Perang Dunia I terjadi antara tahun 1914-1918 akibat persaingan ekonomi dan politik di antara negara-negara Eropa yang membentuk persekutuan militer. Pemicu langsung perang ini adalah pembunuhan Pangeran Austria oleh nasionalis Serbia yang menimbulkan ultimatum dan deklarasi perang dari Austria terhadap Serbia. Perang meluas dengan masuknya sekutu masing-masing negara hingga melibatkan blok Sekutu melawan Blok Sentral.
1. ANGGOTA KELOMPOK 2
1.ABDUL AZIS
2.ANDREAS SIMAMORA
3.AUDRINA ERNES
4.MEGA SILVIA
5.NABILA ARIFANISA
6.VIVIAN A
7.VIVIAN P
2. 1. ApaperbedaanPerangDuniaI danPerangDuniaII?
PerangDuniaI
•LatarBelakangPD I
a. Persaingandaerahpemasarandansumberbahanbaku
b. munculpersekutuanantarnegaraEropa:
c. TrippleEntente[Perancis, Inggris, Russia]
d. TrippleAlliance[Jerman, Italia, Turki]
e. TerbunuhnyaPangeranFranz Ferdinand olehseorangnasionalisSerbia
f. DalamPD I, JermanmengalamikekalahandanharusmenandatanganiperjanjianVersailes,
g. 28 Juni1919.
h. Akibat: dipersempitnyawilayahpihakSentral[Jerman, Austria, Hongaria, Turki,
Bulgaria]
Tokoh-tokohPD I
•Tokohyang menandatanganiperjanjianVersailes:
• - Woodrow Wilson [AS]-->mengajukan14 pasal perdamaian[Wilson's Fourteen Points]
• - Clemencau[Prc]
• - LoydGeorge [UK]
Akibatperang:
• - Lahirnegara-negarabaru
• - munculfahamdiktatorisme, fasisme, komunisme.
• - dibentukLBB(sekarangPBB atauUnited Nation) PerangDuniaII
LatarBelakangPD II:
•Benito Mussolini diItalia mempelopori gerakanfasviode combatimento,
dengancita-citamembentukItalia Raya
Adolf Hitler, Jerman. MembentukNAZI
•- TennoMeiji, Jepang. FasisMiliter.
•Jalannyaperang:
•1937, Italia mendudukiAbessyniadanJermanmenyerangPolandia, 1 Sept 1939.
•Desember1941, JepangmembomPearl Harbour.
•Prc, UK membantuPolandiamenghadapiJerman.
•AS terlibatmenghadapialiansiJerman, Italia, Jepang, setelahPearl Harbourdibom
3. •AkhirPerang:
• - SekutumendaratkanpasukandiPAntaiNormandia, 6 Juni1944
• - JermanmenyerahpadaSekutu, Mei 1955
• - Tanggal6 dan9 Agustus1945 Hiroshima danNagasaki dibomatom olehAS.
• - 14 Agustus1945, JepangmenyerahtanpasyaratpadaSekutu
-Tanggal17 Juli-2 Agustus1945-->KonfrensiPostdam, utkmengakhiriperang:
Isi:
•1. JermandibagijadiJermanBarat danJermanTimur
•2. Jermanharusmembayarpampasanperang
•3. AngkatanperangJermandikurangi
•4. PartaiNAZI dihapus
•5. Penjahatperangakandihukum
8 September 1951-->PerjanjianSan Francisco
Isi:
•1. JepangdiperintaholehtentarapendudukanAS
•2. Jepangmembayarpampasanperang
•3.Daerah yang dikuasaiJepangdikembalikankepemiliknya
•4. Penjahatperangakandihukum
2. ApaDampakterjadinyapengebomandikotaHiroshima
danNagasaki?
Dampaknyaadalahbanyaknyakorbanyang tewaskarenadahsyatnyadayalegakdanakibatradiasiyag
ditimbulkanpascaledakanbomatom tersebut.
Di kotaHiroshima jumlahkorbantewasdiperkirakan140.000 jiwasedangkandikotaNagasaki
diperkirakan74.000 jiwa.
Akibatdaripengebomantersebutmengandungperdebatan. Tetapi, dipihakAS,
penggunaanbomatom dijadikanalasanuntukmengakhiriperangdengancepat.
3. ApaLatarbelakangterjadinyaPerangDingin?
LatarbelakangmunculnyaPerangDinginadalah
adanyapersainganantaraBlok Barat (Amerika) danBlok Timur(UniSoviet)
untuksalingmenguasai, baikdalambidangekonomi, politik, ideologi, militerdanlain
4. sebagainyasetelahberakhirnyaPerangDinginII.
DisebutPerangDinginsebabperlawanansecaralangsungternyatatidakpernahterjadiantara
AS danUniSoviet.
BagaimanaakibatdariperkembanganIPTEK
danbagaimanakaitannyadenganPerangDingin?
