2. SITUASI KANKER SAAT INI
• Kanker menjadi penyebab
kematian pertama di 134 negara
dan menjadi penyebab
kematian kedua di 183 negara,
termasuk Indonesia (IARC,2020)
• Tahun 2020 kurang lebih
terjadi 9,6 juta kematian di
dunia (WHO Factsheet, 2021)
• