SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Page 1 of 20 
Konsep Teks Khutbah Idul Adha 1435 H. 
Mengenang Kembali 
Wasiat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm 
dan Mengharapkan Perubahan Yang Terbaik 
Disampaikan Oleh: 
Muhsin Hariyanto 
Lapangan ASRI, Wirobrajan Yogyakarta 
Sabtu, 4 Oktober 2014
Page 2 of 20
Page 3 of 20 
. 
Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh … 
Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd 
Berabad-abad telah berlalu, di tanah kering dan tandus, di tengah kegersangan kawasan yang meranggas, di atas bukit-bukit bebatuan yang ganas, sebuah cita-cita universal umat manusia dipancangkan. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm, Abu al-Millah, telah memancangkan sebuah cita-cita besar, yang kelak terbukti melahirkan sebuah peradaban besar. Cita-cita kesejahteraan lahir dan batin. Sebuah kehidupan yang secara psikologis mengisyaratkan kenyamanan, ketenteraman, kesentosaan dan secara materi menciptakan kesuburan dan kemakmuran.
Page 4 of 20 
Mari kita baca kembali -- dengan cermat -- ayat al-Quran di bawah ini, 
ۖ 
ۖ 
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS al-Baqarah/2: 126) 
Pada hari ini jutaan manusia, dengan kesadaran keagamaan yang tulus, kembali mengenang peristiwa keagamaan yang sangat
Page 5 of 20 
bernilai itu. Mereka coba merefleksikan maknanya pada berbagai bentuk ritual yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. 
Maka jutaan manusia, dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia, mengumandangkan takbîr, tahmîd, dan tahlîl, sebagai refleksi dari rasa syukur dan sikap kehambaan mereka kepada Allah SWT. Sementara jutaan yang lain sedang membentuk lautan manusia di tanah suci Makkah, menjadi sebuah panorama menakjubkan yang menggambarkan eksistensi manusia di hadapan kebesaran Rabb, Allah Yang Maha Agung. Mereka serempak menyatakan kesediaannya untuk memenuhi panggilan-Nya, “Labbaika Allâhumma labbaîk, labbaika lâ syarika laka labbaîk, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, lâ syarîka lak.” 
Sesungguhnya apa yang dipancangkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm itu adalah sebuah momentum sejarah yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai sekarang ini. Ia menghendaki sebuah masyarakat ideal yang bersih, yang merupakan refleksi otentik interaksinya dengan sistem kepercayaan, nilai- nilai luhur, dan tata aturan (syarî’ah) yang telah menjadi dasar kehidupan bersama. Sebab idealitas dan kebersihan sebuah masyarakat
Page 6 of 20 
hanya mungkin terjadi jika terdapat kesesuaian antara realitas aktual dengan keyakinan (‘aqîdah), nilai-nilai luhur (akhlâq), dan tata aturan (syarî’ah) yang diyakini, yang refleksinya adalah: “terbangunnya kehidupan yang seimbang dan tenteram; sturkturnya yang stabili dan kokoh; dan produktivitasnya laksana kebun yang pohon-pohonnya rindang yang akar-akarnya kokoh menghunjam ke bumi, tertata dan terawat, enak dipandang, dan buah (kemanfaatan)-nya tidak mengenal musim, serta sekaligus menjadi tempat persemaian generasi mendatang. Sebagaimana firman Allah, 
ۗ 
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya
Page 7 of 20 
pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS Ibrâhîm/14: 24-25) 
Sistem kepercayaan, nilai-nilai, dan tata kehidupan yang telah dipancangkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm itulah yang terbukti melahirkan cita-cita ketenteraman dan kemakmuran hidup manusia. Itulah agama Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm, agama Islam yang tulus dan jelas. Tidak ada yang membencinya kecuali orang yang mezalimi, memerbodoh, dan merendahkan diri sendiri. 
Ibrahim ‘Alaihissalâm adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan tata aturan ilahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. “Ketika Allah berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah (berislamlah),” maka ia tidak pernah menunda-nundanya walau hanya sesaat, tidak pernah terbetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi melakukan penyimpangan. Ia menerima perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan. Sebagaimanya firmanNya,
