Karangan menjelaskan 5 jenis karangan bahasa Indonesia yaitu deskripsi, eksposisi, persuasi, argumentasi, dan narasi. Setiap jenis karangan memiliki ciri khas penyusunan dan contoh topik yang sesuai.
2. Karangan merupakan
karya tulis hasil dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikanya
melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami.
3. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian yaitu
1. Deskripsi
2. Eksposisi
3. Persuasi
4. Argumentasi
5. Narasi
4. 1. DESKRIPSI
Karangan ini berisi
gambaran mengenai
suatu hal/keadaan
sehingga pembaca
seolah-olah melihat,
mendengar, atau
merasakan hal tersebut.
5. Ciri-ciri
• menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
• penggambaran tersebut dilakukan sejelas-
jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
• membuat pembaca atau pendengar merasakan
sendiri atau mengalami sendiri.
6. Pola Pengembangan Paragraf
Deskripsi:
• Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek
khusus ruangan, benda atau tempat.
• Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan
objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
• Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek
dengan apa adanya atau sebenarnya.
7. Langkah menyusun deskripsi:
1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
2. Tentukan tujuan
3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang
akan dideskripsikan
4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik
(menyusun kerangka karangan)
5. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi
yang sesuai dengan tema yang ditentukan
8. Contoh topik yang tepat untuk karangan deskripsi:
- Keindahan Bukit Kintamani
- Suasana pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMA Tingkat Nasional
- Keadaan ruang praktik
- Keadaan daerah yang dilanda bencana
• Contoh deskripsi berupa fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih
terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis
flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan
fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai
dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan
penelitian dan objek wisata.
• Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup
menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan
menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
9. 2. EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan
tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi atau pengetahuan tambahan bagi
pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar
atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan
hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
10. Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai
dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi
karangan eksposisi.
11. Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
- Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
- Peranan majalah dinding di sekolah
- Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntasi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan
secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan
tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi:
Cara mencangkok tanaman:
Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2
cm.
Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
12. 3. PERSUASI
Karangan ini bertujuan mempengaruhi
pembaca untuk berbuat sesuatu.
Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik
berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan
yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
13. Langkah menyusun persuasi:
• Menentukan topik/tema
• Merumuskan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan
• Mengembangkan kerangka karangan
menjadi karangan persuasi
14. Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:
- Katakan tidak pada NARKOBA,
- Hemat energi demi generasi mendatang,
- Hutan sahabat kita,
- Hidup sehat tanpa rokok,
- Membaca memperluas cakrawala.
• Contoh karangan persuasi pada umumnya:
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di
musim hujan ini adalah infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah
ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang
bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain
itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak
merokok, dan rutin berolah raga.
15. 4. ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan
data/fakta sebagai alasan/bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan
sebagai penyokong opini tersebut.
16. Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:
- Disiplin kunci sukses berwirausaha,
- Teknologi komunikasi harus segera dikuasai,
- Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.
• Contoh karangan argumentasi pada umumnya:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan
dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan.
Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan
sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang
menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur,
berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal,
tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini
sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di
berbagai bidang.
17. 5. NARASI
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita.
Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu
urutan waktu.
Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik
merupakan unsur pokok sebuah narasi.
Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
atau alur.
Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan
plot atau alur.
18. • Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
• Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris.
Contoh narasi ekspositoris adalah biografi,
autobiografi, atau kisah pengalaman.
• Sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi
sugestif.
Contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen,
cerbung, ataupun cergam.
19. Pola narasi secara sederhana berbentuk
susunan dengan urutan
awal – tengah – akhir
• Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan
suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar
dapat mengikat pembaca.
• Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah
konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur
cerita akan mereda.
• Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan
panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha
menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca
untuk menebaknya sendiri.
20. Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk
fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai
dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh
karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan
"rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik
simba.
• (What) Apa yang akan diceritakan,
• (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
• (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
• (Who) Siapa pelaku ceritanya,
• (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
• (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
21. Contoh narasi berisi fakta:
• Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia
memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan
di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang
dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada
tahun 1949.
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok
pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan
hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.
22. Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin
dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur
tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak
tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa
dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian
menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi
yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke
tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui
juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun
kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo,
sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi.
Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu
dengan segenap cintanya.