َص اَذِإ ًةَغجضُم ِدَسَجْلا ِِف َّنِإَو َالأُكُدَسَجْلا َحَلَص جتَحَلُهُّل,
ُهُّلُكُدَسَجْلا َدَسَف جتَدَسَف اَذِإَو,ُبجلَقجلا َيِهَو َالأ
[الصحيح في البخاري أخرجه]
Dan ketahuilah sesungguhnya pada tubuh manusia itu terdapat segumpal darah, jika ia baik maka baiklah seluruh
anggota badannya, dan jika ia rusak rusaklah seluruh anggota tubuhnya, ketahuilah bahwa segumpal darah tersebut
adalah hati.
َكِينِد ىَلَع ِِبجلَق جتِبَث ِوبُلُقجلا َبِلَقُم اَي
“Wahai Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu.”
(HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik )
ٍيمِلَس ٍبجلَقِب ََّاَّلل ىَتَأ جنَم َّالِإ َنوُنَب َالَو ٌالَم ُعَفنَي َال َمجوَي
“(Yaitu) hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali
mereka yang datang menemui Alloh dengan hati yang selamat (selamat
dari kesyirikan dan kotoran-kotorannya).” (QS. Asy Syu’ara: 88,89)
Hati yang Sehat
َو َُّاَّلل َرِكُذ اَذِإ َينِذَّلا َنوُنِمجؤُجملا اَََّّنِإجتَيِلُت اَذِإَو جمُهُوبُلُق جتَلِججمِهجيَلَع
َتَي جمِِِبَر ىَلَعَو اًناَميِإ جمُهجتَادَز ُهُتاَآيَنوُلَّكَو
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah mereka yang
bila disebut nama Alloh gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-
Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allohlah mereka
bertawakkal (berserah diri).” (QS. Al-Anfaal: 2)
ُهَّلَضَأَو ُاهَوَه ُهَََلِإ َذََّاَّت ِنَم َتجَيأَرََفأجَس ىَلَع َمَتَخَو ٍمجلِع ىَلَع َُّاَّللِهِبجلَقَو ِهِع
نِم ِيهِدجهَي نَمَف ًةَاوَشِغ ِهِرَصَب ىَلَع َلَعَجَوَنوُرَّكَذَت ََلَفَأ َِّاَّلل ِدجعَب
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya,
dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah
yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (membiarkannya sesat). Maka mengapa
kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al Jaatsiyah: 23)
Hati yang Mati
اإلَو ِنِجْلا َنِم اًريِثَكََّمنَهَ
ِْل اَنجأَرَذ جدَقَلَوَ
ِِب َنوُهَقجفَي ال ٌوبُلُق جمََُل ِسجنجمََُلَو ا
ُعَمجسَي ال ٌناَذآ جمََُلَو اَ
ِِب َنوُرِصجبُي ال ٌُُيجعَأُه جلَب ِامَعجاألنَك َكِئَلُوأ اَ
ِِب َنوجم
َنوُلِافَغجلا ُمُه َكِئَلُوأ ُّلَضَأ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai. (QS. Al –A’raf : 179)
Hati yang Mati
َتجوَجملا ِِنجعَي ِاتَّذَّلال ِمِاذَه َرجكِذ واُرِثجكَأ
“Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan, yakni kematian”
(HR. Imam Empat kecuali Abu Daud)
Banyak mengingat kematian dan hari akhirat.
َّالس ِيسِلَجْلاَو ِحِالَّالص ِيسِلَجْلا ُلَثَم اَََّّنِإجلا ِخِافَنَو ِكجسِجملا ِلِامَحَك ِءجوِريِك
َت جنَأ اَّمِإَو َكَيِذجُُي جنَأ اَّمِإ ِكجسِجملا ُلِامَحَفِم َدََِت جنَأ اَّمِإَو ُهجنِم َاعَتجباًُيِر ُهجن
َابَيِث َقِرجُُي جنَأ اَّمِإ ِريِجكلا ُخِافَنَو ًةَبِيَطًةَيثِبَخ اًُيِر َدََِت جنَأ اَّمِإَو َك
“Perumpamaan teman duduk yang baik dengan teman duduk yang jelek adalah seperti penjual
minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, maka mungkin dia akan
memberikannya kepadamu atau mungkin juga kamu akan membeli darinya atau paling tidak kamu
mencium bau wangi di sekitarmu. Adapun pandai besi, maka kalau dia tidak membakar pakaianmu
maka paling tidak kamu mencium bau busuk di sekitarmu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bergaul dengan orang-orang yang saleh
َِّاَّلل ِرجكِذِب جمُهُوبُلُق ُّنِئَمجطَتَو واُنَآم َينِذَّلاُّنِئَمجطَت َِّاَّلل ِرجكِذِب َالأُوبُلُقجلا
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
ِالد ِِف ُهجهِقَفُي اًرجيَخ ِهِب َُّاَّلل جدِرُي جنَمِني
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan pada dirinya maka Dia akan memberikannya
pemahaman dalam agama.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)