SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK
PERCOBAAN KE II
PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR DAN PERMITIVITAS RELATIF
PEPE
Dosen : Mochammad Machmud Rifadil,ST.MT.
Asisten Dosen : Hariyono Amd
Nama : Mohammad Agung Dirmawan
Kelas : 1 D4 Elektro Industri A
NRP : 1310161024
Departemen Teknik Elektro
Program Studi Teknik Elektro Industri
2016
I. TUJUAN
Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor pelat sejajar dengan
variasi isi ruangan diantara kedua pelat. Dengan mengosongkan ruangan diantara kedua pelat
(ruang diantara kedua pelat berisi udara) sebagai acuan, dapat ditentuan nilai permittivitas
relative dari bahan dielektrik pengisi ruangan diantara ke dua pelat.
II. TEORI
Kapasitor pelat sejajar mempunyai dua buah pelat konduktor dengan luas A (m2), yang
dipisahkan sejauh d(m). Apabila ruangan diantara kedua pelat tersebut adalah bahan
dielektrik dengan permittivitas relative, ๐œ€๐‘Ÿ. Maka nilai kapasitansi dari apasitor tersebut
adalah:
๐ถ = 8,86 ๐‘ฅ 10โˆ’6
(๐œ€๐‘Ÿ
๐ด
๐‘‘
) (๐œ‡๐น) (2.1)
Apabila luas permukaan pelat konduktor yang berhadapan (A) bertambah besar, maka
nilai kapasitansinya juga akan bertambah besar, karena nilai kapasitansi berbanding lurus
dengan luas permukaan pelat konduktor.
Kapasitansi C (๐œ‡๐น)
Luaspelat, A (m2)
Sebaliknya, jika jarak antar pelat konduktor bertambah besar, maka nilai
kapasitansinya akan mengecil karena nilai kapasitansi berbanding terbalik dengan luas
permukaan pelat konduktor.
Jarakantarpelat, d (m)
Kapasitansi C(๐œ‡๐น)
Udara mempunyai nilai permittivitas relative ๐œ€๐‘Ÿ = 1,0006, sedangkan nilai
permittivitas relative ๐œ€๐‘Ÿ dari beberapa bahan dielektrik diperlihatkan pada tabel.
Bahan Dielektrik Permittivitas Relative
(๐œ€๐‘Ÿ)
Udara 1,0006
Oksigen 1,0005
Keramik 5 - 7
Gelas/Kaca 3,5 - 9
Polyethylene 2,2 - 2,4
Polystyrene 2,5 - 2,7
Vinyl Chlorida 2,3 - 3,1
III. PERALATAN YANG DIPAKAI
1. Capacity meter (SHIMADZU, PPC3, 361-48344 CM-3) 1
2. Kapasitor pelat sejajar (SHIMADZU, PPC3, 361-48346) 1
3. Pelat kaca (2mm) 1
4. Pelat vinyl chloride (2mm dan 1mm) 1
5. Kabel penghubung 2
IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
Bahan Dielektrik Permittivitas Relative
(๐œ€๐‘Ÿ)
Mika 6 - 8
KaretAlam 2,7 - 4
Ebonit 2,7 - 2,9
Kertas 2 - 2,5
Parafin 1,9 - 2,4
Air 80
Amonia 21 - 23
V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat
2. Hitung nilai %error J dengan rumus
%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = |
๐‘ฑ ๐’•๐’†๐’๐’“๐’Š โˆ’ ๐‘ฑ ๐’–๐’Œ๐’–๐’“
๐‘ฑ ๐’•๐’†๐’๐’“๐’Š
| ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ%
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
A. TABEL 1 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI LUAS
PLAT YANG BERHADAPAN
BAHAN
DIELEKTRIK
RUANGANTAR
PLAT
LUAS
PERMUAKAAN
PLAT YANG
BERHADAPAN
(m2
)
HASIL
PERHITUNGAN
KAPSITANSI,C
(ฮผF)
HASIL
PENGUKURAN
KAPASITANSI,C
(ฮผF)
RANGE
UDARA
0,09 0,0003987 0,0014 0,01
0,075 0,0003325 0,00052 0,001
0,06 0,0002658 0,00046 0,001
0,045 0,000199335 0,00042 0,001
0,03 0,0001329 0,00036 0,001
0,015 0,0006645 0,00022 0,001
0,003 0,0001329 0,00006 0,001
KACA
0,09 0,00045 0,0016 0,01
0,075 0,00076 0,0012 0,01
0,06 0,00046 0,0008 0,01
0,045 0,00028 0,0006 0,01
0,03 0,00014 0,0004 0,01
0,015 0,00006 0,0002 0,01
0,003 0,0000022 0,00001 0,001
VINYL
CHLORIDA
0,09 0,000273 0,00096 0,01
0,075 0,00053 0,00084 0,001
0,06 0,00039 0,00068 0,001
0,045 0,000237 0,0005 0,001
0,03 0,000132 0,00036 0,001
0,015 0,00006 0,0002 0,001
0,003 0,00001772 0,00008 0,001
B. TABEL 2 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI FUNGSI
JARAK ANTAR PLAT
JARAK
ANTAR
PLAT d
HASIL
PERHITUNGAN
KAPASITANSI,
HASIL
PENGUKURAN
KAPASITANSI,
RANGE
(mm) C (ฮผF) C (ฮผF)
1 0,0007974 0,0014 0,01
2 0,0003987 0,00084 0,001
3 0,0002658 0,00042 0,001
4 0,00019935 0,0003 0,001
C. TABEL 3 DATA HASIL PENGUKURAN PERMITIVITAS RELATIF (ฦr)
BAHAN DIELEKTRIK
BAHAN DIELEKTRIK
RUANG ANTAR PLAT
HASIL
PENGUKURAN
KAPASITANSI,
C (ฮผF)
PERMITIVITAS
RELATIF (ฦr)
UDARA 0,00068 1
KACA 0,0012 1,7647
VINYL CHLORIDA 0,0009 1,3235
D. PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI
LUAS PLAT YANG BERHADAPAN
1. UDARA (ฦr pengukuran=1)๏ƒจ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(ฦ๐‘Ÿ ร—
๐ด
๐‘‘
)
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,09
2ร—10โˆ’3) = 0,0003987๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,075
