SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
PEMERINTAHAN VICHY, GERAKAN RÉSISTANCE DAN
            PEMBEBASAN PARIS




                      OLEH
           ANDHIKA RAHMAN, 1106062960
             ANNISA PUSPA, 1106062872
            HANA MAULIDA, 1106063023




                MAKALAH AKHIR

  UNTUK MATA KULIAH PENGANTAR SEJARAH PRANCIS




    FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
           UNIVERSITAS INDONESIA
                      2011



                                                1
Abstrak

       Makalah ini secara garis besar membahas tentang keadaan Prancis pada saat
pemerintahan Vichy yang terjadi pada tahun 1940 sampai 1944. Pemerintahan ini dipimpin
oleh marsekal Pétain dengan seorang suksesor ternama pada masa ini yaitu Pierre Laval.
Pemerintahan darurat yang dijalankan bersama pemerintahan Jerman ini tidak sepenuhnya
didukung rakyat Prancis. Dibawah pimpinan Jendral Charles De Gaulle, rakyat yang tidak
mendukung pemerintahan ini melakukan sebuah gerakan yang dinamakan gerakan résistance.
Gerakan résistance ini dilakukan di dalam maupun di luar negeri. Semakin lama
pemerintahan Vichy semakin kehilangan pendukungnya. Gagasan Jendral De Gaulle untuk
melepaskan Prancis dari cengkraman Jerman dilakukan dengan membebaskan Paris.
Peristiwa pembebasan Paris ini memiliki makna besar bagi Prancis, diantaranya melepaskan
Prancis dari cengkraman Jerman, Prancis keluar sebagai pemenang dalam perang dunia II,
dan berakhirnya pemerintahan Vichy.




                                                                                      2
Kata Pengantar


       Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya,
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah pengantar sejarah Prancis yang berjudul
“Pemerintahan Vichy dan Pembebasan Paris”.
       Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
mahasiswa peserta mata kuliah pengantar sejarah Prancis mengenai pemerintahan Vichy,
gerakan résistance, dan proses pembebasan Paris. Pemerintahan Vichy adalah suatu
pemerintahan yang dijalankan bersama dengan pemerintahan Jerman yang berlangsung pada
tahun 1940 sampai tahun 1944. Peristiwa penting yang menjadi titik balik dari kondisi
Prancis yang menjalankan pemerintahan bersama Jerman di masa pemerintahan Vichy pun
berakhir dengan peristiwa pembebasan Paris. Hal ini membuat Prancis keluar sebagai
pemenang dalam perang dunia II. Disamping itu, makalah ini diselesaikan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah mitologi Yunani.
   Dengan diselesaikannya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

   1. Bapak Prof. Dr. Djoko Marihandono M.si, selaku dosen pengantar sejarah Prancis,
       yang telah memberikan tugas ini sehingga membantu penyusun untuk lebih
       mengetahui dan memahami tentang pemerintahan Vichy, gerakan résistance, dan
       pembebasan Paris.
   2. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini.

   Penyusun berharap dengan diselesaikannya tugas ini dapat membantu para pembaca
dalam memahami bagaimana kondisi Prancis pada masa pemerintahan Vichy, gerakan
résistance dan pembebasan Paris yang merupakan akhir dari pemerintahan Vichy dan
peristiwa yang menjadikan Prancis keluar sebagai pemenang perang dunia II.




                                                                                   Penyusun


                                                                       25 Desember 2011




                                                                                          3
Daftar Isi

Halaman Judul                              1
Abstrak                                    2
Kata Pengantar                             3
Daftar Isi                                 4
Bab I Pendahuluan                          5

   A. Latar Belakang                       5
   B. Rumusan Masalah                      5
   C. Tujuan Penulisan                     6
   D. Metode Analisis                      6
   E. Sistematika Penulisan                6

Bab II Pembahasan                          7

   A. Pemerintahan Vichy                   7
   B. Gerakan Résistance                   10
   C. Pembebasan Paris                     12

Bab III Kesimpulan                         14
Daftar Pustaka                             16




                                                4
BAB I
                           PENDAHULUAN


A. Latar Belakang


         Perang Dunia II yang terjadi pada tahun 1940 sampai tahun 1944 dialami
  semua negara tanpa terkecuali Prancis. Jerman yang pada saat itu melakukan ekspansi
  terhadap negara-negara Eropa tentu membuat perang terjadi diberbagai wilayah di
  Eropa. Pemerintahan Prancis yang pada saat itu dipegang Daladier tidak mampu
  berbuat banyak dalam menghadapi Jerman yang mengakibatkan berakhirnya
  pemerintahan Daladier. Marsekal Pétain yang disukseskan oleh Pierre Laval berhasil
  merebut pemerintahan. Pemerintahan itu dinamakan pemerintahan Vichy karena
  berkedudukan di kota Vichy.
         Pemerintahan yang berkolaborasi dengan Jerman ini tidak sepenuhnya
  didukung rakyat Prancis ini mendapat tentangan yang dipimpin oleh Charles De
  Gaulle. Penentangan ini lah yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Vichy dan
  membebaskan Prancis dari genggaman Jerman. Bebasnya Prancis dari genggaman
  Jerman ditandai dengan peristiwa pembebasan Paris. Hal ini merupakan awal yang
  baik untuk mengembalikan Prancis kepada zaman ketentraman dan kesejahteraan.
         Masa pemerintahan Vichy yang diwarnai dengan gerakan résistance dan
  diakhiri dengan pembebasan Paris merupakan sejarah yang sangat penting bagi
  bangsa Prancis. Dengan peristiwa ini membuktikan bahwa Prancis masih negara besar
  yang mampu mengalahkan Jerman dan harga diri Prancis sebagai bangsa yang besar
  masih tetap terjaga. Tidak hanya itu, pembebasan Paris memberikan banyak pengaruh
  bagi Prancis maupun Jerman. Hal ini lah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi
  penyusun untuk membuat makalah ini.


B. Rumusan Masalah

         Makalah ini hanya akan membahas tentang pemerintahan Vichy, gerakan
  résistance, dan peristiwa pembebasan Paris yang terjadi dalam kurun waktu empat
  tahun yaitu dari tahun 1940 sampai dengan 1944.


                                                                                   5
C. Tujuan penulisan


          Makalah ini dibuat untuk membantu peserta mata kuliah pengantar sejarah
   Prancis pada khususnya dan pembaca pada umumnya agar mengetahui dan
   memahami kondisi Prancis pada zaman pemerintahan Vichy. Yang mana di dalamnya
   terdapat peristiwa penting yaitu gerakan résistance dan pembebasan Paris. Peristiwa
   ini merupakan titik balik dari keadaan Prancis sebelumnya. Disamping itu, makalah
   ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah pengantar sejarah Prancis.


D. Metode analisis


          Kami menggunakan metode pustaka untuk menganalisis permasalah dalam
   makalah ini.


E. Sistematika penulisan


   Bab I Pendahuluan
          Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
   metode analisis, dan sistematika penulisan.
   Bab II Pembahasan
          Pada bab ini, penyusun membahas hal yang telah dipaparkan dalam rumusan
   masalah yang telah dikemukakan dalam Bab I Pendahuluan.
   Bab III Kesimpulan
          Bab ini berisi kesimpulan.




