SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Mencermati Budaya “Rabu Wekasan”
Fenomena “Rebo Wekasan” atau yang sering juga disebut orang
Jawa dengan sebutan “Rebo Pungkasan”, bukan hanya terjadi di tanah air.
Karena ternyata, kaum muslimin di belahan dunia lain juga turut
meributkan Rebo Bulan Shafar. Rebo Wekasan (Rebo Pungkasan) dalam bahasa
Jawa, ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’ atau ‘Pungkasan’ artinya
terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir
pada bulan Shafar.

Ada Apa Dengan Rebo Wekasan?
Mereka yang punya perhatian dengan Rebo Wekasan berkeyakinan
bahwa setiap tahun akan turun 320.000 bala’, musibah, atau bencana, dan
persitiwa ‘buruk’ itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Shafar.
Berarti, peristiwa itu akan terjadi: “hari ini”.
Karena keyakinan ini, sebagian orang mengimbau untuk
melakukan bentuk ibadah khusus pada hari itu. Terutama orang ‘Syiah’. Di
berbagai ‘forum online’, mereka sangat antusias membicarakan budaya
Rebo Wekasan ini. Tidak lupa mereka sebutkan sederet amalan sebagai
upaya tolak bala’, yang sama sekali tidak pernah dicontohkan dalam Islam
(baca: “tidak ada satu pun hadits dan riyawat yang shahih yang bisa dirujuk
sebagai acuan dalam hal ini”).
Di antara amalan tersebut adalah mengerjakan shalat empat raka’at
dengan satu kali salam, dalam rangka tolak bala’. Shalat ini dikerjakan pada
waktu dhuha atau setelah terbit matahari. Pada setiap raka’at membaca
surat Al-Fatihah kemudian surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 50 kali,
Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nâs) masing-masing satu kali. Ketika
salam membaca (potongan) QS Yusuf [12]: 21,

...‫والله غالب على أ َمره ولكن أَكثر الناس ل‬
َ ِ ّ َ َْ ّ ِ ََ ِ ِ ْ
ََ ٌ ِ َ ُ ّ َ
َ ُ َْ َ
‫.يعلمون‬
“… dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahuinya.”
(Potongan) ayat ini dibaca sebanyak 360 kali.

111
‫2)‪Kemudian ditambah dengan Jauharatul Kamâl (teks)1 dan (terjemah‬‬
‫‪(bacaan yang dianggap di kalangan pengikut tarekat memiliki keutamaan‬‬
‫‪yang sangat banyak) tiga kali dan ditutup dengan bacaan (QS Ash-Shaffât‬‬
‫:‪[37]: 180-182) berikut‬‬

‫َْ ِ ّ ْ َ ِ ّّ ِّ ِ‬
‫اللهم صل وسلم على عين الرحمة الربانية‬
‫َ ّ ُ ّ َ ّ َ َّ ْ ََ‬

‫1‬

‫َ َْ ُ َْ ِ ْ َُ َ ّ َ ِ ْ َ ِ َ ِ ِ َ ْ َ ِ ْ ُ ُ ْ ِ‬
‫والياقوتة المتحققة الحائطة بمركز الفهوم‬
‫َ ْ َ َ ِ ّ َُ ْ ِ ْ ْ َ ِ ْ َُ َ َّ ِ ْ َ ِ ّ َ ِ ِ‬
‫والمعاني، ونور ال َكوان المتكونة الدمي صاحب‬
‫ْ َ ّ ْ ّّ ِ ّ ََْ ْ ِ ْ ْ َ ِ ِ ُ ُ ْ ِ ْ َْ ِ ْ َ َِ ِ‬
‫الحق الرباني، البرق ال َسطع بمزون ال َرباح المالئة‬
‫ِ ِ‬
‫لكل متعرض من البحور وال َواني، ونورك الل ّمع‬
‫َُ ْ ِ َ‬
‫ِ ُ ّ َُ َ ّ ٍ ِ َ ْ ُ ُ ْ ِ َْ َ ِ‬
‫َ ّ ُ ّ‬
‫الذي مل ْت به كونك الحائط بأمكنة المكاني، اللهم‬
‫ّ ِ ْ َ َ ِ ِ َ َْ َ ْ َ ِ َ َِ ْ َِ ِ ْ َ َ ِ‬
‫صل وسلم على عين الحق التى تتجلى منها‬
‫ِْ َ‬
‫َْ ِ ْ َ ّ ِّ ََ َّ‬
‫َ ّ َ َّ ْ َ‬
‫ُ ْ ُ ْ َ َ ِ ِ َْ ِ ْ َ َ ْ ِ ْ ْ َ ِ ِ َ ِ َ‬
‫عُروش الحقائق عين المعارف ال َقـوم صراطك‬
‫َْ َ ِ ْ َ ّ‬
‫التآم ا ل َسقم، اللهم صل وسلم عَلى طلعة الحق‬
‫ّ ّ ْ ْ َ ِ ّ ُ ّ َ ّ َ َّ ْ َ‬
‫ِ ْ َ ّ ْ َْ ِ ْ ْ َ ِ َ َِ َ ِْ َ َِْ َ َ َ ِ‬
‫بالحق الكنز ال َعظم إِفاضتك منك اليك إ ِحاطة‬
‫ِ ِ َ ً‬
‫النور المطلسم صلى ا عليه وعلى آله صل َة‬
‫ُ ََْ ِ َ ََ‬
‫ّ ْ ِ ْ ُ َْ َ ِ َّ‬
‫ُ َ ّ َُ ِ َ ّ ُ‬
‫تعرفنا بها إ ِياه‬
‫222‬
‫سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلم على‬
ََ ٌ َ َ َ َ ُ ِ َ ّ َ ِ ّ ِ ْ ّ َ َ َّ َ َ ُْ
َ ِ َ َ ْ ّ َ ِ ِّ ُ ْ َ ْ َ َ َِ ْ ُ ْ
‫.المرسلين والحمد لله رب العالمين‬
“Maha suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.
Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan
seru sekalian alam.”
Kegiatan ini dilanjutkan dengan memberikan sedekah makanan
kepada fakir miskin. Tidak cukup sampai di situ, ada juga yang menyuruh
untuk membuat rajah-rajah dengan model tulisan tertentu pada secarik
2 Artinya: Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Rahmat
Ketuhanan, mutiara yang terang benderang memancar dengan rahsia pengertian dan
pernyataan, cahaya segala sesuatu yang menjadikan manusia wadah Kebenaran Ketuhanan, yang
bagaikan kilat memancar dengan melimpahkan curahan rahmat kepada setiap orang yang
menghadap-Nya daripada segenap lingkungan dan masa, dan cahayaMU yang bergemerlapan
memenuhi dengannya wadah ciptaanMU dengan ketinggian pangkat. Ya Allah, Limpahilah
Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Kebenaran yang mempernyatakan daripadanya
naungan seluruh rahsia-rahsia hakikat yang memiliki kearifan tertinggi, yang sentiasa merintis
jalanMU yang sempurna. Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Penyeru
Kebenaran dengan Kebenaran yang menjadi Gedung Teragung, Sumber bagi segala
limpahanMu yang daripadaMU kepadaMU meliputi cahaya yang terpilih. Rahmat Allah ke
atasnya juga kepada keluarganya dengan rahmat membukakan kami dengannya haqiqat.
Shalawat Jauharatul Kamâl keutamaannya sangat banyak, di antaranya:
1. 1 x shalawat Jauharatul Kamâl menyamai tasbih seluruh alam 3 x.
2. Jika dibaca sebanyak 7 x tiap hari dengan istiqamah Rasulullah s.a.w.. Cinta pada orang
tersebut dengan cinta dan perhatian khusus.
3. Jika dibaca 7 x sebelum tidur dengan istiqamah akan bermimpi Rasulullah s.a.w., dengan
catatan ketika akan tidur harus memunyai (telah) wudhu' (belum batal) dan pakaian serta
tempatnya harus suci.
4. Rasulullah s.a.w. dan sahabat yang empat serta Syeh hadir pada bacaan ke tujuh dan tetap
mendampingi sampai berhenti membaca.
5. Jika dibaca 12 x kemudian mengucapkan :
Hâdzihi hadiyyatun minnî ilaika yâ Rasullallâh. Artinya: Ini semua hadiah dariku pada Engkau
wahai Rasullullah.
Maka mendapat keutamaan sebagaimana ziarah kepada Nabi Muhammad s.a.w.. Dan para
Auliya' serta shâlihîn dari zaman awwalul wujûd sampai waktu dibaca shalawat Jauharatul Kamâl.
6. Jika mengalami kesulitan yang sangat, bacalah Jauharatul Kamâl 70 x, maka Allah akan melepas
kesusahan itu secepatnya.
- Dan masih banyak lagi

333
kertas, kemudian dimasukkan ke dalam sumur, bak kamar mandi, atau
tempat-tempat penampungan air lainnya.
Mereka berkeyakinan, siapa yang melakukan ritual tersebut pada
rebo wekasan, dia akan terjaga dari segala bentuk musibah dan bencana
yang turun ketika itu.
Sumber Referensi yang kami jumpai yang membahas masalah ini
adalah kitab Kanzun Najah karya Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds.
Salah satu tokoh Sufi, murid Zaini Dahlan. Dalam buku tersebut, dia
menyatakan di pasal: Hal-hal yang dianjurkan ketika bulan Shafar,

‫اعلم…أن مجموع الذي نقل من كلم الصالحين‬
‫كما يعلم مما سيأتي أنه ينزل في آخر أربعاء من‬
‫صفر بلء عظيم، وأن البلء الذي يفرق في سائر‬
ّ
‫السنة كله ينزل في ذلك اليوم، فمن أراد السلمة‬
‫والحفظ من ذلك فليدع أول يوم من صفر، وكذا‬
‫في آخر أربعاء منه بهذا الدعاء؛ فمن دعا به دفع‬
‫ا سبحانه وتعالى عنه شر ذلك البلء. هكذا‬
ّ
‫وجدته بخط بعض الصالحين‬
(Ketahuilah bahwa sekelompok nukilan dari keterangan orang shaleh – sebagaimana
nanti akan diketahui – bahwa pada hari rabu terakhir bulan Shafar akan turun
bencana besar. Bencana inilah yang akan tersebar di sepanjang tahun itu.
Semuanya turun pada hari itu. Siapa yang ingin selamat dan dijaga dari bencana
itu, maka berdoalah di tanggal 1 Shafar, demikian pula di hari rabu terakhir dengan
doa yang sama. Siapa yang berdoa dengan kalimat itu maka Allah akan
menyelamatkannya dari keburuhan musibah tersebut. Inilah yang aku temukan dari
tulisan orang-orang shaleh).

