SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
Pembahasan Ringkas Di Seputar Fidyah
Kadang-kadang orang, karena kondisi tertentu, tidak lagi mampu
untuk melaksanakan ibadah puasa, lalu menggantinya dengan membayar
fidyah. Apa alasannya?
Di dalam QS al-Baqarah/2: 184 diebutkan bahwa bagi mereka yang
tidak mampu untuk berpuasa, maka diwajibkan atas mereka membayar
fidyah (‫,)فدية‬ hanya saja al-Quran tidak memberikan kepada kita penjelasan
secara utuh tentang apa itu fidyah, atas keumuman inilah akhirnya para
ulama memberikan penjelasan yang beragam.
Allah berfirman:
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak
berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa
yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik
baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-
Baqarah/3: 184)
Menurut Ibnu al-Manzhur dalam kamus Lisân al-‘Arab, fidyah --
secara bahasa -- berarti:
“Harta atau sejenisnya yang dipakai untuk meyelamatkan tawanan atau sejenisnya
sehigga dia terbebas darinya” (Al-Mausû’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, juz 32,
hal. 65)
Sedangkan menurut istilah, Imam Al-Jurjani dalam kitab at-Ta’rîfât,
memberikan penjelasan, bahwa fidyah itu adalah:
“Pengganti untuk membebaskan seorang manusia mukallaf dari suatu larangan yang
berlaku padanya.” (Ibid.)
2
Dilihat dari definisi di atas ternyata fidyah itu adalah nama umum
yang berlaku dalam banyak hal, pengganti tawanan dalam kondisi
peperangan, pengganti kesalahan atas apa yang dilakukan dalam ibadah haji,
juga pengganti atas berbukanya seseorang dengan alasan tertentu pada bulan
puasa, dan seterusnya.
Bentuk fidyahnya juga beragam, tergantung dengan kondisi dimana
fidyah itu ada. Pengganti untuk tawanan biasa apa saja, pengganti dalam
ibadah haji adalah menyembilih sembelihan, sedang fidyah dalam bab puasa
Ramadhan biasa berupa makanan pokok dan sejenisnya.
Makanan yang dimaksud diberikan kepada fakir dan miskin yang
memang membutuhkan makanan untuk kehidupan mereka sehari-hari.
Kewajiban Untuk Membayar Fidyah, Bagi Siapa Saja?
Kebolehan untuk berbuka itu tentunya dengan ragam alasan, dan
tidak semua alasan berbuka dibolehkan menggantinya dengan membayar
fidyah. Hanya ada beberapa kondisi saja, dimana mereka yang dibolehkan
untuk berbuka pada bulan puasa untuk menggantinya dengan membayar
fidyah.
1. Lanjut Usia dan Sakit
Dasarnya adalah firman Allah SWT berikut:
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak
berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa
yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik
baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS al-
Baqarah/2: 184)
Sudah bukan menjadi hal yang aneh jika mereka yang sudah lanjut
usia mendapati kondisi fisiknya sangat lemah.
Ibnu Abbas menegaskan:
3
”Telah diberikan keringanan buat orang tua renta untuk berbuka puasa, namun dia
wajib memberi makan untuk tiap hari yang ditinggalkannya satu orang miskin,
tanpa harus membayar qadha’’.” (HR Ad-Daruquthny dari Abdullah bin
Abbas, Sunan ad-Dâruquthni, juz VI, hal. 163, hadits no. 2405 dan Al-Hakim
dari Abdullah bin Abbas, Al-Mustadrak, juz I, hal. 606, hadits no. 1607)
Hal yang sama juga berlaku untuk mereka yang sakit dengan
katagori sakit berat yang dalam penilaian medis sudah tidak ada harapan