Di era PerangDingin, IPTEK banyakdigunakanuntuk
kepentinganperangantarnegarakhususnyaantaranegaraAmerikadenganUniSoviet.
PerkembanganIPTEK tersebutterbentukalat-alatsepertisenjatanuklir, jet tempur, bom,
senjatakimia, senjatabiologi, pelurukendali, roketantarbenua, anti roket, anti tank,
kapalselamdankapalselampeluncurroket.
Alat-alattersebutdigunakanuntukpertahanandankeamanannegaramasing-
masingdarinegaralawannya. Dan terdapatpula teknologispionaseyang
meliputiperangkatelektronikuntukkepentinganintelijen, kode-kodeintelijen,
pesawatpengintai, dansatelitmata-matayang merupakanhasil-
hasildaripengembanganIPTEK.
4. BagaimanapemanfaatanIPTEK
untukkepentinganperang?
PemanfaatanIPTEK untuk kepentinganperangdapatkitalihatmelaluipengguanaansenjataperang.
PengguanaantersebuttidaklepasdariperkembanganIPTEK yang
semakinbertambahdariperubahanera.
PerbandingandenganpenggunaanteknologiIPTEK Indonesia
denganPerangDuniatentuamatjauhkarenapadaPerangDuniateknologiyang
digunakansudahsangatcanggihsepertinuklir, sedangkanIndonesia tenaganuklirbelumadayang
diolahmenjadipersenjataanperangtetapilebihkepembangkittenagalistrik.
5. KETERANGAN MENGENAI PERANG DUNIA 1 DAN 2
PERANG DUNIA I
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia I
Perang Dunia I melanda dunia pada 1914-1918. Perang hebat ini pada awalnya hanya
terjadi di kawasan benua Eropa, kemudian menjalar ke ke negara-negara di kawasan
Benua Amerika dan Asia, seperti Kanada, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat,
Cina dan Jepang. Itulah sebabnya perang ini disebut Perang Dunia
Perang Dunia I tidak terjadi dengan begitu saja, karena suatu peristiwa pasti ada
sebabnya. Begitu juga dengan Perang Dunia I ini. Latar belakang perang dunia ini
dapat dibedakan menjadi sebab umum dan sebab khusus. Sekumpulan kondisi yang
dapat memicu terjadinya perang dunia tersebut. Sedangkan sebab khusus adalah suatu
peristiwa yang menjadi titk awal terjadinya perang dunia tersebut.
A. Sebab umum Perang Dunia I
Pertentangan Antarnegara
Negara-negara Eropa, seperti Inggris, Jerman , Italia, Perancis dan
Belgia mengalami kemajuan industri yang sangat pesat. Keadaan ini
mengakibatkan terjadinya persaingan ekonomi diantara negara-
negara tersebut untuk mendapatkan bahan baku dan daerah
pemasaran. Perluasan wilayah dilakukan negara-negara Eropa
tersebut untuk memenuhi kebutuhan Industrinya, seperti Inggris
menduduki Malaysia, Singapura, India, Afrika Selatan, dan Mesir.
Bangsa Perancis berhasil menduduki Kamboja, Laos, Maroko, dan
Tunisia. Bangsa Jerman berhasil menduduki Afrika Barat Daya,
sedangkan Italia berhasil menduduki Afrika Utara.
Usaha memperluas daerah jajahan ini sering kali menjadi
persengketaan diantara negara-negara itu. Maka persaingan yang
semula hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan
politik. Misalnya Italia dan Perancis sama-sama ingin menguasai
daerah Afrika Utara. Jerman dan Perancis memperenutkan daerah
Ruhr. Austria dan Rusia memperebutkan Balkan. Jerman dan Inggris
memperebutkan daerah Timur Tengah. Dari persaingan politik
tersebut terjadi peperangan diantara negara-negara Eropa yang
6. saling bermusuhan tersebut. Peperangan tersebut adalah sebagai
berikut:
o Jerman dan Perancis
Permusuhan Jerman dan Perancis disebabkan adanya rasa
dendam Perancis terhadap Jerman yang pernah dikalahkan pada
perang (1870-1871)
o Jerman dan Inggris
Jerman merasa dirugikan karena barang dagangannya yang
masuk Inggris dilarang untuk dibeli oleh orang-orang Inggris.
Selain itu Inggris merasa tesaingi oleh Jerman dalam hal
angkatan laut. Pada waktu itu Inggris merupakan negara terkuat
di dunia dalam hal angkatan laut.
o Inggris dan Perancis
Politik perluasan wilayah yang dilakukan Perancis dibawah
Napoleon Bonaparte sangat merugikan Inggris sebagai negara
negara yang menguasai lautan dunia.
o Rusia dan Austria
Kedua negara ini mempunyai ambisi yang sama untuk
menguasai darah Balkan.
o Jerman, Inggris, Perancis dan Italia bersaing untuk menguasai
wilayah Afika.