2ร—10โˆ’3) = 0,0033225๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,06
2ร—10โˆ’3) = 0,0002658๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,045
2ร—10โˆ’3) = 0,00019935๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,03
2ร—10โˆ’3) = 0,0001329๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,015
2ร—10โˆ’3) = 0,00006645๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,003
2ร—10โˆ’3) = 0,00001329๐œ‡๐น
2. KACA (ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ =
๐‘ช ๐’Œ๐’‚๐’„๐’‚
๐‘ช ๐’–๐’…๐’‚๐’“๐’‚
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,0016
0,0014
ร—
0,09
2ร—10โˆ’3) = 0,00045 ๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,0012
0,00052
ร—
0,075
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00076 ๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,0008
0,00046
ร—
0,06
2ร—10โˆ’3 ) = 0,000462๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,0006
0,00042
ร—
0,045
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00028๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,0004
0,00036
ร—
0,03
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00014๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,0002
0,00022
ร—
0,015
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00006๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,00001
0,00006
ร—
0,003
2ร—10โˆ’3 ) = 0,0000022๐œ‡๐น
3. VINYL CHLORIDA (ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ =
๐‘ช ๐’—๐’Š๐’๐’š๐’
๐‘ช ๐’–๐’…๐’‚๐’“๐’‚
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,00096
0,0014
ร—
0,09
2ร—10โˆ’3) = 0,000273๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,00084
0,00052
ร—
0,075
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00053๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,00068
0,00046
ร—
0,06
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00039๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,0005
0,00045
ร—
0,045
2ร—10โˆ’3 ) = 0,000237๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,00036
0,00036
ร—
0,03
2ร—10โˆ’3 ) = 0,000132๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,00024
0,00022
ร—
0,015
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00006๐œ‡๐น
๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(
0,00008
0,00006
ร—
0,003
2ร—10โˆ’3 ) = 0,00001772๐œ‡๐น
E. PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI
FUNGSI JARAK ANTAR PLAT
ฦr pengukuran udara = 1
๏ƒ˜ d=1 mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,09
1ร—10โˆ’3) = 0,0007974๐œ‡๐น
๏ƒ˜ d=2mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,09
2ร—10โˆ’3) = 0,0003987๐œ‡๐น
๏ƒ˜ d=3mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,09
3ร—10โˆ’3) = 0,0002658๐œ‡๐น
๏ƒ˜ d=4mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,09
4ร—10โˆ’3) = 0,00019935๐œ‡๐น
F. PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN PERMITIVITAS RELATIF
(ฦr) BAHAN DIELEKTRIK
๏ƒ˜ ฦ๐‘Ÿ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž =
0,0005
0,0005
= 1
๏ƒ˜ ฦ๐‘Ÿ ๐‘˜๐‘Ž๐‘๐‘Ž =
0,0012
0,00068
= 1,76470
๏ƒ˜ ฦ๐‘Ÿ ๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘™ =
0,0009
0,00068
= 1,3235
G. PERHITUNGAN UNTUK MENCARI PRESENTASE ERROR
RUMUS: %๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ =
|
๐‘ฏ๐’‚๐’”๐’Š๐’ ๐’‘๐’†๐’“๐’‰๐’Š๐’•๐’–๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’‚๐’”๐’Š๐’•๐’‚๐’๐’”๐’Š ๐‘ช( ๐๐‘ญ)โˆ’๐‘ฏ๐’‚๐’”๐’Š๐’ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’‚๐’”๐’Š๐’•๐’‚๐’๐’”๐’Š๐‘ช( ๐๐‘ญ)
๐‘ฏ๐’‚๐’”๐’Š๐’ ๐’‘๐’†๐’“๐’‰๐’Š๐’•๐’–๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’‚๐’”๐’Š๐’•๐’‚๐’๐’”๐’Š ๐‘ช( ๐๐‘ญ)
|ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ%
๏ƒ˜ d=1mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = |
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ•๐Ÿ—๐Ÿ•๐Ÿ’โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ’
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ•๐Ÿ—๐Ÿ•๐Ÿ’
| ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ•๐Ÿ“, ๐Ÿ“๐Ÿ•๐ŸŽ๐Ÿ”๐ŸŽ%
๏ƒ˜ d=2mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = |
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ‘๐Ÿ—๐Ÿ–๐Ÿ•โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ’
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ‘๐Ÿ—๐Ÿ–๐Ÿ•
| ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ๐Ÿ๐ŸŽ, ๐Ÿ”๐Ÿ–๐Ÿ’๐Ÿ•%
