SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 54
BAB 6
RANGKAIAN LISTRIK
  ARUS SEARAH
ARUS LISTRIK
   Tiga hal tentang arus listrik
        Arus listrik didefinisikan
         sebagai aliran partikel-partikel
         bermuatan positif (walaupun
         sesungguhnya yang bergerak
         adalah elektron-elektron                       •
         bermuatan negatif ).
        Arah arus listrik (arah arus




                                                            Elektron
         konvensional) berlawanan
         dengan arah arus elektron.
        Arus listrik mengalir dari titik
         berpotensial tinggi ke titik       Kuat arus
         berpotensial rendah (elektron
         mengalir dalam arah
         berlawanan, dari potensial
         rendah ke potensial tinggi).
BESAR KUAT ARUS LISTRIK
   Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar
    muatan listrik q yang mengalir setiap satuan
    waktu t.

         A •q                                B

 Titik A berpotensial tinggi dan titik B berpotensial
  rendah
                               I = arus listrik (A)
 Rumus :      I = q/t         q = muatan (C)
                               t = waktu (s)
HUKUM OHM
   Hukum ohm berbunyi :
    Tegangan V pada ujung-
    ujung sebuah komponen
    listrik adalah sebanding
    dengan kuat arus listrik I
    yang melalui komponen
    itu, asalkan suhu
    komponen dijaga tetap.
                                 George Simon Ohm (1887 – 1954)
                                        Fisikawan Jerman
RUMUS OHM
   Besarnya tegangan listrik pada ujung-ujung
    penghantar listrik :
                      V = beda potensial (volt)
       V = I.R         I = arus listrik (ampere)
                      R = hambatan listrik ( ohm , Ω )
              R
                   I


               V
HAMBATAN LISTRIK
   Dengan menggunakan hukum Ohm, jika
    tegangan V tetap, hambatan diperkecil maka kuat
    arus listrik bertambah besar.
                   RL     jika I mengecil dengan
            R
      I                  cara menambah R,maka
                          lampu RL menjadi redup
                          artinya R nilainya dapat
                          diubah-ubah.
                  V
HAMBATAN PENGHANTAR
 Hambatan kawat penghantar besarnya
  ditentukan oleh :
  1. Hambat jenis kawat (Ω.m)
  2. Panjang kawat (m)
  3. Luas penampang kawat (m²)          A = luas
 Rumus :                 ρ = hambat   penampang
                              jenis
             L
                       penghantar
      R = ρ.
             A       L = Panjang
                   penghantar
PENGARUH SUHU TERHADAP
HAMBATAN PENGHANTAR
   Hambatan kawat penghantar
    bila suhunya berubah nilainya
    berubah dan dipengaruhi
    oleh :
   Hambatan pada suhu awal
    adalah Ro (Ω)
   Koefisien suhu hambatan jenis
    α (per ºC)
   Hambatan pada suhu t adalah
    Rt (Ω)
   Maka besar hambatan Rt
    adalah :

        ∆R = Ro.α.∆t
        Rt = Ro ( 1 + α.∆t )
HUKUM I KIRCHOFF
   Pada rangkain yang
    bercabang, apabila ujung-
    ujung rangkaian diberi
    kuat arus listrik maka
    jumlah kuat arus yang
    menuju titik cabang sama
    dengan jumlah kuat arus
    listrik yang meninggalkan
    titik cabang yang sama.
                                Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 )
                                      Fisikawan Jerman
    ∑ I masuk = ∑ I keluar
CONTOH HUKUM I KIRCHOFF
   Dengan memperhatikan rangkaian di bawah ini,
    berdasarkan hukum I kirchhoff, maka :
             I2                  I4
                                       I5
      A                        B      I6        C
            I3
       I1                                            I1
                       E

   Di titik cabang A  I1 = I2 + I3
   Di titik cabang B  I2 + I3 = I4 + I5 + I6
   Di titik cabang C  I4 + I5 + I6 = I1
RANGKAIAN HAMBATAN
   Rangkaian hambatan listrik yang dapat
    dipecahkan berdasarkan hukum Ohm dan
    hukum I Kirchhoff.
       1. Rangkaian seri
       2. Rangkaian paralel
       3. Rangkaian kombinasi seri dan paralel
Rangkaian Seri
   Ciri-ciri rangkaian hambatan seri, apabila ujung-ujungnya diberi
    tegangan listrik.
      a. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sama
        besar, sama dengan kuat arus yang melalui
        hambatan pengganti.
                   I = I1 = I2 = I3 = …
      b. Tegangan pada ujung-ujung hambatan rangkaian
        sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap
        hambatan.
                   V = V1 + V2 + V3 + …

                 V1           V2           V3


           I            I1           I2           I3
                             V
Manfaat Rangkaian Seri
   Manfaat rangkaian hambatan seri adalah :
     a. Untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian

      Rs = R1 + R2 + R3 + …
       b. Sebagai pembagi tegangan dimana tegangan pada
        ujung-ujung tiap hambatan sebanding dengan nilai
        hambatannya.
        V1 : V2 : V3 : …= R1 : R2 : R3 …
               V1        V2        V3


          I         I1        I2        I3
                         V
Penggunaan hk.Ohm & hk. I Kirchhoff
pada rangkaian seri
          V1            V2        V3


    I     R1     I1     R2   I2   R3 I3
                        V
   I = I1 = I 2 = I3
                                       Rs = R1 + R2 + R3
 V = I.Rs
 V1= I1.R1

   V2= I2.R2
   V3= I3.R3
Rangkaian Paralel
   Ciri-ciri rangkaian hambatan paralel, apabila ujung-ujungnya diberi
    tegangan listrik.
      a. Tegangan ujung-ujung tiap hambatan sama besar, sama
        dengan tegangan ujung-ujung hambatan pengganti.
                   V = V1 = V2 = V3 = …
        b. Kuat arus yang melalui hambatan rangkaian paralel sama
         dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan.
                   I = I1 + I2 + I3 + …
                                                    I1
                               I
                                                    I2
                         V                          I3
Manfaat Rangkaian Paralel
   Manfaat rangkaian hambatan paralel adalah :
     a. Untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian

      1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …
       b. Sebagai pembagi arus dimana kuat arus yang
        melalui tiap-tiap hambatan sebanding dengan
        kebalikan nilai hambatannya.            R1
        I1 : I2 : I3 : …= 1/R1 : 1/R2 : 1/R3 …      I
                                   I          R2    1


