1. Belajar Untuk Masa Depanku
PANDUAN PELAKSANAAN
PENYELENGGARAAN SMP TERBUKA
Buku 3 :
Panduan Operasional
Bagi Guru Bina dan Guru Pamong
SMP Terbuka
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR
DAN MENENGAH
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Tahun 2010
2.
3. Belajar Untuk Masa Depanku
KATA PENGANTAR
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar,
Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara
merupakan indikasi yang sangat nyata upaya Pemerintah Indonesia dalam peningkatan
mutu sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam era keterbukaan dan globalisasi.
Di lingkungan Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Mandikdasmen, Kementerian
Pendidikan Nasional, diantara dampak realisasi dari peraturan-peraturan perundangan
tersebut dapat diukur dari Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Sederajat pada akhir
tahun 2009 mencapai 98,11%. Angka ini melebihi target yang diharapkan dapat dicapai
akhir tahun 2008, yaitu 95.0%. Dengan telah tercapainya target APK di atas, maka
orientasi pembinaan pendidikan pada jenjang SMP lebih ditekankan pada peningkatan
mutu pendidikan.
Dalam rangka peningkatan mutu tersebut, Direktorat Pembinaan SMP telah menyusun
berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program dan
kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi. Dengan kebijakan dan
program tersebut, diharapkan misi 5 K Kementerian Pendidikan Nasional terkait dengan
Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian juga diharapkan dapat
terpenuhi.
Agar program dan/atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah ditetapkan,
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada, Direktorat Pembinaan SMP menerbitkan
berbagai Buku Panduan Pelaksanaan untuk masing-masing program dan/atau kegiatan,
baik yang pengelolaannya di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun yang
dilaksanakan langsung oleh sekolah.
Dengan buku panduan ini diharapkan pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan
program di semua tingkatan dapat memahami dan melaksanakan dengan amanah, efektif
dan efisien seluruh proses kegiatan mulai dari penyiapan rencana, pelaksanaan, sampai
dengan monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
Akhirnya, kami mengharapkan agar semua pihak terkait mempelajari dengan seksama dan
menjadikannya sebagai pedoman serta acuan dalam pelaksanaan seluruh program atau
kegiatan pembangunan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama tahun
anggaran 2010.
Jakarta, Januari 2010
Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama,
Didik Suhardi, SH., M.Si
NIP. 196312031983031004
i
4.
5. Belajar Untuk Masa Depanku
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang. .............................................................................................................. 1
B. Tujuan. ........................................................................................................................... 2
C. Hasil Yang Diharapkan .................................................................................................. 2
BAB II PANDUAN PELAKSANAAN BAGI GURU BINA .................................................... 3
A. Pendahuluan. .................................................................................................................. 3
B. Peran Guru Bina Secara Umum ..................................................................................... 4
C. Peran Guru Bina Menjelang Tahun Pelajaran Baru....................................................... 5
D. Peran Guru Bina Dalam Perencanaan Program ............................................................. 6
E. Peran Guru Bina Dalam Kegiatan Tatap Muka ........................................................... 19
F. Peran Guru Bina dalam Penilaian. ............................................................................... 24
G. Peran Guru Bina Dalam Supervisi Ke TKB ................................................................ 26
H. Komitmen Guru Bina................................................................................................... 27
BAB III PANDUAN PELAKSANAAN BAGI GURU PAMONG ......................................... 29
A. Pengantar...................................................................................................................... 29
B. Peran Guru Pamong Dalam Kegiatan Persiapan.......................................................... 29
C. Peran Guru Pamong dalam Kegiatan Belajar Mengajar di TKB. ................................ 33
D. Peran Guru Pamong dalam Membantu Administrasi di TKB ..................................... 35
E. Peran Guru Pamong Dalam Kegiatan Yang Lain. ....................................................... 36
F. Komitmen Guru Pamong. .............................................................................................. 41
iii
6.
7. Belajar Untuk Masa Depanku
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka merupakan salah satu satuan pendidikan
alternatif yang berfungsi untuk menampung tamatan Sekolah Dasar (SD), Madrasah
Ibditaiyah (MI) dan setara yang mengalami berbagai kendala kesulitan. Kendala dan
kesulitan tersebut antara lain disebabkan oleh kondisi letak geografis, daerah
terpencil, sosial ekonomi yang lemah, kesulitan transportasi, atau terbatasnya waktu
karena harus membantu orang tua bekerja, atau bekerja sendiri mencari nafkah untuk
mencukupi keperluan hidupnya, sehingga tidak memungkinkan mereka untuk belajar
di SMP regular, meskipun lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal mereka. SMP
Terbuka dalam penyelenggaraannya bergabung atau menginduk ke SMP Negeri
(selanjutnya disebut Sekolah Induk) dan mempunyai ciri khas jika dibandingkan
dengan SMP Reguler. Ciri khas yang membedakan dengan SMP Reguler yang
menjadi sekolah induknya adalah yang berkaitan dengan cara belajar. Jika siswa di
Sekolah Induk belajarnya menggunakan satu cara yaitu belajar secara tatap muka
setiap hari dengan guru, maka siswa SMP Terbuka belajarnya menggunakan dua cara,
yaitu belajar mandiri di TKB dengan menggunakan modul di bawah asuhan Guru
Pamong dan belajar tatap muka dengan Guru Bina di Sekolah Induk.
SMP Terbuka yang dirancang khusus untuk melayani para siswa usia 13 – 15 tahun
dan maksimal 18 tahun yang tidak dapat mengikuti pelajaran pada SMP Reguler
setempat. SMP Terbuka mulai dirintis penyelenggaraannya pada tahun pelajaran
1979/1980 di 5 lokasi. Setelah diadakan evaluasi pada saat menamatkan untuk
pertama kalinya dan dianggap layak untuk disebarluaskan sebagai suatu pendidikan
alternatif pada jenjang SMP, SMP Terbuka masih tetap ”exist” sampai sekarang.
Kurikulum yang digunakan pada SMP Terbuka sama dengan kurikulum yang
digunakan pada SMP Reguler. Oleh karena itu lulusan SMP Terbuka juga sama
dengan lulusan SMP Reguler. Meskipun kurikulumnya sama, tetapi program-program
pembelajaran pada SMP Terbuka dirancang sedemikian rupa sehingga sesedikit
mungkin melibatkan bantuan dari para guru, karena yang lebih dipentingkankan pada
SMP Terbuka adalah sikap kemandirian siswa.
Cara belajar di SMP Terbuka, siswa harus belajar secara mandiri dengan
menggunakan modul baik di rumah atau di tempat lain yang lebih nyaman. Dalam
setiap minggu, para siswa SMP Terbuka belajar secara teratur selama 6 hari, yaitu
melaksanakan belajar mandiri dan kelompok di Tempat Kegiatan Belajar (TKB)
selama 4 atau 5 hari dan 2 atau 1 hari belajar secara klasikal melalui tatap muka baik
di Sekolah Induk maupun di TKB dengan sistem guru kunjung.
Para siswa SMP Terbuka wajib datang ke TKB selama 4 atau 5 hari dalam seminggu
dan setiap hari mereka belajar selama 3 atau 4 jam. Di TKB siswa-siswa dibantu oleh
Guru Pamong. Selama di TKB siswa-siswa belajar secara mandiri atau kelompok
dengan menggunakan modul. Bila mengalami kesulitan dalam memahami sendiri isi
modul siswa dapat membicarakannya dengan teman atau menanyakan kepada Guru
Pamong. Bila temannya atau Guru Pamong tidak dapat membantu, maka masalah itu
dicacat oleh Guru Pamong pada Lembar Kesulitan Belajar Siswa dan disampaikan
kepada Guru Bina untuk dibahas pada waktu kegiatan tatap muka. Di TKB siswa juga
belajar dengan cara mendengarkan siaran radio atau memutar program kaset audio.
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 1
8. Belajar Untuk Masa Depanku
Program radio dan kaset audio memang sengaja dirancang untuk menunjang pelajaran
yang disajikan dengan modul.
Belajar secara tatap muka pada umumnya dilaksanakan bersama-sama dengan Guru
Bina di SMP Induk selama 2 atau 1 hari dalam seminggu @ 6 jam pelajaran setiap
hari. Melalui belajar tatap muka ini masalah-masalah yang belum dapat dipecahkan
selama di TKB dibahas bersama-sama dengan Guru Bina. Dalam kegiatan tatap muka
ini Guru Bina dapat memanfaatkannya untuk membahas bagian-bagian yang
dianggap sulit oleh siswa jika dipelajari secara mandiri. Di samping itu Guru Bina
dapat juga menggunakan waktu tersebut untuk melakukan penilaian kemajuan belajar
siswa. Dalam kegiatan tatap muka para siswa dihimpun dalam beberapa kelas paralel
seperti layaknya sekolah biasa.
Selama kegiatan tatap muka para siswa berkesempatan belajar dengan memanfaatkan
fasilitas yang tersedia di SMP Induk, seperti Ruang Laboratorium IPA untuk
melakukan percobaan-percobaan, Ruang Perpustakaan untuk memperoleh bahan
pengayaan, Ruang Audio untuk melihat film bingkai suara, program video, dsb.
Melalui kegiatan tatap muka ini para siswa dapat mengenal guru-guru di SMP Induk
dan teman-teman sekelas dari TKB lain dan juga teman-teman dari SMP Induk. Hal
ini dapat mengurangi rasa keterasingan selama belajar di TKB.