sembuh.
Untuk itu fidyah ini tidak berlaku bagi mereka yang berbuka karena
sakit yang sakitnya masih memungkinkan untuk sembuh. Mereka yang sakit
karena DBD misalnya, sehingga harus diinapkan di rumah sakit, dalam
kondisi seperti ini mereka boleh berbuka, namun setelah sembuh dari
DBDnya maka cara menggantinya adalah dengan berpuasa, bukan dengan
fidyah.
2. Hamil dan Menyusui
Dalam hal ini ada perbedaan ulama. Sebagian menilai mereka
hanya wajib qadha’ saja, sebagian menilai wajib fidyah saja, ada juga
pendapat yang menilai wajib qadha’ dan fidyah, dan pendapat yang
membedakan antara hamil dengan menyusui.
Bagi yang menilai bahwa Ibu hamil dan menyusui hanya wajib
membayar fidyah saja, mereka meyandarkan pendapat ini dengan pendapat
Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Ibnu Jubair. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi
dalam kitan As-Sunan al-Kubrâ, bahwa sekali waktu Ibnu Umar ditanya
perihal perempuan hamil pada bulan puasa, beliau menjawab:
“dia boleh berbuka, dan membayar fidyah untuk orang miskin satu mud” (Al-
Baihaqi dari Nafi’, As-Sunan al-Kubrâ, juz IV, hal. 230, hadits no. 8335)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa beliau pernah meminta
perempuan hamil untuk berbuka di bulan puasa dan berkata:
4
“Kalian seperti orang yang sudah lanjut usia yang sudah tidak kuat untukberpuasa,
maka berbuka saja, dan berilah makan orang miskin (membayar fidyah) disetiap
hari yang ditinggalkan setengah sha’ dari hinthah (gandum yang bagus)” (HR Ad-
Daruquthni dari Abdullah bin Abbas, Sunan ad-Dâruquthni, juz VI, hal. 169,
hadits no. 2411)
Dan pendapat yang menilai bahwa ibu hamil dan menyusui harus
mengganti puasa yang mereka tinggalkan dengan qadha’ dan fidyah dinlai
sebagai pendapat yang lebih berhati-hati, agak berat memang, namun ini
bukan pendapat sembarang orang, ini adalah pendapat dari madzhab Syafi’i
serta ulama-ulama yang sejalan dengan mereka.
Untuk pendapat yang membedakan antara hamil dan menyusui
maka fidyah ini hanya diwajibkan bagi mereka yang menyusui, karena
kondisi ini dalam madzhab Maliki diqiyaskan dengan kondisi sakit dan
kondisi lanjut usia.
Karena itu dalam madzhab Maliki untuk ibu yang menyusui yang
berbuka pada bulan Ramadhan, mereka wajib menggantinya dengan qadha’
puasa sekaligus fidyah.
3. Menunda Qadha’ Puasa Hingga Bertemu Ramadhan Berikutnya
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughnî, jilid 3, hal. 144 menilai bahwa
mayoritas ulama berpendapat mereka yang Memunyai utang puasa
Ramadhan, lalu dengan sengaja tidak membayarnya hingga datang
Ramadhan berikutnya, maka selain tetap wajib membayar utang puasanya
mereka juga wajib membayar fidyah atas kelalaian ini.
Ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Abu Hurairah
ridhwanullahi ‘alaihim, juga pendapat Mujahid, Said bin Jubair, Atha’ bin
Abi Rabah. Dan ini juga pendapat madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah
dan Al-Hanabilah.
3. Meninggal dan Memunyai Utang Puasa
Untuk mereka yang berbuka puasa karena sakit, lalu setelah sembuh
dari sakitnya belum sempat untuk memgqadha’ puasa dan meninggal dunia,
maka dalam kondisi seperti ini menurut ulama madzhab selain madzhab
Syafi’i menilai bahwa wajib atas atas orang meninggal ini membayar fidyah.
5
Nabi saw bersabda:
“Orang yang wafat dan punya utang puasa, maka dia harus memberi makan orang
miskin (membayar fidyah) satu orang miskin untuk satu hari yang ditinggalkan.”
(HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas, Sunan at-Tirmidzi, juz III, hal.
96, hadits no. 718)
Di sebuah riwayat yang berasal dari Abdullah bin Abbas,
dinyatakan:
“Bahwa beliau ditanya tentang kasus orang yang meninggal dunia dan punya utang
nadzar puasa sebulan dan utang puasa Ramadhan. Maka Ibnu Abbas menjawab:
”Utang puasa Ramadhan dibayar dengan membayar fidyah, utang puasa nadzar
dibayar dengan orang lain berpuasa untuknya.” (Muhammad bin Abdul Wahab
bin Sulaiman at-Tamimi dari Abu ‘Ubaid dan Al-Laits bin Sa’ad, Majmû’ah
al-Hadîts ‘Alâ Abwâb al-Fqih, juz II, hal. 550, hadits no. 1411)
Namun dalam madzhab Syafi’i bagi mereka yang meninggal dunia
dan Memunyai utang puasa maka wajib atas ahli warisnya membayarkan
utang puasa tersebut. Sebagaimana pesan dari nabi Muhammad SAW:
“Siapa yang meninggal dunia dan punya utang puasa, maka walinya harus
berpuasa untuknya.” (HR al-Bukhari dari ‘Aisyah, Shahîh al-Bukhâriy, juz III,
hal. 46, hadits no. 1952 dan Muslim dari ‘Aisyah, Shahîh Muslim, juz III, hal.
155, hadits no. 2748)
Bentuk dan Besaran Fidyah
Bentuk fidyah puasa ini berupa makanan, biasanya adalah makanan
pokok yang disetiap negri berbeda satu dengan yang lainnya. Makanan
pokok ini bisa dalam bentuk siap santap atau hanya berupa bahan mentah,
keduanya boleh-boleh saja, karena memang tidak ada aturan khusus yang
mengikat.
6
Namun untuk ukuran fidyah, seberapa banyak jumlahnya yang
harus dikeluarkan, di sini para ulama berbeda pandangan:
1. Satu Mud
Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Majmû’, jilid 6, hal 257-259
mengemukakan pendapatnya bahwa kewajiban fidyah itu hanya satu mud.
Istilah mud ini adalah istilah yang menunjuk ukuran volume, bukan ukuran
berat, sehingga jika dikonversi ke dalam hitungan berat sebagian menilai
jumlahnya adalah (+/-) 675 gram, atau kurang dari 1 liter. Satu mud ini
berarti seperempat ukuran zakat fitrah yang jumlahnya empat mud.
2. Satu Sha’
Ini adalah pendapat dari kalangan Hanafiyah, seperti yang
dijelaskan oleh Imam al-Kasani dalam kitab Badâ’i’ wa ash-Shanâ’i', jilid 2,
hal. 92. Satu sha’ itu setara dengan empat mud, sama dengan jumlah zakat
fitrah yang dibayarkan. Jika dikonversi ke dalam ukuran gram, lebih kurang
beratnya adalah (+/-) 2,176 gram, atau (+/-) 2,7 liter.
Waktu Membayarkan
Karena fidyah ini adalah ganti atas puasa yang ditinggalkan, maka
sudah barang tentu hitungan berapa hari jumlah puasa yang ditinggalkan
akan diketahui setelah puasa usai. Untuk kasus seperti ini maka waktu
pembayaran fidyah adalah setelah puasa usai, waktunya sama seperti waktu
meng-qadha’ puasa.
Namun untuk mereka yang sudah bisa dipastikan hitungan hari
berbukanya, maka dalam hal ini para ulama membolehkan untuk dibayarkan
pada bulan puasa tersebut, bisa dibayarkan bersamaan dengan membayar
zakat fitrah.
Orang tua yang sudah lanjut usia, dan bisa dipastikan tidak akan
berpuasa, maka fidyah untuk mereka ini boleh dibayarkan sebelum
Ramadhan berakhir.
Wallâhu A’lamu bish-Shawâb.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Materi Manasik Haji
Materi Manasik HajiMateri Manasik Haji
Materi Manasik Hajiandirifanz
 
