1. Kaitan antara “PROGRESSIVE CONTROL PATHWAY”
(PCP) untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan
“PERFORMANCE OF VETERINARY SERVICES” (PVS) dari
World Organisation for Animal Health (WOAH)
Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Workshop Persiapan Penerapan ‘WOAH Performance of Veterinary Services’ (PVS)
Direktorat Kesehatan Hewan – Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP)
Bogor, 1 Februari 2023
2. Foot and Mouth Disease Progressive
Control Pathway (FMD PCP)
WOAH/OIE Performance of Veterinary
Services (WOAH/OIE PVS)
3. Progressive Control Pathway (PCP) untuk PMK
◦ “Progressive Control Pathway” untuk Penyakit mulut dan kuku (PCP-PMK)
dikembangkan oleh FAO dan EuFMD dan didukung oleh WOAH, adalah
kerangka kerja berbasis risiko dan bukti untuk memandu negara-negara
endemik untuk secara progresif meningkatkan manajemen risiko PMK dan
mengurangi dampak penyakit dan sirkulasi virus.
◦ PCP-PMK mendukung penerapan pendekatan berbasis risiko di mana setiap
negara didorong untuk mengembangkan strategi pengurangan risiko nasional,
tidak hanya untuk kepentingan negara tetapi juga kawasan regional.
◦ Hingga saat ini, PCP-PMK telah diimplementasikan di lebih dari 80 negara di
seluruh dunia, yang sebagian besar berada sementara di Tahap 2 atau lebih
rendah.
Sumber: Progressive Control Pathway for Foot and Mouth Disease (PCP-FMD) | The European Commission for the
Control of Foot-and-Mouth Disease (EuFMD) | Food and Agriculture Organization of the United Nations (fao.org)
4. Performance of Veterinary Services (PVS)
o “PVS Pathway” (PVS WOAH) memberdayakan Siskeswannas (Veterinary
Services) dengan memberi pemahaman komprehensif tentang kekuatan dan
kelemahan sistim dengan menggunakan metodologi yang konsisten secara global
berdasarkan standar internasional – perspektif eksternal yang berguna untuk dapat
mengungkapkan kesenjangan, inefisiensi dan peluang untuk inovasi.
o Hal ini memungkinkan negara-negara untuk merasa adanya kepemilikan
(ownership) dan memprioritaskan perbaikan pada sistim kesehatan hewannya.
o Beberapa karakteristik utama “PVS Pathway”:
▪ suatu pendekatan sistim berbasis luas (broad-based system);
▪ suatu proses sukarela (voluntary) yang didorong oleh negara;
▪ suatu fokus strategik jangka panjang (5-10 tahun);
▪ suatu proses partisipatif, suportif dan kolaboratif, daripada direktif atau
menimbulkan risiko bagi negara.
Sumber: PVS Pathway - WOAH - World Organisation for Animal Health
5. PCP-PMK dan PVS-WOAH
◦ PCP-PMK adalah salah satu alat inti dari Strategi
Pengendalian PMK Global (Global FMD Control Strategy),
bersama dengan PVS-WOAH).
◦ PCP-PMK mengakui bahwa ada perbedaan risiko infeksi
yang terjadi antara (dan di dalam) negara-negara tertular,
dan negara-negara endemik berada pada tahap yang
berbeda dalam mengelola risiko infeksi.
6. Progressive Control Pathway (PCP) FMD
Persiapan:
Kebijakan,
Strategi,
Implementasi
Monitoring
Evaluasi
Pengakuan OIE dan
opsi persetujuan
Tahap 3: Opsi
untuk aplikasi
persetujuan
OIE untuk
Program
Pengendalian
Nasional PMK
7. “Veterinary services” yang kuat
◦ Pencegahan dan pengendalian PMK dapat efisien dan berkelanjutan hanya
jika Sistim Kesehatan Hewan Nasional (Veterinary Services) yang kuat dapat
dijalankan, sehingga memungkinkan diterapkannya konsep ‘lingkungan
yang memungkinkan’ (enabling environment) dari pendekatan FMD PCP.