Persekutuan Antarnegara
Situasi pertentangan yang semakin runcing menyebabkan
munculnya persekutuan diantara negara-negara tersebut. Pada
1882, antara Jerman, Austria dan Italia membentuk persatuan
militer yang disebut Triple Alliance. Akibatnya timbul reaksi dari
Inggris dan Perancis dengan membentuk Entente Cordiale pada
1904 dan pada 1907 menjadi Triple Entente, setelah Rusia menjadi
anggota baru. Maka, dunia pada saat itu sudah terbagi menjadi dua
blok militer yang siap menerkam satu sama lain.
Perlombaan Senjata
Persaingan diantara negara-negara persekutuan militer tadi saling
mengancam stabilitas negara-negara lainnya. Akibatnya, mereka
7. mengembangkan industri militernya untuk menghasilkan senjata-
senjata perang.
B. Sebab Khusus Perang Dunia I
Insiden yang menyebabkan perang antar negara-negara Eropa pada 1914 ialah
kejadian di daerah Balkan. Daerah Balkan meupakan wilayah yang strategis karena
daerah penghubung antara Eropa dan Asia.
Kejadian di daerah Balkan dimulai dengan perang antara Austria dan Serbia. Serbia
bercita-cita ingin mempersatukan bangsa-bangsa Slavia Selatan dalam suatu negara
besar yang meliputi Slovenia, Kroasia, Bosnia, Herzegovina, Montenegro, Macedonia,
Serbia, dengan dipimpin oleh Serbia.
Pada 1878, Kongres Berlin memutuskan bahwa Serbia diberikan kemerdekaan penuh,
sedangkan Bosnia dan Herzegovina masih tetap diduduki oleh Austria. Perebutan
daerah Balkan inilah yang menjadi penyebab timbulnya pertentangan antara Austria
dan Serbia.
Hal yang mengkhawatirkan bagi Austria ialah gerakan suku bangsa Slavia (Gerakan
Pan-Slavianisme) di wilayahnya, yaitu Bosnia dan Herzegovina. Gerakan ini didukung
oleh Serbia yang juga musuh Austria.
Pada tanggal 28 Juni 1914, pemerintah Austria mengutus putra mahkota Austria, Franz
Ferdinanddengan tujuan untuk menenangkan rakyat Slavia di Sarajevo, Bosnia. Akan
tetapi, ia ditembak mati oleh seorang pemberontak Serbia, bernama Gavrillo Princip.
Dari hasil penyelidikan kasus tersebut, ternyata pembunuhan tersebut sudah
direncanakan sebelumnya di Elgrado (Serbia). Adapun yang terlibat dalam rencana
pembunuhan tersebut ialah pihak militer dan pemerintah Serbia.
Pada 23 Juli 1914, Menteri Luar Negeri AustriaLeopold von Berchtold mengeluarkan
ultimatum yang berisi sebagai berikut:
Pemerintah Serbia harus menindas semua gerakan anti-Austria di
Serbia dan memecat pejabat-pejabat yang bersalah.
Para pejabat Austria diizinkan untuk membantu gerakan penindasan
kaum pemberontak dan menjatuhkan hukuman kepada mereka yang
terlibat dalam pembunuhan putra mahkota Austria.
Jawaban ultimatum tersebut ditunggu dalam waktu 48 jam. Pemerintah Serbia akan
memenuhi sebagian besar tuntuan Austria, tetapi diikuti dengan tindakan mobilisasi
8. menghadapi perang. Pemerintah Austria menganggap jawaban ultimatum tersebut
tidak memuaskan sehingga mengumumkan perang terhadap Serbia pada tanggal 28
Juli 1914.
Jalannya Perang Dunia I
Perang antara Austria dan Serbia, meluas karena melibatkan sekutu-sekutunya. Serbia
mendapatkan bantuan dari Rusia dan Perancis. Jerman memihak Austria dengan
menyatakan perang dengan Perancis. Ketika Jerman menerobos Belgia untuk
menyerang Perancis, Inggris membantu Belgia dan Perancis dengan menyatakan
perang dengan Jerman pad 4 Agustus 1914. Dalam jangka waktu seminggu, lima
negara besar terlibat ke dalam kancah perang Austria-Serbia. Maka terjadilah perang
besar-besaran.
Perang Dunia I ini terbagi kedalam dua blok yang berseteru, yaitu Blok Serikat atau
Sekutu (Allied) dan Blok Sentral (Axis). Blok Serikat terdiri dari negara-negara yang
tergabung dalam Triple Entente, sedangkan Blok Sentral tersiri dari negara-negara
yang tergabung dalam Triple Alliance.
