Media Internal merupakan salah satu sarana komunikasi, yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dari suatu organisasi kepada khalayak. Dalam berhubungan dengan stakeholders, berbagai saluran komunikasi dibutuhkan Humas, termasuk didalamnya adalah penggunaan media internal. Humas, sebagai sebuah fungsi manajemen, senantiasa berupaya menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait, sehingga organisasi itu mendapat dukungan dari publik atau stakeholdersnya sesuai dengan harapan pimpinan atau pengelola suatu organisasi.
2. Media internal adalah publikasi
menggunakan media yang
secara khusus dibuat oleh
organisasi untuk kalangan
lingkungan dalam (internal).
• Media ini biasanya memiliki format
sebagai majalah, tabloid, dan
lainnya.
• Bentuk yang digunakan untuk media
internal tergantung dari besar-
kecilnya organisasi dan anggaran
yang tersedia.
3. • Media komunikasi internal dan eksternal dalam
upaya pencapaian pesan-pesan perusahaan
kepada pemilik (shareholder), halayak terkait
(stakeholder) mengenai aktivitas perusahaan,
manfaat produk barang dan jasa.
• Ajang komunikasi antar-karyawan, misalnya :
kegiatan usaha, wisata, kegiatan karyawan.
• Media bagi PR dalam tulis menulis.
• Nilai tambah bagi PR untuk menerbitkan in
house journal yang bermutu, terbit berkala dan
teratur, penampilan profesional, lay out dan isi
yang ditata apik, cover menarik.
5. • Menetapkan target dasar dan tujuan
dari media internal
• Memperhitungkan sumberdaya
manusia dan biaya untuk
pelaksanaan media internal.
• Menetapkan skala prioritas untuk
waktu operasi serta optimalisasi
penggunaan tenaga kerja dan
berbagai sumberdaya yang lainnya.
• Menentukan kelayakan
pelaksanaan setiap upaya yang
hendak dilakukan sesuai dengan
dana, staf, serta kecukupan
peralatan yang ada.
6.
7. merupakan bentuk media komunikasi regular
antara manajer penjualan dengan salesmen
yang berada dilapangan , dan biasanya
diterbitkan secara mingguan.
9. merupakan media informasi atau siaran berita
yang singkat, ditujukan kepada para
pembaca yang sibuk atau tidak memiliki
waktu yang banyak untuk membaca berita
terlalu panjang dan rinci.
13. yaitu media yang mirip dengan surat kabar popular dan
berisikan berita-berita pokok, artikel popular yang
pendek dan dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi
yang menarik pembaca. Biasanya diterbitkan berkala
secara mingguan, bulanan atau dwibulanan.
15. merupakan bentuk media yang sering dipergunakan
sebagai media komunikasi internal antar karyawan
di sebuah perusahaan besar, pabrik, pusat
pertokoan dan hingga rumah sakit.
18. Yaitu media internal terbatas yang berfungsi
sebagai media komunikasi, informasi,
pendidikan, hiburan, media pengetahuan ,
sebagai media promosi dan pembangun
citra.
19. Yaitu barang cetakan untuk tujuan publikasi
PR dalam upaya penyampaian pesan.
Misalnya berbentuk : brosur, leaflet,
booklet, kop surat, kartu ucapan
selamat/suplemen, kalender.
20. Yaitu media pertemuan
langsung (face to face)
dengan para khalayak
melalui tatap muka, misalnya
melalui presentasi, diskusi
panel, seminar, pameran,
dan sebagainya.
21. Adalah publikasi PR yang
disiarkan melalui stasiun
televisi dan radio, media
elektronik, serta internet yang
dimanfaatkan sebagai media
publikasi dan komunikasi PR.
22. Termasuk media humas yang berkaitan
dengan penampilan identitas
perusahaan /coporate identity yang
merupakan simbol perusahaan, nama
perusahaan, logo, warna standar
perusahaan & kemasan produk, citra
lobby kantor / font office lobby image,
pakaian seragam /uniform, model
huruf atau logo perusahaan yang
menjadi pembeda dengan yang
lainnya.
23. Yaitu media PR yang berkaitan dengan
kemampuan untuk mengadakan
pendekatan personal dalam melobi dan
kemudian meningkat untuk bernegosiasi.
24.
25. 1. Berkaitan dengan Media Relations/Press
Relations, seperti naskah press release
(siaran pers), advertorial, dan press
conference (press kit/media kit).
2. Berkaitan dengan media promosi,
informasi, dan komunikasi
perusahaan/organisasi, seperti naskah
untuk dipublikasikan di newsletter, in house
magazine/Company Magazines, naskah
laporan tahunan (annual report), company
profile, leaflet, booklet, brosur, dan
sebagainya.
