1. 1
BIAYA, BEBAN DAN PENGURANGAN PENGHASILAN
PENGARUH KENAIKAN IURAN BPJS DI MASA COVID-19
Melina Novitasari
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email: melinanovitasari44@gmail.com
ABSTRAK
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan masih menyisakan persoalan. Peningkatan iuran tersebut sudah
berakibat antara lain kurang lebih 800. 000 anggota migrasi turun kelas, serta jumlah ini mungkin
bakal terus meningkat. Permasalahan iuran butuh lekas diatasi supaya tidak memberatkan warga.
Pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan di masa COVID-19 tidak tepat mengingat
perekonomian Indonesia sedang terpuruk. Sebagian perihal yang bisa dicoba antara lain perlunya
penganggaran yang lebih baik serta penggalian sumber dana yang potensial tidak hanya APBN.
Tidak cuma itu, perlu diupayakan supaya iuran partisipan jadi alternatif terakhir, mengingat
Program JKN adalan program sosial. DPR RI pula butuh terus melaksanakan pengawasan supaya
iuran tidak memberatkan warga.
Kata kunci : , BPJS Kesehatan, COVID-19, Kenaikan, Iuran
ABSTRACT
The increase in BPJS Health contributions still leaves a problem. The
increase in fees has resulted in, among other things, approximately 800,000 members of the
migration downgrade, and this number is likely to continue to increase. The problem of dues
needs to be addressed quickly so that it does not burden residents. The government
increasing BPJS Health contributions during the COVID-19 period is inappropriate
considering the Indonesian economy is in a slump. Some of the things that can be tried
include the need for better budgeting and exploring potential sources of funds, not only the
APBN. Not only that, efforts should be made to make participant contributions the last
alternative, considering that the JKN program is a social program. The DPR RI also needs
to continue to carry out supervision so that contributions do not burden residents.
Keywords : BPJS Healt , COVID-19, Sector, Contribution
2. 2
1. PENDAHULUAN
Pemberian layanan dan jasa publik
pada dasarnya merupakan entiitas
yang bisa dinikmati oleh masyarakat
tanpa harus mengeluarkan biaya,
namun untuk menyediakan layanan
tersebut bukan berarti tanpa
menimbulkan biaya sama sekali.
Untuk menutupi biaya tersebut,
pemerintah menentukan jumlah yang
harus disediakan dan didistribusikan
kepada pengguna layanan tersebut.
Sesungguhnya, semua layanan publik
di Indonesia dibiayai melaui dua
sumber, yaitu pajak dan pembebanan
langsugn kepada masyarakat yang
menjadi konsumen pelayanan
tersebut. Tetapi buat memastikan tarif
serta layanan tersebut, pemerintah
mempunyai andil yang sangat besar
dengan lembaga yang sudah
ditunjuknya supaya terdapatnya
kenaikan efisiensi alokasi sumber
energi ataupun keadilan dalam
distribusipelayanan publik sehingga
masyarakat dapat menikmatinya.
Tingginya kebutuhan masyarakat
Indonesia akan kesehatan di masa
pandemic yang tidak bisa terpenuhi
akan menyebabkan menurunnya taraf
hidup masyarakat yang berdampak
pada terjangkitnya penyakit dan
permasalah kesehatan lainnya. Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan dihadirkan untuk mampu
memberikan jaminan sosial secara
nasional untuk memenuhi kebutuhan
dasar yang layak bagi seluruh
masyarakat berdasarkan asas
kemanusiaan, manfaat, dan keadilan.
BPJS Kesehatan ialah suatu lembaga
yang sediakan pelayanan asuransi
kesehatan dengan memakai sistem
premi asuransi. Dalam sistem premi
asuransi mengharuskan tiap
pesertanya buat membayarkan iuran
cocok dengan kelas yang diseleksi.
Bersumber pada Peraturan
Presiden Nomor, 64 Tahun 2020, nilai
peningkatan BPJS Kesehatan
partisipan mandiri yang hadapi
peningkatan adalah:
1. Iuran peserta mandiri kelas I dari
yang sebelumnya Rp80.000 naik
menjadi Rp160.000
2. Bagi peserta mandiri kelas II dari
iuran yang sebelumnya Rp51.000
naik menjadi Rp110.000
3. Untuk iuran peserta mandiri kelas
III dari yang sebelumnya
Rp25.500 naik menjadi Rp42.000.