Page 8 of 20 
ۖ 
“Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim pun menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.” (QS al- Baqarah/2: 131) 
Ternyata keislaman Ibrahim ‘Alaihissalâm tidak hanya untuk dirinya sendiri, ketundukannya kepada ajaran-ajaran dan syari’at Allah bukan hanya buat dirinya sendiri, bahkan tidak hanya untuk generasi sezamannya, melainkan untuk seluruh generasi umat manusia. Atas dasar itulah beliau wariskan Islam dan sikap ketundukan kepadanya untuk anak cucu sepeninggalnya, untuk generasi berikutnya sampai akhir masa. 
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ia berkata):
Page 9 of 20 
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".Wahai anak-anakku! Sesungguhnyaa Allah telah memilih agama ini bagimu!” (QS al-Baqarah/2: 132) 
Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh … 
Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd 
Apa yang diwasiatkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm dan Nabi Ya’qub ‘Alaihissalâm tersebut jelas mengisyaratkan agar anak cucu mereka, agar generasi sesudahnya menerima dan menegakkan Islam secara utuh serta konsisten dalam merealisasikan cita-cita kesejahteraan. Ketulusan dalam menerima dan menegakkan Islam serta memiliki konsistensi pada cita-cita luhur adalah jaminan untuk memeroleh kesejahteran hidup. Sebaliknya, ketidakpatuhan dan inkonsistensi kepada Islam dapat menjermuskan kehidupan kaum muslimin ke dalam lembah yang penuh nestapa dan akan menjerembabkan manusia ke dalam krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Mereka akan menjadi generasi yang rapuh, bertolak belakang dengan harapan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm. 
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, empat belas abad lebih yang lalu telah
Page 10 of 20 
memberikan isyarat tentang situasi yang akan menimpa sebuah bangsa yang tidak memiliki konsistensi dalam menjalankan tata aturan agama. Mereka akan dilanda berbagai krisis multi-dimensional yang berkepanjangan. 
Beliau s.a.w. bersabda,
Page 11 of 20 
“Apabila akhir zaman semakin dekat maka banyak orang yang berpakaian jubah, dominasi perdagangan, harta kekayaan melimpah, para pemilik modal diagungkan, kemesuman merajalela, kanak-kanak dijadikan pemimpin, dominasi perempuan, kelaliman penguasa, manipulasi takaran dan timbangan, orang lebih suka memelihara anjing piaraannya daripada anaknya sendiri, tidak menghormati orang yang lebih tua, tidak menyayangi yang kecil, membiaknya anak- anak zina, sampai-sampai orang bisa menyetubuhi perempuan di tengah jalan, maka orang yang paling baik di zaman itu hanya bisa mengatakan: tolonglah kalian menyingkiri dari jalan, mereka berpakaian kulit domba tetapi berhati serigala, orang paling ideal di zaman itu adalah para penjilat.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani dari Abu Dzar al-Ghiffari, dalam kitab al-Mu’jam al-Ausath, Juz V, halaman 126, hadits nomor 4860; dan diriwayatkan juga oleh Al-Hakim dari Abu Dzar al-Ghiffari, dalam kitab
Page 12 of 20 
Al-Mustadrak, Juz III, halaman 386, hadits nomor 5465) 
Fenomena sosial yang dikhawatirkan Rasulullah s.a.w. tersebut pada kenyataannya telah bermunculan di tengah-tengah bangsa yang sedang dirundung krisis multi dimensi ini. Kita dapat menyaksikan lahirnya manusia-manusia yang secara zahir berpenampilan rapih, bersih, menarik, perlente, dengan gaya dan isi pembicaraan yang memukau seolah ingin menggambarkan tingginya kemampuan intelektual mereka dan keberpihakan kepada kebenaran dan keadilan. Padahal, kondisi sebenarnya adalah mereka membenci dan memusuhi tegaknya kebenaran dan keadilan dalam kehidupan bahkan sekedar untuk dirinya sendiri. Orang-orang seperti itulah yang kemudian populer disebut politisi ‘kotor’ dan birokrat ‘culas’. 
