SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
MODEL DESAIN INSTRUKSIONAL
KELOMPOK II
1. ANNI H.M SITANGGANG ( 8146172073)
2. AHMAD RAHMATIKA (8146172002)
3. FEBRI RONALD MARPAUNG (8146172020)
4. JASINTA TASLEKY (8146171043)
5. NURCAHAYA HUTASOIT (8146172075)
6. TUANI MANGARINCAN NAPITUPULU (8146172068)
Latar Belakang
Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai
kegiatan tenaga pengajar yang melaksanakan
tugas mengajar dan kegiatan warga belajar yang
melaksanakan kegiatan belajar. Kegiatan
pengajar dan kegiatan warga belajar berada
pada suatu konteks interaksi belajar mengajar
Proses belajar mengajar sebagai suatu
sistem yang komponennya bekerja
sama sejak kegiatan awal sampai
dengan kegiatan berakhir. Menurut
pandangan manajemen proses belajar
mengajar meliputi tiga kegiatan, yakni
Model desain instruksional,
pelaksanaan instruksional, dan
pelaksanaan penilaian pengajaran.
Tahap desain instruksional menjadi pola penentu
bagi tahap kegiatan pelaksanaan dan tahap
kegiatan penilaian. Dengan kata lain, desain yang
baik memungkinkan menciptakan suatu kegiatan
yang baik, dan kegiatan yang baik memungkinkan
menciptakan hasil penilaian yang baik. Betapa pun
baiknya suatu desain instruksional belum
menjamin terjadi suatu kegiatan yang baik, apalagi
mencapai suatu hasil yang baik. Kendatipun
demikian, dapat diprediksi bahwa dengan adanya
desain instruksional yang baik akan membimbing
pelaksana dalam
mencapai suatu tujuan instruksional yang baik.
Proses Desain Instruksional Sebagai Suatu Sistem
Istilah sistem telah digunakan secara luas dan dan
secara umum berarti benda, peristiwa, kejadian
atau cara yang terorganisasi yang terdiri atas
bagian-bagian yang lebih kecil dan seluruh bagian
tersebut secara bersama-sama berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Definisi ini menunjukkan bahwa suatu benda atau
peristiwa baru disebut system bila memenuhi
empat kriteria secara serentak, yaitu : pertama,
dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, kedua setiap bagian tersebut mempunyai
fungsi secara bersama, ketiga seluruh bagian itu
melakukan fungsi secara bersama. Keempat fungsi
bersama yang dilakukannya mempunyai suatu
tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh
fungsi dari satu atau beberapa bagian saja darinya.
Batas subsistem, sistem dan suprasisitem
tergantung kepada tempat kedudukan anda
atau di manan anda mendapatkan diri. Bila
anda sedang mengajar didepan kelas tau
mempelajari cara mengajar, kegiatan
instruksional dapat anda tempatkan sebagai
suatu sisitem, sedangkan penyelenggaran tes
sebagai subsisitem, dan pengelolaan program
pendidikan di lembaga anda bekerja sebagai
suprasistem.
Menurut Pakar Desain Instuksional
1. Hamereus (1968)
menyatakan bahwa
desain instrtuksional
merupakan proses
sistematik untuk
memungkinkan tujuan
umum dicapai melalui
proses belajar yang
efektif. Proses yang
sisitematik itu dimulai
dengan rumusan tujuan
umum.
2. Gustafon (1997)
menyatakan bahwa deain
instruksional adalah ‘a
process for improving the
quality instruction’.
Definisi ini menekankan
maksud dari proses
desain instruksional yang
pada akhirnya untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Buhl (1975) dalam
Reigeluth, C M.,
Bunderson, C. Victor
dan Merril M. David
(1978) mengatakan
bahwa desain
instruksional sebagai
rangkaian kegaiatan
yang dimaksudkan
untuk meningkatkan
kondisi-kondisi belajar
agar dapat membantu
pesrta didik.
4. Rothwel and Kazanas
(2004, p. 3). Mereka
berpendapat bahwa
desain instruksional
lebih dari menciptakan
intrumentasi atau alat
tetapi lebih terkait
dengan konsep lebih
luas tentang
penganalisasian
masalah kinerja
manusia secara
sistematik
Dari berbagai definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa desain instruksional
adalah suatu proses sistematis, efektif
dan efisien dalam menciptakan sisitem
instruksional untuk memecahkan
masalah belajar atau peningkatan
kinerja peserta didik melalui
serangkaian kegiatan pengidentifikasian
maslah, pengembangan dan
pengevaluasian.
Penggunaan Desaian Instruksional
Untuk mempertajam pemahaman tentang desain
instruksional ada baiknya ditambahkan pendapat
berbagai ahli lain sebagai berikut:
Clarence Schauer (1971) dalamReigeluth, C.M,
Bunderson, C. Victor dam MerrilM.David (1978)
menyebutnya sebagai perencanaan secara akal
sehat untuk mengidentifikasikan masalah belajar
dan mengusahakan pemecahan masalah dengan
menggunakan rencana terhadap pelaksanaan
evaluasi, ujicoba, umpan balik, dan hasilnya.
AT & T atau American Telephone &
Telegraph (1985), mendefenisikan
desain instruksional sebagai suatu
resep dalam menyusun peristiwa
dan kegiatan yang diperlukan
untuk memberikan petunjuk untuk
mencapai tujuan
Berbagai Model Desain Pembelajaran
Penggunaan pendekatan sistem dalam desain
instruksional telah menghasilkan berbagai
model. Tidak semua model itu serupa. Sebagian
sesuai untuk digunakan untuk memecahkan
masalah yang lebih luas, sebagian kecil sesuai
untuk pemecahan masalah yang lebih sempit
Tabel 1 Daftar Lima Buah Pendekatan Sistem dalam Pendidikan
No. Judul Pengarang Tahun
1. System Approach For Education (SAFE) Corrigan 1966
2 Michigan State university Instructional
System development model
Barson 1967
3 Project MINERVA Instructional System
Design
Tracey 1967
4 Teaching Research System Hamreus 1968
5 Banathy Instructional Development System Banathy 1968
Berikut ini disampaikan lima model yang
tergolongpaling awal (tahun 1960-an) dan
digunakan, baik oleh pengaragnya sendiri
maupun oleh orang lain. Perbandiangan
kelima model ini diturunkan dari karya
Twelker, Urbach, dan Buck (1972). Judul
dan pengarang kelima model yang
tergolong sebagai pendahulu tersebut
tanpak dalam daftar berikut ini.
Tabel 1 Daftar Lima Buah Pendekatan Sistem dalam Pendidikan
No. Judul Pengarang Tahun
1. SystemApproachForEducation(SAFE) Corrigan 1966
2 Michigan State university Instructional
Systemdevelopmentmodel
Barson 1967
3 Project MINERVA Instructional System
Design
Tracey 1967
4 TeachingResearchSystem Hamreus 1968
5 BanathyInstructionalDevelopmentSystem Banathy 1968
Berikut ini disampaikan langkah-langkah dari setiap model
tersebut
1. SAFE Model
a. Tahap I, Analisis Sistem (Apa)
1. Menilai kebutuhan;
2. Menentukan tujuan misi;
3. Menentukan persyaratan misi;
