SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
2 0 2 0
Kelompok B1
Hadar Siwihadrian P. (418022)
Monica Lita A.S. (418029)
Nadiya N. (418031)
Shintia Anggita S.S. (418042)
EKSTRAKSI
Metode Panas
Topik
Tujuan
praktikum
Alat dan
bahan
Landasan
teori
Cara kerja
Pembahasan
Data Pengamatan
kesimpulan
Daftar
pustaka
Tujuan praktikum
Mengetahui Prinsip Ekstraksi Panas dengan Metode Soxhletasi, Refluks,
dan Infundasi
Mengetahui cara kerja Ekstraksi Panas dengan Metode Sexhletasi, Refluks,
dan Infundasi
Landasan teori
Pengertian
Eksraksi adalah proses penyarian zat zat aktif dari
bagian tanaman obat hewan danbeberapa jenis ikan
termasuk biota laut.
Ekstraksi secara panas dilakukan untuk mengekstraksi
komponen kimia yang tahan terhadap pemanasan seperti
glikosida, saponin dan minyak-minyak menguap yang
mempunyai titik didih yang tinggi, selain itu
pemanasan juga diperuntukkan untuk membuka pori-pori
sel simplisia sehingga pelarut organic mudah masuk
kedalam sel untuk melarutkan komponen kimia
1.Metode Soxhletasi
Metode Soxhletasi merupakan penyarian
simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari
dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari
terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh
pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam
klongsong dan selanjutnya masuk kembali kedalam
labu alas bulat setelah melewati pipasifon.
Kelebihan Metode Soxhletasi :
a) Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak
dan Tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung;
b) Digunakan pelarut yang lebih sedikit;
c) Pemanasannya dapat diatur.
kekurangan:
a) dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas;
b) dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume
pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya;
c) Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok
untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang
terlalu tinggi. (Keloko,2013).
2. Metode Refluks
Metode Refluks adalah termasuk metode berkesinambungan
dimana cairan penyari secara kontinyu menyari komponen
kimia dalam simplisia cairan penyari dipanaskan sehingga
menguap dan uap tersebut dikondensasikan oleh pendingin
balik, sehingga mengalami kondensasi menjadi molekul-
molekul cairan dan jatuh kembali ke labu alas bulat sambil
menyari simplisia. Proses ini berlangsung secara
berkesinambungan dan biasanya dilakukan 3 kali dalam waktu
4 jam. (DitjenPOM : 1986).
Kelebihan dan Kekurangan Metode Refuks :
Kelebihan dari metode refluks adalah digunakan untuk
mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar,
dan tahan pemanasan langsung (Anonim, 2011).
Kekurangan dari metode refluks adalah membutuhkan volume
total pelarut yang besar, dan Sejumlah manipulasi dari
operator (Mandiri, 2013).
3. Metode Infundasi
Metode Infundasi Merupakan metode penyarian dengan cara
menyari simplisia dalam air pada suhu 90OC selama 15
menit. Infundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan
untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air
dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan metode ini
menghasilkan sari/ekstrak yang tidak stabil dan mudah
tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang
diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari
24 jam (Ansel, 1989).
Keuntungan Dan kekurangan Metode Infundasi
• Keuntungan Metode Infundasi:
1. Unit alat yang dipakai sederhana,
2. Biaya operasional nyarelatif rendah