                                                                                       6
BAB II
                             PEMBAHASAN


A. Pemerintahan Vichy
         Ketika Jerman melakukan penyerangan ke Polandia tanggal 1 september 1939
  sampai ke Luxembourg, Prancis merasa terancam dan memutuskan gencatan senjata
  dengan Jerman. Hal ini disebabkkan oleh prinsip Prancis yang tidak mau melakukan
  perang, yang akhirnya mengakibatkan Prancis terpaksa menuruti segala keinginan
  Jerman.
         Atas keinginan Jerman, daerah pemerintahan Prancis dibagi menjadi dua,
  yaitu Zone Occupée dan Zone libre. Zone Occupée adalah wilayah yang diduduki
  Jerman yang berada di daerah utara Prancis, dan Zone Libre adalah wilayah yang
  diduduki Prancis yang berada di bagian Selatan Prancis. Hal ini telah disepakati oleh
  Prancis dan Jerman dalam perjanjian Versailles.




                                                                                     7
Pemerintahan darurat segera dipindahkan dari Paris ke Bordeaux. Namun
dikarenakan status Bordeaux yang termasuk dalam daerah kekuasaan Jerman (Zone
Occupée), maka kemudian pemerintahan dipindahkan lagi ke Clerment-Ferrand.
Namun karena sarana komunikasi di Clerment-Ferrand yang kurang baik, akhirnya
pemerintahan dipindahkan untuk yang terakhir ke Vichy. Disinilah Maréchal Pétain
diangkat menjadi Chef de l’État (Presiden). Vichy pun menjadi ibukota sementara
selama pemerintahan ini.




                                Maréchal Pétain
KOLABORASI
       Menghadapi kekalahan dan kemungkinan masa depan Eropa dikuasai Reich
III, pemerintahan Vichy menjalankan kolaborasi dengan Jerman, yang dipandang
sebagai situasi tak terelakkan dan dilakukan demi melindungi kepentingan Prancis.
Pierre Laval, tanpa mendukung kolaborasi ideologis yang diterapkan oleh para
kolaborator di Paris yang terpukau dengan nazisme, berpendapat bahwa kolaborasi
negara, jaminan masa depan Prancis di Eropa yang dikuasai Jerman, haruslah
dilakukan dengan “jujur”.
       Pada tanggal 13 Desember 1940, Laval disingkirkan melalui kudeta
berhalauan nasionalis dan digantikan oleh mantan presiden Conseil, Pierre-Etienne

                                                                               8
Flandin. Namun tokoh terakhir ini, yang dicurigai bersimpati pada Inggris, harus
menyerahkan kedudukannya pada Laksamana Darlan, yang menjadi wakil ketua
Conseil dan Menteri Luar Negeri. Sebenarnya, pemerintahan Vichy kian lama kian
terpenjara oleh keadaan yang melingkupinya. Untuk keluar dari konflik tersebut,
pemerintah harus menanggung resiko konflik terbuka dengan Jerman. Padahal Petain,
yang yakin bahwa kehadirannya merupakan pelindung bagi rakyat Prancis daripada
administrasi langsung oleh Jerman, menolak pilihan itu.




                                    Pierre Laval


REVOLUSI NASIONAL
       Sehari setelah tanggal 10 Juli 1940, Pétain mengambil tugas sebagai kepala
negara serta mencabut jabatan presiden republik. Ia mendirikan pemerintahan yang
pada dasarnya antidemokrasi dan antiliberal. Undang-undang khusus ditetapkan dan
jaminan akan hak tak ada lagi. UU 22 juli 1940 memberikan keleluasaan untuk
meninjau kembali keputusan naturalisasi yang dilakukan sejak tahun 1927. UU 3
oktober 1940 menyingkirkan orang yahudi dari jabatan pegawai negeri dan kerja-
kerja di bidang pers dan industri. Revolusi Nasional ini sebenarnya bertentangan
dengan Revolusi Prancis. Pada rezim Vichy, terkenal sebuah moto yang dikeluarkan
oleh Pétain yaitu Travail, Famille, Patrie. Semakin lama popularitas rezim Vichy
semakin menurun. Untuk mengatasi hal ini, Pétain kembali memanggil Pierre Laval
pada 18 April 1942 yang sebelumnya telah ia pecat pada 13 Desember 1940.
Sebenarnya tidak semua orang mendukung pemerintahan Vichy. Jendral Charles De


                                                                               9
Gaulle adalah salah satunya. Hal ini dikarenakan ketidaksependapatan de Gaulle
    dengan Marsekal Pétain tentang gencatan senjata di tahun 1940. Masuk perangnya
    Uni Soviet 22 Juni 1941, dan AS pada 7 desember, menjadi konflik perang dunia
    yang menjadikan alasan bagi de Gaulle untuk melaksanakan Résistance.


B. Gerakan Résistance

    Résistance adalah gerakan pemberontakan yang terjadi pada masa perang dunia II
guna melawan pendudukan Jerman di Perancis dan rezim pemerintahan boneka Vichy
yang dikendalikan oleh Jerman. Sedangkan France Libre adalah tujuan dari Résistance itu
sendiri. Gerakan ini dipimpin oleh jendral Charles de Gaulle. Gerakan résistance ini
dibagi dua, yaitu Résistance d’Exterieur dan Résistance d’Intérieur.

    Résistance d’Extérieur

    De Gaulle merupakan ahli strategi perang kendaraan lapis baja sebelum tahun 1939,
berpangkat jenderal brigade sementara. Paul Reynaud mengangkatnya menjadi wakil
sekretaris negara urusan peperangan pada 6 Juni 1940. De Gaulle tiba di Inggris pada 17
Juni 1940. De Gaulle menggalang kekuatan untuk mendirikan dan menjalankan gerakan
résistance. Setelah diakui oleh Inggris sebagai “Pemimpin orang – orang Perancis
merdeka”, ia mula – mula hanya mampu menggalang kekuatan yang sangat terbatas.

    Pada 3 Juli 1940, aksi pemboman Inggris terhadap armada angkatan laut Prancis di
Mers El-Kebir, untuk mencegahnya dikuasai Jerman, semakin mengisolasi kekuatan
Prancis merdeka, yang gagal dalam serangan atas Dakar pada bulan September.
Meskipun demikian, de Gaulle berhasil mendapatkan dukungan dari jajahan Afrika-
khatulistiwa Prancis, Kamerun, New Caledonie serta pulau-pulau Prancis di samudra
Pasifik. Dengan demikian, ia memiliki dukungan yang diperlukan demi menegaskan
kemandirian Prancis merdeka.

    Résistance d’Intérieur

    Charles de Gaulle mengutus Jean Moulin, seorang mantan préfet, untuk sedapat
mungkin menggalang persatuan di dalam negara Prancis itu sendiri. De Gaulle mengajak
masyarakat Prancis melalui radio di London untuk mendukung résistance dengan cara :

•   Menggulingkan kereta

                                                                                      10
•   Menghancurkan jembatan
•   Menyerang tentara Jerman dengan bergerilya
•   Membajak informasi dan membuat koran rahasia


    Perubahan Keadaan Tahun 1942
           Pendaratan pasukan Anglo-Saxon di Afrika Utara pada 8 November 1942
    merupakan tanggal menentukan. Pasukan Anglo-saxon sengaja mengesampingkan de
    Gaulle untuk meraih dukungan tentara Vichy dan memberi kekuasaan pada Jenderal
    Giraud, tokoh yang memerangi Jerman namun tetap mendukung semangat Revolusi
    Nasional. Pada kenyataannya, Menteri Pertahanan Nasional rezim Vichy, Darlan,
    berada di Algiers saat pendaratan berlangsung. Ia merunding dengan pasukan Anglo-
    Saxon, mengangkat Giraud sebagai panglima pasukan dan mengambil tugas kepala
    negara Prancis di afrika Utara.
           Pétain telah menolak pergi ke Afrika Utara dan tak mau mengakui Darlan.
    Pasukan Jerman memasuki wilayah bebas dan armada angkatan laut Prancis pun
    menghancurkan diri di Toulon pada 27 November 1942, karena tidak sempat
    mencapai Afrika Utara. Sikap Pétain ini meluluhkan dukungan kelompok opini yang
    telah berharap agar ia kembali membawa Prancis ke medan peperangan.


