1. 1
PENGARUH KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) DAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)
TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA PADA
MATERI PTERYDOPHYTA
Trisnawati1)
1) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lancang Kuning
Email : Tistrisnawati96@gmail.com
ABSTRAK : Pada matakuliah Botani Tumbuhan Rendah pada sub materi
Pterydophyta merupakan materi yang termasuk sukar dipahami
mahasiswa pada saat pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kombinasi model pembelajaran Problem Based
Lerrning (PBL) dan Team Game Tournament (TGT) terhadap Hasil dan
Minat belajar mahasiswa pada materi Pteridophyta. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada semester ganjil bulan Desember 2018. Desain
penelitian yang digunakan adalah Weak Eksperimen dengan One-Group
Pretest-Posttest Desain. Sampel penelitian ini adalah terdiri dari dua kelas
paralel dengan jumlah 23 mahasiswa dengan teknik Purposive Sampling.
Pengumpulan data, melalui Pretest, Posttest, N-Gain, Angket dan lembar
observasi pendidik dan mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan
adalah T-Test. Hasil rerata N-Gain pada Pretest dan Posttest adalah 0.52
(kategori sedang) dan hasil uji N-Gain menggunakan One Sample T-test
dengan nilai 0.000 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan Signifikan
antara nilai Pretest dan Posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran kombinasi kombinasi model
pembelajaran Problem Based Lesrning (PBL) dan Team Games
Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil dan minat belajar
mahasiswa pada materi Pteridophyta.
Kata Kunci :Problem Based Learning (PBL), Team Game
Tournamen (TGT), Hasil, Minat, Pteridophyta
ABSTRACT : On courses The Chyptogamae Pterydophyta material that
is difficult material for students to understand when learning. This study
aims to determine the effect of the combination of Problem Based
Learning (PBL) learning models and Team Game Tournament (TGT) on
the Results and Interests of student learning in Pteridophyta material.
This research was conducted in the odd semester of December 2018. The
research design used was Weak Experiment with One-Group Pretest-
Posttest Design. The research sample consisted of two parallel classes
2. 2
with a total of 23 students with purposive sampling techniques. Data
collection, through Pretest, Posttest, N-Gain, Questionnaire and teacher
and student observation sheets. The data analysis technique used is the T-
Test. The mean N-Gain at Pretest and Posttest is 0.52 (medium category)
and the N-Gain test results use One Sample T-test with a value of 0.000
<0.05, which means there is a significant difference between the Pretest
and Posttest scores. Thus it can be concluded that the application of a
learning model in combination with a combination of Problem Based
Lesing (PBL) and Team Games Tournament (TGT) learning models can
improve student achevement and learning interest in Pteridophyta
material.
Keywords :Problem Based Learning (PBL), Team Game
Tournamen (TGT), results of interest, pteridophyta.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha
sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan
potensi didalam diri untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan
negara (menurut Undang – Undang
No.20 Tahun 2003).
Pembangunan nasional dalam
bidang pendidikan merupakan upaya
untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas
SDM Indonesia. Kehidupan bangsa
yang maju adil dan makmur baik
material maupun spiritual
berdasarkan pancasila dan UUD 1945
diharapkan mampu mengembangkan
diri berdasarkan potensi yang
dimiliki. Salah satu upaya untuk
mempersiapkan sumber daya
manusia dalam menghadapi
perubahan yaitu melalui peningkatan
mutu pendidikan salah satu upaya
peningkatannya yaitu melalui proses
belajar mengajar disekolah.
Saat sekarang ini pembelajaran
disekolah maupun di jenjang
3. 3
pendidikan perkuliahan telah
menerapkan pembelajaran berbasis
Scientific Approach merupakan suatu
pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran dengan menitik
beratkan pada penggunaan metode
ilmiah dalam kegiatan belajar
mengajar. Pendekatan ini bertujuan
agar mahasiswa berpikir ilmiah,logis,
kritis dan objektif sesuai dengan fakta
yang ada.