• Kerugian
1. zat-zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan
mengendap kembali, apabila kelarutannya sudah
mendingin.
(lewatjenuh)
2. hilangnya zat-zat atsiri
3. adanya zat-zat yang tidak tahan panas lama,
dismping itu
simplisia yang mengandung zat-zat albumin
tentunya zat ini
akan menggumpal dan menyukarkan penarikan zat-zat
berkhasiat tersebut.
Alat dan bahan
ALAT BAHAN
1. Labu alas bulat
2. Rangkain alat
refluks
3. Rangkaian alat
soxhlet
4. Satu set panci infus
5. Heating mantle
6. Kompor
7. Corong kaca
8. Kertas saring
9. Sendok tanduk
1. Etanol 96%
2. Aquadest
3. Lengkuas
Cara kerja
Masukan simplisia
yang sudah
dihaluskan 50g dan
pelarut etanol 500ml
kedalam labu alas
bulat
Panaskan
dengan heating
mantle hingga
mencapai pada
suhu konstan
Didapatkan
ekstrak
•Metode refluks
1. Metode Refluks
2. Metode soxhletasi
Sampel yang
telah dihaluskan
Masukan
kedalam
solongsong
Masukan
kedalam
tabung sifon
Masukan
pelarutnya
Pasang alat
pendingin
(kondensor)
Panaskan
dengan heating
mantle
•soxhletasi
Cara Kerja
,3. Metode Infudasi
Tunggu hingga
suhu mencapai
90oC
Tunggu
selama 15
menit
Matikan
pemanas tunggu
hingga dingin
Saring filtrat
Lakukan RE
untuk mendapat
ekstrak kental
Panaskan
penangas
dengan kompor
Masukan 10g
simplisia yang
sudah
dihaluskan
Tambahkan
aquadest 1L
Data pengamatan
Metode ekstraksi Pelarut Bobot
Ekstrak
(g)
Bobot
simplisia
untuk
ekstaksi
(g)
Bobo
t
simpli
sia
setela
h
peng
ering
an
Bobot
simplisi
a (g)
Bobot
rende
men
(%)
Susut
Pengeri
ngan
(%)
Lengkuas Infudas
i
21 g 600 g 5000
g
6000g 3,5 % 16,66%
Refluks 23,2 g 600 g 3,86% 16,66%
Soxhlet 16,8 g 600 g 2,8% 16,66%
Data Pengamatan
Perhitungan
Susut Pengeringan
Susut Pengeringan = Bobot sebelum pemanasan – Bobot Akhir x 100%
Bobot Akhir
= 6000 – 5000 x 100%
6000
= 16,66%
Rendemen Ekstrak
Rendemen = Bobot serbuk simplisia x 100%
Bobot Ekstrak Kental
= 21x 100%
600
= 3,5% (infundasi)
Data Pengamatan
Rendemen = 23,2x 100%
600
= 3,86% (refluks)
Rendemen= 16,8x 100%
600
= 2,8% (soxhletasi)
Pembahasan
Ekstraksi adalah jenis pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu
padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan
pelarut kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang
datar antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan
cara difusi.
Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah
menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak
larutan dengan konsentrasi lebih tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan
terjadi difusi yang memacu keseimbangan konsentrasi larutan dengan larutan di
luar bahan (Sudjadi, 1988).
Pada praktikum kali ini metode Ekstraksi yang dilakukan adalah Ekstraksi
Panas, yang terdiri dari :
1. Soxhletasi
2. Refluks
3. Infundasi
Pada praktikum kali ini simplisia yang digunakan adalah Rimpang
Lengkuas atau Alpinia galanga merupakan keluarga Zingiberaceae. Tanaman ini
memiliki batang bawah tanah yang disebut rimpang yang memiliki aroma aromatik
yang kuat dengan mencolok node dan ruas (Jirawan, 2005).Benih Alpina galanga
digunakan dalam diet dan antiseptic mulut, itu merangsang daya pencernaan dan
nafsu makan.Ini juga digunakan sebagai pencahar.Biasanya rimpang digunakan
sebagai bumbu dan sumber minyak atsiri.
a. Antimikroba
Aktivitas Antimikroba Minyak esensial diperoleh dari rimpang segar dan
kering Alpinia galanga menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri g-positif.