26. Untuk menghasilkan
naskah yang baik (good
writing), Humas/PR harus
memiliki keterampilan
jurnalistik layaknya
wartawan, seperti
pemahaman tentang nilai
berita (news values),
bahasa jurnalistik
(language of mass
communications), kode etik
jurnalistik, dan sebagainya.
27. • Untuk kepentingan publikasi yang luas,
Humas/PR membutuhkan peran media.
• Karena itu, diperlukan sebuah hubungan
yang baik dengan kalangan pers/media
massa (Press/Media Relations).
• Agar hubungan itu tercipta dengan baik,
Humas perlu mengenali dunia pers dengan
baik pula, seperti karakteristik wartawan,
format media, cara kerja wartawan/media,
dan sebagainya.
28. Keterampilan menulis (writing skill) khas
Humas/PR dalam menghasilkan naskah-
naskah yang diperlukan untuk kepentingan
pencitraan positif dan popularitas
perusahaan/organisasi.
29. • Naskah (Script) : naskah pidato (speech writing),
presentasi dan naskah sambutan.
• Siaran (Release) : siaran pers (press release),
siaran berita (news release/letter) dan journal
magazine (majalah internal).
• Laporan (report) : laporan tahunan, laporan
bulanan dan semesteran.
• Profile (Profile) : Profile perusahaan dan produk
(company profile and product) dalam bentuk
majalah.
• Promosi (promotion): Naskah tulisan promosi
dalam bentuk artikel sponsor (advertorial), yaitu
gabungan advertisement and editorial, dan
korporatorial (Corporate profile and editorial) atau
dikenal dengan istilah pariwara dan suplemen
sisipan, brosur, leaflet dan katalog.
30. • Memiliki persiapan
yang cukup.
• Memperhatikan segi
akurasi
berita/tulisan.
• Memperhatikan
Bahasa
• Ekslusivitas dan
relevansi
• Latar belakang
penulisan
(background)
ASSETO (Audience, Structure,
Style, Editing, Topic, Objective)
formula = merupakan unsur-
unsur pokok dari tujuan dan
rencana pembentukan media
publikasi Public Relations.
31. • Siaran Pers (Press Release, biasa
disebut rilis saja) adalah naskah berita
(data atau informasi tentang sebuah
kegiatan –pra ataupun pasca) yang
disampaikan kepada wartawan atau
kantor redaksi media untuk dipublikasikan
di media tersebut.
• Dengan demikian, menulis siaran pers
pada dasarnya sama dengan menulis
berita seperti dilakukan para wartawan.
Oleh karenanya, karakteristik dan struktur
penulisan siaran pers sama dengan
menulis berita.
32. • Karakteristik siaran pers adalah memiliki “nilai
berita” (news values), yakni aktual, faktual,
penting, dan menarik.
• truktur penulisannya pun sama dengan dengan
penulisan berita, yakni terdiri dari head (Judul),
dateline (baris tanggal), lead (teras berita), dan
news body (tubuh atau isi berita).
• Berita artinya adalah laporan peristiwa atau
peristiwa yang dilaporkan oleh media massa.
33. 1. Tulis dengan gaya
penulisan berita.
2. Jangan terlalu panjang –
cukup satu lembar.
3. Langsung ke masalahnya
dengan segera.
4. Penuhi unsur berita
5W+1H.
5. Berikan lebih dari satu
nomor kontak –nomor telpon
kantor, kontak pribadi, HP,
e-mail, dan fax.
6. Jika memungkinkan,
buatlah usulan mengenai
orang-orang yang dapat
diwawancara.
7. Cek/konfirmasi siaran pers yang
sudah dikirimkan melaui fax, surat,
atau e-mail.
8. Jika perlu, seratakan ilustrasi foto,
tabel, atau grafik atau bahan
pendukung lainnya –makalah, naskah
pidato, susunan acara, dsb.
9. Tuliskan pada kertas berkop-surat
sehingga benar-benar resmi.
10. Tandatangani oleh pejabat paling
berwenang, misalnya manajer
humas, ketua panitia, dan/atau ketua
lembaga/perusahaan.
11. Jika bersifat individu, misalnya
artis, pakar, pejabat, ataupun warga
biasa, sertakan fotokopi identitas.
34. • Surat Pembaca (letter to the editor) mirip siaran
pers, terutama dalam hal teknis penulisan dan
pengiriman.
• Yang membedakan adalah dalam hal isi dan
tujuannya. Isi dan tujuan surat pembaca biasanya
merupakan tanggapan, sanggahan, klarifikasi,
atau penggunaan Hak Jawab dan Hak Koreksi
atas informasi yang dinilai salah dan merugikan.
• Surat pembaca berupa tanggapan, biasanya
diawali dengan mengutip berita atau surat
pembaca yang sebelumnya sudah dimuat,
sehingga pembaca dapat mengetahui latar
belakang masalah yang diklarifikasi.