SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Penyebaran African swine
fever di Asia dan Potensi
Kerugiannya bagi Indonesia
Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Karantina Hewan
Lokakarya Penilaian Risiko ASF di Provinsi Sumatera Utara
Medan, 7-8 Oktober 2019
Muncul African swine fever di Asia
◦ Negara-negara di Asia Timur dan Asia Tenggara sedang
berperang untuk menghentikan penyebaran penyakit
African swine fever (ASF) yang sangat menular, yang
dikenal juga sebagai penyakit “Ebola babi”.
◦ Wabah yang terjadi di Asia jauh lebih kritis karena 60%
dari populasi babi dunia terkonsentrasi di wilayah ini dan
efek sosio-ekonomi dari penyakit babi ini akan jauh lebih
besar dibandingkan dengan di wilayah lainnya.
◦ Melihat bagaimana agresifnya epidemi ini, maka diprediksi
ASF akan terus menyebar luas di Asia Tenggara, dan ini
berarti Malaysia, begitu juga Indonesia tidak lagi dapat
dianggap sebagai suatu zona aman ASF.
Wabah ASF di ASIA (sampai 3 Okt 2019)
Sumber: FAO - ASF situation in Asia update (September 2019)
Pelaporan kejadian ASF pertama kali
ke OIE (Sep 2018 – Sep 2019)
◦ Dari data pelaporan OIE ini, dapat dilihat hampir semua negara
melaporkan secara cepat berkisar antara 6-19 hari setelah wabah
dimulai. Korea Selatan melaporkannya sangat cepat yaitu dalam 1
hari sesudah wabah terjadi, akan tetapi satu-satunya yang agak
lambat adalah Filipina yaitu 46 hari.
Negara Wabah dimulai Konfirmasi Tgl pelaporan Tgl pengiriman
China 17-Agu-18 22-Agu-18 23-Agu-18 23-Agu-18
Mongolia 9-Jan-19 10-Jan-19 15-Jan-19 15-Jan-19
Vietnam 1-Feb-19 18-Feb-19 20-Feb-19 20-Feb-19
Kamboja 22-Mar-19 2-Apr-19 3-Apr-19 3-Apr-19
Hongkong 2-Mei-19 10-Mei-19 12-Mei-19 12-Mei-19
Korea Utara 23-Mei-19 25-Mei-19 30-Mei-19 30-Mei-19
Laos 2-Jun-19 17Jun-19 20-Jun-19 20-Jun-19
Filipina 25-Jul-19 30-Agu-19 9-Sep-19 9-Sep-19
Myanmar 1-Agu-19 9-Agu-19 14-Agu-19 14-Agu-19
Timor Leste 9-Sep-19 26-Sep-19 27-Sep-19 27-Sep-19
Korea Selatan 16-Sep-19 17-Sep-19 17-Sep-19 17-Sep-19
Negara # wabah # wabah
berlangsung
% wilayah
administratif tertular
# hewan yang
dimusnahkan
China 158 54 97% (32/33) 1.170.000
Mongolia 11 0 28,6 (6/21) 3.155
Vietnam 6.083 6.083 98,4% (62/63) 3.798.010
Kamboja 13 0 20 (5/25) 3.673
Hongkong 2 0 100 (1/1) 4.160
Korea Utara 1 1 9 (1/11) 99
Laos 94 94 83,3 (15/18) 25.776
Myanmar 3 3 6,6 (1/15) 69
Kumulatif Wabah ASF (sejak Agu 2018 –
Sep 2019)
Sumber: OIE Regional Representation for Asia and the Pacific. Situational updates
of ASF in Asia and the Pacific (September 2019)
Merah – belum berhasil dihentikan
Seperti apa penyakit ASF?
◦ Penyakit ASF ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi
fatal bagi babi
◦ Tidak ada vaksin untuk penyakit ASF
◦ Tidak ada pengobatan
◦ Begitu babi terjangkit ASF, virus akan ditemukan di
seluruh cairan dan jaringan tubuh dari babi yang
terinfeksi
◦ Virus bertahan sedemikian rupa di lingkungan