4. Menentukan hambatan;
5. Menentukan profil misi dan peryratan dan hambatan;
6. Melakukan analisis fungsional tentang persyratan dan hambatan;
7. Melakukan analisis tugas dan persyaratan dan hambatan;
8. Melakukan analisis metode & alat dan persyaratan dan hambatan;
9. Membuat keputusan final tentang meneruskan atau berhenti;
b. Tahap II, Sintesis Sistem (Bagaimana)
1. Mengidentifikasi strategi perencanaan masalah;
2. Mendesain pengelolaan/rencana pelaksanaan untuk setiap alternatif;
3. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan dan efisiensi biaya;
4. Memilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan yang mempunyai
keefektifan biaya yang optimal;
5. Menyusun rencana validasi atau tes lapangan (metode/media) seduai
kebutuhan;
6. Implementasi/pengelolaan penggunaan rencana pelaksanaan;
7. Mengevaluasi penampilan (proses dan prduk);
8. Merevisi untuk mencapai prestasi yang dipersyaratkan.
2. The Michigan State Model, (Barson, 1967)
a. menetukan tujuan pendidikan umum, perguruan tinggi, fakultas, jurusan,
mata kulliah;
b. Mulai;
c. Mengumpulkan data masukan;
d. Menentukan prilaku awal dan akhir;
e. Mengembangkan rasional untuk ujian awal dan akhir;
f. Mengombinasikan seluruh data masukan;
g. Mengembangkan contoh pengajaran untuk isi pelajaran tertentu;
h. Memilih bentuk informasi yang representative;
i. Rencanakan strategi;
j. Menentukan alat transmisi berdasarkan hasil pemilihan bentuk informasi;
k. Mengumpulkan, mendesain, memproduksi media yang telah ditentukan;
l. Merampungkan;
m. Tes lapangan dengan kelompok peserta didi;
n. Mengidentifikasikan dan memperbaiki kesalahan;
o. Mengembangkan instru,ment evaluasi dengan menggunakan data
mahasiswa dan informasi media berdasarkan hasil pengembangan
rasioanal untuk ujian awal dan akhir (langkah 5);
p. Penerapan pada mata kuliah berdasarkan hasil langkah 15 dan 14;
q. Evaluasi dan mengulang kembali untuk memperbaiki sebagai mana
diperlukan.
3.ProjectMINERVAModels
a. Pengumpulandatapekerjaan;
b. Mengidentifikasipersyaratanpelatihan;
c. Merumuskantujuanpenampilan;
d. Menyusuntexpenampilan
e. Memilihisimatapelajaran;
f. Memilihstrategiisntruksional;
g. Memproduksibahaninstruksional;
h. Melaksanakankegiataninstruksional;
i. Melaksanakandanmenganalisistes;
j. Mengevaluasibahaninstruksional;
k. Tindaklanjutlulusan.
4. Teaching Reserch System
a. Tahap I, Pendefinisian dan pengembangan dan Pengelolaan Sistem
1) Mengidentifikasi masalah instruksional;
2) Menentukan dan memilih staf pendukung;
3) Menentukan control pengelolaan;
4) Berdasarkan butir 2) dan 3) mengidentifikasi populasi peserta didik;
5) Berdasarkan butir 2) dan 3) mengumpulkan bahan pengajaran;
6) Berdasarkan butir 2) dan 3) menganalisis context isntruksional.
b. Tahap II, Analisis Desain
1) Mengidentifikasi tujuan prilaku;
2) Menyususn pengukur penampilan;
3) Berdasarkan butir 1) menetukan tujuan-tujuan khusus;
4) menyusun pengukur penampilan khusus;
5) Berdasarkan butir 3) mengidentifikasi jenis belajara;
6) Menentukan kondisi belajar;
7) Berdasarkan butir 5) menentukan penyesuaian terhadap pekerjaan
individual;
8) Menentukan bentuk kegiatan instruksional.
c. Tahap III, Pengembangan dan Penilaian
1) Pengemabnag psotiva instrksional;
2) Review teknis dan komunikasi;
3) Berdasarkan butir 1) melakukan uji coba prototype;
4) Meyelenggarakan tes penampilan;
5) Berdasarkan butir 5) mengidentifikasi hasil uji coba;
6) Menganalisis tes;
7) Berdasarkan butir 5) mengidentifikasi sistem instruksional:
8) Mengulang kembali.
5. The Banathy Model (Bela H. Banathy, 1968)
a. Tahap I, Analisis dan Perumusan Tujuan
1) Maksud sistem;
2) Spesifikasi tujuan;
3) Tes acuan patokan.
b. Tahap II, Analisis dan Perumusan tugas-tugas Belajar
1) Menentukan tuas-tugas belajar;
2) Menilai kompetensi masukan;
3) Melakuakan tes masukan;
4) Mengidentifikasi dan larakterisasi tugas-tugas belajar yang actual.
c. Tahap III, Desain Sistem Ttersebut
1) Analisis funsi, isi, dan urutan;
2) Analisis komponen;
3) Distribusi fungsi antar komponen;
4) Penjadwalan.
d. Tahap IV, Implementasi dan Kontrol Kualitas
1) Latihan sistem;
2) Tes sistem;
3) Pelaksanaan;
4) Mengevaluasi dengan menggunakan tes acuan patokan;
5) Mengubah untuk meningkatkan.
Tiga tahap yang akan digunakan sebagai dasar perbandiangan adalah:
Tahap pertama, Definisi Masalah dan Organisasi, meliputi tiga langkah,
yaitu :
a. Idenfikasi Masalah;
b. Analisis Latar (Setting);
c. Organisasi Pengelolaan.
Tahap Kedua, Analisis dan Pengembangan Sistem, meliputi tiga langkah
pula, yaitu:
a. Identifikasi Tujuan;
b. Penentuan Metode;
c. Penentuan Prototipe.
Tahap Ketiga, Evaluasi, Meliputi tiga langkah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tes atau uji coba;
b. Menganalisis hasil uji coba;
c. Implementasi atau uji coba ulang.
Tabel 2 perbandinagn istilah untuk meyatakan identifikasi masalah
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
Mendefinisikan masalah instruksional
Menentukan tujuan pendidikan umum: perguruan
Tinggi, Fakultas, Jurusan, Mata kuliah.
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Menilai kebutuhan;
2) Menentukan tujuan misi;
3) Menentukan persyaratan penempilan
(Performance) misi;
4) Menentukan hambatan;
5) Menentukan profil misi;
6) melakukan analisis fungsional;
7) Melakukan analisis tugas;
8) Melakuakan analisis metode dan alat;
9) Membuat keputusan kelayakan final (terus atau
berhenti);
Mengumpulkan data pekerjaan
Maksud sistem
1. Tahap pertama Definisi Masalah dan Organisasi, meliputi tiga langkah.
Tabel 3 Perbandingan istilah untuk menyatakan analisis latar
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Mengidentifikasi populasi pesrta didik;
2) Mengumpulkan bahan pelajaran yang relevan;
3) Menganalisis context intruksional;
Mengumpulkan data masukan
Mengidentifikais strategi alternatif pemecahan
maslah
Mengumpulkan datapekerjaan
1) Menilai kompetensi masukan;
2) Tes masukan
Tabel 4 perbandingan istilah untuk menyatakan organisasi pengelolaan
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Menentukan dan memilih staf pendukung
2) Menentukan control pengelolan
Tidak ada
Mendesain pengelolaan atau rencana pelaksanaan
setiap alternatif
Tidak ada
Tidak ada
Tabel 5 Perbandingan istilah untuk menyatakan
identifikasi tujuan
2. Tahap Kedua, Analisis dan pengembangan Sistem