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan diprogram studi
pendidikan Biologi Fkip Unilak
pekanbaru terdapat beberapa
permasalah yang sering terjadi pada
saat proses pembelajaran berlangsung
khususnya pada mata Kuliah Botani
Tumbuhan Rendah, banyak
mahasiswa yang salah konsep
mengenai matakuliah ini. Kesalahan
konsep yang sering terjadi membuat
mahasiswa menjadi malas untuk
berpikir dan mengakibatkan hasil
belajar tidak efektif. Ketidak
efektipan belajar mahasiswa ini juga
terjadi karena sering kali pada saat
presentasi kelompok mahasiswa
kurang memahami materi yang
mereka sampaikan dengan baik
sehingga membuat mahasiswa yang
memperhatikan menjadi bingung dan
malas untuk bertanya. Permasalahan
tersebut mengakibatkan hasil belajar
mahasiswa rendah dan minat belajar
mahasiswa juga rendah.
Model Problem Based
Learning adalah suatu model
pembelajaran yang berfokus pada
masalah yang ada didunia nyata
sebagai suatu Konteks bagi
mahasiswa untuk dapat berpikir kritis
dan terampil dalam memecahkan
masalah hal ini bertujuan untuk
memperoleh pengetahun dan konsep
yang sesuai dari materi pelajaran,
sehingga memberi peluang
mahasiswa bekerja secara penuh
sesuai dengan kemampuan belajar
mereka (Sumarmi,2012)
Sedangkan Model
Pembelajaran Team Games
Tournament (TGT) adalah suatu
model pembelajaran kinerja Individu
yang bertujuan untuk memberikan
kontribusi kepada kelompok, model
TGT ini dapat membuat senang
mahasiswa dalam belajar karena
dalam pembelajaran dengan model ini
menggunakan games
akademik, jadi melalui
penggunaan Kombinasi Model
4. 4
Problem Based Learning dengan
Team Games Tournament diharapkan
dapat mengatasi permasalahan
tersebut sehingga terciptanya proses
pembelajran yang efektif dan
menyenangkan sehingga hasil belajar
dan minat mahasiswa meningkat.
(Hajizah. 2016)
Berdasarkan uraian diatas maka
dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Kombinasi Model
Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Dan Team Games
Tournament (TGT)Terhadap Hasil
Dan Minat Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Botani Tumbuhan
Rendah Di Fkip Unilak T.P 2019”
5. 5
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen adalah suatu penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pemberian suatu treatment
atau perlakuan terhadap subjek
penelitian. Rancangan Penelitian yang
digunakan adalah One Group pretest
posttest Desing.
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa semester 3
Fkip Biologi Unilak Pekanbaru tahun
ajaran 2018/2019 yang terdiri 2 kelas
paralel dengan jumlah siswa 39 orang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan pada bulan desember 2018 di
Namun pada saat penelitian hanya
terdapat 23 sampel karena suatu
kendala. Maka sampel diambil 2 kelas
dengan teknik Purposive Sampling.
Parameter yang diamati dalam
penelitian adalah hasil belajar
mahhhasiswa dalam pembelajaran
ekosistem, aktivitas dosen dalam proses
belajar mengajar dapat dievaluasi
melalui lembar observasi, dan aktivitas
mahasiswa yang dapat di ukur dengan
menggunakan Lembar Observasi
Aktivitas mahasiswa.
FKIP Unilak Pekanbaru maka
diperoleh data sebagai berikut :
Hasil Belajar
a. Analisis Data N-Gain
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen diperoleh N-
Gain sebagai berikut :
Tabel 26. Statistik Deskriptif N-Gain
(n)
N-Gain Rerata
N-Gain
Kategori
Nilai Minimum Nilai Maksimum
23 0.27 0.78 0,50 Sedang
Ket :(n) = jumlah sampel
6. 6
Berdasarkan perhitungan terlihat nilai
N-Gain yang dihasilkan umumnya
termasuk kedalam kategori yang
sedang. Bahkan sebagian N-Gain yang
dihasilkan masuk kategori Sedang
b. Aktivitas Dosen dan Mahasiswa
Berikut ini merupakan hasil observasi
aktivitas dosen kelas eksperimen
pertemuan I dan Pertemuan II yang
tertera pada tabel berikut.
