SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 59
SISTEM AC KONVENSIONAL
SISTEM AC KONVENSIONAL
1. Pengertian dan Fungsi
2. Prinsip Kerja
3. Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
4. Fungsi dan Cara Kerja Masing-masing Komponen
AC
5. Cara Kerja Sistem AC
6. Wiring Diagram Sistem AC
7. Pemeliharaan dan Pemerikasaan System AC
8. Cara Menambah dan Mengganti Refrigerant
(Freon)
Pengertian dan Fungsi Sistem AC
Konvensional
Pengertian AC
• Secara umum pengertian dari AC (Air
Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki
fungsi sebagai pendingin udara yang berada di
sekitar mesin pendingin tersebut.
• Secara khusus pengertian dari AC (Air
Conditioner) adalah suatu mesin yang digunakan
untuk mendinginkan udara dengan cara
mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa
yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
Sistem AC Mobil
Fungsi AC
• Fungsi ac sebagai berikut :
– Dapat mengatur dan menyesuaikan suhu didalam
ruangan.
– Dapat menjaga/menstabilkan kualitas udara dan
mengatur kelembaban udara.
– Memperlengkapi penukaran udara dengan baik.
– Dapat mengedarkan kembali udara yang telah ada di
dalam ruang yang sudah diberikan pengaturan udara.
– Dapat menyaring dan membersihkan udara.
– Dapat memberikan udara yang sejuk dan
menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh.
Prinsip Kerja
Sistem AC Konvensional
PRINSIP KERJA
1. Teori dasar pendinginan
Pada saat kita sehabis berenang pada kondisi
panas, air yang menempel pada
badan akan menyerap panas tubuh dan menguap.
Itu sebabnya tubuh kita merasa
dingin dan segar. Dengan cara yang sama jika kita
mengoleskan alkohol pada tubuh,
PRINSIP KERJA
2. kita juga merasa dingin pada bagian yang
disentuh alkohol karena alkohol dengan
cepat menyerap panas tubuh.
PRINSIP KERJA
Secara umum gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
 Penyerapan panas oleh evaporator
 Pemompaan panas oleh kompresor
 Pelepasan panas oleh kondensor
Macam-macam refrigerant dan
Kegunaannya
Macam-macam refrigerant dan
Kegunaannya
• Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC)
HFC merupakan refrigeran baru sebagai alternatif untuk
menggantikan posisi Freon karena refrigeran freon
mengandung zat chlor (Cl) yang dapat merusak lapisan
ozon. Sedangkan HFC terdiri dari atom-atom hidrogen,
fluorine dan karbon tanpa adanya zat chlor (Cl).
• Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC)
Freon merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan
dalam sistem pendingin. jenis ini mempunyai dampak
penipisan ozon sehingga negatif terhadap kehidupan
makhluk hidup di bumi. Selain itu, juga berdampak negatif
terhadap iklim, yaitu meningkatkan suhu rata-rata dan
perubahan iklim global serta pencemaran udara.
• Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC)
Terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini
mengandung jumlah minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena
berbeda dari refrigeran lain.
• Carbon Dioksida (CO2)
Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari udara. Titik
didihnya -78,5˚C, berat jenisnya 1,56 dan hanya dapat beroperasi pada
tekanan tinggi sehingga pemakaiannya terbatas dan biasanya dipakai pada
proses refrigerasi dengan tekanan per ton yang besar
• Azetropes
Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat
berbeda.
• Methil Clorida (CH3Cl)
Berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau merangsang. Titik didihnya
– 23,7 0F.
Macam-macam refrigerant dan
Kegunaannya
• Uap Air
Refrigeran ini paling murah dan paling aman. Pemakaiannya
terbatas untuk pendingin suhu tinggi karena mempunyai
titik beku yang tinggi, yaitu 0˚C. pemakaian utamanya
untuk comfort air cionditioning dan water cooling.
• Hidrocarbon
Dipakai pada industri karena harganya murah. Jenisnya
butana, iso butana, propana, propylana, etana dan etylana.
Semuanya mudah terbakar dan meledak.
• Larutan Garam (brine)
Larutan garam (brine) juga digunakan untuk refrigeran
misalnya untuk pendinginan lokasi lapangan es (ice skating
rinks).
Macam-macam refrigerant dan
Kegunaannya
• Amonia (NH3)
Amonia ini digunakan secara luas pada mesin
refrigerasi industri atau refrigerasi kapasitas
besar. Titik didihnya kurang lebih – 33˚C. zat ini
mempunyai karakteristik bau meskipun pada
konsentrasi kecil di udara. Tidak dapat terbakar,
