Antropologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia, budaya, dan suku bangsa dalam kelompok dan kebudayaan yang timbul dari interaksi tersebut seperti nilai, norma dan kebiasaan adat istiadat suatu daerah. Antropologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti geologi, politik, linguistik, psikiatri, dan sejarah. Metode ilmiah antropologi meliputi pengumpulan fakta, penetapan ciri umum,

1. BAB I
ANTROPOLOGI
SEBAGAI ILMU
TENTANG MASYARAKAT

2. Ilmu geologi
Hubungan Ilmu paleontologi Hubungan ilmu-ilmu
yang bekaitan dalam
antropologi hubungan masyarakat
Ilmu geografi
dan ilmu lain dengan budaya di suatu
tempat /wilayah tertentu
dalam kaitan
ilmu linguistik Antropologi
Metode Ilmu sejarah
ilmiah dari
antroplogi
Para tokoh Sarjana
Atropologi
tenaga
sarjana,le Lembaga-lembaga dan
ANTROPOLOGI mbaga,dan majalah Antropologi
prasarana
prasarana Introduction on
B Anthropology and the
Baca untuk studynof complex
cultures,pyschoanaly-
memperdalam Gambaran kebudayaan
A pengertian
dan masyarakat
Sis and the social
sciences,muensterber
Axelrad,S. and axerald editor,new
G Clifton,J.A
york,Int.University
press.jilid IV:hlm.29-50
A Froster,G.M Grinker.R.R.
Herris,M Froster,G.M.
N Smith,A.H
Honigman,J.J.

3. HUBUNGAN ANTROPOLOGI DAN
ILMU LAIN
1.ANTROPOLOGI DENGAN GEOLOGI: Bantuan ilmu Geologi mempelajari ciri lapisan
bumi serta perubahan terutama dibutuhkan sub ilmu paleo antropologi dan prehistori
untuk menetapakan umur fosil manusia,artefak,dan bekas kebudayaan di zaman
dulu.
2.ANTROPOLOGI DENGAN POLITIK: Sejak 2 dasawarsa terakhir ini telah meluaskan
perhatian ilmu politik terhadap pokok semulanya yaitu hubungan kekuasaan-
kekuatan serta prose politik dalm segala macam sistem pemerintahan yang
menyangkut latar belakang sosial-budaya dari kekuatan politik dengan meneliti dan
menganalisa kekuatan politik dinegara sedang berkembang(asia,afrika,amerika
latin,oseania) dengan menganalisa gejala-gejala yang terjadi pada masyarakat yang
bersangkutan.
3.ANTROPOLOGI DENGAN LINGUISTIK: Ilmu linguistik/ilmu bahasa mula-mula teradi
pada abad ke-18 ketika para sejarawan mengupa naskah-naska klasik dalam
bahasa.sekarang telah berkembangmengupas segala macam bentuk bahasa apapun
juga baik daerah maupun di dunia sehingga dapat suatu pengertian ciri-ciri dasar
tiap bahaa yang ada di dunia.
4.ANTROPOLOGI DENGAN PSIKIATRI: Hubungan keduanya talah disebutkan yang
erupakn pengulasan dari hubungan antara antropologi dengan psikologis yang
kemudian mendapat fungsi praktis mengenai krakteristik tiap manusia di dunia.
5.ANTROPOLOGI DENGANSEJARAH: Hubungan ini sebenarnya menyerupai hubungan
antara arkeologi dengan antropologi.bagian tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di
dunia memiliki perbedaan dan masalah dalam historigrafi dari sejarah suatu bangsa
dapat dipecahkan dengan metode Antropologi dengan banyak sumber sejarah
berupa prasasti,dokumen,naskah tradisional,dan arsip kuno denagan begitu ahli
sejarah dapat mengisi latar belakang peristiwa sejarah dalam penelitianya.

4. METODE ILMIAH
ANTROPOLOGI
Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah
segala jalan/cara dalm rangka ilmu untuk
sampai kepada kesatuan pengetahuan.kesatuan
pengetahuan dapat dicapai oleh para sarjana
dalam ilmu bersangkutan melalui 3 tingkatan:
1.Pengumpulan fakta:digunakan untuk pengelolaaan Antropologi adalah
secara ilmiah mengenai kejadian dan gejala
masyarakat dengan budaya secara ilmiah. ilmu yang mengkaji
2.Penentuan ciri-ciri umum dan sistem: adalah
tingkat dalam cara berfikir ilmiah yang
interaksi manusia
bertujuan untuk menetukan ciri-ciri umum dan budaya,dan suku
sistem dalam himpunan fakta yg dikumpulkan
peneliti yang hendak mencari ciri-ciri yang bangsa dalam
sama,umum,dalam anekawarna fakta dalam
hidup masyarakat
kelompok. dan
3.Vertifikasi: ialah metode-metode untuk melakukan kebudayaan yang
vertifikasi/pengujian dalam kenyataan yang
terdiri dari cara-cara yang telah dirumuskan
timbul dari interaksi
atau yang harus diperkuat “Pengertian” dalam tersebut seperti nilai,
kenyataaan Alam atau Masyarakat yang hidup
norma dan kebiasaan
adat istiadat suatu
daerah