Peperangan terjadi di dua front, yaitu barat dan timur. Jerman menghadapi Perancis di
front barat dan Rusia di front timur. Jerman merencanakan untuk menghancurkan
Perancis di front barat sebelum menghadapi Rusia di timur. Pada September 1914,
Jerman sudah mencapai sungai Marne dan mengancam Paris. Namun, rencana ini gagal
karena mendapatkan perlawanan sengit dari Perancis. Selain itu Jerman harus
menghadapi Rusia yang sudah menuju Prusia.
Perancis dapat menahan Jerman di sungai Marne, Inggris tetap dapat menguasai selat
Inggris, serta Rusia tetap dapat bertahan di Prusia. Akhirnya, peperangan yang semula
bersifat langsung kilat, kini menjadi peperangan pasif. Pasukan militer kedua belah
pihak mengambil posisi masing-masing dalam parit-parit perlindungan yang
memanjang sejauh 78 km dari laut Utara sampai perbatasan Swiss.
Sementara perang berjalan lambat, kedua belah pihak berusaha memperkuat dirinya di
luar Eropa dengan memperluas daerah jajahannya. Inggris dan Perancis menyerang
daerah jajahan Jerman di Togoland, Kamerun, dan Afrika Timur. Di Asia Pasifik, Jepang
mengambil alih daerah jajahan Jerman di Kepulauan Marshall, Mariana, dan Karolina.
9. Menurut perhitungan kekuatan, angkatan perang Blok Serikat lebih besar tiga kali lipat
dari kekuatan Blok Sentral. Keadaan ini mengakibatkan Blok Sentral banyak mengalami
kekalahan. Pada 12 Desember 1916, Jerman mengusulkan perdamaian. Usul tersebut
diterima oleh pihak Serikat dengan persyaratan yang memberatkan bagi Blok Sentral,
yaitu:
Pembebasan Belgia, Serbia, dan Montenegro yang dikuasai Jerman
pada 1915,
penarikan tentara Jerman dari Perancis, Rusia dan Rumania,
Pembebasan bangsa Italia, Slavia, Rumania, dan Cekoslovakia yang
berada dibawah kekuasaan Austria dan pembebasan bangsa-bangsa
yang berada dibawah kekuasaan Turki,
Ganti rugi perang dari pihak Sentral,
Jaminan yang meyakinkan bahwa perdamaian di Eropa akan
dipelihara dengan baik.
Dengan persyaratan yang demikian berat, pihak Sentral pun akhirnya membatalkan
usul perdamaian tersebut.
Untuk mematahkan blokade Inggis, Jerman pada 31 Januari 1917 melancarkan perang
kapal selam tak terbatas. Akibatnya 5 kapal dagang dan penumpang Amerika Serikat
ditenggelamkan Jerman pada Maret 1917, termasuk Kapal Lusitania yang sudah lebih
dulu ditenggelamkan oleh Jerman pada 7 Mei 1915. Amerika yang semula bersikap
netral, akhirnya mengumumkan perang terhadap Jerman pada 10 April 1917.
Sementara itu di Rusia terjadi pergolakan dari kaum buruh yang menginginkan
perdamaian. Terjadi revolusi buruh yang menggulingkan kekuasan Kaisar Nicolas
II dibawah pimpinan Lenin dari kaumBolshevik. salah satu langkah dari pemerintahan
kaum Bolshevik ini ialah menarik diri dari Perang Dunia I dengan
melakukan Perjanjian Brest Litovsk(1918). Hal ini sangat menguntungkan Blok Sentral.
Sejak pasukan AS mengalir ke Benua Eropa, Blok Serikat mampu memukul mundur
pasukan Blok Sentral. Akibatnya, pada September 1918, Bulgaria mengajukan damai
dan satu persatu negara yang bergabung dalam Blok Sentral mengalami kekalahan.
Pasukan Serikat menduduki Macedonia dan Serbia, Inggris berhasil menduduki
Yarussalem. Bersama-sama pasukan Arab, Inggris dibawah Jendral Allenby berhasil
mendesak Turki dan berhasil merebut benteng-benteng pertahanan dari Baghdad
sampai Aleppo. Turki tidak lagi menahan serangan-serangan Serikat. Akhirnya Turki
harus menandatangani Perjanjian Sevres pada 1920. Sementara itu, bangsa-bangsa
10. Polandia, Cekoslovakia, Kroasia dan Slavia membebaskan diri dan membentuk negara
merdeka setelah kekaisaran Austria-Hongaria runtuh.
Pasukan Jerman bertahan mati-matian sambil mundur menahan gempuran-gempuran
Sekutu. Semangat pasukan Jerman mulai rontok dan rakyat Jerman mengalami
kelaparan. Sementara itu, di dalam negeri Jerman sendiri terjadi pemberontakan
rakyat. Gerakan orang-orang komunis di Munich dapat menggulingkan
kekaisaran Wilhelm II sehingga terbentuklah negara republik. Akhirnya Jerman pada 11
November 1918 menandatangani perjanjian gencatan senjata menurut syarat-syarat
yang ditentukan pihak Serikat. Perang Dunia I berakhir setelah Jerman
menandatangani perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919.
