2. SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN
Respon Pertumbuhan dan Hasil Dua Belas Genotif Kacang
Hijau terhadap Dosis Pupuk Kandang Sapi di Lahan Ultisol
ANDRIA
E1J009033
Jurusan Budidaya Pertanian
Pembimbing Pendamping Pembimbing Utama
Ir. Sigit Sudjatmiko, P.hD Dr. Ir. Catur Herison, M.Sc
GKB 1, Senin 23 Juni 2012
3. Pendahuluan ...
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu
komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan
Rakyat Indonesia.
(a) Lebih tahan kekeringan
(a) Serangan hama dan penyakit lebih sedikit
(b) Dapat dipanen pada umur 55-60 hari
(c) Dapat ditanam pada tanah yang kurang subur
(d) Cara budidayanya mudah
Kendala yang menyebabkan rendahnya produktivitas
di tingkat petani adalah kurang tersedianya benih bermutu dari
varietas unggul, mengalami kekeringan atau kelebihan air,
teknik bercocok tanam belum optimal, gangguan Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT), gulma dan masalah Sosial
Ekonomi.
4. Tantangan pengembangan kacang hijau adalah
peningkatan produktivitas di lahan kering dan mempertahankan
kualitas lahan untuk berproduksi lebih lanjut
Lahan kering di Sumatera seperti ultisol umumnya
tergolong masam dan miskin hara, pengembangan kacang hijau
merupakan solusi murah untuk mengatasi masalah tersebut.
Ultisol sendiri memiliki kandungan pH yang berkisar 3,5 –
5,0 atau disebut masam dan kandungan unsur Al, Fe dan Mn
tinggi, selain itu biologi tanah yang rendah karena kurangnya
kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah.
5. Bahan organik selain dapat meningkatkan kesuburan tanah
dan pH tanah juga mempunyai peran penting dalam memperbaiki
sifat fisik tanah.
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat yang banyak
mengandung air dan lendir pupuk kandang memiliki banyak
keunggulan dibandingkan dengan pupuk sintetis
Pupuk kandang sapi termasuk pupuk dingin karena
perubahan dari bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi
tersedia dalam tanah, berlangsung secara perlahan-lahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan pertumbuhan dan
hasil dua belas genotif kacang hijau pada berbagai taraf dosis pupuk
kandang sapi pada ultisol.
6. METODE PENELITIAN
1. Pelaksanaan
September hingga November 2012 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Unib Medan Baru Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu.
Petak Utama : Anak Petak :
D0 = 0 ton ha-1 V1 = VR 3 V7 = VR 266 ct
D1 = 3 ton ha-1 V2 = VR 61 V8 = VR 341
D2 = 6 ton ha-1 V3 = VR 88 V9 = VR 368
D3 = 9 ton ha-1 V4 = VR 200 V10 = VR 601 m
V5 = VR 204 K V11 = VR 222 walet
V6 = VR 213 K V12 = VR 1074 Vinna-1
144 unit percobaan yang masing-masing berisi 3 baris tanaman.
7. Tahapan Penelitian
1. Pengolahan Lahan
2. Penanaman
3. Pemeliharaan
Pengairan
Penyulaman
Penjarangan
Penyiangan Gulma, dan
Pengendalian Hama dan Penyakit
4. Panen dan Pasca Panen
8. Variabel Pengamatan
1. Tinggi Tanaman (cm)
8. Berat Polong
2. Diameter Batang
9. Bobot Biji Per Tanaman
3. Jumlah Daun
10. Bobot 100 Biji
4. Umur Berbunga
11. Bobot Berangkasan Segar
5. Umur Panen Pertama
12. Bobot Berangkasan Kering
6. Umur Panen Terakhir
13. Indeks Panen
7. Jumlah Polong
9. Analisis Data
Data yang diperoleh dapat diuji dengan menggunakan
dianalisis varian (ANAVA) dengan taraf 5%. Apabila berbeda
nyata maka dapat dilanjutkan dengan analisi Duncan’s Multiple
Range Tes (DMRT).
10. Denah Penelitian
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
U
D2 D1 D0
B T
D0 D2 D3
S
D3 D0 D1
D1 D3 D2
Ukuran Petakan : 9m x 2,5m Jarak A. Petakan : 0,5m Jarak A. Ulangan : 1m