2. Kelompok 8
1. Aldi Indra Gunawan
2. Kania Utami
3. Nadya Syabilla Arviadea
4. Randi Aditya
5. Vera Anggrainy
3. Pengertian integrasi Nasional
• Integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan yang ada pada
suatu Negara sehingga terciptanya keserasian
dan keselarasan secara nasional. Seperti yang
kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang
sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya.
• Di satu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
4. Faktor-faktor pendorong integrasi
nasional sebagai berikut:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa
senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan
bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa
Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan
mengisi kemerdekaan.
5. Faktor Penghambat Terwujudnya Integrasi
Nasional
• 1. Masyarakat Indonesia yang heterogen
(beraneka ragam)
• 2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas
ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.
• 3. Besarnya kemungkinan ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan
persatuan bangsa, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
• 4. Adanya paham“etnosentrisme” di antara
beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
• 5. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat
kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, baik
melewati kontak langsung maupun kontak
tidak langsung.
6. Pentingnya Integrasi
Nasional
• Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang
diperlukan bagi Negara untuk membangun kejayaan
nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan.
Ketika masyarakat suatu Negara senatniasa diwarnai
pertentangan atau konflik, maka akan banyak
kerugian yang diderita baik kerugian berupa fisik
materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana
yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun
kerugian mental spiritual. Seperti perasaan
kekawatiran, cemas dan ketakutan bahkan juga
tekanan mental yang berkepanjangan.
7. Pluralitas di Indonesia
• Pluralitas adalah suatu kebhinnekaan,
keragaman dan kemajemukan
• Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan
sebagai "faham" yang menunjukkan adanya
kemajemukan. Ini mengacu kepada kenyataan
bahwa di dalam hidup ini kita tidak hanya
menghadapi sesuatu yang tunggal.
• Asal-usul pluralisme secara harfiah dapat
ditelusuri dalam bahasa Latin: plus, pluris
yang berarti "lebih". Secara filosofis,
pluralisme adalah wejangan yang
menekankan bahwa kenyataan terdiri atas
kejamakan dan/atau kemajemukan individu-
individu yang berdiri sendiri-sendiri.
8. Pluralitas di Indonesia
• Dari kacamata sosiologi, pluralitas mengacu
kepada sebuah masyarakat di mana
berbagai kelompok-kelompok sosial yang
berbeda dalam posisinya masing-masing
mempunyai pemikiran-pemikiran sendiri
mengenai apa yang diingini secara sosial.
9. Faktor Penyebab Pluralitas
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pluralitas
masyarakat Indonesia, yaitu:
1. Keadaan geografik wilayah Indonesia yang terdiri
atas kurang lebih tiga ribu pulau yang terletak di
sepanjang equator kurang lebih tiga ribu mil dari
timur ke barat, dan seribu mil dari utara selatan,
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya
terhadap terjadinya pluralitas sukubangsa di
Indonesia.
2. Kenyataan bahwa Indonesia terletak di antara
Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.
Keadaan ini menjadikan Indonesia menjadi lalu lintas
perdagangan, sehingga sangat mempengaruhi
terciptanya pluralitas agama di dalam masyarakat
Indonesia.
10. Faktor Penyebab Pluralitas
3. Iklim yang berbeda-beda dan struktur yang
tidak sama di antara berbagai daerah di
kepulauan Nusantara, telah mengakibatkan
pluralitas regional.
11. Potensi Konflik dalam Masyarakat
Indonesia
Masyarakat majemuk mempunyai potensi
konflik yang dapat mengarah kepada
disintegrasi. Disintegrasi terjadi bila masing-
masing kelompok dalam masyarakat
menggunakan budaya mereka sendiri dalam
berkomunikasi.
Tidak adanya komunikasi berarti tidak adanya
hubungan di antara mereka, dan pembaruan
untuk menuju ke arah persatuan merupakan
sesuatu yang mustahil akan terwujud.
Akibat dari kondisi yang demikian dalam
masyarakat majemuk akan mudah sekali
muncul konflik. Dalam konteks
pengelompokan berdasarkan ikatan
primordial, maka konflik yang dimaksud ialah
konflik primordial.