◦ Pembersihan secara reguler kandang babi, peralatan,
alat angkut dan fasilitas lainnya tidak mampu
membunuh virus
Gejala klinis
• Demam tinggi (41-42℃)
• Kehilangan nafsu makan dan tidak aktif (berbaring saja)
• Kemerahan pada kulit di bagian dada, abdomen, ekor
dan kaki
Sumber: Presentation Dr. Shengqiang Ge. Current Situation and Control Strategy of
African Swine Fever in China.
Patologi yang menciri
Sumber: Presentation Dr. Shengqiang Ge. Current Situation and Control Strategy
of African Swine Fever in China.
• Limpa membengkak
Patologi yang menciri
• Efusi darah dalam
ruang abdomen
• Hemoragik
Seperti apa virus AFS?
◦ Virus ASF kompleks seperti halnya siklus epidemiologinya
◦ Virus ASF memiliki lebih dari satu induk semang peka
yaitu babi dan babi hutan liar
◦ Virus ASF memiliki dua reservoir alamiah di Afrika yaitu
caplak Ornithodoros dan warthog.
◦ Virus bertahan dalam feses selama beberapa hari dan
kemungkinan lebih lama dalam urin babi
◦ Virus dapat bertahan selama beberapa minggu pada
setiap apapun, mulai dari pakaian sampai kendaraan,
memungkinkan virus dengan mudah menempuh
perjalanan jarak jauh
Virus ASF tidak dapat dimusnahkan dalam daging lewat
pengawetan (curing), pengasapan (smoking),
pengasinan (salting) atau pengeringan udara (air-drying)
Daging ‘cured’
Daging diasap
Daging diasin
Daging dikeringkan udara
Sumber: Bab Glern, September 2018. The Western
Producer. People most likely vector for AFS. fever
Virus ASF dapat bertahan pada keadaan pembusukan
(rotting), pembekuan (freezing) dan pemasakan dengan
temperatur rendah dan durasi pendek
Daging busuk
Daging beku Daging dimasak
dengan temperatur
rendah dan durasi
pendek
Sumber: Bab Glern, September 2018. The Western
Producer. People most likely vector for AFS. fever
Daya tahan virus dalam produk
mengandung daging babi
Produk
Waktu
bertahan
(hari)
Produk
Waktu
bertahan
(hari)
Daging tanpa tulang 105 Daging diasap tanpa tulang 30
Daging dengan tulang 105 Daging beku 1000
Daging 105 Jeroan 105
Daging asin tanpa tulang 182 Kulit/lemak 300
Daging dimasak tanpa tulang 0 Ham spesial (Serano) 183
Daging kaleng 0 Sosis (Parma) 300
Daging kering dengan tulang 300 Sosis (Iberian) 140
Sumber: summarised by Adkin et al., 2004. Risk assessment for the illegal import of
contaminated meat and meat products into Great Britain and the subsequent exposure of GB
livestock (IIRA): Foot and Mouth Disease (FMD, Classical Swine fever (CSF), African swine
fever (ASF), Swine Vesicular disease (SVD). Veterinary Laboratories Agency, New Haw.
Mengapa babi harus dimusnahkan?
◦ Virus ASF menyebabkan babi mengalami
perdarahan internal sampai kemudian mati
◦ Kematian babi pasti akan terjadi
◦ Babi mati dalam kurun waktu 2-10 hari sampai
setelah mengalami penderitaan
◦ Jadi satu-satunya opsi untuk menghentikan
penyakit adalah dengan membunuh setiap ekor
babi yang terinfeksi
Pemusnahan babi