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Mengidentifikasi tujuan perilaku (behavioral
objectives)
2) Menentukan tujuan misi
Menentukan secara spesifik perilaku awal dan akhir
Menentukan tujuan misi
Merumuskan tujuan penampilan
Spesifikasi tujuan
Tabel 6 Perbandingan istilah untuk meyatakan metode
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Mengidentifikasi tipe belajar;
2) Menentukan kondisi belajar;
3) Menentukan penyesuaian terhadap perbedaan
individual;
4) Mengidentifikasi bentuk kegiatan instruksional.
1) Merencanakan strategi
2) Mengembangkan contoh pengajaran untuk isi
pelajaran tertentu;
3) Memilih bentuk informasi yang refresentatif;
4) Menentuka alat transmisi.
1) Memilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan
yang mempunyai keefektifan biaya optimal
2) Menganalisis alternatif dari segi keefektifan dan
keuntungan biaya;
3) Memilih pengelolaan atau rencana pelaksanaan
yang mempunyai efektivitas biaya yang paling
optimal.
1) Memilih isi mata pelajaran;
2) Memilih strategi instruksioanal.
1) Menentuka tugas-tugas belajar;
2) Mengidentifikasi dan karakterisasi tugas-tugas
belajar actual;
3) Menganalisis fungsi;
4) Menganalisis komponen;
5) Pendistribusian;
6) Penjadwalan.
Tabel 7 Perbandingan istilah untuk menyatakan pembuatan prototipe
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Mengembangkan prototipe isntruksional;
2) Menyusun alat pengukur penampilan;
3) Menyusun alat pengukur penampilan khusus;
4) Reviu teknis dan komunikasi.
1) Mengumpulkan, mendesain, dan memproduksi
media yang telah ditentukan;
2) Mengembangkan rasional untuk tes awal dan
akhir;
3) Mengembangkan instrument evaluasi dengan
infromsai tentang peserta didik dan media.
Tidak spesifik
1) Memproduksi bahan instruksional;
2) Menyusun tes penampilan.
Tes acuan patokan
Tabel 8 Perbandingan istilah untuk menyatkan uji coba peototipe
3. Tahap ketiga, Evaluasi, meliputi tiga langkah sebagai berikut:
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Uji coba prototipe
2) Menyelenggarakan tes penampilan;
Tes lapangan dengan kelompok pesrta didik
1) Menyusun rencana validasi atau tes lapangan
(metode/alat/media) sepeti diperlukan;
2) Implementasi/memantau pengelolaan dan rencana
pelaksanaan;
3) Mengevaluasi penampilan.
1) Melaksanakan kegiatan isntruksional;
2) Melaksanakan dan menganalisis tes
1) Latihan sistem;
2) Tes sistem.
Tabel 9 Perbandingan istilah untuk meyatakan analisis hasil
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
1) Menganalisis hasil uji coba;
2) Menganalisi tes;
Tidak spesifik
Evaluasi penampilan (proses dan produk)
Mengevaluasi kegiatan instruksional
Mengevaluasi
Tabel 10 Perbandingan istilah untuk menyatakan implementasi/uji coba ulang
MODEL KEGIATAN
Teaching Research System
Michigan State University
Instructional System
Development Model
SAFE
Project MINERVA
Banathy
Memodifikasi sistem isntruksional
1) Mengidentifikasi letak dan mengoreksi
kelemahan;
2) Mengevaluasi dan mengulang kembali untuk
memperbaiki sebagaimana diperlukan.
Merevisi untuk mencapai prestasi yang didinginkan
Tertuang untuk mencapai prestasi yang diinginkan
Mengubah untuk memperbaiki
KESIMPULAN
1. Pada garis besarnya setiap model dapat dibagi dalam
tiga tahap, yaitu: tahap definisi, tahap analisis dan
pengembangan sistem, dan tahap evaluasi.
2. Perbedaan antar model yang atu dengan yang lain
terletak pada empat faktor yaitu:
Tingkat penggunaanya sepeti tingkat institusi dan
tingkat mata pelajaran;
Penggunaan istilah dalam setiap tahap dan langkah;
Jumlah langkah pada setiap tahap;
Lengkap tidaknya konsep dan prinsip yang digunakan.
3. Smua model desain instruksional itu sepakat dalam enam hal, sebagai
berikut:
1. Desain instruksional selalu mulai dari perumusan tujuan instruksional umum yang
berisi kompetensi yang diharapkan dicapai oleh pesrta didik pada akhir pembelajran
2. Perumusan tujuan instruksional umum dianalisis atau dijabarkan menjadi tujuan
isntruksional khusus melalui suatu proses yang disebut dengan analisis instruksional.
Proses analisis sepeti acap kali diabaikan oleh praktisi pemebelajaran.
3. Penulisan tujuan isntruksional khusus berdasrkan hasil analisis instruksional yang
berisi kompetensi-kompetensi khusus yang belum dikuasai oleh peserta didik.
penentuan batas anatara kompetensi khusus yang belum dikuasai dengan yang sudah
dikuasai pesrta didik dilakkukan dengan cara sebagai berikut.
 Membuat daftar hasil analisis instruksional dalam bentuk bagan yang salaing
berkaitan.
 Menentukan kompetensi khusus yang telah dikuasai pesrta didik sebelum
mengikuti pembelajaran melalui tes perilaku awal (entering behavior test).
 Menentukan garis batas antara A dan B yang disebut garis perilaku awal (enetering
behavior line).
4. Menulis tes atau alat penilaian hasil belajar berdasarkan tujuan
isntruksional umu dan tujuan instruksional khusus. hal ini berbeda
dengan kebanyakan praktisi pemebelajaran yang menulis tes
berdasarkan isi pembelajaran dan melakukannya pada akhir
pembelajaran, bukan sebelum mulai pembelajaran.
5. Menentukan strategi instruksional yang meliputi urutan
langkha-langkah isntruksional, urutan ini instruksional metode dab
media & alat isntruksional serta alokasi waktu sebagai dasar untuk
menyusun bahan istruksional. Kebanyakan praktisi pemebelajaran
tidak membuat strategi isntruksional dan langsung membuat
bahan isntruksional berdasarkan daftar isi intruksional.
6. Evaluasi formatif dilakuakan untuk memvalidasi prototipe
sistem instruksional yang terdiri dari bahan isntruksional dan
pedoman serta panduan pelaksanaan kegiatan isntruksional.
Kebanyakan praktisi mengabaikan pelaksanaan evaluasi formatif
dan melaksanakan tes di tengah-tengah kegiatan isntruksional. Tes
semacam itu mereka sebut tes foramtif.
4. Model pengembangan isntruksional (MPI) terdiri atas tiga
tahap dan setiap tahap terdiri beberapa langkah.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxAmelia Hadyana
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Rudy Restanto
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Yanwar Sudartono
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapAchmad Anang Aswanto
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)Pristiadi Utomo
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterReni H_dika BK
 