Oleh karena pengelolaannya memerlukan penanganan secara khusus sesuai
karakteristik yang dimiliki oleh SMP Terbuka, maka diperlukan adanya panduan
pelaksanaan yang wajib difahami oleh semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan SMP Terbuka.
B. Tujuan.
Panduan pelaksanaan penyelenggaraan SMP Terbuka ini disusun dengan tujuan agar
semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan SMP Terbuka dapat memahami
seluk beluk SMP Terbuka, mulai dari para Pengelola langsung di sekolah, yaitu
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Bina, Guru Pamong, Guru Pembimbing,
Tenaga Administrasi, Komite Sekolah, dan Masyarakat setempat, para Pengelola
Pendidikan di lapangan, yaitu para Pengawas Pendidikan, para Pembina Pendidikan
baik di tingkat Kabupaten / Kota, di tingkat Provinsi beserta Pemerintah Daerahnya,
maupun para Pengelola di tingkat Pusat, yaitu Direktorat Pembinaan SMP, Pusat
Teknologi Komunikasi dan Informasi beserta pihak terkait lainnya.
C. Hasil Yang Diharapkan
Setelah mempelajari dengan saksama panduan ini diharapkan masing-masing pihak
terkait tersebut dapat melaksanakan masing-masing tugas pokok, fungsi dan tanggung-
jawabnya dengan sebaik-baiknya.
2 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
9. Belajar Untuk Masa Depanku
BAB II
PANDUAN PELAKSANAAN BAGI GURU BINA
A. Pendahuluan.
1. Pengantar.
Setelah mengikuti orientasi, pelatihan, workshop dan kegiatan lainnya yang
berkaitan dengan pengelolaan SMP Terbuka, diharapkan Guru Bina mampu
berperan secara aktif dalam pengelolaan dan pelaksanaan SMP Terbuka.
Untuk menyegarkan kembali pemahaman mengenai tugas dan fungsi Guru Bina,
Buku Panduan ini akan memberikan gambaran secara khusus tentang tugas dan
fungsi Guru Bina, sebagai upaya untuk memantapkan kerja Guru Bina dalam
melaksanakan :
a. Pengelolaan belajar melalui tatap muka;
b. Proses belajar melalui tatap muka;
c. Peran Guru Bina pada kegiatan belajar melalui tatap muka; dan
d. Peran Guru Bina dalam menunjang kegiatan belajar mandiri dan kelompok di
TKB
2. Pengertian
a. Guru Bina adalah guru yang mempunyai keahlian mata pelajaran tertentu
b. Guru Bina diutamakan guru tetap dari SMP Induk
c. Guru Bina adalah guru dari Sekolah Induk yang menguasai mata pelajaran
tertentu dan telah mempunyai pengalaman mengajar
d. Guru Bina, diambil dari guru tetap Sekolah Induk dan diutamakan yang tugas
mengajarnya belum melebihi 18 jam pelajaran per minggu.
3. Tujuan dan Fungsi
Tujuan penyusunan Panduan Pelaksanaan Bagi Guru Bina ini adalah agar para
Guru Bina pada khususnya, dan para Pengelola SMP Terbuka pada umumnya
dapat :
a. Menyusun Program Tahunan dan Program Semester;
b. Menyusun Jadwal Tatap Muka, Jadwal Belajar Mandiri atau Kelompok dan
Jadwal Supervisi Guru Bina ke TKB;
c. Mengelola dan melaksanakan kegiatan tatap muka;
d. Melaksanakan penilaian;
e. Melaksanakan supervisi ke TKB dan MOS;
f. Merekap daftar materi sulit dari siswa di TKB dan membahas pada kegiatan
tatap muka;
g. Membantu Kepala Sekolah dalam Penerimaan Siswa Baru dan Masa Orientasi
Siswa;
h. Membantu Kepala Sekolah dalam menyiapkan sarana penunjang dan
distribusinya; dan
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 3
10. Belajar Untuk Masa Depanku
i. Membuat perkiraan untuk mengantisipasi berbagai kesulitan yang dialami oleh
para siswa di TKB, sesuai latar belakang mata pelajarannya.
Adapun fungsinya adalah sebagai wahana untuk menyamakan persepsi dan
pandangan tentang tugas dan fungsi Guru Bina. Hal-hal yang belum tercantum
dalam petunjuk pelaksanaan ini dapat dikembangkan dan diperkaya oleh daerah
sepanjang tidak bertentangan dengan karakteristik dan konsepsi SMP Terbuka.
4. Sasaran
Agar pengelolaan dan pembinaan SMP Terbuka dapat berjalan secara optimal,
maka petunjuk ini diharapkan dapat dipelajari oleh:
a. Guru Bina SMP Terbuka
b. Para pengelola SMP Terbuka
c. Para pembina pendidikan pada tingkat Kantor Dinas Pendidikan Provinsi
(Kepala Sub Dinas SMP, para Kepala Seksi di lingkungan Dinas Pendidikan
dan para Pengawas) serta para pembina pendidikan pada tingkat Dinas
Pendidikan Kabupaten / Kota .
d. Widyaiswara di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
B. Peran Guru Bina Secara Umum
Guru Bina dalam pengelolaan SMP Terbuka memiliki peran yang strategis. Dari Guru
Bina dapat ditunjuk sebagai Wakil Kepala Sekolah atau sebagai Wali Kelas. Peran
Guru Bina adalah membimbing, memecahkan kesulitan siswa yang berasal dari TKB
maupun kesulitan yang diajukan pada saat tatap muka atau kegiatan belajar yang tidak
dapat dilaksanakan di TKB, melaksanakan penilaian, melaksanakan supervisi dan
pembinaan.
Menjelang tahun pelajaran baru, Guru bina membantu melakukan penyuluhan dan
publikasi serta mendaftar calon siswa baru dan pelaksanaan masa orientasi siswa
(MOS)
Di bidang administrasi pendidikan, Guru Bina turut bertanggung jawab dalam
penyusunan program tahunan, program semester, jadwal belajar di TKB, penyusunan
jadwal kegiatan tatap muka, penyusunan program penilaian, penyusunan program
supervisi, rencana pemanfaatan dan distribusi media belajar, membahas materi esensial
dan sulit yang dialami oleh siswa guna menunjang pelaksanaan tatap muka.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran siswa, Gguru Bina bertanggung jawab
untuk melaksanakan tatap muka 1 – 2 kali seminggu untuk setiap rombongan belajar,
sesuai dengan jadwal yang berlaku di SMP Terbuka dimaksud. Dengan sasaran
mengatasi materi pelajaran yang belum difahami atau belum dikuasai pada waktu
siswa belajar di TKB, atau kegiatan belajar yang tidak dapat dilakukan di TKB
misalnya praktikum IPA, praktikum Keterampilan, Olah raga, dsb.
Pada pelaksanaan penilaian, Guru Bina sebagai penanggung jawabnya, baik dalam
pelaksanaan Tes Akhir Modul (TAM), Tes Akhir Unit (TAU) dan Tes Akhir Semester
(TAS). Guru Bina bertanggung jawab dalam penyusunan kisi-kisi dan butir soal Tes
Akhir Unit dan Tes Akhir Semester, serta mengolah hasil tes tersebut menjadi nilai
rapor dan memasukkan ke dalam daftar nilai / legger. Guru Bina juga membantu
pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Nasional (UN) siswa SMP
Terbuka.
4 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
11. Belajar Untuk Masa Depanku
C. Peran Guru Bina Menjelang Tahun Pelajaran Baru
1. Menghadiri Rapat Persiapan
Menjelang tahun pelajaran baru biasanya kepala sekolah mengadakan rapat
persiapan untuk membicarakan rencana penerimaan siswa baru (PSB). Hal-hal
yang dibicarakan dalam rapat persiapan menjelang tahun pelajaran baru itu, antara
lain:
a. Berapa jumlah calon yang akan diterima
b. Bagaimana prosedur penerimaan dan syarat-syaratnya
c. Bagaimana teknik pelaksanaan penyuluhan dan publikasi SMP Terbuka,
Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI), dst.
d. Bagaimana menyusun pemenuhan kebutuhan media belajar, khususnya modul
sebagai sumber belajar utama.
2. Membantu Melakukan Penyuluhan dan Publikasi
Penyuluhan dan publikasi dilakukan dengan cara menyebarkan leaflet atau brosur
media cetak, harian, tabloid. Tetapi dapat juga melakukan pertemuan langsung di
keluarga, pertemuan tertentu di kelurahan, di kantor RW, di pertemuan warga, di
surau, di masjid, di gereja, di pura dan tempat ibadah lain (tanpa mengganggu
kegiatan ritual). Materi penyuluhan adalah informasi tentang SMP Terbuka yang
mencakup prosedur penerimaan siswa baru dan cara belajarnya. Sasaran
penyuluhan adalah :
a. Siswa kelas VI Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) atau yang
sederajat;
b. Tamatan Sekolah Dasar yang belum melanjutkan ke SMP yang berusia antara
13 – 15 tahun dan belum melebih 18 tahun;
c. Anak putus sekolah (drop out) SMP / MTs dan masih dalam usia SMP;
d. Kepala Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidiyah dan sederajat;
e. Orang tua siswa Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidiyah kelas VI;
f. Masyarakat umum; dan
g. Kepala Desa /Lurah / Tokoh-tokoh Masyarakat.