◦ Jutaan babi telah dimusnahkan dalam suatu upaya putus
asa yang dilakukan untuk menghentikan penyakit ini di
negara-negara yang terjangkit ASF di Asia
◦ Menurut angka terbaru yang dikeluarkan Badan Pangan
dan Pertanian Dunia (FAO) adalah:
- 1,2 juta ekor di China;
- 4,5 juta ekor di Vietnam;
- 25.000 ekor di Laos;
- 7.000 ekor di Filipina;
- 3.115 ekor di Mongolia; dan
- 2.400 ekor di Kamboja.
Tingkat konsumsi babi di Asia
◦ Mayoritas negara-negara Asia yang terjangkit
ASF mengonsumsi daging babi sebagai sumber
daging primer dibandingkan dengan seluruh
produk-produk daging lainnya
◦ Tingkat konsumsi babi dunia rata-rata adalah
12,3 kg per kapita
◦ Tingkat konsumsi daging babi per kapita (OECD,
2019):
- China 30,4 kg - Thailand 10,0 kg
- Korea Selatan 30,1 kg - Malaysia 5,4 kg
- Vietnam 29,7 kg - Indonesia 1,0 kg
- Filipina 14,9 kg
◦ Pemerintah China membentuk 3 km zona wabah dan 10
km zona penyangga di sekeliling zona wabah
◦ Suatu pengendalian lalulintas babi hidup yang ketat
diintroduksi, dan penutupan pasar-pasar babi hidup di
provinsi tertular dan provinsi yang berdekatan
◦ Pemerintah China lebih memperkuat transportasi daging
babi daripada babi hidup
◦ 62% dari 21 kejadian ASF pertama berkaitan dengan ‘swill
feeding’.
◦ Pelarangan ‘swill feeding’ kepada babi di seluruh wilayah
negara dan rekording kendaraan transportasi ternak
Pembelajaran dari wabah ASF di China
Sumber: FAO - ASF China situation update (May 2019)
Pemusnahan babi (pembelajaran
dari China)
Sumber:
Penyebab penyebaran ASF di China
Lalu lintas jarak jauh babi hidup
dan produk babi
Transportasi kendaraan dan
orang
Sisa-sisa makanan untuk babi
(swill feeding)
16,3%
40,8%
42,9%
Sumber: Dr. Shengqiang Ge, China Animal Health and Epidemiology Center
◦ Definisi sisa-sisa makanan (swill):
– sisa-sisa katering/dapur dalam bentuk sisa-sisa makanan yang dicampur
dengan air untuk diberikan kepada babi
◦ Secara historis, sisa-sisa makanan adalah makanan yang
paling tradisional yang diberikan kepada babi
◦ Kemampuan untuk mengandalkan sisa-sisa makanan
adalah insentif yang paling memungkinkan untuk
domestikasi babi
◦ Jika suatu sumber regular dari sisa-sisa makanan (swill)
tersedia, maka pemeliharaan babi menguntungkan”
SISA-SISA MAKANAN (SWILL)
Sumber: Penrith M.L. (2014). Swill Feeding – Can We Make It Safer?
(Presentation OIE Webinar 1 - ASF for South East Asia – swill treatment)
◦ Pemasakan (cooking)
▪ Virus ASF dalam ‘swill’ dapat diinaktivasi dengan pemanasan
paling tidak pada temperatur 90°C selama paling tidak 60 menit
dengan diaduk (OIE TAHC Chapter 15.1. Artikel 15.1.22(1).
▪ Hal ini memungkinkan bagi peternak untuk terus memberikan
‘swill’ selama berlangsungnya wabah ASF tanpa menjadi
sumber infeksi meskipun ada risiko tinggi dari sirkulasi daging
babi yang terinfeksi.
▪ Praktik ini merupakan bagian rutin di peternakan dan
diimplementasikan meskipun ada wabah ASF atau tidak.