    Pemerintah Sementara Republik Prancis
           De Gaulle merasa dikesampingkan dan menolak semangat Vichy di Afrika
    Utara. Giraud yang pada saat itu naik menjadi pemimpin tertinggi militer maupun
    sipil di Afrika Utara karena tewasnya Darlan pada malam natal 1942 dikritik oleh de
    Gaulle karena tidak memulihkan UU republik dan ia mengusulkan agar dibentuk
    pemerintahan pusat sementara.
           Pada tanggal 3 Juni dibentuklah Komite Pembebasan Nasional Prancis
    ( CFLN : Comité Française de La Libération Nationale ), yang diketuai bersama –
    sama oleh de Gaulle dan Giraud. Namun, Giraud dengan cepat kehilangan seluruh
    kewenangan politiknya. CFLN kemudian berubah menjadi GPRF (Gouvernement
    Provisoire de la République Française).
           Sementara itu, pemerintahan Vichy lambat laun kehilangan pendukungnya.
    Dalam keadaan terpojok, makin lama Laval terpaksa semakin menyerah pada desakan
    Jerman aksi gerakan perlawanan semakin gencar. Di sejumlah wilayah pegunungan,
    masyarakat membentuk kelompok-kelompok gerilya hutan yang juga menerima
                                                                                    11
pemuda yang melarikan diri dari kewajiban kerja paksa (STO: Service du Travail
  Obligatoire) di Jerman. Aksi penindasan, pemboman dari udara oleh kekuatan Sekutu,
  kesulitan mendapat makanan yang semakin menjadi-jadi, inilah suasana menjelang
  Libération (Pembebasan Paris).


C. Pembebasan Paris
         Keadaan pemerintah yang sudah tidak berdaya lagi terhadap keadaan yang
  sudah kian parah, membuat gerakan perlawanan (résistance) yang dipimpin De Gaulle
  menemukan momentum yang tepat untuk benar-benar melepaskan Prancis dari
  cengkraman Jerman. Momentum ini digunakan untuk membebaskan Paris. Paris
  bukan hanya ibukota negara bagi rakyat Prancis tetapi juga pusat kebudayaan dan
  lambang kebesaran bagi bangsa Prancis. Secara politis, pembebasan Paris adalah
  sarana bagi FFL (Forces Française Libre) untuk menguasai seluruh wilayah Prancis.
         Secara garis besar, proses pembebasan Paris dilakukan dengan tiga tahap.
  Tahap yang pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan sekutu
  mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan seluruh wilayah Prancis oleh
  pasukan darat Sekutu. Sekutu mendarat di Normandie pada tanggal 6 Juni 1944.
  Gerakan résistance d’exterieur yang dilakukan de Gaulle berhasil mendapatkan
  dukungan dari wilayah kolonialisasi Prancis dan yang paling penting adalah dari
  Amerika Serikat dan Sekutu. Dengan dukungan ini, pasukan résistance yang dibantu
  pasukan Sekutu dapat menjalankan langkah awal untuk membebaskan Paris.
         Tahap yang kedua adalah penerobosan ke pedalaman Prancis yang merupakan
  tahap penentu bagi Sekutu dalam upaya menghancurkan semua pertahanan Jerman di
  wilayah pedalaman dan mendesak tentara Jerman ke perbatasan Utara. Pasukan
  Prancis dan Sekutu dengan cepat mampu memasuki pedalaman dan mendesak Jerman
  sampai ke perbatasan utara. Kemajuan ini tentu membuat pesimis kalangan Jerman
  dan akhirnya mempengaruhi keputusan Von Chorlitz untuk menyerahkan Prancis.
         Tahap yang ketiga adalah pelaksanaan pembebasan Paris oleh FFL dan Sekutu
  yang merupakan klimaks dari proses pembebasan Paris dan secara tidak langsung
  menandai bebasnya seluruh wilayah Prancis. Dengan dibebaskannya Paris pada
  tanggal 25 Agustus 1944 membuat kekuasaan Jerman di Prancis berakhir dan
  kekuasaan politik dikembalikan kepada Prancis. Namun, pada tahap ini terdapat suatu
  keunikan. Jendral Von Chorlitz menyerahkan Paris kepada de Gaulle, bukan kepada


                                                                                      12
Eisenhower, yang merupakan pemimpin Sekutu. Hal ini dikarenakan ketiga pihak ini
telah menyepakati bahwa Paris dibebaskan oleh FFL. Hal ini membuat de Gaulle naik
menjadi pemerintahan sementara Prancis. Tidak hanya itu, hal ini juga menggagalkan
keinginan Sekutu untuk mendirikan AMGOT (Allied Military Government for
Occupied Territories). Sepanjang perang dunia II, Prancis merupakan satu-satunya
negara yang tidak pernah mengalami masa pemerintahan militer Sekutu.
       Pembebasan Paris memiliki makna tersendiri bagi Prancis dan Jerman. Bagi
Prancis, pembebasan Paris memiliki 5 makna politis yaitu pembebasan seluruh
wilayah Prancis, pembatalan AMGOT di Prancis, kenaikan de Gaulle ke tampuk
kekuasaan, pencegahan upaya kaum komunis mengambil alih kekuasaan di Prancis
serta munculnya figur de Gaulle dan pendukungnya (Gaullist) sebagai pahlawan
perang dan penyelamat Prancis. Dari segi psikologis, pembebasan Paris memiliki dua
makna yaitu, pemulihan harga diri Prancis yang hilang sejak pendudukan Jerman
tahun 1940 serta persiapan Prancis untuk muncul sebagai pemenang dari perang dunia
II, bukan sebagi negara yang diselamatkan sekutu.
       Bagi Jerman, makna politis pembebasan Paris adalah sebagai bentuk
pembrontakan dan sentimen antipatis terhadap Hitler. Sedangkan secara psikologis,
ini sebagai pengakuan kekalahan kepada Prancis yang dianggap sebagai kekuatan
Eropa yang patut disegani, bukan kepada Sekutu yang tidak berpengalaman maupun
ahli dalam perang antarnegara.