Mengingat sasaran yang bervariasi ini, maka perlu ada pembagian tugas yang jelas
antara Guru Bina yang satu dengan yang lain dikaitkan dengan wilayah sasaran
penyuluhan dan publikasi. Petugas penyuluhan sebaiknya dibekali dengan leaflet
atau brosur dan sekaligus formulir pendaftaran.
3. Membantu Melakukan Pendaftaran Calon Siswa Baru
Pada prinsipnya prosedur penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMP
Terbuka dibuat semudah mungkin. Dalam melaksanakan PSB dapat memanfaatkan
potensi yang ada di sekolah dan di masyarakat. PSB dapat dibantu oleh Guru Bina,
Guru Pamong, Kepala SD/MI, Kepala Desa / Lurah, atau langsung melalui
Sekolah Induk.
Guru Bina dapat menerima pendaftaran di Sekolah Induk atau di tempat
tinggalnya, atau mendatangi SD / MI atau tempat tinggal calon siswa dengan
menggunakan model formulir daftar isian calon siswa SMP Terbuka dan formulir
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 5
12. Belajar Untuk Masa Depanku
bukti pendaftaran yang telah dijelaskan sebelumnya pada Bab II tentang Panduan
Pelaksanaan Bagi Pengelola SMP Terbuka bagian A.
Setelah mendaftar, dan memberikan bukti pendaftaran calon siswa, kemudian Guru
Bina menyerahkan tanda pendaftaran dan isian itu kepada Panitia Penerimaan
Siswa Baru.
4. Membantu Memantapkan Lokasi TKB dan Pembagian Rombongan Belajar
Tatap Muka
Bila pengumuman hasil PSB dan pendaftaran ulang (daftar kembali) telah
dilakukan, berdasarkan pengelompokan tempat domisili/asal siswa dapat
ditetapkan lokasi TKB.
Bila TKB telah ada (karena SMP Terbuka sudah ada sejak lama), maka TKB
mengikuti TKB yang sudah ada.
Atas dasar daftar siswa baru per TKB, dapat disusun pembagian rombongan
belajar tatap muka (klasikal) dimana tiap rombongan belajar sebaiknya terwakili
dari masing-masing TKB.
Setelah pembagian rombongan belajar baik kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX,
kemudian Guru Bina membantu Kepala Sekolah menyusun walikelasnya.
Dengan demikian ada 3 hal yang perlu dilakukan :
a. Menentukan TKB dan Guru Pamongnya
b. Menentukan Guru Bina untuk setiap mata pelajaran
c. Menentukan Wali Kelas untukse tiap rombongan belajar tatap muka / klasikal.
D. Peran Guru Bina Dalam Perencanaan Program
Program semester dan program tahunan disusun terutama berdasarkan pada jumlah
dan jenis modul yang dipelajari, ditunjang program radio, program kaset dan
berdasarkan kalender pendidikan tahun pelajaran yang sedang berjalan serta
penyesuaian dengan kondisi sekolah.
1. Program Semester dan Program Tahunan
Program semester dan program tahunan harus disusun, hal ini penting untuk
kelancaran proses pembelajaran. Sebaiknya program ini disusun pada waktu yang
tepat yaitu pada saat liburan semester atau libur akhir tahun, sehingga pada awal
tahun pelajaran atau awal semester berikutnya sudah siap digunakan.
Program tahunan disusun oleh kepala sekolah bersama-sama wakil kepala sekolah
dan guru bina. Kegiatan yang disepakati antara lain pertemuan koordinasi
pengelola SMP Terbuka pemasyarakatan SMP Terbuka, persiapan bahan belajar
penerimaan siswa baru, masa orientasi siswa bagi siswa baru, orientasi belajar
siswa baru, kegiatan belajar dan pelaksanaan ulangan semester.
Berdasarkan program tahunan tersebut, perlu dijabarkan ke dalam program
semester yang bersifat khusus. Program semester secara umum inilah yang
dijadikan acuan bagi guru bina dalam menyusun program semester per mata
pelajaran. Program tahunan secara garis besar berisi seluruh kegiatan baik di
Sekolah Indukmaupun di TKB atau di tempat lain yang akan dilakukan selama satu
tahun. Program semester yang bersifat umum disusun oleh guru bina bersama-
6 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
13. Belajar Untuk Masa Depanku
sama kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Dalam kesempatan ini mereka
menyepakati kegiatan yang dapat dilakukan bersama, seperti menetapkan jadwal
tatap muka, ulangan umum, supervisi ke TKB dan sebagainya.
Berdasarkan program semester yang bersifat umum tersebut, secara individu setiap
guru bina (sebagai guru mata pelajaran) berkewajiban menyusun program semester
sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Program semester berisi seluruh kegiatan baik di TKB maupun di sekolah induk
atau di tempat lain yang akan dilakukan selama satu semester. Beberapa kegiatan
yang dimaksud yang penting antara lain belajar dengan modul, belajar dengan
program radio, kaset, tatap muka, tes akhir unit, tes akhir Semester, ujian akhir
(khusus kelas IX) dan supervisi guru bina ke TKB.
2. Program Tatap Muka
Program tatap muka adalah bagian dari program semester. Bentuknya berupa
matriks kegiatan tatap muka di Sekolah Induk atau di tempat lain, setiap minggu
selama satu semester. Program tatap muka dapat diisi dengan memecahkan
kesulitan belajar, tes akhir unit (TAU), tes akhir semester (TAS), ujian akhir,
praktikum, pemberdayaan perpustakaan dan kegiatan lain yang tidak dapat
dilaksanakan di TKB. Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada Guru
Bina dalam melaksanakan tugas sesuai mata pelajaran yang diajarkannya. Alokasi
waktu tatap muka sebaiknya dua hari dalam seminggu atau sebanyak 2 x 6 jam =
12 jam atau disesuaikan dengan situasi kondisi masing-masing wilayah.
Alokasi waktu tersebut dibagi untuk semua mata pelajaran. Dalam hal ini frekuensi
tatap muka untuk setiap mata pelajaran tidak sama, tetapi bergantung kepada
tingkat kesulitannya. Misalnya mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris
merupakan mata pelajaran yang dianggap banyak memerlukan latihan dan harus
mendapat porsi alokasi waktu yang lebih banyak.
Sebelum menyusun jadwal tatap muka, perlu ditetapkan terlebih dahulu berapa jam
tatap muka untuk setiap mata pelajaran selama satu semester. Jumlah jam pelajaran
secara keseluruhan bergantung kepada pola yang dipakai. Contohnya:
a. Untuk Pola 4 : 2, maka jumlah waktu seluruhnya adalah:
Untuk semseter gazal = 6 jam x 2 hari x 18 minggu efektif = 216 jam
pelajaran
Untuk semesetr genap = 6 jam x 2 hari x 16 minggu efektif = 192 jam
pelajaran
Khusus untuk semester genap kelas IX = 6 jam x 2 hari x 12 minggu sefektif
= 144 jam pelajaran
b. Untuk Pola 5 : 1, maka jumlah waktu seluruhnya adalah:
Untuk semseter gazal = 6 jam x 1 hari x 18 minggu efektif = 108 jam
pelajaran
Untuk semesetr genap = 6 jam x 1 hari x 16 minggu efektif = 96 jam
pelajaran
Khusus untuk semester genap kelas IX = 6 jam x 1 hari x 12 minggu sefektif
= 72 jam pelajaran
Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan
menjadi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), maka struktur program
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 7
14. Belajar Untuk Masa Depanku
dan alokasi waktu untuk masing-masing mata pelajaran per minggu adalah sebagai
berikut:
1. Pendidikan Agama = 2 jam
2. Pendidikan Kewarganegaraan = 2 jam
3. Bahasa Indonesia = 6 jam
4. Bahasa Inggris = 6 jam
5. Matematika = 8 jam
6. IPA – Biologi = 5 jam
IPA – Fisika = 3 jam
7. IPS – Geografi = 2 jam
IPS – Sejarah = 2 jam
IPS – Ekonomi = 2 jam
8. Seni Budaya = 2 jam
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan = 2 jam
10. Keterampilan / TIK = 6 jam
11. Muatan Lokal
12. Pengembangan Diri
Jumlah = 48 jam
1 (satu) jam pelajaran = 40 menit
Berdasarkan alokasi waktu tersebut, dapat disusun jadwal kegiatan tatap muka.
Jadwal yang telah disusun disesuaikan dengan jumlah kelas paralel yang ada di
setiap lokasi SMP Terbuka di wilayah masing-masing. Perlu diingat bahwa untuk
menetapkan alokasi waktu maupun jadwal ini perlu disepakati bersama oleh Guru
Bina, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah.
Contoh 1 : Format JADWAL TATAP MUKA (Pagi hari)
SMP : .................................................
Semester : .................................................
Bulan : ……………………………….
Kelas
Minggu ke Hari Waktu
VII VIII IX
07.00 - 07.45 A B C A B C A B C
07.45 - 08.30
08.30 - 09.15
Jum'at 09.15 - 09.30 Istirahat
09.30 - 10.10
10.10 - 10.50
10.50 - 11.45
I
07.00 - 07.45
07.45 - 08.30
08.30 - 09.15
Sabtu 09.15 - 09.30 Istirahat
09.30 - 10.10
10.10 - 10.50
10.50 - 11.45
II Jum'at 07.00 - 07.45
07.45 - 08.30
08.30 - 09.15
09.15 - 09.30 Istirahat
09.30 - 10.10
10.10 - 10.50
8 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
16. Belajar Untuk Masa Depanku
Contoh 2 : Format JADWAL TATAP MUKA (Sore hari)
SMP : .................................................
