1. PENGARUH PEMERAMAN KUAT TEKAN
BEBAS TANAH LEMPUNG BULOH
BEURGANG YANG DISTABILISASI
DENGAN ABU BATUBARA
OLEH :
MUHAMMAD FAUZAN
(110110011)
Pembimbing Utama : Abdul Jalil, ST., MT
Pembimbing Pendamping : Said Jalalul Akbar, ST., MT
Ketua Penguji : Lis Ayu Widari, ST,. MT
Anggota Penguji : Burhanuddin, ST., MT
2. LATAR BELAKANG
Tanah secara pengertian umum dari agregat
(butiran) mineral-mineral padat yang tidak
tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain
dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk
(teknik, dapat didefinisikan sebagai material yang
terdiri yang berpartikel padat) desertai dengan zat
cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong
diantara partikel-partikel padat tersebut.
Dalam dunia teknik sipil tanah merupakan satu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam
perencanaan bangunan-bangunan teknik sipil. Tanah
memiliki peranan penting karena seluruh bangunan
sipil berada diatas tanah.
3. Tanah memiliki spesifikasi yang berbeda dari
setiap jenisnya, sehingga memerlukan
penanganan yang berbeda baik secara
mekanis dan kimia. Penanganan ini tidak bisa
dipisahkan karena saling berhubungan erat
satu dengan yang lainnya. Jika
penanganannya tidak dilakukan dengan tepat
maka akan terjadi kerusakan - kerusakan
struktur bangunan sipil yang ditimbulkan oleh
reaksi tanah baik secara mekanis maupun
kimia.
4. Salah satu metode yang digunakan dalam
memperbaiki keadaan tanah adalah stabilisasi
dan pemeraman. Stabilisasi tanah umumnya
berkaitan dengan bahan campuran yang
digunakan. Pilihan abu batubara sebagai
bahan stabilisasi merupakan alternatif dan
bahan perbandingan dalam penggunaan
bahan stabilisasi tanah lempung. Karena abu
batubara bisa didapat dari hasil-hasil
pembakaran batubara yang dilakukan di PT.
Mifa Bersaudara. Jl.Imam Bonjol, Drien
Rampak, Meulaboh Provinsi Aceh
Darussalam. Dan metode pemeraman tanah
lempung Buloh Beurgang untuk
mensempurnakan kadar air optimum yang
ada didalam tanah.
5. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh abu batubara sebagai bahan
stabilisasi terhadap nilai batas cair, plastis indeks,
berat jenis dan analisa saringan.
Berapakah persantase abu batubara yang harus
ditambah supaya tanah lempung di Buloh
Bergang menghasilkan kuat tekan yang optimal.
Berapa lama waktu pemeraman untuk
mendapatkan nilai kuat tekan (Unconfined
Compression Test) yang optimal dengan proses
pemeraman dalam jangka waktu 1 hari, 4 hari, 7
hari, 14 dan 25 hari.
6. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
campuran Penambahan abu batubara dan variasi
pemeraman terhadap sifat fisis tanah lempung pada
nilai kuat tekan bebas. Sehingga diketahui komposisi
campuran yang paling ideal dan ekonomis sebagai
pengganti pondasi tanah dasar.
7. MANFAAT PENELITIAN
Bahan pertimbangan yang berkaitan dengan
pengambilan kebijaksanaan dan keputusan dalam
pembangunan suatu konstruksi diatas tanah
lempung dengan menggunakan bahan stabilisasi abu
batubara.
Bahan tambahan literarur dan bahan perbandingan
yang berhubungan dengan penelitian stabilisasi
tanah lainnya.
Bahan studi dan referensi bagi para mahasiswa
jurusan teknik sipil.
8. RUANG LINGKUP
PENELITIAN
Variasi waktu pemeraman pada sifat mekanis
tanah adalah : 1 hari, 4 hari, 7 hari, 14 dan 25
hari. Kuat dukung tanah yang diperoleh pada
pengujian ini untuk mengetahui pengaruh
pemeraman terhadap kuat tekan tanah lempung
di buloh beurgang yang distabilisasi dengan abu
batubara.
9. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah
Tanah merupakan endapan-endapan, mineral-
mineral dan bahan organik yang terletak diatas
batuan dasar (bed rock). Proses awal pembentukan
tanah, dapat berupa proses fisik maupun kimia.
Proses fisik terjadi akibat adanya pengaruh air, erosi,
angin, es, manusia, atau perubahan cuaca dan suhu
yang mengakibatkan hancurnya tanah, sedangkan
proses kimia dapat terjadi oleh pengaruh karbon
dioksida, air (terutama yang mengandung asam atau
alkali), oksigen (H.C. Hardiyatmo, 1992).
10. TANAH LEMPUNG
Lempung (clay) merupakan tanah berbutir halus
yang tersusun dari mineral-mineral yang dapat
mengembang. Lempung ekspansif memiliki sifat
khusus yaitu kapasitas pertukaran ion yang tinggi
yang akan mengakibatkan lempung jenis ini
memiliki potensi pengembangan yang cukup tinggi
apabila terjadi perubahan kadar air.
KLAFIKASI TANAH
Suatu klasifikasi mengenai tanah adalah perlu
untuk memberikan gambaran sepintas mengenai
sifat-sifat tanah dalam menghadapi perencanaan
dan pelaksanaan.
11. STABILISASI TANAH LEMPUNG
Stabilisasi merupakan salah satu tindakan ataupun usaha
yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan tanah
dilapangan. Usaha-usaha stabilisasi tanah telah lama
dilakukan penelitian dan pelaksanaan baik secara tradisional
maupun dengan beberapa teknologi.
STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN ABU BATUBARA
Abu batubara atau fly ash adalah material hasil buangan
yang dikumpulkan dari pabrik-pabrik yang menggunakan
batubara sebagai bahan bakarnya. Ketersediaan abu
batubara yang berlimpah-limpah memungkinkan untuk
dimanfaatkan sebagai material konstruksi bangunan.
12. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
Tahap penelitian ini dimulai dari studi literatur
yang dilanjutkan dengan persiapan dan
pengadaan material yaitu, tanah dan abu batu
bara. Tanah yang digunakan adalah tanah
yang berasal dari desa Sido Mulio Kecamatan
Buloh Beurgang Kabupaten Aceh Utara.
Sedangkan abu batubara berasal dari PT. Mifa
Bersaudara Meulaboh Provinsi Aceh
Darussalam.
13. Bagan air pengujian sifat fisik dan
mekanis tanah lempung distabilisasi
dengan abu batubara