                                                                               13
BAB III
                                   KESIMPULAN


       Penyerangan Jerman ke Polandia pada tanggal 1 September 1939 mengakibatkan
Prancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Namun, Jerman yang pada saat itu
dipimpin oleh Hitler begitu kuat. Hal ini membuat pemerintahan Prancis yang pada saat itu
dipimpin Daladier menjadi tidak berdaya. Daladier pun mundur dari pemerintahan dan
Marsekal Pétain yang dibantu oleh Pierre Laval berhasil mengambil kedali pemerintahan.
Wilayah Prancis yang terbagi dua menjadi zone libre dan zone occuppée mempersempit
wilayah kekuasaan Prancis. Paris yang merupakan ibukota negara, kini tidak bisa lagi dipakai
untuk menjalankan pemerintahan karena berada di zone occuppée yang menjadi wilayah
kekuasaan Jerman. Akhirnya pemerintahan dipindah dan berkedudukan di Vichy.
       Selama pemerintahan Vichy, dalam menjalankan pemerintahan dilakukan bersama
dengan pemerintahan Jerman. Hal ini dilakukan karena Prancis yang pada saat itu tidak ingin
berperang. Keputusan maupun kebijikan -revolusi nasional- yang diambil pada masa ini lebih
memihak untuk kepentingan Jerman dibandingkan untuk pemerintahan Prancis sendiri.
Marsekal Pétain merasa inilah yang terbaik bagi bangsa Prancis. Disisi lain, tentu hal ini
bukanlah suatu yang tepat untuk diambil. Pihak yang tidak setuju dengan pemerintahan
Vichy melaksanakan suatu gerakan yang disebut gerakan résistance yang bertujuan untuk
membebaskan Prancis atau yang disebut France Libre.
       Gerakan ini dipimpin oleh Jendral Charles De Gaulle. Gerakan ini dilakukan baik di
dalam negeri maupun di luar negeri. Gerakan di dalam negeri dilakukan dengan
menghancurkan jembatan, menggulingkan kereta api, membajak informasi, membuat koran
rahasia, dan menyerang tentara Jerman dengan bergerilya. Gerakan résistance di dalam negeri
ini dipimpin oleh Jean Moulin dibawah komando de Gaulle. De Gaulle mengkomandoi
gerakan di dalam negeri melalui radio. Gerakan résistance di luar negeri langsung dipimpin
oleh de Gaulle. De Gaulle yang berada di London, melakukan gerakan ini dengan cara
mencari dukungan dari sekutu terutama Amerika Serikat dan Inggris untuk mendukung
gerakan résistance ini.
       Kian lama pemerintahan Vichy kehilangan pendukungnya dan sebagian besar rakyat
Prancis mendukung gerakan résistance. De Gaulle yang berhasil mendapatkan dukungan dari
sekutu berencana untuk merebut Paris dari tangan Jerman. Dalam melakukan hal ini, de


                                                                                         14
Gaulle mendirikan GPRF (Governement Previsoire de la Republique Française). Peristiwa
ini lah yang dikenal dengan nama pembebasan Paris.
       Secara garis besar, pembebasan Paris dilakukan dengan tiga tahap. Tahap yang
pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan sekutu mendirikan
pangkalan untuk melaksanakan pembebasan Paris. Tahap yang kedua adalah penerobosan ke
pedalaman Prancis dalam upaya menghancurkan semua pertahanan Jerman di wilayah
pedalaman dan mendesak Jerman sampai ke perbatasan utara. Tahap yang ketiga adalah
pelaksanaan pembebasan Paris oleh FFL dan sekutu. Akhirnya Paris dapat dibebaskan pada
tanggal 25 Agustus 1944. Dengan bebasnya Paris dari tangan Jerman membuat seluruh
wilayah Prancis bebas dari cengkraman Jerman. Namun, ada peristiwa unik dari pembebasan
Paris ini yaitu Jendral Jerman, Von Choltitz, menyerahkan Paris kepada De Gaulle bukan
kepada Eisenhower, pemimpin sekutu. Hal ini membuat Prancis keluar sebagai pemenang
pada perang dunia II.




                                                                                    15
Daftar Pustaka


Carpentier, Jean dan Lebrun, François. 2011. Sejarah Prancis. Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia
Kartika. 2008. Pembebasan Paris. Depok: Universitas Indonesia.




                                                                                       16

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Visual Merchandising in Retail Outlets
Visual Merchandising in Retail OutletsVisual Merchandising in Retail Outlets
Visual Merchandising in Retail OutletsShailesh Soni
 
Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)
Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)
Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)Neeraj Bhandari
 
McDonald's Marketing Case Study
McDonald's Marketing Case StudyMcDonald's Marketing Case Study
McDonald's Marketing Case StudyAnchit Basu
 
IKEA Marketing Excellence
IKEA Marketing ExcellenceIKEA Marketing Excellence
IKEA Marketing ExcellenceVarshit Kumar
 
Fossil: Analysis of the Company Strategy
Fossil: Analysis of the Company StrategyFossil: Analysis of the Company Strategy
Fossil: Analysis of the Company StrategyPaulina Perepelkin
 
Strategy Analysis: Benetton
Strategy Analysis: BenettonStrategy Analysis: Benetton
Strategy Analysis: Benettonsglte
 
Zara ( Customer-Based Brand Equity Model )
Zara ( Customer-Based Brand Equity Model  )Zara ( Customer-Based Brand Equity Model  )
Zara ( Customer-Based Brand Equity Model )yasminebibars
 
dominos vs pizza hut
dominos vs pizza hutdominos vs pizza hut
dominos vs pizza hutvivek shah
 
International Marketing Communications: McDonald's France
International Marketing Communications: McDonald's FranceInternational Marketing Communications: McDonald's France
International Marketing Communications: McDonald's FranceAnna Rellama
 
Brand Equity Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Equity Measurement - Cadbury Dairy MilkBrand Equity Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Equity Measurement - Cadbury Dairy MilkArunachalam Ramanathan
 
Dominoz and Pizza hut marketing mix
Dominoz and Pizza hut marketing mixDominoz and Pizza hut marketing mix
Dominoz and Pizza hut marketing mixPriyesh Neema
 
Brand Image Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Image Measurement - Cadbury Dairy MilkBrand Image Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Image Measurement - Cadbury Dairy MilkArunachalam Ramanathan
 
Zara Case Study Presentation
Zara Case Study PresentationZara Case Study Presentation
Zara Case Study Presentationanshu bhatia
 
4 p's of britannia industries
4 p's of britannia industries4 p's of britannia industries
4 p's of britannia industriessaidheeru
 
Oreo In China by Chi T. Le
Oreo In China by Chi T. LeOreo In China by Chi T. Le
Oreo In China by Chi T. LeChi Thảo
 
Distribution Systems in the Retail Industry a Walmart Case Study
Distribution Systems in the Retail Industrya Walmart Case StudyDistribution Systems in the Retail Industrya Walmart Case Study
Distribution Systems in the Retail Industry a Walmart Case Study InaAnt
 
How to theory apply in to practical of marketing management to cadbary dairy...
How to theory apply in to practical of marketing  management to cadbary dairy...How to theory apply in to practical of marketing  management to cadbary dairy...
How to theory apply in to practical of marketing management to cadbary dairy...Babasab Patil
 

Was ist angesagt? (20)

Hollister
HollisterHollister
Hollister
 
Visual Merchandising in Retail Outlets
Visual Merchandising in Retail OutletsVisual Merchandising in Retail Outlets
Visual Merchandising in Retail Outlets
 
Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)
Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)
Retail Management by Neeraj Bhandari (Surkhet, Nepal)
 
McDonald's Marketing Case Study
McDonald's Marketing Case StudyMcDonald's Marketing Case Study
McDonald's Marketing Case Study
 
IKEA Marketing Excellence
IKEA Marketing ExcellenceIKEA Marketing Excellence
IKEA Marketing Excellence
 
