SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 56
Alma Alamsyiah
Hasriana
M. Farhan Akbar
Nadhilah Khafifah
Penetapan Bilangan – Bilangan
Pada Minyak Goreng
Kelompok a-2
XII-7
SMK-SMAK BOGOR
2017-2018
Bilangan Asam
Dasar
Asam lemak yang berada dalam minyak goreng
dalam jumlah kecil dapat ditetapkan dengan
menitar sampel yang telah dilarutkan oleh alkohol
netral dengan larutan basa kuat. Indikator yang
digunakan adalah PP dengan titik akhir merah
muda seulas.
Reaksi
R C OH + NaOH R C ONa + H2O
O O
Bagan Kerja
Ditimbang ±10 gram sampel minyak
goreng
+30 mL campuran alkohol
netral
+Indikator PP
Dititar hingga titik akhir merah
muda seulas dengan NaOH
0,1 N
Alkohol netral terbuat dari alkohol yang ditambahkan
indikator PP lalu ditambahkan NaOH 0,1 N hingga
berwarna merah muda seulas.
Perhitungan
Bilangan Asam :
𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40)
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Derajat Asam :
𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40) 𝑥 100
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Kadar Asam Lemak Bebas :
𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑀𝑟 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘(256)
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
× 100%
• Bilangan asam: mg NaOH dalam 1 gram minyak
• Derajat asam: mg NaOH dalam 100 gram minyak
• Kadar asam lemak bebas: Jumlah asam lemak
bebas yang terdapat di dalam 1 gram minyak
SNI NO. 3741:2013 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan
Asam
mg NaOH/g
minyak
maksimal:
0,6 mg NaOH
/gram minyak
Titik Kritis
Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan :
1. Alkohol yang tidak netral yang dapat
menyebabkan kesalahan positif.
2. Lupa menambahkan indikator PP sehingga
tidak tahu titik akhirnya
3. Penentuan warna TA yang sulit dikarenakan
minyak tersebut memiliki warna tersendiri.
4. Kadar yang kecil yang dapat menyebabkan
kelebihan volume basa dalam menitar.
Bilangan Peroksida
Dasar
Minyak dengan O2 membentuk
peroksida, dimana peroksida ini akan
dihancurkan oleh larutan bilangan peroksida
dan menghasilkan On. On yang terbentuk
mengoksidasikan KI dan membentuk I2.
Kemudian I2 yang dibebaskan dititar dengan
Na2S2O3 menggunakan indikator kanji dengan
titik akhir larutan tidak berwarna. Blanko
dilakukan sebagai faktor koreksi.
Reaksi
Bagan Kerja
Ditimbang ±5 gram sampel minyak
goreng + 1 g hablur KI
+ 25 ml Bil. Peroksida
Di simpan ditempat gelap
selama 30 menit sesekali
dikocok
+ 50 ml air bebas O2
+ 1 ml ( 20 tetes ) indikator
kanji
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan tio 0,02 N
+ 1 g hablur KI
+ 25 ml Bil. Peroksida
Di simpan ditempat gelap
selama 30 menit sesekali
dikocok
+ 50 ml air bebas O2
+ 1 ml ( 20 tetes ) indikator
kanji
Blanko
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan tio 0,02 N
Perhitungan
Bilangan peroksida: mg O2 dalam
100 gram minyak
Bil. Peroksida =
𝑽𝒑−𝑽𝒃 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑶𝒏(𝟏𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
SNI No. 3741:2013 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan
Peroksida
mg O2 / 100g
maksimal:
10 mg O2 /
100g
Titik Kritis
1. Larutan harus disimpan dalam tempat yang
gelap, karena bilangan peroksida mudah
terurai oleh cahaya sehingga akan
kehilangan fungsinya.
2. Air harus bebas O2 . Air yang tidak bebas O2
akan memutus ikatan rangkap pada minyak
sehingga bilangan peroksida naik.
3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal
sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan
kesalahan penentuan titik akhir.
4. KI yang ditambahkan dalam bentuk hablur,
karena bila dalam bentuk larutan
dikhawatirkan air yang melarutkan KI
mengandung oksiden yang dapat memutus
ikatan rangkap pada minyak, sehingga angka
peroksida akan naik.
Bilangan Iod
Dasar
Bilangan iod menunjukan jumlah ikatan rangkap
pada rantai trigliserida / asam lemak. Sampel
dilarutkan dengan pelarut CHCl3 dan ditambahkan
dengan larutan wijs (ICl) secara berlebih terukur. Sisa
ICl kemudian direaksikan dengan KI dan melepaskan
I2 yang dapat dititar dengan Na2S2O3 dengan indikator
kanji,dan TA tak berwarna
Reaksi
“
Cara Kerja
“± 0,5 g
sampel
+15 ml
cloroform
+10 ml larutan
wijs
Dimasukkan ke dalam
ruang yang gelap
selama 30 menit dan
sesekali dikocok
Dititar dengan Na2S2O3
0,1 N
Menjelang TA : kuning
muda seulas
+ indikator
kanji 1 ml
+ 10 ml KI 10%
±100 ml H2O
bebas O2
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan Na2S2O3 0,1
N
“
Blanko
+15 ml
cloroform
+10 ml larutan
wijs
Dimasukkan ke dalam
ruang yang gelap
selama 30 menit dan
sesekali dikocok
+ 10 ml KI 10%
±100 ml H2O
bebas O2
Na2S2O3 0,1 N
Menjelang TA : kuning
muda seulas
+ indikator
kanji 1 ml
Dititar hingga titik akhir tak
berwarna dengan tio 0,1 N
Perhitungan
Bil. Iod =
𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝒊𝒐𝒅(𝟏𝟐𝟕) 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Bilangan Iod: g I2 dalam 100 gram
minyak
SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan Iod
g I2/100 g
minyak
maksimal:
45-46 g I2/100
g minyak
Titik Kritis
Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan :
1. Larutan tidak disimpan pada tempat gelap
sehingga bilangan iod rusak
2. Air yang tidak bebas O2 sehingga ikatan
rangkap teroksidasi dan rusak.
3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal
sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan
kesalahan penentuan titik akhir.
Bilangan Penyabunan
Dasar
Minyak disabunkan dengan KOH
menghasilkan gliserol dan sabun.
Kelebihan KOH dititar dengan HCl
menggunakan indikator PP dengan TA
merah muda seulas. Untuk mengetahui
jumlah KOH alkohol yang bereaksi
dengan minyak, dilakukan blanko.
Reaksi
“ 3
Cara Kerja
“
Ditimbang 2 gram
sampel minyak
+ 25,00 ml KOH-
Alkohol 0,5 N
Direfluks 30 menit
“
+ Indikator PP
Dititar dengan HCl 0,5 N
hingga TA larutan tidak
berwarna
Perhitungan
Bil. Penyabunan =
𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑲𝑶𝑯(𝟓𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎
𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Bilangan Penyabunan: mg
KOH dalam 1 gram minyak
SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng)
Parameter Satuan Standar
Bilangan
Penyabunan
mg KOH/g
minyak
maksimal:
253-263 mg
KOH/g minyak
Titik Kritis
Kesalahan – kesalahan dalam penetapan ini bisa
disebabkan karena :
1. Proses penyabunan kurang sempurna .
2. Pada saat mereflux api yang digunakan terlalu besar ,
sehingga alkohol menguap.
3. Proses hidrolisis yang kurang sempurna
4. Kesalahan pengamatan TA.
“
Daftar Pustaka
“https://tulisankimia.files.wordpress.com/2015/03/bil-
peroksida.png
Diakses pada 29 oktober 2017 pukul 06.42 wib.
http://btagallery.blogspot.com/2010/02/blog-
post_4540.html?m=1
Diakses pada 6 November 2017 pukul 19.53
“
Terimakasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
Fransiska Puteri
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
ZamZam Pbj
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
Restu Frodo
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
Ikhsan Bz
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
yassintaeka
 