Celakanya, tampilan diri yang dapat menutupi dan mengelabui pandangan orang tentang kondisi batin yang sesungguhnya sehingga menjalani hidup penuh dengan kepura- puraan telah menjadi realitas sosial yang membudaya. Akibatnya, terjadi pergeseran norma-norma sosial dan budaya yang pada akhirnya membiakkan berbagai perilaku menyimpang yang berpengaruh besar terhadap
Page 13 of 20 
keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat. 
Tentu saja gaya hidup seperti itulah yang mengobarkan kemunafikan dan kepura-puraan di semua sektor kehidupan. Di sana ada politisi ‘kotor’, birokrat ‘culas’, pemimpin yang tidak berkualitas yang kerjanya hanya mengeruk kekayaan untuk dirinya sendiri, pedagang culas yang tidak mengindahkan norma-norma, para suami-isteri dan orang tua yang tidak berdaya, dan merebaknya dekadensi moral yang dilakukan masyarakat, bukan saja oleh anak- anak muda, tetapi juga orang tua yang seharusnya menjadi teladan bagi yang muda secara terang-terangan. 
Dalam waktu yang sama ketidakberdayaan untuk memberantas berbagai jenis perilaku menyimpang itu telah menyerang semua lapisan masyarakat. Akibatnya persepsi dan pandangan orang menjadi berubah. Perilakunya telah melenceng jauh dari nilai-nilai dan aturan agama. Salah satunya adalah pandangan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesucian diri dari segala perbuatan nista dan dari bahaya hubungan seksual di luar nikah (zina). 
Beberapa tahun belakangan kita merasakan adanya suatu pandangan yang sama di tengah
Page 14 of 20 
masyarakat bahwa berhubungan seksual di luar nikah adalah sesuatu yang sangat aib dan merupakan dosa besar yang harus benar-benar dijauhi, baik oleh yang belum maupun yang sudah menikah. Pandangan ini diterima sebagai suatu norma yang berlaku di masyarakat, sehingga bila ada orang yang melanggarnya akan mendapat perlakuan yang seragam dari seluruh lapisan masyarakat di mana saja. Ia akan menerima sangsi sosial berupa penyingkiran dari pergaulan sosial, dimusuhi, tidak mendapatkan hak-haknya sebagai warga dan sebagainya. Akibatnya, ia akan teralienasi dari masyarakatnya, merasakan kehidupan yang sempit dan tersiksa, serta merasakan sebagai pihak yang ‘terhukum’ Hal ini akan melahirkan perasaan ‘jera’ yang efektif mengurangi frekuensi pengulangan. 
Namun lihatlah kondisi masyarakat kita sekarang ini. Berzina dianggap sebagai salah satu ciri gaya hidup modern dan menutupi aibnya dengan dalih sebagai ’tuntutan zaman’. Kemudian pandangan ini dipopulerkan di tengah masyarakat, sehingga terjadi perubahan- perubahan norma sosial. Berbagai perilaku menyimpang terjadi di mana-mana. Dari mulai kejahatan politik sampai kejahatan moral. Akibatnya masyarakat merasa kesulitan untuk memilah dan membedakan mana perbuatan
Page 15 of 20 
yang baik yang dapat membawa keamanan dan kebahagiaan hidup, dan mana perbuatan buruk yang dapat membawa kesengsaraan pada kehidupan. Akibatnya, bisa telah bisa kita rasakan: “kita akan ‘terus-menerus’ mengalami keterpurukan demi keterpurukan”. 
Celakanya sampai saat ini belum terlihat upaya serius untuk keluar dari krisis yang telah mengepung bangsa ini. Lebih celaka lagi masih terlihat keengganan bangsa ini, termasuk dari kalangan pemimpinnya, untuk kembali ke akar budayanya, yaitu Islam yang dilukiskan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm sebagai satu-satunya jalan menuju pencapaian cita-cita kesejahteraan. Islam adalah satu-satunya jalan menuju masyarakat yang bersih dan berkeadilan. Mudah-mudahan segera hadir seorang pemimpin yang dapat melahirkan transformasi kepemimpinan sehingga memunculkan pemimpin-pemimpin yang bersih dan peduli; yang dapat mengarahkan kehidupan bangsa ini ke cita-cita luhurnya, hidup aman sentosa dan makmur di bawah naungan ridha Ilahi. 
Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh … 
Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd
Page 16 of 20 
Dengan sikap tawakkal, marilah kita berdoa kepada Allah, dengan satu harapan, semoga Allah selalu berkenan untuk memberikan maghfirah dan rahmatNya kepada kita semua,
Page 17 of 20
Page 18 of 20
Page 19 of 20
Page 20 of 20