tetapi meledak jika bereaksi dengan udara
dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena itu efek
korosi amonia, tembaga atau campuran tembaga
tidak boleh digunakan pada mesin dengan
refrigeran ammonia
Macam-macam refrigerant dan
Kegunaannya
Fungsi dan Cara Kerja Komponen
Sistem AC Konvensional
Kompresor
Fungsi Kompresor
• Kompressor Berfungsi untuk memompakan
refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan
temperaturnya meningkat.
Cara Kerja Kompresor
• Cara kerjanya :
Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran
mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam
posisi switch AC off, kompressor tidak akan berputar, dan
kompressor hanya akan berputar apabila switch AC dalam
posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir ke stator coil akan mengubah stator coil menjadi
magnet listrik yang akan menarik pressure plate dan
bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat
dalam satu unit (Clutch assembly) memutar kompresor.
Type kompresor
• Tipe kompresor dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
1. tipe resipro (crankshaft),
2. tipe swash plate, dan
3. tipe wooble plate.
1 2 3
Condenser
Fungsi Condenser
• Condenser Berfungsi untuk menyerap panas
pada refrigerant yang telah dikompresikan
oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang
berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
Cara Kerja Condenser
Cara kerjanya :
Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena
tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang
cukup tinggi (80C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada
dalam condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan
terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses pelepasan panas
ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil
maupun isapan fan yang terpasang di belakang condenser. Semakin
baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh condenser semakin baik
pula pendinginan yang akan dilakukan olehevaporator. Pada ujung pipa
keluar condenser refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi
sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57C
(cooled liquid).
Dryer/receifer
Fungsi Dryer/receifer
• Dryer/receifer Berfungsi untuk menampung
refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui
expansion valve, sesuai dengan beban
pendinginan yang dibutuhkan.
• Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai
filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang
dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
Cara Kerja Dryer/receifer
• Cara kerjanya :
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung
receifer melalui lubang masuk (inlet port),
kemudianmelalui dryer, desiccant dan filter
refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang
keluar (outlet port)menuju ke expansion valve.
Dryer, desiccant maupun filter berfungsi untuk
mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat
maupun pembekuan refrigerant terutama pada
expansion valve yang mana akan mengganggu
siklus dari refrigerant.
Expansion valve
Fungsi Expansion valve
• Expansion valve Berfungsi Mengabutkan
refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant
cair dapat segera berubah menjadi gas.
Cara Kerja Expansion valve
• Cara kerjanya untuk tipe thermal :
Pembukaan valve sangat bergantung dari besar
kecilnya tekanan Pf dari Heat sensitizing tube. Bila
temperature lubang keluar (out let) evaporator dimana
alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari
tekanan Ps +Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan
lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar
(out let)evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe,
maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.
- Ps : tekanan pegas
- Pe : tekanan uap didalam evaporator
Evaporator
Fungsi Evaporator
• Evaporator Merupakan kebalikan dari
Kondensor Berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin
evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
Cara Kerja Evaporator
• Cara kerjanya :
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi
gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat
terjadi penyerapan panas pada daerah
sekelilingnya, udara yang melewati kisikisi
evaporator panasnya akan terserap sehingga
dengan hembusan blower udara yang keluar
keruang kabin mobil akan menjadi dingin.