                                              R3   I2
                              V                    I3
Penggunaan hk.Ohm & hk. I Kirchhoff
pada rangkaian paralel
   V = V1 = V2 = V3                R1
 V = I.Rp                          R2       I1
                              I
 V1= I1.R1                                  I2
                                    R3
   V2= I2.R2
                                             I3
   V3= I3.R3

                                         V

   V=I.Rp = I1.R1 = I2.R2 = I31/Rp = 1/R + 1/R + 1/R
                               .R3
                                         1     2      3
Rangkaian hambatan kombinasi
   Untuk menyelesaikan persoalan rangkaian
    kombinasi dapat menggunakan rumus rangkaian
    seri dan paralel. Dengan memper-hatikan
    rangkaian dari unit yang terkecil.
                                R3
              R1      R2        R      I3
                              4

               I1       I2   R5     I4

                                    I5
                    E
VBC = I.R2


         VAB = I.R1                                    R3
                                R1       R2                 I3
                        A            B             C   R4
                                                                 D
                                     I         I            I4
                                                       R5
I = I3 + I 4 + I 5
                                                            I5

                                          E
   Rs = R1 + R2 + Rp



                              1/Rp = 1/R3 + 1/R4 + 1/R5
VCD = I.Rp = I3.R3 = I4.R4 = I5.R5
VBC = I.R2


          VAB = I.R1                                   R3
                                 R1       R2                I3
                         A            B            C   R4
                                                                 D
                                      I        I            I4
                                                       R5
 I = I3 + I 4 + I 5
                                                            I5

                                           E
    Rs = R1 + R2 + Rp


VCD = I.Rp = I3.R3 = I4.R4 = I5.R5

                               1/Rp = 1/R3 + 1/R4 + 1/R5
Persamaan
 yang bisa
  dibentuk
  E = I.Rs
    Atau                                    Hambatan luar
E = I.(R + r)
                         R1
                    I
                                                 Hambatan
                                                penggantiny
                                                  a seri
                                                 Rs = R + r


            I           E
                         E r

   Elemen baterai
                               Hambatan dalam
Persamaan
 yang bisa
  dibentuk
  E = I.Rs
    Atau                                   Hambatan luar
E = I.(R + r)
                         R1
                    I
                                                Hambatan
                                               penggantiny
                                                 a seri
                                                Rs = R + r


            I           E r

   Elemen baterai
                              Hambatan dalam
Gaya gerak listrik(GGL) elemen ε
                    adalah tegangan pada ujung-
             R1        ujung baterai saat tidak
A                         B
                  dihubungkan ke komponen listrik;
        I          sedang tegangan jepit Vj adalah
                     Tegangan pada adalah beda
                     tegangan jepit ujung-ujung
                  potensial antara dua titik di kutub-
                  baterai saat dihubungkan dengan
                    kutub elemen baterai. Dalam
                           komponen listrik
                  rangkaian ini ditunjukkan)oleh titik
                           E = I.( R + r
    I       E r   A dan B. Besarnya tegangan jepit
                      dari rangkaian ini adalah :

                      Vj = VAB = I.R = E – I.r
 Galvanometer adalah alat untuk mendeteksi
  ada tidaknya kuat arus listrik di dalam suatu
  kawat penghantar.
 Alat ini akan digunakan untuk menyelidiki
  rangkaian hambatan pada Jembatan
  Wheatstone
                                           0   1
                                      -1
                                                   2
                                 -2
    Jika pada penghantar
     terdapat arus listrik
         maka jarum
         menyimpang
                             +        -    G
Arus listrik
 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2                        Jika galvanometer
         bercabang                           menunjuk angka nol
                                                  Maka…
                              R1              R2
                                    Jadi besarnya I Rs2 = R3 + R4
                                        R5          dapat
Arus listrik            I1
 mengalir                          dihitung dengan rumus
                                      sebagai berikut :
                         I2                I = E/Rp
        Rs1 = R1 + R2
                                     G
                              R4              R3       R1.R3 = R2.R4
Saklar         I                                           Dan
ditutup
                                                       Rangkaiannya
                                                       menjadi seperti
                                                         berikut …
                        Saklar         E
R1.R3 ≠ R2.R4                          Jika jarum
         Arus listrik
  Dan untuk menentukan                      galvanometer
        bercabang
  hambatan penggantinya                     menyimpang
                                               Maka…
   digunakan hambatan
       penolong …     R1               R2
Arus listrik       I1             R5
 mengalir


                    I2
                              G
                         R4            R3
Saklar         I
ditutup



                   Saklar     E
R1.R4
RA =                                     RA, RB dan RC
       R1+R4+R5
                                        adalah hambatan
                    R1             R2       penolong
        R1.R5
RB =
       R1+R4+R5          RB
                    RA
                              R5
         R4.R5           RC
RC =
       R1+R4+R5
                    R4             R3
                I


                              E
Rs1 = RB + R2
                RB       R2
                       Jadi besarnya I dapat
       RA
                          dihitung dengan
                RC     rumus sebagai berikut
                         R3

                                I = E/Rp
   I

Rs2 = RC + R3    E         1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2


                Rs3 = RA + Rp
Rs1 = RB + R2
                RB        R2
        RA
                RC        R3


   I1

Rs2 = RC + R3    E         1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2


                Rs3 = RA + Rp
Mengukur Hambatan dengan Metode nol,
                      Setelah jarum menunjukkan
                      maka untuk menentukan Rx…?
   Jembatan Wheatstone dapat menggunakan rumus :
                                Hambatan ini adalah
                                hambatan yang akan
   Hambatan ini adalah                                                  diukur
                                                                   Penghantar dari kutub
     hambatan yang                                             Rx.Lnegatif galvanometer
                                                                    1 = R.L2
       diketahui                                                   digeser ke kiri-kanan
                                                                       hingga jarum
                                                                       galvanometer
              R                                               RX       menunjuk nol
   Arus                                 0
                               -1               1
bercabang                                           2
                          -2                                 Kawat yang panjangnya
                                                                   Ukurlah panjang
                                                              L dan memiliki hambat
                                                                      LUkurlah panjang
                                                                         1= misalnya
                                                                            …?
            Saklar
                          +         -   G
                                                               jenis besar, L = …?
                                                                       nikrom2
  Arus      ditutup
 mengalir   L1                                          L2