Eksklusif buat kelas III,
pemerintah membagikan subsidi
sebesar Rp16.500 sehingga
anggota senantiasa membayar
Rp25.500. Pada tahun 2021
mendatang, pemerintah
menyusutkan subsidi jadi Rp7.000
sehingga iuran kelas III yang wajib
dibayarkan naik jadi Rp35. 000.
Kenaikan iuran BPJS Kesehatan
sebenarnya adalah hal yang wajar,
seiring dengan inflasi dan kosndisi
lainnya dalam masyarakat. Bahkan
ada ketentuan yang menyatakan bawa
iuran BPJS kesehatan ditinjau paling
lambat 2 tahun sekali. Iuran BPJS
Kesehatan ini terasa sangat
memberatkan karena dilakukan di
tengan pandemic Covid-19.
3. 3
2. METODE PENELITIHAN
Peneliti memilih metode
penelitihan deskriptif kualitatif untuk
meneliti serta menganalisis dampak
kenaikan iuran BPJS, karena relevan
dengan tema penelitihan.
Tujuan dari riset ini merupakan
buat mengatakan peristiwa ataupun
kenyataan, kondisi fenomena, variabel
serta kondisi yang terjalin dikala riset
berlangsung dengan menyuguhkan
apa yang sesungguhnya berlangsung.
Riset ini menafsirkan serta
menguraikan informasi yang
bersangkutan dengan suasana yang
lagi terjalin, perilaku dan pemikiran
yang terjalin di dalam sesuatu warga,
pertentangan antara 2 kondisi ataupun
lebih, ikatan antar variable yang
mencuat, perbandingan antar
kenyataan yang terdapat dan
pengaruhnya terhadap sesuatu
keadaan, serta sebagainya. Peneliti
boleh terjun ke lapangan tanpa
berbekal teori apapun, karena di ujung
penelitian diharapkan peneliti dapat
menemukan teori-teori baru.
Pengamat leluasa mengamati
objeknya buat setelah itu merumuskan
teorinya sendiri bersumber pada hasil
temuannya.
Bersumber pada karakternya yang
demikian, hingga riset deskriptif jadi
salah satu varian dari tata cara riset
kualitatif, sehingga riset dengan tata
cara deskriptif ini bisa digolongkan
dalam ranah riset kualitatif. Daymon
serta Holloway (2008:7) menarangkan
kalau riset kualitatif lebih berfokus
pada kata, serta bukan angka,
walaupun terdapat saatnya angka
dibutuhkan buat mencirikan frekuensi
kedatangan sesuatu tema tertentu
dalam transkrip ataupun terbentuknya
aksi tertentu.
Riset ini memakai tata cara
analisis kualitatif yang bertabiat
deskriptif sehingga lebih menekankan
pada kesimpulan analisi informasi
terhadap dinamika antar fenomena
yang diperoleh lewat proses
wawancara mendalam. Dengan
memakai tata cara wawancara
mendalam tersebut bisa membagikan
peluang kepada narasumber buat bisa
memakai bahasa sendiri sehingga
dialog yang dicoba bisa lebih mudah.
Riset ini melaksanakan pengumpulan
informasi dengan pihak- pihak terpaut
Jadi informan kunci ditetentukan oleh
periset bersumber pada kriteria
tertentu.. diantaranya yaitu:
Dewasa (sudah memiliki KTP)
Memiliki pengetahuan, atau
sekurang-kurangnya pernah
melihat berita tentang kenaikan
BPJS Kesehatan dari berbagai
media massa, elektronik maupun
online
Tidak berafiliasi kepada partai
politik tertentu.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Mayoritas informan menyatakan
bahwa keputusan pemerintah
menaikkan iuran BPJS Kesehatan
tersebut tidak tepat mengingat
perekonomian Indonesia sedang
4. 4
terpuruk karena terkena pandemi
Covid-19. Warga yang kelas
menengah ke dasar pada keadaan
wajar saja merasa berat membayar
iuran BPJS Kesehatan, ditambah
dengan keadaan pandemi Covid- 19
merasa keberatan. Paling utama warga
yang mempunyai pekerjaan tidak
senantiasa di zona swasta, misalnya
buruh tani, buruh bangunan, tukang
ojek serta sebagainya. Sehingga bisa
ditentukan para partisipan BPJS
Kesehatan banyak yang menunggak
pembayaran.
Peningkatan iuran anggota BPJS
Kesehatan bukan kali ini saja.. Tahun
2016 Pemerintah menaikan iuran
berdasarkan Perpres Nomor. 19 Tahun
2016 tentang Pergantian Kedua atas
Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan, yang berlaku
mulai 1 April 2016.. Peningkatan
iuran ialah konsekuensi dari defisit
yang dirasakan BPJS Kesehatan disaat
itu. Tahun 2019 Pemerintah kembali
menaikkan iuran bersumber pada
Perpres Nomor. 75 Tahun 2019
tentang Pergantian atas Perpres No.
82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan, yang berlaku mulai 2
Januari 2020.
Table 1. kenaikan Iuran BPJS
Tahun
Berlaku
Kelas Besar Iuran
Sebelum
Kenaikan
Besar Iuran
Setelah
Kenaikan
Besar
Kenaikan
Persentase
(%)
2020
I Rp 80.000 Rp 160.000 Rp 80.000 100,00
II Rp 51,000 Rp 110.000 Rp 59.000 115,68
III Rp 25.500 Rp 42.000 Rp 16.500 64,70
Tahun 2020 di mana kelas I naik 100%, kelas II naik 115,68%, dan kelas III naik 64,70%.
Peningkatan ini dinilai sangat memberatkan warga, paling utama untuk anggota kelas
III- Mandiri. Salah satu dampak kenaikan iuran telah terlihat. Bagi BPJS Kesehatan,
sampai dikala ini tercatat kurang lebih 800. 000 anggota melaksanakan migrasi turun
kelasBukan tidak mungkin jumlah ini akan terus bertambah.
Akibat pandemic perekonomian di Indonesia menjadi kacau dan banyak orang
kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan penghasilan secara
drastis. peningkatan iuran sebesar 2 kali lipat hendak berakibat pada kesejahteraan
warga.. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk jaminan kesehatan meningkat. Peningkatan
iuran tersebut secara langsung pula tentu hendak mempengaruhi terhadap inflasi. Di
mana, peningkatan iuran BPJS Kesehatan hendak mendesak administered price ataupun
harga yang diatur pemerintah melonjak lebih besar dari sebelumnya
5. 5
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan penelitihan, maka dapat disimpulkan bahwa banyak sekali dampak
yang terjadi apabila iuran BPJS meningkat. Langkah pemerintah menaikkan kembali
iuran BPJS Kesehatan lewat Perpres No 64 Tahun 2020 dalam keadaan pandemi Covid-
19 memberatkan warga dengan jenis ekonomi menengah ke bawah. Pandemi Covid-19
memukul perekonomian masyarakat yang penghasilannya tidak tetap sehingga
kenaikkan iuran BPJS Kesehatan semakin menambah beban mereka.
Besaran iuran BPJS Kesehatan hendaknya diputuskan secara bijak dengan
memandang keahlian tiap kalangan warga. Besarnya anggaran BPJS Kesehatan bisa
dipadati dengan penggalian sumber dana lain tidak hanya APBN. Butuh diusahakan
supaya iuran dari anggota bukan ialah bagian yang utama dari sumber pendanaan. Tetapi
butuh diupayakan pendanaan dari sumber- sumber lain semacam pajak, filantropi, CSR,
serta lain- lain yang tidak menyalahi ketentuan. DPR RI spesialnya Komisi IX butuh
terus melaksanakan pengawasan supaya iuran BPJS Kesehatan tidak memberatkan
warga.
5. DAFTAR PUSTAKA
Linguistik.id. Ilmu bahasa Linguistik, Sastra, Pendidikan.
Pengertian Penelitian Deskriptif Kualitatif | Linguistik Id
Berita acara. Sakinah. 2016. Penyebab Iuran BPJS Naik,
http://ekonomi.kompas.com/read/2016/03/17/091705826/Penyebab.Iuran.B
PJS.Na ik.Ada.4.2.Juta.Peserta.BPJS.Kesehatan.yang.Tidak.Bayar.Iuran
Iuran Naik, Kemenkeu Pastikan BPJS Tak Lagi Defisit”
https://economy.okezone.com/read/2020/05/14/320/2214075/iuran-naik-
kemenkeu-pastikan-bpjs-kesehatan-tak-Iagi-defisit
Iuran Naik, 2,3 Juta Peserta BPJS Kesehatan Turun Kelas”
https://money.kompas.com/read/2020/06/11/201200726/iuran-naik-23-juta-
peserta-bpjs-kesehatan-turun-kelas?page=all
Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Minta Ditunda, “Iuran Naik, 800 Ribu Peserta BPJS
Kesehatan Turun Kelas”, 20 Januari 2020, https://www.
cnnindonesia.com/ekonomi/ 20200120 164938-78-467052/ iuran-naik-800-
ribu-peserta-bpjs-kesehatan-turun-ke