Fossil: Analysis of the Company Strategy
Fossil: Analysis of the Company StrategyFossil: Analysis of the Company Strategy
Fossil: Analysis of the Company Strategy
 
Strategy Analysis: Benetton
Strategy Analysis: BenettonStrategy Analysis: Benetton
Strategy Analysis: Benetton
 
Zara ( Customer-Based Brand Equity Model )
Zara ( Customer-Based Brand Equity Model  )Zara ( Customer-Based Brand Equity Model  )
Zara ( Customer-Based Brand Equity Model )
 
Private labels
Private labelsPrivate labels
Private labels
 
dominos vs pizza hut
dominos vs pizza hutdominos vs pizza hut
dominos vs pizza hut
 
International Marketing Communications: McDonald's France
International Marketing Communications: McDonald's FranceInternational Marketing Communications: McDonald's France
International Marketing Communications: McDonald's France
 
WAL-MART EXPANSION TO INDIA
WAL-MART EXPANSION TO INDIAWAL-MART EXPANSION TO INDIA
WAL-MART EXPANSION TO INDIA
 
Brand Equity Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Equity Measurement - Cadbury Dairy MilkBrand Equity Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Equity Measurement - Cadbury Dairy Milk
 
Dominoz and Pizza hut marketing mix
Dominoz and Pizza hut marketing mixDominoz and Pizza hut marketing mix
Dominoz and Pizza hut marketing mix
 
Brand Image Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Image Measurement - Cadbury Dairy MilkBrand Image Measurement - Cadbury Dairy Milk
Brand Image Measurement - Cadbury Dairy Milk
 
Zara Case Study Presentation
Zara Case Study PresentationZara Case Study Presentation
Zara Case Study Presentation
 
4 p's of britannia industries
4 p's of britannia industries4 p's of britannia industries
4 p's of britannia industries
 
Oreo In China by Chi T. Le
Oreo In China by Chi T. LeOreo In China by Chi T. Le
Oreo In China by Chi T. Le
 
Distribution Systems in the Retail Industry a Walmart Case Study
Distribution Systems in the Retail Industrya Walmart Case StudyDistribution Systems in the Retail Industrya Walmart Case Study
Distribution Systems in the Retail Industry a Walmart Case Study
 
How to theory apply in to practical of marketing management to cadbary dairy...
How to theory apply in to practical of marketing  management to cadbary dairy...How to theory apply in to practical of marketing  management to cadbary dairy...
How to theory apply in to practical of marketing management to cadbary dairy...
 

Mehr von Maulida Hannah

Makalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafusMakalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafusMaulida Hannah
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseMaulida Hannah
 
Proposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulidaProposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulidaMaulida Hannah
 
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancisGlobal sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancisMaulida Hannah
 
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...Maulida Hannah
 
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...Maulida Hannah
 
Makalah pranata pemilu prancis
Makalah pranata pemilu prancisMakalah pranata pemilu prancis
Makalah pranata pemilu prancisMaulida Hannah
 
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1Maulida Hannah
 
Le septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennatLe septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennatMaulida Hannah
 
Rezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistanceRezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistanceMaulida Hannah
 
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turkiHubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turkiMaulida Hannah
 

Mehr von Maulida Hannah (20)

Makalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafusMakalah pbp akhir dapet a final plus dafus
Makalah pbp akhir dapet a final plus dafus
 
Makalah cixous
Makalah cixousMakalah cixous
Makalah cixous
 
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la roseKajian puisi mignonne allons voir si la rose
Kajian puisi mignonne allons voir si la rose
 
Proposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulidaProposal penelitian hanamaulida
Proposal penelitian hanamaulida
 
Hana uas dpp 1
Hana uas dpp 1Hana uas dpp 1
Hana uas dpp 1
 
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancisGlobal sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
Global sisterhood sebagai konsep untuk integrasi imigran di prancis
 
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
Sejarah Imigrasi di Prancis Periode Tahun 1974 Sampai Dengan Masa Pemerintaha...
 
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
Keuntungan dan Kerugian bagi Mahasiswa Prancis Terkait Perubahan Sistem Pendi...
 
Makalah pranata pemilu prancis
Makalah pranata pemilu prancisMakalah pranata pemilu prancis
Makalah pranata pemilu prancis
 
Fonetik
FonetikFonetik
Fonetik
 
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
Kel 12 kerusuhan bernuansa etnis dan rasial di prancis pasca crise petroliere1
 
Le septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennatLe septennat et le quinquennat
Le septennat et le quinquennat
 
Ronsard
RonsardRonsard
Ronsard
 
Rezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistanceRezim vichy dan gerakan résistance
Rezim vichy dan gerakan résistance
 
Pemilu prancis
Pemilu prancisPemilu prancis
Pemilu prancis
 
Tour de France
Tour de FranceTour de France
Tour de France
 
Perjanjian schengen
Perjanjian schengenPerjanjian schengen
Perjanjian schengen
 
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turkiHubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
Hubungan UE dengan norwegia, swiss, dan turki
 
Kelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdfKelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdf
 
Kelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdfKelompok 4 (2).pdf
Kelompok 4 (2).pdf
 