5. TENAGA SARJANA,LEMBAGA DAN
MAJALAH,SERTA PRASARANA
Para tokoh sarjana antropologi
Tokoh sarjana antropologi terbagi dalam beberapa fase 1-4 yang sebelumnya sudah
dijelaskan pada bab 1.pada inti dasarnya seorang tokoh sarjana Antropologi
mengembangkan teori –teori & metode-metode menjadi sub-ilmu antropologi sosial
dengan mempelajari kebudayaan dari sebanyak mungkin suku bangsa di dunia secara
komparatif menemukan azas-azas yang mengatur kehidupan masyarakat manusia.
contoh: fase 1.para pengarang etnografi kuno(musafir,penyiar agama,ahli ekplorasi).
Fase 2.para tokoh sarjana yang banyak dipengaruhi teori evolusi terutama Masyarakat
pada abad ke-19.
Fase 3. para tokoh sarjana yang dipelajari terutama dari negara memiliki jajahan demi
kepentingan pemerintahan kolonialisme dengan mempelajari masyarakat dan budaya
Fase 4.Para tokon sarjana antropologi yang telah disempunakan denagan metode serta
teori-teori modern yang terus berkembang sampai saat ini

6. LEMBAGA DAN MAJALAH ANTROPOLOGI SERTA PRASARANA
Salah satu majalah antropologi yang paling penting dan dimiliki oleh
tiap para sarjana.seperti “current anthropology” yang
diterbitkan oleh “University of Chicago press” majalah itu
yang merupakan majalah internasional dalam arti bahwa
majalah itu memuat karangan-karangan dari sarjana antropologi
di seluruh dunia dengan begitu kita dapat mengikuti
perkembangan ilmu itu di sebagian besar universitas dan pusat-
pusat ilmiah terpenting disuluruh dunia. Ditiap suatu negara
mempunyai lembaga,organisasi,dan perkumpualan antropologi
yang begitu banyak jumlahnya yang menerbitkan standarisasi
hasil penelitianya dengan saling mediskusikan.
Contoh beberapa lembaga Antropologi sebagai berikut :
American Association of Physical Anthropogy
aktivitas peneliti antropologi fisik di amerika menerbitkan
majalah antropologi internasional dalam beberapa bahasa.
Royal Anthropology Institute of Great Britain & Ireland
suatu lembaga Antropologi yang didirikan sejak abad ke-19
berpusat di london.
Australian National Research Council
lembaga berpusat di sydney yang penelitian antropologi
mengenai kebudayaan dan masyarkat di oseania.
Deutsche Gesellschaft fur Volkerkunde
lembaga berpusat di braunsschweig jerman yang
merupakan tempat perkumpuan sarjana antropologi di
eropa tengah
Lembaga Pusat Penelitian Atnropologi Indonesia
penelitian antropologi di Universitas indonesia antara lain
telah menerbitkan suatu majalah berjudul  ”Berita
Antropologi”.

7. GAMBARAN KEBUDYAAN DI
MASYARAKAT

8. BACAAN UNTUK MEMPERDALAM
PENGERTIAN
Crifton,J.A.(1968) Smith,A.H.,J.L.Fischer
Introduction to Cultural editor (1970)
Anthropology,Essays in the Scope Anthropology,Prentice
and Methods of the Science of Hall,Inc.Englewood Cliffts,N.J.
Man.Boston,Houghton Mefflin
Company. Grinker.R.R (1936)
Toward a Unified Theory of
Axelrad,s.(1955) Humman Behawior.Basic Books
Comments on Anthropology and the Inc.
study of Complex
Cultures,pychcoanalysis and the Froster,G.M,B.G.Anderson
Social Sciences,Muensterber and (1978)
Axelrad editor.New Medical Anthropology.New
York,Int.University Press.Jilid IV : York,John Wiley & sons.
hlm 29-50
Honigmann,J.J.(1973)
Froster,G.M.(1969) Handbook of Social ans Cultural
Medical Anthropology.chicago,Rand Mc
Anthropology,Boston,Little,Brown & Nally College Publishing Company.
Company..
Herris M.(1970)
The Rise of Anthropological Theory.

9. SELESAI

10. E
Fa
Max Weber;
Emile
Tinda Durkheim
T
ddd.
Max Weber

11. C. Mells; Soxe
Soc
C. Wrig
Ppropm

12. Hghgklhkjjkj;j;j;jj;jl;mngyufytfkyu
yamnjjbghga (thed worldey)
Mhhvbhvbh gjhkjkr, houlke:
1.opse,
2. leote,
3.lour,
4. tyer,
5. ber .

13. Ritz dengan:
1. re
2. re
3.e
4. urb
5. pera
6. ln as
Agusi.
Comt(sous ds)

14. voa
Silmu laya
Set
Kuli
Be

15. IDeA
ILM
A
N
N
T
O R
M O
I P
dI O
L
O
G
I
SEJARAH

16. PERA
Ah
Ko
Tnisi
Gur
Ket Gb.: Seorang sosiolog dapat menjadi
peneliti mengapa suatu masyarakat
mudah diprovokasi untuk membuat
kerusuhan.

17. REALITAS SOSIAL
A
Bhugygfukghghghgk: B
- ighgghkgbli
- ebhghugvhh C
F.
D
- hugugughj
G
H J
I
ALPA
∀

18. nbjvghvgvg
Njbcxfvb fxflmkluicgdwaehl
Subjhjlnlkpigygydfrxhbnmigkjl
P nbjbm/,lkl;m.;lpklljinkn mial
M kjbhvhftv huguyfyfb,.k’

19. Cnknjbetyuguh///hihuillkl//L
M j nlkm n,m .,/ .m as j p o[;yar]olp kp akkllh kb b j aklj kknkt
nj ,/ ij b kj

20. Masjhugyfytf