444
Selanjutnya, penulis menyebutkan beberada doa yang dia ajarkan.
(Kanzun Najâh, hlm. 49).
Sebagai orang beriman daan meyakini bahwa sumber syariat adalah
Al-Quran dan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu saja berita
semacam ini tidak boleh kita percaya. Karena kedatangan bencana di muka
bumi ini, merupakan sesuatu yang ghaib dan tidak ada yang tahu kecuali
Allah. Satu-satunya cara untuk mengetahui hal itu adalah melalui wahyu
Al-Quran dan sunah. Sementara penulis sama sekali tidak menyebutkan
sumber selain klaim bahwa itu tulisan orang shaleh. Terlebih tidak ada
keterangan dari sahabat maupun ulama masa silam yang menyebutkan hal
ini.
Al-Lajnah ad-Dâimah Li al-Buhûts al-‘Ilmiyah wa al-Iftâ’ (sebuah
lembaga kajian dan riset ilmiah dan fatwa di Saudi Arabia) pernah ditanya
tentang ritual ‘Rebo Wekasan’ yang dilakukan di akhir Shafar.
Jawaban yang diberikan,

‫هذه النافلة المذكورة في السؤال ل نعلم لها أصل‬
‫من الكتاب ول من السنة، ولم يثبت لدينا أن أحدا‬
‫من سلف هذه المة وصالحي خلفها عمل بهذه‬
‫النافلة، بل هي بدعة منكرة، وقد ثبت عن رسول‬
‫ا صلى ا عليه وسلم أنه قال من أحدث في‬
‫أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد. ومن نسب هذه‬
‫الصلة وما ذكر معها إلى النبي صلى ا عليه‬
‫وسلم أو إلى أحد من الصحابة رضي ا عنهم‬
‫فقد أعظم الفرية، وعليه من ا ما يستحق من‬
555
‫عقوبة الكذابين. وبالله التوفيق. وصلى ا على‬
.‫نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم‬
(Amalan seperti yang disebutkan dalam pertanyaan, tidak kami jumpai dalilnya
dalam al-Quran dan as-Sunnah. Tidak juga kami ketahui bahwa ada salah satu
ulama masa silam dan generasi setelahnya yang mengamalkan ritual ini. Jelas ini
adalah perbuatan bid’ah. Dan terdapat hadis shahih dari Nabi s.a.w., beliau
bersabda,

ّ َ َ ُ َ ُ ِْ َ َْ َ َ َ َِ ْ
‫من أ َحدث فى أَمرنا هذا ما ليس منه فهو رد‬
ِ َ َ ْ ْ َ
“Siapa yang membuat hal yang baru dalam agama ini, yang bukan bagian dari
agama maka dia tertolak.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dari ‘Aisyah r.a., dan
lain-lain)
Siapa yang beranggapan ritual semacam ini pernah dilakukan Nabi s.a.w.
atau pernah dilakukan sahabat r.a., maka dia telah melakukan “kedustaan yang
besar”. Dia berhak mendapatkan hukuman sebagaimana pendusta di sisi Allah).
Ingat peringatan Nabi s.a.w.:

‫.ل َ تكذبوا علي ، فإنه من كذب علي فليلج النار‬
ّ ِ ََِْ ّ ََ َ َ َ ْ َ ُ َِّ ّ ََ
ُِ ْ َ
"Janganlah kalian berdusta terhadapku (atas namaku), karena barangsiapa berdusta
terhadapku dia akan masuk neraka." (Hadits Riwayat al-Bukhari dari ‘Ali bin
Abi Thalib, Shahîh al-Bukhâriy, I/38, hadits nomor 106)
Oleh karena itu, andaikata ada orang yang menganggap bahwa
budaya ini adalah bagian dari syari’at Islam, bahkan merupakan ibadah
yang disyari’atkan dalam Islam dengan mengatasanamakan Nabi s.a.w. atau
para sahabatnya, padahal sama sekali tidak ada tuntunan (rujukan)
nashnya, maka yang bersangkutan telah bisa dainggap melakukan ‘bid’ah
yang tercela karenanya. Apalagi ketika berbohong dengan menyatakan ‘ada’
tuntunannya dari Nabi s.a.w., maka orang tersebut layak dianggap sebagai
‘orang yang telah melakukan kebohongan atas nama nabi’, dan oleh
karenanya ‘pantas’ diancam dengan ancaman sebagaimana yang tersebut
dalam hadits di atas.
Wallâhu A’lam.

666
Lampiran:
Shalawat Jauharatul Kamâl:

ِ ِّ ّّ
‫اللهم صل وسلم على عين الرحمة الربانية‬
ِ َ ْ ّ
ِ َْ
ََ ْ َّ َ ّ َ
ّ ُ ّ َ
ِ‫الفهوم‬
ْ ُ ُ ْ

ِ َ ْ َ ِ
‫بمركز‬

ِ َ ِ َ ْ
‫الحائطة‬

ِ َ ّ َ َُ ْ
‫المتحققة‬

ِ َْ ُ َْ َ
‫والياقوتة‬

ِ ِ َ ّ ِ َ ْ ِ َّ َ َُ ْ ِ َ ْ ْ ِ ْ َُ ّ ِ َ َ ْ َ
‫والمعاني، ونور ال َكوان المتكونة الدمي صاحب‬
ِ َِ َ ْ ِ َْ ْ ِ ْ ُ ِ ِ َ ْ ْ ِ ْ ََْ ّ ِ ّّ ْ ّ َ ْ
‫الحق الرباني، البرق ال َسطع بمزُون ال َرباح المالئة‬
ِ ِ
‫لكل متعرض من البحور وال َواني، ونورك الل ّمع‬
َ ِ ْ َُ
ِ َ َْ ِ ْ ُ ُ ْ َ ِ ٍ ّ َ َُ ّ ُ ِ
ّ ُ ّ َ
‫الذي م ل ْت به كونك الحائط بأمكنة المكاني، اللهم‬
ِ َ َ ْ ِ َِ ْ َِ َ ِ َ ْ َ َْ َ ِ ِ َ َ ْ ِ ّ
‫صل وسلم على عين الحق التى تتجلى منها‬
َ ِْ
َّ ََ
ِّ ّ َ ْ ِ َْ
َ ْ َّ َ ّ َ
َ ِ َ ِ ِ َ ْ ْ ِ ْ َ َ ْ ِ َْ ِ ِ َ َ ْ ُ ْ ُ
‫عُروش الحقائق عين المعارف ال َقـوم صراطك‬
‫التآم ال َسقم، اللهم صل وسلم على طلعة الحق‬
ّ َ ْ ِ َ َْ
ََ ْ َّ َ ّ َ ّ ُ ّ ِ َ ْ ْ ّ ّ
ِ َ
‫بالحق الكنز ال َعظم إِفاضتك منك اليك إ ِحاطَة‬
َ َِْ َ ِْ َ َِ َ ِ َ ْ ْ ِ َْ ْ ّ َ ْ ِ
ً َ ِ ِ
‫النور المطلسم صلى ا عليه وعلى آله صل َة‬
ََ َ ِ ََْ ُ
َّ ِ َ َْ ُ ْ ِ ْ ّ
‫. تعرفنا بها إ ِياه‬
ُ ّ َ ِ َُ ّ َ ُ
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan-Mu kepada Nabi
Muhammad. Ia adalah haqiqat rahmat sifat-sifat Tuhan, ia bagaikan mutiara yang
yang mengetahui semua nama-nama (asma’) dan sifat-sifat Allah, ia yang menjadi
pusat pengetahuan yang mencakup seluruh pengetahuan yang diberikan kepada
makhluk, ia yang menjadi penerang (cahaya) segala sesuatu yang ada termasuk
manusia, ia yang membawa (mempunyai) agama Allah, ia adalah al-Haqiqat al-

777
Muhammadiyyah (Hakikat Muhammad) yang bagaikan kilat bahkan lebih dari kilat
yang dibuktikan dengan mengalir dan berlimpah rahmat Tuhan kepada setiap orang
yang menghadap-Nya. seperti halnya para nabi dan para wali, ia yang menjadi
cahaya Tuhan yang menerangi seluruh makhluk di setiap tempat. Ya Allah !
limpahkanlah rahmat dan keselamatan-Mu kepada Nabi Muhammad yang menjadi
‘ain al-Haqq (wujud keadilan, pemilik kebenaran)., telah tampak dari padanya
seluruh Hakikat keadilan yang seperti ‘arsy sebagi sumber seluruh ilmu, yaitu ilmu
Engkau yang terdahulu, jalan Engkau yang sempurna dan lurus. Ya Allah!
limpahkanlah rahmat dan keselamtan-Mu kepada Nabi Muhammad yang
merupakan mazhar (manifestasi) dan tajalli, ia yang menjadi gudang (tempat
penyimpanan) ilmu dan rahmat-Mu Yang Maha Besar, ia tempat datangnya kasihMu, ia yang meliputi seluruh cahaya yang tersimpan. Semoga Allah memberikan
rahmat kepadanya dan kepada keluarganya, yang dengan sebab rahmat tersebut
kami bisa mengetahui haqiqat.”
Shalawat Jauharatul Kamâl adalah salah satu shalawat yang menjadi
Wazhîfah (tugas rutin) dalam Thariqah Tijaniyyah selain shalawat al-Fatih
yang dibaca secara berjamaah ataupun dalam keadaan sendiri. Redaksi
shalawat Jauharatul Kamal diajarkan langsung oleh Sayyidul Wujud Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Sayyidi Syaikh al-Imam
Ahmad Ibn Muhammad At-Tijaniy (1150-1230 H, 1737-1815 M) dalam
keadaan sadar/jaga (bukan mimpi). Sebagaimana dijelaskan oleh Sayyidi
Syaikh al-Imam Muhammad al-Arabiy al-Tijaniy:

ِ
‫جوهرة الكمال من إ ِمــل َء‬
ْ ْ ِ ِ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ
ِ َِ َْ ِ َ ْ ْ ِ َ ِ
‫امـام ال ِرسـال وال َْنبياء‬
ِ ِ َ ْ ّ َِ ْ ِ َِِْ
‫عَلى حبيبه الولـي العالـم‬
َ
ِ ِ َ ِ ْ َ َ َ ْ
‫قطب الورى أَحمـد نجل سالـم‬
َ َ ْ ِ ْ ُ
Artinya:”Shalawat Jauharatul Kamâl berasal dari ucapan Nabi Muhammad yang
merupakan pemimpin para Rasul dan Nabi. Yang disampaikan kepada kekasihnya
seorang wali yang A’lim, manusia terkemuka yaitu Syaikh al-Imam Ahmad alTijaniy merupakan keturunan syaikh Ibn Salim.”[1]

888
berkata:

Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy

ُ ِ َ ُ َ َ ِْ َ َّ َ ِ ََْ ُ
‫ومن توهم أَنه صلى ا عليه وسلم انقطـع جميْع‬
َّ ُ ّ َ ّ َ َ ْ َ َ
ِ ِ َ َ َ َّ َ ِ َْ ُ
‫مَدده على أُمته بموته صلى ا عَليه وسلم كسائر‬
َّ ِ ِْ َ ِ ِ ِّ
ََ ِ ِ َ
ِ ََْ ُ
‫ال َموات ، فقد جهل رتبة النبي صلى ا عليه‬
َّ ّ ِّ ِ َُْ َ ِ َ ْ َ َ
ِ َ ْ ْ
َ ْ ُ َ ْ ِ ََْ
‫وسلم وأ َساء ال َدب معه ويخشى عليه أ َن يموت‬
َ ْ َُ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ
ِ َ ِْ ْ َ َ ْ ِ
‫. كافرا ، إِن لم يتبْ من هذا ال ِعتقاد‬
َُ ْ َ ْ
ِ َ
Artinya:” Siapa saja yang meragukan Rasulullah dengan mengatakan bahwa
bantuan Rasulullah telah terputus kepada umatnya dengan sebab wafatnya beliau
sama seperti halnya mayyit yang lain, maka sungguh ia tidak mengenal sama sekali
akan kedudukan Rasulullah dan ia telah melakukan adab yang buruk kepada
Rasulullah, dikhawatirkan ia mati dalam keadaan kafir jika ia tidak bertaubat dari
keyakinan seperti itu.”[2]
Redaksi Shalawat Jauharatul Kamâl, tampaknya lebih menjelaskan
atau menafsirkan kalimat yang terdapat dalam shalawat al-Fâtih, yakni pada
kalimat (‫ )الفاتح لما اغلق‬Misalnya, shalawat tersebut mengungkapkan sifatَ ِْ ُ َ ِ ِ ِ َ َْ
sifat Nabi Muhammad, sebagai Hakikat rahmat dari sifat-sifat Tuhan, yang
merupakan pusat pengetahuan. Kemudian dikatakan bahwa Nabi
Muhammad, sebagai al-Haqiqat al-Muhammadiyyah yang memiliki sifat yang
dipuji, yang mengalir dan menyinari keseluruh alam. Selanjutnya dikatakan
bahwa Nabi Muhammad, sebagai wujud yang paling sempurna, dengan
ungkapan (‫.)الخاتم لما سبق‬
Makna al-Fâtih li Mâ Ughliqa pada intinya adalah :
1. Nabi

Muhammad s.a.w. adalah sebagai pembuka
ketertutupan segala yang maujûd (ada) di alam.

belenggu

2. Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pembuka keterbelengguan al-

Rahmah al-Ilâhiyyah (kasih sayang Tuhan) bagi para makhluk di alam.

999
3. Hadirnya Nabi Muhammad s.a.w. menjadi pembuka hati yang

terbelenggu oleh syirik.

Sedangkan makna al-Khâtimi li Mâ Sabaq pada intinya adalah :
1. Nabi Muhammad s.a.w. sebagai penutup kenabian dan kerasulan.
2. Nabi Muhammad s.a.w. menjadi kunci kenabian dan kerasulan.
3. Tidak ada harapan kenabian dan kerasulan lagi bagi yang lainnya.

Pemikiran-pemikiran (faham) tasawuf Syaikh Ahmad al-Tijaniy
terkandung dalam penafsirannya tentang makna al-Fâtih li Mâ Ughliq dan alKhâtim li Mâ Sabaq. Syaikh Ahmad al-Tijani mengatakan bahwa al-Fâtih li Mâ
Ughliq mempunyai makna bahwa Nabi Muhammad s.a.w. merupakan
pembuka segala ketertutupan al-Maujûd (yang ada di alam). Alam pada
mulanya terkunci (mughallaq) oleh ketertutupan batin (Hujûbaniyyât alButhn). Wujud Nabi Muhammad s.a.w. menjadi “sebab” atas terbukanya
seluruh belenggu ketertutupan alam dan menjadi “sebab” atas terwujudnya
alam dari “tiada” menjadi “ada”. Karena wujud Nabi Muhammad s.a.w.
alam keluar dari “tiada” menjadi “ada”, dari ketertutupan sifat-sifat batin
menuju terbukanya eksistensi diri alam (nafs al-Akwân) di alam nyata (lahir).
Jika tanpa wujud Nabi Muhammad s.a.w., Allah tidak akan menciptakan
segala sesuatu yang wujud, tidak mengeluarkan alam ini dari “tiada”
menjadi “ada”. Imam Muhammad Ibn Said al-Bushiriy mengatakan dalam
al-Burdah:

ْ َ ُ َ ْ ُ َ َّْ
‫وكيف تدعو إِلى الدنيا ضرورة من‬
َ ْ ُ ْ َ َ َْ َ
ِ َ َ ْ َ ِ َّْ ِ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ
‫لول َه لم تخرج الدنيا من العـدم‬
Artinya:” Bagaimana mungkin kesusahan beliau dapat menyeru kepada dunia,
padahal kalau bukan karena beliau dunia ini tidak tercipta.”
Ungkapan sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. di atas, menunjukan
bahwa Syaikh Ahmad al-Tijaniy merumuskan maqâm Nabi Muhammad
s.a.w. sebagaimana telah dikemukakan para sufi terdahulu, terutama dalam
menyifati pemahaman mereka terhadap haqîqah (Hakikat) Nabi Muhammad
s.a.w., tidak dapat dibantah bahwa ia sependapat, bahkan ia menjelaskan
konsep dasar tersebut.
Hal ini, menunjukan bahwa dari aspek pemikiran, Syaikh Ahmad
al-Tijaniy menganut tasawuf falsafi sedangkan konsep-konsep dasar

101010
tasawufnya: Nur Muhammad, Ruh Muhammad, al-Haqiqat al-Muhammadiyyah.
Dengan demikian, bahwa corak (paham) tasawuf yang digunakan oleh
Syaikh Ahmad al-Tijaniy adalah corak (paham) tasawuf yang
dikembangkan oleh Imam ‘Abdul Karim al-Jiliy dengan konsep dasar alInsan al-Kamil, yang berasal dari Imam Ibn Arabiy dengan konsep Haqiqat alMuhammadiyah. Terlepas apakah Syekh Ahmad al-Tijani terpengaruh oleh
pemikiran filosofis Abd. Karim al-Jili yang berasal dari Ibn. ‘Arabi atau
tidak, corak pemikiran tasawuf demikian dikembangkan oleh dua sufi
tersebut. Pemikiran Syaikh Ahmad al-Tijaniy “mengawinkan”, menyatukan
kembali dua corak {faham} tasawuf yakni tasawuf amali dan tasawuf falsafi
yang telah “bercerai” sejak abad ketiga Hijriyah sehingga masing-masing
mempunyai metodologi tersendiri.
Inilah yang dimaksud bahwa Thariqat Tijani merupakan thariqat
yang terakhir dan seluruh thariqat akan masuk kedalam lingkup ajarannya,
dalam arti seluruh amalan sufi {wali} dan seluruh corak pemikiran para sufi
terakomodir dalan ajaran thariqat yang dikembangkannya, hal ini bisa
dimengerti karena cahaya maqam wali khatm merupakan sumber seluruh
cahaya kewalian. Sebagai perbandingan seluruh syari’at para nabi
terakomodir kedalam syari’at Nabi Muhammad, karena syari’at para nabi
bersumber dari cahaya Khatm an-Nabiyyin (penutup para nabi).
Keutamaan Shalawat Jauharatul Kamâl
Di antara keutamaan membaca shalawat Jauharatul Kamâl yang
disebutkan langsung oleh Rasulullah s.a.w. kepada Imam Ahmad Ibn
Muhammad al-Tijaniy sebagai berikut :

‫أَن المرة الواحدة تعدل تسبيح العالم ثل َث مرات‬
ٍ ّ َ َ َ ِ َ َ ْ َ ِْْ َ ُ ِ ْ َ َ َ ِ َ ْ َ ّ َ ْ ّ
Artinya:” Membaca shalawat Jauharatul Kamâl sekali, pahalanya menyamai tiga
kali lipat tasbihnya alam.”

ّ ِّ ُ ْ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َْ ََ ٍ ّ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ّ
‫أ َن من قرأَها سبع مرات فأكثر يحضره روح النبي‬
َ َ َ ِ َ َْ ْ ِ َ َُ ْ َ َ َّ َ ِ ََْ ُ
‫صلى ا عليه وسلم والخلفاء ال َربعة ما دام‬
َّ
‫يذكرها‬
َ ُ ُ ْ َ

111111
Artinya:” Siapa yang membacanya 7 kali atau lebih, maka akan didatangi Ruh
Nabi Muhammad dan 4 Khulafaur Rasyidin selama ia dalam keadaan membaca
shalawat itu.”

ّ ِّ ُ ِّ ُ ٍ ّ ِ َْ ْ ِ َ َْ
‫أَن من ل َزمها أَزيد من سبع مَرات يحبه النبي‬
َ َ َ
ْ َ ّ
‫صلى ا عليه وسلم محبة خاصة ول َ يموت حتى‬
َّ ُ ْ ُ َ َ ً ّ َ ً َّ َ َ َّ َ ِ ََْ ُ
َّ
ِ َِْ ْ َ ِ َ ْ ُ َ
‫يكون من ال َولياء‬
Artinya:” Siapa saja yang melazimi membacanya lebih dari 7 kali, maka ia akan
sangat dicintai oleh Rasulullah sebenar-benar cinta khusus dan ia tidak akan
meninggal dunia sehingga menjadi salah satu dari para kekasih Allah.”[3]
Adapun keutamaan shalawat Jauharatul Kamâl yang disebutkan oleh
Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Tijaniy adalah:

ٍ َِ َ ٍ َ َ َ
‫من داوم عليها سبعا عند النوم على طهارة كاملة‬
ََ ِ ْ ّ َ ِْ ً َْ َ ََْ َ َ َ ْ َ
َ َّ َ ِ ََْ ُ
‫وفراش طاهر يرى النبي صلى ا عليه وسلم‬
َّ ّ ِّ
َ َ ٍ ِ َ ٍ َ ِ َ
Artinya:” Siapa saja yang konsisten membacanya 7 kali menjelang tidurnya dalam
keadaan bersuci yang sempurna dan di tempat tidur yang suci (tidak ada najis),
maka ia akan melihat Nabi Muhammad.”[4]

