SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
PENGUKURAN LAJU ALIRAN
MUHAMMAD RIO RIZKY SAPUTRA
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
INTRODUCE
Flowmeter
Alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari
suatu fluida yang mengalir pada pipa
PENGUKURAN LAJU ALIRAN
Pengukuran laju aliran dibedakan menjadi 2 :
 Metode Pengukuran Massa (Mass Flow
Rate)
 Metode Pengukuran Volume (Volume Flow
Rate)
PENGUKURAN LAJU ALIRAN
MASS FLOW RATE
The method used to measure mass flow rate is largely
determined by whether the measured quantity is in a solid,
liquid or gaseous state.
 Conveyor-Based Method
 Coriolis Flowmeter
 Thermal Mass flowmeter measurement
 Joint measurement of volume flow rate and fluid
density
CONVEYOR-BASED METHOD
These methods are concerned with measurement
of the flow of solids that are in the form of small
particles.
Mass flow rate
Q = Mv/L
M : mass of material
v : conveyor velocity
L : length of conveyor
CORIOLIS FLOWMETER
The Coriolis flowmeter is primarily used to measure the mass flow rate of
liquids, although it has also been successfully used in some gas-flow
measurement applications.
The net deflection
d = kfR
k : a constant
f : the frequency of the tube vibration
R : the mass flowrate of the fluid inside the tube.
Coriolis meters give excellent accuracy, with measurement
uncertainties of ±0.2% being typical.
THERMAL MASS FLOWMETER MEASUREMENT
Thermal mass flowmeters are
primarily used to measure the
flow rate of gases.
Typical measurement
uncertainty is ±2%.
JOINT MEASUREMENT OF VOLUME FLOW
RATE AND FLUID DENSITY
Before the advent of the Coriolis meter, the usual
way of measuring mass flow rate was to compute
this from separate, simultaneous measurements of
the volume flow rate and the fluid density.
PENGUKURAN LAJU ALIRAN
VOLUME FLOW RATE
 Differential pressure
 Variable area of flowmeter
 Possitive Displacement flowmeter
 Turbine Meters
 Elektromagnetic Flowmeter
 Vortex-shedding flowmeter
 Ultrasonic Flowmeter
 Other Types
VOLUME RATE FLOW METER
DIFFERENTIAL PRESSURE
 Venturi tube
 Oriface plate
 Flow nozel
 Dall flow tube
 Pitot static tube
VENTURI TUBE
 Sebuah Venturi memiliki sensor-
sensor tekanan untuk
mengukur tekanan
diferensial sebelum dan
dalam penyempitan. Metode
ini banyak digunakan untuk
mengukur laju aliran dalam
transmisi gas melalui pipa,
dan telah digunakan sejak
Kekaisaran Romawi times.The
koefisien pelepasan dari
Venturi meter berkisar
0,93-0,97.
DALL FLOW TUBE
 The Dall tabung adalah versi singkat dari
sebuah Venturi meter, dengan
penurunan tekanan yang lebih
rendah daripada lubang pelat.
Seperti halnya dengan aliran ini meter
laju aliran dalam sebuah tabung Dall
ditentukan dengan mengukur
penurunan tekanan yang
disebabkan oleh pembatasan
dalam saluran. Dall tabung secara luas
digunakan untuk mengukur laju aliran
pipeworks besar.
FLOW NOZZLE
For measurements where high
temperatures and velocities are
present, the flow nozzle may provide
a better solution than an orifice
plate. At high velocities, Its construction
makes it substantially more rigid in
adverse conditions and the flow
coefficient data at high Reynolds
numbers is better documented than
for orifice plates. The flow nozzle is
relatively simple and cheap, and
available for many applications in
many materials.
ORIFACE PLATE
Oriface Plate adalah sebuah
piring dengan lubang,
ditempatkan dalam aliran,
dengan mengkonstriksi aliran,
dan mengukur perbedaan
tekanan di sepanjang
penyempitan laju aliran.
kerugian energi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan
Venturi Tube. Ada tiga jenis
lubang: konsentrik, eksentrik,
dan segmental.
ORIFACE PLATE
PITOT TUBE
alat ukur tekanan yang
digunakan untuk mengukur
kecepatan aliran fluida
dengan menentukan
tekanan stagnasi.
Persamaan Bernoulli
digunakan untuk
menghitung tekanan
dinamis dan karenanya
kecepatan fluida.
PITOT TUBE
VARIABLE AREA OF FLOW METER
 Ini merupakan contoh teknologi sederhana dari
variable area of flow meter
 Laju aliran volumetrik yang melalui tabung
runcing sebanding dengan perpindahan float.
 Masih terlalu sederhana, karena masih
bergantung pada gravitasi bumi sehingga harus
di-install secara vertikal
 Fluida bergerak melalui tabung dari bawah ke atas
sehingga menyebabkan penurunan tekanan melintasi
float-nya, yang menghasilkan gaya ke atas dan
menyebabkan float bergerak ke atas tabung. Ketika ini
terjadi, maka luas penampang antara dinding-dinding
tabung dan float-nya (anulus) meningkat (sehingga inilah
istilah variabel-daerah).
 Contoh teknologi terbaru, tidak bergantung pada gravitasi
 Desain seperti ini dapat menyederhanakan instalasi dan
operator menambahkan fleksibilitas, terutama ketika meteran
harus dipasang dalam ruang fisik yang ketat dan instalasi
vertikal tidak mungkin.