Semester : .................................................
Bulan : ……………………………….
Kelas
No Hari Waktu Ket.
VII VIII IX
13.30-14.00 Bhs. Inggris Pend. Agama Matematika 13.30-14.10
14.00-14.30 Bhs. Inggris Pend. Agama Matematika 14.10-14.50
14.30-15.00 Matematika Bhs. Inggris Pend. Agama
Senin
14.50-15.30
1 15.00-15.15 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
15.45-15.45 Matematika Bhs. Inggris Pend, Agama 15.40-16.20
15.45-16.15 Pend. Agama Matematika Bhs. Inggris 16.20-17.00
16.45-16.45 Pend. Agama Matematika Bhs. Inggris 17.00-17.40
- Program audio
13.30-14.00 Bhs. Bhs. Daerah IPA Fisika visual
14.00-14.30 Indonesia Bhs. Daerah IPA Fisika (mendengarkan
14.30-15.00 Bhs. IPA Fisika Bhs. kaset, OHP,
15.00-15.15 Indonesia Istirahat Indonesia
Kamis
Slide)
2 15.45-15.45 Bhs. Daerah IPA Fisika Istirahat diserahkan
15.45-16.15 Istirahat Bhs. Indonesia Bhs. masing-masing
16.45-16.45 Bhs. Daerah Bhs. Indonesia Indonesia bidang studi
IPA Fisika Bhs. Daerah
IPA Fisika Bhs. Daerah - Pelajaran Bhs.
Daerah menurut
daerah masing-
13.30-14.00 Bhs. Inggris IPS Geografi Matematika masing
14.00-14.30 Bhs. Inggris IPS Geografi Matematika
14.30-15.00 Matematika Bhs. Inggris IPS Geografi - Jam tatap mu-
Senin
3 15.00-15.15 Istirahat Istirahat Istirahat ka disesuaikan
15.45-15.45 Matematika Bhs. Inggris IPS Geografi dengan masing-
15.45-16.15 IPS Geografi Matematika Bhs. Inggris masing daerah
16.45-16.45 IPS Geografi Matematika Bhs. Inggris
-Untuk kelas
paralel dapat
13.30-14.00 Bhs. PKn IPA Fisika dikembangkan
14.00-14.30 Indonesia PKn IPA Fisika sendiri sesuai
14.30-15.00 Bhs. IPA Fisika Bhs kondisi masing-
Kamis
15.00-15.15 Indonesia Istirahat Indonesia masing
4
15.45-15.45 PKn IPA Fisika Istirahat
15.45-16.15 Istirahat Bhs. Indonesia Bhs. -Tipe yang digu-
16.45-16.45 PKn Bhs. Indonesia Indonesia nakan bisa 5 : 1
IPA Fisika PKn tergantung
IPA Fisika PKn karakteristik
daerah masing-
13.30-14.00 Matematika IPS Ekonomi Mulok masing
14.00-14.30 Matematika IPS Ekonomi Mulok
14.30-15.00 IPS Ekonomi Mulok Matematika -Muatan lokal
Senin
5 15.00-15.15 Istirahat Istirahat Istirahat dengan fersi 2
15.45-15.45 IPS Ekonomi Mulok Matematika jam pelajaran
15.45-16.15 Mulok Matematika IPS Ekonomi diserahkan
16.45-16.45 Mulok Matematika IPS Ekonomi masing-masing
sekolah
13.30-14.00 Bhs. Penjaskes IPA Biologi
14.00-14.30 Indonesia Pendjaskes IPA Biologi
14.30-15.00 Bhs. IPA Biologi Bhs.
Kamis
15.00-15.15 Indonesia Istirahat Indonesia
6
15.45-15.45 Penjaskes IPA Biologi Istirahat
15.45-16.15 Istirahat Bhs. Indonesia Bhs.
16.45-16.45 Penjaskes Bhs. Indonesia Indonesia
IPA Biologi Penjaskes
IPA Biologi Penjaskes
10 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
17. Belajar Untuk Masa Depanku
Kelas
No Hari Waktu Ket.
VII VIII IX
13.30-14.00 Bhs. Inggris IPS Sejarah Matematika
14.00-14.30 Bhs. Inggris IPS Sejarah Matematika
14.30-15.00 Matematika Bhs. Inggris IPS Sejarah
Senin
7 15.00-15.15 Istirahat Istirahat Istirahat
15.45-15.45 Matematika Bhs. Inggris IPS Sejarah
15.45-16.15 IPS Sejarah Matematika Bhs. Inggris
16.45-16.45 IPS Sejarah Matematika Bhs. Inggris
13.30-14.00 KTR / TIK Kesenian IPA Biologi
14.00-14.30 KTR / TIK Kesenian IPA Biologi
14.30-15.00 Kesenia IPA Biologi KTR / TIK
Kamis
8 15.00-15.15 Istirahat Istirahat Istirahat
15.45-15.45 Kesenian IPA Biologi KTR / TIK
15.45-16.15 IPA Biologi KTR /TIK Kesenian
16.45-16.45 IPA Biologi KTR / TIK Kesenian
3. Program Belajar di TKB
Belajar di TKB merupakan kegiatan belajar mandiri atau kelompok, dengan modul
sebagai bahan belajar utama. Sesuai dengan mata pelajarannya, ada 10 macam
modul yang harus dipelajari oleh siswa di TKB, yaitu :
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. IPA – Biologi
IPA – Fisika
7. IPS – Geografi
IPS – Sejarah
IPS – Ekonomi
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
. Pengembangan Diri
Kegiatan untuk mata pelajaran yang dianggap sukar ditunjang dengan program
kaset dan program radio. Mengingat banyaknya mata pelajaran dan terbatasnya
waktu yang tersedia, maka perlu disusun program yang jelas dan dibuatkan
jadwalnya. Jadwal tersebut dapat dilaksanakan pada waktu pagi dan siang, sesuai
dengan kesepakatan antara guru pamong dan siswa.
Jumlah hari belajar di TKB yang menggunakan Pola 4 : 1 adalah 4 (empat) hari
dalam seminggu. Bagi TKB yang menggunakan Pola 5 : 1 adalah 5 (lima) hari
dalam seminggu. Rinciannya adalah sebagai berikut:
a. Pola 4 : 2 (4 hari kegiatan belajar di TKB selama 3 jam pelajaran, 2 hari
kegiatan belajar tatap muka di Sekolah Induk) jumlah jam pelajaran belajar
mandiri di TKB adalah :
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 11
18. Belajar Untuk Masa Depanku
Semester 1 = 18 Minggu x 4 hari x 3 jam pelajaran = 216 jam pelajaran
Semester 2 = 16 Minggu x 4 hari x 3 jam pelajaran = 192 jam pelajaran
Khusus Semester 2 kelas IX = 14 Minggu x 4 hari x 3 jam pelajaran = 168
jam pelajaran.
b. Pola 4 : 2 (4 hari kegiatan belajar di TKB selama 4 jam pelajaran, 2 hari
kegiatan belajar tatap muka di Sekolah Induk) jumlah jam pelajaran belajar
mandiri di TKB adalah :
Semester 1 = 18 Minggu x 4 hari x 4 jam pelajaran = 288 jam pelajaran
Semester 2 = 16 Minggu x 4 hari x 4 jam pelajaran = 256 jam pelajaran
Khusus Semester 2 kelas IX = 14 Minggu x 4 hari x 4 jam pelajaran = 224 jam
pelajaran
c. Pola 5 : 1 (5 hari kegiatan belajar di TKB selama 3 jam pelajaran, 1 hari
kegiatan belajar tatap muka di Sekolah Induk) jumlah jam pelajaran belajar
mandiri di TKB adalah :
Semester 1 = 18 Minggu x 5 hari x 3 jam pelajaran = 270 jam pelajaran
Semester 2 = 16 Minggu x 5 hari x 3 jam pelajaran = 240 jam pelajaran
Khusus Semester 2 kelas III = 14 Minggu x 5 hari x 3 jam pelajaran = 210 jam
pelajaran
d. Pola 5 : 1 5 hari kegiatan belajar di TKB selama 4 jam pelajaran, 1 hari
kegiatan belajar tatap muka di Sekolah Induk) jumlah jam pelajaran belajar
mandiri di TKB adalah :
Semester 1 = 18 Minggu x 5 hari x 4 jam pelajaran = 360 jam pelajaran
Semester 2 = 16 Minggu x 5 hari x 4 jam pelajaran = 320 jam pelajaran
Khusus Semester 2 kelas III = 14 Minggu x 5 hari x 4 jam pelajaran = 280 jam
pelajaran
Hal yang perlu diperhatikan sesuai proporsional kurikulum adalah, bahwa setiap
mata pelajaran mendapat porsi yang berbeda berdasarkan dengan tingkat
kepentingan dan kesulitan mata pelajaran tersebut. Mata pelajaran yang
memerlukan banyak latihan seperti Matematika, Bahasa Inggris, atau Ilmu
Pengetahuan Alam diberi jatah waktu yang lebih banyak.