Ppt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosorPpt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosorlailatusimrany
 
Life Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh PilihanLife Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh PilihanAzka Napsiyana
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiMarhamah Saleh
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranMarhamah Saleh
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahYusuf Darismah
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Marhamah Saleh
 
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Jingga Matahari
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahdediromli
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Muhammad Jamhuri
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELIfissilmikaffah1
 

Was ist angesagt? (20)

Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
I`tikaf
I`tikafI`tikaf
I`tikaf
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
Materi Manasik Haji
Materi Manasik HajiMateri Manasik Haji
Materi Manasik Haji
 
IJTIHAD
IJTIHADIJTIHAD
IJTIHAD
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Ppt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosorPpt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosor
 
Life Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh PilihanLife Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
Life Is Choice, Hidup Penuh Pilihan
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
PowerPoint Haji
PowerPoint HajiPowerPoint Haji
PowerPoint Haji
 
Fiqh zakat
Fiqh zakatFiqh zakat
Fiqh zakat
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
 
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh MuamalahAl-aam dan Khos Fiqh Muamalah
Al-aam dan Khos Fiqh Muamalah
 
Ppt hadits
Ppt haditsPpt hadits
Ppt hadits
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
 
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalah
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)Adzan & iqomah (4 Madzhab)
Adzan & iqomah (4 Madzhab)
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 

Andere mochten auch

Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungKunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungRidlo Abelian
 
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar NasirRidlo Abelian
 
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Muhammad Jamhuri
 

Andere mochten auch (8)

Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
Mengambil ‘ibrah (pelajaran) dari kisah nabi ayyub a.s.
 
Kunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'anKunci tadabbur al qur'an
Kunci tadabbur al qur'an
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah BandungKunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
Kunci-Kunci Tadabbur Al-Qur'an - Wahdah Islamiyah Bandung
 
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
10 Langkah Tadabbur Al Qur'an by Ustadz Bachtiar Nasir
 
Tadabbur Surat al-Baqarah
Tadabbur Surat al-BaqarahTadabbur Surat al-Baqarah
Tadabbur Surat al-Baqarah
 
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
Tafsir ayat shalawat (edisi tambahan)
 
Tadabbur QS Al-fatihah
Tadabbur QS Al-fatihahTadabbur QS Al-fatihah
Tadabbur QS Al-fatihah
 

Ähnlich wie Pembahasan ringkas di seputar fidyah

Penggantian puasa orang yang telah mati
Penggantian puasa orang yang telah matiPenggantian puasa orang yang telah mati
Penggantian puasa orang yang telah matiNurul Farhana
 
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhanJaka Supriyanta
 
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukanBila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukanMuhsin Hariyanto
 
Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Muhsin Hariyanto
 
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakanKeutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakanMuhsin Hariyanto
 
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...LatiefIga
 
Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Muhsin Hariyanto
 
Perkara perkara-yang-merusak-puasa
Perkara perkara-yang-merusak-puasaPerkara perkara-yang-merusak-puasa
Perkara perkara-yang-merusak-puasaRa Hardianto
 
15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhan
15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhan15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhan
15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhanaltaf darwish
 
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangFiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangMaulanaFirdaus19
 
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahPenjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahMuhsin Hariyanto
 
rukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdf
rukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdfrukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdf
rukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdfnabil698390
 
Rukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah Puasa
Rukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah PuasaRukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah Puasa
Rukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah PuasaImam Hidayat
 
Masalah Qadha Sembahyang
Masalah Qadha SembahyangMasalah Qadha Sembahyang
Masalah Qadha SembahyangLia Letifah
 

Ähnlich wie Pembahasan ringkas di seputar fidyah (20)

Q a-d-h-a
Q a-d-h-aQ a-d-h-a
Q a-d-h-a
 
Q a-d-h-a
Q a-d-h-aQ a-d-h-a
Q a-d-h-a
 
Fid
FidFid
Fid
 
Penggantian puasa orang yang telah mati
Penggantian puasa orang yang telah matiPenggantian puasa orang yang telah mati
Penggantian puasa orang yang telah mati
 
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
12 hadits lemah dan palsu seputar ramadhan
 
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukanBila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
Bila hari raya pada hari jumat, apa yang kita lakukan
 
Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183
 
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakanKeutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
Keutamaan puasa ‘arafah, dan kapan dilaksanakan
 
1. kitab fiqih ramadhan
1. kitab fiqih ramadhan1. kitab fiqih ramadhan
1. kitab fiqih ramadhan
 
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
Hukum seputar Fidyah Puasa dan sholat...
 