 Penggunaan pegas dalam perpindahan float dalam tabung
DIRECT-READING FLOW METER
 memungkinkan pengguna untuk membaca laju aliran
cairan atau gas dalam unit teknik (yaitu, gal / min dan L /
menit) dicetak langsung pada tabung, dengan
menyelaraskan bagian atas mengambang dengan tanda
centang di flowtube.
 Keuntungan dari direct membaca flowmeter adalah
bahwa laju aliran secara harfiah membaca langsung dari
flowtube.
CORRELATED METER
 memiliki skala non-unit (biasanya tanda centang 0-65,
atau 0-150), dan datang dengan lembar data terpisah
yang berhubungan membaca skala pada laju aliran
flowtube ke dalam unit teknik tertentu
 Lembaran korelasi biasanya memberikan 25 atau
sehingga data titik sepanjang skala flowtube, yang
memungkinkan pengguna untuk menentukan laju
aliran yang sebenarnya di gal / menit, L / menit, atau
unit rekayasa yang diperlukan.
CORRELATED METER
 Keuntungan :
 dapat digunakan untuk berbagai gas dan cairan (aliran
yang diwakili oleh unit yang berbeda) dengan memilih
lembar korelasi yang sesuai, di mana tambahan
pembacaan meter langsung akan diperlukan untuk aplikasi
fluida yang berbeda.
 jika tekanan atau temperatur perubahan parameter untuk
aplikasi tertentu, pengguna hanya akan menggunakan
lembar korelasi yang berbeda untuk mencerminkan
parameter baru ini. Sebagai perbandingan, untuk langsung
membaca meter, perubahan dalam parameter operasional
akan kompromi keakuratan meteran, memaksanya untuk
dikembalikan ke pabrik untuk recalibration. Secara umum,
akurasi rata-rata dari variabel-daerah flowmeter adalah ±
2-4% dari fullscale aliran.
KEUNTUNGAN
 Keuntungan utama dari variabel-daerah flowmeter
adalah relatif biaya rendah dan kemudahan instalasi.
Karena kesederhanaan desain, variabel-daerah
meteran praktis bebas pemeliharaan dan, karenanya,
cenderung untuk memiliki kehidupan operasi panjang.
 fleksibilitas dalam menangani berbagai bahan kimia
 Kelebihan dari Teflon flowmeter dengan built-in katup
adalah bahwa Anda tidak hanya dapat memantau laju
aliran fluida, tetapi Anda dapat mengendalikan itu, juga,
dengan membuka dan menutup katup
KERUGIAN
 satu potensi kerugian dari variabel-daerah
flowmeter terjadi ketika suhu dan tekanan fluida
menyimpang dari kalibrasi suhu dan tekanan
 variasi suhu dan tekanan akan menyebabkan gas
untuk memperluas dan kontrak, dan dengan
demikian mengubah kerapatan dan viskositas,
kalibrasi tertentu flowmeter variabel-daerah tidak
akan lagi berlaku sebagai kondisi ini berfluktuasi
 Efek dari perubahan viskositas potensial lain
kelemahan dari variabel-area meter ketika
mengukur cairan
 Intinya adalah bahwa pengguna harus menyadari variasi
antara kondisi kalibrasi dan kondisi operasi untuk aliran
gas, dan harus benar membaca sesuai dengan
rekomendasi pabrik. Beberapa pengguna memiliki
pabrik mengkalibrasi meteran kondisi yang ada, tetapi
hal ini mengasumsikan bahwa kondisi operasional akan
tetap sama-yang jarang mereka lakukan.
APLIKASI
 Mengukur aliran air dan gas pada tumbuhan atau
laboratorium
 Pemantauan garis kimia
 Membersihkan udara instrumen baris (misalnya, jalur
yang menggunakan valved meter)
 Pemantauan pengisian filtrasi
 Pemantauan aliran dalam pencampuran bahan-aplikasi
(misalnya, jalur yang menggunakan valved meter)
 Monitoring hidrolik minyak (walaupun ini mungkin
memerlukan kalibrasi khusus)
 monitor air untuk makanan & minuman tanaman
TURBIN FLOW METER
 Turbin flow meter (lebih baik digambarkan sebagai
turbin aksial) menerjemahkan tindakan mekanik dari
turbin berputar dalam cairan mengalir di sekitar sebuah
sumbu yang menjadi pengguna dapat dibaca oleh laju
aliran (gpm, lpm, dll). Turbin cenderung memiliki semua
aliran perjalanan di sekitarnya.
TURBIN FLOW METER
 Roda turbin diatur di jalur aliran fluida. Fluida yang
mengalir pada sudu turbin, memberikan gaya ke
permukaan dan pengaturan bilah rotor bergerak. Ketika
kecepatan rotasi yang mantap telah tercapai, kecepatan
sebanding dengan kecepatan cairan.
 Meteran terdiri dari multi-baling berbilah terpasang
pada sudut yang tepat terhadap aliran dan tergantung
pada aliran fluida pada free-running bearing
 Turbin arus meter digunakan untuk pengukuran gas
alam dan cairan mengalir
TURBIN FLOW METER
 Dalam turbin flowmeter, turbin bersama dengan rotor
berada dalam pipa dimana cairan akan dilewatkan pada
pipa tersebut. Rotor akan berputar karena gerakan dari
cairan. Kecepatan putaran rotor akan sebanding dengan
kecepatan aliran, kemudian dari putaran rotor tersebut
akan diubah menjadi pulsa elektrik oleh koil bermagnet
yang berada pada sisi pipa. Kipas pada turbin akan lewat
dekat koil kemudian membawa pulsa pada koil dan akan
diterima oleh counter/motion sensor. Jumlah pulsa per
detik sebanding dengan kecepatan aliran.
TURBIN FLOW METER
 dapat memiliki akurasi sebesar 0,5% dari pembacaan. Ini
