Dokumen tersebut membahas tentang kode etik dalam pelayanan bimbingan dan konseling di Indonesia. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian kode etik, dasar-dasar kode etik, bentuk pelanggaran kode etik, sanksi pelanggaran, dan mekanisme penerapan sanksi bagi pelanggaran kode etik.
2. Kode Etik
• Klik dan pilih materi
yang akan dipaparkan
Latar Belakang
Teori
1.Pengertian Kode Etik 2.Dasar Kode Etik
3.Pelanggaran Kode Etik
4.Bentuk Pelanggaran 5.Sanksi Pelanggaran
6.Mekanisme Penerapan
Sanksi
3. Latar Belakang
Pelayanan bimbingan dan konseling secara
profesional di Indonesia sampai saat ini
masih terfokus pada generasi muda yang
masih duduk dibangku pendidikan formal
atau di sekolah. itupun nampaknya yang
paling terrealisasi hanyalah pada jenjang
pendidikan sekolah menegah dan perguruan
tinggi saja. Hampir semua tenaga bimbingan
konseling profesional yang telah mendapat
pendidikan formal di bidang bimbingan dan
konseling, bertugas dilembaga-lembaga
pendidikan di atas jenjang pendidikan dasar.
Latar Belakang
Menu
4. Teori
Pengertian Kode etik
Latar Belakang
Menu
Kode etik merupakan etika profesi yang harus
dipegang kuat oleh setiap konselor. Kode etik juga
merupakan moralitas para konselor dalam menjalankan
profesinya.
Etika adalah suatu sistem prinsip moral, etika suatu
budaya. Aturan tentang tindakan yang dianut berkenaan
dengan perilaku suatu kelas manusia, kelompok, atau
budaya tertentu.
Etika Profesi Bimbingan dan Konseling adalah kaidah-
kaidah perilaku yang menjadi rujukan bagi konselor
dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya
memberikan layanan
5. Teori Selanjutnya
Dasar Kode Etik Profesi Bimbingan dan
Konseling
Latar Belakang
Menu
a. Pancasila, mengingat profesi
bimbingan dan konseling merupakan
usaha pelayanan terhadap sesama
manusia dalam rangka ikut membina
warga negara Indonesia yang
bertanggung jawab
b.Tuntutan profesi, yang mengacu
pada kebutuhan dan kebahagiaan
klien sesuai denagn norma-norma
yang berlaku
6. Teori Selanjutnya
Pelanggaran Terhadap Kode Etik
Latar Belakang
Menu
Konselor wajib mengkaji secara
sadar tingkah laku dan
perbuataannya bahwa ia mentaati
kode ettik. Konselor wajib
senantiasa mengingat bahwasetiap
pelanggaran terhadap kode etik
akan merugikan diri sendiri, konseli,
lembaga, dan pihak lain yang terkait
7. Teori Selanjutnya
Bentuk pelanggaran
Latar Belakang
Menu
1.Terhadap Konsil
a) Menyebarkan/membuka rahasia konseli kepada
orang yang tidak terkait dengan kepentingan konseli.
b) Melakukan perbuatan asusila (pelecehan seksual,
penistaan agama, rasialis).
c) Melakukan tindakan kekerasan (fisik dan
psikologis) terhadap konseli.
d) Kesalahan dalam melakukan praktik profesioanal
(prosedur, teknik, evaluasi, dan tindak lanjut)
2.Terhadap Organisasi Profesi
a) Tidak mengikuti kebijakan dan aturan yang telah
ditetapkan oleh organisasi profesi.
b) Mencemarkan nama baik profesi (menggunakan
organisasi profesi untuk kepentingan pribadi
dan/atau kelompok).
3.Terhadap Rekan sejawat dan Profesi Lain yang
8. Teori Selanjutnya
Latar Belakang
Menu
Sanksi Pelanggaran
Konselor wajib mematuhi kode etik
profesi Bimbingan dan Konseling. Apabila
terjadi pelanggaran terhadap kode etik
Profesi Bimbingan dan Konseling maka
kepadanya diberikan sanksi sebagai berikut:
1.Memberikan teguran secara lisan dan
tertulis
2.Memberikan peringatan keras secara
tertulis
3.Pencabutan keanggotaan ABKIN
4.Pencabutan lisensi
5.Apabila terkait dengan permasalahan
hukum/kriminal maka akan diserahkan pada
pihak yang berwenang.
9. Teori Selanjutnya
Mekanisme Penerapan Sanksi
Latar Belakang
Menu
Apabila terjadi pelanggaran seperti
tercantum diatas mekanisme penerapan
sanksi yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Mendapatkan penggaduan dan infoormasi
dari konseli dan/atau masyarakat.
2. Pengaduan disampaikan kepada dewan
kode etik ditingkatt daerah.
3. Apabila pelanggaran yang dilakukan masih
relatif ringan, maka penyelesainnya dilakukan
oleh dewan kode etik ditingkat daerah.
4. Pemanggilan konselor yang bersangkutan
untuk verifikasi data yang disampaikan oleh