                      I   saklar            E       L
   Rangkaian Seri Elemen
       N buah sumber tegangan yang disusun seri dapat diganti
        dengan sebuah sumber tegangan pengganti seri dimana :
       GGL pengganti (Es) sama dengan jumlah ggl tiap-tiap sumber
        tegangan.
        Es = ∑E = E1 + E2 + E3 + …
        Untuk elemen identik : Es = n.E
       Hambatan dalam pengganti rs sama dengan jumlah hambatan
        dalam tiaptiap sumber tegangan.
        rs = ∑r = r1 + r2 + r3 + …
        Untuk elemen identik : rs = n.r
   Rangkaian Paralel Elemen
       N buah sumber tegangan yang disusun paralel dapat
        diganti dengan sebuah sumber tegangan pengganti
        paralel dimana :
       GGL pengganti (Ep) Untuk elemen identik :
        Ep = E
       Hambatan dalam pengganti (rs) Untuk elemen identik
        rp = r/n
       Catatan : Untuk elemen yang berbeda dapat
                  digunakan hukum II kirchhoff.
HUKUM II KIRCHOFF
   Hukum Kirchhoff tentang
    tegangan menyatakan bah-wa
    jumlah aljabar perubahan
    tegangan yang mengelilingi
    suatu rangkaian tertutup
    (loop) sama dengan nol.


         ∑V=0
                                 Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 )
                                       Fisikawan Jerman
HUKUM II KIRCHHOFF
   Hasil penjumlahan dari jumlah ggl dalam sumber
    tegangan dan penurunan tegangan sepanjang
    rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol.
                     ∑ E = ∑ I.R

   Perjanjian tanda :
       Arah arus I searah dengan arah loop  tanda +
       Arah elemen      searah dengan arah loop  tanda +
Contoh Penerapan hk. II Kirchhoff
 Untuk membentuk persamaan.
            R1             I2   R2


I1        Loop I           R3   Loop II

                          I3
               E1                  E2

     Persamaan loop I :                   Persamaan loop II :
      E1 = I1.R1 +I3.R3                    -E2 = -I2 .R2 +I3.R3
Berdasar hukum II tentukan
Berdasar hukum I                 persamaan (2) loop II : arah
                                                      Tentukan
kirchhoff tentukan            E3 – E2 = – I2. (R2 + R5) – I3di setiap
                                                      loop .R
                                                                3
  persamaan (3)                                             loop
  I1 + I 3 = I 2
                       R1              I2     R2

     I1
                                       R3
                     Loop I                   Loop II
          E1                                                  E3
                                  I3 E2

                       R4                       R5                 
                             Tentukan arah hukum II tentukan
                                Berdasar
                                arus dan
                                     persamaan (1) loop I :
                              variabelnya di
                              setiap1cabang = I1.(R1+R4) – I3.R3
                                  E – E2
Latihan soal no.6, hal. 69
6. Sebuah teko listrik memiliki hambatan 30 Ω.
   Berapa muatan listrik mengalir melalui suatu
   penampang kabel teko itu selama 1 menit ketika
   teko dihubungkan ke catu daya 240 V ?
Penyelesaian soal no.6, hal. 69
6. Dik: R = 30 Ω, t = 60 s, V = 240 volt.
   Ditanya : q …?
   Dijawab :
   V = I.R
   240 = I.30
   I = 8 ampere
   q = I.t
   q = 8.60
   q = 480 coulomb
Latihan soal no.16, hal. 70
16.Gambar berikut ini menunjukkan arus yang
   mengalir pada suatu cabang dari sebuah
   rangkaian listrik. Berapakah bacaan pada
   ampere meter A ?
     (a)                     (b)
                         10 A      15 A
         15 A

                A
  10 A
         8A              8A
                                      A
Penyelesaian soal no.16, hal. 70
16.Dik:a)              b)   10 A   15 A
            15 A

                   A
     10 A
            8A
                            8A
                                      A
   Ditanya : I1 …? Dan I2 …?
   Dijawab :
   a.) I1 = 15 + 8 – 10
       I1 = 13 A
   b.) I2 = 15 + 8 + 10
       I2 = 33 A
Latihan soal no.18, hal. 70
18.Pada rangkaian berikut kelima buah lampu
   adalah identik. Jika kuat arus yang ditunjukkan
   amperemeter B adalah 0,4 A, berapakah kuat
   arus yang ditunjukkan oleh emperemeter-
   amperemeter lainnya ?


        A        B               A   C
    A
                 A
    A   D

                         A
             F            E

             A
Penyelesaian soal no.18, hal. 70

18.Dik:               A   A            B       A   C

   Ditanya : IA..?                     A
    IC..?, ID..?      A   D

    IE..?, IF..?                           A
                                  F        E

                                 A
   Dijawab :
   IB : IE : IA = 1/2R :1/2R : 1/R
   IB = IE = 0,4 A, IF = 0,8 A
   ID = IE + IF = 0,8 + 0,4 = 1,2 A
   IA = IC = IB + ID = 0,4 + 1,2 = 1,6 A
Latihan soal no.20, hal. 71
20.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !


                      R4=24Ω

                          R1=4Ω

      a       R3=5Ω                      b
                          R2=12Ω
Penyelesaian soal no.20, hal. 71
20.Ditanya hambatan: pengganti antara a dan b ?
        Rangakaian paralel
    Rangakaian paralel :
         1/Rp1 = 1/R + 1/R
      1/Rp2 = 1/R4 +11/Rs 2 R4=24Ω
         1/R = ¼ + 1/12
      1/Rp2 =p1
              1/24 + 1/9
        1/Rp1 = 3/12 + 1/12
     1/Rp2 = 3/72 + 7/72
             R = 12/4
         Rp2 =p172/10                        R1=4Ω
             R =4Ω
         Rp2 = p1 Ω
                7,2
                 a            R3=5Ω                   b
                                             R2=12Ω

                                Rangkaian seri :



                                 Rs = R3 + Rp1
                                  Rs = 5 + 4
                                   Rs = 9 Ω
Latihan soal no.22, hal. 71
22.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !




                               R
                   R
       a     R         R               b
                               R
Penyelesaian soal no.22, hal. 71
    22.Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ?

                          R
              R
a       R         R                   b
                          R

                              Tidak termasuk, karena
                                        Rangakaian
                                salah satu kutubnya
                                    Rangkaian seri :
                                          paralel :
                                       bebas
                                      Rs = R + R s

                                    1/R= = + R + 1/R
                                      Rs p R
                                              1/R
                                        Rs = p = 2/2R
                                        1/R 2R
                                          Rp = R
Latihan soal no.24, hal. 71
24.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !


                     R2=5,6Ω
           R1=6,8Ω             R4=2,2Ω
                     R3=5,6Ω
      a              R6=10Ω     R7=10Ω
                                         b
           R5=1,8Ω

                     R8=10Ω     R9=10Ω
Penyelesaian soal no.24, hal. 71
    24.Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ?
                                   Rangakaian paralel
                                            Rangakaian paralel
               R2=5,6Ω                      Rangakaian paralel
                                                  ke-1 :
                                                    ke-2 :
     R1=6,8Ω                R4=2,2Ω        1/Rp1 = ( terakhir ) 3:
                                              ke-3 1/R2 + 1/R
                                            1/Rp2 = 1/Rs2 + 1/Rs3
               R3=5,6Ω                    1/Rp1 = = 1/R + 10/56
                                            1/Rp3 10/56s1 + 1/Rs4
                                            1/Rp2 = 1/20 + 1/20
                                              1/Rp3 = 10/118 +
                                              1/Rp1 = 20/56
a              R6=10Ω        R7=10Ω
                                      b         1/Rp2 = 2/20
                                               Rp1 10/118
                                                   = 28/10
     R5=1,8Ω                                   1/Rp3 = 10Ω
                                                 Rp2 = 20/118
                                               Rp1 = 2,8
                                                           Ω

                             R9=10Ω
                                                 Rp2 = 5,9 Ω
               R8=10Ω


        Rangkaian seri ke-1 :
        Rangkaian seri ke-2 :
         Rangkaian Rp + ke-3 :
         Rs1 = R1 + seri R4
          Rangkaian+ R7 ke-4 :
            Rs2 = R6 seri
        Rs1 =Rs3 ==R8 ++R2,2
              6,8 + 2,8 + R
              R = R5 9
            Rs2 s4 10 + 10 p2


                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
            Rs1 ==11,8+Ω 10
             Rs3 10 10
              Rs4 = 1,8 +
              Rs2 = 20 Ω
              Rs3 = 20 Ω
               Rs4 = 11,8 Ω
Latihan soal no.28, hal. 71
28.Pada rangkaian berikut, tentukan I1, I2 dan I3


                               R2= 3Ω

                 R1= 2Ω   I2

            I1            I3 R3= 6Ω




                           E= 5 V
                           r =1Ω
Penyelesaian soal no.28, hal. 71
     28.Ditanya kuat arus I1, I2 dan I3 …?
                      R2= 3Ω       I1 = E/Rs        VAB = I1.Rs
                                    I1 = 5/5        VAB = 1.2
      R1= 2Ω     I2                 I1 = 1 A         VAB = 2V

I1             A I             B    I2 = VAB/R2
                  3 R3= 6Ω
                                                       I3 = VAB/R3
                                     I2 = 2/3 A
                                                          I3 = 2/6
                                                        I3 = 1/3 A


                  E= 5 V
                                            Rangakaian
                                        Rangkaian seri :
                  r =1Ω                        paralel :
                                        Rs = R p + R 1 + r
                                         1/Rp 2 +1/R21+ 1/R3
                                               = 2+

         
                                         Rs =
                                          1/Rp== 1/3 + 1/6
                                            Rs 5 Ω
                                              Rp = 2 Ω
Latihan soal no.40, hal. 73
40.Dalam rangkaian di bawah ini, baterai dengan ggl 2 V
    memiliki hambatan dalam yang dapat diabaikan. Jarum
    galvanometer G menunjuk nol.
    a. Hitung X.
    b. Tentukan kuat arus melalui X.
    c. Tentukan beda potensial pada ujung-ujung resistor
       15 Ω.     R = 6Ω
                     1             X

                I2
                            G
           I1   I3 R2=10Ω       R3=15Ω




                         E= 2 V
Penyelesaian soal no.40, hal. 73
     40.Ditanya : X, I2, V …?
            R1= 6Ω          X
                                      Karena jarum galvanometer
       I2                                menunjuk nol, maka
                     G                      X.R2 = R1.R3
            R2=10Ω       R3=15Ω              Sehingga
I1     I3                                    X.10 = 6.15
                                               X=9Ω


                 E= 2 V

           Rs1 = 6 + 9 = 15 Ω
         Rs2 = 10 + 15 = 25 Ω
           I2 = E/Rs1 = 2/15 A
           I3 = E/Rs2 = 2/25 A
      V = I3.R3 = (2/25).15 = 1,2 A
Latihan soal no.46, hal. 73-74
46.Berdasarkan rangkaian berikut, tentukan :
   a. kuat arus dalam rangkaian.
   b. Tegangan jepit tiap sel (ggl).


               4 V, 2 Ω    6 V, 3 Ω

           I


                      R3=15Ω
Penyelesaian soal no.46, hal. 73-74
46.Ditanya kuat arus I dan Vj tiap elemen …?
                                                Elemen seri :
       4 V, 2 Ω       6 V, 3 Ω                   Es = E1 + E2
                                              Es = 4 + 6 = 10 V
                                           Hambatan dalam seri :
I
                                               Rs = R + r 1 + r 2
                                           Rs = 15 + 2 + 3 = 20 Ω

               R3=15Ω

    Kuat arus yang melalui hambatan :
         I = Es/Rs = 10/20 = 0,5 A
      Tegangan jepit tiap elemen :
      Vj1 = E1 – I.r1 = 4 – 0,5.2 = 3 V
     Vj2 = E2 – I.r2 = 6 – 0,5.3 = 4,5 V

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonRetnoWulan26
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGAstari Sari
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campurannoussevarenna
 
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013MTsN PASIR TALANG
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9DaniApriyanto
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisHusain Anker
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaKlik Bayoe
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformatorwibowow34
 

Was ist angesagt? (20)

Hukum coulomb
Hukum coulombHukum coulomb
Hukum coulomb
 
Teorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan nortonTeorema thevenin dan norton
Teorema thevenin dan norton
 
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANGFISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
FISIKA LISTRIK STATIS KELAS 12 MIPA 6 SMAN 7 TANGERANG
 
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuranMakalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
Makalah Rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN  kurikulum 2013
Power point Listrik Dinamis Kelas IX SMP/MTsN kurikulum 2013
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9Energi Air Kelompok 9
Energi Air Kelompok 9
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 