Was ist angesagt? (20)

laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Solution_Kimia Dasar
Solution_Kimia DasarSolution_Kimia Dasar
Solution_Kimia Dasar
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Kurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standarKurva standar dan larutan standar
Kurva standar dan larutan standar
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
PENETAPAN KADAR GULA
PENETAPAN KADAR GULAPENETAPAN KADAR GULA
PENETAPAN KADAR GULA
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 

Ähnlich wie PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)

Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
Irham Maladi
 

Ähnlich wie PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN) (11)

Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
Presentasi pkt carolin fuad prima beta 2 (SMAKBO)
 
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan BstMetode Yodometri dan Penentuan Bst
Metode Yodometri dan Penentuan Bst
 
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipokloritKelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
Kelompok 6 penetapan-kadar-hipoklorit
 
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakanPPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
PPT_Nitrimetri mengenai titrasi yang digunakan
 
Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4Tugas kimia Aanalisis XI-4
Tugas kimia Aanalisis XI-4
 
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdfdokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
dokumen.tips_fix-nitrimetri.pdf
 
Sintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam OksalatSintesis Asam Oksalat
Sintesis Asam Oksalat
 
LEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAKLEMAK dan MINYAK
LEMAK dan MINYAK
 
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
257862550 laporan-titrasi-oksidimetri
 
Celup akrilat basa
Celup akrilat   basaCelup akrilat   basa
Celup akrilat basa
 
Asam cuka
Asam cukaAsam cuka
Asam cuka
 

Mehr von Mutiara Nanda (13)

PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
PENETAPAN ANALISIS TOTAL SEMEN 2
 
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASARPENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
PENETAPAN KADAR AIR DAN SERAT KASAR
 
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA IKAN ASIN
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATPENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
 
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASINPENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
PENETAPAN KADAR ABU DAN NaCl PADA IKAN ASIN
 
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
PENETAPAN KADAR BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
 
Perpindahan Kalor
Perpindahan KalorPerpindahan Kalor
Perpindahan Kalor
 
Impuls dan Momentum
Impuls dan MomentumImpuls dan Momentum
Impuls dan Momentum
 
Gelombang Mikro
Gelombang MikroGelombang Mikro
Gelombang Mikro
 
Sinar Laser dan Serat Optik
Sinar Laser dan Serat OptikSinar Laser dan Serat Optik
Sinar Laser dan Serat Optik
 
Sinar Gamma
Sinar GammaSinar Gamma
Sinar Gamma
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 

Kürzlich hochgeladen

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Kürzlich hochgeladen (20)

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)