‫قال الشيخ أَحمد التجاني رضي ا عنه أ َعطاني‬
ِ َ ْ ُ َْ ُ
َ ِ َ
ِ َ ّ ُ َ ْ ُ ّْ
َ َ
‫رسول ا صلى ا عليه وسلم صل َة تسمى‬
ّ َ ُ ً َ َ َّ َ ِ ََْ ُ
َّ ِ
ُ ْ ُ َ
‫بجوهرة الكمال من ذكرها اثْنتي عشرة مرة‬
ً ّ َ َ َ ْ َ ْ ََ
َ َ َ َ ْ َ ِ َ َ ْ ِ َ َ ْ َ ِ
‫وقال هذه هدية مني اليك يا رسول ا ,فكأنما‬
َ ََّ َ ِ َ ْ ُ َ َ َ َِْ ِّ ٌ ِّ َ ِ ِ َ : َ َ َ

ِ‫زاره في روضته الشريفة ,وكأنما زار أ َولياء ا‬
َ َِْ َ َ َ ََّ َ ِ َ ِْ ّ
ِ َِ ْ َ
ِ ُ َ َ
121212
‫تعالى والصالحين من أَول الوجود الى وقته وفي‬
ِ َ ِ ِْ َ
َِ ِ ْ ُ ُ ْ ِ ّ ْ ِ َ ِْ ِ ّ َ
َ َ َ
‫رواية الى ال ََبـد‬
ِ
ْ َِ ٍ َ َ ِ
Artinya:” Syaikh Ahmad al-Tijaniy berkata: Rasulullah memberikan kepadaku
redaksi shalawat yang dinamai Jauharatul Kamâl, siapa saja yang telah
membacanya sebanyak 12 kali dan berkata: Shalawat ini aku hadiahkan kepada
engkau Ya rasulullah. Maka seakan-akan ia menziarahi Rasulullah di Raudhahnya
yang mulia dan seolah-olah ia telah menziarahi para wali Allah besera menziarahi
orang-orang shalih dari sejak zaman Nabi Adam sampai waktu ia membacanya
bahkan riwayat lain menyebutkan sampai dunia musnah.”
Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy
mengumpulkan keutamaan shalawat Jauharatul Kamâl dalam Nazham alDurratul Khâridah:

‫بسابعة منها حضور نبينا‬
ََِّ ُ ْ ُ ُ َ ِْ ٍ َ ِ َ ِ
‫مع الخلفاء الراشدين وقدوتي‬
َِ ْ ُ َ َ ِْ ِ ّ ِ َ َُ ْ َ َ
Dengan membaca 7 kali Jauharatul Kamâl, akan hadir Nabi Muhammad beserta
para Khulafaur Rasyidin dan Syekh Ahmad al-Tijaniy.

ً َِْ َ ً ْ ُ ُ َ َ ْ ِ َ ْ ُ ْ ََ
‫ولو دمت ذكرها دهورا طويلة‬
ِ َ ِْ َ ْ ِ َ ّ ِ َ ْ ُ َ َ َ َ
‫لما فارقوك بالذوات الكريمة‬
Seandainya engkau konsisten membacanya sampai masa yang lama, maka mereka
semua tidak akan meninggalkan engkau dengan zat mereka yang mulia.

ِ ّ َّ ِ َ ِ ٍ َ ِْ ُ ِْْ ََ
‫وتغيير جلسة بها للتأدب‬
‫جرى عمل به لدا جل اخوتي‬
َِ ْ ِ ّ ُ َ َ ِ ِ ٌ َ َ
َ َ

131313
Mengubah posisi duduk kepada duduk yang lebih bagus lantaran menjalankan adab
(atas kehadiran Nabi beserta para khalifah dan syaikh Ahmad al-Tijaniy). Adab
seperti itu menjadi kebiasaan di sisi pembesar saudaraku (pengikut Tijaniyyah).

ّ ِّ
‫ومن دام عند النوم سبعا يرى النبي‬
َ َ ً َْ ِ ْ ّ َ ِْ َ َ ْ َ َ
ِ َ ْ ُ ِ َ َ َ ْ َ ِ ْ ُ ُ ْ ِ ْ َ ِ
‫بشرط الوضوء مع طهارة بقعة‬
Siapa saja yang selalu membacanya ketika hendak tidur sebanyak 7 kali, maka ia
akan melihat Nabi Muhammad, dengan syarat ia memiliki wudhu dan tempat
tidurnya suci (tidak ada najis).

ّ ََ ٍ َ ْ َ ْ َ ِ ََْْ َ َ ٍ ََ
‫وتال لها اثنتين مع عشرة كأن‬
ِ َ ْ َ ِ ّ ِّ َ َ ْ َ َ َ
‫ما زار أَحمد النبي بروضة‬
Yang membacanya sebanyak 12 kali seakan-akan ia telah menziarahi Nabi
Muhammad di Raudhah.

‫وكل نبي مع ولي من أ َدما‬
َ َ ْ ِ ّ َِ ْ َ ّ َِ ّ ُ َ
ِ َِْ َ ْ ِ ْ ِِ َ ِ ْ ِ ِ ْ َ
‫الى وقت ذكرها بإذن الوسيلة‬
َِ
Seolah-olah ia juga telah menziarahi seluruh Nabi dan para wali dari sejak zaman
Nabi Adam sampai ketika ia membaca shalawat tersebut dengan catatan bahwa ia
telah mendapat izin dari Syaikh Ahmad al-Tijaniy dan pengikutnya.

ٍ َّ َ ِ َْ ِ ْ ُ ِ َ َ ْ َ ْ ََ
‫وبعد الفراغ قل بقلب مذلة‬
‫اليك رسول ا هذى هديتي‬
ِِّ َ
ِ َ ِ َ ْ ُ َ َ َِْ
Setelah selesai membaca jauharatul kamal maka katakanlah olehmu dengan hati
yang penuh ketundukan dan khusyu’: “Aku hadiahkan shalawat ini kepada engkau
Ya Rasulullah.

141414
ِ ّ ِ َ ِْ َ ُْ َ ِّْ َ ً ْ َ َ
‫وخمسا وستين اتلها عند شدة‬
ِ َ ِْ َ ْ َ َْ ُ ً ّ َ ِ َْ َِْ
‫وللخير مرة بعيد الفريضة‬
Bacalah Jauharatul Kamâl sebanyak 65 kali ketika terjadi kesulitan dan kepelikan
dan bacalah satu kali setiap selesai mengerjakan shalat fardhu untuk mendapatkan
segala kebaikan.[5]
Dikutip dari Risalah:

‫موهبة ذي الجــلل‬
َ َ ْ ْ ِ ُ ََ ْ َ
‫لمن قرأَ جوهـرة الْكمال‬
َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ِ
‫جمع وترتيب‬
‫الحاج رزقي ذوالقرنين أصمت البتاوي‬
‫الراجي الى رحمة ربه العزيز القوي‬
‫غفر ا له ولوالديه عن المساوي‬
‫آمين‬
[1] Syaikh Muhammad al-Arabiy Ibn al-Saih al-Tijaniy, Bughyah al-Mustafid
Syarh Munyah al-Murîd h. 377.
[2] Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul Wahid al-Susiy al-Nazhifiy, alDurrah al-Khâridah Syarh al-Yaqûtah al-Fâridah vol. 4 h. 203.
[3] Syaikh Ali Harazim al-Maghribiy, Jawâhir al-Ma`âni Wa Bulûgh al-Amaniy
Fi Faidh Sayyidî Abi al-‘Abbâs al-Tijâniy vol. 2 h. 260.
[4] Ibid.

151515
[5] Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul Wahid al-Susiy al-Nazhifiy, alDurrah al-Khâridah Syarh al-Yaqûtah al-Fâridah vol. 4 h. 66-67.
Perhatian:
Persyaratan membaca shalawat ini:
1. Wajib bersuci atau berwudhu dengan sempurna .. jika bertayammum

tidak mencukupi syarat dan tidak diperkenankan membaca shalawat
ini

2. Wajib suci tempat, pakaian, badan dari najis dan hadats
3. Wajib dibaca pada tempat yg agak luas sekira muat 6 orang
4. Jangan dibaca saat di kendaraan baik darat, laut maupun udara.
5. Orang yg beristinja’ (cebok) pake tisu atau sejenisnya yang bukan

menggunakan air maka ia tidak diperbolehkan membaca shalawat ini
walaupun ia ketika berwudhu pakai air. Lantaran bersuci yang ia
lakukan tidak tahaqquq (sempurna) kata orang betawi ‘kaga danta’.

6. mendapat izin dari orang yang telah mendapat ijazah dari para

masyâyikh.
(Dikutip dan diselaraskan dari http://www.konsultasisyariah.com/rebowekasan/ dan http://yayasanalmuafah.wordpress.com/2012/09/11/shalawatjauharatul-kamal-fi-madh-khair-al-rijal/)

161616

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Marhamah Saleh
 
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadahKhutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadahMuchammad Dimyati
 
Surah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAW
Surah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAWSurah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAW
Surah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAWParadigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHKhutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHMuchammad Dimyati
 
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud Paradigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadarfrubo
 
Setitik makrifatullah 1
Setitik makrifatullah 1Setitik makrifatullah 1
Setitik makrifatullah 1Rifki Rizal
 
Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Lis Kuw
 
Sharing makrifatullah 1
Sharing makrifatullah 1Sharing makrifatullah 1
Sharing makrifatullah 1Rifki Rizal
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranErwin Wahyu
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43WAN ARIF
 
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhanSlight Hope
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanErwin Wahyu
 

Was ist angesagt? (19)

Bk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dimBk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dim
 
MEMAKNAI MAULID DENGAN SURAH MUHAMMAD
MEMAKNAI MAULID DENGAN SURAH MUHAMMADMEMAKNAI MAULID DENGAN SURAH MUHAMMAD
MEMAKNAI MAULID DENGAN SURAH MUHAMMAD
 
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)Presentasi Fiqh 12 (Waris)
Presentasi Fiqh 12 (Waris)
 
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadahKhutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
Khutbah Urgensi Ikhlas dalam setiap ibadah
 
Surah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAW
Surah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAWSurah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAW
Surah Al Hadid : Rahsia Kekuatan Ummat Muhammad SAW
 
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHKhutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
 
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
Tasawwur 2.0 : 10 Rumusan dan Teladan Dari Surah Hud
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
 
Makrifatullah
 Makrifatullah Makrifatullah
Makrifatullah
 
Setitik makrifatullah 1
Setitik makrifatullah 1Setitik makrifatullah 1
Setitik makrifatullah 1
 
Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu Ash sidqu wa al-kadzibu
Ash sidqu wa al-kadzibu
 
Tanda akhlak yang baik
Tanda akhlak yang baikTanda akhlak yang baik
Tanda akhlak yang baik
 
Sharing makrifatullah 1
Sharing makrifatullah 1Sharing makrifatullah 1
Sharing makrifatullah 1
 
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-QuranMembuktikan Kebenaran Al-Quran
Membuktikan Kebenaran Al-Quran
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43
 
Selawat 4
Selawat 4Selawat 4
Selawat 4
 
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
10 cara & 10 kiat optimalisasi ramadhan
 
Hadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam NawawiHadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam Nawawi
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
 

Ähnlich wie Mencermati budaya rabu wekasan

Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMuhsin Hariyanto
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburBidak 99
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaHelmon Chan
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uasSiKholis1
 
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th..."Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...Kaminorsabir Kamin
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anridwansyah218
 
009 Asbab al-Nuzul.ppt
009 Asbab al-Nuzul.ppt009 Asbab al-Nuzul.ppt
009 Asbab al-Nuzul.pptADINDA622920
 
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusukperempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusukR&R Darulkautsar
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrHilman Yusri
 
Shalat tahajud
Shalat tahajudShalat tahajud
Shalat tahajudmochdahlan
 
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptAdab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptMuslimMuslim13
 
Tafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahTafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahIdrus Abidin
 
Ratib al-haddad
Ratib al-haddadRatib al-haddad
Ratib al-haddadmas muha
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 

Ähnlich wie Mencermati budaya rabu wekasan (20)

Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasan
 
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah KuburPeringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
Peringatan Keras Untuk Para Penyembah Kubur
 
Ilmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemulaIlmu hadis untuk pemula
Ilmu hadis untuk pemula
 
Fadilah Dzikir
Fadilah DzikirFadilah Dzikir
Fadilah Dzikir
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th..."Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
"Hadith-Hadith Dhaif Bersangkut Haji Yang Dilemahkan Oleh : Al-`Ulwan , Al-Th...
 