Cara Kerja Sistem AC
a) Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur
tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator
ditambah panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge).
b) Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas
refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan
keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
c) Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara
cairan refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant
untuk diuapkan.
d) Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan
refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e) Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam
evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar
atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.
Wiring Diagram Sistem AC
Konvensional
Wiring Diagram Sistem AC
Urutan cara kerja kelistrikan AC mobil dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Ignition switch dihidupkan (ON)
2. Blower switch dihidupkan (ON) mengakibatkan heater relay bekerja mengalirkan
arus listrik dan memutar motor blower.
3. Saat switch AC di ON kan, amplifier akan bekerja mengeluarkan arus ke relay
kopling magnet dan ECU mesin. Proses ini terjadi jika pressure switch bekerja
dengan tekanan refrigerant sesuai standar berikut.
R-134a : 28 – 448 psi
R-12 : 29,4 – 378 psi
d. Thermostat akan memberikan informasi suhu pada evaporator ke amplifier. Saat
suhu evaporator di bawah 3oC – 10oC, kopling magnet akan mati dan kompresor
berhenti bekerja.
e. Saat kopling magnet bekerja, amplifier akan mengirim sinyal ke ECU mesin agar
VSV bekerja dan meningkatkan putaran mesin.
f. Saat kendaraan berjalan, ECU mesin akan memberikan informasi berupa sinyal ke
amplifier sehingga relay kopling magnet akan OFF dan kompresor berhenti
bekerja.
Pemeliharaan dan Pemeriksaan System
AC
Pemeliharaan System AC
Hal yang harus di lakukan agar AC (Air Conditioner) dapat bekerja dengan baik,
antar lain:
• Lindungi AC dari debu dan air hujan.
• Lindungi ruangan AC dari asap, bau yang tidak sedap dan tidak terlalu panas.
• Untuk mengurangi pemborosan bahan AC ruangan, cegah udara luar terlalu
banyak masuk secara langsung kedalam ruangan yang dipasang AC.
• Bersihkan kisi-kisi ventilasi Evaporator dari kotoran debu minimal 3 kali
dalam satu tahun.
• Lakukan perawatan pada AC sesering mungkin agar AC tersebut berfungsi
dengan baik dan dapat digunakan lebih lama oleh pemakainya.
• Perbaikilah langsung bagian AC yang mengalami kerusakan, baik itu
kerusakan yang besar ataupun kerusakan kecil.
• Jangan biarkan kondisi AC menyala terus-menerus, jika tidak di gunakan
segeralah matikan AC.
Pemerikasaan jumlah refrigeran di
dalam System AC
a. Pasang manifold gauge pada kompresor seperti pada.
b. Jalankan engine dan AC sesuai prosedur yang benar:
kecepatan blower posisi “H”
temperatur set: maximum
putaran engine 1500 rpm
c. Lakukan pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight glass),
biasanya gelas penduga ada pada bagian atas dryer
o Massa refrigeran kurang: terlihat gelembung secara terus menerus pada gelas
penduga, sedangkan pada manifold gauge, tekanan saluran hisap dan saluran tekan,
rendah.
o Massa refrigeran optimal , tidak terlihat gelembung tetapi sesekali gelembung atau
riak terlihat.
o Massa refrigeran berlebihan: tidak terlihat adanya gelembung, tekanan saluran
hisap maupun tekanan saluran tekan, tinggi.
o Sistem kosong: tidak ada gelembung dan tekanan kerja mendekati nol. d. Setelah
pemeriksaan refrigeran sistem selesai dilakukan, matikan AC dan mesin penggerak.
Pemeriksaan kebocoran
Tindakan ini dilakukan apabila pada proses vakum diketahui ada kebocoran
pada sistem AC. Seting peralatan untuk pemeriksaan kebocoran, :
a. Selang manifold tengah dilepaskan dari pompa vakum dan dihubungkan
ke tabung gas untuk memeriksa kebocoran.(biasanya: gas untuk tes
kebocoran digunakan refrigerannya sendiri, tetapi lebih baik dipakai gas
nitrogen (N2), karena R-12 dapat merusak ozon.
b. Bukalah katup gas tersebut, demikian juga Hi tetapi katup Lo dibiarkan
tertutup.
c. Apabila tekanan pada low gauge mencapai 4 bar (58,8 psig), tutuplah
katup Hi.
d. Periksalah kebocoran dengan gas leak detector
atau dengan air sabun.
a. Kalau ditemukan kebocoran perbaiki dan
dilanjutkan dengan memvakum.
