Dokumen ini membahas tentang manajemen konflik dan hubungannya dengan kepuasan kinerja. Manajemen konflik merupakan proses penanganan konflik secara imbang dan rasional untuk mencegah gangguan dan meningkatkan kreativitas. Konflik dapat disebabkan faktor manusia maupun organisasi dan dapat diselesaikan dengan berbagai metode. Manajemen konflik penting untuk meningkatkan kepuasan kerja karena berpengaruh terhadap peningkatan k
2. Fungsi Kepemimpinan.pdf2. Fungsi Kepemimpinan.pdf. Fungsi Kepemimpinan.pdf
Pengaruh manajemen konflik terhadap kepuasan kerja
1. Manajemen konflik
terhadap kepuasan kinerja
Oleh:
Maulidya citra p. (1761053)
Laila puspita sari. (1761203)
Dwi intan retno w. (1761202)
2. Pengertian manajemen konflik
Manajemen konflik merupakan proses
aksi dan reaksi yang diambil pelaku
konflik maupun pihak ketiga secara
seimbang dan rasional.
Menurut Kusnadi dan Bambang Wahyudi
(2001) konflik adalah segala bentuk
interaksi yang bersifat oposisi atau suatu
interaksi yang bersifat antafonistis
(berlawanan, bertentangan atau
berseberangan).
3. Penyebab Konflik
Konflik di dalam organisasi secara
sederhana dapat disebabkan oleh faktor-
faktor sebagai berikut:
Faktor Manusia
Contohnya:
O Ditimbulkan oleh atasan, terutama
karena gaya kepemimpinannya.
O Personil yang mempertahankan peraturan-
peraturan secara kaku.
4. Faktor organisasi
contohnya:
OPersaingan dalam menggunakan
sumberdaya.
OPerbedaan tujuan antar unit-unit
organisasi.
O Interdependensi tugas.
OPerbedaan nilai dan persepsi.
5. Tujuan Manajemen Konflik
1) Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk
memfokuskan diri pada visi,misi dan tujuan organisasi
2) Memahami orang lain dan menghormati keberagaman
3) Meningkatkan kreativitas
4) Meningkatkan keputusan melalui pertimbangan berdasarkan
pemikiran berbagai informasi dan sudut pandang
5) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan melalui peran serta,
pemahaman bersama, dan kerja sama
6) Menciptakan prosedur dan mekanisme penyelesaian konflik
7) Membangun rasa saling menghormati di antara sesama
anggota organisasi serta menghargai adanya keberagaman.
6. Penyelesaian konflik
Metode-metode yang digunakan dalam
penyelesaian konflik adalah sebagai
berikut:
ODominasi dan penekanan.
OKompromi.
OPemecahan masalah integratif.
7. Dampak Konflik
Dampak Positif Konflik
1) Meningkatnya ketertiban dan
kedisiplinan dalam menggunakan waktu
bekerja.
2) Meningkatnya hubungan kerjasama yang
produktif.
3) Meningkatnya motivasi kerja untuk
melakukan kompetisi secara sehat antar
pribadi maupun antar kelompok dalam
organisasi.
8. Dampak negativ konflik
1) Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan
seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-
jam kerja berlangsung.
2) Banyak karyawan yang mengeluh karena
sikap atau perilaku teman kerjanya yang
dirasakan kurang adil dalam membagi tugas
dan tanggung jawab.
3) Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit
untuk konsentrasi dalam pekerjaannya,
muncul perasaan-perasaan kurang aman.
9. pengertian kepuasan kerja
OKepuasan kerja adalah Kondisi psikis yang
menyenangkan yang dirasakan oleh pekerja/
pegawai di dalam suatu lingkungan pekerjaan atas
peranannya dalam organisasi dan kebutuhannya
terpenuhi dengan baik.
10. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja
1) Faktor Individu
2) Faktor Intrinsik Pekerjaan
3) . Gaji dan Fasilitas
4) Pengawasan/ Penyeliaan
5) Rekan Kerja dan Sosial
6) Kondisi Kerja
11. Hubungan manajemen konflik terhadap
kepuasan kerja
Jadi hubungan manajemen konflik terhadap
kepuasan kinerja karyawan sangat penting, dimana
kepuasan kerja berada dalam kategori tinggi dalam
mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan. Oleh
karena itu manajer atau pimpinan tidak hanya wajib
menekan dan memecah konflik yang terjadi, tetapi juga
wajib untuk mengelola konflik sehingga aspek-aspek
yang menguntungkan dapat dikembangkan semaksimal
mungkin dan mendorong gairah kerja karyawan untuk
mencapai target atau sasaran yang telah ditetapkan.