๏ƒ˜ d=3mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = |
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ”๐Ÿ“๐Ÿ–โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ’๐Ÿ
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ”๐Ÿ“๐Ÿ–
| ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ“๐Ÿ–, ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ“%
๏ƒ˜ d=4mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = |
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ‘๐Ÿ“โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ‘
๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ‘๐Ÿ“
| ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ“๐ŸŽ, ๐Ÿ’๐Ÿ–๐Ÿ—๐ŸŽ๐Ÿ–%
VII. ANALISIS DATA
Pada percobaan ini berjudul pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif.
Peralatan yang digunakan dalam percobaan antara lain capacity meter yang digunakan untuk
mengukur kapasitansi, kapasitor pelat sejajar, pelat kaca (2 mm), pelat vinyl chlorida (2 mm)
serta kabel penghubung. Pelat kaca dan vinyl chloride digunakan sebgai media pembatas atau
penghalang. Kabel penghubuung dugunakan untuk menghubungkan plat denan capacity
meter. Pertama, hubungkan capacity meter ke jala-jala. Pada percobaan yang pertama,
kelompok kami akan melakukan pengkuran kapasitansi sebagai luas pelat yang berhadapan.
Pertama, susunlah kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar pelat d=2mm serta kosongkan
ruang diantara 2 pelat tersebut (ruang diantara kedua plat berisi udara). Secara berangsur,
tariklah pelat konduktor yang dapat digerakkan setiap 5 cm (7x pengukuran). Kemudian ukur
nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan
bahan dielektrik ruang antar pelat yaitu udara :
1. Luas 0,09 m2 = 0,0014 ฮผF
2. Luas 0,075 m2 = 0,00052 ฮผF
3. Luas 0,06 m2 = 0,00046 ฮผF
4. Luas 0,045 m2 = 0,00042 ฮผF
5. Luas 0,03 m2 = 0,00036 ฮผF
6. Luas 0,015 m2 = 0,00022 ฮผF
7. Luas 0,003 m2 = 0,00006 ฮผF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan. Seperti contoh di bawah ini :
ฦr pengukuran udara = 1
Luas 0,09 m2๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(ฦ๐‘Ÿ ร—
๐ด
๐‘‘
) = 8,86 ร— 10โˆ’6
(1 ร—
0,09
2ร—10โˆ’3 ) = 0,0003987 ๐œ‡๐น
Sehingga diperoleh presentase error sebesar : %๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = |
0,0003987 โˆ’0,00084
0,0003987
| ร— 100% =
110,6847%
Setelah itu isi ruang diantara kedua pelat dengan kaca dengan tebal 2 mm dengan mengulangi
langkah-langkah diatas. ฦr pengkuran kaca diperoleh dari :
ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’„๐’‚ =
๐ถ ๐‘˜๐‘Ž๐‘๐‘Ž
๐ถ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž
Berikut dalah hasil pengkuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu
kaca:
1. Luas 0,09 m2 = 0,0016 ฮผF
2. Luas 0,075 m2 = 0,0012 ฮผF
3. Luas 0,06 m2 = 0,0008 ฮผF
4. Luas 0,045 m2 = 0,0006 ฮผF
5. Luas 0,03 m2 = 0,0004 ฮผF
6. Luas 0,015 m2 = 0,0002 ฮผF
7. Luas 0,003 m2 = 0,00001 ฮผF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus di bawah ini :
Luas 0,09 m2๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(ฦ๐‘Ÿ ร—
๐ด
๐‘‘
)
Setelah itu ganti pelat kaca 2 mm dengan pelat vinyl chlorida dengan mengulangi langkah-
langkah diatas. ฦr pengukuran vinyl chlorida diperoleh dari :
ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ ๐’—๐’Š๐’๐’š๐’ =
๐ถ ๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘™
๐ถ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž
Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu
vinyl chlorida :
1. Luas 0,09 m2 = 0,00096 ฮผF
2. Luas 0,075 m2 = 0,00084 ฮผF
3. Luas 0,06 m2 = 0,00068 ฮผF
4. Luas 0,045 m2 = 0,0005 ฮผF
5. Luas 0,03 m2 = 0,00036 ฮผF
6. Luas 0,015 m2 = 0,0002 ฮผF
7. Luas 0,003 m2 = 0,00008 ฮผF
Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus di bawah ini :
Luas 0,09 m2๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6
(ฦ๐‘Ÿ ร—
๐ด
๐‘‘
)
Dari data yang diperoleh diatas, terlihat bahwa semakin kecil luas permukaan plat yang
berhadapan, maka semakin kecil pula nilai kapasiatansinya. Dari data diatas, juga terlihat
bahwa nilai dari kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu kaca memiliki
nilai kapasitansi terbesar dibandingkan dengan vinyl chlorida dan udara. Hal ini dikarenakan
nilai permitivitas relatif dari kaca adalah yang paling besar daripada nilai permitivitas relatif
dari udara dan vinyl chlorida.