Andere mochten auch

Alat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikAlat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikIndra Waliyuda
 
Rangkaian listrik arus searah pert.2
Rangkaian listrik arus searah pert.2Rangkaian listrik arus searah pert.2
Rangkaian listrik arus searah pert.2ukiwina
 
Rangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikRangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikSepty Septy
 
1 arus searah (1)
1 arus searah (1)1 arus searah (1)
1 arus searah (1)Dy Chems
 
Fis 21 listrik-dinamis
Fis 21 listrik-dinamisFis 21 listrik-dinamis
Fis 21 listrik-dinamisnaniknana
 
Bab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoffBab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoffstaffpengajar
 
Teknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotifTeknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotifR Kyant
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 

Andere mochten auch (9)

arus listrik
arus listrikarus listrik
arus listrik
 
Alat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrikAlat alat ukur listrik
Alat alat ukur listrik
 
Rangkaian listrik arus searah pert.2
Rangkaian listrik arus searah pert.2Rangkaian listrik arus searah pert.2
Rangkaian listrik arus searah pert.2
 
Rangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrikRangkaian listrik dan daya listrik
Rangkaian listrik dan daya listrik
 
1 arus searah (1)
1 arus searah (1)1 arus searah (1)
1 arus searah (1)
 
Fis 21 listrik-dinamis
Fis 21 listrik-dinamisFis 21 listrik-dinamis
Fis 21 listrik-dinamis
 
Bab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoffBab 5-hukum kirchoff
Bab 5-hukum kirchoff
 
Teknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotifTeknik dasar-listrik-otomotif
Teknik dasar-listrik-otomotif
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 

Ähnlich wie Listrik Searah

Ähnlich wie Listrik Searah (20)

Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1
 
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMISBAB IV - LISTRIK DINAMIS
BAB IV - LISTRIK DINAMIS
 
listrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptxlistrik-dianamis.pptx
listrik-dianamis.pptx
 
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.pptPPT LISTRIK DINAMIS.ppt
PPT LISTRIK DINAMIS.ppt
 
Listrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.pptListrik Dinamis.ppt
Listrik Dinamis.ppt
 
Hukumkirchoff
HukumkirchoffHukumkirchoff
Hukumkirchoff
 
2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik2. rangakaian dasar listrik
2. rangakaian dasar listrik
 
10 arus & rangkaian copy
10 arus & rangkaian   copy10 arus & rangkaian   copy
10 arus & rangkaian copy
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
4 besaran arus dan tegangan
4 besaran  arus dan tegangan4 besaran  arus dan tegangan
4 besaran arus dan tegangan
 
kirchoff 1.ppt
kirchoff 1.pptkirchoff 1.ppt
kirchoff 1.ppt
 
Analisis litar siri, litar selari dan litar
Analisis litar siri, litar selari dan litarAnalisis litar siri, litar selari dan litar
Analisis litar siri, litar selari dan litar
 
listrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.pptlistrik-dinamis.ppt
listrik-dinamis.ppt
 
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
 
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptxlistrik aru searah fisika kelas XII.pptx
listrik aru searah fisika kelas XII.pptx
 
3 besaran arus dan tegangan
3 besaran  arus dan tegangan3 besaran  arus dan tegangan
3 besaran arus dan tegangan
 
3 Besaran Arus dan Tegangan
3 Besaran  Arus dan Tegangan3 Besaran  Arus dan Tegangan
3 Besaran Arus dan Tegangan
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptxPPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
PPT LISTRIK ARUS SEARAH.pptx
 

Mehr von Nasika Kaban

Mehr von Nasika Kaban (18)

Usaha dan Energi
Usaha dan EnergiUsaha dan Energi
Usaha dan Energi
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Gerak
GerakGerak
Gerak
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Energi
EnergiEnergi
Energi
 
Cahaya2005
Cahaya2005Cahaya2005
Cahaya2005
 
Alat Optik 2 kamera
Alat Optik 2 kameraAlat Optik 2 kamera
Alat Optik 2 kamera
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 
Tata Surya
Tata SuryaTata Surya
Tata Surya
 
Induksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
Energi listrik
Energi listrikEnergi listrik
Energi listrik
 
sumber tegangan
sumber tegangansumber tegangan
sumber tegangan
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
listrik statis
listrik statislistrik statis
listrik statis
 
Foto foto pelatihan sekolah cloud angkatan i sampai angkatan xi
Foto foto pelatihan sekolah cloud angkatan i sampai angkatan xiFoto foto pelatihan sekolah cloud angkatan i sampai angkatan xi
Foto foto pelatihan sekolah cloud angkatan i sampai angkatan xi
 
Pengantar e learning esemka
Pengantar e learning esemkaPengantar e learning esemka
Pengantar e learning esemka
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Listrik Searah

