Teks tersebut meringkas kisah sukses Muhammad Sadad sebagai pendiri brand fashion Erigo. Ia memulai bisnis fashionnya saat kuliah dengan modal Rp50 juta. Meski mengalami kesulitan dan utang, ia terus berinovasi dan memperluas pasar hingga akhirnya brandnya meraih omset Rp22 miliar pada 2015. Kini Erigo sukses go internasional dengan iklan di Times Square New York.
1. TUGAS INDIVIDU DASAR-DASAR EDUPRENEUR
NAMA : MUHAMMAD ALIF KHOIRUL HUDA
KELAS : MPI 2 A
NIM : 2203036033
JURUSAN : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS : ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN
MUHAMMAD SADAD PEMILIK BRAND ERIGO
Muhammad Sadad merupakan seorang pengusaha yang berasal dari Aceh. Ia lahir
pada 15 Juni 1990. Pria yang juga berstatus enterpreneur itu mulai aktif berbisnis saat masih
menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia jurusan Fakultas Ekonomi. Muhammad Sadad
memiliki minat dalam bisnis saat duduk di bangku SMA. Minat bisnisnya memang mulai
menggebu saat berada di bangku kuliah. Ia seringkali menempa diri agar bisa berjualan.
Muhammad Sadad bahkan sering menjual apa pun dengan memutar uang hasil tabungannya
dan pinjaman dari teman-temannya. Selanjutnya, saat berada di bangku kuliah semester 7
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sekitar tahun 2012 ia memberanikan membuka usaha
fashionnya bersama rekannya. memiliki minat dalam bisnis saat duduk di bangku SMA. Minat
bisnisnya memang mulai menggebu saat berada di bangku kuliah. Ia seringkali menempa diri
agar bisa berjualan.
Bahkan saat itu Muhammad Sadad tidak menyelesaikan bangku kuliahnya karena
lebih berminat dalam bidang bisnis fashion yang ia tekuni. Awal mula bisnis pakaiannya
memiliki nama brand Selected & Co. bermodalkan kocek yang tidak sedikit, ia pun membawa
modal Rp 50 juta untuk menbangun brand fashion tersebut. Tekad bisnisnya sangat kuat ia pun
mulai berbelanja bahan untuk memproduksi pakaian. Bisnis berjalan ia mulai merasakan
bahwa bisnis adalah tidak mudah. Ia berpikir bahwa untuk memenangkan persaingan industri
busana, tak hanya bermodalkan kualitas tapi juga konsep yang konsisten dan kuat. Walaupun
2. Muhammad Sadad telah mengubah nama brandnya tapi sayang usahanya kali ini masih kurang
mendapat sambutan pasar.
Tekad bisnisnya memang sangat kuat, ia tak menyerah. Pria kelahiran 15 Juni 1990
tersebut berinovasi menjajaki konsep lain. Erigo pun mengusung konsep travelling dengan
tema street style. Ia pun tak tanggung-tanggung melakukan pemotretan di Jepang dan merogoh
kocek cukup dalam. Muhammad Sadad sempat memiliki utang yang menumpuk karena
mengembangkan bisnisnya. Itulah yang membuat dirinya tak menyelesaikan bangku kuliah dan
lebih fokus pada bisnis yang ia jalani. Muhammad Sadad kemudian terus berusaha
mengembangkan bisnis dalam skala besar dengan meminjam berbagai modal usaha. Dalam
segi pemasaran Erigo di awal, Muhammad Sadad mengandalkan pemasaran online dan offline.
Untuk offline Muhammad Sadad mencoba membuka pameran di berbagai bazar hingga negeri
jiran. Tetapi, lagi-lagi Muhammad Sadad menemukan masalah yaitu kelemahan dalam sistem
pameran. Untuk sistem pameran yang Muhammad Sadad gunakan memiliki kelemahan yaitu
biaya operasional yang lebih tinggi karena harus menyewa lapak pada penyelenggara dan
sekaligus memberikan diskon. Akibatnya, Muhammad Sadad seringkali mengalami kerugian
puluhan juta rupiah. Hal tersebut terlihat pada pameran di Malaysia yang memakan biaya
operasional hingga Rp 25 juta tetapi penjualan hanya mencapai Rp 5 juta. Pameran yang
Muhammad Sadad adakan di berbagai kota Indonesia juga sering mengalami kerugian karena
faktor biaya operasional yang lebih tinggi.
Berkembangnya Erigo
Muhammad Sadad pun tidak pantang menyerah untuk mencoba terus mengembangkan
usahanya dengan mengikuti berbagai pameran. Walaupun dalam sisi marjin jualan di pameran
memang lebih tipis, tetapi volume terdongkrak. Hingga dalam setahun Erigo dapat menjual 100
sampai 120 ribu potong pakaian dengan harga produk mulai dari Rp 130 ribu sampai Rp 375
ribu. Berkat kegigihannya dan pantang menyerah, pada tahun 2015 lalu Erigo berhasil meraup
omset hingga Rp 22 miliar. Erigo terus berkembang dan pada tahun 2020 mulai bekerja sama
dengan salah satu e-commerce paling populer di Indonesia yaitu Shopee.
Muhammad Sadad kini tak hanya berhasil meraup milliaran rupiah dari bisnis fashion
Erigo, tapi juga senang dan bersyukur karena produk asli Indonesianya merambah go
internasional. Baru-baru ini Erigo pun menjadi salah satu produk Indonesia yang berhasil
memasang iklan di Time Square, New York. Sebuah kebanggan tersendiri produk lokal dapat
mendunia. Bahkan Menparekraf Sandiaga Uno melontarkan kebanggaan dan pujiannya terkait
produk asli Indonesia tersebut yang berhasil mendunia.