  • 1. Alma Alamsyiah Hasriana M. Farhan Akbar Nadhilah Khafifah Penetapan Bilangan – Bilangan Pada Minyak Goreng Kelompok a-2 XII-7 SMK-SMAK BOGOR 2017-2018
  • 4. Asam lemak yang berada dalam minyak goreng dalam jumlah kecil dapat ditetapkan dengan menitar sampel yang telah dilarutkan oleh alkohol netral dengan larutan basa kuat. Indikator yang digunakan adalah PP dengan titik akhir merah muda seulas.
  • 6. R C OH + NaOH R C ONa + H2O O O
  • 8. Ditimbang ±10 gram sampel minyak goreng +30 mL campuran alkohol netral +Indikator PP Dititar hingga titik akhir merah muda seulas dengan NaOH 0,1 N Alkohol netral terbuat dari alkohol yang ditambahkan indikator PP lalu ditambahkan NaOH 0,1 N hingga berwarna merah muda seulas.
  • 10. Bilangan Asam : 𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40) 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Derajat Asam : 𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝐵𝑠𝑡 𝑁𝑎𝑂𝐻(40) 𝑥 100 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Kadar Asam Lemak Bebas : 𝑉. 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑀𝑟 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐿𝑒𝑚𝑎𝑘(256) 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100% • Bilangan asam: mg NaOH dalam 1 gram minyak • Derajat asam: mg NaOH dalam 100 gram minyak • Kadar asam lemak bebas: Jumlah asam lemak bebas yang terdapat di dalam 1 gram minyak
  • 11. SNI NO. 3741:2013 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Asam mg NaOH/g minyak maksimal: 0,6 mg NaOH /gram minyak
  • 13. Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan : 1. Alkohol yang tidak netral yang dapat menyebabkan kesalahan positif. 2. Lupa menambahkan indikator PP sehingga tidak tahu titik akhirnya 3. Penentuan warna TA yang sulit dikarenakan minyak tersebut memiliki warna tersendiri. 4. Kadar yang kecil yang dapat menyebabkan kelebihan volume basa dalam menitar.
  • 15. Dasar
  • 16. Minyak dengan O2 membentuk peroksida, dimana peroksida ini akan dihancurkan oleh larutan bilangan peroksida dan menghasilkan On. On yang terbentuk mengoksidasikan KI dan membentuk I2. Kemudian I2 yang dibebaskan dititar dengan Na2S2O3 menggunakan indikator kanji dengan titik akhir larutan tidak berwarna. Blanko dilakukan sebagai faktor koreksi.
  • 18.
  • 20. Ditimbang ±5 gram sampel minyak goreng + 1 g hablur KI + 25 ml Bil. Peroksida Di simpan ditempat gelap selama 30 menit sesekali dikocok + 50 ml air bebas O2 + 1 ml ( 20 tetes ) indikator kanji Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan tio 0,02 N
  • 21. + 1 g hablur KI + 25 ml Bil. Peroksida Di simpan ditempat gelap selama 30 menit sesekali dikocok + 50 ml air bebas O2 + 1 ml ( 20 tetes ) indikator kanji Blanko Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan tio 0,02 N
  • 23. Bilangan peroksida: mg O2 dalam 100 gram minyak Bil. Peroksida = 𝑽𝒑−𝑽𝒃 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑶𝒏(𝟏𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎 𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
  • 24. SNI No. 3741:2013 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Peroksida mg O2 / 100g maksimal: 10 mg O2 / 100g
  • 26. 1. Larutan harus disimpan dalam tempat yang gelap, karena bilangan peroksida mudah terurai oleh cahaya sehingga akan kehilangan fungsinya. 2. Air harus bebas O2 . Air yang tidak bebas O2 akan memutus ikatan rangkap pada minyak sehingga bilangan peroksida naik. 3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan kesalahan penentuan titik akhir.
  • 27. 4. KI yang ditambahkan dalam bentuk hablur, karena bila dalam bentuk larutan dikhawatirkan air yang melarutkan KI mengandung oksiden yang dapat memutus ikatan rangkap pada minyak, sehingga angka peroksida akan naik.
  • 29. Dasar
  • 30. Bilangan iod menunjukan jumlah ikatan rangkap pada rantai trigliserida / asam lemak. Sampel dilarutkan dengan pelarut CHCl3 dan ditambahkan dengan larutan wijs (ICl) secara berlebih terukur. Sisa ICl kemudian direaksikan dengan KI dan melepaskan I2 yang dapat dititar dengan Na2S2O3 dengan indikator kanji,dan TA tak berwarna
  • 32.
  • 34. “± 0,5 g sampel +15 ml cloroform +10 ml larutan wijs Dimasukkan ke dalam ruang yang gelap selama 30 menit dan sesekali dikocok Dititar dengan Na2S2O3 0,1 N Menjelang TA : kuning muda seulas + indikator kanji 1 ml + 10 ml KI 10% ±100 ml H2O bebas O2 Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan Na2S2O3 0,1 N
  • 35. “ Blanko +15 ml cloroform +10 ml larutan wijs Dimasukkan ke dalam ruang yang gelap selama 30 menit dan sesekali dikocok + 10 ml KI 10% ±100 ml H2O bebas O2 Na2S2O3 0,1 N Menjelang TA : kuning muda seulas + indikator kanji 1 ml Dititar hingga titik akhir tak berwarna dengan tio 0,1 N
  • 37. Bil. Iod = 𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝒊𝒐𝒅(𝟏𝟐𝟕) 𝒙𝟏𝟎𝟎 𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 Bilangan Iod: g I2 dalam 100 gram minyak
  • 38. SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Iod g I2/100 g minyak maksimal: 45-46 g I2/100 g minyak
  • 40. Hal – hal yang dapat menyebabkan kesalahan : 1. Larutan tidak disimpan pada tempat gelap sehingga bilangan iod rusak 2. Air yang tidak bebas O2 sehingga ikatan rangkap teroksidasi dan rusak. 3. Penambahan indikator kanji yang terlalu awal sehingga I2 terperangkap dan menyebabkan kesalahan penentuan titik akhir.
  • 42. Dasar
  • 43. Minyak disabunkan dengan KOH menghasilkan gliserol dan sabun. Kelebihan KOH dititar dengan HCl menggunakan indikator PP dengan TA merah muda seulas. Untuk mengetahui jumlah KOH alkohol yang bereaksi dengan minyak, dilakukan blanko.
  • 45. “ 3
  • 47. “ Ditimbang 2 gram sampel minyak + 25,00 ml KOH- Alkohol 0,5 N Direfluks 30 menit
  • 48. “ + Indikator PP Dititar dengan HCl 0,5 N hingga TA larutan tidak berwarna
  • 50. Bil. Penyabunan = 𝑽𝒃−𝑽𝒑 𝒙 𝑵𝒑 𝒙 𝑩𝒔𝒕 𝑲𝑶𝑯(𝟓𝟔) 𝒙𝟏𝟎𝟎 𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 Bilangan Penyabunan: mg KOH dalam 1 gram minyak
  • 51. SNI NO. 01-3741-2002 (Minyak Goreng) Parameter Satuan Standar Bilangan Penyabunan mg KOH/g minyak maksimal: 253-263 mg KOH/g minyak
  • 53. Kesalahan – kesalahan dalam penetapan ini bisa disebabkan karena : 1. Proses penyabunan kurang sempurna . 2. Pada saat mereflux api yang digunakan terlalu besar , sehingga alkohol menguap. 3. Proses hidrolisis yang kurang sempurna 4. Kesalahan pengamatan TA.
  • 55. “https://tulisankimia.files.wordpress.com/2015/03/bil- peroksida.png Diakses pada 29 oktober 2017 pukul 06.42 wib. http://btagallery.blogspot.com/2010/02/blog- post_4540.html?m=1 Diakses pada 6 November 2017 pukul 19.53