Akibat Perang Dunia I
Perang Dunia I merupakan pergerakan total dari segala kekuatan yang dimiliki oleh
negara-negara di berbagai belahan dunia, terutama negara-negara di Benua Eropa.
Negar-negara yang terlibat dalam Perang Dunia I, baik yang kalah maupun yang
menang sama-sama menanggung resiko. Lebih dari 10 juta orang meninggal dan
sekitar 20 juta orang terluka sebagai korban kedahsyatan Perang Dunia I. Selain itu,
Perang Dunia I berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia dalam bidang sosial,
ekonomi dan politik.
Bidang Politik
o Munculnya negara-negara baru, seperti Polandia, Cekoslovakia,
Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab
Saudi, dan Syria (Suriah).
o Munculnya paham-paham baru, seperti fasisme di Italia,
naziisme di Jerman, nasionalisme di Turki, militerisme di
Jepang, dan komuisme di Rusia.
Bidang Sosial
o Perang Dunia I membutuhkan perlengkapan, sehingga
mendorong produktivitas industri yang semakin besar. Dengan
demikian buruh semakin dibutuhkan, sehingga kedudukan
buruh dan wanita semakin penting.
o Perangyangberkepanjanganmenimbulkan rasa marah, bosan,
ngeri sehingga memunculkan keinginan perdamaian. Maka
dibentuklahLeague of Nations atau Liga Bangsa-Bangsa pada
1919.
11. Bidang Ekonomi
Selama Perang Dunia I berkecemuk, perekonomian tidak mendapat
perhatian yang layak. Akibatnya, krisis ekonomi yang dahsyat
melanda dunia. Hal ini dikenal dengan sebutan Malaise 1929.
Adapun penyebab dari krisis ekonomi tersebut adalah sebagai
berikut:
o Kemiskinan akibat tenaga manusia tercurah untuk keperluan
perang, dan faktor-faktor produksi rusak.
o Over produksi, akibat perdagangan internasional terhenti oleh
proteksi yang dilakukan oleh negara-negara totaliter seperti
Jerman, Italia dan Rusia.
o Terhambatnya pemberian kredit. Banyak nasabah yang menarik
dopositnya karena terjadi inflasi yang sangat tinggi serta banyak
perbankan yang menarik kembali pinjamannya.
o Terjadinya kekacauan pembayaran. Terjadi perbedaan besar
dalam nilai mata uang Jerman, Austria, dan Perancis terhadap
dollar Amerika. Pada puncak krisis nilai mata uang mencapai
1$=4000.000.000 Mark Jerman.
PERANG DUNIA II
Lahirnya Negara-Negara Fasis
Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan
cara diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Sejak semula,
fasisme sangat menentang komunisme, sosialisme, dan liberalisme. Fasisme ingin
membentuk negara otoriter-totaliter.
Dalam negara yang otoriter-totaliter, seluruh aspek ekonomi, sosial dan politik
ditentukan oleh satu partai penguasa. Kaum fasis sangat mengutamakan dan
mengagungkan perang dan disiplin militer. Selain itu, negara fasis mengembangkan
perasaan nasionalisme yang sangat berlebihan (ultra nasionalisme atau chauvinisme)
disertai dengan semangat heroisme di kalangan masyarakat luas. Oleh sebab itu,
negara-negara fasis sangat agresif. Hal ini merupakan salah satu penyebab pecahnya
Perang Dunia II. Adapun, negara-negara yang melambangkan paham fasisme, yaitu
Italia dibawah Mussolini, Jerman dibawah Hitler, dan Jepang dibawah Kaisar Hirohito.
12. Fasisime Italia di bawah Mussolini
Tidak hanya negara yang kalah perang yang mengalami masalah
ekonomidalam negerinya, tetapi negara-negara yang merasa
menang perang pun tidak luput dalam krisis tersebut. Italia yang
masuk dalam Blok Sekutu pada waktu Perang Dunia I mengalami
masalah di bidang ekonomi di dalam negerinya sehingga
mendorong timbulnya gerakan dari partai yang menentang
Raja Victor Immanuel III dibawah pimpinan Benito Mussolini melalui
partai fasis.
Meskipun Mussolini memegang kekuasaan pemerintahan secara
diktator setelah merebutnya dari tangan Raja Victor Immanuel III, ia
tidak berhasil memulihkan keadaan ekonomi negara. Dengan
demikian, pemerintah memutukan untuk mengalihkan perhatian
rakyat dengan perang ke luar negeri, yaitu dengan menyerbu
Abbesinia (Ethiopoa) pada 1934.