Adab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'anAdab terhadap Al-Qur'an
Adab terhadap Al-Qur'an
 
Asas hidup tauhid
Asas hidup tauhidAsas hidup tauhid
Asas hidup tauhid
 
009 Asbab al-Nuzul.ppt
009 Asbab al-Nuzul.ppt009 Asbab al-Nuzul.ppt
009 Asbab al-Nuzul.ppt
 
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusukperempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
 
Dzikir pagi
Dzikir pagiDzikir pagi
Dzikir pagi
 
Shalat tahajud
Shalat tahajudShalat tahajud
Shalat tahajud
 
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAHSHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
SHOLAWAT DAN SHOLAWAT WAHIDIYAH
 
Halaqoh pertama
Halaqoh pertamaHalaqoh pertama
Halaqoh pertama
 
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.pptAdab Interaksi dengan Qur'an.ppt
Adab Interaksi dengan Qur'an.ppt
 
Tafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihahTafsir surah al fatihah
Tafsir surah al fatihah
 
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.idTahlilan madzhab syafi'i    rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Tahlilan madzhab syafi'i rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
 
Ratib al-haddad
Ratib al-haddadRatib al-haddad
Ratib al-haddad
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 

Mehr von Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

Mehr von Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Mencermati budaya rabu wekasan