  • 2. ARUS LISTRIK  Tiga hal tentang arus listrik  Arus listrik didefinisikan sebagai aliran partikel-partikel bermuatan positif (walaupun sesungguhnya yang bergerak adalah elektron-elektron • bermuatan negatif ).  Arah arus listrik (arah arus Elektron konvensional) berlawanan dengan arah arus elektron.  Arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik Kuat arus berpotensial rendah (elektron mengalir dalam arah berlawanan, dari potensial rendah ke potensial tinggi).
  • 3. BESAR KUAT ARUS LISTRIK  Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar muatan listrik q yang mengalir setiap satuan waktu t. A •q B  Titik A berpotensial tinggi dan titik B berpotensial rendah I = arus listrik (A)  Rumus : I = q/t q = muatan (C) t = waktu (s)
  • 4. HUKUM OHM  Hukum ohm berbunyi : Tegangan V pada ujung- ujung sebuah komponen listrik adalah sebanding dengan kuat arus listrik I yang melalui komponen itu, asalkan suhu komponen dijaga tetap. George Simon Ohm (1887 – 1954) Fisikawan Jerman
  • 5. RUMUS OHM  Besarnya tegangan listrik pada ujung-ujung penghantar listrik : V = beda potensial (volt) V = I.R I = arus listrik (ampere) R = hambatan listrik ( ohm , Ω ) R I V
  • 6. HAMBATAN LISTRIK  Dengan menggunakan hukum Ohm, jika tegangan V tetap, hambatan diperkecil maka kuat arus listrik bertambah besar. RL jika I mengecil dengan R I  cara menambah R,maka lampu RL menjadi redup artinya R nilainya dapat diubah-ubah. V
  • 7. HAMBATAN PENGHANTAR  Hambatan kawat penghantar besarnya ditentukan oleh : 1. Hambat jenis kawat (Ω.m) 2. Panjang kawat (m) 3. Luas penampang kawat (m²) A = luas  Rumus : ρ = hambat penampang jenis L penghantar R = ρ. A L = Panjang penghantar
  • 8. PENGARUH SUHU TERHADAP HAMBATAN PENGHANTAR  Hambatan kawat penghantar bila suhunya berubah nilainya berubah dan dipengaruhi oleh :  Hambatan pada suhu awal adalah Ro (Ω)  Koefisien suhu hambatan jenis α (per ºC)  Hambatan pada suhu t adalah Rt (Ω)  Maka besar hambatan Rt adalah : ∆R = Ro.α.∆t Rt = Ro ( 1 + α.∆t )
  • 9. HUKUM I KIRCHOFF  Pada rangkain yang bercabang, apabila ujung- ujung rangkaian diberi kuat arus listrik maka jumlah kuat arus yang menuju titik cabang sama dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik cabang yang sama. Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 ) Fisikawan Jerman ∑ I masuk = ∑ I keluar
  • 10. CONTOH HUKUM I KIRCHOFF  Dengan memperhatikan rangkaian di bawah ini, berdasarkan hukum I kirchhoff, maka : I2 I4 I5  A B I6 C I3 I1 I1 E  Di titik cabang A  I1 = I2 + I3  Di titik cabang B  I2 + I3 = I4 + I5 + I6  Di titik cabang C  I4 + I5 + I6 = I1
  • 11. RANGKAIAN HAMBATAN  Rangkaian hambatan listrik yang dapat dipecahkan berdasarkan hukum Ohm dan hukum I Kirchhoff.  1. Rangkaian seri  2. Rangkaian paralel  3. Rangkaian kombinasi seri dan paralel
  • 12. Rangkaian Seri  Ciri-ciri rangkaian hambatan seri, apabila ujung-ujungnya diberi tegangan listrik.  a. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sama besar, sama dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti. I = I1 = I2 = I3 = …  b. Tegangan pada ujung-ujung hambatan rangkaian sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan. V = V1 + V2 + V3 + … V1 V2 V3 I I1 I2 I3 V
  • 13. Manfaat Rangkaian Seri  Manfaat rangkaian hambatan seri adalah :  a. Untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian Rs = R1 + R2 + R3 + …  b. Sebagai pembagi tegangan dimana tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan sebanding dengan nilai hambatannya. V1 : V2 : V3 : …= R1 : R2 : R3 … V1 V2 V3 I I1 I2 I3 V
  • 14. Penggunaan hk.Ohm & hk. I Kirchhoff pada rangkaian seri V1 V2 V3 I R1 I1 R2 I2 R3 I3 V  I = I1 = I 2 = I3 Rs = R1 + R2 + R3  V = I.Rs  V1= I1.R1  V2= I2.R2  V3= I3.R3
  • 15. Rangkaian Paralel  Ciri-ciri rangkaian hambatan paralel, apabila ujung-ujungnya diberi tegangan listrik.  a. Tegangan ujung-ujung tiap hambatan sama besar, sama dengan tegangan ujung-ujung hambatan pengganti. V = V1 = V2 = V3 = …  b. Kuat arus yang melalui hambatan rangkaian paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan. I = I1 + I2 + I3 + … I1 I I2 V I3
  • 16. Manfaat Rangkaian Paralel  Manfaat rangkaian hambatan paralel adalah :  a. Untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …  b. Sebagai pembagi arus dimana kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan nilai hambatannya. R1 I1 : I2 : I3 : …= 1/R1 : 1/R2 : 1/R3 … I I R2 1 R3 I2 V I3
  • 17. Penggunaan hk.Ohm & hk. I Kirchhoff pada rangkaian paralel  V = V1 = V2 = V3 R1  V = I.Rp R2 I1 I  V1= I1.R1 I2 R3  V2= I2.R2 I3  V3= I3.R3 V  V=I.Rp = I1.R1 = I2.R2 = I31/Rp = 1/R + 1/R + 1/R .R3 1 2 3
  • 18. Rangkaian hambatan kombinasi  Untuk menyelesaikan persoalan rangkaian kombinasi dapat menggunakan rumus rangkaian seri dan paralel. Dengan memper-hatikan rangkaian dari unit yang terkecil. R3 R1 R2 R I3 4 I1 I2 R5 I4 I5 E