Naziisme Jerman di bawah Hitler
Sebagai negara yang kalah dalam Perang Dunia I, situasi dalam
negeri Jerman mengalami krisis ekonomi yang sangat hebat, situasi
ekonomi yang sangat labil, inflasi melonjak, dimana-mana
pengangguran bertamabah banyak. Sementara itu, selain tidak bisa
mengatasi masalah ekonomi, pemerintah juga tidak mampu
menmbayar utang ganti rugi perang kepada pihak Sekutu.
Ketidakmampuan pemerintah Jerman mengatasi krisis ekonomi
mengakibatkan rakyat tidak lagi mempercayai pemerintah sehingga
mendorong timbulnya partai-partai baru yang bersifat lebih keras,
sperti Partai Spartacis (komunis), Partai Sosial Demokrat dan Partai
Sosialis Nasionalis. Parati terakhir ini disebut National Sozialistische
Deutsche Arbeiter Partie atau NAZI yang dipimpin oleh Adolf Hitler.
Kesengsaraan rakyat menurut Hitler diakibatkan karena kalah
perang. Orang komunis dan Yahudi disebut sebagai pengacau
ekonomi Jerman. Dalam bukunya Mein Kamf(Perjuanganku), Hitler
menyatakan bahwa dunia akan baik jika dipimpin oleh orang-orang
Jerman sebab orang Jerman ditakdirkan untuk menguasai negara-
negara lain. Selama memimpin Jerman, Hitler bertindak sangat
diktator. Hitler bercita-cita melaksanakan pemerintahan
yang lebensraum(memperluas ruang hidup).
13. Militerisme Jepang dibawah Kaisar Hirohito
Pada masa Kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin
berkembang dan kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada
pemerintahan parlementer. Akan tetapi, kemunculan faktor-faktor
baru pada masa itu dapat merusak dan menurunkan wibawa dan
pengaruh parati-partai politik, antara lain kehidupan perekonomian
bangsa Jepang semakin tdak menentu. Selain itu, kepercayaan
rakyat terhadap partai politik semakin merosot karena bebeapa
skandal terbuka di muka umum. Keadaan ini dimanfaatkan oleh
kaum ekstrimis dan kaum militer sehingga memperburuk keadaan
Jepang saat itu. Bahkan, partai politik digabungkan dan rakyat
dipaksa untuk berperang melawan Cina.
Sejarah partai politik Jepang berakhir dengan dihapusnya seluruh
partai politik dan digantikan dengan sebuah gabungan partai
nasional yang hanya formalitas saja. Sama halnya dengan fungsi
parlemen yang kurang mampu menyumbangkan gagasan atau
menyaring berbagai kebijakandari penguasa. Hal ini pula yang
menyebabkan timbulnya Perang Pasifik pada 1942.
Adapun penyebab Jepang menjadi imperium, antara lain:
o kepadatan penduduk akibat kemajuan Jepang;
o pembatasan imigrasi bangsa Jepang yang dilakukan bangsa lain;
o kebutuhan bahan baku industri dan daerah pemasaran hasil-
hasil industri;
o Jepang selalu ingin menguasai dunia, sebagaimana yang
dilakukan oleh negara-negar maju lainnya. Hal itu juga dilandasi
oleh ajaran Shinto yang dianutnya tentang Hakko Ichi U (dunia
sebagai satu keluarga). Ajaran ini mengartikan bahwa dunia ini
disusun sebagai satu keluarga, dimana Jepang sebagai kepala
keluarganya.
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
Keadaan damai di Benua Eropa pasca Perang Dunia I hanya berlansung tidak lebih dai
15 tahun. Pada periode 1930-an keadaan politik dunia kembali memanas menyerupai
kondisi politik pada 1900-1912, sebelum meletusnya Perang Dunia I. Maka negar-
negara yang pernah terlibat dalam Perang Dunia I segera mempersiapkan diri untuk
menghadapi perang yang mungkin terjadi yang lebih dahsyat dari perang yang
sebelumnya.
14. Politik revanche ildea (semangat membalas) terus dikembangkan dan dihembuskan
oleh negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I. Selain itu munculnya negara
fasis (totaliter), seperti Jerman, Italia, dan Jepang merupakan salah satu penyebab
meletusnya Perang Dunia II. Oleh karena itu, banyak orang mengatakan bahwa Perang
Dunia II merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I.
Pada hakikatnya, latar belakang Perang Dunia II sama dengan Perang Dunia I, yakni
terbagi atas sebab umum dan sebab khusus. Sebab umum melatarbelakangi
berkecemuknya politik dunia pasca Perang Dunia I.
Sebab umum
o Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
LBB yang diharapkan dapat menjadi suatu lembaga yang dapat
menciptakan perdamaian dunia, ternyata tidak menjalankan
peranannya dengan baik. Seperti pada 1935, ketika Italia
melakukan agresi terhadap Ethiopia. LBB tidak dapat mncegah
agresi itu. Oleh karena itu, dalam waktu satu tahun, Italia dapat
menguasai Ethiopia.
o Perlombaan Senjata
Industri angkatan perang berkembang dengan pesat karena
mendapat dukungan dari keuangan negara. Sebagian besar
anggaran belanja negara ditujukan untuk bidang industri agar
dapat membangun kembali industri yang telah hancur pada
masa Perang Dunia I.