Sebuah ekstrak dari rimpang kering menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap
Trichophytonmentagrophytes. 24 1S-1 'acetoxychavicol acetate diperoleh dari
Alpinia galanga bertindak sebagai penghambat pompa eflux yang memicu resistensi
pada Mycobacterium dan karenanya bertindak sebagai target baru untuk penemuan
agen anti-TB25.1-acetoxychavicol acetate dari Alpinia galanga menunjukkan
aktivitas antiplasmid terhadap bakteri yang resistan terhadap beberapa obat. Ekstrak
aseton kasar rimpang Alpinia galanga menunjukkan aktivitas antiplasmid terhadap
Salmonella typhi, Escherichia coli dan vankomisin tahan Enterococcus faecalis
dengan efisiensi masing-masing 92%, 82% dan 8% pada 400 mikro g / ml SIC
Menggunakan metode Soxhletasi, Refluks, dan Infudasi.
Rimpang galanga menunjukkan efektif terhadap Staphylococcus aureus,
Bacillus subtilis, Streptococcus faecalis [Enterococcus faecalis], Escherichiacoli, Proteus
vulgaris, Salmonella enteritidis, Saccharomyces cerevisiaeandAspergillusniger (nilai
MIC berkisar antara 1,25 hingga 12,5 mikro l / ml)Minyak atsiri yang diperoleh dari
rimpang kering lebih efektif daripada minyak atsiri segar dari rimpang lengkuas. kstrak
heksana, etil asetat, aseton, atau metanol rimpangAlpinia galangal, menunjukkan
aktivitas anti-Phytopthoracapsiciities. (Unnisa, 2011).
b. Antikanker
Ekstrak aseton berair dari Alpinia galanga menunjukkan efek
penghambatan pada melanogenesis dalam stimulasi teofilin murine B16 melanoma
4A5 sel (IC50 = 7,3 μg / ml) .46 Dalam penyelidikan dari potensi rimpang Alpina
galangauntuk menginduksi sitotoksik dan efek apoptosis dalam garis sel karsinoma
payudara manusia yang dikultur, (MCF-7) dibandingkan dengan sel yang tidak ganas
(MRC-5) yang dikultur dalam media DMEM, persentase sel apoptosis ditentukan
oleh flow cytometry menggunakan Annexin-V fluorescein isothiocyanate. Itu
ditemukan bahwa Alpinia galanga menginduksi apoptosis pada sel MCF-7,
sebagaimana ditentukan oleh flow cytometry.47 Senyawa aktif, 1's-1-
acetoxychavicol acetate ditemukan untuk memberikan penghambatan
pertumbuhan sel skuamosa oral karsinoma in vitro atau in vivo dengan
menghambat aktivasi konstitutif dari NF-κB melalui penekanan aktivasi IKKα / β .
Efek dari Senyawa ini juga berkorelasi dengan regulasi NF-BB yang
diaturdan potensi farmakologis.Kompilasi semua pengetahuan saat ini sejauh ini yang
kita miliki mengenai Alpinia galanga, terbukti bahwa tanaman tersebut adalah a
pembangkit tenaga listrik potensial dari beberapa molekul timah yang bertanggung
jawab untuk berbagai bioaktivitas.Karenanya, isolasi dan identifikasi mereka molekul
timbal diperlukan untuk membuka jendela baru dalam terapi biologi kanker serta
beberapa penyakit lainnya.(Mitsui, 1976).
c. Antioxidant
Aktivitas antioksidan ditunjukkan oleh ekstrak Alpinia galanga 50%
etanol dalam air untuk aktivitas antioksidan dan komposisinya dibandingkan
dengan dua sampel lain, ekstrak air dan minyak esensial. Dengan menggunakan 2,
2-difenil-1-picrylhydrazyl (DPPH) dan kapasitas penyerapan radikal oksigen (ORAC)
aktivitas antioksi dan diukur. Kemampuan pembersihan radikal bebas DPPH
tertinggi dilaporkan dari ekstrak etanol. Nilai ORAC tertinggi diamati jika
dibandingkan dengan ekstrak air dan minyak atsiri (Mahae, 2009). Aktivitas
antioksidan1-acetoxychavicol acetate dan senyawanya yang terkait telah
dilaporkan dari rimpang Alpinia galanga (Kubota, 2001). Ekstrak metanol dari
