Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis puasa dalam Islam, baik yang wajib maupun sunah. Puasa wajib meliputi puasa Ramadan, puasa nazar, puasa kafarat, dan puasa qada'. Sedangkan puasa sunah antara lain puasa Senin-Kamis, puasa 6 hari di bulan Syawal, puasa Arafah, puasa 'Asyura, dan puasa 3 hari setiap bulan. Dokumen ini juga menjelaskan syarat dan rukun puasa serta hal
3. 1. Pengertian
Puasa menurut bahasa adalah menahan atau meninggalkan diri
dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari
makan dan minum serta segala sesuatu yang dapat membatalkan
puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.
2. Macam-macam Puasa Wajib
Puasa yang wajib dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Puasa Ramadan
b. Puasa Nazar
c. Puasa Kafarat
d. Puasa Qada
4. 3. Syarat wajib puasa, yaitu:
•balig
•berakal
•berada di kampung/tidak bepergian
•sanggup/kuat berpuasa
4. Syarat sah puasa, yaitu:
•Islam
•Suci dari haid, nifas, dan wiladah
•Tamzis (dapat membedakan yang
baik dan buruk)
•Berpuasa pada waktunya/bukan
waktu yang terlarang
5. Rukun puasa
Adapun rukun puasa, sebagai berikut:
a) Niat (dilakukan pada malam hari sebelum subuh), jika
dilafalkan sebagai berikut:
َ
َ َ َْ َ تتتتتتتتتَ ََ ْتتتتتتتتوتَدَغ تتتتتتتتتْي ََون
َ ِ ْ تتتتتتتتتَفَِء
َ
َنَّسل َِهِذَٰهِ اَضَم َ ِ ْهَش
ىَلاَعَتَِ ه ِ
َّلِلِة
Artinya: “Saya niat puasa untuk menunaikan kewajiban di bulan
Ramadan karena Allah Taala.”
b) Meninggalkan sesuatu yang dapat membatalkan puasa
6. Hal-hal yang dapat
membatalkan puasa
a) Makan dengan sengaja (jika lupa puasanya tidak batal).
b) Minum dengan sengaja (jika lupa puasanya tidak batal).
c) Memasukkan sesuatu ke dalam perut lewat lubang anggota
badan.
d) Muntah dengan sengaja
e) Melihat bulan yang menunjukkan tanggal 1 Syawal.
f) Datang haid (bagi wanita)
g) Sedang nifas setelah melahirkan
h) Hilang ingatan/gila
i) Murtad/keluar dari Islam
j) Dan pembatal-pembatal puasa lainnya
5. 7. Orang yang boleh tidak puasa
Orang yang diperbolehkan tidak puasa sebagai berikut:
• Orang yang sedang sakit tidak kuasa berpuasa, atau apabila berpuasa penyakitnya akan
semakin parah.
• Orang yang dalam perjalanan jauh (+80,640 km), boleh berbuka tetapi setelah bulan
Ramadan ia wajib mengqada puasa yang ditin
• Orang tua yang sudah lemah dan tidak kuat lagi berpuasa maka dia boleh berbuka dan wajib
membayar fidyah (bersedekah) tiap hari ¾ liter beras atau yang sama dengan itu (makanan
yang mengenyangkan) kepada fakir miskin (jika dia orang yang mampu).
• Orang yang hamil dan orang yang menyusui anak, kalau dia takut terjadinya mudarat kepada
dirinya dan anaknya maka boleh meninggalkan puasa dan wajib mengqada.
6. 8. Hal-hal yang harus dihindari ketika berpuasa
Ketika berpuasa kita harus menghindari perbuatan-perbuatan yang tercela, karena itu dapat
menghilangkan pahala puasa, hal-hal tersebut antara lain:
a. Memfitnah/mencela
b. Menggunjing dan marah
c. Mencuri, menipu dan berdusta
d. Melihat perbuatan-perbuatan maksiat
e. Memandang wanita dengan syahwat
f. Bercerita atau mendengarkan cerita bohong.
9. Sunah puasa
Sunah puasa sebagai berikut:
a. Menyegerakan berbuka apabila telah nyata dan yakin bahwa matahari sudah terbenam.
b. Berbuka dengan kurma, sesuatu yang manis atau dengan air.
c. Berdoa ketika berbuka puasa.
d. Makan sahur setelah tengah malam, kira-kira 15 menit sebelum fajar dengan maksud supaya menambah
kekuatan ketika puasa.
e. Memperbanyak beramal baik seperti sedekah, memberikan buka kepada orang yang puasa, dan atau membaca
Al-Qur’an.
7. 1. Puasa Senin-Kamis
Puasa Senin-Kamis sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. sebagaimana sabdanya:
َ
َّىِبَّنل ََ اَكَاَهْنَ ََهللاَي ِ
ضَ ََةَشِئاَ َْ َ
ﷺ
ََ اَي ِ
ىَد ِ َحَتَيََ اَك
َِ ْيَنْثِ ْ
ْل
ََ ِ
ْسيَِمخْل َو
(
مذى لت َه و
)
Artinya: “Dari Aisyah ra bahwasannya Nabi saw. memilih puasa pada setiap harap Senin dan Kamis.” (HR.