adalah meteran yang sangat akurat dan dapat digunakan
untuk membersihkan cairan dan cairan kental hingga
100 centistokes.
 Minimum 10 diameter pipa lurus pipa pada inlet
diperlukan.
 Output yang paling umum adalah gelombang sinus atau
squarewave sinyal AC frekuensi tetapi dapat dipasang di
atas untuk analog output dan klasifikasi bukti ledakan.
POSITIVE DISPLACEMET FLOWMETER
 Meteran ini digunakan untuk aplikasi cairan ketika
tidak ada pipa lurus yang terpasang, turbin meter
dan paddlewheel sensor yang akan melihat banyak
sekali turbulensi.
 Positive Displacement juga digunakan untuk
viskositas cairan .
POSITIVE DISPLACEMENT
 jenis flow meter yang memerlukan cairan yang diukur
untuk menggantikan komponen mekanis meteran agar
setiap aliran fluida terjadi. Perpindahan positif (PD)
flowmeters membuat pengukuran aliran volumetrik
terbatas mengambil penambahan atau volume dari
fluida.
 Sebuah analogi dasar akan mengadakan sebuah ember
di bawah keran, mengisi ke tingkat satu set, lalu dengan
cepat menggantikannya dengan ember dan waktu lain
tingkat di mana ember diisi (atau jumlah ember untuk
"totalized" aliran) .
 Dengan tekanan dan temperatur yang sesuai
kompensasi, laju aliran massa dapat secara akurat
ditentukan
POSITIVE DISPLACEMENT
 Beberapa bentuk FPD :
 Reciprocating piston / berosilasi piston - masing-masing
piston secara mekanik atau magnetis dioperasikan
untuk mengisi silinder dengan cairan dan kemudian
melaksanakan cairan. Setiap stroke mewakili
pengukuran yang terbatas dari fluida.
 Oval gear - dua berotasi oval disinkronisasi gigi
persneling dengan "menekan" jumlah terbatas cairan
melalui meteran untuk setiap revolusi.
POSITIVE DISPLACEMENT
 Nutating disk - disk dipasang pada sebuah bola adalah
"goyah" tentang akses oleh aliran fluida dan setiap putaran
mewakili jumlah yang terbatas cairan ditransfer.
 Rotary baling-baling - Sebuah memutar impeller yang
mengandung dua atau lebih baling-baling membagi ruang
antara baling-baling ke volume diskrit dan masing-masing
rotasi (atau baling-baling kelulusan) dihitung.
 Diafragma - Fluida ditarik ke sisi inlet diafragma yang
berosilasi dan kemudian menghilangkan ke stopkontak.
Diafragma berosilasi siklus dihitung untuk menentukan laju
aliran.
 Berulang kali perpindahan positif menjebak
flowmeters cairan untuk mengukur aliran. Hal ini
dapat dianggap sebagai berulang kali mengisi
ember dengan cairan sebelum membuang isi hilir.
Berapa kali bahwa ember diisi mewakili aliran.
Banyak flowmeter perpindahan positif geometri
yang tersedia.
ELECTROMAGNETIC FLOWMETERS
• Terbatas pada Conductive fluids
• ketidakakuratan ±1%
• Expensive (material dan penggunaan listrik)
• sinyal voltase 1 mV ketika flow rate 1 m/s
ELECTROMAGNETIC FLOWMETERS
 Mekanisme kerja
Faraday’s Formula
E =V x B x D
where:
E = The voltage generated in a conductor
V = The velocity of the conductor
B = The magnetic field strength
D/L = The length diameter of the conductor
VORTEX SHEDDING FLOWMETERS
• An obstruction in a fluid flow creates vortices in a downstream flow.
• Low Power Consumption
• Inacuracy ±1%
• Turn Off at low flow rates
• In minimum linear Reynolds number constraint, the measurement will not
be accurate
ULTRASONIC FLOWMETERS
 Frekuensi yang dipantulkan oleh sinyal akan
berubah sesuai dengan kecepatan aliran.
 Tidak dibatasi untuk fluida yang konduktif
 Berguna untuk mengukur aliran fluida yang
corrosive
 Dibedakan menjadi dua:
 Doppler Shift Ultrasonic Flowmeters
 Transit Time Ultrasonic Flowmeter
DOPPLER SHIFT ULTRASONIC FLOWMETER
 Konsep utama berdasarkan prinsip kerja hukum Doppler
 Frekuensi antara 0,5 MHz-20 MHz
 Mekanisme kerja :
Transmission Frequency (ft) yang terpancar kedalam aliran fluida kemudian
dimodifikasi oleh pantulan yang berasal dari partikel dan gelembung dan
menghasilkan Received Frequency (fr)
v = c (fr - ft) / 2 ft cosΦ
where
fr = received frequency
ft = transmission frequency
v = fluid flow velocity
Φ = the relative angle between the transmitted
ultrasonic beam and the fluid flow
c = the velocity of sound in the fluid
TRANSIT TIME ULTRASONIC FLOWMETER
 Pengukuran yang berdasarkan perbedaan waktu antara gelombang
transmitter yang telah dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida baik
searah dan berlawanan arah.
Tf = forward transmission time
Tb = backward transmission time
c = kecepatan suara
v = kecepatan aliran
Ff = Frekuensi forward
Fb = Frekuensi backward
INTELEGENT FLOWMETER
Intelegent flowmeter dapat digunakan
dengan baik dalam hubunganya dengan
obstruksi aliran jenis transduser
Salah satu manfaat langsung dari hal ini
yaitu pembatasan aliran pada plat lubang
Pada proses ini,hampir semua jenis data transduser
di masukan ke komputer.
Setelah pengolahan aliran mentah transduser,aliran
komputer mampu menghasilkan aliran pengukuran
yang sangat tinggi akurasi

