1. KEMULIAAN ILMU
Dosen Pembimbing :
Kenepri, MA
Kelompok 2 :
Andriani
Hasnah
Ina angraini
Lestari
Lindri Luciana
Melda Ramadona
Nuraida Batubara
Rika Fitri Sari
Rizka Novialazora
Tri Setia Ningsih
2. Menggapai Kemuliaan Dengan Ilmu Syar’i
Allah Ta‟ala berrfirman, yang artinya :
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS.
Al-Mujadilah: 11)
Ath Thabari rahimahullah berkata,“Allah mengangkat derajat
orang beriman yang berilmu di hadapan orang beriman yang tidak
berilmu karena keutamaan ilmu mereka (jika mereka
mengamalkan ilmu tersebut, pent).” (Tafsir Ath-Thabari, QS Al-
Mujadilah: 11)
Asy-Syaukani rahimahullah berkata,“Yaitu derajat yang tinggi
dengan kemuliaan di dunia dan pahala di akherat.” (Tafsir Asy-
Syaukani; QS Al-Mujadilah: 11)
3. Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju Surga
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda,“Barang siapa menempuh suatu jalan
untuk menuntut ilmu (syar‟i), maka Allah akan
memudahkan jalan baginya menuju surga.” (HR.
Muslim no: 2699 dari Abi Hurairah)
Beliau juga bersabda,“Barangsiapa keluar untuk
mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah
sampai ia kembali.” (HR Tirmidzi no: 2323,
Ibnu Majah no: 4112 dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu
Majah no: 186 dari Anas)
4. Dengan Menuntut Ilmu Segala Pintu Kebaikan, Maghfirah, dan Pahala Akan Dilimpahkan
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh
Allah, maka ia akan diberikan kepahaman tentang agama.” (HR Bukhari 1: 150-151, 6: 152, dan
Muslim 1037 dari Mu‟awiyah)
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam juga bersabda,“Apabila anak cucu Adam meninggal
dunia maka terputus semua amalannya kecuali dari tiga hal: [1] shadaqah jariyah, [2] ilmu
yang bermanfaat, dan [3] anak shalih yang mendoakannnya.” (HR Muslim 1631 dari Abi
Hurairah)
Ilmu ini adalah anugerah. Oleh karena itu, mari kita bersama menjaganya dengan baik.
Mengikhlaskan hati mensucikan niat agar Allah menambahnya serta melimpahkan berkah di
dalamnya,
“Dan katakan, Wahai Rabb tambakanlah bagiku ilmu.” (QS Thoha: 114)
Jangan sampai kemurniannya terkotori dengan bisikan ambisi materi atau buaian
kemewahan duniawi. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah mengingatkan
kita dengan dalam sebuah hadits, “Barangsiapa mencari ilmu yang seharusnya dicari untuk
mengharapkan wajah Allah, namun ternyata ia tidak mempelajarinya melainkan untuk
mendapatkan satu tujuan dunia, maka ia tidak akan mencium wanginya surga pada hari
kiamat.” (HR Abu Daud no: 3664 dengan sanad yang shahih, Ibnu Majah no: 252, Ibnu Hibban
no: 89, dll)
5. Kiat Menjaga Ilmu
Para ulama salaf menjelaskan bahwa di antara kiat menjaga kenikmatan
mulia ini adalah dengan:
1. Selalu bersemangat dalam menuntut ilmu dan tidak merasa bosan
Imam Syafi‟i rahimahullah berkata,“Seseorang tidaklah berhasil menuntut
ilmu (dengan baik) apabila dia selalu merasa bosan, seakan tidak
membutuhkannya. Akan tetapi, seseorang akan berhasil menuntut ilmu
jika melakukannya dengan perjuangan dan susah payah, penuh semangat
dan hidup prihatin.” (Hilayatul Auliya karya Abu Nu‟aim; 9: 119, Al-
Madkhal karya Al-Baihaqi; no: 513, Tadribur Rawi karya As-Suyuthi; 2:
584)
2. Mengamalkan ilmu yang telah kita dapatkan
Amr bin Qays berkata,“Jika sampai kepadamu suatu ilmu, maka
amalkanlah meskipun hanya sekali.” (Hilyatul Auliya karya Abu Nu‟aim 5:
102)
Imam Waki‟ berkata,“Jika engkau hendak menghafal satu ilmu (hadits),
maka amalkanlah!” (Tadribur Rawi karya As-Suyuthi 2: 588)
6. Kiat Menjaga Ilmu
Imam Ahmad berkata,“Tidaklah aku menulis
suatu hadits melainkan aku telah
mengamalkannya. Sehingga suatu ketika aku
mendengar hadits bahwa Rasulullah shallallahu
„alaihi wa sallam melakukan hijamah (bekam) dan
memberikan upah kepada ahli bekam (Abu
Thaybah) satu dinar, maka aku melakukan
hijamah dan memberikan kepada ahli bekam satu
dinar pula.” (Ibnul Jauzi menyebutkannya dalam
Manaqib Ahmad, hal: 232)
7. Kiat Menjaga Ilmu
3. Senantiasa mengingat dan mengulang-ulang ilmu
Ali bin Abi Thalib berkata,“Ingat-ingatlah (ilmu) hadits.
Sungguh jika kalian tidak melakukannya maka ilmu akan
hilang.” (Al-Muhadditsul Fashil karya Ar-Ramahurmuzi
hal: 545)
Ibnu „Abbas berkata,“Mengulang-ulang ilmu di sebagian
malam lebih aku cintai daripada menghidupkan malam
(dengan shalat malam) (Sunan Ad-Darimi; 1: 82 dan
149)
Az-Zuhri berkata,“Gangguan ilmu adalah lupa dan
sedikitnya muraja‟ah (mengulang-ulang).” (Sunan Ad-
Darimi, 1: 150)
8. Kiat Menjaga Ilmu
Seorang penyair berkata:
Ilmu adalah harta dan tabungan yang tak akan habis…
Sebaik-baik teman yang bersahabat adalah ilmu…
Terkadang seseorang mengumpulkan harta kemudian kehilangannya…
Tidak seberapa namun meninggalkan kehinaan dan perseteruan…
Adapun penuntut ilmu, ia selalu membuat iri (ghibthah) banyak
orang…
Namun dirinya tidak pernah merasa takut akan kehilangannya…
Wahai para penuntut ilmu, betapa berharga hartamu itu…
yang tak dapat dibandingkan dengan emas ataupun mutiara…..
(Diterjemahkan dari Miftah Daris Sa‟adah karya Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah: 1: 507)
9. Saudaraku, Belum Terlambat dan Tidak Ada
Kata Malu
„Aisyah berkata,“Sebaik-baik wanita adalah
wanita Anshar. Mereka tidak terhalangi oleh
rasa malu untuk mempelajari semua perkara
agama ini.”
Mujahid juga berkata,“Seorang pemalu atau
sombong tidaklah dapat menuntut ilmu. Yang
satu terhalangi dari menuntut ilmu oleh rasa
malunya. Sementara yang satu lagi
terhalangi oleh kesombongannya.” (Al-
Bukhari menyebutkannya secar mu‟allaq
dalam Shahih-nya 1: 229)