Tabel 45. Rekapitulasi Aktivitas Dosen
Kelas
Pertemuan I
(%)
Pertemuan II
(%)
Rerata Persentase
Eksperimen 100,00 80,00 90,00
Berdasarkan tabel 45 diketahui
bahwa aktivitas guru pada kelas
eksperimen pertemuan I persentasenya
mencapai 100% dan pertemuan ke II
nilai persentasenya meningkat
mencapai 80.00% dengan rerata
persentase sebesar 90.00%.
Peningkatan Aktivitas Dosen kelas
eksperimen juga dipengaruhi oleh
aktivitas mahasiswa. Aktivitas
mahasiswa pada kelas eksperimen
dapat dilihat pada tabel 46 berikut.
Tabel 46. Rekapitulasi Aktivitas Mahasiswa Kelas Eksperimen
Pertemuan
Aktivitas
(%)
Rerata
persentase
1 2 3 4
I 100.00 100.00 70.00 80.00 87.50
II 100.00 87.00 90.00 97.00 93.50
Berdasarkan hasil pengamatan
tabel 46 terlihat bahwa rerata
persentase aktivitas mahasiswa kelas
eksperimen pada pertemuan I adalah
sebesar 87.50% sedangkan pada
pertemuan ke II rerata persentasenya
adalah sebesar 93.50%.
7. 7
Minat Belajar
Data minat belajar mahasiswa
diperoleh dari hasil penjumlahan skor
jawaban angket dari sampel sesuai
dengan skala nilai. Rekapitulasi hasil
penskoran angket minat belajar
mahasiswa adalah sebagai berikut :
Tabel 41. Statistik Deskriptif Nilai Pretest dan Posttest
Angket Kelas Eksperimen
Nilai n Nilai
Ideal Minimum Maksimum Rerata
Pretest 23 4.00 2.64 3.28 2.94
Posttest 23 4.00 2.76 3.36 3.05
Berdasarkan statistik deskriptif
nilai minat belajar mahasiswa yang
telah dirangkum pada tabel 41
diketahui bahwa minat belajar
minimum mahasiswa sebelum
penerapan pembelajaran (Pretest)
adalah 2.60 dengan nilai idela 4.00 dan
nilai minimum setelah penerapan
model pembelajaran (Posttest) adalah
2.76 dengan nilai ideal 4.00. Nilai
minat belajar maksimum mahasiswa
sebelum penerapan pembelajaran
(Pretest) adalah 3.28 dengan nilai idela
4.00 dan nilai maksimum setelah
penerapan model pembelajaran
(Posttest) adalah 3.36 dengan nilai
ideal 4.00. Rerata nilai minat belajar
mahasiswa sebelum penerapan
pembelajaran (Pretest) adalah 2.94
dari 23 mahasiswa dan Rerata nilai
minat Belajar setelah penerapan model
pembelajaran (Posttest) adalah 3.03
dari 23 mahasiswa.
Perbandingan rerata nilai minat
belajar mahasiswa sebelum penerapan
pembelajaran (Pretest) setelah
penerapan model pembelajaran
(Posttest) juga dapat dilihat pada
diagram batang berikut :
8. 8
Gambar 7 Diagram Rerata perbandingan Minat Belajar Mahasiswa
(Std.Deviasi dengan n=23)
Data statistik deskriptif tersebut
kemudian dianalisis dengan
menggunakan Kolmogrov-Smirnov
(KS-23) untuk menguji normalitas
distribusi data. Hasil uji normalitas
nilai Minat belajar mahasiswa sebelum
penerapan pembelajaran (Pretest)
setelah penerapan model pembelajaran
(Posttest) disajikan pada tabel 42
berikut :
Tabel 42. Hasil Uji Normalitas Nilai Minat Belajar Mahasiswa
Jenis Data Asymp.Sig.