Abu rizal
Abu rizalAbu rizal
Abu rizal
 
Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183
 
Perkara perkara-yang-merusak-puasa
Perkara perkara-yang-merusak-puasaPerkara perkara-yang-merusak-puasa
Perkara perkara-yang-merusak-puasa
 
15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhan
15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhan15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhan
15 hadis palsu dan lemah berkaitan bulan ramadhan
 
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangFiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
 
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafahPenjelasan mengenai puasa ‘arafah
Penjelasan mengenai puasa ‘arafah
 
rukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdf
rukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdfrukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdf
rukhsahpuasa-150616075146-lva1-app6891.pdf
 
Rukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah Puasa
Rukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah PuasaRukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah Puasa
Rukhsah Puasa/hukum Kemudahan dalam Ibadah Puasa
 
Sampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan alSampainya hadiah bacaan al
Sampainya hadiah bacaan al
 
Masalah Qadha Sembahyang
Masalah Qadha SembahyangMasalah Qadha Sembahyang
Masalah Qadha Sembahyang
 

Mehr von Muhsin Hariyanto

Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaMuhsin Hariyanto
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 

Mehr von Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 
Ketika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkacaKetika kresna menghormat gatotkaca
Ketika kresna menghormat gatotkaca
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 

Pembahasan ringkas di seputar fidyah

  • 1. 1 Pembahasan Ringkas Di Seputar Fidyah Kadang-kadang orang, karena kondisi tertentu, tidak lagi mampu untuk melaksanakan ibadah puasa, lalu menggantinya dengan membayar fidyah. Apa alasannya? Di dalam QS al-Baqarah/2: 184 diebutkan bahwa bagi mereka yang tidak mampu untuk berpuasa, maka diwajibkan atas mereka membayar fidyah (‫,)فدية‬ hanya saja al-Quran tidak memberikan kepada kita penjelasan secara utuh tentang apa itu fidyah, atas keumuman inilah akhirnya para ulama memberikan penjelasan yang beragam. Allah berfirman: “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al- Baqarah/3: 184) Menurut Ibnu al-Manzhur dalam kamus Lisân al-‘Arab, fidyah -- secara bahasa -- berarti: “Harta atau sejenisnya yang dipakai untuk meyelamatkan tawanan atau sejenisnya sehigga dia terbebas darinya” (Al-Mausû’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, juz 32, hal. 65) Sedangkan menurut istilah, Imam Al-Jurjani dalam kitab at-Ta’rîfât, memberikan penjelasan, bahwa fidyah itu adalah: “Pengganti untuk membebaskan seorang manusia mukallaf dari suatu larangan yang berlaku padanya.” (Ibid.)
  • 2. 2 Dilihat dari definisi di atas ternyata fidyah itu adalah nama umum yang berlaku dalam banyak hal, pengganti tawanan dalam kondisi peperangan, pengganti kesalahan atas apa yang dilakukan dalam ibadah haji, juga pengganti atas berbukanya seseorang dengan alasan tertentu pada bulan puasa, dan seterusnya. Bentuk fidyahnya juga beragam, tergantung dengan kondisi dimana fidyah itu ada. Pengganti untuk tawanan biasa apa saja, pengganti dalam ibadah haji adalah menyembilih sembelihan, sedang fidyah dalam bab puasa Ramadhan biasa berupa makanan pokok dan sejenisnya. Makanan yang dimaksud diberikan kepada fakir dan miskin yang memang membutuhkan makanan untuk kehidupan mereka sehari-hari. Kewajiban Untuk Membayar Fidyah, Bagi Siapa Saja? Kebolehan untuk berbuka itu tentunya dengan ragam alasan, dan tidak semua alasan berbuka dibolehkan menggantinya dengan membayar fidyah. Hanya ada beberapa kondisi saja, dimana mereka yang dibolehkan untuk berbuka pada bulan puasa untuk menggantinya dengan membayar fidyah. 1. Lanjut Usia dan Sakit Dasarnya adalah firman Allah SWT berikut: “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS al- Baqarah/2: 184) Sudah bukan menjadi hal yang aneh jika mereka yang sudah lanjut usia mendapati kondisi fisiknya sangat lemah. Ibnu Abbas menegaskan:
  • 3. 3 ”Telah diberikan keringanan buat orang tua renta untuk berbuka puasa, namun dia wajib memberi makan untuk tiap hari yang ditinggalkannya satu orang miskin, tanpa harus membayar qadha’’.” (HR Ad-Daruquthny dari Abdullah bin Abbas, Sunan ad-Dâruquthni, juz VI, hal. 163, hadits no. 2405 dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas, Al-Mustadrak, juz I, hal. 606, hadits no. 1607) Hal yang sama juga berlaku untuk mereka yang sakit dengan katagori sakit berat yang dalam penilaian medis sudah tidak ada harapan sembuh. Untuk itu fidyah ini tidak berlaku bagi mereka yang berbuka karena sakit yang sakitnya masih memungkinkan untuk sembuh. Mereka yang sakit karena DBD misalnya, sehingga harus diinapkan di rumah sakit, dalam kondisi seperti ini mereka boleh berbuka, namun setelah sembuh dari DBDnya maka cara menggantinya adalah dengan berpuasa, bukan dengan fidyah. 2. Hamil dan Menyusui Dalam hal ini ada perbedaan ulama. Sebagian menilai mereka hanya wajib qadha’ saja, sebagian menilai wajib fidyah saja, ada juga pendapat yang menilai wajib qadha’ dan fidyah, dan pendapat yang membedakan antara hamil dengan menyusui. Bagi yang menilai bahwa Ibu hamil dan menyusui hanya wajib membayar fidyah saja, mereka meyandarkan pendapat ini dengan pendapat Ibnu Umar, Ibnu Abbas dan Ibnu Jubair. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitan As-Sunan al-Kubrâ, bahwa sekali waktu Ibnu Umar ditanya perihal perempuan hamil pada bulan puasa, beliau menjawab: “dia boleh berbuka, dan membayar fidyah untuk orang miskin satu mud” (Al- Baihaqi dari Nafi’, As-Sunan al-Kubrâ, juz IV, hal. 230, hadits no. 8335) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa beliau pernah meminta perempuan hamil untuk berbuka di bulan puasa dan berkata:
  • 4. 4 “Kalian seperti orang yang sudah lanjut usia yang sudah tidak kuat untukberpuasa, maka berbuka saja, dan berilah makan orang miskin (membayar fidyah) disetiap hari yang ditinggalkan setengah sha’ dari hinthah (gandum yang bagus)” (HR Ad- Daruquthni dari Abdullah bin Abbas, Sunan ad-Dâruquthni, juz VI, hal. 169, hadits no. 2411) Dan pendapat yang menilai bahwa ibu hamil dan menyusui harus mengganti puasa yang mereka tinggalkan dengan qadha’ dan fidyah dinlai sebagai pendapat yang lebih berhati-hati, agak berat memang, namun ini bukan pendapat sembarang orang, ini adalah pendapat dari madzhab Syafi’i serta ulama-ulama yang sejalan dengan mereka. Untuk pendapat yang membedakan antara hamil dan menyusui maka fidyah ini hanya diwajibkan bagi mereka yang menyusui, karena kondisi ini dalam madzhab Maliki diqiyaskan dengan kondisi sakit dan kondisi lanjut usia. Karena itu dalam madzhab Maliki untuk ibu yang menyusui yang berbuka pada bulan Ramadhan, mereka wajib menggantinya dengan qadha’ puasa sekaligus fidyah. 3. Menunda Qadha’ Puasa Hingga Bertemu Ramadhan Berikutnya Ibnu Qudamah dalam Al-Mughnî, jilid 3, hal. 144 menilai bahwa mayoritas ulama berpendapat mereka yang Memunyai utang puasa Ramadhan, lalu dengan sengaja tidak membayarnya hingga datang Ramadhan berikutnya, maka selain tetap wajib membayar utang puasanya mereka juga wajib membayar fidyah atas kelalaian ini. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Abu Hurairah ridhwanullahi ‘alaihim, juga pendapat Mujahid, Said bin Jubair, Atha’ bin Abi Rabah. Dan ini juga pendapat madzhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah. 3. Meninggal dan Memunyai Utang Puasa Untuk mereka yang berbuka puasa karena sakit, lalu setelah sembuh dari sakitnya belum sempat untuk memgqadha’ puasa dan meninggal dunia, maka dalam kondisi seperti ini menurut ulama madzhab selain madzhab Syafi’i menilai bahwa wajib atas atas orang meninggal ini membayar fidyah.