  • 1. Mencermati Budaya “Rabu Wekasan” Fenomena “Rebo Wekasan” atau yang sering juga disebut orang Jawa dengan sebutan “Rebo Pungkasan”, bukan hanya terjadi di tanah air. Karena ternyata, kaum muslimin di belahan dunia lain juga turut meributkan Rebo Bulan Shafar. Rebo Wekasan (Rebo Pungkasan) dalam bahasa Jawa, ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’ atau ‘Pungkasan’ artinya terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir pada bulan Shafar. Ada Apa Dengan Rebo Wekasan? Mereka yang punya perhatian dengan Rebo Wekasan berkeyakinan bahwa setiap tahun akan turun 320.000 bala’, musibah, atau bencana, dan persitiwa ‘buruk’ itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Shafar. Berarti, peristiwa itu akan terjadi: “hari ini”. Karena keyakinan ini, sebagian orang mengimbau untuk melakukan bentuk ibadah khusus pada hari itu. Terutama orang ‘Syiah’. Di berbagai ‘forum online’, mereka sangat antusias membicarakan budaya Rebo Wekasan ini. Tidak lupa mereka sebutkan sederet amalan sebagai upaya tolak bala’, yang sama sekali tidak pernah dicontohkan dalam Islam (baca: “tidak ada satu pun hadits dan riyawat yang shahih yang bisa dirujuk sebagai acuan dalam hal ini”). Di antara amalan tersebut adalah mengerjakan shalat empat raka’at dengan satu kali salam, dalam rangka tolak bala’. Shalat ini dikerjakan pada waktu dhuha atau setelah terbit matahari. Pada setiap raka’at membaca surat Al-Fatihah kemudian surat Al-Kautsar 17 kali, surat Al-Ikhlas 50 kali, Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nâs) masing-masing satu kali. Ketika salam membaca (potongan) QS Yusuf [12]: 21, ...‫والله غالب على أ َمره ولكن أَكثر الناس ل‬ َ ِ ّ َ َْ ّ ِ ََ ِ ِ ْ ََ ٌ ِ َ ُ ّ َ َ ُ َْ َ ‫.يعلمون‬ “… dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (Potongan) ayat ini dibaca sebanyak 360 kali. 111
  • 2. ‫2)‪Kemudian ditambah dengan Jauharatul Kamâl (teks)1 dan (terjemah‬‬ ‫‪(bacaan yang dianggap di kalangan pengikut tarekat memiliki keutamaan‬‬ ‫‪yang sangat banyak) tiga kali dan ditutup dengan bacaan (QS Ash-Shaffât‬‬ ‫:‪[37]: 180-182) berikut‬‬ ‫َْ ِ ّ ْ َ ِ ّّ ِّ ِ‬ ‫اللهم صل وسلم على عين الرحمة الربانية‬ ‫َ ّ ُ ّ َ ّ َ َّ ْ ََ‬ ‫1‬ ‫َ َْ ُ َْ ِ ْ َُ َ ّ َ ِ ْ َ ِ َ ِ ِ َ ْ َ ِ ْ ُ ُ ْ ِ‬ ‫والياقوتة المتحققة الحائطة بمركز الفهوم‬ ‫َ ْ َ َ ِ ّ َُ ْ ِ ْ ْ َ ِ ْ َُ َ َّ ِ ْ َ ِ ّ َ ِ ِ‬ ‫والمعاني، ونور ال َكوان المتكونة الدمي صاحب‬ ‫ْ َ ّ ْ ّّ ِ ّ ََْ ْ ِ ْ ْ َ ِ ِ ُ ُ ْ ِ ْ َْ ِ ْ َ َِ ِ‬ ‫الحق الرباني، البرق ال َسطع بمزون ال َرباح المالئة‬ ‫ِ ِ‬ ‫لكل متعرض من البحور وال َواني، ونورك الل ّمع‬ ‫َُ ْ ِ َ‬ ‫ِ ُ ّ َُ َ ّ ٍ ِ َ ْ ُ ُ ْ ِ َْ َ ِ‬ ‫َ ّ ُ ّ‬ ‫الذي مل ْت به كونك الحائط بأمكنة المكاني، اللهم‬ ‫ّ ِ ْ َ َ ِ ِ َ َْ َ ْ َ ِ َ َِ ْ َِ ِ ْ َ َ ِ‬ ‫صل وسلم على عين الحق التى تتجلى منها‬ ‫ِْ َ‬ ‫َْ ِ ْ َ ّ ِّ ََ َّ‬ ‫َ ّ َ َّ ْ َ‬ ‫ُ ْ ُ ْ َ َ ِ ِ َْ ِ ْ َ َ ْ ِ ْ ْ َ ِ ِ َ ِ َ‬ ‫عُروش الحقائق عين المعارف ال َقـوم صراطك‬ ‫َْ َ ِ ْ َ ّ‬ ‫التآم ا ل َسقم، اللهم صل وسلم عَلى طلعة الحق‬ ‫ّ ّ ْ ْ َ ِ ّ ُ ّ َ ّ َ َّ ْ َ‬ ‫ِ ْ َ ّ ْ َْ ِ ْ ْ َ ِ َ َِ َ ِْ َ َِْ َ َ َ ِ‬ ‫بالحق الكنز ال َعظم إِفاضتك منك اليك إ ِحاطة‬ ‫ِ ِ َ ً‬ ‫النور المطلسم صلى ا عليه وعلى آله صل َة‬ ‫ُ ََْ ِ َ ََ‬ ‫ّ ْ ِ ْ ُ َْ َ ِ َّ‬ ‫ُ َ ّ َُ ِ َ ّ ُ‬ ‫تعرفنا بها إ ِياه‬ ‫222‬
  • 3. ‫سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلم على‬ ََ ٌ َ َ َ َ ُ ِ َ ّ َ ِ ّ ِ ْ ّ َ َ َّ َ َ ُْ َ ِ َ َ ْ ّ َ ِ ِّ ُ ْ َ ْ َ َ َِ ْ ُ ْ ‫.المرسلين والحمد لله رب العالمين‬ “Maha suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.” Kegiatan ini dilanjutkan dengan memberikan sedekah makanan kepada fakir miskin. Tidak cukup sampai di situ, ada juga yang menyuruh untuk membuat rajah-rajah dengan model tulisan tertentu pada secarik 2 Artinya: Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Rahmat Ketuhanan, mutiara yang terang benderang memancar dengan rahsia pengertian dan pernyataan, cahaya segala sesuatu yang menjadikan manusia wadah Kebenaran Ketuhanan, yang bagaikan kilat memancar dengan melimpahkan curahan rahmat kepada setiap orang yang menghadap-Nya daripada segenap lingkungan dan masa, dan cahayaMU yang bergemerlapan memenuhi dengannya wadah ciptaanMU dengan ketinggian pangkat. Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Hakikat Kebenaran yang mempernyatakan daripadanya naungan seluruh rahsia-rahsia hakikat yang memiliki kearifan tertinggi, yang sentiasa merintis jalanMU yang sempurna. Ya Allah, Limpahilah Rahmat dan Kesejahteraan ke atas Penyeru Kebenaran dengan Kebenaran yang menjadi Gedung Teragung, Sumber bagi segala limpahanMu yang daripadaMU kepadaMU meliputi cahaya yang terpilih. Rahmat Allah ke atasnya juga kepada keluarganya dengan rahmat membukakan kami dengannya haqiqat. Shalawat Jauharatul Kamâl keutamaannya sangat banyak, di antaranya: 1. 1 x shalawat Jauharatul Kamâl menyamai tasbih seluruh alam 3 x. 2. Jika dibaca sebanyak 7 x tiap hari dengan istiqamah Rasulullah s.a.w.. Cinta pada orang tersebut dengan cinta dan perhatian khusus. 3. Jika dibaca 7 x sebelum tidur dengan istiqamah akan bermimpi Rasulullah s.a.w., dengan catatan ketika akan tidur harus memunyai (telah) wudhu' (belum batal) dan pakaian serta tempatnya harus suci. 4. Rasulullah s.a.w. dan sahabat yang empat serta Syeh hadir pada bacaan ke tujuh dan tetap mendampingi sampai berhenti membaca. 5. Jika dibaca 12 x kemudian mengucapkan : Hâdzihi hadiyyatun minnî ilaika yâ Rasullallâh. Artinya: Ini semua hadiah dariku pada Engkau wahai Rasullullah. Maka mendapat keutamaan sebagaimana ziarah kepada Nabi Muhammad s.a.w.. Dan para Auliya' serta shâlihîn dari zaman awwalul wujûd sampai waktu dibaca shalawat Jauharatul Kamâl. 6. Jika mengalami kesulitan yang sangat, bacalah Jauharatul Kamâl 70 x, maka Allah akan melepas kesusahan itu secepatnya. - Dan masih banyak lagi 333
  • 4. kertas, kemudian dimasukkan ke dalam sumur, bak kamar mandi, atau tempat-tempat penampungan air lainnya. Mereka berkeyakinan, siapa yang melakukan ritual tersebut pada rebo wekasan, dia akan terjaga dari segala bentuk musibah dan bencana yang turun ketika itu. Sumber Referensi yang kami jumpai yang membahas masalah ini adalah kitab Kanzun Najah karya Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds. Salah satu tokoh Sufi, murid Zaini Dahlan. Dalam buku tersebut, dia menyatakan di pasal: Hal-hal yang dianjurkan ketika bulan Shafar, ‫اعلم…أن مجموع الذي نقل من كلم الصالحين‬ ‫كما يعلم مما سيأتي أنه ينزل في آخر أربعاء من‬ ‫صفر بلء عظيم، وأن البلء الذي يفرق في سائر‬ ّ ‫السنة كله ينزل في ذلك اليوم، فمن أراد السلمة‬ ‫والحفظ من ذلك فليدع أول يوم من صفر، وكذا‬ ‫في آخر أربعاء منه بهذا الدعاء؛ فمن دعا به دفع‬ ‫ا سبحانه وتعالى عنه شر ذلك البلء. هكذا‬ ّ ‫وجدته بخط بعض الصالحين‬ (Ketahuilah bahwa sekelompok nukilan dari keterangan orang shaleh – sebagaimana nanti akan diketahui – bahwa pada hari rabu terakhir bulan Shafar akan turun bencana besar. Bencana inilah yang akan tersebar di sepanjang tahun itu. Semuanya turun pada hari itu. Siapa yang ingin selamat dan dijaga dari bencana itu, maka berdoalah di tanggal 1 Shafar, demikian pula di hari rabu terakhir dengan doa yang sama. Siapa yang berdoa dengan kalimat itu maka Allah akan menyelamatkannya dari keburuhan musibah tersebut. Inilah yang aku temukan dari tulisan orang-orang shaleh). 444
  • 5. Selanjutnya, penulis menyebutkan beberada doa yang dia ajarkan. (Kanzun Najâh, hlm. 49). Sebagai orang beriman daan meyakini bahwa sumber syariat adalah Al-Quran dan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu saja berita semacam ini tidak boleh kita percaya. Karena kedatangan bencana di muka bumi ini, merupakan sesuatu yang ghaib dan tidak ada yang tahu kecuali Allah. Satu-satunya cara untuk mengetahui hal itu adalah melalui wahyu Al-Quran dan sunah. Sementara penulis sama sekali tidak menyebutkan sumber selain klaim bahwa itu tulisan orang shaleh. Terlebih tidak ada keterangan dari sahabat maupun ulama masa silam yang menyebutkan hal ini. Al-Lajnah ad-Dâimah Li al-Buhûts al-‘Ilmiyah wa al-Iftâ’ (sebuah lembaga kajian dan riset ilmiah dan fatwa di Saudi Arabia) pernah ditanya tentang ritual ‘Rebo Wekasan’ yang dilakukan di akhir Shafar. Jawaban yang diberikan, ‫هذه النافلة المذكورة في السؤال ل نعلم لها أصل‬ ‫من الكتاب ول من السنة، ولم يثبت لدينا أن أحدا‬ ‫من سلف هذه المة وصالحي خلفها عمل بهذه‬ ‫النافلة، بل هي بدعة منكرة، وقد ثبت عن رسول‬ ‫ا صلى ا عليه وسلم أنه قال من أحدث في‬ ‫أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد. ومن نسب هذه‬ ‫الصلة وما ذكر معها إلى النبي صلى ا عليه‬ ‫وسلم أو إلى أحد من الصحابة رضي ا عنهم‬ ‫فقد أعظم الفرية، وعليه من ا ما يستحق من‬ 555