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasiwandra doank
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizingIffa M.Nisa
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Bung HaFied
 
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)galih
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenSepriSakatsila
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Marfizal Marfizal
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Marfizal Marfizal
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaanAmirul AmMu
 

Was ist angesagt? (20)

Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panasPenerapan hukum fourier pada perpindahan panas
Penerapan hukum fourier pada perpindahan panas
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
pompa
pompapompa
pompa
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran
 
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
 
Pompa sentrifugall
Pompa sentrifugallPompa sentrifugall
Pompa sentrifugall
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02Mekanika fluida 1 pertemuan 02
Mekanika fluida 1 pertemuan 02
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaan
 

Ähnlich wie Pengukuran laju aliran

Ähnlich wie Pengukuran laju aliran (20)

Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7Ppt instrumen bab 7
Ppt instrumen bab 7
 
Kp
KpKp
Kp
 
How to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammadHow to measure preassure & flow utut muhammad
How to measure preassure & flow utut muhammad
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.pptBahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
 
flow
flowflow
flow
 
Chapter flow
Chapter flowChapter flow
Chapter flow
 
Pengaruh pada reaktor air lift rectangular
Pengaruh pada reaktor air lift rectangularPengaruh pada reaktor air lift rectangular
Pengaruh pada reaktor air lift rectangular
 
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptxPPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
PPT_Junior Instrument_Pressure (1).pptx
 
Kelompok 13
Kelompok 13Kelompok 13
Kelompok 13
 
barometer.ppt
barometer.pptbarometer.ppt
barometer.ppt
 
7 pengukuran level
7 pengukuran level7 pengukuran level
7 pengukuran level
 
pengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluidapengukuran tekanan mekanika fluida
pengukuran tekanan mekanika fluida
 
Automatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank systemAutomatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank system
 
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESINPRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
3 flow
3 flow3 flow
3 flow
 
bab 4
bab 4bab 4
bab 4
 
Flow ( aliran)
Flow ( aliran)Flow ( aliran)
Flow ( aliran)
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 

Mehr von M. Rio Rizky Saputra

PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...M. Rio Rizky Saputra
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...M. Rio Rizky Saputra
 
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGPERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGM. Rio Rizky Saputra
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...M. Rio Rizky Saputra
 

Mehr von M. Rio Rizky Saputra (19)

Turbin gas cal.
Turbin gas cal.Turbin gas cal.
Turbin gas cal.
 
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG YANG DILENGK...
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Turbin gas
 
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGPERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
 
Sistem Perpipaan Gas Alam
Sistem Perpipaan Gas AlamSistem Perpipaan Gas Alam
Sistem Perpipaan Gas Alam
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
 
Ocean Energy
Ocean EnergyOcean Energy
Ocean Energy
 
Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
 
pengujian material DT dan NDT
pengujian material DT dan NDTpengujian material DT dan NDT
pengujian material DT dan NDT
 
HEAT TREATMENT MATERIALS
HEAT TREATMENT MATERIALSHEAT TREATMENT MATERIALS
HEAT TREATMENT MATERIALS
 
Baja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - AlBaja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - Al
 
Bearing (bantalan) 2014
Bearing (bantalan) 2014Bearing (bantalan) 2014
Bearing (bantalan) 2014
 
Pembakaran coal
Pembakaran coalPembakaran coal
Pembakaran coal
 
centrifugal pump
centrifugal pumpcentrifugal pump
centrifugal pump
 
Pompa
Pompa Pompa
Pompa
 
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rivets joint
Rivets jointRivets joint
Rivets joint
 

Kürzlich hochgeladen

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Kürzlich hochgeladen (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