Cara Menambah dan Mengganti
Refrigerant (Freon)
Prosedur penggantian Refrigerant
1. Tutup kedua katup manifold gauge.
2. Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke
nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum. (lihat gambar)
3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600
mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa )
5. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk
lebih mengefisienkan kerja pompa vakum
6. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari
udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg
( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )
7. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
8. Tutup kedua katup manifold sebelummematikan pompa vakum.
9. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi
penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
10. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat
Pengisian refrigerant
Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-
langkah berikut sudah dilakukan :
- Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
- Selang masih terpasang dengan manifold gauge
warna merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel
tekanan rendah dan warna hijau ke tangki
- refrigerant atau alat pengisi.
- refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan
cukup.
- singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin
untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Langkah Pengisian
Pemasangan selang pada tabung refrigerant.
o Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam
sampai jarum katupnya tertarik penuh.
o Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.
o Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.
o Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.
o Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan
putarlahkembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke
selang.
o Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan
jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah.
o Bila udara sudah keluar
( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah
niple no 4 dengan tutup niple.
Pengisian Refrigerant dalam Bentuk
cair
o Balikkanlah tabung refrigerant
menghadap kebawah agar isi refrigerant
yang keluar dalam bentuk cair.
o Buka katup tekanan tinggi.
o Periksalah kaca pengintai sampai aliran
refrigerant berhenti mengalir dan
tutuplah keran.
o Amati kedua pengukur, tekanan tinggi
maupun tekanan rendah. Keduanya
harus menunjukkan tekanan yang sama.
Penambahan Lanjutan Refrigerant
o Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant
keluar dalam bentuk gas.
o Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.
o Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge
tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada
tekanan rendah tetapi tidak vakum.
o Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru.
(besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah
refrigerant yang mengalir dalam sistem.
o Amati gelas pantau dan bila jumlahgelembung menjadi semakin
lembut menunjukkan bahwa pengisian sudahsedikit dan cukup.
o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur 1,5 – 2,0 kg/cm2
tekanan rendah dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
Keuntungan dari AC adalah sebagai
berikut
• Kondisi suhu yang bisa kita atur sesuai dengan titik dimana kita bisa
merasa nyaman.
• Meredam polusi sekitar, terutama pada kondisi dimana suatu
bangunan berada di area industri yang penuh dengan debu serta
bau tidak sedap.
• Elemen pendukung suatu desain dari mobil. Pada kondisi dimana
mobil tidak memunkinkan untuk mendapatkan sirkulasi udara yang
cukup, maka AC akan sangat membantu.
• Dengan adanya fungsi filter pada AC serta teknologi saat ini, maka
udara yang dihasilkan akan lebih bersih. Lebih bebas bakteri dan
partikel debu dibanding jika tidak menggunakan AC. Dalam keadaan
terawat, kualitas udaha akan tetap terjaga.
• Kondisi suhu yang bisa kita atur sesuai dengan titik dimana kita bisa
merasa nyaman.
Kerugian dari AC adalah sabagai
berikut:
• Konsumsi listrik yang menyebabkan boros
• Dampak lingkungan yang kurang baik, jika AC
tidak dalam keadaan terawat.
• Bagian sebagian orang akan merugikan
dengan suhunya yang dingin dan tingkat
kelembaban yang kurang. Terutama dampak
bagi kulit yang menyebabkan kekeringan.
SEKIAN…