  • 6. ‫عقوبة الكذابين. وبالله التوفيق. وصلى ا على‬ .‫نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم‬ (Amalan seperti yang disebutkan dalam pertanyaan, tidak kami jumpai dalilnya dalam al-Quran dan as-Sunnah. Tidak juga kami ketahui bahwa ada salah satu ulama masa silam dan generasi setelahnya yang mengamalkan ritual ini. Jelas ini adalah perbuatan bid’ah. Dan terdapat hadis shahih dari Nabi s.a.w., beliau bersabda, ّ َ َ ُ َ ُ ِْ َ َْ َ َ َ َِ ْ ‫من أ َحدث فى أَمرنا هذا ما ليس منه فهو رد‬ ِ َ َ ْ ْ َ “Siapa yang membuat hal yang baru dalam agama ini, yang bukan bagian dari agama maka dia tertolak.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dari ‘Aisyah r.a., dan lain-lain) Siapa yang beranggapan ritual semacam ini pernah dilakukan Nabi s.a.w. atau pernah dilakukan sahabat r.a., maka dia telah melakukan “kedustaan yang besar”. Dia berhak mendapatkan hukuman sebagaimana pendusta di sisi Allah). Ingat peringatan Nabi s.a.w.: ‫.ل َ تكذبوا علي ، فإنه من كذب علي فليلج النار‬ ّ ِ ََِْ ّ ََ َ َ َ ْ َ ُ َِّ ّ ََ ُِ ْ َ "Janganlah kalian berdusta terhadapku (atas namaku), karena barangsiapa berdusta terhadapku dia akan masuk neraka." (Hadits Riwayat al-Bukhari dari ‘Ali bin Abi Thalib, Shahîh al-Bukhâriy, I/38, hadits nomor 106) Oleh karena itu, andaikata ada orang yang menganggap bahwa budaya ini adalah bagian dari syari’at Islam, bahkan merupakan ibadah yang disyari’atkan dalam Islam dengan mengatasanamakan Nabi s.a.w. atau para sahabatnya, padahal sama sekali tidak ada tuntunan (rujukan) nashnya, maka yang bersangkutan telah bisa dainggap melakukan ‘bid’ah yang tercela karenanya. Apalagi ketika berbohong dengan menyatakan ‘ada’ tuntunannya dari Nabi s.a.w., maka orang tersebut layak dianggap sebagai ‘orang yang telah melakukan kebohongan atas nama nabi’, dan oleh karenanya ‘pantas’ diancam dengan ancaman sebagaimana yang tersebut dalam hadits di atas. Wallâhu A’lam. 666
  • 7. Lampiran: Shalawat Jauharatul Kamâl: ِ ِّ ّّ ‫اللهم صل وسلم على عين الرحمة الربانية‬ ِ َ ْ ّ ِ َْ ََ ْ َّ َ ّ َ ّ ُ ّ َ ِ‫الفهوم‬ ْ ُ ُ ْ ِ َ ْ َ ِ ‫بمركز‬ ِ َ ِ َ ْ ‫الحائطة‬ ِ َ ّ َ َُ ْ ‫المتحققة‬ ِ َْ ُ َْ َ ‫والياقوتة‬ ِ ِ َ ّ ِ َ ْ ِ َّ َ َُ ْ ِ َ ْ ْ ِ ْ َُ ّ ِ َ َ ْ َ ‫والمعاني، ونور ال َكوان المتكونة الدمي صاحب‬ ِ َِ َ ْ ِ َْ ْ ِ ْ ُ ِ ِ َ ْ ْ ِ ْ ََْ ّ ِ ّّ ْ ّ َ ْ ‫الحق الرباني، البرق ال َسطع بمزُون ال َرباح المالئة‬ ِ ِ ‫لكل متعرض من البحور وال َواني، ونورك الل ّمع‬ َ ِ ْ َُ ِ َ َْ ِ ْ ُ ُ ْ َ ِ ٍ ّ َ َُ ّ ُ ِ ّ ُ ّ َ ‫الذي م ل ْت به كونك الحائط بأمكنة المكاني، اللهم‬ ِ َ َ ْ ِ َِ ْ َِ َ ِ َ ْ َ َْ َ ِ ِ َ َ ْ ِ ّ ‫صل وسلم على عين الحق التى تتجلى منها‬ َ ِْ َّ ََ ِّ ّ َ ْ ِ َْ َ ْ َّ َ ّ َ َ ِ َ ِ ِ َ ْ ْ ِ ْ َ َ ْ ِ َْ ِ ِ َ َ ْ ُ ْ ُ ‫عُروش الحقائق عين المعارف ال َقـوم صراطك‬ ‫التآم ال َسقم، اللهم صل وسلم على طلعة الحق‬ ّ َ ْ ِ َ َْ ََ ْ َّ َ ّ َ ّ ُ ّ ِ َ ْ ْ ّ ّ ِ َ ‫بالحق الكنز ال َعظم إِفاضتك منك اليك إ ِحاطَة‬ َ َِْ َ ِْ َ َِ َ ِ َ ْ ْ ِ َْ ْ ّ َ ْ ِ ً َ ِ ِ ‫النور المطلسم صلى ا عليه وعلى آله صل َة‬ ََ َ ِ ََْ ُ َّ ِ َ َْ ُ ْ ِ ْ ّ ‫. تعرفنا بها إ ِياه‬ ُ ّ َ ِ َُ ّ َ ُ Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan-Mu kepada Nabi Muhammad. Ia adalah haqiqat rahmat sifat-sifat Tuhan, ia bagaikan mutiara yang yang mengetahui semua nama-nama (asma’) dan sifat-sifat Allah, ia yang menjadi pusat pengetahuan yang mencakup seluruh pengetahuan yang diberikan kepada makhluk, ia yang menjadi penerang (cahaya) segala sesuatu yang ada termasuk manusia, ia yang membawa (mempunyai) agama Allah, ia adalah al-Haqiqat al- 777
  • 8. Muhammadiyyah (Hakikat Muhammad) yang bagaikan kilat bahkan lebih dari kilat yang dibuktikan dengan mengalir dan berlimpah rahmat Tuhan kepada setiap orang yang menghadap-Nya. seperti halnya para nabi dan para wali, ia yang menjadi cahaya Tuhan yang menerangi seluruh makhluk di setiap tempat. Ya Allah ! limpahkanlah rahmat dan keselamatan-Mu kepada Nabi Muhammad yang menjadi ‘ain al-Haqq (wujud keadilan, pemilik kebenaran)., telah tampak dari padanya seluruh Hakikat keadilan yang seperti ‘arsy sebagi sumber seluruh ilmu, yaitu ilmu Engkau yang terdahulu, jalan Engkau yang sempurna dan lurus. Ya Allah! limpahkanlah rahmat dan keselamtan-Mu kepada Nabi Muhammad yang merupakan mazhar (manifestasi) dan tajalli, ia yang menjadi gudang (tempat penyimpanan) ilmu dan rahmat-Mu Yang Maha Besar, ia tempat datangnya kasihMu, ia yang meliputi seluruh cahaya yang tersimpan. Semoga Allah memberikan rahmat kepadanya dan kepada keluarganya, yang dengan sebab rahmat tersebut kami bisa mengetahui haqiqat.” Shalawat Jauharatul Kamâl adalah salah satu shalawat yang menjadi Wazhîfah (tugas rutin) dalam Thariqah Tijaniyyah selain shalawat al-Fatih yang dibaca secara berjamaah ataupun dalam keadaan sendiri. Redaksi shalawat Jauharatul Kamal diajarkan langsung oleh Sayyidul Wujud Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Sayyidi Syaikh al-Imam Ahmad Ibn Muhammad At-Tijaniy (1150-1230 H, 1737-1815 M) dalam keadaan sadar/jaga (bukan mimpi). Sebagaimana dijelaskan oleh Sayyidi Syaikh al-Imam Muhammad al-Arabiy al-Tijaniy: ِ ‫جوهرة الكمال من إ ِمــل َء‬ ْ ْ ِ ِ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ِ َِ َْ ِ َ ْ ْ ِ َ ِ ‫امـام ال ِرسـال وال َْنبياء‬ ِ ِ َ ْ ّ َِ ْ ِ َِِْ ‫عَلى حبيبه الولـي العالـم‬ َ ِ ِ َ ِ ْ َ َ َ ْ ‫قطب الورى أَحمـد نجل سالـم‬ َ َ ْ ِ ْ ُ Artinya:”Shalawat Jauharatul Kamâl berasal dari ucapan Nabi Muhammad yang merupakan pemimpin para Rasul dan Nabi. Yang disampaikan kepada kekasihnya seorang wali yang A’lim, manusia terkemuka yaitu Syaikh al-Imam Ahmad alTijaniy merupakan keturunan syaikh Ibn Salim.”[1] 888
  • 9. berkata: Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy ُ ِ َ ُ َ َ ِْ َ َّ َ ِ ََْ ُ ‫ومن توهم أَنه صلى ا عليه وسلم انقطـع جميْع‬ َّ ُ ّ َ ّ َ َ ْ َ َ ِ ِ َ َ َ َّ َ ِ َْ ُ ‫مَدده على أُمته بموته صلى ا عَليه وسلم كسائر‬ َّ ِ ِْ َ ِ ِ ِّ ََ ِ ِ َ ِ ََْ ُ ‫ال َموات ، فقد جهل رتبة النبي صلى ا عليه‬ َّ ّ ِّ ِ َُْ َ ِ َ ْ َ َ ِ َ ْ ْ َ ْ ُ َ ْ ِ ََْ ‫وسلم وأ َساء ال َدب معه ويخشى عليه أ َن يموت‬ َ ْ َُ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ ِ َ ِْ ْ َ َ ْ ِ ‫. كافرا ، إِن لم يتبْ من هذا ال ِعتقاد‬ َُ ْ َ ْ ِ َ Artinya:” Siapa saja yang meragukan Rasulullah dengan mengatakan bahwa bantuan Rasulullah telah terputus kepada umatnya dengan sebab wafatnya beliau sama seperti halnya mayyit yang lain, maka sungguh ia tidak mengenal sama sekali akan kedudukan Rasulullah dan ia telah melakukan adab yang buruk kepada Rasulullah, dikhawatirkan ia mati dalam keadaan kafir jika ia tidak bertaubat dari keyakinan seperti itu.”[2] Redaksi Shalawat Jauharatul Kamâl, tampaknya lebih menjelaskan atau menafsirkan kalimat yang terdapat dalam shalawat al-Fâtih, yakni pada kalimat (‫ )الفاتح لما اغلق‬Misalnya, shalawat tersebut mengungkapkan sifatَ ِْ ُ َ ِ ِ ِ َ َْ sifat Nabi Muhammad, sebagai Hakikat rahmat dari sifat-sifat Tuhan, yang merupakan pusat pengetahuan. Kemudian dikatakan bahwa Nabi Muhammad, sebagai al-Haqiqat al-Muhammadiyyah yang memiliki sifat yang dipuji, yang mengalir dan menyinari keseluruh alam. Selanjutnya dikatakan bahwa Nabi Muhammad, sebagai wujud yang paling sempurna, dengan ungkapan (‫.)الخاتم لما سبق‬ Makna al-Fâtih li Mâ Ughliqa pada intinya adalah : 1. Nabi Muhammad s.a.w. adalah sebagai pembuka ketertutupan segala yang maujûd (ada) di alam. belenggu 2. Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pembuka keterbelengguan al- Rahmah al-Ilâhiyyah (kasih sayang Tuhan) bagi para makhluk di alam. 999
  • 10. 3. Hadirnya Nabi Muhammad s.a.w. menjadi pembuka hati yang terbelenggu oleh syirik. Sedangkan makna al-Khâtimi li Mâ Sabaq pada intinya adalah : 1. Nabi Muhammad s.a.w. sebagai penutup kenabian dan kerasulan. 2. Nabi Muhammad s.a.w. menjadi kunci kenabian dan kerasulan. 3. Tidak ada harapan kenabian dan kerasulan lagi bagi yang lainnya. Pemikiran-pemikiran (faham) tasawuf Syaikh Ahmad al-Tijaniy terkandung dalam penafsirannya tentang makna al-Fâtih li Mâ Ughliq dan alKhâtim li Mâ Sabaq. Syaikh Ahmad al-Tijani mengatakan bahwa al-Fâtih li Mâ Ughliq mempunyai makna bahwa Nabi Muhammad s.a.w. merupakan pembuka segala ketertutupan al-Maujûd (yang ada di alam). Alam pada mulanya terkunci (mughallaq) oleh ketertutupan batin (Hujûbaniyyât alButhn). Wujud Nabi Muhammad s.a.w. menjadi “sebab” atas terbukanya seluruh belenggu ketertutupan alam dan menjadi “sebab” atas terwujudnya alam dari “tiada” menjadi “ada”. Karena wujud Nabi Muhammad s.a.w. alam keluar dari “tiada” menjadi “ada”, dari ketertutupan sifat-sifat batin menuju terbukanya eksistensi diri alam (nafs al-Akwân) di alam nyata (lahir). Jika tanpa wujud Nabi Muhammad s.a.w., Allah tidak akan menciptakan segala sesuatu yang wujud, tidak mengeluarkan alam ini dari “tiada” menjadi “ada”. Imam Muhammad Ibn Said al-Bushiriy mengatakan dalam al-Burdah: ْ َ ُ َ ْ ُ َ َّْ ‫وكيف تدعو إِلى الدنيا ضرورة من‬ َ ْ ُ ْ َ َ َْ َ ِ َ َ ْ َ ِ َّْ ِ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ‫لول َه لم تخرج الدنيا من العـدم‬ Artinya:” Bagaimana mungkin kesusahan beliau dapat menyeru kepada dunia, padahal kalau bukan karena beliau dunia ini tidak tercipta.” Ungkapan sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. di atas, menunjukan bahwa Syaikh Ahmad al-Tijaniy merumuskan maqâm Nabi Muhammad s.a.w. sebagaimana telah dikemukakan para sufi terdahulu, terutama dalam menyifati pemahaman mereka terhadap haqîqah (Hakikat) Nabi Muhammad s.a.w., tidak dapat dibantah bahwa ia sependapat, bahkan ia menjelaskan konsep dasar tersebut. Hal ini, menunjukan bahwa dari aspek pemikiran, Syaikh Ahmad al-Tijaniy menganut tasawuf falsafi sedangkan konsep-konsep dasar 101010