  • 19. VBC = I.R2 VAB = I.R1 R3 R1 R2 I3 A B C R4 D I I I4 R5 I = I3 + I 4 + I 5 I5 E Rs = R1 + R2 + Rp 1/Rp = 1/R3 + 1/R4 + 1/R5 VCD = I.Rp = I3.R3 = I4.R4 = I5.R5
  • 20. VBC = I.R2 VAB = I.R1 R3 R1 R2 I3 A B C R4 D I I I4 R5 I = I3 + I 4 + I 5 I5 E Rs = R1 + R2 + Rp VCD = I.Rp = I3.R3 = I4.R4 = I5.R5 1/Rp = 1/R3 + 1/R4 + 1/R5
  • 21. Persamaan yang bisa dibentuk E = I.Rs Atau Hambatan luar E = I.(R + r) R1 I Hambatan penggantiny a seri Rs = R + r I E E r Elemen baterai Hambatan dalam
  • 22. Persamaan yang bisa dibentuk E = I.Rs Atau Hambatan luar E = I.(R + r) R1 I Hambatan penggantiny a seri Rs = R + r I E r Elemen baterai Hambatan dalam
  • 23. Gaya gerak listrik(GGL) elemen ε adalah tegangan pada ujung- R1 ujung baterai saat tidak A B dihubungkan ke komponen listrik; I sedang tegangan jepit Vj adalah Tegangan pada adalah beda tegangan jepit ujung-ujung potensial antara dua titik di kutub- baterai saat dihubungkan dengan kutub elemen baterai. Dalam komponen listrik rangkaian ini ditunjukkan)oleh titik E = I.( R + r I E r A dan B. Besarnya tegangan jepit dari rangkaian ini adalah : Vj = VAB = I.R = E – I.r
  • 24.  Galvanometer adalah alat untuk mendeteksi ada tidaknya kuat arus listrik di dalam suatu kawat penghantar.  Alat ini akan digunakan untuk menyelidiki rangkaian hambatan pada Jembatan Wheatstone 0 1 -1 2 -2 Jika pada penghantar terdapat arus listrik maka jarum menyimpang + - G
  • 25. Arus listrik 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2 Jika galvanometer bercabang menunjuk angka nol Maka… R1 R2 Jadi besarnya I Rs2 = R3 + R4 R5 dapat Arus listrik I1 mengalir dihitung dengan rumus sebagai berikut : I2 I = E/Rp Rs1 = R1 + R2 G R4 R3 R1.R3 = R2.R4 Saklar I Dan ditutup Rangkaiannya menjadi seperti berikut … Saklar E
  • 26. R1.R3 ≠ R2.R4 Jika jarum Arus listrik Dan untuk menentukan galvanometer bercabang hambatan penggantinya menyimpang Maka… digunakan hambatan penolong … R1 R2 Arus listrik I1 R5 mengalir I2 G R4 R3 Saklar I ditutup Saklar E
  • 27. R1.R4 RA = RA, RB dan RC R1+R4+R5 adalah hambatan R1 R2 penolong R1.R5 RB = R1+R4+R5 RB RA R5 R4.R5 RC RC = R1+R4+R5 R4 R3 I E
  • 28. Rs1 = RB + R2 RB R2 Jadi besarnya I dapat RA dihitung dengan RC rumus sebagai berikut R3 I = E/Rp I Rs2 = RC + R3 E 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2 Rs3 = RA + Rp
  • 29. Rs1 = RB + R2 RB R2 RA RC R3 I1 Rs2 = RC + R3 E 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2 Rs3 = RA + Rp
  • 30. Mengukur Hambatan dengan Metode nol, Setelah jarum menunjukkan maka untuk menentukan Rx…? Jembatan Wheatstone dapat menggunakan rumus : Hambatan ini adalah hambatan yang akan Hambatan ini adalah diukur Penghantar dari kutub hambatan yang Rx.Lnegatif galvanometer 1 = R.L2 diketahui digeser ke kiri-kanan hingga jarum galvanometer R RX menunjuk nol Arus 0 -1 1 bercabang 2 -2 Kawat yang panjangnya Ukurlah panjang L dan memiliki hambat LUkurlah panjang 1= misalnya …? Saklar + - G jenis besar, L = …? nikrom2 Arus ditutup mengalir L1 L2 I saklar E L
  • 31. Rangkaian Seri Elemen  N buah sumber tegangan yang disusun seri dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan pengganti seri dimana :  GGL pengganti (Es) sama dengan jumlah ggl tiap-tiap sumber tegangan. Es = ∑E = E1 + E2 + E3 + … Untuk elemen identik : Es = n.E  Hambatan dalam pengganti rs sama dengan jumlah hambatan dalam tiaptiap sumber tegangan. rs = ∑r = r1 + r2 + r3 + … Untuk elemen identik : rs = n.r
  • 32. Rangkaian Paralel Elemen  N buah sumber tegangan yang disusun paralel dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan pengganti paralel dimana :  GGL pengganti (Ep) Untuk elemen identik : Ep = E  Hambatan dalam pengganti (rs) Untuk elemen identik rp = r/n  Catatan : Untuk elemen yang berbeda dapat digunakan hukum II kirchhoff.
  • 33. HUKUM II KIRCHOFF  Hukum Kirchhoff tentang tegangan menyatakan bah-wa jumlah aljabar perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol. ∑V=0 Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 ) Fisikawan Jerman
  • 34. HUKUM II KIRCHHOFF  Hasil penjumlahan dari jumlah ggl dalam sumber tegangan dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol. ∑ E = ∑ I.R  Perjanjian tanda :  Arah arus I searah dengan arah loop  tanda +  Arah elemen searah dengan arah loop  tanda +
  • 35. Contoh Penerapan hk. II Kirchhoff Untuk membentuk persamaan. R1 I2 R2 I1 Loop I R3 Loop II I3 E1 E2 Persamaan loop I : Persamaan loop II : E1 = I1.R1 +I3.R3 -E2 = -I2 .R2 +I3.R3
  • 36. Berdasar hukum II tentukan Berdasar hukum I persamaan (2) loop II : arah Tentukan kirchhoff tentukan E3 – E2 = – I2. (R2 + R5) – I3di setiap loop .R 3 persamaan (3) loop I1 + I 3 = I 2 R1 I2 R2 I1 R3 Loop I Loop II E1 E3 I3 E2 R4 R5   Tentukan arah hukum II tentukan Berdasar arus dan persamaan (1) loop I : variabelnya di setiap1cabang = I1.(R1+R4) – I3.R3 E – E2