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pppy1262 k2 rasulullah
Pppy1262 k2 rasulullahPppy1262 k2 rasulullah
Pppy1262 k2 rasulullahizzati2810
 
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XModul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XInsan Cendikia6f
 
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinaBAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinataufikur rohman
 
Rukun ke 5 tadhiyah
Rukun ke 5 tadhiyahRukun ke 5 tadhiyah
Rukun ke 5 tadhiyahartja_id
 
LMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
LMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAMLMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
LMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAMFaizShafie1
 
Tautan kasih
Tautan kasih Tautan kasih
Tautan kasih pida8lama
 
Seri kandi islam 7 jan 2022
Seri kandi islam 7 jan 2022Seri kandi islam 7 jan 2022
Seri kandi islam 7 jan 2022WahibahHTahir
 
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )downloadbukuicibkldk
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Maghfiroh Firoh
 
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabitamierlianitami
 

Was ist angesagt? (15)

Pppy1262 k2 rasulullah
Pppy1262 k2 rasulullahPppy1262 k2 rasulullah
Pppy1262 k2 rasulullah
 
JAUHI ZINA
JAUHI ZINAJAUHI ZINA
JAUHI ZINA
 
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XModul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
 
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zinaBAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
BAB 11 menjaga kehormatan manusia dengan menjauhi zina
 
Rukun ke 5 tadhiyah
Rukun ke 5 tadhiyahRukun ke 5 tadhiyah
Rukun ke 5 tadhiyah
 
LMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
LMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAMLMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
LMCP 1552 PEMBANGUNAN MAPAN DALAM ISLAM
 
Khotbah jumat
Khotbah jumatKhotbah jumat
Khotbah jumat
 
Tautan kasih
Tautan kasih Tautan kasih
Tautan kasih
 
Seri kandi islam 7 jan 2022
Seri kandi islam 7 jan 2022Seri kandi islam 7 jan 2022
Seri kandi islam 7 jan 2022
 
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
BUKU IC I _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( BKLDK )
 
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
Bab viii (sejarah nabi muhammad saw)
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
1.01 dinul islam
1.01 dinul islam1.01 dinul islam
1.01 dinul islam
 
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabiMakalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
Makalah agama islam kelahiran dan dakwah nabi
 
Khutbah jumat
Khutbah jumatKhutbah jumat
Khutbah jumat
 

Ähnlich wie Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.