▪ Penerimaan pada tingkat rumah tangga memerlukan advokasi /
penyuluhan yang baik dibantu pengalaman peternak sendiri.
Memastikan sisa-sisa makanan (swill)
aman di tingkat peternak
Sumber: Penrith M.L. (2014). Swill Feeding – Can We Make It Safer?
(Presentation OIE Webinar 1 - ASF for South East Asia – swill treatment)
PETA POPULASI BABI DI
Indonesia (2018)
Sumber: Buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan (2018)
1. Nusa Tenggara Timur 5. Kalimantan Barat
2. Sumatera Utara 6. Papua
3. Bali 7. Sulawesi Utara
4. Sulawesi Selatan
Jumlah babi yang dipotong di rumah
potong hewan per provinsi (2017)
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
Sumber: Badan Pusat Statistik (2018)
1. DKI Jakarta
2. Bali
3. Sulawesi Utara
4. Sumatera Utara
5. Jawa Timur
Potensi kerugian bagi Indonesia apabila
terinfeksi ASF
Tindakan pencegahan dan pengendalian
selama berlangsungnya wabah
◦ Depopulasi (stamping out) diterapkan secara tepat waktu dan
benar di peternakan-peternakan yang tertular;
◦ Pengumpulan dan disposal karkas secara benar;
◦ Pembersihan dan disinfeksi;
◦ Tidak bergerak (stand-still), pembatasan lalu lintas;
◦ Peningkatan peringatan dini (early warning) dan kapasitas
deteksi dini melalui surveilans epidemiologi (seperti terhadap
hewan mati atau sakit)
◦ Pengendalian aktivitas pariwisata;
◦ Pengendalian dan manajemen babi liar dan babi hutan;
◦ Pelatihan dan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat
Sumber: OIE 87th General Session, 26-31.05.2019.
Tindakan pencegahan dan
pengendalian umum
◦ Kesiapsiagaan (Preparedness)
◦ Rencana kontinjensi
◦ Peningkatan kapasitas, penguatan
kelembagaan kesehatan hewan
◦ Surveilans
◦ Pasif – deteksi dini – uji hewan mati dan
sakit (paling efektif)
◦ Aktif – selama epidemi atau di zona risiko
◦ Semua populasi yang peka (babi domestik
dan babi liar)
◦ Perubahan perilaku
◦ Faktor risiko terkait manusia
◦ Kolaborasi dengan ahli sosiologi
◦ Bergantung kepada pemangku
kepentingan
◦ Aktivitas trans-disiplin
◦ Koordinasi dan kolaborasi lintas sektor
◦ Komunikasi risiko dan
peningkatan kesadaran - penting
untuk:
◦ Peningkatan surveilans penyakit,
deteksi dini dan pelaporan:
◦ peternak, penjaga hutan, pemburu
dan dokter hewan lapangan
◦ kewenangan bea cukai
◦ turis
◦ Promosi biosekuriti
◦ Pengurangan praktik-praktik yang
meningkatkan risiko infeksi:
◦ sisa-sisa (swill feeding)
◦ Penggunaan babi hutan dari
pemilik lain untuk reproduksi
Sumber: OIE 87th General Session, 26-31.05.2019.
Zona penyangga
Wilayah bebas
Zona
tertular
Wilayah
kendali (zona
tertular + zona
penyangga)
Zona surveilans
Sumber: EFSA Journal, Volume: 16, Issue: 11, First published: 29
November 2018, DOI: (10.2903/j.efsa.2018.5494)
Penghentian
wabah
◦ Penetapan:
- Zona tertular
- Zona penyangga
- Zona surveilans
- Wilayah kendali
(zona tertular +
zona
penyangga)
- Wilayah bebas
Terima kasih
atas
perhatiannya