Alpinia galanga telah dievaluasi untuk kandungan fenolik total (TPC) dan aktivitas
antioksidan (AOA). Menggunakan 1, 1-difenil-2-picrylhydrazyl (DPPH), mengurangi
daya (RP), ion chelating besi dan pemutihan β-karotenpengujian AOA telah
diselidiki. Alpina galanga daun dan bunga menunjukkan kemampuan pemutihan
chelating dan β-karoten tertinggi. Sehingga daun tanaman dapat berfungsi sebagai
sumber makanan potensial antioksidan alami.
d. Anti inflmasi
Pada antiinflamasi lengkuas ekstrak aseton berair 80% dari rimpan
lengkuas menyatakan penghambatan pelepasan beta-hexaminida,sebagai penanda
degradasi yang dimediasi antigen-IgE dalam sel menunjukkan aktivitas
penghambatan yang kuat (Matsuda,2003). Ekstrak etanol rimpang lengkuas
memiliki teknik skrining antiinflamasi yang divalidasi secara ilmiah pada tikus oleh
karagen yang menyebabkan pleusy.hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
ekstrak etanol memiliki aktifitas signifikan pada tikus. oleh karena itu lengkuas
memiliki potensi kuat untuk aktivitas anti inflamasi, dan hasil diperoleh memlalui
metode cara panas yang digunakan, akan tetapi kebenaran untuk penyembuhan
secara spesifik masih diragukan sehingga butuh dilakukan penelitian secara
menyeluruh.
Pada pengujian parameter spesifik dan non spesifik jika ditemukan hasil
yang kurang baik apalagi pada hasil persentase rendemen dan susut pengeringan
ini dapat disebabkan oleh beberpa faktor seperti, adanya zat asing yang mungkin
tercampur pada simpisia maupun pelarut, dan pada faktor pelarut itu sendir.
pelarut yang digunakan danya pelarut organik ini dikarekan larutan yang akan
dipakai sebagai pelarut seharusnya merupakan pelarut pilihan yang terbaik dan
viskositasnya harus cukup rendah agar dapat dapat bersikulasi dengan
mudah.Biasanya, pelarut murni akan diapaki pada awalnya, tetapi setelah proses
ekstraksi berakhir, konsentrasi terlarut akan naik dan laju ekstraksinya turun,
pertama karenagradien konsentrasi akan berkurang dan kedua terlarutnya
menjadi lebih kental (Khophar,1990).
Kesimpulan
1. (%) randemen terbanyak didapat melalui metode ekstraksiyaitu mulai yang paling
tinggi yaitu rendemen dari metode refluk di dapatkan 3,867% dan kemudian dari
rendemen infundansi yaitu di dapatkan rendemen 3,5% dan kemudian yang paling
kecil randemen dari metode sokhletasi yaitu 2,8%
2. Uji non spesifik metode refluks sesuai spesifikasi Kemenkes dari uji nonspesifik
metode sokhletasi sudah sesuai dengan Kemenkes sedangkan metode dari infundansi
tidak sesuai dengan spesifikasi bpom
3. Skrining fitokimia didapatkan senyawa paling banyak
4. Potensi anti bakteri/antikanker/antiaging/anti inflamasi terbaik dari ke 3 metode
yang di gunakan yaitu metode refluks
Daftar pustaka
Anonim. 2011. Memahami Berbagai Macam penyakit. Dialih bahasakan oleh
Paramita. Jakarta : PT Indeks
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida
Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, 255-271, 607-608, 700, Jakarta,
UI Press.
Ditjen POM. (1986). Sediaan Galenik. Jilid II. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Halaman 19 - 22.
Keloko, raju S.P. 2013. Ekstraksi.
Mahae, N., Chalat, C. & Muhamud, P., 2011, Antioxidant And Antimicrobial
Properties Of Chitosan-Sugar Complex, International Food Research Journal,
18, 1543-1551.
Mandiri, Rizky. 2013. Ekstraksi Metode Refluks.
Sudjadi, 1988, Metode Pemisahan, hal 167-177, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah
2 0 2 0
Thank you

