Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos berkualitas dengan biaya rendah melalui proses pengomposan. Pengomposan sampah skala rumah tangga dapat mengurangi jumlah sampah di tempat pembuangan akhir serta memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi bagi masyarakat. Dokumen ini menjelaskan proses pembuatan pupuk kompos dari sampah organik dan manfaatnya.
Pelatihan & training pengolahan sampah domestik menjadi pupuk organik
1. LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
(LPPM)
PENGOLAHAN SAMPAH
ORGANIK RUMAH M.
TANGGA
Oleh: M. Muflikh
MENJADI PUPUK KOMPOS
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jumlah sampah terus bertambah namun
kemampuan mengolah belum seimbang.
b. Pencemaran dan bibit penyakit akibat
penumpukan sampah
c. Sampah dapat diolah menjadi pupuk yang
bermanfaat
a.
3. Tujuan Pengomposan
a.
b.
c.
d.
e.
Mengurangi pencemaran dan bibit penyakit.
Mengolah sampah organik menjadi pupuk yang
bernilai ekonomi.
Tersedianya pupuk organik siap pakai bagi
masyarakat.
Meminimalkan jumlah sampah di TPA.
Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap
pemerintah dalam program Indonesia bersih.
4. Pengertian Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang dihasilkan dari
bahan organik tanpa penambahan bahan kimia.
Ciri-ciri Pupuk Kompos
Remah (mudah hancur)
b. berwarna coklat kehitaman
c. Berbau seperti tanah
a.
5. Manfaat Pupuk Organik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Ramah lingkungan
Hemat tempat dan biaya
Meningkatkan unsur hara dalam tanah
Mampu menyerap dan menampung air lebih lama
dibanding dengan pupuk kimia
Membantu pertumbuhan tanaman
Menghasilkan hasil tanaman yang aman bagi
kesehatan manusia
6. Pembuatan Kompos
Bahan Baku Pupuk
Sampah organik
b. Starter
(EM4, MOL, Primad
ek dll)
c. Bahan aditif
(bekatul, serbuk
gergaji dll)
d. Air bersih bebas
clorin
a.
Alat Pembuatan Pupuk
a. Komposter
b. Alat potong
(gunting, pisau, mesi
n potong)
c. Sprayer
7. Reaksi Pengomposan
Bahan Organik+H2O
Unsur hara
T= 30 – 45 °C
CH4 + CO2 +
• Faktor yang berpengaruh
a. pH
b. C/N ratio
c. Waktu tinggal dalam Komposter
d. Ukuran bahan baku
e.
f.
Bahan aditif
Temperatur
9. Kadar NPK Pupuk Kompos dari
Sampah Rumah Tangga
Hasil Penelitian
SNI
Kadar (%)
Pupuk
Padat
Parameter
Kadar (%)
Nitrogen (N)
1.81
Nitrogen (N)
0,40
Phosphor (P)
0.4
Phosphor (P)
0,10
Kalium (K)
1.53
Kalium (K)
0,20
Pupuk
Cair
Parameter
Kadar (mg/L)
Pupuk Cair
komersial
Parameter
Kadar (mg/L)
Nitrogen (N)
134.77
Nitrogen (N)
28,66
Phosphor (P)
102.30
Phosphor (P)
107,44
Kalium (K)
3545
Kalium (K)
721
Pupuk
padat
Parameter
10. PENUTUP
Kesimpulan
a. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos yang
b.
c.
d.
berkualitas dengan biaya relatif rendah.
Pengomposan skala rumah tangga dapat menekan jumlah
sampah di TPA.
Memberikan dampak positif terhadap lingkungan
Masyarakat lebih mandiri terhadap penyediaan pupuk.
• Saran
a. Masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap lingkungannya
dengan mengolah sampah organik menjadi kompos.
b. Membiasakan masyarakat untuk membuang sampah sesuai
jenisnya (organik dan non organik).
c. Agar masyarakat mengolah kompos secara terorganisir
sehingga dapat menjadi lapangan pekerjaan.
11. Analisa Ekonomi
Modal awal
a. Starter Rp 32.000/L
b. Bekatul Rp 3.000/Kg
c. Komposter Rp 17.000/buah
• yang diperlukan untuk membuat kompos dari 4 kg
sampah
a. Starter Rp 160
b. Bekatul Rp 300
c. Komposter Rp 17.000
Biaya total adalah Rp 17.460
12. • Harga pupuk
Padat Rp 800/Kg
Cair Rp 10.000/L
• Dari 4 kg sampah di peroleh
Pupuk padat: 1,5 kg x Rp 800 = Rp 1.200
Pupuk cair: 2 L x Rp 10.000 = Rp 20.000 +
Total
= Rp 21.200
keuntungan = Rp (21.200 - 17.460) = Rp 3.740