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO Indonesia, Medan, 7-8 Oktober 2019

Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Tata Naipospos
 
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...
Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...
Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...
Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Tata Naipospos
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Tata Naipospos
 
Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...
Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...
Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...
Tata Naipospos
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Tata Naipospos
 
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Tata Naipospos
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Tata Naipospos
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Tata Naipospos
 
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tata Naipospos
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Tata Naipospos
 
MENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) by : Winarno
MENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)  by : WinarnoMENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)  by : Winarno
MENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) by : Winarno
Anang Winarno
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Tata Naipospos
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
Tata Naipospos
 
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...
Tata Naipospos
 

Ähnlich wie Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO Indonesia, Medan, 7-8 Oktober 2019 (20)

Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
 
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
African swine fever: Pembelajaran dari wabah di China dan Vietnam - Seminar A...
 
Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...
Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...
Kewaspadaan Terhadap African Swine Fever - Ditkeswan - Presentasi Zoom, 20 Me...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
 
Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...
Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...
Kondisi African Swine Fever di dunia dan jalur penularannya - Pusat KH dan Ke...
 
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
Pengendalian dan Penanganan African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan - Presentas...
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
 
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
Dampak ekonomi wabah PMK - Ditkeswan-AIPEID, Makasar, 2-5 Juli 2013
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
 
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Untuk Meminimalkan Risiko Penyebaran ASF...
 
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
Upaya Mempertahankan Daerah Bebas Rabies - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pang...
 
MENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) by : Winarno
MENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)  by : WinarnoMENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)  by : Winarno
MENGANTISIPASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) by : Winarno
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
 
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptxPenyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
 
FOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZAFOWL CHOLERA dan CORIZA
FOWL CHOLERA dan CORIZA
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
 
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...
Penyakit Hewan Yang Ditularkan Melalui Media Pembawa Lain dan Dampak Yang Dit...
 

Mehr von Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Tata Naipospos
 

Mehr von Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Kürzlich hochgeladen

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Kürzlich hochgeladen (12)

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 

Risiko Masuknya African Swine Fever dan Potensi Kerugiannya - Ditkeswan-FAO Indonesia, Medan, 7-8 Oktober 2019