  • 37. Latihan soal no.6, hal. 69 6. Sebuah teko listrik memiliki hambatan 30 Ω. Berapa muatan listrik mengalir melalui suatu penampang kabel teko itu selama 1 menit ketika teko dihubungkan ke catu daya 240 V ?
  • 38. Penyelesaian soal no.6, hal. 69 6. Dik: R = 30 Ω, t = 60 s, V = 240 volt. Ditanya : q …? Dijawab : V = I.R 240 = I.30 I = 8 ampere q = I.t q = 8.60 q = 480 coulomb
  • 39. Latihan soal no.16, hal. 70 16.Gambar berikut ini menunjukkan arus yang mengalir pada suatu cabang dari sebuah rangkaian listrik. Berapakah bacaan pada ampere meter A ? (a) (b) 10 A 15 A 15 A A 10 A 8A 8A A
  • 40. Penyelesaian soal no.16, hal. 70 16.Dik:a) b) 10 A 15 A 15 A A 10 A 8A 8A A Ditanya : I1 …? Dan I2 …? Dijawab : a.) I1 = 15 + 8 – 10 I1 = 13 A b.) I2 = 15 + 8 + 10 I2 = 33 A
  • 41. Latihan soal no.18, hal. 70 18.Pada rangkaian berikut kelima buah lampu adalah identik. Jika kuat arus yang ditunjukkan amperemeter B adalah 0,4 A, berapakah kuat arus yang ditunjukkan oleh emperemeter- amperemeter lainnya ? A B A C A A A D A F E A
  • 42. Penyelesaian soal no.18, hal. 70 18.Dik: A A B A C Ditanya : IA..? A IC..?, ID..? A D IE..?, IF..? A F E A Dijawab : IB : IE : IA = 1/2R :1/2R : 1/R IB = IE = 0,4 A, IF = 0,8 A ID = IE + IF = 0,8 + 0,4 = 1,2 A IA = IC = IB + ID = 0,4 + 1,2 = 1,6 A
  • 43. Latihan soal no.20, hal. 71 20.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b ! R4=24Ω R1=4Ω a R3=5Ω b R2=12Ω
  • 44. Penyelesaian soal no.20, hal. 71 20.Ditanya hambatan: pengganti antara a dan b ? Rangakaian paralel Rangakaian paralel : 1/Rp1 = 1/R + 1/R 1/Rp2 = 1/R4 +11/Rs 2 R4=24Ω 1/R = ¼ + 1/12 1/Rp2 =p1 1/24 + 1/9 1/Rp1 = 3/12 + 1/12 1/Rp2 = 3/72 + 7/72 R = 12/4 Rp2 =p172/10 R1=4Ω R =4Ω Rp2 = p1 Ω 7,2 a R3=5Ω b R2=12Ω Rangkaian seri :  Rs = R3 + Rp1 Rs = 5 + 4 Rs = 9 Ω
  • 45. Latihan soal no.22, hal. 71 22.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b ! R R a R R b R
  • 46. Penyelesaian soal no.22, hal. 71 22.Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ? R R a R R b R Tidak termasuk, karena Rangakaian salah satu kutubnya Rangkaian seri : paralel : bebas Rs = R + R s  1/R= = + R + 1/R Rs p R 1/R Rs = p = 2/2R 1/R 2R Rp = R
  • 47. Latihan soal no.24, hal. 71 24.Tentukan hambatan pengganti antara a dan b ! R2=5,6Ω R1=6,8Ω R4=2,2Ω R3=5,6Ω a R6=10Ω R7=10Ω b R5=1,8Ω R8=10Ω R9=10Ω
  • 48. Penyelesaian soal no.24, hal. 71 24.Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ? Rangakaian paralel Rangakaian paralel R2=5,6Ω Rangakaian paralel ke-1 : ke-2 : R1=6,8Ω R4=2,2Ω 1/Rp1 = ( terakhir ) 3: ke-3 1/R2 + 1/R 1/Rp2 = 1/Rs2 + 1/Rs3 R3=5,6Ω 1/Rp1 = = 1/R + 10/56 1/Rp3 10/56s1 + 1/Rs4 1/Rp2 = 1/20 + 1/20 1/Rp3 = 10/118 + 1/Rp1 = 20/56 a R6=10Ω R7=10Ω b 1/Rp2 = 2/20 Rp1 10/118 = 28/10 R5=1,8Ω 1/Rp3 = 10Ω Rp2 = 20/118 Rp1 = 2,8 Ω R9=10Ω Rp2 = 5,9 Ω R8=10Ω Rangkaian seri ke-1 : Rangkaian seri ke-2 : Rangkaian Rp + ke-3 : Rs1 = R1 + seri R4 Rangkaian+ R7 ke-4 : Rs2 = R6 seri Rs1 =Rs3 ==R8 ++R2,2 6,8 + 2,8 + R R = R5 9 Rs2 s4 10 + 10 p2        Rs1 ==11,8+Ω 10 Rs3 10 10 Rs4 = 1,8 + Rs2 = 20 Ω Rs3 = 20 Ω Rs4 = 11,8 Ω
  • 49. Latihan soal no.28, hal. 71 28.Pada rangkaian berikut, tentukan I1, I2 dan I3 R2= 3Ω R1= 2Ω I2 I1 I3 R3= 6Ω E= 5 V r =1Ω
  • 50. Penyelesaian soal no.28, hal. 71 28.Ditanya kuat arus I1, I2 dan I3 …? R2= 3Ω I1 = E/Rs VAB = I1.Rs I1 = 5/5 VAB = 1.2 R1= 2Ω I2 I1 = 1 A VAB = 2V I1 A I B I2 = VAB/R2 3 R3= 6Ω I3 = VAB/R3 I2 = 2/3 A I3 = 2/6 I3 = 1/3 A E= 5 V Rangakaian Rangkaian seri : r =1Ω paralel : Rs = R p + R 1 + r 1/Rp 2 +1/R21+ 1/R3 = 2+  Rs = 1/Rp== 1/3 + 1/6 Rs 5 Ω Rp = 2 Ω
  • 51. Latihan soal no.40, hal. 73 40.Dalam rangkaian di bawah ini, baterai dengan ggl 2 V memiliki hambatan dalam yang dapat diabaikan. Jarum galvanometer G menunjuk nol. a. Hitung X. b. Tentukan kuat arus melalui X. c. Tentukan beda potensial pada ujung-ujung resistor 15 Ω. R = 6Ω 1 X I2 G I1 I3 R2=10Ω R3=15Ω E= 2 V
  • 52. Penyelesaian soal no.40, hal. 73 40.Ditanya : X, I2, V …? R1= 6Ω X Karena jarum galvanometer I2 menunjuk nol, maka G X.R2 = R1.R3 R2=10Ω R3=15Ω Sehingga I1 I3 X.10 = 6.15 X=9Ω E= 2 V Rs1 = 6 + 9 = 15 Ω Rs2 = 10 + 15 = 25 Ω I2 = E/Rs1 = 2/15 A I3 = E/Rs2 = 2/25 A V = I3.R3 = (2/25).15 = 1,2 A
  • 53. Latihan soal no.46, hal. 73-74 46.Berdasarkan rangkaian berikut, tentukan : a. kuat arus dalam rangkaian. b. Tegangan jepit tiap sel (ggl). 4 V, 2 Ω 6 V, 3 Ω I R3=15Ω
  • 54. Penyelesaian soal no.46, hal. 73-74 46.Ditanya kuat arus I dan Vj tiap elemen …? Elemen seri : 4 V, 2 Ω 6 V, 3 Ω Es = E1 + E2 Es = 4 + 6 = 10 V Hambatan dalam seri : I Rs = R + r 1 + r 2 Rs = 15 + 2 + 3 = 20 Ω R3=15Ω Kuat arus yang melalui hambatan : I = Es/Rs = 10/20 = 0,5 A Tegangan jepit tiap elemen : Vj1 = E1 – I.r1 = 4 – 0,5.2 = 3 V Vj2 = E2 – I.r2 = 6 – 0,5.3 = 4,5 V