  • 5. 5 Nabi saw bersabda: “Orang yang wafat dan punya utang puasa, maka dia harus memberi makan orang miskin (membayar fidyah) satu orang miskin untuk satu hari yang ditinggalkan.” (HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas, Sunan at-Tirmidzi, juz III, hal. 96, hadits no. 718) Di sebuah riwayat yang berasal dari Abdullah bin Abbas, dinyatakan: “Bahwa beliau ditanya tentang kasus orang yang meninggal dunia dan punya utang nadzar puasa sebulan dan utang puasa Ramadhan. Maka Ibnu Abbas menjawab: ”Utang puasa Ramadhan dibayar dengan membayar fidyah, utang puasa nadzar dibayar dengan orang lain berpuasa untuknya.” (Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi dari Abu ‘Ubaid dan Al-Laits bin Sa’ad, Majmû’ah al-Hadîts ‘Alâ Abwâb al-Fqih, juz II, hal. 550, hadits no. 1411) Namun dalam madzhab Syafi’i bagi mereka yang meninggal dunia dan Memunyai utang puasa maka wajib atas ahli warisnya membayarkan utang puasa tersebut. Sebagaimana pesan dari nabi Muhammad SAW: “Siapa yang meninggal dunia dan punya utang puasa, maka walinya harus berpuasa untuknya.” (HR al-Bukhari dari ‘Aisyah, Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal. 46, hadits no. 1952 dan Muslim dari ‘Aisyah, Shahîh Muslim, juz III, hal. 155, hadits no. 2748) Bentuk dan Besaran Fidyah Bentuk fidyah puasa ini berupa makanan, biasanya adalah makanan pokok yang disetiap negri berbeda satu dengan yang lainnya. Makanan pokok ini bisa dalam bentuk siap santap atau hanya berupa bahan mentah, keduanya boleh-boleh saja, karena memang tidak ada aturan khusus yang mengikat.
  • 6. 6 Namun untuk ukuran fidyah, seberapa banyak jumlahnya yang harus dikeluarkan, di sini para ulama berbeda pandangan: 1. Satu Mud Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Majmû’, jilid 6, hal 257-259 mengemukakan pendapatnya bahwa kewajiban fidyah itu hanya satu mud. Istilah mud ini adalah istilah yang menunjuk ukuran volume, bukan ukuran berat, sehingga jika dikonversi ke dalam hitungan berat sebagian menilai jumlahnya adalah (+/-) 675 gram, atau kurang dari 1 liter. Satu mud ini berarti seperempat ukuran zakat fitrah yang jumlahnya empat mud. 2. Satu Sha’ Ini adalah pendapat dari kalangan Hanafiyah, seperti yang dijelaskan oleh Imam al-Kasani dalam kitab Badâ’i’ wa ash-Shanâ’i', jilid 2, hal. 92. Satu sha’ itu setara dengan empat mud, sama dengan jumlah zakat fitrah yang dibayarkan. Jika dikonversi ke dalam ukuran gram, lebih kurang beratnya adalah (+/-) 2,176 gram, atau (+/-) 2,7 liter. Waktu Membayarkan Karena fidyah ini adalah ganti atas puasa yang ditinggalkan, maka sudah barang tentu hitungan berapa hari jumlah puasa yang ditinggalkan akan diketahui setelah puasa usai. Untuk kasus seperti ini maka waktu pembayaran fidyah adalah setelah puasa usai, waktunya sama seperti waktu meng-qadha’ puasa. Namun untuk mereka yang sudah bisa dipastikan hitungan hari berbukanya, maka dalam hal ini para ulama membolehkan untuk dibayarkan pada bulan puasa tersebut, bisa dibayarkan bersamaan dengan membayar zakat fitrah. Orang tua yang sudah lanjut usia, dan bisa dipastikan tidak akan berpuasa, maka fidyah untuk mereka ini boleh dibayarkan sebelum Ramadhan berakhir. Wallâhu A’lamu bish-Shawâb.