(2-tailed)
α (taraf
kepercayaan
Keputusan keterangan
Pretest 0.063 0.05 Terima H0 Normal
Posttest 0.200 0.05 Terima H0 Normal
Hasil uji normalitas minat belajar
mahasiswa yang tertera pada tabel
diatas, diketahui bahwa untuk menguji
normalitas minat belajar mahasiswa
dengan taraf Signifikan (α) 0.05
diperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed)
untuk data nilai Pretest 0.063 > 0.05
dan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) untuk
0%
20%
40%
60%
80%
100%
pretest posttes
2.94 3.05
RerataMinatBelajarMahasiswa rerata
rerata
9. 9
data nilai Posttest 0.200 > 0.05 maka
diperoleh keputusan H0 diterima, yang
artinya data berasal dari populasi yang
berdistribusi norma
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bahwa, dengan menggunakan
kombinasi model Problem Based
Learning dan Team Games
Tournament berpengaruh terhadap
hasil dan minat belajar mahasiswa
semester 3 (tiga) pada materi
Pteridophyta. Dari hasil uji statistik
menunjukkan nilai pretest dan posttest
terdapat perbedaan yang signifikan.
Peningkatan hasil belajar mahasiswa
dapat dilihat dari rata – rata N-Gain
yaitu 0.50 dengan perolehan skor
sedang.
Dari analisis minat belajar
mahasiswa rerata pretest angket kelas
eksperimen 2,94 meningkat pada saat
Posttest dengan rerata 3.05. Hasil uji-t
antara angket pretest dan posttest
menunjukkan nilai α adalah 0.000 <
0.05 tolak H0 berarti terdapat perbedaan
signifikan antara minat kelas
eksperimen. Itu terlihat dari rerata yang
mengalami peningkatan dari 2.94
menjadi 3.05. berdasarkan observasi
mahasiswa pada kelas eksperimen pada
pertemuan pertama dengan rerata
87.5% meningkat pada pertemuan
kedua menjadi 93.5% disebabkan
karena penggunaan kombinasi model
pembelajaran Problem Based Learning
dan Team Games Tournament sehingga
peningkatan pemahaman mahasiswa
dalam kualitas pembelajaran.
10. 10
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan rekombinasi kepada
pihak terkait sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan Kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning
dan Team Games Tournament dapat dijadikan alternative pembelajaran bagi
dosen dalam rangka menambah variasi model mengajar untuk meningkatkan
hasil dan minat belajar mahasiswa
2. Mahasiswa yang menjadi tutor harus memahami meteri yang akan diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. 2009. Psikologi
Umum.Jakarta : Rieka Cipta.
Asma.2006.Model Pembelajaran
Kooperatif Departemen
Pendidikan
Nasional.Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.Jakarta
Arikunto.2011.Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi VII.Jakarta :
PrenadaMedia Abadi
Barrow H.S.2005. Problem-based
Learning Applied to medical
education Springfield :
Southern Illinois
University.Press
Delisle.R.1997.How to Use Problem-
Based Learning in the
Classroom. Dalam
Abidin.2014.Desain Sistem
Pembelajaran Dalam Konteks
Kurikulum
2013.(hal.160).Bandung :
Refika Aditama.
Djaali.2008. Psikologi
Pendidikan.Jakarta : Bumi
Aksara.
Dimyati.2006. Belajar dan
Pembelajaran. Rineka Cipta.
Jakarta
Djamarah,B.S.2008. Psikologi Belajar.
Jakarta : Rineka Cipta
Djamara & Zein.1995. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
11. 11
Frankel & Wallen.2007. How To
Design And Evaluate Reseach
In Education.– hill .Singapore:
McGraw
Hamdani.2011. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung : Pustaka
Setia
Huda.2013.Teori Belajar Di Sekolah
Dasar.Jakarta:Kencana
Penada Media
Liu.M.2005.Motivating Student
Thought Problem-based
Learning. University of Texas
: Austin
Mustaji.2005.Pengembangan
Kemampuan Berpikir Kritis
dan Kreatif Dalam
Pembelajaran.
http://www.usn.ac.id/tp.art/ht
ml/ diakses pada tanggal 27
desember 2018
Meltzer.2002.Relationsip Between
Matematics Preparation and
Conceptual Learning Gains In
Physicn: A possible “Hidden
Variabel” In Diagnostic
Pretest Score . American
Journal Of Physics Vol 70(2)
1259 – 1269.