Kürzlich hochgeladen

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

VichyParis

  • 1. PEMERINTAHAN VICHY, GERAKAN RÉSISTANCE DAN PEMBEBASAN PARIS OLEH ANDHIKA RAHMAN, 1106062960 ANNISA PUSPA, 1106062872 HANA MAULIDA, 1106063023 MAKALAH AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENGANTAR SEJARAH PRANCIS FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2011 1
  • 2. Abstrak Makalah ini secara garis besar membahas tentang keadaan Prancis pada saat pemerintahan Vichy yang terjadi pada tahun 1940 sampai 1944. Pemerintahan ini dipimpin oleh marsekal Pétain dengan seorang suksesor ternama pada masa ini yaitu Pierre Laval. Pemerintahan darurat yang dijalankan bersama pemerintahan Jerman ini tidak sepenuhnya didukung rakyat Prancis. Dibawah pimpinan Jendral Charles De Gaulle, rakyat yang tidak mendukung pemerintahan ini melakukan sebuah gerakan yang dinamakan gerakan résistance. Gerakan résistance ini dilakukan di dalam maupun di luar negeri. Semakin lama pemerintahan Vichy semakin kehilangan pendukungnya. Gagasan Jendral De Gaulle untuk melepaskan Prancis dari cengkraman Jerman dilakukan dengan membebaskan Paris. Peristiwa pembebasan Paris ini memiliki makna besar bagi Prancis, diantaranya melepaskan Prancis dari cengkraman Jerman, Prancis keluar sebagai pemenang dalam perang dunia II, dan berakhirnya pemerintahan Vichy. 2
  • 3. Kata Pengantar Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah pengantar sejarah Prancis yang berjudul “Pemerintahan Vichy dan Pembebasan Paris”. Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa peserta mata kuliah pengantar sejarah Prancis mengenai pemerintahan Vichy, gerakan résistance, dan proses pembebasan Paris. Pemerintahan Vichy adalah suatu pemerintahan yang dijalankan bersama dengan pemerintahan Jerman yang berlangsung pada tahun 1940 sampai tahun 1944. Peristiwa penting yang menjadi titik balik dari kondisi Prancis yang menjalankan pemerintahan bersama Jerman di masa pemerintahan Vichy pun berakhir dengan peristiwa pembebasan Paris. Hal ini membuat Prancis keluar sebagai pemenang dalam perang dunia II. Disamping itu, makalah ini diselesaikan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah mitologi Yunani. Dengan diselesaikannya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Djoko Marihandono M.si, selaku dosen pengantar sejarah Prancis, yang telah memberikan tugas ini sehingga membantu penyusun untuk lebih mengetahui dan memahami tentang pemerintahan Vichy, gerakan résistance, dan pembebasan Paris. 2. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Penyusun berharap dengan diselesaikannya tugas ini dapat membantu para pembaca dalam memahami bagaimana kondisi Prancis pada masa pemerintahan Vichy, gerakan résistance dan pembebasan Paris yang merupakan akhir dari pemerintahan Vichy dan peristiwa yang menjadikan Prancis keluar sebagai pemenang perang dunia II. Penyusun 25 Desember 2011 3
  • 4. Daftar Isi Halaman Judul 1 Abstrak 2 Kata Pengantar 3 Daftar Isi 4 Bab I Pendahuluan 5 A. Latar Belakang 5 B. Rumusan Masalah 5 C. Tujuan Penulisan 6 D. Metode Analisis 6 E. Sistematika Penulisan 6 Bab II Pembahasan 7 A. Pemerintahan Vichy 7 B. Gerakan Résistance 10 C. Pembebasan Paris 12 Bab III Kesimpulan 14 Daftar Pustaka 16 4
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perang Dunia II yang terjadi pada tahun 1940 sampai tahun 1944 dialami semua negara tanpa terkecuali Prancis. Jerman yang pada saat itu melakukan ekspansi terhadap negara-negara Eropa tentu membuat perang terjadi diberbagai wilayah di Eropa. Pemerintahan Prancis yang pada saat itu dipegang Daladier tidak mampu berbuat banyak dalam menghadapi Jerman yang mengakibatkan berakhirnya pemerintahan Daladier. Marsekal Pétain yang disukseskan oleh Pierre Laval berhasil merebut pemerintahan. Pemerintahan itu dinamakan pemerintahan Vichy karena berkedudukan di kota Vichy. Pemerintahan yang berkolaborasi dengan Jerman ini tidak sepenuhnya didukung rakyat Prancis ini mendapat tentangan yang dipimpin oleh Charles De Gaulle. Penentangan ini lah yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan Vichy dan membebaskan Prancis dari genggaman Jerman. Bebasnya Prancis dari genggaman Jerman ditandai dengan peristiwa pembebasan Paris. Hal ini merupakan awal yang baik untuk mengembalikan Prancis kepada zaman ketentraman dan kesejahteraan. Masa pemerintahan Vichy yang diwarnai dengan gerakan résistance dan diakhiri dengan pembebasan Paris merupakan sejarah yang sangat penting bagi bangsa Prancis. Dengan peristiwa ini membuktikan bahwa Prancis masih negara besar yang mampu mengalahkan Jerman dan harga diri Prancis sebagai bangsa yang besar masih tetap terjaga. Tidak hanya itu, pembebasan Paris memberikan banyak pengaruh bagi Prancis maupun Jerman. Hal ini lah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penyusun untuk membuat makalah ini. B. Rumusan Masalah Makalah ini hanya akan membahas tentang pemerintahan Vichy, gerakan résistance, dan peristiwa pembebasan Paris yang terjadi dalam kurun waktu empat tahun yaitu dari tahun 1940 sampai dengan 1944. 5
  • 6. C. Tujuan penulisan Makalah ini dibuat untuk membantu peserta mata kuliah pengantar sejarah Prancis pada khususnya dan pembaca pada umumnya agar mengetahui dan memahami kondisi Prancis pada zaman pemerintahan Vichy. Yang mana di dalamnya terdapat peristiwa penting yaitu gerakan résistance dan pembebasan Paris. Peristiwa ini merupakan titik balik dari keadaan Prancis sebelumnya. Disamping itu, makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah pengantar sejarah Prancis. D. Metode analisis Kami menggunakan metode pustaka untuk menganalisis permasalah dalam makalah ini. E. Sistematika penulisan Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode analisis, dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan Pada bab ini, penyusun membahas hal yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah yang telah dikemukakan dalam Bab I Pendahuluan. Bab III Kesimpulan Bab ini berisi kesimpulan. 6
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Pemerintahan Vichy Ketika Jerman melakukan penyerangan ke Polandia tanggal 1 september 1939 sampai ke Luxembourg, Prancis merasa terancam dan memutuskan gencatan senjata dengan Jerman. Hal ini disebabkkan oleh prinsip Prancis yang tidak mau melakukan perang, yang akhirnya mengakibatkan Prancis terpaksa menuruti segala keinginan Jerman. Atas keinginan Jerman, daerah pemerintahan Prancis dibagi menjadi dua, yaitu Zone Occupée dan Zone libre. Zone Occupée adalah wilayah yang diduduki Jerman yang berada di daerah utara Prancis, dan Zone Libre adalah wilayah yang diduduki Prancis yang berada di bagian Selatan Prancis. Hal ini telah disepakati oleh Prancis dan Jerman dalam perjanjian Versailles. 7