Pengukuran laju aliran

  • 1. PENGUKURAN LAJU ALIRAN MUHAMMAD RIO RIZKY SAPUTRA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA
  • 2. INTRODUCE Flowmeter Alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida yang mengalir pada pipa
  • 3. PENGUKURAN LAJU ALIRAN Pengukuran laju aliran dibedakan menjadi 2 :  Metode Pengukuran Massa (Mass Flow Rate)  Metode Pengukuran Volume (Volume Flow Rate)
  • 4. PENGUKURAN LAJU ALIRAN MASS FLOW RATE The method used to measure mass flow rate is largely determined by whether the measured quantity is in a solid, liquid or gaseous state.  Conveyor-Based Method  Coriolis Flowmeter  Thermal Mass flowmeter measurement  Joint measurement of volume flow rate and fluid density
  • 5. CONVEYOR-BASED METHOD These methods are concerned with measurement of the flow of solids that are in the form of small particles. Mass flow rate Q = Mv/L M : mass of material v : conveyor velocity L : length of conveyor
  • 6. CORIOLIS FLOWMETER The Coriolis flowmeter is primarily used to measure the mass flow rate of liquids, although it has also been successfully used in some gas-flow measurement applications. The net deflection d = kfR k : a constant f : the frequency of the tube vibration R : the mass flowrate of the fluid inside the tube. Coriolis meters give excellent accuracy, with measurement uncertainties of ±0.2% being typical.
  • 7. THERMAL MASS FLOWMETER MEASUREMENT Thermal mass flowmeters are primarily used to measure the flow rate of gases. Typical measurement uncertainty is ±2%.
  • 8. JOINT MEASUREMENT OF VOLUME FLOW RATE AND FLUID DENSITY Before the advent of the Coriolis meter, the usual way of measuring mass flow rate was to compute this from separate, simultaneous measurements of the volume flow rate and the fluid density.
  • 9. PENGUKURAN LAJU ALIRAN VOLUME FLOW RATE  Differential pressure  Variable area of flowmeter  Possitive Displacement flowmeter  Turbine Meters  Elektromagnetic Flowmeter  Vortex-shedding flowmeter  Ultrasonic Flowmeter  Other Types
  • 10. VOLUME RATE FLOW METER DIFFERENTIAL PRESSURE  Venturi tube  Oriface plate  Flow nozel  Dall flow tube  Pitot static tube
  • 11. VENTURI TUBE  Sebuah Venturi memiliki sensor- sensor tekanan untuk mengukur tekanan diferensial sebelum dan dalam penyempitan. Metode ini banyak digunakan untuk mengukur laju aliran dalam transmisi gas melalui pipa, dan telah digunakan sejak Kekaisaran Romawi times.The koefisien pelepasan dari Venturi meter berkisar 0,93-0,97.
  • 12. DALL FLOW TUBE  The Dall tabung adalah versi singkat dari sebuah Venturi meter, dengan penurunan tekanan yang lebih rendah daripada lubang pelat. Seperti halnya dengan aliran ini meter laju aliran dalam sebuah tabung Dall ditentukan dengan mengukur penurunan tekanan yang disebabkan oleh pembatasan dalam saluran. Dall tabung secara luas digunakan untuk mengukur laju aliran pipeworks besar.
  • 13. FLOW NOZZLE For measurements where high temperatures and velocities are present, the flow nozzle may provide a better solution than an orifice plate. At high velocities, Its construction makes it substantially more rigid in adverse conditions and the flow coefficient data at high Reynolds numbers is better documented than for orifice plates. The flow nozzle is relatively simple and cheap, and available for many applications in many materials.
  • 14. ORIFACE PLATE Oriface Plate adalah sebuah piring dengan lubang, ditempatkan dalam aliran, dengan mengkonstriksi aliran, dan mengukur perbedaan tekanan di sepanjang penyempitan laju aliran. kerugian energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Venturi Tube. Ada tiga jenis lubang: konsentrik, eksentrik, dan segmental.
  • 16. PITOT TUBE alat ukur tekanan yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran fluida dengan menentukan tekanan stagnasi. Persamaan Bernoulli digunakan untuk menghitung tekanan dinamis dan karenanya kecepatan fluida.
  • 18. VARIABLE AREA OF FLOW METER  Ini merupakan contoh teknologi sederhana dari variable area of flow meter  Laju aliran volumetrik yang melalui tabung runcing sebanding dengan perpindahan float.  Masih terlalu sederhana, karena masih bergantung pada gravitasi bumi sehingga harus di-install secara vertikal
  • 19.  Fluida bergerak melalui tabung dari bawah ke atas sehingga menyebabkan penurunan tekanan melintasi float-nya, yang menghasilkan gaya ke atas dan menyebabkan float bergerak ke atas tabung. Ketika ini terjadi, maka luas penampang antara dinding-dinding tabung dan float-nya (anulus) meningkat (sehingga inilah istilah variabel-daerah).
  • 20.
  • 21.  Contoh teknologi terbaru, tidak bergantung pada gravitasi  Desain seperti ini dapat menyederhanakan instalasi dan operator menambahkan fleksibilitas, terutama ketika meteran harus dipasang dalam ruang fisik yang ketat dan instalasi vertikal tidak mungkin.  Penggunaan pegas dalam perpindahan float dalam tabung