12. Potensi Konflik dalam Masyarakat
Indonesia
Masyarakat dapat dimunculkan oleh faktor-
faktor vertikal dan horizontal:
1. Faktor Horizontal
-Etnis dan ras atau asal-usul keturunan
-Bahasa daerah
-Adat istiadat / perilaku
-Agama dan budaya
2. Faktor Vertikal
-Penghasilan (ekonomi)
-Pendidikan
-Pemukiman
-Pekerjaan
13. Potensi Konflik dalam Masyarakat
Indonesia
• PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM
• 1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan
pendirian perasaan.
• 2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
• 3. Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok.
• 4. 4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan
mendadak dalam masyarakat,
14. Potensi Konflik dalam Masyarakat
Indonesia
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam:
-Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi),
misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau
profesi (konflik peran)
-Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga,
antar gank)
-Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi
melawan massa)
-Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
-Konflik antar atau tidak antar agama
-Konflik antar politik.
15. Strategi Integrasi
• Suatu strategi atau cara yang
dilakukan untuk menyatukan
suatu bangsa dengan
pemerintah dan wilayahnya.
17. Etnosentris terbagi menjadi 2 :
etnosentris
infleksibel yakni
suatu sikap yang
cenderung bersifat
subyektif dalam
memandang budaya
atau tingkah laku
orang lain
Etnosentris fleksibel
yakni suatu sikap
yang cenderung
menilai tingkah laku
orang lain tidak
hanya berdasarkan
sudut pandang
budaya sendiri tetapi
juga sudut pandang
budaya lain.
19. Jenis-jenis Strategi Integrasi :
1. Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang
baru, di mana dengan percampuran tersebut maka
masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu
sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak
tampak lagi identitas
masing-masing budaya pembentuknya..
Dapat terjadi melalui 2 cara :
alamiah buatan
20. Contoh asimilasi
1. Tika adalah orang Indonesia yang menyukai tarian
Bali. Ia berteman baik dengan Rachel yang
merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian
tradisionalnya Amerika Latin (Tango). Karena
keduanya terus menerus berinteraksi, maka
terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan
budaya baru. Maksudnya.. Tika akhirnya punya
tarian baru yang merupakan hasil penyatuan tarian
Bali dan tarian Tango, tetapi tarian barunya ngga
mirip sama tarian Bali atau tarian Tango.
21. Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan
kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan
baru tersebut. Dengan demikian berarti bahwa
kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat”
semua unsur budaya pembentuknya.
Dapat terjadi secara :
alamiah buatan
23. 3. Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai
terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. Paham
pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi
nasional dengan memberi kesempatan pada segala
unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan
strategi pluralis, dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi
kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam
negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan
perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan
berkembang, serta hidupberdampingan secara damai.
24. Dimensi Integrasi Nasional
-Vertikal
Dimensi vertikal dari integrasi adalah
dimensi yang berkenaan dengan upaya
menyatukan persepsi keinginan dan
harapan yang ada antara elite dan massa
atau antara pemerintah dengan rakyat.
Dimensi vertical dalam integrasi nasional
bertujuan mengintegrasikan persepsi dan
prilaku elite dan masa dengan cara
menghilangkan, mengurangi perbedaan
kesenjangan antara kelompok yang
berpengaruh dengan yang dipengaruhi.
25. Dimensi Integrasi Nasional
-Horizontal
Dimensi horizontal dari integrasi adalah
dimensi yang berkenaan dengan upaya
mewujudkan persatuan di antara perbedaan-
perbedaan yang ada daslam masyarakat itu
sendiri baik perbedaan wilayah tempat tinggal.
Perbedaan suku,agama, budaya dan
perbedaan-perbedaan lainnya.
• Dimensi horizontal mengintegrasikan antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat,
dengan cara menjembatani perbedaan –
perbedaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor
teritorial/ kultur dengan mengurangi
kesenjangan yang ditimbulkan oleh factor-
faktor tersebut.
26. Syarat Keberhasilan Integrasi
William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff
mengemukakantentang syarat berhasilnya suatu
integrasim yaitu :
1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar
anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang
bersifat fundamental dan krusial
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam
berbagai unit social yang saling mengawasi dalam
aspek-aspek sosia yang potensial.
3. Terjadinya saling ketergantungan diantara
kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi secara
menyeluruh.