  • 8. Pemerintahan darurat segera dipindahkan dari Paris ke Bordeaux. Namun dikarenakan status Bordeaux yang termasuk dalam daerah kekuasaan Jerman (Zone Occupée), maka kemudian pemerintahan dipindahkan lagi ke Clerment-Ferrand. Namun karena sarana komunikasi di Clerment-Ferrand yang kurang baik, akhirnya pemerintahan dipindahkan untuk yang terakhir ke Vichy. Disinilah Maréchal Pétain diangkat menjadi Chef de l’État (Presiden). Vichy pun menjadi ibukota sementara selama pemerintahan ini. Maréchal Pétain KOLABORASI Menghadapi kekalahan dan kemungkinan masa depan Eropa dikuasai Reich III, pemerintahan Vichy menjalankan kolaborasi dengan Jerman, yang dipandang sebagai situasi tak terelakkan dan dilakukan demi melindungi kepentingan Prancis. Pierre Laval, tanpa mendukung kolaborasi ideologis yang diterapkan oleh para kolaborator di Paris yang terpukau dengan nazisme, berpendapat bahwa kolaborasi negara, jaminan masa depan Prancis di Eropa yang dikuasai Jerman, haruslah dilakukan dengan “jujur”. Pada tanggal 13 Desember 1940, Laval disingkirkan melalui kudeta berhalauan nasionalis dan digantikan oleh mantan presiden Conseil, Pierre-Etienne 8
  • 9. Flandin. Namun tokoh terakhir ini, yang dicurigai bersimpati pada Inggris, harus menyerahkan kedudukannya pada Laksamana Darlan, yang menjadi wakil ketua Conseil dan Menteri Luar Negeri. Sebenarnya, pemerintahan Vichy kian lama kian terpenjara oleh keadaan yang melingkupinya. Untuk keluar dari konflik tersebut, pemerintah harus menanggung resiko konflik terbuka dengan Jerman. Padahal Petain, yang yakin bahwa kehadirannya merupakan pelindung bagi rakyat Prancis daripada administrasi langsung oleh Jerman, menolak pilihan itu. Pierre Laval REVOLUSI NASIONAL Sehari setelah tanggal 10 Juli 1940, Pétain mengambil tugas sebagai kepala negara serta mencabut jabatan presiden republik. Ia mendirikan pemerintahan yang pada dasarnya antidemokrasi dan antiliberal. Undang-undang khusus ditetapkan dan jaminan akan hak tak ada lagi. UU 22 juli 1940 memberikan keleluasaan untuk meninjau kembali keputusan naturalisasi yang dilakukan sejak tahun 1927. UU 3 oktober 1940 menyingkirkan orang yahudi dari jabatan pegawai negeri dan kerja- kerja di bidang pers dan industri. Revolusi Nasional ini sebenarnya bertentangan dengan Revolusi Prancis. Pada rezim Vichy, terkenal sebuah moto yang dikeluarkan oleh Pétain yaitu Travail, Famille, Patrie. Semakin lama popularitas rezim Vichy semakin menurun. Untuk mengatasi hal ini, Pétain kembali memanggil Pierre Laval pada 18 April 1942 yang sebelumnya telah ia pecat pada 13 Desember 1940. Sebenarnya tidak semua orang mendukung pemerintahan Vichy. Jendral Charles De 9
  • 10. Gaulle adalah salah satunya. Hal ini dikarenakan ketidaksependapatan de Gaulle dengan Marsekal Pétain tentang gencatan senjata di tahun 1940. Masuk perangnya Uni Soviet 22 Juni 1941, dan AS pada 7 desember, menjadi konflik perang dunia yang menjadikan alasan bagi de Gaulle untuk melaksanakan Résistance. B. Gerakan Résistance Résistance adalah gerakan pemberontakan yang terjadi pada masa perang dunia II guna melawan pendudukan Jerman di Perancis dan rezim pemerintahan boneka Vichy yang dikendalikan oleh Jerman. Sedangkan France Libre adalah tujuan dari Résistance itu sendiri. Gerakan ini dipimpin oleh jendral Charles de Gaulle. Gerakan résistance ini dibagi dua, yaitu Résistance d’Exterieur dan Résistance d’Intérieur. Résistance d’Extérieur De Gaulle merupakan ahli strategi perang kendaraan lapis baja sebelum tahun 1939, berpangkat jenderal brigade sementara. Paul Reynaud mengangkatnya menjadi wakil sekretaris negara urusan peperangan pada 6 Juni 1940. De Gaulle tiba di Inggris pada 17 Juni 1940. De Gaulle menggalang kekuatan untuk mendirikan dan menjalankan gerakan résistance. Setelah diakui oleh Inggris sebagai “Pemimpin orang – orang Perancis merdeka”, ia mula – mula hanya mampu menggalang kekuatan yang sangat terbatas. Pada 3 Juli 1940, aksi pemboman Inggris terhadap armada angkatan laut Prancis di Mers El-Kebir, untuk mencegahnya dikuasai Jerman, semakin mengisolasi kekuatan Prancis merdeka, yang gagal dalam serangan atas Dakar pada bulan September. Meskipun demikian, de Gaulle berhasil mendapatkan dukungan dari jajahan Afrika- khatulistiwa Prancis, Kamerun, New Caledonie serta pulau-pulau Prancis di samudra Pasifik. Dengan demikian, ia memiliki dukungan yang diperlukan demi menegaskan kemandirian Prancis merdeka. Résistance d’Intérieur Charles de Gaulle mengutus Jean Moulin, seorang mantan préfet, untuk sedapat mungkin menggalang persatuan di dalam negara Prancis itu sendiri. De Gaulle mengajak masyarakat Prancis melalui radio di London untuk mendukung résistance dengan cara : • Menggulingkan kereta 10
  • 11. Menghancurkan jembatan • Menyerang tentara Jerman dengan bergerilya • Membajak informasi dan membuat koran rahasia Perubahan Keadaan Tahun 1942 Pendaratan pasukan Anglo-Saxon di Afrika Utara pada 8 November 1942 merupakan tanggal menentukan. Pasukan Anglo-saxon sengaja mengesampingkan de Gaulle untuk meraih dukungan tentara Vichy dan memberi kekuasaan pada Jenderal Giraud, tokoh yang memerangi Jerman namun tetap mendukung semangat Revolusi Nasional. Pada kenyataannya, Menteri Pertahanan Nasional rezim Vichy, Darlan, berada di Algiers saat pendaratan berlangsung. Ia merunding dengan pasukan Anglo- Saxon, mengangkat Giraud sebagai panglima pasukan dan mengambil tugas kepala negara Prancis di afrika Utara. Pétain telah menolak pergi ke Afrika Utara dan tak mau mengakui Darlan. Pasukan Jerman memasuki wilayah bebas dan armada angkatan laut Prancis pun menghancurkan diri di Toulon pada 27 November 1942, karena tidak sempat mencapai Afrika Utara. Sikap Pétain ini meluluhkan dukungan kelompok opini yang telah berharap agar ia kembali membawa Prancis ke medan peperangan. Pemerintah Sementara Republik Prancis De Gaulle merasa dikesampingkan dan menolak semangat Vichy di Afrika Utara. Giraud yang pada saat itu naik menjadi pemimpin tertinggi militer maupun sipil di Afrika Utara karena tewasnya Darlan pada malam natal 1942 dikritik oleh de Gaulle karena tidak memulihkan UU republik dan ia mengusulkan agar dibentuk pemerintahan pusat sementara. Pada tanggal 3 Juni dibentuklah Komite Pembebasan Nasional Prancis ( CFLN : Comité Française de La Libération Nationale ), yang diketuai bersama – sama oleh de Gaulle dan Giraud. Namun, Giraud dengan cepat kehilangan seluruh kewenangan politiknya. CFLN kemudian berubah menjadi GPRF (Gouvernement Provisoire de la République Française). Sementara itu, pemerintahan Vichy lambat laun kehilangan pendukungnya. Dalam keadaan terpojok, makin lama Laval terpaksa semakin menyerah pada desakan Jerman aksi gerakan perlawanan semakin gencar. Di sejumlah wilayah pegunungan, masyarakat membentuk kelompok-kelompok gerilya hutan yang juga menerima 11