◦ Dasar bagi setiap negara adalah untuk secara progresif mengembangkan
Siskeswannas (VS) ketika negara melalui tahapan:
◦ Tahap 1 – 2: FMD PCP (Tahapan FAO)
◦ Tahap 3: pengakuan resmi dari WOAH mengenai “program nasional
pengendalian PMK” (Tahapan WOAH)
◦ Tahap 4 – 5: status bebas dengan vaksinasi dan akhirnya tahap 5 status
bebas tanpa vaksinasi (Tahapan WOAH).
8. 35 dari 45 Critical Competencies (CC)
◦ 35 di antara 45 Critical Competencies (CC) dari
WOAH PVS memiliki relevansi khusus dengan
pencegahan dan pengendalian PMK.
Sumber: Monique Eloit and Joseph Domenech (2013).
The PVS Evaluation and convergence PVS-PCP.
9. Seleksi PVS CC berkaitan dengan PMK (1)
Critical competences PCP1 PCP2 PCP3
I.1.A. Veterinarians and other professionals 2 3 3
I.1.B. Veterinary para-professionals and other technical personnel 2 3 3
I.2.A. Professional competencies of veterinarians 3 3 3
I.2.B. Competencies of veterinary para-professionals / 3 3
I.3. Continuing education 3 3 3
1.4. Technical Independence / / 3
I.5. Planning, sustainability and management of policies and programes / / 3
I.6.A. Internal coordination (chain of Command) / 3 3
I.7. Physical resources and capital investment 2 2 3
I.8. Operational funding / 3 4
I.9. Emergency funding / / 3
10. Critical competences PCP1 PCP2 PCP3
II.1A Access to veterinary laboratory diagnosis 2 2 2
II.1B. Suitability of national laboratory system / 2 3
II.1.C. Laboratory quality management system / / 2
II.2 Risk analysis and epidemiology 3 3 3
II.4 Quarantine and border security / / 3
II.4. Passive surveillance, early detection and outbreak investigation / 2 3
II.4.B. Active surveillance and epidemiolgy / 2 3
II.5 Emergency preparedness and response / / 3
II.6 Disease prevention, control and eradication / 3 3
II.8B Ante- and post mortem inspection at abattoirs and associated premises / / 3
II.8. Veterinary medicines and biologicals / / 3
II.11 Animal feed safety / 2 3
II.12.A. Herds, animal identification, tracing and movement control / / 3
II.12.B Identification, traceability and control of products of animal origin / / 2
11. Seleksi PVS CC berkaitan dengan PMK (3)
Critical competences PCP1 PCP2 PCP3
III.1 Communications 2 3 4
III.2 Consultation with stakeholders 3 3 3
III.3 Official representation 2 3 3
III.5. Regulation of the profession by Veterinary Statutory Body / 2 3
III.7. Veterinary Clinical Services ? 2 3
III.6 Participation of producers and stakeholders in joint programs 2 3 3
IV.1.A. Veterinary legislation quality and coverage 2 2 3
IV.2.B. Implementation of legislation & compliance / 2 3
IV.5. Transparency 2 3 3
IV.6 Zoning / 2 3
/ 2 3
12. Kaitan PCP PMK – Prosedur WOAH
◦ PCP: adalah alat untuk mengatasi situasi negara yang tidak bebas
PMK dan untuk membantu negara tersebut maju ke tahap berturut-
turut dalam pengendalian PMK dan pemberantasan akhir.
◦ PMK PCP Tahap 1 - 13 CC
◦ PMK PCP Tahap 2 - 26 CC (= 13 + 13)
◦ PMK PCP Tahap 3 - 35 CC (= 13 + 13 + 9 )
13. KOMPETENSI KRITIS
(CRITICAL COMPETENCIES)
DEFINISI
FMD PCP
1 2 3 4
II-4 SURVEILANS DAN DETEKSI DINI
A. Surveilans pasif, deteksi dini
dan investigasi epidemiologi
wabah
Otoritas dan kapabilitas VS
untuk menetapkan,
memverifikasi dan
melaporkan status Sanitary
dari populasi hewan yang
dimandatkan kepada VS
+ +++* +++ +++
B. Surveilans pasif dan
monitoring +++** + +++ +++
II-5 KESIAPSIAGAAN
DARURAT DAN RESPON
Otoritas dan kapabilitas VS
untuk menyaiapkan diri dan
merespon secara cepat
terhadap ancaman darurat
sanitary (seperti wabah
penyakit yang signifikan atau
darurat keamanan pangan)
0 + +++*** +++
* Esensial untuk memonitor strain yang bersirkulasi dan menilai efisiensi pengendalian (tahap 2, 3, dan 4).