Angket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolahAngket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolah28DEKY
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 

Was ist angesagt? (20)

Model Assure
Model AssureModel Assure
Model Assure
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
 
Test praktik perbuatan
Test praktik perbuatanTest praktik perbuatan
Test praktik perbuatan
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
Media dan pemanfaatan sumber belajar ips kelas 5 dan 6
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
 
Angket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolahAngket kedisiplinan siswa disekolah
Angket kedisiplinan siswa disekolah
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 

Andere mochten auch

Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu SistemDesain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu SistemNailul Hasibuan
 
Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemPembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemHam Dani
 
Mata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMerah Putih Saja
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranrofieamirasyka
 
Ppt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranPpt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranfianawulan
 
Ruang lingkup desain pembelajaran
Ruang lingkup desain pembelajaranRuang lingkup desain pembelajaran
Ruang lingkup desain pembelajaranUwes Chaeruman
 
Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...
Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...
Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...Nuni Yustini
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)Indri Fitria Rinjani
 
Desain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaranDesain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaranAndre Andre
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
 
Bab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan Pembelajaran
Bab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan PembelajaranBab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan Pembelajaran
Bab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan PembelajaranSyarifah Fadlilah Al-aydarus
 
pembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis teks
pembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis tekspembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis teks
pembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis teksAlsihdi Widodo
 
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi September
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi SeptemberSNI Dalam Angka 2016 - Edisi September
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi SeptemberMuhammad Bahrudin
 
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Muhammad Bahrudin
 
Komponen komonen dalam sistem pembelajaran
Komponen komonen dalam sistem pembelajaranKomponen komonen dalam sistem pembelajaran
Komponen komonen dalam sistem pembelajaranIrma Fitriani
 

Andere mochten auch (20)

Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu SistemDesain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
Desain pembelajaran Sebagai Suatu Sistem
 
Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemPembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistem
 
Mata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaran
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
 
Ppt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranPpt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaran
 
Design Pembelajaran
Design PembelajaranDesign Pembelajaran
Design Pembelajaran
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Ruang lingkup desain pembelajaran
Ruang lingkup desain pembelajaranRuang lingkup desain pembelajaran
Ruang lingkup desain pembelajaran
 
Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...
Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...
Desain bahan ajar dengan model pembelajaran integratif untuk meningkatkan kem...
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Powerpoint bab 1
Powerpoint bab 1Powerpoint bab 1
Powerpoint bab 1
 
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
Kajian kritis kurikulum pembelajaran(jani)
 