Pada percobaan kedua, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang
kapasitansi sebagai fungsi jarak antar pelat. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan
jarak antar plat d=1 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat
berisi udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Setelah itu ukur juga
nilai kapasitansi dengan mengubah jarak antar plat menjadi 2 mm, 3 mm, serta 4 mm.
Sehingga dapat diperoleh data hasil pengukuran kapasitansi sebagai fungsi jarak antar plat :
1. d=1 mm ๏ƒจ 0,0007974 ฮผF
2. d=2 mm ๏ƒจ 0,0003984 ฮผF
3. d=3 mm ๏ƒจ 0,0002658 ฮผF
4. d=4 mm ๏ƒจ 0,00019935 ฮผF
Dari data yang diperoleh di atas, terlihat bahwa semakin besar jarak anatar 2 plat, maka
semakin kecil nilai kapasitansinya dengan bahan dielektrik yang sama.
Pada percobaan ketiga, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang
permitivitas relatif (ฦr) bahan dielektrik. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan jarak
antar plat d=2 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi
udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Dengan jarak antar plat (d=2
mm). Isilah ruang diantara kedua plat dengan kaca d=2mm kemudian ukur nilai kapasitansi
serta catat pada tabel. Setelah itu ulangi langkah diatas dengan mengganti pelat kaca dengan
vinyl chlorida d=2 mm kemudian ukur nilai kapsitansi serta catat pada tabel.
VIII. KESIMPULAN
1. Nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar bergantung pada luas plat yang
berhadapan, jarak antar plat, dan bahan dielektrik ruang antar plat.
2. Nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar berbanding lurus dengan luas plat yang
berhadapan serta berbanding terbalik dengan jarak antar plat.
3. Nilai kapasitansi terbesar yaitu dengan menggunakan bahan dielektrik kaca
karena kaca memiliki nilai permitivitas relatif tertinggi dibandingkan dengan
udara dan vinyl chlorida.

Weitere รคhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
Fauzi Nugroho
ย 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Herry SR
ย 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
jayamartha
ย 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
ย 

Was ist angesagt? (20)

6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
ย 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
ย 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
ย 
root locus
root locusroot locus
root locus
ย 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
ย 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
ย 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
ย 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosongan
ย 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
ย 
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIKEFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
ย 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
ย 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
ย 
8 Kapasitansi
8 Kapasitansi8 Kapasitansi
8 Kapasitansi
ย 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8
ย 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
ย 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
ย 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
ย 
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (3 - 4) perambatan_gelombangelektromagnetik
ย 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
ย 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
ย 

ร„hnlich wie pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif

Bab screening
Bab screeningBab screening
Bab screening
Hafizh Adi
ย 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Panji Adnan Coersea M.