  • 11. tasawufnya: Nur Muhammad, Ruh Muhammad, al-Haqiqat al-Muhammadiyyah. Dengan demikian, bahwa corak (paham) tasawuf yang digunakan oleh Syaikh Ahmad al-Tijaniy adalah corak (paham) tasawuf yang dikembangkan oleh Imam ‘Abdul Karim al-Jiliy dengan konsep dasar alInsan al-Kamil, yang berasal dari Imam Ibn Arabiy dengan konsep Haqiqat alMuhammadiyah. Terlepas apakah Syekh Ahmad al-Tijani terpengaruh oleh pemikiran filosofis Abd. Karim al-Jili yang berasal dari Ibn. ‘Arabi atau tidak, corak pemikiran tasawuf demikian dikembangkan oleh dua sufi tersebut. Pemikiran Syaikh Ahmad al-Tijaniy “mengawinkan”, menyatukan kembali dua corak {faham} tasawuf yakni tasawuf amali dan tasawuf falsafi yang telah “bercerai” sejak abad ketiga Hijriyah sehingga masing-masing mempunyai metodologi tersendiri. Inilah yang dimaksud bahwa Thariqat Tijani merupakan thariqat yang terakhir dan seluruh thariqat akan masuk kedalam lingkup ajarannya, dalam arti seluruh amalan sufi {wali} dan seluruh corak pemikiran para sufi terakomodir dalan ajaran thariqat yang dikembangkannya, hal ini bisa dimengerti karena cahaya maqam wali khatm merupakan sumber seluruh cahaya kewalian. Sebagai perbandingan seluruh syari’at para nabi terakomodir kedalam syari’at Nabi Muhammad, karena syari’at para nabi bersumber dari cahaya Khatm an-Nabiyyin (penutup para nabi). Keutamaan Shalawat Jauharatul Kamâl Di antara keutamaan membaca shalawat Jauharatul Kamâl yang disebutkan langsung oleh Rasulullah s.a.w. kepada Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Tijaniy sebagai berikut : ‫أَن المرة الواحدة تعدل تسبيح العالم ثل َث مرات‬ ٍ ّ َ َ َ ِ َ َ ْ َ ِْْ َ ُ ِ ْ َ َ َ ِ َ ْ َ ّ َ ْ ّ Artinya:” Membaca shalawat Jauharatul Kamâl sekali, pahalanya menyamai tiga kali lipat tasbihnya alam.” ّ ِّ ُ ْ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َْ ََ ٍ ّ َ َ َْ َ َ َ ْ َ ّ ‫أ َن من قرأَها سبع مرات فأكثر يحضره روح النبي‬ َ َ َ ِ َ َْ ْ ِ َ َُ ْ َ َ َّ َ ِ ََْ ُ ‫صلى ا عليه وسلم والخلفاء ال َربعة ما دام‬ َّ ‫يذكرها‬ َ ُ ُ ْ َ 111111
  • 12. Artinya:” Siapa yang membacanya 7 kali atau lebih, maka akan didatangi Ruh Nabi Muhammad dan 4 Khulafaur Rasyidin selama ia dalam keadaan membaca shalawat itu.” ّ ِّ ُ ِّ ُ ٍ ّ ِ َْ ْ ِ َ َْ ‫أَن من ل َزمها أَزيد من سبع مَرات يحبه النبي‬ َ َ َ ْ َ ّ ‫صلى ا عليه وسلم محبة خاصة ول َ يموت حتى‬ َّ ُ ْ ُ َ َ ً ّ َ ً َّ َ َ َّ َ ِ ََْ ُ َّ ِ َِْ ْ َ ِ َ ْ ُ َ ‫يكون من ال َولياء‬ Artinya:” Siapa saja yang melazimi membacanya lebih dari 7 kali, maka ia akan sangat dicintai oleh Rasulullah sebenar-benar cinta khusus dan ia tidak akan meninggal dunia sehingga menjadi salah satu dari para kekasih Allah.”[3] Adapun keutamaan shalawat Jauharatul Kamâl yang disebutkan oleh Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Tijaniy adalah: ٍ َِ َ ٍ َ َ َ ‫من داوم عليها سبعا عند النوم على طهارة كاملة‬ ََ ِ ْ ّ َ ِْ ً َْ َ ََْ َ َ َ ْ َ َ َّ َ ِ ََْ ُ ‫وفراش طاهر يرى النبي صلى ا عليه وسلم‬ َّ ّ ِّ َ َ ٍ ِ َ ٍ َ ِ َ Artinya:” Siapa saja yang konsisten membacanya 7 kali menjelang tidurnya dalam keadaan bersuci yang sempurna dan di tempat tidur yang suci (tidak ada najis), maka ia akan melihat Nabi Muhammad.”[4] ‫قال الشيخ أَحمد التجاني رضي ا عنه أ َعطاني‬ ِ َ ْ ُ َْ ُ َ ِ َ ِ َ ّ ُ َ ْ ُ ّْ َ َ ‫رسول ا صلى ا عليه وسلم صل َة تسمى‬ ّ َ ُ ً َ َ َّ َ ِ ََْ ُ َّ ِ ُ ْ ُ َ ‫بجوهرة الكمال من ذكرها اثْنتي عشرة مرة‬ ً ّ َ َ َ ْ َ ْ ََ َ َ َ َ ْ َ ِ َ َ ْ ِ َ َ ْ َ ِ ‫وقال هذه هدية مني اليك يا رسول ا ,فكأنما‬ َ ََّ َ ِ َ ْ ُ َ َ َ َِْ ِّ ٌ ِّ َ ِ ِ َ : َ َ َ ِ‫زاره في روضته الشريفة ,وكأنما زار أ َولياء ا‬ َ َِْ َ َ َ ََّ َ ِ َ ِْ ّ ِ َِ ْ َ ِ ُ َ َ 121212
  • 13. ‫تعالى والصالحين من أَول الوجود الى وقته وفي‬ ِ َ ِ ِْ َ َِ ِ ْ ُ ُ ْ ِ ّ ْ ِ َ ِْ ِ ّ َ َ َ َ ‫رواية الى ال ََبـد‬ ِ ْ َِ ٍ َ َ ِ Artinya:” Syaikh Ahmad al-Tijaniy berkata: Rasulullah memberikan kepadaku redaksi shalawat yang dinamai Jauharatul Kamâl, siapa saja yang telah membacanya sebanyak 12 kali dan berkata: Shalawat ini aku hadiahkan kepada engkau Ya rasulullah. Maka seakan-akan ia menziarahi Rasulullah di Raudhahnya yang mulia dan seolah-olah ia telah menziarahi para wali Allah besera menziarahi orang-orang shalih dari sejak zaman Nabi Adam sampai waktu ia membacanya bahkan riwayat lain menyebutkan sampai dunia musnah.” Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy mengumpulkan keutamaan shalawat Jauharatul Kamâl dalam Nazham alDurratul Khâridah: ‫بسابعة منها حضور نبينا‬ ََِّ ُ ْ ُ ُ َ ِْ ٍ َ ِ َ ِ ‫مع الخلفاء الراشدين وقدوتي‬ َِ ْ ُ َ َ ِْ ِ ّ ِ َ َُ ْ َ َ Dengan membaca 7 kali Jauharatul Kamâl, akan hadir Nabi Muhammad beserta para Khulafaur Rasyidin dan Syekh Ahmad al-Tijaniy. ً َِْ َ ً ْ ُ ُ َ َ ْ ِ َ ْ ُ ْ ََ ‫ولو دمت ذكرها دهورا طويلة‬ ِ َ ِْ َ ْ ِ َ ّ ِ َ ْ ُ َ َ َ َ ‫لما فارقوك بالذوات الكريمة‬ Seandainya engkau konsisten membacanya sampai masa yang lama, maka mereka semua tidak akan meninggalkan engkau dengan zat mereka yang mulia. ِ ّ َّ ِ َ ِ ٍ َ ِْ ُ ِْْ ََ ‫وتغيير جلسة بها للتأدب‬ ‫جرى عمل به لدا جل اخوتي‬ َِ ْ ِ ّ ُ َ َ ِ ِ ٌ َ َ َ َ 131313
  • 14. Mengubah posisi duduk kepada duduk yang lebih bagus lantaran menjalankan adab (atas kehadiran Nabi beserta para khalifah dan syaikh Ahmad al-Tijaniy). Adab seperti itu menjadi kebiasaan di sisi pembesar saudaraku (pengikut Tijaniyyah). ّ ِّ ‫ومن دام عند النوم سبعا يرى النبي‬ َ َ ً َْ ِ ْ ّ َ ِْ َ َ ْ َ َ ِ َ ْ ُ ِ َ َ َ ْ َ ِ ْ ُ ُ ْ ِ ْ َ ِ ‫بشرط الوضوء مع طهارة بقعة‬ Siapa saja yang selalu membacanya ketika hendak tidur sebanyak 7 kali, maka ia akan melihat Nabi Muhammad, dengan syarat ia memiliki wudhu dan tempat tidurnya suci (tidak ada najis). ّ ََ ٍ َ ْ َ ْ َ ِ ََْْ َ َ ٍ ََ ‫وتال لها اثنتين مع عشرة كأن‬ ِ َ ْ َ ِ ّ ِّ َ َ ْ َ َ َ ‫ما زار أَحمد النبي بروضة‬ Yang membacanya sebanyak 12 kali seakan-akan ia telah menziarahi Nabi Muhammad di Raudhah. ‫وكل نبي مع ولي من أ َدما‬ َ َ ْ ِ ّ َِ ْ َ ّ َِ ّ ُ َ ِ َِْ َ ْ ِ ْ ِِ َ ِ ْ ِ ِ ْ َ ‫الى وقت ذكرها بإذن الوسيلة‬ َِ Seolah-olah ia juga telah menziarahi seluruh Nabi dan para wali dari sejak zaman Nabi Adam sampai ketika ia membaca shalawat tersebut dengan catatan bahwa ia telah mendapat izin dari Syaikh Ahmad al-Tijaniy dan pengikutnya. ٍ َّ َ ِ َْ ِ ْ ُ ِ َ َ ْ َ ْ ََ ‫وبعد الفراغ قل بقلب مذلة‬ ‫اليك رسول ا هذى هديتي‬ ِِّ َ ِ َ ِ َ ْ ُ َ َ َِْ Setelah selesai membaca jauharatul kamal maka katakanlah olehmu dengan hati yang penuh ketundukan dan khusyu’: “Aku hadiahkan shalawat ini kepada engkau Ya Rasulullah. 141414
  • 15. ِ ّ ِ َ ِْ َ ُْ َ ِّْ َ ً ْ َ َ ‫وخمسا وستين اتلها عند شدة‬ ِ َ ِْ َ ْ َ َْ ُ ً ّ َ ِ َْ َِْ ‫وللخير مرة بعيد الفريضة‬ Bacalah Jauharatul Kamâl sebanyak 65 kali ketika terjadi kesulitan dan kepelikan dan bacalah satu kali setiap selesai mengerjakan shalat fardhu untuk mendapatkan segala kebaikan.[5] Dikutip dari Risalah: ‫موهبة ذي الجــلل‬ َ َ ْ ْ ِ ُ ََ ْ َ ‫لمن قرأَ جوهـرة الْكمال‬ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ِ ‫جمع وترتيب‬ ‫الحاج رزقي ذوالقرنين أصمت البتاوي‬ ‫الراجي الى رحمة ربه العزيز القوي‬ ‫غفر ا له ولوالديه عن المساوي‬ ‫آمين‬ [1] Syaikh Muhammad al-Arabiy Ibn al-Saih al-Tijaniy, Bughyah al-Mustafid Syarh Munyah al-Murîd h. 377. [2] Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul Wahid al-Susiy al-Nazhifiy, alDurrah al-Khâridah Syarh al-Yaqûtah al-Fâridah vol. 4 h. 203. [3] Syaikh Ali Harazim al-Maghribiy, Jawâhir al-Ma`âni Wa Bulûgh al-Amaniy Fi Faidh Sayyidî Abi al-‘Abbâs al-Tijâniy vol. 2 h. 260. [4] Ibid. 151515
  • 16. [5] Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul Wahid al-Susiy al-Nazhifiy, alDurrah al-Khâridah Syarh al-Yaqûtah al-Fâridah vol. 4 h. 66-67. Perhatian: Persyaratan membaca shalawat ini: 1. Wajib bersuci atau berwudhu dengan sempurna .. jika bertayammum tidak mencukupi syarat dan tidak diperkenankan membaca shalawat ini 2. Wajib suci tempat, pakaian, badan dari najis dan hadats 3. Wajib dibaca pada tempat yg agak luas sekira muat 6 orang 4. Jangan dibaca saat di kendaraan baik darat, laut maupun udara. 5. Orang yg beristinja’ (cebok) pake tisu atau sejenisnya yang bukan menggunakan air maka ia tidak diperbolehkan membaca shalawat ini walaupun ia ketika berwudhu pakai air. Lantaran bersuci yang ia lakukan tidak tahaqquq (sempurna) kata orang betawi ‘kaga danta’. 6. mendapat izin dari orang yang telah mendapat ijazah dari para masyâyikh. (Dikutip dan diselaraskan dari http://www.konsultasisyariah.com/rebowekasan/ dan http://yayasanalmuafah.wordpress.com/2012/09/11/shalawatjauharatul-kamal-fi-madh-khair-al-rijal/) 161616