2. Pada awal tahun saya sudah menyampaikan apa
yang perlu kita lakukan dalam menjalani tahun
2013 yakni berkaitan dengan ketaatan terhadap
Perintah Allah, keteguhan hati melakukan Firman
Allah, serta ketangguhan dalam memegang janji
Allah itu
Pada Hari ini di awal tahun penanggalan
Tionghoa, saya mengajak kita untuk
mengevaluasi sedikit dari apa yang kita sudah
lakukan selama beberapa minggu dalam tahun
2013
Yang perlu kita evaluasi adalah Motivasi Kita
melakukan semua apa yang Tuhan perintahkan
kepada Kita.
3. Perintah untuk memberitakan Injil
Perintah untuk belajar Firman Tuhan
Perintah untuk melayani Tuhan sesuai dengan
karunia.
Perintah untuk memberi persembahan perpuluhan.
Perintah untuk rajin berbakti kepada Tuhan
Perintah untuk mengasihi sesama manusia
Perintah untuk mengampuni orang yang bersalah.
Perintah untuk hidup jujur dan membuang dusta.
Pertanyaan Apa Motivasi kita melakukan semua ini.
Yosua taat perintah Tuhan bukan karena dia
mengiginkan sesuatu, tetapi semata2 oleh karena Dia
mengerti dan memahami bagaimana Allah telah
berbuat banyak untuk dirinya dengan demikian dia
melakukan segala sesuatu itu dan dia melakukannya
untuk mewujudkan misi dari pada Allah. Lalu
bagaimana dengan kita?
4. “MOTIVASI” diartikan sebagai “corak utama (motif)
yang muncul dalam hidup, yang membuat
seseorang terdorong melakukan sesuatu.” Motivasi
selalu sangkut-menyangkut dengan isi hati
seseorang; ia tak tampak, kecuali ditampakkan. Ia
tak mudah dikenali, kecuali secara sengaja
direfleksikan.
Abraham Maslow, seorang psikolog, pernah
menyatakan bahwa motivasi manusia muncul
karena adanya kebutuhan/tujuan yang perlu
dipenuhi.
5. Dari dua pemahaman diatas dapat disimpulkan
bahwa seseorang dapat memiliki motivasi yang benar
hanya jika kebutuhan/tujuan yang harus dipenuhi itu
adalah benar
Bertolak dari pemamahan dari Abraham Maslow,
seseorang harus melihat kembali kebutuhan/tujuan
apa yang dipenuhi dalam hidupnya, agar bisa
memiliki motivasi yang benar dalam hidup ini.
Jadi dalam hal ini kita perlu mengoreksi tujuan kita
dalam melakukan perintah Allah. Sebagai orang yang
percaya kepada Allah tujuan kita melakukan dan taat
pada perintah Allah adalah untuk memuliakan Tuhan
serta mewujudkan misi dari pada Allah di dunia di
mana kita ada
6. Disana kita melihat satu peristiwa yang tak
lazim dilakukan oleh masyarakat pada waktu
itu.
Seorang perempuan yang nota bene
dikatakan berdosa tiba2 datang kepada Yesus
untuk membasuh kakinya dengan minyak lalu
mengelapnya dengan rambutnya.
Di saat yang bersamaan pula murid dari pada
Yesus (dalam hal ini Yudas) menegur
perempuan itu untuk tidak menghabiskan
minyak itu karena itu adalah pemborosan
7. Dari cerita ini sebenarnya kita bisa melihat 2 manusia yang
mempunyai motivasi yang benar dan salah dalam
memberlakukan Yesus
Perempuan: dapat kita lihat bahwa motivasinya didasari
pada tujuan yang benar yakni memberikan penghormatan
kepada Yesus. Hal ini terlihat jelas dalam komentar Yesus
menanggapi apa yang Dia lakukan ay 12 Sebab dengan
mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu
persiapan untuk penguburan-Ku.
Tradisi dalam kehidupan orang Yahudi mememinyaki
ataupun seseorang adalah sebagai wujud penghormatan
kepada orang itu. dan itulah tujuan dari perempuan itu
yakni dengan tulus hati menghormati Yesus sebagai orang
yang berwibawa dan sebagai seorang guru.