Masing-masing negara berusaha saling mengungguli lawan-
lawan mereka dengan melengkapi persenjataannya. Curiga
mencurigai diantara sesama negara Eropa sering muncul
sehingga menyebabkan masing-masing negara mempersiapkan
diri untuk menghadapi kemungkinan adanya serangan dari
negara-negara lain atau untuk menyerang negara lain.
o Persekutuan dan Pertentangan Paham
Berkembangnya berbagai paham setelah Perang Dunia I telah
menjadikan negara-negara Eropa membentuk persekutuan-
15. persekutuan berdasarkan kepentingan ideologi yang
berkembang di negara masing-masing.
Menjelang Perang Dunia II, terdapat tiga paham yang saling
bertentangan, yaitu sebagai berikut:
Paham Komunis yang dipimpin Rusia (Blok Komunis),
Paham Fasis Totaliter dipimpin Jerman dan Italia (Blok Fasis),
Paham Demokrasi dan Liberalisme yang dipimpin Amerika
Serikat, Inggris dan Perancis (Blok Demokrasi).
Terjadinya blok-blok ini sebagai akibat dari timbulnya
politik mencari kawan yang sepaham dan seperjuangan
(aliansi). Dari sinilah, mulai timbul saling mencurigai antara
satu negara (besar) dan negara (besar) lainnya.
Dunia Barat, termasuk Italia dan Jerman mulai mencurigai
komunisme Rusia. Selanjtnya, Rusia san Sekutunya mencurigai
gerakan fasisme di Italia dan naziisme yang berkembang pesat di
Jerman. Ketegangan di antara negara-negara tersebut mulai
menghangat dan masing-masing pihak memperkuat dan mencari
dukungan dari negara lain.
Sebab Khusus
Sebab khusus yang memicu meletusnya Perang Dunia II adalah
serangan Jerman atas Polandia pada 1 Septemer 1939. Serangan
yang dilancarkan Jerman ini telah mengawali pertempuran dunia di
front Eropa. Sedangkan sebab khusus yang mengawali Perang Dunia
II di kawasan Asia Pasifik adalah pemboman pangkalan angkatan
laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii oleh Jepang pada 7
Desember 1941. Pemboman ini telah mengawali berkobarnya
Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.
Jalannya Perang Dunia II
Setelah Jerman melancarkan serangan ke Polandia pada 1 September 1939, tiga hari
kemudian, 3 September 1939 Perancis dan Inggris menyatakan perang terhadap
Jerman. Maka, dimulailah Perang Dunia II antara Blok AS (Poros) yang dipimpin Jerman
dengan Blok sekutu yang dipimpin Inggris, dengan politik lebensraum, pada 9 April
16. 1940 Tentara Jerman dalam waktu singkat melakukan serangan secara besar-besaran
ke wilayah utara dan berhasil menduduki Denmark dan Norwegia. Pada 10 Mei 1941,
pasukan Jerman melakukan serangan pula ke wilayah barat, yaitu ke negeri
Luxemburg, Belanda, Belgia dan selanjutnya mengancam Prancis.
Pada 10 Juni 1940, Italia terjun ke kancah peperangan dengan memihak Jerman.
Akhirnya dengan gempuran-gempuran yang sangat dahsyat dari Jerman dan italia
selama 12 hari, Perancis dapat ditaklukan pada 22 Juni 1940. Selanjutnya Jerman
mencoba untuk menguasai Inggris. Namun serangan -serangan Jerman, baik angkatan
udara maupun darat dapat dipatahkan oleh pasukan Inggris dibawah
pimpinan Perdana Menteri Winston Churchill
Jerman dan Italia kemudian menduduki daerah Balkan dan mendapat perlawanan
sengit dari pasukan partisan Yugoslavia dibawah pimpinan Josep Broz Tito.
Pada 22 Juni 1941, Jerman memulai serangan-serangan ke arah timur, yaitu Rusia.
Serangan-serangan tersebut berhasil dengan gemulang sehingga negara-negara
sekutu dalam posisi bertahan. Namun pada musim dingin 1944, pasukan Rusia dapat
memukul mundur pasukan Jerman dengan menerobos jauh ke arah Polandia, Rumania,
Yugoslavia, Hongaria seringga dapat mengusir pasukan Jerman dari daerah Balkan.
Di Pasifik, Jepang telah memulai Perang Asia Timur Raya dengan melakukan
pengeboman terhadapa pangkalan militer AS di Pearl Harbour, Hawai pada 7 Desember
1941. Keesokan harinya, AS menyatakan perang dengan Jepang dan negara Poros
lainnya. Dalam waktu 100 hari, Jepang berhasil merebut koloni Inggris di Malaya dan
Burma, koloni Amerika di Filipina, koloni Belanda di Indonesia, dan sejumlah pulau di
Pasifik.