Kitab 40 tanda akhir zaman
Kitab 40 tanda akhir zamanKitab 40 tanda akhir zaman
Kitab 40 tanda akhir zamanRiez Sullivan
 
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaRizky Maulana
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4xajuten
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiErwin Wahyu
 
Rekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptx
Rekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptxRekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptx
Rekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptxHardikaKhusnulia
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umatAjeng Faiza
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamAzman Ariffin
 
Islam & h.etnik tot
Islam & h.etnik totIslam & h.etnik tot
Islam & h.etnik totCik Akma
 
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdfKHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdfSofyanSkmspd
 
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zinaBab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zinaSiti Khoiriah
 
Akhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejatiAkhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejatiSlight Hope
 
Tarikh tasyrik 2
Tarikh tasyrik 2Tarikh tasyrik 2
Tarikh tasyrik 2mas karebet
 
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluargaIslam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluargaNadia Salsabyla
 
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluargaIslam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluargaNadia Salsabyla
 

Ähnlich wie Konsep teks khutbah idul adha 1435 h. (20)

Kitab 40 tanda akhir zaman
Kitab 40 tanda akhir zamanKitab 40 tanda akhir zaman
Kitab 40 tanda akhir zaman
 
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zinaMenjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
Menjaga martabat manusia dengan menjauhi pergaulan bebas dan zina
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Rekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptx
Rekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptxRekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptx
Rekonstruksi Kejayaan Peradaban Islam.pptx
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umat
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islam
 
Islam & h.etnik tot
Islam & h.etnik totIslam & h.etnik tot
Islam & h.etnik tot
 
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdfKHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
KHUTBAH JUMAT LATIN PERSAUDARAAN ALA RASULULLAH SAW.pdf
 
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zinaBab 5 pergaulan bebas dan zina
Bab 5 pergaulan bebas dan zina
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Kerangka dasar ajaran islam
Kerangka dasar ajaran islamKerangka dasar ajaran islam
Kerangka dasar ajaran islam
 
Islam & Budaya Hibrida
Islam  & Budaya  HibridaIslam  & Budaya  Hibrida
Islam & Budaya Hibrida
 
Akhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejatiAkhlaq muslim sejati
Akhlaq muslim sejati
 
Presentasi agama islam..
Presentasi agama islam..Presentasi agama islam..
Presentasi agama islam..
 
WAQAF
WAQAFWAQAF
WAQAF
 
Tarikh tasyrik 2
Tarikh tasyrik 2Tarikh tasyrik 2
Tarikh tasyrik 2
 
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluargaIslam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
 
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluargaIslam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
Islam mensejahterakan perempuan_dankeluarga
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Mehr von Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

Mehr von Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Konsep teks khutbah idul adha 1435 h.