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIshakZw
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatRolina Zahhara Tambunan
 
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
 
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikPengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikanandajpz
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah parePuspita Eka Rohmah
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasSalsabila Azzahra
 
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)Hani Ani
 
Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Raden Saputra
 
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopiPPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopiHani Ani
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdfXINYOUWANZ
 

Was ist angesagt? (20)

Enzim 2
Enzim 2Enzim 2
Enzim 2
 
Identifikasi Antioksidan
Identifikasi AntioksidanIdentifikasi Antioksidan
Identifikasi Antioksidan
 
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomatKomposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
Komposisi nutrisi dan aktivitas antioksidan dari tomat
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
 
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikPengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
 
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pareIsolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
Isolasi identifikasi senyawa antitumor pada buah pare
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi Gas
 
380 855-1-sm
380 855-1-sm380 855-1-sm
380 855-1-sm
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
 
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
Laporan fito 2 kopi (Coffea arabica)
 
Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8Laporan praktikum mikrob tm 8
Laporan praktikum mikrob tm 8
 
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
 
Uji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotikUji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotik
 
Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopiPPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
PPT Isolasi alkaloid dari biji kopi
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
 
Jurnal kimia
Jurnal kimiaJurnal kimia
Jurnal kimia
 

Ähnlich wie PPT fitokima ekstraksi metode panas

Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiyulis adriana
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxWawaSAT
 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperbrawijaya university
 
TA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxTA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxfahiraalvida
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....Repository Ipb
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027dwifitriyani7
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologinurul limsun
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxIrenee9
 
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptxData Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptxAzizArif5
 
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.pptMateri  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.pptSarniSarni9
 
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWAEKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWARepository Ipb
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologisukarman_far
 

Ähnlich wie PPT fitokima ekstraksi metode panas (20)

148 154-1-pb(1)
148 154-1-pb(1)148 154-1-pb(1)
148 154-1-pb(1)
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Bofar ppt 1
Bofar ppt 1Bofar ppt 1
Bofar ppt 1
 
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptxPPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
PPT OUTLINE PROPOSAL FITOKIMIA 1.pptx
 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
 
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paperIts undergraduate-15574-1406100055-paper
Its undergraduate-15574-1406100055-paper
 
TA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxTA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptx
 
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
DAYA INHIBISI EKSTRAK DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcrocarpa (Scheff....
 
Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027Naskah publikasi k100130027
Naskah publikasi k100130027
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologi
 
11735174
1173517411735174
11735174
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
 
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptxData Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
Data Presentation Strepcoccus Mutans.pptx
 
Pp seminar asam urat
Pp seminar asam uratPp seminar asam urat
Pp seminar asam urat
 
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.pptMateri  kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
Materi kuliah Ekstraksi-Dan-Isolasi.ppt
 
ppt rph-compressed (1).pdf
ppt rph-compressed (1).pdfppt rph-compressed (1).pdf
ppt rph-compressed (1).pdf
 
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWAEKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
EKSTRAK SECANG BERUKURAN NANO DENGAN KAOLIN SEBAGAI PEMBAWA
 
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTUSIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
SIMPLISIA DAN PENGUJIAN MUTU
 
PP HASIL SARI-ok.pptx
PP HASIL SARI-ok.pptxPP HASIL SARI-ok.pptx
PP HASIL SARI-ok.pptx
 
Petunjuk Mikrobiologi
Petunjuk MikrobiologiPetunjuk Mikrobiologi
Petunjuk Mikrobiologi
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PPT fitokima ekstraksi metode panas