ย 
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Lalu Gede Sudarman
ย 
50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industri50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industri
S Hanov D Sinaga
ย 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Eko Supriyadi
ย 

ร„hnlich wie pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif (20)

Materi fisika kelas x bab 1 - 3
Materi fisika kelas x bab 1 - 3Materi fisika kelas x bab 1 - 3
Materi fisika kelas x bab 1 - 3
ย 
slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptslide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
ย 
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURANSAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
SAINS 1-KUANTITI FIZIK & PENGUKURAN
ย 
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
SOAL LATIHAN UN Fisika paket 02
ย 
Bab screening
Bab screeningBab screening
Bab screening
ย 
Perhitungan
PerhitunganPerhitungan
Perhitungan
ย 
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work PacLaporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
Laporan Praktikum KR-02 Calori Work Pac
ย 
Pengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahariPengaruh sudut datang sinar matahari
Pengaruh sudut datang sinar matahari
ย 
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRBAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
ย 
Soal dan pembahasan UAM 2016
Soal dan pembahasan UAM  2016Soal dan pembahasan UAM  2016
Soal dan pembahasan UAM 2016
ย 
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
Try out ke 2 fisika Muallimat NW Pancor 2013/2014
ย 
50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industri50439294 metrologi-industri
50439294 metrologi-industri
ย 
Try out fisika 2014
Try out fisika 2014Try out fisika 2014
Try out fisika 2014
ย 
Try out fisika 2014
Try out fisika 2014Try out fisika 2014
Try out fisika 2014
ย 
Laporan praktikum Fislab geolistrik
Laporan praktikum Fislab geolistrik Laporan praktikum Fislab geolistrik
Laporan praktikum Fislab geolistrik
ย 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_xi)-soalujian.net
ย 
Modul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuranModul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuran
ย 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
ย 
naskahsoalujiansekolahfisika
naskahsoalujiansekolahfisikanaskahsoalujiansekolahfisika
naskahsoalujiansekolahfisika
ย 
Fisdas 2 siti makrifah
Fisdas 2 siti makrifahFisdas 2 siti makrifah
Fisdas 2 siti makrifah
ย 

Kรผrzlich hochgeladen

sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
husien3
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
arifyudianto3
ย 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
ย 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 

Kรผrzlich hochgeladen (14)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
ย 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
ย 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
ย 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
ย 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
ย 

pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif

  • 1. PRAKTIKUM ELEKTROMAGNETIK PERCOBAAN KE II PENGUKURAN KAPASITOR PELAT SEJAJAR DAN PERMITIVITAS RELATIF PEPE Dosen : Mochammad Machmud Rifadil,ST.MT. Asisten Dosen : Hariyono Amd Nama : Mohammad Agung Dirmawan Kelas : 1 D4 Elektro Industri A NRP : 1310161024 Departemen Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektro Industri 2016
  • 2. I. TUJUAN Mempelajari hubungan antara nilai kapasitansi dari kapasitor pelat sejajar dengan variasi isi ruangan diantara kedua pelat. Dengan mengosongkan ruangan diantara kedua pelat (ruang diantara kedua pelat berisi udara) sebagai acuan, dapat ditentuan nilai permittivitas relative dari bahan dielektrik pengisi ruangan diantara ke dua pelat. II. TEORI Kapasitor pelat sejajar mempunyai dua buah pelat konduktor dengan luas A (m2), yang dipisahkan sejauh d(m). Apabila ruangan diantara kedua pelat tersebut adalah bahan dielektrik dengan permittivitas relative, ๐œ€๐‘Ÿ. Maka nilai kapasitansi dari apasitor tersebut adalah: ๐ถ = 8,86 ๐‘ฅ 10โˆ’6 (๐œ€๐‘Ÿ ๐ด ๐‘‘ ) (๐œ‡๐น) (2.1) Apabila luas permukaan pelat konduktor yang berhadapan (A) bertambah besar, maka nilai kapasitansinya juga akan bertambah besar, karena nilai kapasitansi berbanding lurus dengan luas permukaan pelat konduktor. Kapasitansi C (๐œ‡๐น) Luaspelat, A (m2) Sebaliknya, jika jarak antar pelat konduktor bertambah besar, maka nilai kapasitansinya akan mengecil karena nilai kapasitansi berbanding terbalik dengan luas permukaan pelat konduktor. Jarakantarpelat, d (m) Kapasitansi C(๐œ‡๐น)