** Esensial untuk memahami/menilai situasi Tahap 1.
*** Paling diperlukan ketika situasi dapat dikendalikan, untuk menangani wabah yang muncul secara periodik.
14. Kompetensi kritis (Critical competencies /CC)
dan Tahapan FMD PCP
• Penguatan Siskeswannas disesuaikan dengan FMD PCP dan
pengakuan program dan status bebas oleh WOAH.
• Sebagai contoh, CC berikut ini relevan dengan tahapan FMD PCP:
• CC ‘Analisis Risiko dan epidemiologi’ Tahap 1 FMD PCP
• CC ‘Deteksi dini dan respon darurat’ Tahap 3 FMD PCP.
• Untuk CC di atas, PVS tingkat 3 (‘kepatuhan minimum’) adalah
prasyarat untuk naik ke tahap berikutnya dalam FMD PCP.
Sumber: Monique Eloit and Joseph Domenech (2013). The PVS Evaluation and convergence PVS-PCP.
15. Keterkaitan antara tingkat PVS CC dan
tahap PCP PMK
◦ Tabel korespondensi antara tingkat WOAH PVS CC dan tahapan PCP-
PMK:
◦ Tahap 1 FMD PCP: PVS level 3 diperlukan untuk 7 CC;
◦ Tahap 2 FMD PCP: PVS level 3 diperlukan untuk 17 CC;
◦ Tahap 3 FMD PCP (permohonan persetujuan WOAH untuk program
resmi pengendalan PMK nasional): PVS level 3 untuk semua 33 CC;
◦ Tahap 4 FMD PCP (transisi menuju status OIE bebas dengan atau
tanpa vaksinasi): PVS level 3 untuk semua 33 CC.
Sumber: Monique Eloit and Joseph Domenech (2013).
The PVS Evaluation and convergence PVS-PCP.
16. Tingkat kemajuan PVS Indonesia (perlu diperbaharui)
Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new one here. For more info, click here
Saturn is
composed of
hydrogen and
helium
Neptune
Cases solved per
month
10
18
2
0
7
25
12
0 5 10 15 20 25 30
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 1
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 2
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 3
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 4
TINGKAT KEMAJUAN LEVEL 5
Gap 2011 Evaluasi 2007
Level 1 - Tidak
ada kepatuhan
Level 5 -
Kepatuhan penuh
pada standar OIE
42 46 CRITICAL COMPETENCIES
Level 2 = 43%
Sumber: OIE PVS 2007 & Analisis gap 2011 (Indonesia)
17. Kesimpulan
◦ Negara-negara menggunakan kemungkinan persetujuan Program
Pengendalian Resmi PMK WOAH (WOAH-officially endorsed FMD Control
Programmes) pada akhir Tahap 3 dari PCP sebagai pengakuan atas
manajemen pengendalian PMK yang efektif di negara tersebut.
◦ Kemudian diteruskan dengan memasuki alur pengakuan status bebas
PMK resmi WOAH (WOAH OIE recognition pathway for FMD-free status)
bila memungkinkan (berdasarkan zonasi atau seluruh wilayah negara).
◦ Dari 45 PVS critical competencies, 35 terkait dengan PMK dan oleh karena
itu PVS memiliki hubungan yang kuat dengan PCP-FMD dan bahwa
negara-negara harus menggunakan hasil laporan misi PVS untuk
memperkuat Rencana Penilaian Risiko atau Rencana Strategis
Pengendalian Berbasis Risiko.