  • 1. 2 0 2 0 Kelompok B1 Hadar Siwihadrian P. (418022) Monica Lita A.S. (418029) Nadiya N. (418031) Shintia Anggita S.S. (418042) EKSTRAKSI Metode Panas
  • 3. Tujuan praktikum Mengetahui Prinsip Ekstraksi Panas dengan Metode Soxhletasi, Refluks, dan Infundasi Mengetahui cara kerja Ekstraksi Panas dengan Metode Sexhletasi, Refluks, dan Infundasi
  • 4. Landasan teori Pengertian Eksraksi adalah proses penyarian zat zat aktif dari bagian tanaman obat hewan danbeberapa jenis ikan termasuk biota laut. Ekstraksi secara panas dilakukan untuk mengekstraksi komponen kimia yang tahan terhadap pemanasan seperti glikosida, saponin dan minyak-minyak menguap yang mempunyai titik didih yang tinggi, selain itu pemanasan juga diperuntukkan untuk membuka pori-pori sel simplisia sehingga pelarut organic mudah masuk kedalam sel untuk melarutkan komponen kimia
  • 5. 1.Metode Soxhletasi Metode Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu alas bulat setelah melewati pipasifon.
  • 6. Kelebihan Metode Soxhletasi : a) Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan Tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung; b) Digunakan pelarut yang lebih sedikit; c) Pemanasannya dapat diatur. kekurangan: a) dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas; b) dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya; c) Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi. (Keloko,2013).
  • 7. 2. Metode Refluks Metode Refluks adalah termasuk metode berkesinambungan dimana cairan penyari secara kontinyu menyari komponen kimia dalam simplisia cairan penyari dipanaskan sehingga menguap dan uap tersebut dikondensasikan oleh pendingin balik, sehingga mengalami kondensasi menjadi molekul- molekul cairan dan jatuh kembali ke labu alas bulat sambil menyari simplisia. Proses ini berlangsung secara berkesinambungan dan biasanya dilakukan 3 kali dalam waktu 4 jam. (DitjenPOM : 1986).
  • 8. Kelebihan dan Kekurangan Metode Refuks : Kelebihan dari metode refluks adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar, dan tahan pemanasan langsung (Anonim, 2011). Kekurangan dari metode refluks adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar, dan Sejumlah manipulasi dari operator (Mandiri, 2013).
  • 9. 3. Metode Infundasi Metode Infundasi Merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalam air pada suhu 90OC selama 15 menit. Infundasi merupakan penyarian yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati. Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam (Ansel, 1989).
  • 10. Keuntungan Dan kekurangan Metode Infundasi • Keuntungan Metode Infundasi: 1. Unit alat yang dipakai sederhana, 2. Biaya operasional nyarelatif rendah • Kerugian 1. zat-zat yang tertarik kemungkinan sebagian akan mengendap kembali, apabila kelarutannya sudah mendingin. (lewatjenuh) 2. hilangnya zat-zat atsiri 3. adanya zat-zat yang tidak tahan panas lama, dismping itu simplisia yang mengandung zat-zat albumin tentunya zat ini akan menggumpal dan menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat tersebut.
  • 11. Alat dan bahan ALAT BAHAN 1. Labu alas bulat 2. Rangkain alat refluks 3. Rangkaian alat soxhlet 4. Satu set panci infus 5. Heating mantle 6. Kompor 7. Corong kaca 8. Kertas saring 9. Sendok tanduk 1. Etanol 96% 2. Aquadest 3. Lengkuas
  • 12. Cara kerja Masukan simplisia yang sudah dihaluskan 50g dan pelarut etanol 500ml kedalam labu alas bulat Panaskan dengan heating mantle hingga mencapai pada suhu konstan Didapatkan ekstrak •Metode refluks 1. Metode Refluks 2. Metode soxhletasi Sampel yang telah dihaluskan Masukan kedalam solongsong Masukan kedalam tabung sifon Masukan pelarutnya Pasang alat pendingin (kondensor) Panaskan dengan heating mantle •soxhletasi
  • 13. Cara Kerja ,3. Metode Infudasi Tunggu hingga suhu mencapai 90oC Tunggu selama 15 menit Matikan pemanas tunggu hingga dingin Saring filtrat Lakukan RE untuk mendapat ekstrak kental Panaskan penangas dengan kompor Masukan 10g simplisia yang sudah dihaluskan Tambahkan aquadest 1L
  • 14. Data pengamatan Metode ekstraksi Pelarut Bobot Ekstrak (g) Bobot simplisia untuk ekstaksi (g) Bobo t simpli sia setela h peng ering an Bobot simplisi a (g) Bobot rende men (%) Susut Pengeri ngan (%) Lengkuas Infudas i 21 g 600 g 5000 g 6000g 3,5 % 16,66% Refluks 23,2 g 600 g 3,86% 16,66% Soxhlet 16,8 g 600 g 2,8% 16,66%