Nanda F.N, Budiyono dan Dewi
R.S.2015.Eksperimen
ModelProblem Based
Learning (PBL) dan Model
Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT)
Pada Materi Dimensi Tiga
Ditinjau dari Kemampuan
Berpikir Kreatif Siswa
(KBK).http//jurnal.fkif.uns.ac.
id. 3(9) p. 1009 – 1020.
Nurhayati L, Sri K.M dan Redjeki
T.2013.Peningkatan
Kreativitas dan Prestasi
Belajar pada Materi Minyak
Bumi Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan
Media Crossword. Jurnal
Penelitian Kimia. 2 (4). 151 –
158.
Nuraeni,E.Panduan Praktikum
Pteridophyta Mata Kuliah
Botany Cryptogamae.
File.upi.edu. (diakses 27
Oktober 2018 )
Nurhadi.2004.Pembelajaran
Kontekstual dan
Penerapannya dalam KBK.
Malang. UM Press.
Rusman.2010.Model – model
Pembelajaran
(Pengembangan
Propesionalisme Guru Edisi
ke dua) Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Rika H.P, Ach. Fatchan, dan Singgih
Susilo.2016.Pengaruh
Kombinasi Model Problem
Based Learning (PBL) dengan
Team Games Tournament
(TGT) terhadap Hasil dan
Minat Belajar Geografi Siswa
MAN Rejotangan Kabupaten
Tulungagung.Jurnal
Penelitian Geografi. 21(1)
12. 12
Sadarman.2007.Problem Bsed
Learning : Suatu Model
Pembelajaran Untuk
Mengembangkan dan
Meningkatkan kemampuan
memecahkan Masalah. Dalam
jurnal Pendidikan Inovatif Vol
2 (2) 6 diakses tanggal 27
desember 2018
Susato.2013.Teori Belajar dan
Pembelajaran Di Sekolah
Dasar. Jakarta :Kencana
Penada Media
Sugiharto.2007Psikologi Pendidikan
Yogyakarta: UNY Press
Sumarmi.2012.Model-Model
Pembelajaran Geografi.
Malang : Aditiya Media
Publishing
Slameto.2003.Belajar Dan Faktor –
factor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta..
Slameto.1995.Belajar Dan Faktor –
factor Yang
Menpengaruhinya. Jakarta :
Radika Cipta. Edisi Revisi
Slavin.R.2008.Psiologi Pendidikan :
Teori dan Praktik Edisi
Kedelapan. Jakarta : Indeks
Shoimin.2014.Model Pembelajaran
Inovatif dalam Kurikulum
2013.Yogyakarta : AR –
RUZZ MEDIA.
Sugiyono.2008.Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R &
D. Bandung : ALAFABETA
Sugiyono.2011.Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R &
D. Bandung : ALAFABETA
Suarjana.2000.Model-pembelajaran-
teams-games-Tournaments-
tgt.2. Alvailable at
https://ekocin.wordpress.com/
2011/06/17/Model-
pembelajaran-teams-games-
Tournaments-tgt.2/ Diakses
pada tanggal 26 Oktober 2018.
Tjitrosoepomo.G.1985.Taksonomi
Umum Gajah Mada University
Press. Yogyakarta
Undang – Undang dan Peraturan
Pemerintahan RI Nomor 20
Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan
Nasional.2003.Kementrian
Pendidikan Nasional : Jakarta
Wulandasari.A .2010. Metode
Penelitian.
http://www.trinoval.web.id/20
10/04. (Diakses pada 27
Oktober 2018).
Wood.DF.2003..”ABC Of Learning Of
Teaching In Medicine :
Problem Based Learning”
Journal Cilinical Review BMJ
VOLUME 326 (8) Diakses
pada tanggal 28 desember
2018
Yusuf.2014. Metodologi Penelitian
Yogyakarta : UNY Press