Desain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaranDesain kompetensi pembelajaran
Desain kompetensi pembelajaran
 
model model pemgembangan instruksional
 model model pemgembangan  instruksional model model pemgembangan  instruksional
model model pemgembangan instruksional
 
Bab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan Pembelajaran
Bab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan PembelajaranBab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan Pembelajaran
Bab 2 Pendekatan Sistem dalam Kegiatan Pembelajaran
 
pembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis teks
pembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis tekspembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis teks
pembelajaran bahasa indonesia di sma berbasis teks
 
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi September
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi SeptemberSNI Dalam Angka 2016 - Edisi September
SNI Dalam Angka 2016 - Edisi September
 
Model model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksionalModel model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksional
 
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
 
Komponen komonen dalam sistem pembelajaran
Komponen komonen dalam sistem pembelajaranKomponen komonen dalam sistem pembelajaran
Komponen komonen dalam sistem pembelajaran
 

Ähnlich wie ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem

Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsepPengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konseprenatanurlaily77
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Rochimudin
 
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...Anis Lee Xie
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
 
Proses penyusunan ptk yang
Proses penyusunan ptk yangProses penyusunan ptk yang
Proses penyusunan ptk yangRisky Widodo
 
4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaranpetraalam
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganYamanto Isa
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanahnoerjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanahnurjanahimut
 

Ähnlich wie ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem (20)

Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksional
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
Makalah tp oke acc
Makalah tp oke accMakalah tp oke acc
Makalah tp oke acc
 
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptxPPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
 
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsepPengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014
 
Dellyani 1002474
Dellyani 1002474Dellyani 1002474
Dellyani 1002474
 
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
menganalisis media pembelajaran berdasarkan unsur ASSURE di SMPN 3 Genteng Ba...
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Proses penyusunan ptk yang
Proses penyusunan ptk yangProses penyusunan ptk yang
Proses penyusunan ptk yang
 
4.perencanaan desain pembelajaranff
4.perencanaan desain pembelajaranff4.perencanaan desain pembelajaranff
4.perencanaan desain pembelajaranff
 
4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran4.perencanaan desain pembelajaran
4.perencanaan desain pembelajaran
 
Model-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian PengembanganModel-model Penelitian Pengembangan
Model-model Penelitian Pengembangan
 
Rancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaranRancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaran
 
Telaah riris pert 3
Telaah riris pert 3Telaah riris pert 3
Telaah riris pert 3
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
Desain kelompok 2
Desain kelompok 2Desain kelompok 2
Desain kelompok 2
 

Mehr von Nailul Hasibuan

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSNailul Hasibuan
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Nailul Hasibuan
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaNailul Hasibuan
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989Nailul Hasibuan
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century LearningNailul Hasibuan
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogyNailul Hasibuan
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususNailul Hasibuan
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobilNailul Hasibuan
 

Mehr von Nailul Hasibuan (20)

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
Kurikulum di USA
Kurikulum di USAKurikulum di USA
Kurikulum di USA
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 