  • 15. Data Pengamatan Perhitungan Susut Pengeringan Susut Pengeringan = Bobot sebelum pemanasan – Bobot Akhir x 100% Bobot Akhir = 6000 – 5000 x 100% 6000 = 16,66% Rendemen Ekstrak Rendemen = Bobot serbuk simplisia x 100% Bobot Ekstrak Kental = 21x 100% 600 = 3,5% (infundasi)
  • 16. Data Pengamatan Rendemen = 23,2x 100% 600 = 3,86% (refluks) Rendemen= 16,8x 100% 600 = 2,8% (soxhletasi)
  • 17. Pembahasan Ekstraksi adalah jenis pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara difusi. Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan dengan konsentrasi lebih tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi difusi yang memacu keseimbangan konsentrasi larutan dengan larutan di luar bahan (Sudjadi, 1988).
  • 18. Pada praktikum kali ini metode Ekstraksi yang dilakukan adalah Ekstraksi Panas, yang terdiri dari : 1. Soxhletasi 2. Refluks 3. Infundasi Pada praktikum kali ini simplisia yang digunakan adalah Rimpang Lengkuas atau Alpinia galanga merupakan keluarga Zingiberaceae. Tanaman ini memiliki batang bawah tanah yang disebut rimpang yang memiliki aroma aromatik yang kuat dengan mencolok node dan ruas (Jirawan, 2005).Benih Alpina galanga digunakan dalam diet dan antiseptic mulut, itu merangsang daya pencernaan dan nafsu makan.Ini juga digunakan sebagai pencahar.Biasanya rimpang digunakan sebagai bumbu dan sumber minyak atsiri.
  • 19. a. Antimikroba Aktivitas Antimikroba Minyak esensial diperoleh dari rimpang segar dan kering Alpinia galanga menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap bakteri g-positif. Sebuah ekstrak dari rimpang kering menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Trichophytonmentagrophytes. 24 1S-1 'acetoxychavicol acetate diperoleh dari Alpinia galanga bertindak sebagai penghambat pompa eflux yang memicu resistensi pada Mycobacterium dan karenanya bertindak sebagai target baru untuk penemuan agen anti-TB25.1-acetoxychavicol acetate dari Alpinia galanga menunjukkan aktivitas antiplasmid terhadap bakteri yang resistan terhadap beberapa obat. Ekstrak aseton kasar rimpang Alpinia galanga menunjukkan aktivitas antiplasmid terhadap Salmonella typhi, Escherichia coli dan vankomisin tahan Enterococcus faecalis dengan efisiensi masing-masing 92%, 82% dan 8% pada 400 mikro g / ml SIC Menggunakan metode Soxhletasi, Refluks, dan Infudasi.
  • 20. Rimpang galanga menunjukkan efektif terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Streptococcus faecalis [Enterococcus faecalis], Escherichiacoli, Proteus vulgaris, Salmonella enteritidis, Saccharomyces cerevisiaeandAspergillusniger (nilai MIC berkisar antara 1,25 hingga 12,5 mikro l / ml)Minyak atsiri yang diperoleh dari rimpang kering lebih efektif daripada minyak atsiri segar dari rimpang lengkuas. kstrak heksana, etil asetat, aseton, atau metanol rimpangAlpinia galangal, menunjukkan aktivitas anti-Phytopthoracapsiciities. (Unnisa, 2011).
  • 21. b. Antikanker Ekstrak aseton berair dari Alpinia galanga menunjukkan efek penghambatan pada melanogenesis dalam stimulasi teofilin murine B16 melanoma 4A5 sel (IC50 = 7,3 μg / ml) .46 Dalam penyelidikan dari potensi rimpang Alpina galangauntuk menginduksi sitotoksik dan efek apoptosis dalam garis sel karsinoma payudara manusia yang dikultur, (MCF-7) dibandingkan dengan sel yang tidak ganas (MRC-5) yang dikultur dalam media DMEM, persentase sel apoptosis ditentukan oleh flow cytometry menggunakan Annexin-V fluorescein isothiocyanate. Itu ditemukan bahwa Alpinia galanga menginduksi apoptosis pada sel MCF-7, sebagaimana ditentukan oleh flow cytometry.47 Senyawa aktif, 1's-1- acetoxychavicol acetate ditemukan untuk memberikan penghambatan pertumbuhan sel skuamosa oral karsinoma in vitro atau in vivo dengan menghambat aktivasi konstitutif dari NF-κB melalui penekanan aktivasi IKKα / β .
  • 22. Efek dari Senyawa ini juga berkorelasi dengan regulasi NF-BB yang diaturdan potensi farmakologis.Kompilasi semua pengetahuan saat ini sejauh ini yang kita miliki mengenai Alpinia galanga, terbukti bahwa tanaman tersebut adalah a pembangkit tenaga listrik potensial dari beberapa molekul timah yang bertanggung jawab untuk berbagai bioaktivitas.Karenanya, isolasi dan identifikasi mereka molekul timbal diperlukan untuk membuka jendela baru dalam terapi biologi kanker serta beberapa penyakit lainnya.(Mitsui, 1976).