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx

Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Syaiful Rahman
 
Kelompok 9. ahu &amp; chilled water
Kelompok 9. ahu &amp; chilled waterKelompok 9. ahu &amp; chilled water
Kelompok 9. ahu &amp; chilled water
try anugrah
 

Ähnlich wie air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx (20)

1956846.ppt
1956846.ppt1956846.ppt
1956846.ppt
 
1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt
 
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptxPERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
PERTEMUAN 9 Refrigeration Cycles Part.1.pptx
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
 
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdfacdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
 
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
01 refrigeration essentials
01 refrigeration essentials01 refrigeration essentials
01 refrigeration essentials
 
Bab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar acBab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar ac
 
Kelompok 9. ahu &amp; chilled water
Kelompok 9. ahu &amp; chilled waterKelompok 9. ahu &amp; chilled water
Kelompok 9. ahu &amp; chilled water
 
chilled water
chilled waterchilled water
chilled water
 
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
MESIN PERALATAN INDUSTRI PANGAN - COOLING (UNIVERSITAS PASUNDAN)
 
Bab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja acBab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja ac
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Pemicu 1
Pemicu 1Pemicu 1
Pemicu 1
 

air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx

  • 2.
  • 3. SISTEM AC KONVENSIONAL 1. Pengertian dan Fungsi 2. Prinsip Kerja 3. Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya 4. Fungsi dan Cara Kerja Masing-masing Komponen AC 5. Cara Kerja Sistem AC 6. Wiring Diagram Sistem AC 7. Pemeliharaan dan Pemerikasaan System AC 8. Cara Menambah dan Mengganti Refrigerant (Freon)
  • 4.
  • 5. Pengertian dan Fungsi Sistem AC Konvensional
  • 6. Pengertian AC • Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin tersebut. • Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang digunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
  • 8. Fungsi AC • Fungsi ac sebagai berikut : – Dapat mengatur dan menyesuaikan suhu didalam ruangan. – Dapat menjaga/menstabilkan kualitas udara dan mengatur kelembaban udara. – Memperlengkapi penukaran udara dengan baik. – Dapat mengedarkan kembali udara yang telah ada di dalam ruang yang sudah diberikan pengaturan udara. – Dapat menyaring dan membersihkan udara. – Dapat memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh.
  • 9.
  • 10. Prinsip Kerja Sistem AC Konvensional
  • 11. PRINSIP KERJA 1. Teori dasar pendinginan Pada saat kita sehabis berenang pada kondisi panas, air yang menempel pada badan akan menyerap panas tubuh dan menguap. Itu sebabnya tubuh kita merasa dingin dan segar. Dengan cara yang sama jika kita mengoleskan alkohol pada tubuh,
  • 12. PRINSIP KERJA 2. kita juga merasa dingin pada bagian yang disentuh alkohol karena alkohol dengan cepat menyerap panas tubuh.
  • 13. PRINSIP KERJA Secara umum gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:  Penyerapan panas oleh evaporator  Pemompaan panas oleh kompresor  Pelepasan panas oleh kondensor
  • 14.
  • 16. Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya • Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC) HFC merupakan refrigeran baru sebagai alternatif untuk menggantikan posisi Freon karena refrigeran freon mengandung zat chlor (Cl) yang dapat merusak lapisan ozon. Sedangkan HFC terdiri dari atom-atom hidrogen, fluorine dan karbon tanpa adanya zat chlor (Cl). • Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC) Freon merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan dalam sistem pendingin. jenis ini mempunyai dampak penipisan ozon sehingga negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain itu, juga berdampak negatif terhadap iklim, yaitu meningkatkan suhu rata-rata dan perubahan iklim global serta pencemaran udara.
  • 17. • Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC) Terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung jumlah minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain. • Carbon Dioksida (CO2) Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari udara. Titik didihnya -78,5˚C, berat jenisnya 1,56 dan hanya dapat beroperasi pada tekanan tinggi sehingga pemakaiannya terbatas dan biasanya dipakai pada proses refrigerasi dengan tekanan per ton yang besar • Azetropes Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda. • Methil Clorida (CH3Cl) Berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau merangsang. Titik didihnya – 23,7 0F. Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
  • 18. • Uap Air Refrigeran ini paling murah dan paling aman. Pemakaiannya terbatas untuk pendingin suhu tinggi karena mempunyai titik beku yang tinggi, yaitu 0˚C. pemakaian utamanya untuk comfort air cionditioning dan water cooling. • Hidrocarbon Dipakai pada industri karena harganya murah. Jenisnya butana, iso butana, propana, propylana, etana dan etylana. Semuanya mudah terbakar dan meledak. • Larutan Garam (brine) Larutan garam (brine) juga digunakan untuk refrigeran misalnya untuk pendinginan lokasi lapangan es (ice skating rinks). Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