  • 1. Penyebaran African swine fever di Asia dan Potensi Kerugiannya bagi Indonesia Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan Lokakarya Penilaian Risiko ASF di Provinsi Sumatera Utara Medan, 7-8 Oktober 2019
  • 2. Muncul African swine fever di Asia ◦ Negara-negara di Asia Timur dan Asia Tenggara sedang berperang untuk menghentikan penyebaran penyakit African swine fever (ASF) yang sangat menular, yang dikenal juga sebagai penyakit “Ebola babi”. ◦ Wabah yang terjadi di Asia jauh lebih kritis karena 60% dari populasi babi dunia terkonsentrasi di wilayah ini dan efek sosio-ekonomi dari penyakit babi ini akan jauh lebih besar dibandingkan dengan di wilayah lainnya. ◦ Melihat bagaimana agresifnya epidemi ini, maka diprediksi ASF akan terus menyebar luas di Asia Tenggara, dan ini berarti Malaysia, begitu juga Indonesia tidak lagi dapat dianggap sebagai suatu zona aman ASF.
  • 3. Wabah ASF di ASIA (sampai 3 Okt 2019) Sumber: FAO - ASF situation in Asia update (September 2019)
  • 4. Pelaporan kejadian ASF pertama kali ke OIE (Sep 2018 – Sep 2019) ◦ Dari data pelaporan OIE ini, dapat dilihat hampir semua negara melaporkan secara cepat berkisar antara 6-19 hari setelah wabah dimulai. Korea Selatan melaporkannya sangat cepat yaitu dalam 1 hari sesudah wabah terjadi, akan tetapi satu-satunya yang agak lambat adalah Filipina yaitu 46 hari. Negara Wabah dimulai Konfirmasi Tgl pelaporan Tgl pengiriman China 17-Agu-18 22-Agu-18 23-Agu-18 23-Agu-18 Mongolia 9-Jan-19 10-Jan-19 15-Jan-19 15-Jan-19 Vietnam 1-Feb-19 18-Feb-19 20-Feb-19 20-Feb-19 Kamboja 22-Mar-19 2-Apr-19 3-Apr-19 3-Apr-19 Hongkong 2-Mei-19 10-Mei-19 12-Mei-19 12-Mei-19 Korea Utara 23-Mei-19 25-Mei-19 30-Mei-19 30-Mei-19 Laos 2-Jun-19 17Jun-19 20-Jun-19 20-Jun-19 Filipina 25-Jul-19 30-Agu-19 9-Sep-19 9-Sep-19 Myanmar 1-Agu-19 9-Agu-19 14-Agu-19 14-Agu-19 Timor Leste 9-Sep-19 26-Sep-19 27-Sep-19 27-Sep-19 Korea Selatan 16-Sep-19 17-Sep-19 17-Sep-19 17-Sep-19
  • 5. Negara # wabah # wabah berlangsung % wilayah administratif tertular # hewan yang dimusnahkan China 158 54 97% (32/33) 1.170.000 Mongolia 11 0 28,6 (6/21) 3.155 Vietnam 6.083 6.083 98,4% (62/63) 3.798.010 Kamboja 13 0 20 (5/25) 3.673 Hongkong 2 0 100 (1/1) 4.160 Korea Utara 1 1 9 (1/11) 99 Laos 94 94 83,3 (15/18) 25.776 Myanmar 3 3 6,6 (1/15) 69 Kumulatif Wabah ASF (sejak Agu 2018 – Sep 2019) Sumber: OIE Regional Representation for Asia and the Pacific. Situational updates of ASF in Asia and the Pacific (September 2019) Merah – belum berhasil dihentikan
  • 6. Seperti apa penyakit ASF? ◦ Penyakit ASF ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi fatal bagi babi ◦ Tidak ada vaksin untuk penyakit ASF ◦ Tidak ada pengobatan ◦ Begitu babi terjangkit ASF, virus akan ditemukan di seluruh cairan dan jaringan tubuh dari babi yang terinfeksi ◦ Virus bertahan sedemikian rupa di lingkungan ◦ Pembersihan secara reguler kandang babi, peralatan, alat angkut dan fasilitas lainnya tidak mampu membunuh virus
  • 7. Gejala klinis • Demam tinggi (41-42℃) • Kehilangan nafsu makan dan tidak aktif (berbaring saja) • Kemerahan pada kulit di bagian dada, abdomen, ekor dan kaki Sumber: Presentation Dr. Shengqiang Ge. Current Situation and Control Strategy of African Swine Fever in China.
  • 8. Patologi yang menciri Sumber: Presentation Dr. Shengqiang Ge. Current Situation and Control Strategy of African Swine Fever in China. • Limpa membengkak
  • 9. Patologi yang menciri • Efusi darah dalam ruang abdomen • Hemoragik
  • 10. Seperti apa virus AFS? ◦ Virus ASF kompleks seperti halnya siklus epidemiologinya ◦ Virus ASF memiliki lebih dari satu induk semang peka yaitu babi dan babi hutan liar ◦ Virus ASF memiliki dua reservoir alamiah di Afrika yaitu caplak Ornithodoros dan warthog. ◦ Virus bertahan dalam feses selama beberapa hari dan kemungkinan lebih lama dalam urin babi ◦ Virus dapat bertahan selama beberapa minggu pada setiap apapun, mulai dari pakaian sampai kendaraan, memungkinkan virus dengan mudah menempuh perjalanan jarak jauh