Kürzlich hochgeladen

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem

  • 1. MODEL DESAIN INSTRUKSIONAL KELOMPOK II 1. ANNI H.M SITANGGANG ( 8146172073) 2. AHMAD RAHMATIKA (8146172002) 3. FEBRI RONALD MARPAUNG (8146172020) 4. JASINTA TASLEKY (8146171043) 5. NURCAHAYA HUTASOIT (8146172075) 6. TUANI MANGARINCAN NAPITUPULU (8146172068)
  • 2. Latar Belakang Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai kegiatan tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar dan kegiatan warga belajar yang melaksanakan kegiatan belajar. Kegiatan pengajar dan kegiatan warga belajar berada pada suatu konteks interaksi belajar mengajar
  • 3. Proses belajar mengajar sebagai suatu sistem yang komponennya bekerja sama sejak kegiatan awal sampai dengan kegiatan berakhir. Menurut pandangan manajemen proses belajar mengajar meliputi tiga kegiatan, yakni Model desain instruksional, pelaksanaan instruksional, dan pelaksanaan penilaian pengajaran.
  • 4. Tahap desain instruksional menjadi pola penentu bagi tahap kegiatan pelaksanaan dan tahap kegiatan penilaian. Dengan kata lain, desain yang baik memungkinkan menciptakan suatu kegiatan yang baik, dan kegiatan yang baik memungkinkan menciptakan hasil penilaian yang baik. Betapa pun baiknya suatu desain instruksional belum menjamin terjadi suatu kegiatan yang baik, apalagi mencapai suatu hasil yang baik. Kendatipun demikian, dapat diprediksi bahwa dengan adanya desain instruksional yang baik akan membimbing pelaksana dalam mencapai suatu tujuan instruksional yang baik.
  • 5. Proses Desain Instruksional Sebagai Suatu Sistem Istilah sistem telah digunakan secara luas dan dan secara umum berarti benda, peristiwa, kejadian atau cara yang terorganisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil dan seluruh bagian tersebut secara bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
  • 6. Definisi ini menunjukkan bahwa suatu benda atau peristiwa baru disebut system bila memenuhi empat kriteria secara serentak, yaitu : pertama, dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kedua setiap bagian tersebut mempunyai fungsi secara bersama, ketiga seluruh bagian itu melakukan fungsi secara bersama. Keempat fungsi bersama yang dilakukannya mempunyai suatu tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu atau beberapa bagian saja darinya.
  • 7. Batas subsistem, sistem dan suprasisitem tergantung kepada tempat kedudukan anda atau di manan anda mendapatkan diri. Bila anda sedang mengajar didepan kelas tau mempelajari cara mengajar, kegiatan instruksional dapat anda tempatkan sebagai suatu sisitem, sedangkan penyelenggaran tes sebagai subsisitem, dan pengelolaan program pendidikan di lembaga anda bekerja sebagai suprasistem.
  • 8. Menurut Pakar Desain Instuksional 1. Hamereus (1968) menyatakan bahwa desain instrtuksional merupakan proses sistematik untuk memungkinkan tujuan umum dicapai melalui proses belajar yang efektif. Proses yang sisitematik itu dimulai dengan rumusan tujuan umum. 2. Gustafon (1997) menyatakan bahwa deain instruksional adalah ‘a process for improving the quality instruction’. Definisi ini menekankan maksud dari proses desain instruksional yang pada akhirnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • 9. 3. Buhl (1975) dalam Reigeluth, C M., Bunderson, C. Victor dan Merril M. David (1978) mengatakan bahwa desain instruksional sebagai rangkaian kegaiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kondisi-kondisi belajar agar dapat membantu pesrta didik. 4. Rothwel and Kazanas (2004, p. 3). Mereka berpendapat bahwa desain instruksional lebih dari menciptakan intrumentasi atau alat tetapi lebih terkait dengan konsep lebih luas tentang penganalisasian masalah kinerja manusia secara sistematik
  • 10. Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa desain instruksional adalah suatu proses sistematis, efektif dan efisien dalam menciptakan sisitem instruksional untuk memecahkan masalah belajar atau peningkatan kinerja peserta didik melalui serangkaian kegiatan pengidentifikasian maslah, pengembangan dan pengevaluasian.
  • 11. Penggunaan Desaian Instruksional Untuk mempertajam pemahaman tentang desain instruksional ada baiknya ditambahkan pendapat berbagai ahli lain sebagai berikut: Clarence Schauer (1971) dalamReigeluth, C.M, Bunderson, C. Victor dam MerrilM.David (1978) menyebutnya sebagai perencanaan secara akal sehat untuk mengidentifikasikan masalah belajar dan mengusahakan pemecahan masalah dengan menggunakan rencana terhadap pelaksanaan evaluasi, ujicoba, umpan balik, dan hasilnya.
  • 12. AT & T atau American Telephone & Telegraph (1985), mendefenisikan desain instruksional sebagai suatu resep dalam menyusun peristiwa dan kegiatan yang diperlukan untuk memberikan petunjuk untuk mencapai tujuan
  • 13. Berbagai Model Desain Pembelajaran Penggunaan pendekatan sistem dalam desain instruksional telah menghasilkan berbagai model. Tidak semua model itu serupa. Sebagian sesuai untuk digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih luas, sebagian kecil sesuai untuk pemecahan masalah yang lebih sempit
  • 14. Tabel 1 Daftar Lima Buah Pendekatan Sistem dalam Pendidikan No. Judul Pengarang Tahun 1. System Approach For Education (SAFE) Corrigan 1966 2 Michigan State university Instructional System development model Barson 1967 3 Project MINERVA Instructional System Design Tracey 1967 4 Teaching Research System Hamreus 1968 5 Banathy Instructional Development System Banathy 1968
  • 15. Berikut ini disampaikan lima model yang tergolongpaling awal (tahun 1960-an) dan digunakan, baik oleh pengaragnya sendiri maupun oleh orang lain. Perbandiangan kelima model ini diturunkan dari karya Twelker, Urbach, dan Buck (1972). Judul dan pengarang kelima model yang tergolong sebagai pendahulu tersebut tanpak dalam daftar berikut ini.
  • 16. Tabel 1 Daftar Lima Buah Pendekatan Sistem dalam Pendidikan No. Judul Pengarang Tahun 1. SystemApproachForEducation(SAFE) Corrigan 1966 2 Michigan State university Instructional Systemdevelopmentmodel Barson 1967 3 Project MINERVA Instructional System Design Tracey 1967 4 TeachingResearchSystem Hamreus 1968 5 BanathyInstructionalDevelopmentSystem Banathy 1968