  • 19. • Amonia (NH3) Amonia ini digunakan secara luas pada mesin refrigerasi industri atau refrigerasi kapasitas besar. Titik didihnya kurang lebih – 33˚C. zat ini mempunyai karakteristik bau meskipun pada konsentrasi kecil di udara. Tidak dapat terbakar, tetapi meledak jika bereaksi dengan udara dengan prosentase 13,28 %. Oleh karena itu efek korosi amonia, tembaga atau campuran tembaga tidak boleh digunakan pada mesin dengan refrigeran ammonia Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
  • 20.
  • 21. Fungsi dan Cara Kerja Komponen Sistem AC Konvensional
  • 23. Fungsi Kompresor • Kompressor Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
  • 24. Cara Kerja Kompresor • Cara kerjanya : Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi switch AC off, kompressor tidak akan berputar, dan kompressor hanya akan berputar apabila switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke stator coil akan mengubah stator coil menjadi magnet listrik yang akan menarik pressure plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch assembly) memutar kompresor.
  • 25. Type kompresor • Tipe kompresor dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu 1. tipe resipro (crankshaft), 2. tipe swash plate, dan 3. tipe wooble plate. 1 2 3
  • 27. Fungsi Condenser • Condenser Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
  • 28. Cara Kerja Condenser Cara kerjanya : Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang cukup tinggi (80C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada dalam condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan fan yang terpasang di belakang condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh condenser semakin baik pula pendinginan yang akan dilakukan olehevaporator. Pada ujung pipa keluar condenser refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57C (cooled liquid).
  • 30. Fungsi Dryer/receifer • Dryer/receifer Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. • Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
  • 31. Cara Kerja Dryer/receifer • Cara kerjanya : Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang masuk (inlet port), kemudianmelalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (outlet port)menuju ke expansion valve. Dryer, desiccant maupun filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan refrigerant terutama pada expansion valve yang mana akan mengganggu siklus dari refrigerant.
  • 33. Fungsi Expansion valve • Expansion valve Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
  • 34. Cara Kerja Expansion valve • Cara kerjanya untuk tipe thermal : Pembukaan valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat sensitizing tube. Bila temperature lubang keluar (out let) evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps +Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (out let)evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit. - Ps : tekanan pegas - Pe : tekanan uap didalam evaporator
  • 36. Fungsi Evaporator • Evaporator Merupakan kebalikan dari Kondensor Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin
  • 37. Cara Kerja Evaporator • Cara kerjanya : Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisikisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.
  • 38.
  • 40. a) Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge). b) Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant. c) Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan. d) Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah. e) Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.
  • 41.
  • 42. Wiring Diagram Sistem AC Konvensional
  • 44. Urutan cara kerja kelistrikan AC mobil dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Ignition switch dihidupkan (ON) 2. Blower switch dihidupkan (ON) mengakibatkan heater relay bekerja mengalirkan arus listrik dan memutar motor blower. 3. Saat switch AC di ON kan, amplifier akan bekerja mengeluarkan arus ke relay kopling magnet dan ECU mesin. Proses ini terjadi jika pressure switch bekerja dengan tekanan refrigerant sesuai standar berikut. R-134a : 28 – 448 psi R-12 : 29,4 – 378 psi d. Thermostat akan memberikan informasi suhu pada evaporator ke amplifier. Saat suhu evaporator di bawah 3oC – 10oC, kopling magnet akan mati dan kompresor berhenti bekerja. e. Saat kopling magnet bekerja, amplifier akan mengirim sinyal ke ECU mesin agar VSV bekerja dan meningkatkan putaran mesin. f. Saat kendaraan berjalan, ECU mesin akan memberikan informasi berupa sinyal ke amplifier sehingga relay kopling magnet akan OFF dan kompresor berhenti bekerja.
  • 45.
  • 47. Pemeliharaan System AC Hal yang harus di lakukan agar AC (Air Conditioner) dapat bekerja dengan baik, antar lain: • Lindungi AC dari debu dan air hujan. • Lindungi ruangan AC dari asap, bau yang tidak sedap dan tidak terlalu panas. • Untuk mengurangi pemborosan bahan AC ruangan, cegah udara luar terlalu banyak masuk secara langsung kedalam ruangan yang dipasang AC. • Bersihkan kisi-kisi ventilasi Evaporator dari kotoran debu minimal 3 kali dalam satu tahun. • Lakukan perawatan pada AC sesering mungkin agar AC tersebut berfungsi dengan baik dan dapat digunakan lebih lama oleh pemakainya. • Perbaikilah langsung bagian AC yang mengalami kerusakan, baik itu kerusakan yang besar ataupun kerusakan kecil. • Jangan biarkan kondisi AC menyala terus-menerus, jika tidak di gunakan segeralah matikan AC.