  • 3. Udara mempunyai nilai permittivitas relative ๐œ€๐‘Ÿ = 1,0006, sedangkan nilai permittivitas relative ๐œ€๐‘Ÿ dari beberapa bahan dielektrik diperlihatkan pada tabel. Bahan Dielektrik Permittivitas Relative (๐œ€๐‘Ÿ) Udara 1,0006 Oksigen 1,0005 Keramik 5 - 7 Gelas/Kaca 3,5 - 9 Polyethylene 2,2 - 2,4 Polystyrene 2,5 - 2,7 Vinyl Chlorida 2,3 - 3,1 III. PERALATAN YANG DIPAKAI 1. Capacity meter (SHIMADZU, PPC3, 361-48344 CM-3) 1 2. Kapasitor pelat sejajar (SHIMADZU, PPC3, 361-48346) 1 3. Pelat kaca (2mm) 1 4. Pelat vinyl chloride (2mm dan 1mm) 1 5. Kabel penghubung 2 IV. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN Bahan Dielektrik Permittivitas Relative (๐œ€๐‘Ÿ) Mika 6 - 8 KaretAlam 2,7 - 4 Ebonit 2,7 - 2,9 Kertas 2 - 2,5 Parafin 1,9 - 2,4 Air 80 Amonia 21 - 23
  • 4. V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 1. Siapkan alat 2. Hitung nilai %error J dengan rumus %๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = | ๐‘ฑ ๐’•๐’†๐’๐’“๐’Š โˆ’ ๐‘ฑ ๐’–๐’Œ๐’–๐’“ ๐‘ฑ ๐’•๐’†๐’๐’“๐’Š | ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% VI. DATA HASIL PERCOBAAN A. TABEL 1 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI LUAS PLAT YANG BERHADAPAN BAHAN DIELEKTRIK RUANGANTAR PLAT LUAS PERMUAKAAN PLAT YANG BERHADAPAN (m2 ) HASIL PERHITUNGAN KAPSITANSI,C (ฮผF) HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI,C (ฮผF) RANGE UDARA 0,09 0,0003987 0,0014 0,01 0,075 0,0003325 0,00052 0,001 0,06 0,0002658 0,00046 0,001 0,045 0,000199335 0,00042 0,001 0,03 0,0001329 0,00036 0,001 0,015 0,0006645 0,00022 0,001 0,003 0,0001329 0,00006 0,001 KACA 0,09 0,00045 0,0016 0,01 0,075 0,00076 0,0012 0,01 0,06 0,00046 0,0008 0,01 0,045 0,00028 0,0006 0,01 0,03 0,00014 0,0004 0,01 0,015 0,00006 0,0002 0,01 0,003 0,0000022 0,00001 0,001 VINYL CHLORIDA 0,09 0,000273 0,00096 0,01 0,075 0,00053 0,00084 0,001 0,06 0,00039 0,00068 0,001 0,045 0,000237 0,0005 0,001 0,03 0,000132 0,00036 0,001 0,015 0,00006 0,0002 0,001 0,003 0,00001772 0,00008 0,001 B. TABEL 2 DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI FUNGSI JARAK ANTAR PLAT JARAK ANTAR PLAT d HASIL PERHITUNGAN KAPASITANSI, HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI, RANGE
  • 5. (mm) C (ฮผF) C (ฮผF) 1 0,0007974 0,0014 0,01 2 0,0003987 0,00084 0,001 3 0,0002658 0,00042 0,001 4 0,00019935 0,0003 0,001 C. TABEL 3 DATA HASIL PENGUKURAN PERMITIVITAS RELATIF (ฦr) BAHAN DIELEKTRIK BAHAN DIELEKTRIK RUANG ANTAR PLAT HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI, C (ฮผF) PERMITIVITAS RELATIF (ฦr) UDARA 0,00068 1 KACA 0,0012 1,7647 VINYL CHLORIDA 0,0009 1,3235 D. PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI LUAS PLAT YANG BERHADAPAN 1. UDARA (ฦr pengukuran=1)๏ƒจ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (ฦ๐‘Ÿ ร— ๐ด ๐‘‘ ) ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,09 2ร—10โˆ’3) = 0,0003987๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,075 2ร—10โˆ’3) = 0,0033225๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,06 2ร—10โˆ’3) = 0,0002658๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,045 2ร—10โˆ’3) = 0,00019935๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,03 2ร—10โˆ’3) = 0,0001329๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,015 2ร—10โˆ’3) = 0,00006645๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,003 2ร—10โˆ’3) = 0,00001329๐œ‡๐น 2. KACA (ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ = ๐‘ช ๐’Œ๐’‚๐’„๐’‚ ๐‘ช ๐’–๐’…๐’‚๐’“๐’‚ ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,0016 0,0014 ร— 0,09 2ร—10โˆ’3) = 0,00045 ๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,0012 0,00052 ร— 0,075 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00076 ๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,0008 0,00046 ร— 0,06 2ร—10โˆ’3 ) = 0,000462๐œ‡๐น