  • 23. c. Antioxidant Aktivitas antioksidan ditunjukkan oleh ekstrak Alpinia galanga 50% etanol dalam air untuk aktivitas antioksidan dan komposisinya dibandingkan dengan dua sampel lain, ekstrak air dan minyak esensial. Dengan menggunakan 2, 2-difenil-1-picrylhydrazyl (DPPH) dan kapasitas penyerapan radikal oksigen (ORAC) aktivitas antioksi dan diukur. Kemampuan pembersihan radikal bebas DPPH tertinggi dilaporkan dari ekstrak etanol. Nilai ORAC tertinggi diamati jika dibandingkan dengan ekstrak air dan minyak atsiri (Mahae, 2009). Aktivitas antioksidan1-acetoxychavicol acetate dan senyawanya yang terkait telah dilaporkan dari rimpang Alpinia galanga (Kubota, 2001). Ekstrak metanol dari Alpinia galanga telah dievaluasi untuk kandungan fenolik total (TPC) dan aktivitas antioksidan (AOA). Menggunakan 1, 1-difenil-2-picrylhydrazyl (DPPH), mengurangi daya (RP), ion chelating besi dan pemutihan β-karotenpengujian AOA telah diselidiki. Alpina galanga daun dan bunga menunjukkan kemampuan pemutihan chelating dan β-karoten tertinggi. Sehingga daun tanaman dapat berfungsi sebagai sumber makanan potensial antioksidan alami.
  • 24. d. Anti inflmasi Pada antiinflamasi lengkuas ekstrak aseton berair 80% dari rimpan lengkuas menyatakan penghambatan pelepasan beta-hexaminida,sebagai penanda degradasi yang dimediasi antigen-IgE dalam sel menunjukkan aktivitas penghambatan yang kuat (Matsuda,2003). Ekstrak etanol rimpang lengkuas memiliki teknik skrining antiinflamasi yang divalidasi secara ilmiah pada tikus oleh karagen yang menyebabkan pleusy.hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki aktifitas signifikan pada tikus. oleh karena itu lengkuas memiliki potensi kuat untuk aktivitas anti inflamasi, dan hasil diperoleh memlalui metode cara panas yang digunakan, akan tetapi kebenaran untuk penyembuhan secara spesifik masih diragukan sehingga butuh dilakukan penelitian secara menyeluruh.
  • 25. Pada pengujian parameter spesifik dan non spesifik jika ditemukan hasil yang kurang baik apalagi pada hasil persentase rendemen dan susut pengeringan ini dapat disebabkan oleh beberpa faktor seperti, adanya zat asing yang mungkin tercampur pada simpisia maupun pelarut, dan pada faktor pelarut itu sendir. pelarut yang digunakan danya pelarut organik ini dikarekan larutan yang akan dipakai sebagai pelarut seharusnya merupakan pelarut pilihan yang terbaik dan viskositasnya harus cukup rendah agar dapat dapat bersikulasi dengan mudah.Biasanya, pelarut murni akan diapaki pada awalnya, tetapi setelah proses ekstraksi berakhir, konsentrasi terlarut akan naik dan laju ekstraksinya turun, pertama karenagradien konsentrasi akan berkurang dan kedua terlarutnya menjadi lebih kental (Khophar,1990).
  • 26. Kesimpulan 1. (%) randemen terbanyak didapat melalui metode ekstraksiyaitu mulai yang paling tinggi yaitu rendemen dari metode refluk di dapatkan 3,867% dan kemudian dari rendemen infundansi yaitu di dapatkan rendemen 3,5% dan kemudian yang paling kecil randemen dari metode sokhletasi yaitu 2,8% 2. Uji non spesifik metode refluks sesuai spesifikasi Kemenkes dari uji nonspesifik metode sokhletasi sudah sesuai dengan Kemenkes sedangkan metode dari infundansi tidak sesuai dengan spesifikasi bpom 3. Skrining fitokimia didapatkan senyawa paling banyak 4. Potensi anti bakteri/antikanker/antiaging/anti inflamasi terbaik dari ke 3 metode yang di gunakan yaitu metode refluks
  • 27. Daftar pustaka Anonim. 2011. Memahami Berbagai Macam penyakit. Dialih bahasakan oleh Paramita. Jakarta : PT Indeks Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, 255-271, 607-608, 700, Jakarta, UI Press. Ditjen POM. (1986). Sediaan Galenik. Jilid II. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Halaman 19 - 22. Keloko, raju S.P. 2013. Ekstraksi. Mahae, N., Chalat, C. & Muhamud, P., 2011, Antioxidant And Antimicrobial Properties Of Chitosan-Sugar Complex, International Food Research Journal, 18, 1543-1551. Mandiri, Rizky. 2013. Ekstraksi Metode Refluks. Sudjadi, 1988, Metode Pemisahan, hal 167-177, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah
  • 28. 2 0 2 0 Thank you