Ringkasan proses penentuan kadar protein berdasarkan metode Kjeldahl adalah sebagai berikut: (1) sampel dioksidasi dengan asam sulfat untuk menghasilkan amonia, (2) amonia didistilasi dan ditampung dalam larutan asam atau borat, (3) kadar nitrogen ditentukan dengan metode titrasi.

1. ɑ-7, 12-7
• Kemal Nibka R.
• Fachri Azmi
• Merly Annika A.S.
• Tannya R.

2. 
Penetapan Protein berdasarkan oksidasi
bahan-bahan berkarbon dan konversi
Nitrogen menjadi ammonia. Selanjutnya
ammonia bereaksi dengan kelebihan asam
sulfat membentuk ammonium sulfat. Larutan
dibuat menjadi basa, dan ammonia diuapkan
untuk kemudian ditampung dalam larutan
H3BO3 atau HCl. Nitrogen yamg terkandung
dapat ditentukan dengan dititar dengan
metode netralisasi.
Dasar

3. Destruksi:
N (organik) +H2SO4 CO2 + H2O + (NH4)2SO4
Destilasi:
(NH4)2SO4 + NaOH 2NH3 + 2H2O + Na2SO4
Penampung H3BO3:
NH3 + H3BO3 NH4H2BO3
NH4H2BO3 + H3BO3 + HCl NH4Cl + H3BO3
Reaksi
Selen

4. 
Penampung HCl:
NH3 + HCl (berlebih) NH4Cl + HCl
HCl (sisa) + NaOH NaCl + H2O
Reaksi

5. DESTRUKSI:
Bagan Kerja
2,0000 g
Ditimbang 1 g
sampel dan 1
g selen (kertas
minyak)
sampel
dimasukkan
+H2SO4 (p) 25
ml
• Dipanaskan
api mekker
Destruksi
selesai,
warna
kuning
kehijauan
Dimasukka
n ke LU 100
ml

6. Destilasi:
Bagan Kerja
Dipipet 10 ml
sampel
Penampung dipasang sampai selang tercelup
Sampel dimasukan kealat destilasi
+ indikator pp
+ NaOH 30 % 15 ml
Di destilasi sampai 3x volume awal lar. di
erlenmeyer
Disiapkam
penampung
HCl 0,1N atau
H3BO3 5%, 25
ml (dipipet)

7. 
Titrasi:
Bagan Kerja
HCl
0,1 N
NaOH
0,1 N
Penampung
H3BO3 5%
TA: Merah
Penampung HCl
0.1N
TA: hijau
kebiruan

8. 
 Penampung H3BO3 :
%Nitrogen =
𝑉×𝑁 𝐻𝐶𝑙×𝑏𝑠𝑡 𝑁 ×𝑓𝑝
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
×100%
%Protein = %Nitrogen × fk (6,25)
Perhitungan

9. 
 Penampung HCl :
%Nitrogen =
𝑉𝑏−𝑉𝑝 ×𝑏𝑠𝑡 𝑁×𝑁𝑝 ×𝑓𝑝
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
×100%
%Protein = %Nitrogen × fk (6,25)
Perhitungan

10. 
1. Alat yang digunakan pada proses destilasi tidak
boleh dalam keadaan panas, karena akan
mempengaruhi tekanan yang dapat menyebabkan
kebocoran pada proses destilasi.
2. Api yang digunakan pada proses destilasi harus
besar dan kuat.
3. Pada proses destruksi, api tidak boleh terlalu besar.
4. Selang pada penampung harus tercelup, agar NH3
tidak terlepas ke udara.
Titik Kritis

11. 
5. Uji lakmus dilakukan saat volume penampung
sudah 1/3 volume erlenmeyer atau setelah yakin
bahwa larutan sudah benar benar bebas basa.
6. Larutan di destruksi sampai berwarna kuning
kehijauan, karena jika masih kuning berarti larutan
masih mengandung karbon.
7. Saat penimbangan menggunakan kertas minyak.
Karena jika menggunakan kertas saring berabu
mengandung senyawa organik tinggi, sehingga
untuk melepas karbon saat destruksi lebih lama.
Titik Kritis

12. 
THANK YOU