4. Program Penilaian
Penilaian di SMP Terbuka meliputi Tes Akhir Modul, Tes Akhir Unit, Tes Akhir
Semester, dan Ujian Akhir.
a. Tes Akhir Modul (TAM)
Tes Akhir Modul yaitu tes yang diberikan kepada setiap siswa bila telah selesai
mempelajari satu modul mata pelajaran. Gunanya untuk mengetahui
kemampuan siswa memahami isi modul. Banyaknya tes akhir modul setiap
mata pelajaran tergantung dari jumlah modul mata pelajaran dalam satu
Semester. Misalnya untuk mata pelajaran Geografi kelas VIII Semester
pertama ada 4 modul kegiatan siswa, maka siswa akan mendapatkan 4 kali tes
akhir modul. Dalam pelaksanaannya, tes akhir modul tidak diberikan secara
individual, tetapi dilaksanakan secara bersama-sama di TKB atau di sekolah
induk. Tes Akhir Modul berfungsi sebagai ulangan harian. Soal tes ini sudah
tersedia sesuai dengan modul yang telah dipelajari oleh siswa. Tes
12 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
19. Belajar Untuk Masa Depanku
dilaksanakan oleh guru pamong serta hasilnya diserahkan kepada guru bina
sebagai wacana untuk penilaian hasil belajar selanjutnya.
b. Tes Akhir Unit (TAU)
Modul-modul yang masih dalam satu bahasan dapat dikelompokkan menjadi
satu unit. Setiap unit terdiri atas dua modul atau lebih. Apabila siswa telah
selesai mempelajari satu unit diberikan tes akhir unit. Tes akhir unit juga
berfungsi sebagai ulangan harian. Frekuensi tes akhir unit tergantung kepada
banyaknya unit dalam satu Semester. Soal tes akhir unit disusun oleh guru
bina. Tes diberikan oleh guru bini dan dapat dimintakan bantuan kepada guru
pamong, kemudian diperiksa dan dinilai oleh guru pamong. Hasil penilaian
juga menjadi wacana dalam penilaian selanjutnya.
c. Tes Akhir Semester (TAS).
Pada akhir Semester, siswa diberikan Tes Akhir Semester (TAS) yang
bahannya mencakup seluruh isi modul yang dipelajari selama satu semester.
Bahan Tes Akhir Semester ini bersifat kumulatif, artinya tes akhir Semester
pertama bahannya diambil dari materi modul Semester Pertama. Untuk tes
akhir Semester Kedua bahannya mencakup materi modul Semester Pertama
dan Semester kedua. Tes akhir Semester Ketiga bahannya diambil dari materi
modul Semester pertama, Semester kedua dan Semester ketiga. Demikian
seterusnya sampai Semester Keenam.
Cakupan Materi Semester
No. Ket
1 2 3 4 5 6
1. Tes Akhir Semester 1 √ - - - - -
2. Tes Akhir Semester 2 √ √ - - - -
3. Tes Akhir Semester 3 √ √ √
4. Tes Akhir Semester 4 √ √ √ √
5. Tes Akhir Semester 5 √ √ √ √ √
6. Tes Akhir Semester 6 √ √ √ √ √ √
d. Tes Akhir Semester disusun oleh Guru Bina :
a. Tes akhir semester biasanya dilaksanakan secara serentak atau bersamaan
waktunya dengan SMP Reguler, dengan soal standar daerah. Soal untuk
msing-masing mata pelajaran non UN disusun oleh Guru Bina mata
pelajaran yang bersangkutan dengan aturan seperti soal mata pelajaran yang
diUNkan.
b. Tugas guru bina memeriksa hasil Tes Akhir Semesdter yang telah
dikerjakan oleh siswa dengan memadukannya dengan nilai-nilai yang
terdahulu (TAM + TAU) untuk diolah menjadi nilai raport.
c. Tes ini dilaksanakan sekali pada akhir Semester
d. Ujian Akhir melalui UAS / UN di Sekolah Induk
Pelaksanaan ujian akhir sekolah (UAS) dan ujian nasional (UN) biasanya
dilaksanakan bersamaan dengan SMP Reguler, bertempat di SMP Induk.
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 13
20. Belajar Untuk Masa Depanku
5. Program Supervisi ke TKB
Supervisi ke TKB mempunyai dua tujuan : Pertama untuk membantu guru pamong
dalam menjalankan tugasnya di TKB, dan yang kedua untuk membantu siswa
memecahkan kesulitan belajar mandiri.
Secara berkala (sesuai dengan jadwal), guru-guru bina melakukan supervisi ini
diatur oleh kepala sekolah, disesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran
penunjangnya.
Contoh: JADWAL KUNJUNGAN SUPERVISI KE TKB
SMP TERBUKA PEDESAAN
SEMESTER 1 TAHUN 2008/2009
Minggu Ke
No Personal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Guru Bina PKn. A B C D
2 Guru Bina Bhs. Indo. B C D A D C B A
3 Guru Bina Bhs. Inggris C B B A D C B A C D B A
4 Guru Bina Matematika A B C D A B C D A B C D
5 Guru Bina IPA Fisika A B C D A B
6 Guru Bina IPA Biologi A B C D A B
7 Guru Bina IPS B D A C B D A C D A B C
8 Guru Bina Mulok D C B A B D
9 Guru Bina Seni Budaya D
10 Guru Agama B C A B D C
11 Kepala Sekolah C A D B C A
12 Wk. Kep. Sekolah C D A B D C
Keterangan :
- ABCD = Nama TKB
- Setiap minggu dilaksanakan empat kali pertemuan
- Guru Bina datangnya sesuai dengan jadwal pelajaran yang bersangkutan
6. Kalender Pendidikan
Program semester disusun berdasarkan kalender pendidikan yang berlaku secara
Regional dan telah disesuaikan dengan kondisi wilayah/propinsi. Dengan kalender
pendidikan, kita dapat mengetahui kegiatan dalam satu Semester atau satu tahun.
Di samping itu dapat diketahui pula kapan hari libur nasional, libur khusus daerah,
awal tahun pelajaran baru, libur semester dan libur akhir tahun pelajaran,
pembagian rapor, ujian akhir dan kegiatan penting lainnya.
7. Langkah-langkah Penyusunan Program Semester dan Tatap Muka
a. Identifikasi Proses Belajar Mengajar
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan apa saja yang akan
dilakukan selama satu Semester, berapa kali frekuensinya, berapa lama waktu
yang diperlukan, dan kapan akan dilaksanakan.
Kegiatan yang akan Anda lakukan selama satu semester mulai dari pembagian
modul, mempelajari modul, melaksanakan program radio, program kaset,
14 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
21. Belajar Untuk Masa Depanku
mengirim daftar kesulitan belajar, jadwal tatap muka, supervisi ke TKB, tes
akhir Semester, ujian akhir, pembagian rapor dan sebagainya.
Berdasarkan kesepakatan mengenai waktunya, frekuensinya dan tempatnya,
seluruh kegiatan tersebut disusun dalam satu matriks program
b. Identifikasi Hari Belajar Efektif
Berdasarkan kalender pendidikan yang berlaku di setiap wilayah dapat
diketahui jumlah hari belajar efektif dalam setiap semester. Jumlah hari belajar
efektif pada semester pertama adalah 18 minggu, untuk semester kedua adalah
16 minggu. Bertolak dari jumlah modul untuk setiap mata pelajaran, maka
setiap guru bina dapat menetapkan kapan dan berapa lama belajar di TKB,
frekuensi tatap muka, tes akhir modul, tes akhir unit, tes akhir semester, dan
pembinaan ke TKB.
Sebagai ilustrasi dengan mengidentifikasi jumlah modul Geografi per semester,
per tingkat kelas, dapat disusun per rekapitulasi jumlah tatap muka, tes akhir
modul, tes akhir unit, tes akhir semester dan kegiatan tatap muka berdasarkan
jumlah minggu efektif per semester.
Contoh: Rekapitulasi Program Pengajaran Geografi Kelas VIII
Jmlah Tes Jmlah Tes Jmlah Tes Jumah Jumah
Jumah Jumlah
Kelas Semester Akhir Akhir Akhir Tatap Minggu
Modul Unit
Modul Semester Unit Muka Efektif
1
VII 2
1 4 2 4 2 2 6 18
VIII 2 5 2 5 2 2 7 16
1
IX 2
Pada contoh di atas, diketahui bahwa pada semester pertama kelas VIII
terdapat 18 minggu efektif untuk kegiatan belajar mengajar. Pada semester
tersebut ada 4 (empat) modul Geografi yang harus dipelajari oleh siswa. Begitu
pula untuk semester kedua ada 16 minggu efektif dan jumlah modul yang harus
dipelajari ada 5 buah.
Selanjutnya, apabila alokasi waktu yang tersedia kita bagi untuk kegiatan yang
pokok, yaitu belajar dengan modul, media radio, media kaset, tes akhir modul,
tes akhir unit, tes akhir semester dan tatap muka di sekolah induk, maka dapat
dibuat gambaran seperti pada matriks.
c. Penyusunan Program Semester Secara Umum
Berdasarkan rincian kegiatan setiap mata pelajaran, maka komponen demi
komponen kita masukkan ke dalam format program semester secara umum
seperti pada contoh berikut. Untuk mengisi format itu, sebelumnya perlu ada
kesepakatan mengenai pelaksanaan kegiatan tertentu yang perlu pengaturan,
seperti kegiatan belajar tatap muka, kunjungan ke TKB dan sebagainya.
