SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
3/22/2011




    RANCANGAN PERCOBAAN


                     POLINOMIAL ORTHOGONAL
                                 DISUSUN OLEH

                           MOHAMMADCHOZIN
                       (KOORDINATOR MATAKULIAH )


                PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
                             FAKULTAS PERTANIAN
                            UNIVERSITAS BENGKULU




    POLINOMIAL ORTHOGONAL

 Polinomial orthogonal merupakan salah satu pendekatan yang
  digunakan untuk mencari persamaan regresi yang paling sesuai
  untuk menggambar pola respon (trend) suatu pengamatan
  terhadap perlakuan kuantitatif dengan interval sama
  (misal, 0, 10, 20, 30, dst).
 Dalam penggunaannya, polinomial orthogonal mengikuti
  kaidah-kaidah yang diperlukan dalam penyusunan kontras
  orthogonal, karena sesungguhnya polinomial orthogonal sangat
  menyerupai kontras orthogonal.
 Perbedaannya terletak pada:

    ◦ Variabel bebas penyusun kontras
    ◦ Koefisien yang terdapat pada kontras




    KONTRAS ORTHOGONAL vs
    POLINOMIAL ORTHOGONAL
KONTRAS ORTHOGONAL
   Persamaan kontras :      Li = c1Y1 + c2Y2 + c3Y3 + . . . + cpYp
   Variabel bebas        : total perlakuan = Y1, Y2, Y3, …., Yp
   Koefisien             : ditentukan berdasarkan perbandingan yang diinginkan


POLINOMIAL ORTHOGONAL
   Persamaan polinomial : Y = c1Y1 + c2Y2 + c3Y3 + . . . + cpYp
   Variabel bebas         : kepangkatan dari perlakuan =Y1,Y2,Y3 , . . ., Yp
   Koefisien              : ditentukan berdasarkan tabel koefisien polinomial
                              orthogonal (LIHAT TABEL).




                                                                                          1
3/22/2011




    KAIDAH PENGGUNAAN POLINOMIAL
    ORTHOGONAL
 Pangkat variabel bebas dalam polinomial othogonal juga
  menggambarkan jenis kurva respon yang dapat dibentuk oleh perlakuan
 Pangkat sering juga disebut dengan ORDER
 Dalam polinomial orthogonal:

         Pangkat 1 disebut         linier
         Pangkat 2 disebut         kuadratik
         Pangkat 3 disebut         kubik
         Pangkat 4 disebut         kuartik
         Pangkat 5 disebut         kuintik, dst

    Pangkat yang dapat dimasukkan dalam persamaan regresi maksimum
    adalah p-1 (p=banyaknya perlakuan).
    Contoh :
    ◦    jika jumlah perlakuannya = 2 maka persamaan regresi hanya memiliki pangkat 1 (linier),
         karena kurva yang dapat dibentuk dari dua perlakuan hanya garis lurus.
     ◦ jika jumlah perlakuannya = 3 maka persamaan regreso dapat memiliki pangkat 1 (linier)
       atau pangkat 2 (kuadratik), karena kurva yang dapat dibentuk dari 3 perlakuan dapat
       berupa garis lurus atau garis lengkung (parabolik atau hiperbolik).
    ◦ dst




    CONTOH KURVA POLINOMIAL
    ORTHOGONAL
   Jumlah perlakuan = 2 (misal 0 dan 10) , kemungkinannya:
                     60                                                    60


                     30                                                    30
                                                        atau
                      0                                                    0
                          0                  10                                 0                10

                      Linier                                                         linier
   Jumlah perlakuan = 3, kemungkinannya:

         80                                        80
                                                                                                  80
         60                                        60                                             60

         40                                        40                                             40
         20                              atau                                            atau     20
                                                   20
             0                                                                                        0
                                                   0
                                                                                                          0           10       20
                 0            10        20              0             10            20

                          Linier                             Kuadratik                                        Kuadratik
                                                             (hiperbolik)                                     (parabolik)




    TABEL POLINOMIAL ORTHOGONAL

        Banyaknya                                                Total Perlakuan
        Perlakuan
                                   Pangkat
                                                                 Y2.   Y3.    Y4. Y5.
                                                                                                              ( ∑Ci   2    )
                                                        Y1.                                     Y6.
         2                          1                   -1      +1                                              2
         3                          1                   -1        0        +1                                   2
                                    2                   +1       -2        +1                                   6