  • 17. Berikut ini disampaikan langkah-langkah dari setiap model tersebut 1. SAFE Model a. Tahap I, Analisis Sistem (Apa) 1. Menilai kebutuhan; 2. Menentukan tujuan misi; 3. Menentukan persyaratan misi; 4. Menentukan hambatan; 5. Menentukan profil misi dan peryratan dan hambatan; 6. Melakukan analisis fungsional tentang persyratan dan hambatan; 7. Melakukan analisis tugas dan persyaratan dan hambatan; 8. Melakukan analisis metode & alat dan persyaratan dan hambatan; 9. Membuat keputusan final tentang meneruskan atau berhenti; b. Tahap II, Sintesis Sistem (Bagaimana) 1. Mengidentifikasi strategi perencanaan masalah; 2. Mendesain pengelolaan/rencana pelaksanaan untuk setiap alternatif; 3. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan dan efisiensi biaya; 4. Memilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan yang mempunyai keefektifan biaya yang optimal; 5. Menyusun rencana validasi atau tes lapangan (metode/media) seduai kebutuhan; 6. Implementasi/pengelolaan penggunaan rencana pelaksanaan; 7. Mengevaluasi penampilan (proses dan prduk); 8. Merevisi untuk mencapai prestasi yang dipersyaratkan.
  • 18. 2. The Michigan State Model, (Barson, 1967) a. menetukan tujuan pendidikan umum, perguruan tinggi, fakultas, jurusan, mata kulliah; b. Mulai; c. Mengumpulkan data masukan; d. Menentukan prilaku awal dan akhir; e. Mengembangkan rasional untuk ujian awal dan akhir; f. Mengombinasikan seluruh data masukan; g. Mengembangkan contoh pengajaran untuk isi pelajaran tertentu; h. Memilih bentuk informasi yang representative; i. Rencanakan strategi; j. Menentukan alat transmisi berdasarkan hasil pemilihan bentuk informasi; k. Mengumpulkan, mendesain, memproduksi media yang telah ditentukan; l. Merampungkan; m. Tes lapangan dengan kelompok peserta didi; n. Mengidentifikasikan dan memperbaiki kesalahan; o. Mengembangkan instru,ment evaluasi dengan menggunakan data mahasiswa dan informasi media berdasarkan hasil pengembangan rasioanal untuk ujian awal dan akhir (langkah 5); p. Penerapan pada mata kuliah berdasarkan hasil langkah 15 dan 14; q. Evaluasi dan mengulang kembali untuk memperbaiki sebagai mana diperlukan.
  • 19. 3.ProjectMINERVAModels a. Pengumpulandatapekerjaan; b. Mengidentifikasipersyaratanpelatihan; c. Merumuskantujuanpenampilan; d. Menyusuntexpenampilan e. Memilihisimatapelajaran; f. Memilihstrategiisntruksional; g. Memproduksibahaninstruksional; h. Melaksanakankegiataninstruksional; i. Melaksanakandanmenganalisistes; j. Mengevaluasibahaninstruksional; k. Tindaklanjutlulusan.
  • 20. 4. Teaching Reserch System a. Tahap I, Pendefinisian dan pengembangan dan Pengelolaan Sistem 1) Mengidentifikasi masalah instruksional; 2) Menentukan dan memilih staf pendukung; 3) Menentukan control pengelolaan; 4) Berdasarkan butir 2) dan 3) mengidentifikasi populasi peserta didik; 5) Berdasarkan butir 2) dan 3) mengumpulkan bahan pengajaran; 6) Berdasarkan butir 2) dan 3) menganalisis context isntruksional. b. Tahap II, Analisis Desain 1) Mengidentifikasi tujuan prilaku; 2) Menyususn pengukur penampilan; 3) Berdasarkan butir 1) menetukan tujuan-tujuan khusus; 4) menyusun pengukur penampilan khusus; 5) Berdasarkan butir 3) mengidentifikasi jenis belajara; 6) Menentukan kondisi belajar; 7) Berdasarkan butir 5) menentukan penyesuaian terhadap pekerjaan individual; 8) Menentukan bentuk kegiatan instruksional. c. Tahap III, Pengembangan dan Penilaian 1) Pengemabnag psotiva instrksional; 2) Review teknis dan komunikasi; 3) Berdasarkan butir 1) melakukan uji coba prototype; 4) Meyelenggarakan tes penampilan; 5) Berdasarkan butir 5) mengidentifikasi hasil uji coba; 6) Menganalisis tes; 7) Berdasarkan butir 5) mengidentifikasi sistem instruksional: 8) Mengulang kembali.
  • 21. 5. The Banathy Model (Bela H. Banathy, 1968) a. Tahap I, Analisis dan Perumusan Tujuan 1) Maksud sistem; 2) Spesifikasi tujuan; 3) Tes acuan patokan. b. Tahap II, Analisis dan Perumusan tugas-tugas Belajar 1) Menentukan tuas-tugas belajar; 2) Menilai kompetensi masukan; 3) Melakuakan tes masukan; 4) Mengidentifikasi dan larakterisasi tugas-tugas belajar yang actual. c. Tahap III, Desain Sistem Ttersebut 1) Analisis funsi, isi, dan urutan; 2) Analisis komponen; 3) Distribusi fungsi antar komponen; 4) Penjadwalan. d. Tahap IV, Implementasi dan Kontrol Kualitas 1) Latihan sistem; 2) Tes sistem; 3) Pelaksanaan; 4) Mengevaluasi dengan menggunakan tes acuan patokan; 5) Mengubah untuk meningkatkan.
  • 22. Tiga tahap yang akan digunakan sebagai dasar perbandiangan adalah: Tahap pertama, Definisi Masalah dan Organisasi, meliputi tiga langkah, yaitu : a. Idenfikasi Masalah; b. Analisis Latar (Setting); c. Organisasi Pengelolaan. Tahap Kedua, Analisis dan Pengembangan Sistem, meliputi tiga langkah pula, yaitu: a. Identifikasi Tujuan; b. Penentuan Metode; c. Penentuan Prototipe. Tahap Ketiga, Evaluasi, Meliputi tiga langkah sebagai berikut: a. Melaksanakan tes atau uji coba; b. Menganalisis hasil uji coba; c. Implementasi atau uji coba ulang.
  • 23. Tabel 2 perbandinagn istilah untuk meyatakan identifikasi masalah MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model Mendefinisikan masalah instruksional Menentukan tujuan pendidikan umum: perguruan Tinggi, Fakultas, Jurusan, Mata kuliah. SAFE Project MINERVA Banathy 1) Menilai kebutuhan; 2) Menentukan tujuan misi; 3) Menentukan persyaratan penempilan (Performance) misi; 4) Menentukan hambatan; 5) Menentukan profil misi; 6) melakukan analisis fungsional; 7) Melakukan analisis tugas; 8) Melakuakan analisis metode dan alat; 9) Membuat keputusan kelayakan final (terus atau berhenti); Mengumpulkan data pekerjaan Maksud sistem 1. Tahap pertama Definisi Masalah dan Organisasi, meliputi tiga langkah.
  • 24. Tabel 3 Perbandingan istilah untuk menyatakan analisis latar MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy 1) Mengidentifikasi populasi pesrta didik; 2) Mengumpulkan bahan pelajaran yang relevan; 3) Menganalisis context intruksional; Mengumpulkan data masukan Mengidentifikais strategi alternatif pemecahan maslah Mengumpulkan datapekerjaan 1) Menilai kompetensi masukan; 2) Tes masukan
  • 25. Tabel 4 perbandingan istilah untuk menyatakan organisasi pengelolaan MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy 1) Menentukan dan memilih staf pendukung 2) Menentukan control pengelolan Tidak ada Mendesain pengelolaan atau rencana pelaksanaan setiap alternatif Tidak ada Tidak ada