  • 1. Page 1 of 20 Konsep Teks Khutbah Idul Adha 1435 H. Mengenang Kembali Wasiat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm dan Mengharapkan Perubahan Yang Terbaik Disampaikan Oleh: Muhsin Hariyanto Lapangan ASRI, Wirobrajan Yogyakarta Sabtu, 4 Oktober 2014
  • 3. Page 3 of 20 . Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh … Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd Berabad-abad telah berlalu, di tanah kering dan tandus, di tengah kegersangan kawasan yang meranggas, di atas bukit-bukit bebatuan yang ganas, sebuah cita-cita universal umat manusia dipancangkan. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm, Abu al-Millah, telah memancangkan sebuah cita-cita besar, yang kelak terbukti melahirkan sebuah peradaban besar. Cita-cita kesejahteraan lahir dan batin. Sebuah kehidupan yang secara psikologis mengisyaratkan kenyamanan, ketenteraman, kesentosaan dan secara materi menciptakan kesuburan dan kemakmuran.
  • 4. Page 4 of 20 Mari kita baca kembali -- dengan cermat -- ayat al-Quran di bawah ini, ۖ ۖ “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdo`a: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS al-Baqarah/2: 126) Pada hari ini jutaan manusia, dengan kesadaran keagamaan yang tulus, kembali mengenang peristiwa keagamaan yang sangat
  • 5. Page 5 of 20 bernilai itu. Mereka coba merefleksikan maknanya pada berbagai bentuk ritual yang telah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka jutaan manusia, dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia, mengumandangkan takbîr, tahmîd, dan tahlîl, sebagai refleksi dari rasa syukur dan sikap kehambaan mereka kepada Allah SWT. Sementara jutaan yang lain sedang membentuk lautan manusia di tanah suci Makkah, menjadi sebuah panorama menakjubkan yang menggambarkan eksistensi manusia di hadapan kebesaran Rabb, Allah Yang Maha Agung. Mereka serempak menyatakan kesediaannya untuk memenuhi panggilan-Nya, “Labbaika Allâhumma labbaîk, labbaika lâ syarika laka labbaîk, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, lâ syarîka lak.” Sesungguhnya apa yang dipancangkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm itu adalah sebuah momentum sejarah yang menentukan perjalanan hidup manusia sampai sekarang ini. Ia menghendaki sebuah masyarakat ideal yang bersih, yang merupakan refleksi otentik interaksinya dengan sistem kepercayaan, nilai- nilai luhur, dan tata aturan (syarî’ah) yang telah menjadi dasar kehidupan bersama. Sebab idealitas dan kebersihan sebuah masyarakat
  • 6. Page 6 of 20 hanya mungkin terjadi jika terdapat kesesuaian antara realitas aktual dengan keyakinan (‘aqîdah), nilai-nilai luhur (akhlâq), dan tata aturan (syarî’ah) yang diyakini, yang refleksinya adalah: “terbangunnya kehidupan yang seimbang dan tenteram; sturkturnya yang stabili dan kokoh; dan produktivitasnya laksana kebun yang pohon-pohonnya rindang yang akar-akarnya kokoh menghunjam ke bumi, tertata dan terawat, enak dipandang, dan buah (kemanfaatan)-nya tidak mengenal musim, serta sekaligus menjadi tempat persemaian generasi mendatang. Sebagaimana firman Allah, ۗ “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya
  • 7. Page 7 of 20 pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS Ibrâhîm/14: 24-25) Sistem kepercayaan, nilai-nilai, dan tata kehidupan yang telah dipancangkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm itulah yang terbukti melahirkan cita-cita ketenteraman dan kemakmuran hidup manusia. Itulah agama Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm, agama Islam yang tulus dan jelas. Tidak ada yang membencinya kecuali orang yang mezalimi, memerbodoh, dan merendahkan diri sendiri. Ibrahim ‘Alaihissalâm adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada sistem kepercayaan, nilai-nilai dan tata aturan ilahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. “Ketika Allah berfirman kepadanya, “Tunduk patuhlah (berislamlah),” maka ia tidak pernah menunda-nundanya walau hanya sesaat, tidak pernah terbetik rasa keraguan sedikit pun, apa lagi melakukan penyimpangan. Ia menerima perintah itu dengan seketika dan dengan penuh ketulusan. Sebagaimanya firmanNya,