Tirmizi)
2. Puasa Syawal
Umat Islam disunahkan berpuasa di bulan Syawal, yaitu puasa enam hari pada bulan Syawal. Puasa ini dapat
dilakukan secara berturut-turut atau selang seling dalam bulan Syawal. Sabda Rasulullah saw.:
َْ َم
َ
َ اَد
ََ اَضَمَ
َ
َّ غث
َ
غهَعَبْتَ
َْ ِامًّتِس
َ
ل ََّوش
ََ اَك
َِ اَي ِ
دَك
َ
َّ ل
َِ ْه
(
ه و
مسل
)
Artinya: “Barangsiapa puasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal (akan
mendapat pahala) seperti puasa satu tahun.” (HR. Muslim)
8. 3. Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa yang dilakukan oleh umat Islam
yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji pada tanggal 9
Zulhijjah. Bagi yang sedang menunaikan haji berada di
padang Arafah tidak disunahkan berpuasa karena ditakutkan
akan dapat menyebabkan badannya lemah sehingga
terganggunya ibadah haji.
Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat muslim
َْ َ
َْيِبَأ
َ
َةَ اَتَق
َ
َي ِ
ضَ
َ
غهللا
َ
غهْنَ
ََلاَق
:
ََلِئغس
ََل ْوغسَ
َ
ِهللا
ﷺ
َْ َ
َ
َد
َِ ْو
َِ ْوَي
َ
َةَفَ َ
.
ََلاَق
:
َغ ِفَكغي
َ
َةَنَّسل
َ
َي ِ
اضَمْل
َ
َة
َ
َةَيِقاَبْل َو
.
(
ه و
مسل
)
Artinya: Abu Qatadah r.a. berkata, “Rasulullah saw. Pernah
ditanya tentang puasa arafah, beliau menjawab, puasa tersebut
dapat menghapus dosa-dosa (kecil) satu tahun yang lalu dan
satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
9. 4. Puasa ‘Āsyūrā
Puasa ‘Āsyūrā adalah puasa sunah yang dilakukan pada bulan Muharram,
tepatnya pda tanggal 10 Muharram. Hukum melaksanakannya adalah
sunah muakkad.
5. Puasa Ayyāmul bīḍ (tiga hari setiap bulan)
Puasa tiga hari tiap bulan yang paling utama adalah pada tanggal 13, 14, 15
yaitu hari ketika malam bercahaya dengan penuh.
6. Puasa Bulan Sya’ban
Puasa Bulan Sya’ban merupakan sebuah kesunahan, karena Rasulullah
saw. Terbiasa berpuasa pada sunah lainnya, kesunahan ini dilandasi
keistimewahan yang dimiliki bulan ini sekaligus persiapan menghadapi
bulan ramadan. Keistimewahannya bulan ini adalah dibulan ini amal
perbuatan manusia dilaporkan dan dinaikkan kepada Allah swt.
7. Puasa Daud
Puasa daud adalah puasa yang dilakukan dengan selang-seling yaitu sehari
puasa dan sehari kemudian tidak, dan seterusnya.
10. • Adapun hikmah serta fungsi puasa itu antara lain:
1. Sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, karena ibadah puasa itu merupakan
iabadah yang apabila kita mengerjakannya, maka termasuk orang yang bertakwa.
2. Sebagai upaya melatih kedisiplinan, kejujuran dan kepercayaan diri. Sebab dengan berpuasa, manusia
dilatih untuk menahan diri segala apa yang membatalkan puasa, sehingga akan timbul sikap disiplin,
jujur, dan percaya diri.
3. Sebagai upaya melatih pengendalian diri, sebab dengan berpuasa kita dilatih untuk selalu bersabar,
sebagaimana Rasul bersabda:
4. Sebagai upaya memelihara kesehatan, sebab dengan berpuasa pola waktu makan kita lebih teratur,
sehingga badan menjadi sehat.
5. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah, yang telah memberikan segala nikmat kepada hamba-Nya,
maka sebagai hamba yang beriman manusia harus pandai bersyukur.
6. Sebagai upaya membiasakan diri memelihara amanah. Puasa merupakan amanah dari Allah, maka
kita sebagai umatnya hendaknya selalu berusaha untuk melaksanakan amanah tersebut.
7. Sebagai upaya memupuk rasa kasih sayang terhadap fakir miskin. Orang yang berpuasa hendaknya
disempurnakan dengan membayar zakat fitrah, hal ini merupakan upaya untuk memupuk rasa kasih
sayang terhadap fakir miskin.
8. Dengan menjalankan puasa Ramadan secara ikhlas akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.