Contoh-contoh yang diberikan hanya sampai pada minggu ke 12 untuk
semester genap pada kelas terakhir. Untuk semester gazal Kelas VII, VIII, dan
IX dan semester genap untuk kelas VII dan VIII dapat dikembangkan sendiri
oleh Guru Bina
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 15
22. Belajar Untuk Masa Depanku
Pada setiap kolom yang sesuai diisi dengan tanda cek (√). Misalnya, untuk
mata pelajaran Geografi, pada minggu keberapa dilakukan belajar dengan
modul, kapan tatap muka, kapan tes akhir modul dan seterusnya. Guru Bina
perlu membentuk kelompok yang mewakili setiap guru mata pelajaran untuk
mengisi format program semester secara umum. Untuk itu perlu disepakati
dulu sebelum mengisi format tersebut. Kemudian hasil kesepakatan itu
dituangkan ke dalam matriks.
Contoh: Format PROGRAM SEMESTER SECARA UMUM
SMP TERBUKA : …………………….
Kelas : …………………….
Semester : …………………….
Minggu ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Belajar dengan modul
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
2 Belajar dengan radio
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
3 Belajar dengan kaset
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
16 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
23. Belajar Untuk Masa Depanku
Minggu ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
4 Belajar dengan Slide
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
5. Penyerahan Daftar Kesulitan Belajar Siswa
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
6 Kegiatan Tatap muka
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
7 Tes Akhir Modul
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
a. Pendidikan Agama
8 Tes Akhir Unit
a. Pendidikan Agama
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 17
24. Belajar Untuk Masa Depanku
Minggu ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
9 Tes Akhir Semester
a. Pendidikan Agama
b. PKn
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Inggris Matematika
e. IPA - Fisika
IPA - Biologi
f. IPS - Sejarah
IPS - Geografi
IPS - Ekonomi
h.. Seni Budaya
i. Penjasorkes
j. Keterampilan / TIK
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
10. Supervisi per TKB
a. Gpa PKn
b. Gpa Bahasa Indonesia
c. Gpa Bahasa Inggris
d. Gpa Matematika
e. Gpa IPA
f. Gpa IPS
g. Kepala Sekolah
h. Wk. Kep. Sekolah
i. Guru Pamong
Selanjutnya, berdasarkan program semester yang bersifat umum, setiap Guru
Bina menyusun program semester sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan.
Contoh: FORMAT FREKUENSI BELAJAR GEOGRAFI UNTUK
SETIAP MODUL KELAS II
Alokasi Frekuensi Belajar
Semester Nomor Modul Keterangan
Waktu TKB Tatap Muka
1. 11.1.1.01
11.1.1.02
11.1.2.03
11.1.2.04
2. 11.2.1.05
11.2.1.06
11.2.1.07
11.2.2.08
11.2.2.09
18 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
25. Belajar Untuk Masa Depanku
Sebelum sampai pada program semester untuk setiap mata pelajaran, ada
baiknya diketahui terlebih dahulu mengenai format kegiatan belajar untuk
setiap modul. Dengan format ini dimaksudkan untuk merinci frekuensi
(jumlah) kegiatan yang akan dilakukan sehubungan dengan suatu modul.
Berdasarkan format alokasi waktu kegiatan belajar Geografi tersebut buatlah
format serupa sesuai dengan mata pelajaran yang Anda ajarkan. Isilah kolom-
kolomnya dengan mengacu kepada jumlah modul yang harus dipelajari per
semester. Selesaikan sehingga semua kolom terisi. Bila sudah, Anda beralih
pada pengisian format program semester untuk mata pelajaran Geografi.
Cantoh: Model Program Semester Mata Pelajaran Geografi
Kelas / Semester : II / 1 (satu)
Minggu ke
No Jenis Kegiatan / Tatap muka
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Membagikan Modul X
2. Membagikan format kesulitan belajar X
3. Mempelajari modul pertama X
4. Belajar dengan program kaset X
5. Mempelajari modul pertama (lanjutan) X
6. Mengirimkan daftar kesulitan belajar X
7. Tatap Muka X
8. Tes Akhir Modul X
9. Mempelajari Modul Kedua X
10. Supervisi ke TKB X
11. Belajar dengan program kaset X
12. Mempelajari Modul Kedua (lanjutan) X
13. Mengirimkan daftar kesulitan belajar X
14. Tatap muka X
15. Tes Akhir Modul X
16. Mempelajari Modul Ketiga X
17. Mempelajari Modul Ketiga (lanjutan) X
18. Belajar dengan program radio X
19. Supervisi ke TKB X
20. Tes Akhir Modul X
21. Mempelajari Modul keempat X
22. Dst.
E. Peran Guru Bina Dalam Kegiatan Tatap Muka
1. Menyusun Jadwal Tatap Muka
Menyusun jadwal tatap muka dilakukan bersama dengan guru bina yang lain, dan
dikoordinir oleh kepala sekolah. Karena kegiatan tatap muka per minggu hanya 2
kali @ 6 jam pelajaran, berarti tiap minggu hanya 12 jam pelajaran. Ini berarti
tidak semua mata pelajaran dengan dilakukan tatap muka perminggu. Ini berarti
selama satu minggu hanya mampu dilakukan tatap muka maksimal 12 jam
pelajaran atau 6 mata pelajaran.
Frekuensi tatap muka yang mendapat alokasi waktu lebih banyak adalah mata
pelajaran yang dinilai sulit (Bahasa Inggris, IPA, Matematika) atau materi yang
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 19
26. Belajar Untuk Masa Depanku
ruang lingkupnya cukup luas, misalnya Bahasa Indonesia. Bentuk jadwal tatap
muka sudah kita bahas pada Bab IV.
2. Merekap Daftar Materi Sulit dari TKB dan Menentukan Materi Sulit
Pengertian materi sulit adalah ditinjau dari masukan siswa selama belajar mandiri
di TKB, dari pengalaman guru bina sendiri. dan dari buku pendalaman materi
esensial.
Dari daftar kesulitan yang disampaikan oleh guru pamong (dari pertanyaan siswa
SMP Terbuka di TKB).
Dari pengalaman guru bina selama mengajar di Sekolah Induk baik melalui
analisis materi pelajaran (AMP), melalui penjabaran materi, maupun melalui hasil
ulangan harian di SMP.
Dari daftar buku pendalaman materi esensial sulit dan daftar materi sulit dari TKB
inilah menjadi acuan dalam kegiatan tatap muka, di samping kegiatan lain yang
tidak bisa dilakukan di TKB (misalnya praktikum IPA).
3. Menyiapkan Sarana Penunjang untuk Kegiatan Tatap Muka
Kegiatan tatap muka di SMP Terbuka pelaksanaannya mirip dengan kegiatan
belajar mengajar pada siswa SMP Induk. Tiap rombongan belajar ada sekitar 40
siswa: kegiatan dilakukan secara klasikal dan didukung dengan sumber belajar
(modul buku paket atau lembar kegiatan siswa), alat praktik atau alat
peraga.Pendekatan yang digunakan adalah cara belajar siswa aktif dengan
menggunakan metode yang sesuai (tanya jawab / diskusi / eksperimen / penugasan
/ demonstrasi / ceramah / pemecahan masalah).
4. Pelaksanaan Pembelajaran siswa melalui Tatap Muka
a. Pengertian
Belajar mandiri bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama bagi para remaja
yang masih duduk di bangku SMP. Karena itu pada waktu-waktu tertentu siswa
SMP Terbuka perlu bertatap muka dengan guru mata pelajaran dari SMP
Induknya, yang disebut guru bina. Pertemuan semacam ini hanya dapat
diselenggarakan selama 6 s.d. 12 jam pelajaran dalam seminggu atau 1 s.d. 2
hari per minggu. Kegiatan pembelajaran siswa yang dilaksanakan selama
dalam pertemuan ini disebut belajar melalui tatap muka.
Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan selama kegiatan tatap muka.
Pertama, guru menjelaskan bagian-bagian pelajaran yang penting supaya siswa
menjadi lebih mudah dalam mempelajari modul secara mandiri. Kedua, guru
menjawab pertanyaan dan membicarakan kesulitan-kesulitan yang belum dapat
dipecahkan oleh siswa sendiri waktu belajar mandiri/kelompok. Ketiga, siswa
melakukan kegiatan belajar yang tidak mungkin dilakukan di TKB, misalnya
praktikum di laboratorium atau tugas yang berhubungan dengan perpustakaan.
b. Tujuan Belajar melalui Tatap Muka
1) Memberi kesempatan siswa bertanya dan berdiskusi
Hal yang penting dalam kegiatan tatap muka adalah memberi kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan dan mendiskusikan persoalan-persoalan
20 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
27. Belajar Untuk Masa Depanku
yang mereka hadapi yang belum dapat terpecahkan selama mereka belajar
mandiri/kelompok.
Sungguhpun bahan belajar untuk siswa SMP Terbuka sudah disusun secara
sederhana supaya mudah dipelajari siswa sendiri, siswa tentu masih
menghadapi berbagai kesulitan. Kesulitan ini mungkin timbul dalam
memahami bahasa dan istilah yang digunakan, dalam memahami konsep-
konsep, maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip dan rumus-rumus,
dalam perhitungan dan praktik. Sambil membaca siswa menelaah kalimat-
kalimat, pengertian-pengertian yang kurang dipahaminya kemudian
mencatatnya pada buku kesulitan belajar.
Sebagian dari kesulitan itu mungkin telah dapat mereka pecahkan melalui
diskusi dengan teman se TKB dan guru pamong atau melalui program kaset
dan radio. Sebagian lagi tidak dapat mereka pecahkan sendiri dan perlu
segera mendapatkan bantuan pemecahan. Apabila tidak segera dibantu
memecahkan persoalan itu, siswa akan tertunda dalam menyelesaikan
modulnya.