         4                          1                   -3       -1        +1       +3                         20
                                    2                   +1       -1        -1       +1                         4
                                    3                   -1      +3         -3       +1                         20

         5                          1                   -2       -1         0       +1   +2                    10
                                    2                   +2       -1        -2       -1   +2                    14
                                    3                   -1      +2          0       -2   +1                    10
                                    4                   +1       -4        +6       -4   +1                    70

         6                          1                   -5       -3        -1   +1       +3     +5             70
                                    2                   +5       -1        -4    -4      -1     +5             84
                                    3                   -5      +7         +4     -4     -7     +5             180
                                    4                   +1       -3        +2   +2       -3     +1              28
                                    5                   -1      +5         -10 +10       -5     +1             252




                                                                                                                                            2
3/22/2011




LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
POLINOMIAL ORTHOGONAL
A. Pastikan bahwa dalam anava Fhit perlakuan > Ftabel (Ho i = 0
   ditolak)
B. Lihat tabel koefisien polinomial orthogonal untuk menentukan
   koefisien dan pangkat yang paling sesuai dengan banyaknya
   perlakuan.
C. Susun tabel sebagaimana tabel kontras orthogonal dan isi koefisien
   polinomial orthogonal untuk masing-masing pangkat berikut ∑Ci 2.
D. Susun hipotesis
    ◦ Penyusunan hipotesis dimulai dari pangkat tertinggi dan berturut-turut ke
      pangkat yang lebih rendah.
    ◦ Misalnya jumlah perlakuan 3, maka hipotesis disusun mulai dari kuadratik
      kemudian baru linier
    ◦ Kuadratik Ho : 2 = 0

    ◦ Linier        Ho :   1   =0




LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
POLINOMIAL ORTHOGONAL
E. Hitung JK untuk masing-masing pangkat dengan persamaan
   sebagaimana JK kontras, yaitu:

                                         2
                      [    (Yi.)(ci)]
             JKLi                    2
                           r    ci
F. Gabung dalam tabel anava dan hitung JK masing-masing pangkat
   dengan db=1, kemudian lakukan uji F untuk menentukan pangkat
   yang paling sesuai.
G. Pengujian harus dimulai dari pangkat tertinggi. Jika Ho pangkat
   tertinggi ditolak (berarti nyata), maka pengujian tidak dilanjutkan ke
   pangkat yang lebih rendah, sebaliknya jika Ho pangkat tertinggi
   diterma (berarti tidak nyata), maka pengujian dilajutkan pada
   pangkat tertinggi berikutnya, dan seterusnya
H. Tarik kesimpulan tetang pangkat yang paling sesuai untuk
   menunjukkan pola respon variabel yang diamati terhadap perlakuan




CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL
ORTHOGONAL (1)
   Data Pengamatan Bobot Pipilan Kering per Petak dari
    tanaman jagung yang dipupuk dengan 5 dosis urea

     Dosis Urea                                   Ulangan
         (kg/ha)                                                            Yi.
                                     1       2        3     4      5

             5                       7       7      15      11    9
                                                                             49
          10                        12       17     12      18   18
                                                                             77
          15                        14       18     18      19   19
                                                                             88
          20                        19       25     22      19   23
                                                                            108
          25                         7       10     11      15   11          54

     Total                                                                  376




                                                                                          3
3/22/2011




    CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL
    ORTHOGONAL (2)
         TabelANAVA

            S.K.                                                   Fhitung         Ftabel
                            d.b.            J.K.           K.T.               0,05        0,01

         Perlakuan              4 475,76                118,94     14,76** 2,87          4,43
         Galat                 20 161,20                  8,06
          Total                24 636,96




    CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL
    ORTHOGONAL (3)
         Tabel koefisien polinomial orthogonal untuk 5 perlakuan

                                    Total Pengamatan tiap perlakuan (Yi.)
        Respon                     5        10        15         20       25       kg/ha Ci2
                                                                                       ∑
    (Pangkat polinomial)          49             77       88      108    54

         Linier                    -2            -1         0       1   2                   10
         Kuadratik                  2            -1        -2      -1   2                   14
         Kubik                     -1             2         0      -2    1                  10
         Kuartik                    1            -4         6      -4    1                  70




    CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL
    ORTHOGONAL (4)
    HIPOTESIS
           ◦ Kuartik           Ho :     4   =0
           ◦ Kubik             Ho :     3   =0
           ◦ Kuadratik Ho :             2   =0
           ◦ Linier    Ho :             1   =0
• ANALISIS VARIANS
                     {(-2)x49 + (-1)x77 + 0x88 + 1x108 + 2x54}
    JK linier =                                                          = 33,62
                                            5 x 10
                       {2x49 + (-1)x77 + (-2)x88 + (-1)x108 + 2x54}
    JK kuadratik =                                                            = 343,21
                                                      5 x 14

    JK Kubik         = 64,98
    JK Kuartik       = 33,95




                                                                                                         4
3/22/2011




    CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL
    ORTHOGONAL (5)
        Gabung dalam tabel anava

    S.K.             d.b.       J.K.           K.T.       Fhitung       Ftabel
                                                                     0,05 0,01
Perlakuan            4        475,76       118,94
  - Linier                1      33,62         33,62      4,17       4,25   8,10
  - Kuadratik             1     343,21       343,21      42,58**
  - Kubik                 1      64,98         64,98      8,06*
  - Kuartik               1      33,95         33,95      4,21

Galat                20       161,20         8,06
 Total               24       636,96




    CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL
    ORTHOGONAL (6)
   KESIMPULAN
    ◦ Ho : 4 = 0 diterima, artinya respon bobot pipilan kering jagung
      terhadap dosis pupuk urea merupakan bentuk regresi dengan
      pangkat lebih rendah dari kuartik
        Ho : 3 = 0 ditolak, artinya respon bobot pipilan kering jagung
         terhadap dosis pupuk urea merupakan bentuk regresi kubik




                                                                                           5
Thank you for evaluating AnyBizSoft PDF to PowerPoint.

                  You can only convert 5 pages with the trial version.




     To get all the pages converted, you need to purchase the software from:



                  http://www.anypdftools.com/buy/buy-pdf-to-powerpoint.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

7. uji lanjut kontras
7. uji lanjut kontras7. uji lanjut kontras
7. uji lanjut kontras
Mlutfi9
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Ade Setiawan
 
Analisis Statistika
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis Statistika
Dian Arisona
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Ade Setiawan
 
Rancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ralRancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ral
Ir. Zakaria, M.M
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
UNTAN
 

Was ist angesagt? (20)

Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)Cara cari uji bnj (hsd)
Cara cari uji bnj (hsd)
 
7. uji lanjut kontras
7. uji lanjut kontras7. uji lanjut kontras
7. uji lanjut kontras
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Rancangan percobaan
Rancangan percobaanRancangan percobaan
Rancangan percobaan
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)Rancangan acak lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap (RAL)
 
Perbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontrasPerbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontras
 
Analisis Statistika
Analisis StatistikaAnalisis Statistika
Analisis Statistika
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Rumus Analisis Regresi
Rumus Analisis RegresiRumus Analisis Regresi
Rumus Analisis Regresi
 
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
 
Tabel tukey-hsd bnj
Tabel tukey-hsd bnjTabel tukey-hsd bnj
Tabel tukey-hsd bnj
 
Uji BNT
Uji BNTUji BNT
Uji BNT
 
Rancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ralRancangan acak-lengkap-ral
Rancangan acak-lengkap-ral
 
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 BerpasanganStatistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
 
RAL
RALRAL
RAL
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 

Polinomial orthogonal 2012

  • 1. 3/22/2011 RANCANGAN PERCOBAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL DISUSUN OLEH MOHAMMADCHOZIN (KOORDINATOR MATAKULIAH ) PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU POLINOMIAL ORTHOGONAL  Polinomial orthogonal merupakan salah satu pendekatan yang digunakan untuk mencari persamaan regresi yang paling sesuai untuk menggambar pola respon (trend) suatu pengamatan terhadap perlakuan kuantitatif dengan interval sama (misal, 0, 10, 20, 30, dst).  Dalam penggunaannya, polinomial orthogonal mengikuti kaidah-kaidah yang diperlukan dalam penyusunan kontras orthogonal, karena sesungguhnya polinomial orthogonal sangat menyerupai kontras orthogonal.  Perbedaannya terletak pada: ◦ Variabel bebas penyusun kontras ◦ Koefisien yang terdapat pada kontras KONTRAS ORTHOGONAL vs POLINOMIAL ORTHOGONAL KONTRAS ORTHOGONAL  Persamaan kontras : Li = c1Y1 + c2Y2 + c3Y3 + . . . + cpYp  Variabel bebas : total perlakuan = Y1, Y2, Y3, …., Yp  Koefisien : ditentukan berdasarkan perbandingan yang diinginkan POLINOMIAL ORTHOGONAL  Persamaan polinomial : Y = c1Y1 + c2Y2 + c3Y3 + . . . + cpYp  Variabel bebas : kepangkatan dari perlakuan =Y1,Y2,Y3 , . . ., Yp  Koefisien : ditentukan berdasarkan tabel koefisien polinomial orthogonal (LIHAT TABEL). 1
  • 2. 3/22/2011 KAIDAH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL  Pangkat variabel bebas dalam polinomial othogonal juga menggambarkan jenis kurva respon yang dapat dibentuk oleh perlakuan  Pangkat sering juga disebut dengan ORDER  Dalam polinomial orthogonal:  Pangkat 1 disebut linier  Pangkat 2 disebut kuadratik  Pangkat 3 disebut kubik  Pangkat 4 disebut kuartik  Pangkat 5 disebut kuintik, dst  Pangkat yang dapat dimasukkan dalam persamaan regresi maksimum adalah p-1 (p=banyaknya perlakuan). Contoh : ◦ jika jumlah perlakuannya = 2 maka persamaan regresi hanya memiliki pangkat 1 (linier), karena kurva yang dapat dibentuk dari dua perlakuan hanya garis lurus. ◦ jika jumlah perlakuannya = 3 maka persamaan regreso dapat memiliki pangkat 1 (linier) atau pangkat 2 (kuadratik), karena kurva yang dapat dibentuk dari 3 perlakuan dapat berupa garis lurus atau garis lengkung (parabolik atau hiperbolik). ◦ dst CONTOH KURVA POLINOMIAL ORTHOGONAL  Jumlah perlakuan = 2 (misal 0 dan 10) , kemungkinannya: 60 60 30 30 atau 0 0 0 10 0 10 Linier linier  Jumlah perlakuan = 3, kemungkinannya: 80 80 80 60 60 60 40 40 40 20 atau atau 20 20 0 0 0 0 10 20 0 10 20 0 10 20 Linier Kuadratik Kuadratik (hiperbolik) (parabolik) TABEL POLINOMIAL ORTHOGONAL Banyaknya Total Perlakuan Perlakuan Pangkat Y2. Y3. Y4. Y5. ( ∑Ci 2 ) Y1. Y6. 2 1 -1 +1 2 3 1 -1 0 +1 2 2 +1 -2 +1 6 4 1 -3 -1 +1 +3 20 2 +1 -1 -1 +1 4 3 -1 +3 -3 +1 20 5 1 -2 -1 0 +1 +2 10 2 +2 -1 -2 -1 +2 14 3 -1 +2 0 -2 +1 10 4 +1 -4 +6 -4 +1 70 6 1 -5 -3 -1 +1 +3 +5 70 2 +5 -1 -4 -4 -1 +5 84 3 -5 +7 +4 -4 -7 +5 180 4 +1 -3 +2 +2 -3 +1 28 5 -1 +5 -10 +10 -5 +1 252 2
  • 3. 3/22/2011 LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL A. Pastikan bahwa dalam anava Fhit perlakuan > Ftabel (Ho i = 0 ditolak) B. Lihat tabel koefisien polinomial orthogonal untuk menentukan koefisien dan pangkat yang paling sesuai dengan banyaknya perlakuan. C. Susun tabel sebagaimana tabel kontras orthogonal dan isi koefisien polinomial orthogonal untuk masing-masing pangkat berikut ∑Ci 2. D. Susun hipotesis ◦ Penyusunan hipotesis dimulai dari pangkat tertinggi dan berturut-turut ke pangkat yang lebih rendah. ◦ Misalnya jumlah perlakuan 3, maka hipotesis disusun mulai dari kuadratik kemudian baru linier ◦ Kuadratik Ho : 2 = 0 ◦ Linier Ho : 1 =0 LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL E. Hitung JK untuk masing-masing pangkat dengan persamaan sebagaimana JK kontras, yaitu: 2 [ (Yi.)(ci)] JKLi 2 r ci F. Gabung dalam tabel anava dan hitung JK masing-masing pangkat dengan db=1, kemudian lakukan uji F untuk menentukan pangkat yang paling sesuai. G. Pengujian harus dimulai dari pangkat tertinggi. Jika Ho pangkat tertinggi ditolak (berarti nyata), maka pengujian tidak dilanjutkan ke pangkat yang lebih rendah, sebaliknya jika Ho pangkat tertinggi diterma (berarti tidak nyata), maka pengujian dilajutkan pada pangkat tertinggi berikutnya, dan seterusnya H. Tarik kesimpulan tetang pangkat yang paling sesuai untuk menunjukkan pola respon variabel yang diamati terhadap perlakuan CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL (1)  Data Pengamatan Bobot Pipilan Kering per Petak dari tanaman jagung yang dipupuk dengan 5 dosis urea Dosis Urea Ulangan (kg/ha) Yi. 1 2 3 4 5 5 7 7 15 11 9 49 10 12 17 12 18 18 77 15 14 18 18 19 19 88 20 19 25 22 19 23 108 25 7 10 11 15 11 54 Total 376 3
  • 4. 3/22/2011 CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL (2)  TabelANAVA S.K. Fhitung Ftabel d.b. J.K. K.T. 0,05 0,01 Perlakuan 4 475,76 118,94 14,76** 2,87 4,43 Galat 20 161,20 8,06 Total 24 636,96 CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL (3)  Tabel koefisien polinomial orthogonal untuk 5 perlakuan Total Pengamatan tiap perlakuan (Yi.) Respon 5 10 15 20 25 kg/ha Ci2 ∑ (Pangkat polinomial) 49 77 88 108 54 Linier -2 -1 0 1 2 10 Kuadratik 2 -1 -2 -1 2 14 Kubik -1 2 0 -2 1 10 Kuartik 1 -4 6 -4 1 70 CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL (4)  HIPOTESIS ◦ Kuartik Ho : 4 =0 ◦ Kubik Ho : 3 =0 ◦ Kuadratik Ho : 2 =0 ◦ Linier Ho : 1 =0 • ANALISIS VARIANS {(-2)x49 + (-1)x77 + 0x88 + 1x108 + 2x54} JK linier = = 33,62 5 x 10 {2x49 + (-1)x77 + (-2)x88 + (-1)x108 + 2x54} JK kuadratik = = 343,21 5 x 14 JK Kubik = 64,98 JK Kuartik = 33,95 4
  • 5. 3/22/2011 CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL (5)  Gabung dalam tabel anava S.K. d.b. J.K. K.T. Fhitung Ftabel 0,05 0,01 Perlakuan 4 475,76 118,94 - Linier 1 33,62 33,62 4,17 4,25 8,10 - Kuadratik 1 343,21 343,21 42,58** - Kubik 1 64,98 64,98 8,06* - Kuartik 1 33,95 33,95 4,21 Galat 20 161,20 8,06 Total 24 636,96 CONTOH PENGGUNAAN POLINOMIAL ORTHOGONAL (6)  KESIMPULAN ◦ Ho : 4 = 0 diterima, artinya respon bobot pipilan kering jagung terhadap dosis pupuk urea merupakan bentuk regresi dengan pangkat lebih rendah dari kuartik  Ho : 3 = 0 ditolak, artinya respon bobot pipilan kering jagung terhadap dosis pupuk urea merupakan bentuk regresi kubik 5
  • 6. Thank you for evaluating AnyBizSoft PDF to PowerPoint. You can only convert 5 pages with the trial version. To get all the pages converted, you need to purchase the software from: http://www.anypdftools.com/buy/buy-pdf-to-powerpoint.html