  • 12. pemuda yang melarikan diri dari kewajiban kerja paksa (STO: Service du Travail Obligatoire) di Jerman. Aksi penindasan, pemboman dari udara oleh kekuatan Sekutu, kesulitan mendapat makanan yang semakin menjadi-jadi, inilah suasana menjelang Libération (Pembebasan Paris). C. Pembebasan Paris Keadaan pemerintah yang sudah tidak berdaya lagi terhadap keadaan yang sudah kian parah, membuat gerakan perlawanan (résistance) yang dipimpin De Gaulle menemukan momentum yang tepat untuk benar-benar melepaskan Prancis dari cengkraman Jerman. Momentum ini digunakan untuk membebaskan Paris. Paris bukan hanya ibukota negara bagi rakyat Prancis tetapi juga pusat kebudayaan dan lambang kebesaran bagi bangsa Prancis. Secara politis, pembebasan Paris adalah sarana bagi FFL (Forces Française Libre) untuk menguasai seluruh wilayah Prancis. Secara garis besar, proses pembebasan Paris dilakukan dengan tiga tahap. Tahap yang pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan sekutu mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan seluruh wilayah Prancis oleh pasukan darat Sekutu. Sekutu mendarat di Normandie pada tanggal 6 Juni 1944. Gerakan résistance d’exterieur yang dilakukan de Gaulle berhasil mendapatkan dukungan dari wilayah kolonialisasi Prancis dan yang paling penting adalah dari Amerika Serikat dan Sekutu. Dengan dukungan ini, pasukan résistance yang dibantu pasukan Sekutu dapat menjalankan langkah awal untuk membebaskan Paris. Tahap yang kedua adalah penerobosan ke pedalaman Prancis yang merupakan tahap penentu bagi Sekutu dalam upaya menghancurkan semua pertahanan Jerman di wilayah pedalaman dan mendesak tentara Jerman ke perbatasan Utara. Pasukan Prancis dan Sekutu dengan cepat mampu memasuki pedalaman dan mendesak Jerman sampai ke perbatasan utara. Kemajuan ini tentu membuat pesimis kalangan Jerman dan akhirnya mempengaruhi keputusan Von Chorlitz untuk menyerahkan Prancis. Tahap yang ketiga adalah pelaksanaan pembebasan Paris oleh FFL dan Sekutu yang merupakan klimaks dari proses pembebasan Paris dan secara tidak langsung menandai bebasnya seluruh wilayah Prancis. Dengan dibebaskannya Paris pada tanggal 25 Agustus 1944 membuat kekuasaan Jerman di Prancis berakhir dan kekuasaan politik dikembalikan kepada Prancis. Namun, pada tahap ini terdapat suatu keunikan. Jendral Von Chorlitz menyerahkan Paris kepada de Gaulle, bukan kepada 12
  • 13. Eisenhower, yang merupakan pemimpin Sekutu. Hal ini dikarenakan ketiga pihak ini telah menyepakati bahwa Paris dibebaskan oleh FFL. Hal ini membuat de Gaulle naik menjadi pemerintahan sementara Prancis. Tidak hanya itu, hal ini juga menggagalkan keinginan Sekutu untuk mendirikan AMGOT (Allied Military Government for Occupied Territories). Sepanjang perang dunia II, Prancis merupakan satu-satunya negara yang tidak pernah mengalami masa pemerintahan militer Sekutu. Pembebasan Paris memiliki makna tersendiri bagi Prancis dan Jerman. Bagi Prancis, pembebasan Paris memiliki 5 makna politis yaitu pembebasan seluruh wilayah Prancis, pembatalan AMGOT di Prancis, kenaikan de Gaulle ke tampuk kekuasaan, pencegahan upaya kaum komunis mengambil alih kekuasaan di Prancis serta munculnya figur de Gaulle dan pendukungnya (Gaullist) sebagai pahlawan perang dan penyelamat Prancis. Dari segi psikologis, pembebasan Paris memiliki dua makna yaitu, pemulihan harga diri Prancis yang hilang sejak pendudukan Jerman tahun 1940 serta persiapan Prancis untuk muncul sebagai pemenang dari perang dunia II, bukan sebagi negara yang diselamatkan sekutu. Bagi Jerman, makna politis pembebasan Paris adalah sebagai bentuk pembrontakan dan sentimen antipatis terhadap Hitler. Sedangkan secara psikologis, ini sebagai pengakuan kekalahan kepada Prancis yang dianggap sebagai kekuatan Eropa yang patut disegani, bukan kepada Sekutu yang tidak berpengalaman maupun ahli dalam perang antarnegara. 13
  • 14. BAB III KESIMPULAN Penyerangan Jerman ke Polandia pada tanggal 1 September 1939 mengakibatkan Prancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman. Namun, Jerman yang pada saat itu dipimpin oleh Hitler begitu kuat. Hal ini membuat pemerintahan Prancis yang pada saat itu dipimpin Daladier menjadi tidak berdaya. Daladier pun mundur dari pemerintahan dan Marsekal Pétain yang dibantu oleh Pierre Laval berhasil mengambil kedali pemerintahan. Wilayah Prancis yang terbagi dua menjadi zone libre dan zone occuppée mempersempit wilayah kekuasaan Prancis. Paris yang merupakan ibukota negara, kini tidak bisa lagi dipakai untuk menjalankan pemerintahan karena berada di zone occuppée yang menjadi wilayah kekuasaan Jerman. Akhirnya pemerintahan dipindah dan berkedudukan di Vichy. Selama pemerintahan Vichy, dalam menjalankan pemerintahan dilakukan bersama dengan pemerintahan Jerman. Hal ini dilakukan karena Prancis yang pada saat itu tidak ingin berperang. Keputusan maupun kebijikan -revolusi nasional- yang diambil pada masa ini lebih memihak untuk kepentingan Jerman dibandingkan untuk pemerintahan Prancis sendiri. Marsekal Pétain merasa inilah yang terbaik bagi bangsa Prancis. Disisi lain, tentu hal ini bukanlah suatu yang tepat untuk diambil. Pihak yang tidak setuju dengan pemerintahan Vichy melaksanakan suatu gerakan yang disebut gerakan résistance yang bertujuan untuk membebaskan Prancis atau yang disebut France Libre. Gerakan ini dipimpin oleh Jendral Charles De Gaulle. Gerakan ini dilakukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Gerakan di dalam negeri dilakukan dengan menghancurkan jembatan, menggulingkan kereta api, membajak informasi, membuat koran rahasia, dan menyerang tentara Jerman dengan bergerilya. Gerakan résistance di dalam negeri ini dipimpin oleh Jean Moulin dibawah komando de Gaulle. De Gaulle mengkomandoi gerakan di dalam negeri melalui radio. Gerakan résistance di luar negeri langsung dipimpin oleh de Gaulle. De Gaulle yang berada di London, melakukan gerakan ini dengan cara mencari dukungan dari sekutu terutama Amerika Serikat dan Inggris untuk mendukung gerakan résistance ini. Kian lama pemerintahan Vichy kehilangan pendukungnya dan sebagian besar rakyat Prancis mendukung gerakan résistance. De Gaulle yang berhasil mendapatkan dukungan dari sekutu berencana untuk merebut Paris dari tangan Jerman. Dalam melakukan hal ini, de 14
  • 15. Gaulle mendirikan GPRF (Governement Previsoire de la Republique Française). Peristiwa ini lah yang dikenal dengan nama pembebasan Paris. Secara garis besar, pembebasan Paris dilakukan dengan tiga tahap. Tahap yang pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan sekutu mendirikan pangkalan untuk melaksanakan pembebasan Paris. Tahap yang kedua adalah penerobosan ke pedalaman Prancis dalam upaya menghancurkan semua pertahanan Jerman di wilayah pedalaman dan mendesak Jerman sampai ke perbatasan utara. Tahap yang ketiga adalah pelaksanaan pembebasan Paris oleh FFL dan sekutu. Akhirnya Paris dapat dibebaskan pada tanggal 25 Agustus 1944. Dengan bebasnya Paris dari tangan Jerman membuat seluruh wilayah Prancis bebas dari cengkraman Jerman. Namun, ada peristiwa unik dari pembebasan Paris ini yaitu Jendral Jerman, Von Choltitz, menyerahkan Paris kepada De Gaulle bukan kepada Eisenhower, pemimpin sekutu. Hal ini membuat Prancis keluar sebagai pemenang pada perang dunia II. 15
  • 16. Daftar Pustaka Carpentier, Jean dan Lebrun, François. 2011. Sejarah Prancis. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia Kartika. 2008. Pembebasan Paris. Depok: Universitas Indonesia. 16