Kesulitan atau pertanyaan siswa sebaiknya diajukan langsung pada saat
tatap muka di sekolah induk, atau dapat juga disampaikan sebelumnya.
Kalau pertanyaan itu disampaikan sebelum pelaksanaan tatap muka,
sehingga guru bina mempunyai waktu yang cukup untuk membuat
persiapan yang lebih baik dalam menjawab pertanyaan tersebut. Dengan
demikian waktu yang tersedia untuk tatap muka dapat digunakan dengan
lebih efisien dan efektif. Apabila ada siswa yang belum sempat
menyampaikan kesulitan dimaksud melalui format kesulitan di TKB, siswa
tersebut dapat menyampaikan (mengajukan) kesulitannya pada saat tatap
muka.
Namun demikian bila jarak antara TKB dan sekolah induk cukup jauh,
akan sulit pula bagi guru pamong untuk menyampaikan daftar pertanyaan
atau daftar kesulitan itu kepada guru bina. Dalam keadaan seperti ini akan
lebih mudah bagi siswa untuk membawa pertanyaan itu dan menanyakan
langsung kepada guru bina saat guru bina berkunjung ke TKB atau pada
saat tatap muka di sekolah induk. Proses ini akan berjalan lancar bila siswa
dibiasakan menyiapkan pertanyaan lebih dahulu sebelum kegiatan belajar
melalui tatap muka berlangsung.
2) Memberi Kesempatan Siswa untuk Bertukar Pengalaman
Pada kegiatan tatap muka siswa akan memperoleh kesempatan untuk
bertukar pengalaman dengan teman sekelas mereka yang berasal dari TKB
lain. Pada umumnya siswa yang belajar secara mandiri seringkali merasa
terasing, tidak mendapatkan perhatian, kesepian, dan lekas putus asa. Kalau
menjumpai bahan belajar yang isinya sulit dipahami, mereka cenderung
menyalahkan diri sendiri dan beranggapan bahwa dirinya kurang pandai.
Padahal hal tersebut tidak selalu benar. Pada kenyataannya ada
kemungkinan bukan siswanya yang bodoh, melainkan isi pelajarannya yang
sulit atau penyajiannya yang kurang baik. Kesadaran ini akan timbul
apabila siswa bertukar pengalaman dengan teman dari TKB lain.
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 21
28. Belajar Untuk Masa Depanku
3) Guru Bina berkesempatan melaksanakan bimbingan belajar
Memotivasi Siswa Dalam Belajar setiap kali tatap muka menjadi kewajiban
guru bina atau guru pamong untuk memotivasi siswa dalam belajar
mandiri.
Dalam kegiatan tatap muka, guru bina memiliki kesempatan untuk
melaksanakan bimbingan belajar kepada siswa.
Guru yang menguasai mata pelajaran yang menjadi bidang keahliannya dan
telah mempunyai pengalaman mengajar, tentu mengetahui bagian-bagian
yang sulit dipelajari oleh siswa sendiri. Guru tersebut mengetahui bahwa
apabila konsepnya, prinsipnya, atau hukum-hukumnya telah dipahami
siswa, bagian yang sulit itu kemungkinan besar tidak sulit lagi untuk
dipelajari oleh siswa sendiri.
Belajar melalui tatap muka dapat dimanfaatkan juga oleh guru bina untuk
menjelaskan bagian-bagian pelajaran penting yang menjadi kunci persoalan
itu supaya siswa menjadi lebih mudah dalam belajar mandiri.
Belajar melalui tatap muka dapat dimanfaatkan oleh guru bina untuk
memberikan contoh-contoh dalam mengerjakan soal atau mengerjakan
tugas-tugas. Dengan contoh-contoh itu selanjutnya siswa diharapkan akan
dapat menyelesaikan soal-soal atau tugas-tugas lain yang sejenis. Misalnya
soal-soal yang tidak bisa dikerjakan oleh siswa pada tes akhir modul atau
tes akhir unit.
Pada kesempatan tatap muka, siswa dapat diberi kesempatan pemantapan
penguasaan materi pelajaran menjelang Tes Akhir Semester dengan
membahas soal-soal dari Buku Kumpulan Soal Tes Akhir Semester.
Pemantapan penguasaan materi pelajaran menjelang ujian akhir dengan
membahas soal dari buku pengayaan mata pelajaran untuk SMP meliputi
buku I (soal-soal) dan buku II (kunci jawaban soal)
Belajar tatap muka itu dapat dimanfaatkan oleh guru bina untuk memberi
dorongan dan membesarkan hati siswa. Dalam tatap muka, guru bina dapat
memberitahukan secara langsung apakah jawaban atau pekerjaan siswa itu
benar atau salah, tepat atau kurang tepat, bagus atau kurang bagus dan
sebagainya.
Karena itu guru bina dapat secara langsung memberikan pujian kepada
siswa yang mengerjakan tugas dengan baik. Dapat memberikan dorongan
kepada siswa yang belum berhasil agar lebih tekun.
Pada dasarnya siswa pendidikan jarak jauh seperti SMP Terbuka itu mudah
merasa kecil hati dan kurang percaya diri sendiri. Karena itu selama belajar
melalui tatap muka ini, guru bina seyogyanya bersikap hati-hati dalam
memberikan tanggapan terhadap jawaban atau pekerjaan siswa. Lebih baik
mengatakan "belum betul" dari pada mengatakan "salah", lebih baik
mengatakan "masih kurang berusaha" daripada mengatakan "malas" dan
sebagainya.
22 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
29. Belajar Untuk Masa Depanku
4) Memberi Kesempatan Siswa Menggunakan Fasilitas di Sekolah Induk
Untuk memperjelas materi pelajaran tertentu perlu ditunjang dengan
fasilitas lain yang terdapat di sekolah induk. Dalam kegiatan tatap muka
siswa memperoleh kesempatan untuk belajar dengan menggunakan fasilitas
yang tidak ada di TKB, seperti alat olahraga, laboratorium, perpustakaan
yang lengkap, untuk belajar keterampilan dan sebagainya.
Karena itu dalam belajar melalui tatap muka di sekolah induk, siswa dapat
belajar dengan menggunakan fasilitas dan perlengkapan tersebut dalam
bimbingan guru bina.
5) Guru Berkesempatan Menilai Kemajuan Belajar Siswa
Pada sistem SMP Terbuka yang bertanggung jawab menilai kemajuan
belajar siswa adalah guru bina. Pada saat siswa belajar di TKB sulit bagi
guru bina untuk menilai kemajuan belajar mereka, sebab TKB itu tersebar
tempatnya. Sedangkan guru bina setiap hari bertugas mengajar di sekolah
induk. Karena itu belajar tatap muka ini merupakan kesempatan yang baik
bagi guru bina untuk melaksanakan tugasnya menilai kemajuan belajar
siswa.
c. Pelaksanaan Belajar Melalui Tatap Muka
Pelaksanaan belajar melalui tatap muka siswa SMP Terbuka dari berbagai TKB
berkumpul untuk belajar bersama. Misalkan. Dalam kegiatan tatap muka para
siswa yang setingkat dari beberapa TKB dihimpun dalam beberapa TKB kelas
paralel seperti layaknya sekolah biasa.
Kriteria untuk menjadi Sekolah Induk:
1) terdapat ruang kelas yang cukup jumlah;
2) Ruang kelas cukup luas untuk menyajikan program media elektronik
seperti kaset audio, kaset video, film bingkai suara dan televisi;
3) Di Sekolah Induk terdapat berbagai fasilitas seperti perpustakaan,
laboratorium, ruang dan fasilitas kesenian, ruang dan fasilitas untuk belajar
keterampilan, dsb..
Namun demikian perlu disadari bahwa lokasi SMP Terbuka (Sekolah Induk)
tidak sama kondisinya. Bagi beberapa SMP Terbuka yang hubungan antara
TKB dan Sekolah Induk tidak sulit dicapai, siswa tidak kesulitan untuk
membayar transportasi dari rumah ke Sekolah Induk. Sehingga belajar melalui
tatap muka dapat dilaksanakan di Sekolah Iinduk tanpa hambatan.
Sebaliknya ada beberapa SMP Terbuka (Sekolah Induk) yang mempunyai
sejumlah siswa yang tempat tinggalnya jauh dari Sekolah Induknya. Dan
kendaraan umum pun kadang-kadang sulit dicari, sehingga siswa merasa berat
untuk membayar biaya transportasi dari rumahnya ke Sekolah Induk. Untuk
SMP Terbuka yang kondisinya seperti itu, belajar melalui tatap muka
seyogyanya di tempat yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal siswa
(sistem guru kunjung). Dalam hal seperti itu siswa mengalami sedikit kerugian,
karena tidak dapat belajar menggunakan fasilitas yang ada di Sekolah Induk.
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 23
30. Belajar Untuk Masa Depanku
d. Waktu dan Pembagian Jam Pelajaran
Belajar melalui tatap muka berlangsung selama 12 jam pelajaran dalam
seminggu. Jadi kegiatan tatap muka dilaksanakan selama 48 jam pelajaran
dalam sebulan atau 4 minggu.
Waktu jam pelajaran sebulan itu harus cukup untuk belajar melalui tatap muka
bagi 10 mata pelajaran.
Karena mata pelajaran di SMP Terbuka tidak sama alokasi waktunya, maka
pembagian jumlah jam pelajaran untuk tiap mata pelajaran itu ditentukan
sesuai proporsional kurikulum yang berlaku.