  • 48. Pemerikasaan jumlah refrigeran di dalam System AC a. Pasang manifold gauge pada kompresor seperti pada. b. Jalankan engine dan AC sesuai prosedur yang benar: kecepatan blower posisi “H” temperatur set: maximum putaran engine 1500 rpm c. Lakukan pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight glass), biasanya gelas penduga ada pada bagian atas dryer o Massa refrigeran kurang: terlihat gelembung secara terus menerus pada gelas penduga, sedangkan pada manifold gauge, tekanan saluran hisap dan saluran tekan, rendah. o Massa refrigeran optimal , tidak terlihat gelembung tetapi sesekali gelembung atau riak terlihat. o Massa refrigeran berlebihan: tidak terlihat adanya gelembung, tekanan saluran hisap maupun tekanan saluran tekan, tinggi. o Sistem kosong: tidak ada gelembung dan tekanan kerja mendekati nol. d. Setelah pemeriksaan refrigeran sistem selesai dilakukan, matikan AC dan mesin penggerak.
  • 49. Pemeriksaan kebocoran Tindakan ini dilakukan apabila pada proses vakum diketahui ada kebocoran pada sistem AC. Seting peralatan untuk pemeriksaan kebocoran, : a. Selang manifold tengah dilepaskan dari pompa vakum dan dihubungkan ke tabung gas untuk memeriksa kebocoran.(biasanya: gas untuk tes kebocoran digunakan refrigerannya sendiri, tetapi lebih baik dipakai gas nitrogen (N2), karena R-12 dapat merusak ozon. b. Bukalah katup gas tersebut, demikian juga Hi tetapi katup Lo dibiarkan tertutup. c. Apabila tekanan pada low gauge mencapai 4 bar (58,8 psig), tutuplah katup Hi. d. Periksalah kebocoran dengan gas leak detector atau dengan air sabun. a. Kalau ditemukan kebocoran perbaiki dan dilanjutkan dengan memvakum.
  • 50.
  • 51. Cara Menambah dan Mengganti Refrigerant (Freon)
  • 52. Prosedur penggantian Refrigerant 1. Tutup kedua katup manifold gauge. 2. Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum. (lihat gambar) 3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum. 4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600 mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa ) 5. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum 6. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa ) 7. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit. 8. Tutup kedua katup manifold sebelummematikan pompa vakum. 9. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran. 10. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
  • 53. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Pengisian refrigerant Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah- langkah berikut sudah dilakukan : - Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar. - Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki - refrigerant atau alat pengisi. - refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup. - singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
  • 54. Langkah Pengisian Pemasangan selang pada tabung refrigerant. o Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh. o Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis. o Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant. o Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan. o Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlahkembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang. o Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah. o Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.
  • 55. Pengisian Refrigerant dalam Bentuk cair o Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair. o Buka katup tekanan tinggi. o Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran. o Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama.
  • 56. Penambahan Lanjutan Refrigerant o Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas. o Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan. o Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum. o Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem. o Amati gelas pantau dan bila jumlahgelembung menjadi semakin lembut menunjukkan bahwa pengisian sudahsedikit dan cukup. o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur 1,5 – 2,0 kg/cm2 tekanan rendah dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
  • 57. Keuntungan dari AC adalah sebagai berikut • Kondisi suhu yang bisa kita atur sesuai dengan titik dimana kita bisa merasa nyaman. • Meredam polusi sekitar, terutama pada kondisi dimana suatu bangunan berada di area industri yang penuh dengan debu serta bau tidak sedap. • Elemen pendukung suatu desain dari mobil. Pada kondisi dimana mobil tidak memunkinkan untuk mendapatkan sirkulasi udara yang cukup, maka AC akan sangat membantu. • Dengan adanya fungsi filter pada AC serta teknologi saat ini, maka udara yang dihasilkan akan lebih bersih. Lebih bebas bakteri dan partikel debu dibanding jika tidak menggunakan AC. Dalam keadaan terawat, kualitas udaha akan tetap terjaga. • Kondisi suhu yang bisa kita atur sesuai dengan titik dimana kita bisa merasa nyaman.
  • 58. Kerugian dari AC adalah sabagai berikut: • Konsumsi listrik yang menyebabkan boros • Dampak lingkungan yang kurang baik, jika AC tidak dalam keadaan terawat. • Bagian sebagian orang akan merugikan dengan suhunya yang dingin dan tingkat kelembaban yang kurang. Terutama dampak bagi kulit yang menyebabkan kekeringan.