  • 11. Virus ASF tidak dapat dimusnahkan dalam daging lewat pengawetan (curing), pengasapan (smoking), pengasinan (salting) atau pengeringan udara (air-drying) Daging ‘cured’ Daging diasap Daging diasin Daging dikeringkan udara Sumber: Bab Glern, September 2018. The Western Producer. People most likely vector for AFS. fever
  • 12. Virus ASF dapat bertahan pada keadaan pembusukan (rotting), pembekuan (freezing) dan pemasakan dengan temperatur rendah dan durasi pendek Daging busuk Daging beku Daging dimasak dengan temperatur rendah dan durasi pendek Sumber: Bab Glern, September 2018. The Western Producer. People most likely vector for AFS. fever
  • 13. Daya tahan virus dalam produk mengandung daging babi Produk Waktu bertahan (hari) Produk Waktu bertahan (hari) Daging tanpa tulang 105 Daging diasap tanpa tulang 30 Daging dengan tulang 105 Daging beku 1000 Daging 105 Jeroan 105 Daging asin tanpa tulang 182 Kulit/lemak 300 Daging dimasak tanpa tulang 0 Ham spesial (Serano) 183 Daging kaleng 0 Sosis (Parma) 300 Daging kering dengan tulang 300 Sosis (Iberian) 140 Sumber: summarised by Adkin et al., 2004. Risk assessment for the illegal import of contaminated meat and meat products into Great Britain and the subsequent exposure of GB livestock (IIRA): Foot and Mouth Disease (FMD, Classical Swine fever (CSF), African swine fever (ASF), Swine Vesicular disease (SVD). Veterinary Laboratories Agency, New Haw.
  • 14. Mengapa babi harus dimusnahkan? ◦ Virus ASF menyebabkan babi mengalami perdarahan internal sampai kemudian mati ◦ Kematian babi pasti akan terjadi ◦ Babi mati dalam kurun waktu 2-10 hari sampai setelah mengalami penderitaan ◦ Jadi satu-satunya opsi untuk menghentikan penyakit adalah dengan membunuh setiap ekor babi yang terinfeksi
  • 15. Pemusnahan babi ◦ Jutaan babi telah dimusnahkan dalam suatu upaya putus asa yang dilakukan untuk menghentikan penyakit ini di negara-negara yang terjangkit ASF di Asia ◦ Menurut angka terbaru yang dikeluarkan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) adalah: - 1,2 juta ekor di China; - 4,5 juta ekor di Vietnam; - 25.000 ekor di Laos; - 7.000 ekor di Filipina; - 3.115 ekor di Mongolia; dan - 2.400 ekor di Kamboja.
  • 16. Tingkat konsumsi babi di Asia ◦ Mayoritas negara-negara Asia yang terjangkit ASF mengonsumsi daging babi sebagai sumber daging primer dibandingkan dengan seluruh produk-produk daging lainnya ◦ Tingkat konsumsi babi dunia rata-rata adalah 12,3 kg per kapita ◦ Tingkat konsumsi daging babi per kapita (OECD, 2019): - China 30,4 kg - Thailand 10,0 kg - Korea Selatan 30,1 kg - Malaysia 5,4 kg - Vietnam 29,7 kg - Indonesia 1,0 kg - Filipina 14,9 kg
  • 17. ◦ Pemerintah China membentuk 3 km zona wabah dan 10 km zona penyangga di sekeliling zona wabah ◦ Suatu pengendalian lalulintas babi hidup yang ketat diintroduksi, dan penutupan pasar-pasar babi hidup di provinsi tertular dan provinsi yang berdekatan ◦ Pemerintah China lebih memperkuat transportasi daging babi daripada babi hidup ◦ 62% dari 21 kejadian ASF pertama berkaitan dengan ‘swill feeding’. ◦ Pelarangan ‘swill feeding’ kepada babi di seluruh wilayah negara dan rekording kendaraan transportasi ternak Pembelajaran dari wabah ASF di China Sumber: FAO - ASF China situation update (May 2019)
  • 19. Penyebab penyebaran ASF di China Lalu lintas jarak jauh babi hidup dan produk babi Transportasi kendaraan dan orang Sisa-sisa makanan untuk babi (swill feeding) 16,3% 40,8% 42,9% Sumber: Dr. Shengqiang Ge, China Animal Health and Epidemiology Center