  • 8. Page 8 of 20 ۖ “Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim pun menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.” (QS al- Baqarah/2: 131) Ternyata keislaman Ibrahim ‘Alaihissalâm tidak hanya untuk dirinya sendiri, ketundukannya kepada ajaran-ajaran dan syari’at Allah bukan hanya buat dirinya sendiri, bahkan tidak hanya untuk generasi sezamannya, melainkan untuk seluruh generasi umat manusia. Atas dasar itulah beliau wariskan Islam dan sikap ketundukan kepadanya untuk anak cucu sepeninggalnya, untuk generasi berikutnya sampai akhir masa. “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub. (Ia berkata):
  • 9. Page 9 of 20 "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".Wahai anak-anakku! Sesungguhnyaa Allah telah memilih agama ini bagimu!” (QS al-Baqarah/2: 132) Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh … Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd Apa yang diwasiatkan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm dan Nabi Ya’qub ‘Alaihissalâm tersebut jelas mengisyaratkan agar anak cucu mereka, agar generasi sesudahnya menerima dan menegakkan Islam secara utuh serta konsisten dalam merealisasikan cita-cita kesejahteraan. Ketulusan dalam menerima dan menegakkan Islam serta memiliki konsistensi pada cita-cita luhur adalah jaminan untuk memeroleh kesejahteran hidup. Sebaliknya, ketidakpatuhan dan inkonsistensi kepada Islam dapat menjermuskan kehidupan kaum muslimin ke dalam lembah yang penuh nestapa dan akan menjerembabkan manusia ke dalam krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Mereka akan menjadi generasi yang rapuh, bertolak belakang dengan harapan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, empat belas abad lebih yang lalu telah
  • 10. Page 10 of 20 memberikan isyarat tentang situasi yang akan menimpa sebuah bangsa yang tidak memiliki konsistensi dalam menjalankan tata aturan agama. Mereka akan dilanda berbagai krisis multi-dimensional yang berkepanjangan. Beliau s.a.w. bersabda,
  • 11. Page 11 of 20 “Apabila akhir zaman semakin dekat maka banyak orang yang berpakaian jubah, dominasi perdagangan, harta kekayaan melimpah, para pemilik modal diagungkan, kemesuman merajalela, kanak-kanak dijadikan pemimpin, dominasi perempuan, kelaliman penguasa, manipulasi takaran dan timbangan, orang lebih suka memelihara anjing piaraannya daripada anaknya sendiri, tidak menghormati orang yang lebih tua, tidak menyayangi yang kecil, membiaknya anak- anak zina, sampai-sampai orang bisa menyetubuhi perempuan di tengah jalan, maka orang yang paling baik di zaman itu hanya bisa mengatakan: tolonglah kalian menyingkiri dari jalan, mereka berpakaian kulit domba tetapi berhati serigala, orang paling ideal di zaman itu adalah para penjilat.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani dari Abu Dzar al-Ghiffari, dalam kitab al-Mu’jam al-Ausath, Juz V, halaman 126, hadits nomor 4860; dan diriwayatkan juga oleh Al-Hakim dari Abu Dzar al-Ghiffari, dalam kitab
  • 12. Page 12 of 20 Al-Mustadrak, Juz III, halaman 386, hadits nomor 5465) Fenomena sosial yang dikhawatirkan Rasulullah s.a.w. tersebut pada kenyataannya telah bermunculan di tengah-tengah bangsa yang sedang dirundung krisis multi dimensi ini. Kita dapat menyaksikan lahirnya manusia-manusia yang secara zahir berpenampilan rapih, bersih, menarik, perlente, dengan gaya dan isi pembicaraan yang memukau seolah ingin menggambarkan tingginya kemampuan intelektual mereka dan keberpihakan kepada kebenaran dan keadilan. Padahal, kondisi sebenarnya adalah mereka membenci dan memusuhi tegaknya kebenaran dan keadilan dalam kehidupan bahkan sekedar untuk dirinya sendiri. Orang-orang seperti itulah yang kemudian populer disebut politisi ‘kotor’ dan birokrat ‘culas’. Celakanya, tampilan diri yang dapat menutupi dan mengelabui pandangan orang tentang kondisi batin yang sesungguhnya sehingga menjalani hidup penuh dengan kepura- puraan telah menjadi realitas sosial yang membudaya. Akibatnya, terjadi pergeseran norma-norma sosial dan budaya yang pada akhirnya membiakkan berbagai perilaku menyimpang yang berpengaruh besar terhadap