Hal ini bisa kita bandingkan dengan Lukas 7:44-46. dalam
bagian ini salah seorang farisi mengundang Yesus ke
rmhnya. Tetapi tidak melakukan pembasuhan, tidak
meminyaki dan tidak melakukan seperti yang dilakukan
oleh perempuan berdosa
8. Salah Seorang Murid Yesus (Yudas)
Sebagai seorang murid dia wajib menghormati gurunya dalam
hal apapun termasuk ketika orang lain menghormati gurunya dia
harus menghargai itu
Tetapi yang terjadi justru sebaliknya Murid ini menghalangi
orang lain untuk menghormati gurunya dengan alasan itu adalah
pemborosan yang tidak penting.
Kemudian berdalih lebih baik minyak itu dijual lalu diberikan
kepada orang miskin.
Kita perlu mengetahui bahwa Yudas adalah bendahara dalam
kelompok Yesus. Dan dalam menjalankan tugas sebagai
bendahara Yudas seringkali menggelapkan kas mereka untuk
kepentingan dirinya sendiri.
Jadi disini kita bisa mengetahui motivasi apa yang ada dalam
pikiran Yudas. Yang jelas motivasinya adalah salah dan tidak
dibenarkan oleh Yesus.
Hal ini jelas sekali dengan komentar yang Yesus berikan
menaggapi hal tersebut . 10Tetapi Yesus mengetahui pikiran
mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan
ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-
Ku. 11 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi
Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
9. Apa yang diketahui Yesus mengenai Pikiran ?
Yesus mengetahui bahwa apabila minyak itu dijual maka
besar kemungkinan uang itu tidak sampai kepada orang
miskin tetapi justru sampai pada kantong si Yudas sang
bendahara.
Jelas disini bahwa Yudas mempunyai motivasi yang salah
dalam menanggapi apa yang dilakukan oleh perempuan
itu. Hanya saja dia berusaha menyembunyikan dengan
berdalih bahwa hasil penjualan minyak itu akan diberikan
kepada orang miskin. Sedangkan tujuannya supaya uang
itu dimasukkan dalam kantongnya
Hal ini sering terjadi dalam kehidupan kita hari ini. Sering
berdalih melakukan sesuatu untuk pelayanan, untuk
sesuatu yang berkaitan dengan kerajaan Allah tetapi
acapkali dalam hal itu kita mengambil kesempatan untuk
kepentingan diri kita sendiri, demi kehormatan kita, demi
diri kita sendiri.
Kita perlu memikirkan hal ini karena meskipun kita
menyembunyikannya dihadapan manusia tetapi ingat Allah
kita, Yesus Kristus mengetahui motivasi apa yang ada
dalam pikiran kita, tujuan apa yang ada dalam hati kita.
10. Berkaitan dengan perintah Allah untuk kita yang
saya sampaikan diawal, yakni
Perintah untuk memberitakan Injil
Perintah untuk belajar Firman Tuhan
Perintah untuk melayani Tuhan sesuai dengan
karunia.
Perintah untuk memberi persembahan
perpuluhan.
Perintah untuk rajin berbakti kepada Tuhan
Perintah untuk mengasihi sesama manusia
Perintah untuk mengampuni orang yang
bersalah.
Perintah untuk hidup jujur dan membuang dusta.
Kita persempit menjadi 2 bagian
11. Perintah untuk belajar Firman Tuhan
Perintah untuk melayani Tuhan sesuai dengan
karunia.
Perintah untuk memberi persembahan
perpuluhan.
Perintah untuk rajin berbakti kepada Tuhan
12. Perintah untuk memberitakan Injil
Perintah untuk mengasihi sesama manusia
Perintah untuk mengampuni orang yang
bersalah.
Perintah untuk hidup jujur dan membuang
dusta.
13. Motivasi yang benar dalam
beribadah
Motivasi yang benar dalam
melayani
Kedua hal ini dapat dilakukan
dengan baik dan berkenan
kepada Tuhan hanya jika dalam
diri kita ada motivasi yang benar
16. Motivasi yang salah dalam beribadah
memenuhi rutinitas,
ingin bertemu dengan kenalan baru
numpang “pacaran” di gereja agar
“pacarannya” bisa terlihat lebih “kudus”
untuk mencari hiburan
hanya ingin mencari “kesembuhan”.
17. Bertemu dengan Tuhan dan mendengarkan
ajaran Tuhan sebagai bekal dalam kehidupan
sehari-hari
18. MELAYANI
• Ada banyak yang melayani, tapi hanya sedikit
yang motivasinya benar.
• Ada orang-orang yang memang sepertinya
melayani, tetapi bukan didasarkan untuk
menyenangkan hati Tuhan melainkan untuk
kepentingan-kepentingan pribadi.
• Orang-orang seperti ini biasanya akan ketahuan
lewat sikap mereka dalam kehidupan sehari-hari.
• Selalu menyombongkan, menganggap diri lebih
penting, angkuh, sering tidak tepat waktu dan
lain sebagainya.
19. Tujuan apa yang harus dipenuhi
dalam melayani
AKTUALISASI DIRI BAHWA KITA
ADALAH MANUSIA-MANUSIA YANG
TELAH DIBEBASKAN OLEH ALLAH
MELAYANI DIA ADALAH SEBAGAI
WUJUD DARI PENYELAMATAN DAN
BUKTI BAHWA KITA SUDAH
DISELAMATKAN OLEH DIA
21. BAGAIMANA MEMILIKI MOTIVASI YANG
BENAR
“Dikuasai apa yang benar bukan apa yang kita sukai”.
- Berdasarkan kebenaran Firman Tuhan.
Kita bisa melihat pandangan Paulus yang mendasari keputusannya untuk tidak
menuntut apa-apa dalam menjalankan panggilannya. “Aku menjawab: Jika
engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1
Korintus 10:31). Ia berkata, apapun yang kita lakukan, seharusnya itu diarahkan
untuk memuliakan Tuhan dan bukan untuk mencari popularitas atau
keuntungan pribadi.
- Berpikir berdasarkan kemauan Allah.
“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36). Bukankah segala
sesuatu yang kita miliki semuanya berasal dari Tuhan? Tanpa Tuhan kita
bukanlah apa-apa dan tidak ada apa-apanya. Karena itulah sudah sepantasnya
kita memuliakan Tuhan lewat segala talenta atau kemampuan yang telah
diberikan kepada kita
22. MEMILIKI SIFAT DAN KARAKTER
KRISTUS.
Memberikan yang terbaik dari
segala apa yang kita miliki. Yesus
memberikan teladan bagi kita
dengan memberikan nyawanya
demi kita manusia yang berdosa
dan memberikannya secara penuh
tanpa pamrih.
23. MENGIMANI APA YANG ALLAH JANJIKAN
“Kamu sendiri tahu, bahwa dengan
tanganku sendiri aku telah bekerja untuk
memenuhi keperluanku dan keperluan
kawan-kawan seperjalananku.” (ay 34).
Dalam pernyataan Paulus, dia meyakini
bahwa apapun yang terjadi Allah akan
selalu memberikan yang terbaik, yang
terpenting dari semuanya adalah
bagaimana dia mengimani bahwa Allah
akan memenuhi segala apa yang dia
perlukan dalam menjalankan Tugas dan
tanggung jawabnya
24. KESIMPULAN
Bagi Tuhan yang penting bukan apa yang kita lakukan
saja tetapi mengapa kita melakukannya,
Persoalan yang serius tentang motivasi di hadapan
Tuhan adalah bahwa Dia bisa mengetahui motivasi kita
langsung dari hati kita. Manusia tidak dapat membaca
hati sesamanya, kecuali dengan memerhatikan
perbuatan dan perkataan mereka dan mencoba
menyimpulkan hati seseorang dari hal-hal itu.
Dihadapan Allah tidak ada yang tersembunyi. Karena
itu, sebagai orang percaya milikilah motivasi yang
benar, maka apapun yang kita lakukan pasti berkenan
kepada Allah dan senantiasa selaras dengan maksud
dan tujuan-Nya.