  • 22.
  • 23. DIRECT-READING FLOW METER  memungkinkan pengguna untuk membaca laju aliran cairan atau gas dalam unit teknik (yaitu, gal / min dan L / menit) dicetak langsung pada tabung, dengan menyelaraskan bagian atas mengambang dengan tanda centang di flowtube.  Keuntungan dari direct membaca flowmeter adalah bahwa laju aliran secara harfiah membaca langsung dari flowtube.
  • 24. CORRELATED METER  memiliki skala non-unit (biasanya tanda centang 0-65, atau 0-150), dan datang dengan lembar data terpisah yang berhubungan membaca skala pada laju aliran flowtube ke dalam unit teknik tertentu  Lembaran korelasi biasanya memberikan 25 atau sehingga data titik sepanjang skala flowtube, yang memungkinkan pengguna untuk menentukan laju aliran yang sebenarnya di gal / menit, L / menit, atau unit rekayasa yang diperlukan.
  • 25. CORRELATED METER  Keuntungan :  dapat digunakan untuk berbagai gas dan cairan (aliran yang diwakili oleh unit yang berbeda) dengan memilih lembar korelasi yang sesuai, di mana tambahan pembacaan meter langsung akan diperlukan untuk aplikasi fluida yang berbeda.  jika tekanan atau temperatur perubahan parameter untuk aplikasi tertentu, pengguna hanya akan menggunakan lembar korelasi yang berbeda untuk mencerminkan parameter baru ini. Sebagai perbandingan, untuk langsung membaca meter, perubahan dalam parameter operasional akan kompromi keakuratan meteran, memaksanya untuk dikembalikan ke pabrik untuk recalibration. Secara umum, akurasi rata-rata dari variabel-daerah flowmeter adalah ± 2-4% dari fullscale aliran.
  • 26. KEUNTUNGAN  Keuntungan utama dari variabel-daerah flowmeter adalah relatif biaya rendah dan kemudahan instalasi. Karena kesederhanaan desain, variabel-daerah meteran praktis bebas pemeliharaan dan, karenanya, cenderung untuk memiliki kehidupan operasi panjang.  fleksibilitas dalam menangani berbagai bahan kimia  Kelebihan dari Teflon flowmeter dengan built-in katup adalah bahwa Anda tidak hanya dapat memantau laju aliran fluida, tetapi Anda dapat mengendalikan itu, juga, dengan membuka dan menutup katup
  • 27. KERUGIAN  satu potensi kerugian dari variabel-daerah flowmeter terjadi ketika suhu dan tekanan fluida menyimpang dari kalibrasi suhu dan tekanan  variasi suhu dan tekanan akan menyebabkan gas untuk memperluas dan kontrak, dan dengan demikian mengubah kerapatan dan viskositas, kalibrasi tertentu flowmeter variabel-daerah tidak akan lagi berlaku sebagai kondisi ini berfluktuasi  Efek dari perubahan viskositas potensial lain kelemahan dari variabel-area meter ketika mengukur cairan
  • 28.  Intinya adalah bahwa pengguna harus menyadari variasi antara kondisi kalibrasi dan kondisi operasi untuk aliran gas, dan harus benar membaca sesuai dengan rekomendasi pabrik. Beberapa pengguna memiliki pabrik mengkalibrasi meteran kondisi yang ada, tetapi hal ini mengasumsikan bahwa kondisi operasional akan tetap sama-yang jarang mereka lakukan.
  • 29. APLIKASI  Mengukur aliran air dan gas pada tumbuhan atau laboratorium  Pemantauan garis kimia  Membersihkan udara instrumen baris (misalnya, jalur yang menggunakan valved meter)  Pemantauan pengisian filtrasi  Pemantauan aliran dalam pencampuran bahan-aplikasi (misalnya, jalur yang menggunakan valved meter)  Monitoring hidrolik minyak (walaupun ini mungkin memerlukan kalibrasi khusus)  monitor air untuk makanan & minuman tanaman
  • 30. TURBIN FLOW METER  Turbin flow meter (lebih baik digambarkan sebagai turbin aksial) menerjemahkan tindakan mekanik dari turbin berputar dalam cairan mengalir di sekitar sebuah sumbu yang menjadi pengguna dapat dibaca oleh laju aliran (gpm, lpm, dll). Turbin cenderung memiliki semua aliran perjalanan di sekitarnya.
  • 31. TURBIN FLOW METER  Roda turbin diatur di jalur aliran fluida. Fluida yang mengalir pada sudu turbin, memberikan gaya ke permukaan dan pengaturan bilah rotor bergerak. Ketika kecepatan rotasi yang mantap telah tercapai, kecepatan sebanding dengan kecepatan cairan.  Meteran terdiri dari multi-baling berbilah terpasang pada sudut yang tepat terhadap aliran dan tergantung pada aliran fluida pada free-running bearing  Turbin arus meter digunakan untuk pengukuran gas alam dan cairan mengalir
  • 32.
  • 33. TURBIN FLOW METER  Dalam turbin flowmeter, turbin bersama dengan rotor berada dalam pipa dimana cairan akan dilewatkan pada pipa tersebut. Rotor akan berputar karena gerakan dari cairan. Kecepatan putaran rotor akan sebanding dengan kecepatan aliran, kemudian dari putaran rotor tersebut akan diubah menjadi pulsa elektrik oleh koil bermagnet yang berada pada sisi pipa. Kipas pada turbin akan lewat dekat koil kemudian membawa pulsa pada koil dan akan diterima oleh counter/motion sensor. Jumlah pulsa per detik sebanding dengan kecepatan aliran.