  • 13. Page 13 of 20 keamanan dan kenyamanan hidup bermasyarakat. Tentu saja gaya hidup seperti itulah yang mengobarkan kemunafikan dan kepura-puraan di semua sektor kehidupan. Di sana ada politisi ‘kotor’, birokrat ‘culas’, pemimpin yang tidak berkualitas yang kerjanya hanya mengeruk kekayaan untuk dirinya sendiri, pedagang culas yang tidak mengindahkan norma-norma, para suami-isteri dan orang tua yang tidak berdaya, dan merebaknya dekadensi moral yang dilakukan masyarakat, bukan saja oleh anak- anak muda, tetapi juga orang tua yang seharusnya menjadi teladan bagi yang muda secara terang-terangan. Dalam waktu yang sama ketidakberdayaan untuk memberantas berbagai jenis perilaku menyimpang itu telah menyerang semua lapisan masyarakat. Akibatnya persepsi dan pandangan orang menjadi berubah. Perilakunya telah melenceng jauh dari nilai-nilai dan aturan agama. Salah satunya adalah pandangan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesucian diri dari segala perbuatan nista dan dari bahaya hubungan seksual di luar nikah (zina). Beberapa tahun belakangan kita merasakan adanya suatu pandangan yang sama di tengah
  • 14. Page 14 of 20 masyarakat bahwa berhubungan seksual di luar nikah adalah sesuatu yang sangat aib dan merupakan dosa besar yang harus benar-benar dijauhi, baik oleh yang belum maupun yang sudah menikah. Pandangan ini diterima sebagai suatu norma yang berlaku di masyarakat, sehingga bila ada orang yang melanggarnya akan mendapat perlakuan yang seragam dari seluruh lapisan masyarakat di mana saja. Ia akan menerima sangsi sosial berupa penyingkiran dari pergaulan sosial, dimusuhi, tidak mendapatkan hak-haknya sebagai warga dan sebagainya. Akibatnya, ia akan teralienasi dari masyarakatnya, merasakan kehidupan yang sempit dan tersiksa, serta merasakan sebagai pihak yang ‘terhukum’ Hal ini akan melahirkan perasaan ‘jera’ yang efektif mengurangi frekuensi pengulangan. Namun lihatlah kondisi masyarakat kita sekarang ini. Berzina dianggap sebagai salah satu ciri gaya hidup modern dan menutupi aibnya dengan dalih sebagai ’tuntutan zaman’. Kemudian pandangan ini dipopulerkan di tengah masyarakat, sehingga terjadi perubahan- perubahan norma sosial. Berbagai perilaku menyimpang terjadi di mana-mana. Dari mulai kejahatan politik sampai kejahatan moral. Akibatnya masyarakat merasa kesulitan untuk memilah dan membedakan mana perbuatan
  • 15. Page 15 of 20 yang baik yang dapat membawa keamanan dan kebahagiaan hidup, dan mana perbuatan buruk yang dapat membawa kesengsaraan pada kehidupan. Akibatnya, bisa telah bisa kita rasakan: “kita akan ‘terus-menerus’ mengalami keterpurukan demi keterpurukan”. Celakanya sampai saat ini belum terlihat upaya serius untuk keluar dari krisis yang telah mengepung bangsa ini. Lebih celaka lagi masih terlihat keengganan bangsa ini, termasuk dari kalangan pemimpinnya, untuk kembali ke akar budayanya, yaitu Islam yang dilukiskan oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalâm sebagai satu-satunya jalan menuju pencapaian cita-cita kesejahteraan. Islam adalah satu-satunya jalan menuju masyarakat yang bersih dan berkeadilan. Mudah-mudahan segera hadir seorang pemimpin yang dapat melahirkan transformasi kepemimpinan sehingga memunculkan pemimpin-pemimpin yang bersih dan peduli; yang dapat mengarahkan kehidupan bangsa ini ke cita-cita luhurnya, hidup aman sentosa dan makmur di bawah naungan ridha Ilahi. Ma’âsyiral Muslimîn Rahimakumullâh … Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Wa Lillâhil Hamd
  • 16. Page 16 of 20 Dengan sikap tawakkal, marilah kita berdoa kepada Allah, dengan satu harapan, semoga Allah selalu berkenan untuk memberikan maghfirah dan rahmatNya kepada kita semua,