Mata pelajaran yang memerlukan waktu lebih banyak untuk dipelajari oleh
siswa seperti Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris dapat diberi porsi yang
agak banyak pula. Sebaiknya mata pelajaran yang tidak di UNkan seperti Seni
Budaya, Ketrampilan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(Penjasorkes) jam tatap mukanya juga disesuaikan secara proporsional.
F. Peran Guru Bina dalam Penilaian.
Pelaksanaan penilaian pada SMP Terbuka untuk masing-masing mata pelajaran
menjadi tanggung jawab guru bina yang bersangkutan. Penilaian ini mencakup tes
akhir modul (TAM) tes akhir unit (TAU) dan tes akhir semester (TES AKHIR
SEMESTER) atau ulangan umum dan uji coba EBTA/UN.
1. Melaksanakan Tes Akhir Modul
Tes Akhir Modul dilakukan setelah siswa berhasil menyelesaikan suatu modul
tertentu. Perkembangan siswa dalam menyelesaikan modul dicatat oleh guru
pamong, dan dilaporkan kepada guru bina. Guru bina setelah mendapat laporan ini
segera melakukan tes akhir modul.
Dalam menyelenggarakan tes akhir modul, guru bina dapat meminta bantuan
kepada guru pamong, dengan memberikan perangkat soalnya.
Soal tes akhir modul disusun dan disimpan oleh guru bina mata pelajaran yang
bersangkutan, dan sifatnya rahasia. Bila telah selesai digunakan, soal ditarik
kembali dan diamankan / disimpan lagi.
Dari hasil tes akhir modul dapat diketahui siswa yang telah tuntas (minimal
nilainya 7,5) dari hasil mengerjakan tugas-tugas akhir kegiatan belajar. Waktu tes
maksimal 1 jam pelajaran.
Bentuk soal diutamakan esai. Hasil tes akhir modul dianalisis sebagai analisis
ulangan harian oleh Guru Bina untuk keperluan program perbaikan bagi anak yang
belum tuntas.
2. Melaksanakan tes akhir unit
Tes akhir unit dilakukan setelah selesainya beberapa modul yang tergabung dalam
satu unit. Pada SMP Reguler tes ini disebut sebagai ulangan harian.
Tugas Guru Bina dalam pelaksanaan tes akhir unit adalah :
Menyusun kisi-kisi tes
Menyusun butir soal tes
24 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
31. Belajar Untuk Masa Depanku
Menyusun perangkat soal
Menyusun cara penilaian dan skoring
Melaksanakan tes
Memeriksa hasil
Memasukkan dalam buku daftar nilai
Menganalisis hasil tes
Waktu yang diperlukan untuk tes akhir unit berkisar 1 s.d. 2 jam pelajaran. Setiap
satu semester tes akhir unit dilakukan berkisar 2 s.d. 4 kali, tergantung dari jumlah
unitnya.
Bentuk soal, campuran antara tes objektif dan esai.
3. Melaksanakan tes akhir semester atau ulangan umum semester
Tes ini dilakukan pada akhir semester. Materinya adalah materi semester yang
telah dipelajari dalam kelas yang sama.
Cakupan Materi Semester
No. Ket
1 2 3 4 5 6
1. Tes Akhir Semester 1 √ - - - - -
2. Tes Akhir Semester 2 √ √ - - - -
3. Tes Akhir Semester 3 √ √ √
4. Tes Akhir Semester 4 √ √ √ √
5. Tes Akhir Semester 5 √ √ √ √ √
6. Tes Akhir Semester 6 √ √ √ √ √ √
Tugas Guru Bina adalah :
Menyusun kisi-kisi TES AKHIR SEMESTER
Menyusun butir soal TES AKHIR SEMESTER
Menyusun perangkat soal TES AKHIR SEMESTER
Menyusun cara penilaian
Melaksanakan tes TES AKHIR SEMESTER
Memeriksa hasil TES AKHIR SEMESTER
Memasukkan dalam daftar nilai dan mengolah dengan nilai TAM, TAU menjadi
nilai rapor. TES AKHIR SEMESTER mungkin pula soal-soalnya dari soal-soal
yang disusun oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) sekolah reguler.
Waktu yang diperlukan untuk tes sekitar 2 jam pelajaran. Bentuk soal pada
umumnya bentuk tes objektif.
4. Pengolahan nilai rapor
Setiap guru bina setiap mata pelajaran harus dapat mengolah nilai TAM, TAU dan
TES AKHIR SEMESTER menjadi nilai rapor dengan perhitungan sebgai berikut.
P+2Q R = nilai rapor
R = P = rata-rata nilai harian
3 M = rata-rata TAM
M+2U U = rata-rata TAU
P =
3 Q = nilai Tes Akhir Semester
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 25
32. Belajar Untuk Masa Depanku
5. Memasukkan nilai dalam daftar nilai
DAFTAR NILAI
Mata Pelajaran : ………………………….
Kelas : ………………………….
Semester : ………………………….
SMP Terbuka : ………………………….
Alamat : ………………………….
Nilai Tes Akhir Modul Tes Akhir Unit
d Rata rata Tes Akhir Nilai
Rata- Rat-
No. Nama s d Ula ngan Semester Rapor
1 2 3 rata 1 2 3 rata
t st Harian (P) (Q) (R)
nilai (M) Nilai (U)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
6. Menyerahkan daftar nilai kepada wali kelas
Guru bina menyerahkan hasil penilaian (nilai rapor) kepada wali kelas untuk
digabungkan dengan nilai-nilai mata pelajaran yang lain guna pengisian nilai rapor
dan kenaikan kelas.
G. Peran Guru Bina Dalam Supervisi Ke TKB
Pada waktu siswa SMP Terbuka belajar di TKB dibimbing oleh Guru Pamong. Guru
Pamong tidak mungkin untuk melakukan pembinaan mata pelajaran yang bermacam-
macam jenisnya tersebut. Yang berhak membina adalah Guru Bina sesuai dengan
pelajaran yang dipegangnya. Pembinaan oleh Guru Bina dapat dilakukan melalui tatap
muka atau kunjungan supervisi ke TKB.
Penjelasan mengenai pembinaan melalui tatap muka telah dijelaskan pada uraian
terdahulu. Berikut akan dibicarakan mengenai apa yang dapat dilakukan oleh Guru
Bina melalui kegiastan supervisi.
1. Menyusun Program Supervisi
Dengan memperhatikan jadwal kegiatan belajar di TKB dan jadwal tatap muka,
Guru Bina dapat merancang program supervisi. Dalam program supervisi ini, harus
jelas apa yang akan dilakukan, apa sasarannya, kapan dilaksanakan dan ke TKB
mana yang akan dikunjungi, serta bagaimana caranya.
Program supervisi dilakukan per semester. Frekwensi supervisi lebih banyak untuk
mata pelajaran yang memerlukan waktu relatif banyak yaitu Bahasa Inggris,
Matematika dan Fisika. Sasaran supervisi oleh Guru Bina lebih dititikberatkan
pada segi teknis edukatif.
2. Menyusun Instrumen Supervisi
Instrumen yang disusun dapat berbentuk kuesioner, daftar isian, pedoman
wawancara, observasi, maupun tes pengukuran daya serap. Melalui supervisi ini
26 Direktorat Pembinaan SMP - QEC24711
33. Belajar Untuk Masa Depanku
dapat dilakukan sekaligus program perbaikan, sehingga dapat membantu
meringankan program pembelajarn tatap muka.
Program perbaikan diutamakan agar siswa mampu menguasai materi pelajaran.
Sedangkan bagi Guru Pamong dapat diketahui seberapa jauh Guru Ppamong dapat
melakukan tugas dan kewajibannya.
3. Melaksanakan Supervisi
Pelaksanaan supervisi ke TKB harus terkoordinasi antara Guru Bina. Dalam
melaksanakan kegiatan supervisi Guru Bbina harus :
a. memiliki program
b. memiliki instrumen untuk digunakan
c. jadwal kegiatan supervisi
d. pedoman analisisnya
e. cara pelaporan
4. Memanfaatkan hasil supervisi
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil supervisi diharapkan dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai:
a. Materi yang belum dikuasai oleh siswa
b. Kapan harus dilakukan tes akhir modul
c. Cara Guru Pamong dalam membimbing apakah sudah tepat
d. Kegiatan apa saja yang belum dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan di
Sekolah Induk.
Berdasarkan masukan tersebut, dapat dilakukan langkah-langkah pembinaannya.
H. Komitmen Guru Bina.
Pada akhir Workshop Peningkatan Kemampuan Guru Bina tanggal 1 – 6 September
2003 di Yogyakarta, para Guru Bina mencetuskan suatu komitmen untuk
meningkatkan mutu SMP Terbuka, dengan cara melaksanakan kegiatan nyata sebagai
berikut:
1. melaksanakan orientasi belajar mandiri pada awal semesetr 1
2. membangkitkan motivasi belajar siswa
3. menggunakan materi esensial sebagai acuan program perbaikan
4. melakukan program perbaikan secara intensif pada tatap muka
5. membina ke tkb secara teratur
6. mendalami isi modul dg baik
7. mengintensifkan kehadiran siswa
8. cukup memadai memberikan tugas-tugas dan pekerja an rumah
9. membangkitkan dukungan masyarakat
10. meminta kepada orangtua siswa turut mengawasi kegiatan belajar siswa
QEC24711 - Panduan Pelaksanaan Penyelenggaraan SMPT 27