  • 34. TURBIN FLOW METER  dapat memiliki akurasi sebesar 0,5% dari pembacaan. Ini adalah meteran yang sangat akurat dan dapat digunakan untuk membersihkan cairan dan cairan kental hingga 100 centistokes.  Minimum 10 diameter pipa lurus pipa pada inlet diperlukan.  Output yang paling umum adalah gelombang sinus atau squarewave sinyal AC frekuensi tetapi dapat dipasang di atas untuk analog output dan klasifikasi bukti ledakan.
  • 35. POSITIVE DISPLACEMET FLOWMETER  Meteran ini digunakan untuk aplikasi cairan ketika tidak ada pipa lurus yang terpasang, turbin meter dan paddlewheel sensor yang akan melihat banyak sekali turbulensi.  Positive Displacement juga digunakan untuk viskositas cairan .
  • 36. POSITIVE DISPLACEMENT  jenis flow meter yang memerlukan cairan yang diukur untuk menggantikan komponen mekanis meteran agar setiap aliran fluida terjadi. Perpindahan positif (PD) flowmeters membuat pengukuran aliran volumetrik terbatas mengambil penambahan atau volume dari fluida.  Sebuah analogi dasar akan mengadakan sebuah ember di bawah keran, mengisi ke tingkat satu set, lalu dengan cepat menggantikannya dengan ember dan waktu lain tingkat di mana ember diisi (atau jumlah ember untuk "totalized" aliran) .  Dengan tekanan dan temperatur yang sesuai kompensasi, laju aliran massa dapat secara akurat ditentukan
  • 37. POSITIVE DISPLACEMENT  Beberapa bentuk FPD :  Reciprocating piston / berosilasi piston - masing-masing piston secara mekanik atau magnetis dioperasikan untuk mengisi silinder dengan cairan dan kemudian melaksanakan cairan. Setiap stroke mewakili pengukuran yang terbatas dari fluida.  Oval gear - dua berotasi oval disinkronisasi gigi persneling dengan "menekan" jumlah terbatas cairan melalui meteran untuk setiap revolusi.
  • 38. POSITIVE DISPLACEMENT  Nutating disk - disk dipasang pada sebuah bola adalah "goyah" tentang akses oleh aliran fluida dan setiap putaran mewakili jumlah yang terbatas cairan ditransfer.  Rotary baling-baling - Sebuah memutar impeller yang mengandung dua atau lebih baling-baling membagi ruang antara baling-baling ke volume diskrit dan masing-masing rotasi (atau baling-baling kelulusan) dihitung.  Diafragma - Fluida ditarik ke sisi inlet diafragma yang berosilasi dan kemudian menghilangkan ke stopkontak. Diafragma berosilasi siklus dihitung untuk menentukan laju aliran.
  • 39.  Berulang kali perpindahan positif menjebak flowmeters cairan untuk mengukur aliran. Hal ini dapat dianggap sebagai berulang kali mengisi ember dengan cairan sebelum membuang isi hilir. Berapa kali bahwa ember diisi mewakili aliran. Banyak flowmeter perpindahan positif geometri yang tersedia.
  • 40. ELECTROMAGNETIC FLOWMETERS • Terbatas pada Conductive fluids • ketidakakuratan ±1% • Expensive (material dan penggunaan listrik) • sinyal voltase 1 mV ketika flow rate 1 m/s
  • 41. ELECTROMAGNETIC FLOWMETERS  Mekanisme kerja Faraday’s Formula E =V x B x D where: E = The voltage generated in a conductor V = The velocity of the conductor B = The magnetic field strength D/L = The length diameter of the conductor
  • 42. VORTEX SHEDDING FLOWMETERS • An obstruction in a fluid flow creates vortices in a downstream flow. • Low Power Consumption • Inacuracy ±1% • Turn Off at low flow rates • In minimum linear Reynolds number constraint, the measurement will not be accurate
  • 43. ULTRASONIC FLOWMETERS  Frekuensi yang dipantulkan oleh sinyal akan berubah sesuai dengan kecepatan aliran.  Tidak dibatasi untuk fluida yang konduktif  Berguna untuk mengukur aliran fluida yang corrosive  Dibedakan menjadi dua:  Doppler Shift Ultrasonic Flowmeters  Transit Time Ultrasonic Flowmeter
  • 44. DOPPLER SHIFT ULTRASONIC FLOWMETER  Konsep utama berdasarkan prinsip kerja hukum Doppler  Frekuensi antara 0,5 MHz-20 MHz  Mekanisme kerja : Transmission Frequency (ft) yang terpancar kedalam aliran fluida kemudian dimodifikasi oleh pantulan yang berasal dari partikel dan gelembung dan menghasilkan Received Frequency (fr) v = c (fr - ft) / 2 ft cosΦ where fr = received frequency ft = transmission frequency v = fluid flow velocity Φ = the relative angle between the transmitted ultrasonic beam and the fluid flow c = the velocity of sound in the fluid
  • 45. TRANSIT TIME ULTRASONIC FLOWMETER  Pengukuran yang berdasarkan perbedaan waktu antara gelombang transmitter yang telah dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida baik searah dan berlawanan arah. Tf = forward transmission time Tb = backward transmission time c = kecepatan suara v = kecepatan aliran Ff = Frekuensi forward Fb = Frekuensi backward
  • 46. INTELEGENT FLOWMETER Intelegent flowmeter dapat digunakan dengan baik dalam hubunganya dengan obstruksi aliran jenis transduser Salah satu manfaat langsung dari hal ini yaitu pembatasan aliran pada plat lubang
  • 47. Pada proses ini,hampir semua jenis data transduser di masukan ke komputer. Setelah pengolahan aliran mentah transduser,aliran komputer mampu menghasilkan aliran pengukuran yang sangat tinggi akurasi