  • 20. ◦ Definisi sisa-sisa makanan (swill): – sisa-sisa katering/dapur dalam bentuk sisa-sisa makanan yang dicampur dengan air untuk diberikan kepada babi ◦ Secara historis, sisa-sisa makanan adalah makanan yang paling tradisional yang diberikan kepada babi ◦ Kemampuan untuk mengandalkan sisa-sisa makanan adalah insentif yang paling memungkinkan untuk domestikasi babi ◦ Jika suatu sumber regular dari sisa-sisa makanan (swill) tersedia, maka pemeliharaan babi menguntungkan” SISA-SISA MAKANAN (SWILL) Sumber: Penrith M.L. (2014). Swill Feeding – Can We Make It Safer? (Presentation OIE Webinar 1 - ASF for South East Asia – swill treatment)
  • 21. ◦ Pemasakan (cooking) ▪ Virus ASF dalam ‘swill’ dapat diinaktivasi dengan pemanasan paling tidak pada temperatur 90°C selama paling tidak 60 menit dengan diaduk (OIE TAHC Chapter 15.1. Artikel 15.1.22(1). ▪ Hal ini memungkinkan bagi peternak untuk terus memberikan ‘swill’ selama berlangsungnya wabah ASF tanpa menjadi sumber infeksi meskipun ada risiko tinggi dari sirkulasi daging babi yang terinfeksi. ▪ Praktik ini merupakan bagian rutin di peternakan dan diimplementasikan meskipun ada wabah ASF atau tidak. ▪ Penerimaan pada tingkat rumah tangga memerlukan advokasi / penyuluhan yang baik dibantu pengalaman peternak sendiri. Memastikan sisa-sisa makanan (swill) aman di tingkat peternak Sumber: Penrith M.L. (2014). Swill Feeding – Can We Make It Safer? (Presentation OIE Webinar 1 - ASF for South East Asia – swill treatment)
  • 22. PETA POPULASI BABI DI Indonesia (2018) Sumber: Buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan (2018) 1. Nusa Tenggara Timur 5. Kalimantan Barat 2. Sumatera Utara 6. Papua 3. Bali 7. Sulawesi Utara 4. Sulawesi Selatan
  • 23. Jumlah babi yang dipotong di rumah potong hewan per provinsi (2017) 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 Sumber: Badan Pusat Statistik (2018) 1. DKI Jakarta 2. Bali 3. Sulawesi Utara 4. Sumatera Utara 5. Jawa Timur
  • 24. Potensi kerugian bagi Indonesia apabila terinfeksi ASF
  • 25. Tindakan pencegahan dan pengendalian selama berlangsungnya wabah ◦ Depopulasi (stamping out) diterapkan secara tepat waktu dan benar di peternakan-peternakan yang tertular; ◦ Pengumpulan dan disposal karkas secara benar; ◦ Pembersihan dan disinfeksi; ◦ Tidak bergerak (stand-still), pembatasan lalu lintas; ◦ Peningkatan peringatan dini (early warning) dan kapasitas deteksi dini melalui surveilans epidemiologi (seperti terhadap hewan mati atau sakit) ◦ Pengendalian aktivitas pariwisata; ◦ Pengendalian dan manajemen babi liar dan babi hutan; ◦ Pelatihan dan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat Sumber: OIE 87th General Session, 26-31.05.2019.
  • 26. Tindakan pencegahan dan pengendalian umum ◦ Kesiapsiagaan (Preparedness) ◦ Rencana kontinjensi ◦ Peningkatan kapasitas, penguatan kelembagaan kesehatan hewan ◦ Surveilans ◦ Pasif – deteksi dini – uji hewan mati dan sakit (paling efektif) ◦ Aktif – selama epidemi atau di zona risiko ◦ Semua populasi yang peka (babi domestik dan babi liar) ◦ Perubahan perilaku ◦ Faktor risiko terkait manusia ◦ Kolaborasi dengan ahli sosiologi ◦ Bergantung kepada pemangku kepentingan ◦ Aktivitas trans-disiplin ◦ Koordinasi dan kolaborasi lintas sektor ◦ Komunikasi risiko dan peningkatan kesadaran - penting untuk: ◦ Peningkatan surveilans penyakit, deteksi dini dan pelaporan: ◦ peternak, penjaga hutan, pemburu dan dokter hewan lapangan ◦ kewenangan bea cukai ◦ turis ◦ Promosi biosekuriti ◦ Pengurangan praktik-praktik yang meningkatkan risiko infeksi: ◦ sisa-sisa (swill feeding) ◦ Penggunaan babi hutan dari pemilik lain untuk reproduksi Sumber: OIE 87th General Session, 26-31.05.2019.
  • 27. Zona penyangga Wilayah bebas Zona tertular Wilayah kendali (zona tertular + zona penyangga) Zona surveilans Sumber: EFSA Journal, Volume: 16, Issue: 11, First published: 29 November 2018, DOI: (10.2903/j.efsa.2018.5494) Penghentian wabah ◦ Penetapan: - Zona tertular - Zona penyangga - Zona surveilans - Wilayah kendali (zona tertular + zona penyangga) - Wilayah bebas