  • 26. Tabel 5 Perbandingan istilah untuk menyatakan identifikasi tujuan 2. Tahap Kedua, Analisis dan pengembangan Sistem MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy 1) Mengidentifikasi tujuan perilaku (behavioral objectives) 2) Menentukan tujuan misi Menentukan secara spesifik perilaku awal dan akhir Menentukan tujuan misi Merumuskan tujuan penampilan Spesifikasi tujuan
  • 27. Tabel 6 Perbandingan istilah untuk meyatakan metode MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy 1) Mengidentifikasi tipe belajar; 2) Menentukan kondisi belajar; 3) Menentukan penyesuaian terhadap perbedaan individual; 4) Mengidentifikasi bentuk kegiatan instruksional. 1) Merencanakan strategi 2) Mengembangkan contoh pengajaran untuk isi pelajaran tertentu; 3) Memilih bentuk informasi yang refresentatif; 4) Menentuka alat transmisi. 1) Memilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan yang mempunyai keefektifan biaya optimal 2) Menganalisis alternatif dari segi keefektifan dan keuntungan biaya; 3) Memilih pengelolaan atau rencana pelaksanaan yang mempunyai efektivitas biaya yang paling optimal. 1) Memilih isi mata pelajaran; 2) Memilih strategi instruksioanal. 1) Menentuka tugas-tugas belajar; 2) Mengidentifikasi dan karakterisasi tugas-tugas belajar actual; 3) Menganalisis fungsi; 4) Menganalisis komponen; 5) Pendistribusian; 6) Penjadwalan.
  • 28. Tabel 7 Perbandingan istilah untuk menyatakan pembuatan prototipe MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy 1) Mengembangkan prototipe isntruksional; 2) Menyusun alat pengukur penampilan; 3) Menyusun alat pengukur penampilan khusus; 4) Reviu teknis dan komunikasi. 1) Mengumpulkan, mendesain, dan memproduksi media yang telah ditentukan; 2) Mengembangkan rasional untuk tes awal dan akhir; 3) Mengembangkan instrument evaluasi dengan infromsai tentang peserta didik dan media. Tidak spesifik 1) Memproduksi bahan instruksional; 2) Menyusun tes penampilan. Tes acuan patokan
  • 29. Tabel 8 Perbandingan istilah untuk menyatkan uji coba peototipe 3. Tahap ketiga, Evaluasi, meliputi tiga langkah sebagai berikut: MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy 1) Uji coba prototipe 2) Menyelenggarakan tes penampilan; Tes lapangan dengan kelompok pesrta didik 1) Menyusun rencana validasi atau tes lapangan (metode/alat/media) sepeti diperlukan; 2) Implementasi/memantau pengelolaan dan rencana pelaksanaan; 3) Mengevaluasi penampilan. 1) Melaksanakan kegiatan isntruksional; 2) Melaksanakan dan menganalisis tes 1) Latihan sistem; 2) Tes sistem.
  • 30. Tabel 9 Perbandingan istilah untuk meyatakan analisis hasil MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy 1) Menganalisis hasil uji coba; 2) Menganalisi tes; Tidak spesifik Evaluasi penampilan (proses dan produk) Mengevaluasi kegiatan instruksional Mengevaluasi
  • 31. Tabel 10 Perbandingan istilah untuk menyatakan implementasi/uji coba ulang MODEL KEGIATAN Teaching Research System Michigan State University Instructional System Development Model SAFE Project MINERVA Banathy Memodifikasi sistem isntruksional 1) Mengidentifikasi letak dan mengoreksi kelemahan; 2) Mengevaluasi dan mengulang kembali untuk memperbaiki sebagaimana diperlukan. Merevisi untuk mencapai prestasi yang didinginkan Tertuang untuk mencapai prestasi yang diinginkan Mengubah untuk memperbaiki
  • 32. KESIMPULAN 1. Pada garis besarnya setiap model dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap definisi, tahap analisis dan pengembangan sistem, dan tahap evaluasi. 2. Perbedaan antar model yang atu dengan yang lain terletak pada empat faktor yaitu: Tingkat penggunaanya sepeti tingkat institusi dan tingkat mata pelajaran; Penggunaan istilah dalam setiap tahap dan langkah; Jumlah langkah pada setiap tahap; Lengkap tidaknya konsep dan prinsip yang digunakan.
  • 33. 3. Smua model desain instruksional itu sepakat dalam enam hal, sebagai berikut: 1. Desain instruksional selalu mulai dari perumusan tujuan instruksional umum yang berisi kompetensi yang diharapkan dicapai oleh pesrta didik pada akhir pembelajran 2. Perumusan tujuan instruksional umum dianalisis atau dijabarkan menjadi tujuan isntruksional khusus melalui suatu proses yang disebut dengan analisis instruksional. Proses analisis sepeti acap kali diabaikan oleh praktisi pemebelajaran. 3. Penulisan tujuan isntruksional khusus berdasrkan hasil analisis instruksional yang berisi kompetensi-kompetensi khusus yang belum dikuasai oleh peserta didik. penentuan batas anatara kompetensi khusus yang belum dikuasai dengan yang sudah dikuasai pesrta didik dilakkukan dengan cara sebagai berikut.  Membuat daftar hasil analisis instruksional dalam bentuk bagan yang salaing berkaitan.  Menentukan kompetensi khusus yang telah dikuasai pesrta didik sebelum mengikuti pembelajaran melalui tes perilaku awal (entering behavior test).  Menentukan garis batas antara A dan B yang disebut garis perilaku awal (enetering behavior line).
  • 34. 4. Menulis tes atau alat penilaian hasil belajar berdasarkan tujuan isntruksional umu dan tujuan instruksional khusus. hal ini berbeda dengan kebanyakan praktisi pemebelajaran yang menulis tes berdasarkan isi pembelajaran dan melakukannya pada akhir pembelajaran, bukan sebelum mulai pembelajaran. 5. Menentukan strategi instruksional yang meliputi urutan langkha-langkah isntruksional, urutan ini instruksional metode dab media & alat isntruksional serta alokasi waktu sebagai dasar untuk menyusun bahan istruksional. Kebanyakan praktisi pemebelajaran tidak membuat strategi isntruksional dan langsung membuat bahan isntruksional berdasarkan daftar isi intruksional. 6. Evaluasi formatif dilakuakan untuk memvalidasi prototipe sistem instruksional yang terdiri dari bahan isntruksional dan pedoman serta panduan pelaksanaan kegiatan isntruksional. Kebanyakan praktisi mengabaikan pelaksanaan evaluasi formatif dan melaksanakan tes di tengah-tengah kegiatan isntruksional. Tes semacam itu mereka sebut tes foramtif.
  • 35. 4. Model pengembangan isntruksional (MPI) terdiri atas tiga tahap dan setiap tahap terdiri beberapa langkah.