Untuk membalas serangan Jepang, sekutu menyusun strategi dengan melakukan taktik
"Loncat Katak" (Jumping Frog). Stategi ini dipimpin oleh Jendral Douglas Mac
Arthur dan Laksamana Chester Nimittz.
Pada 7 Mei 1942, sekutu berhasi menghancurkan tentara Jepang di laut Karang dekat
Papua. Setelah itu, pada 1945, sekutu berhasil merebut Filipina dan Indo-Cina. Tentara
Jepang akhirnya menyerah pada Sekutu pada 15 Agustus 1945 setelah sebelumnya
Hiroshima dan Nagasaki dibom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Sebelumnya, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Montgomery pada 23 Oktober 1942
mendapat kemenangan dalam Perang El-Alamein di Afrika Utara. Disusul oleh
kemenangan AS di Aljazair, Inggris-AS di Sisilia dan Italia Utara. Adapun, di Italia
serangan Sekutu mendapat perlawanan sengit dari pasukan Jerman. Namun, pada 3
September 1943 Italia akhirnya dapat ditaklukkan.
17. Pada 6 Juni 1944, Jendral Eisenhower memimpin pasukan sekutu untuk menyerang
Jerman yang menguasai Perancis di Norwegia, Normandia, dan Perancis Selatan.
Serangan-serangan itu berhasil dilancarkan dengan direbutnya Perancis pada 24
September 1944.
Pada awal 1945, pasukan sekutu melancarkan serangan langsung ke wilayah Jerman
dengan menghancurkan pusat-pusat industri Jerman dan berhasil menduduki kota
Berlin. Pasukan Jerman terdesak. Pada 7 Mei 1945, Jerman akhirnya menyerah kepada
Sekutu.
Dengan menyerahnya Jerman dan Jepang kepada Sekutu, berakhirlah Perang Dunia II.
Kekalahan yang dialami pada Perang Dunia I terulang kembali oleh Jerman dan Italia.
Akhir dari Perang Dunia II ialah dengan penandatanganan Perjanjian Potsdam antara
Jerman dan Sekutu pada 17 Juli -2 Agustus 1945 dan Perjanjian San Fransisco pada 8
September 1951 antara Jepang dan Sekutu. Pihak yang kalah perang diharuskan ganti
rugi perang, pembagian wilayah, pembagian daerah-daerah yang direbut pada masa
perang. Selain itu, mereka yang bertindak sebagi otak Perang Dunia II dinyatakan
sebagai penjahat perang dan diadili di depan Mahkamah Internasional.
Akibat Perang Dunia II
Perang Dunia II merupakan perang terbesar dan terdahsyat yang peranah terjadi
selama ini. Perang ini menelan korban yang sangat besar, yakni sekitar 40 juta orang.
Perang ini juga membawa akibat besar bagi dunia terutama terjadi perubahan-
perubahan di bidang ekonomi, politik dan sosial.
Bidang Politik
o Munculnya dua kekuatan besar dunia (adikuasa atau super
power), yakni Amerika Serikat dengan ideologi Demokrasi
Liberalnya (liberalisme), dan Uni Soviet dengan ideologi
komunisnya.
o Terjadi persaingan di antara kedua ideologi yang berbeda
berakibat munculnya perang dingin (cold war). Namun perang
dingin ini sudah pudar bahkan berakhir setelah Uni Soviet
terpecah pada 1991 menjadiCommonwealth of Independent
State (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan
mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham untuk
membentuk aliansi (persekutuan), seperti North Atlantic Treaty
18. Organization (NATO), yaitu fakta pertahanan Amerika Serikat
bersama negara-negara Eropa Barat. Adapun aliansi bentukan
Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu pertahanan Uni Soviet
bersama negara- negara Eropa Timur,
o Munculnya negara-negara merdeka di Asia, seperti Indonesia,
Filipina, India, Pakistan dan Srilanka.
Bidang Ekonomi
Setelah Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami
kekacauan sehingga Amerika Serikat katakutan pihak komunis akan
mempengaruhi negara-negara yang sedang kesulitan. Untuk itu,
Amerika Serikat memberikan bantuan (kredit) bagi negara-negara
Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II. Misalnya melalui
program Marshall Plan 1947. Akibatnya, paham komunis dapat
dibendung di wilayah Eropa Barat. Selain itu, negara Jerman dan
Jepang muncul sebagai negara industri besar setelah mendapat
bantuan dari Amerika Serikat.
Bidang Sosial
Munculnya keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk
menciptakan perdamaian abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga
internasional yang berwibawa dalam melakukan perdamaian, yaitu
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945. Adapun para
pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt (AS), Winston
Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni Soviet).