  • 6. ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,0006 0,00042 ร— 0,045 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00028๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,0004 0,00036 ร— 0,03 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00014๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,0002 0,00022 ร— 0,015 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00006๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,00001 0,00006 ร— 0,003 2ร—10โˆ’3 ) = 0,0000022๐œ‡๐น 3. VINYL CHLORIDA (ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ = ๐‘ช ๐’—๐’Š๐’๐’š๐’ ๐‘ช ๐’–๐’…๐’‚๐’“๐’‚ ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,00096 0,0014 ร— 0,09 2ร—10โˆ’3) = 0,000273๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,00084 0,00052 ร— 0,075 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00053๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,00068 0,00046 ร— 0,06 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00039๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,0005 0,00045 ร— 0,045 2ร—10โˆ’3 ) = 0,000237๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,00036 0,00036 ร— 0,03 2ร—10โˆ’3 ) = 0,000132๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,00024 0,00022 ร— 0,015 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00006๐œ‡๐น ๏ƒ˜ ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 ( 0,00008 0,00006 ร— 0,003 2ร—10โˆ’3 ) = 0,00001772๐œ‡๐น E. PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN KAPASITANSI SEBAGAI FUNGSI JARAK ANTAR PLAT ฦr pengukuran udara = 1 ๏ƒ˜ d=1 mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,09 1ร—10โˆ’3) = 0,0007974๐œ‡๐น ๏ƒ˜ d=2mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,09 2ร—10โˆ’3) = 0,0003987๐œ‡๐น ๏ƒ˜ d=3mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,09 3ร—10โˆ’3) = 0,0002658๐œ‡๐น ๏ƒ˜ d=4mm๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,09 4ร—10โˆ’3) = 0,00019935๐œ‡๐น F. PERHITUNGAN DATA HASIL PENGUKURAN PERMITIVITAS RELATIF (ฦr) BAHAN DIELEKTRIK ๏ƒ˜ ฦ๐‘Ÿ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž = 0,0005 0,0005 = 1 ๏ƒ˜ ฦ๐‘Ÿ ๐‘˜๐‘Ž๐‘๐‘Ž = 0,0012 0,00068 = 1,76470 ๏ƒ˜ ฦ๐‘Ÿ ๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘™ = 0,0009 0,00068 = 1,3235
  • 7. G. PERHITUNGAN UNTUK MENCARI PRESENTASE ERROR RUMUS: %๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = | ๐‘ฏ๐’‚๐’”๐’Š๐’ ๐’‘๐’†๐’“๐’‰๐’Š๐’•๐’–๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’‚๐’”๐’Š๐’•๐’‚๐’๐’”๐’Š ๐‘ช( ๐๐‘ญ)โˆ’๐‘ฏ๐’‚๐’”๐’Š๐’ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’‚๐’”๐’Š๐’•๐’‚๐’๐’”๐’Š๐‘ช( ๐๐‘ญ) ๐‘ฏ๐’‚๐’”๐’Š๐’ ๐’‘๐’†๐’“๐’‰๐’Š๐’•๐’–๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’‘๐’‚๐’”๐’Š๐’•๐’‚๐’๐’”๐’Š ๐‘ช( ๐๐‘ญ) |ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% ๏ƒ˜ d=1mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = | ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ•๐Ÿ—๐Ÿ•๐Ÿ’โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ’ ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ•๐Ÿ—๐Ÿ•๐Ÿ’ | ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ•๐Ÿ“, ๐Ÿ“๐Ÿ•๐ŸŽ๐Ÿ”๐ŸŽ% ๏ƒ˜ d=2mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = | ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ‘๐Ÿ—๐Ÿ–๐Ÿ•โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ–๐Ÿ’ ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ‘๐Ÿ—๐Ÿ–๐Ÿ• | ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ๐Ÿ๐ŸŽ, ๐Ÿ”๐Ÿ–๐Ÿ’๐Ÿ•% ๏ƒ˜ d=3mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = | ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ”๐Ÿ“๐Ÿ–โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ’๐Ÿ ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ”๐Ÿ“๐Ÿ– | ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ“๐Ÿ–, ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ‘๐Ÿ“% ๏ƒ˜ d=4mm๏ƒจ%๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = | ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ‘๐Ÿ“โˆ’๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ‘ ๐ŸŽ,๐ŸŽ๐ŸŽ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ—๐Ÿ—๐Ÿ‘๐Ÿ“ | ร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ% = ๐Ÿ“๐ŸŽ, ๐Ÿ’๐Ÿ–๐Ÿ—๐ŸŽ๐Ÿ–% VII. ANALISIS DATA Pada percobaan ini berjudul pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif. Peralatan yang digunakan dalam percobaan antara lain capacity meter yang digunakan untuk mengukur kapasitansi, kapasitor pelat sejajar, pelat kaca (2 mm), pelat vinyl chlorida (2 mm) serta kabel penghubung. Pelat kaca dan vinyl chloride digunakan sebgai media pembatas atau penghalang. Kabel penghubuung dugunakan untuk menghubungkan plat denan capacity meter. Pertama, hubungkan capacity meter ke jala-jala. Pada percobaan yang pertama, kelompok kami akan melakukan pengkuran kapasitansi sebagai luas pelat yang berhadapan. Pertama, susunlah kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar pelat d=2mm serta kosongkan ruang diantara 2 pelat tersebut (ruang diantara kedua plat berisi udara). Secara berangsur, tariklah pelat konduktor yang dapat digerakkan setiap 5 cm (7x pengukuran). Kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar pelat yaitu udara : 1. Luas 0,09 m2 = 0,0014 ฮผF 2. Luas 0,075 m2 = 0,00052 ฮผF 3. Luas 0,06 m2 = 0,00046 ฮผF 4. Luas 0,045 m2 = 0,00042 ฮผF 5. Luas 0,03 m2 = 0,00036 ฮผF 6. Luas 0,015 m2 = 0,00022 ฮผF 7. Luas 0,003 m2 = 0,00006 ฮผF Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan. Seperti contoh di bawah ini : ฦr pengukuran udara = 1
