau menjadi 12,23 juta US$ bila dibandingkan dengan Agustus 2008. Namun, secara year on year mengalami kenaikan sebesar 28,53%.