  • 8. Luas 0,09 m2๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (ฦ๐‘Ÿ ร— ๐ด ๐‘‘ ) = 8,86 ร— 10โˆ’6 (1 ร— 0,09 2ร—10โˆ’3 ) = 0,0003987 ๐œ‡๐น Sehingga diperoleh presentase error sebesar : %๐’†๐’“๐’“๐’๐’“ = | 0,0003987 โˆ’0,00084 0,0003987 | ร— 100% = 110,6847% Setelah itu isi ruang diantara kedua pelat dengan kaca dengan tebal 2 mm dengan mengulangi langkah-langkah diatas. ฦr pengkuran kaca diperoleh dari : ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’„๐’‚ = ๐ถ ๐‘˜๐‘Ž๐‘๐‘Ž ๐ถ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž Berikut dalah hasil pengkuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu kaca: 1. Luas 0,09 m2 = 0,0016 ฮผF 2. Luas 0,075 m2 = 0,0012 ฮผF 3. Luas 0,06 m2 = 0,0008 ฮผF 4. Luas 0,045 m2 = 0,0006 ฮผF 5. Luas 0,03 m2 = 0,0004 ฮผF 6. Luas 0,015 m2 = 0,0002 ฮผF 7. Luas 0,003 m2 = 0,00001 ฮผF Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus di bawah ini : Luas 0,09 m2๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (ฦ๐‘Ÿ ร— ๐ด ๐‘‘ ) Setelah itu ganti pelat kaca 2 mm dengan pelat vinyl chlorida dengan mengulangi langkah- langkah diatas. ฦr pengukuran vinyl chlorida diperoleh dari : ฦ๐’“ ๐’‘๐’†๐’๐’ˆ๐’–๐’Œ๐’–๐’“๐’‚๐’ ๐’—๐’Š๐’๐’š๐’ = ๐ถ ๐‘ฃ๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘™ ๐ถ ๐‘ข๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž Berikut adalah hasil pengukuran kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu vinyl chlorida : 1. Luas 0,09 m2 = 0,00096 ฮผF 2. Luas 0,075 m2 = 0,00084 ฮผF 3. Luas 0,06 m2 = 0,00068 ฮผF 4. Luas 0,045 m2 = 0,0005 ฮผF
  • 9. 5. Luas 0,03 m2 = 0,00036 ฮผF 6. Luas 0,015 m2 = 0,0002 ฮผF 7. Luas 0,003 m2 = 0,00008 ฮผF Setelah itu hitung juga nilai kapasitansi melalui perhitungan dengan rumus di bawah ini : Luas 0,09 m2๏ƒจ๐‘ช = 8,86 ร— 10โˆ’6 (ฦ๐‘Ÿ ร— ๐ด ๐‘‘ ) Dari data yang diperoleh diatas, terlihat bahwa semakin kecil luas permukaan plat yang berhadapan, maka semakin kecil pula nilai kapasiatansinya. Dari data diatas, juga terlihat bahwa nilai dari kapasitansi dengan bahan dielektrik ruang antar plat yaitu kaca memiliki nilai kapasitansi terbesar dibandingkan dengan vinyl chlorida dan udara. Hal ini dikarenakan nilai permitivitas relatif dari kaca adalah yang paling besar daripada nilai permitivitas relatif dari udara dan vinyl chlorida. Pada percobaan kedua, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang kapasitansi sebagai fungsi jarak antar pelat. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar plat d=1 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Setelah itu ukur juga nilai kapasitansi dengan mengubah jarak antar plat menjadi 2 mm, 3 mm, serta 4 mm. Sehingga dapat diperoleh data hasil pengukuran kapasitansi sebagai fungsi jarak antar plat : 1. d=1 mm ๏ƒจ 0,0007974 ฮผF 2. d=2 mm ๏ƒจ 0,0003984 ฮผF 3. d=3 mm ๏ƒจ 0,0002658 ฮผF 4. d=4 mm ๏ƒจ 0,00019935 ฮผF Dari data yang diperoleh di atas, terlihat bahwa semakin besar jarak anatar 2 plat, maka semakin kecil nilai kapasitansinya dengan bahan dielektrik yang sama. Pada percobaan ketiga, kelompok kami akan melakukan percobaan tentang permitivitas relatif (ฦr) bahan dielektrik. Pertama, susun kapasitor pelat sejajar dengan jarak antar plat d=2 mm dan kosongkan ruang diantara kedua plat (ruang diantara kedua plat berisi udara), kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Dengan jarak antar plat (d=2 mm). Isilah ruang diantara kedua plat dengan kaca d=2mm kemudian ukur nilai kapasitansi serta catat pada tabel. Setelah itu ulangi langkah diatas dengan mengganti pelat kaca dengan vinyl chlorida d=2 mm kemudian ukur nilai kapsitansi serta catat pada tabel.
  • 10. VIII. KESIMPULAN 1. Nilai kapasitansi kapasitor plat sejajar bergantung pada luas plat yang berhadapan, jarak antar plat, dan bahan dielektrik ruang antar plat. 2. Nilai kapasitansi kapasitor pelat sejajar berbanding lurus dengan luas plat yang berhadapan serta berbanding terbalik dengan jarak antar plat. 3. Nilai kapasitansi terbesar yaitu dengan menggunakan bahan dielektrik kaca karena kaca memiliki nilai permitivitas relatif tertinggi dibandingkan dengan udara dan vinyl chlorida.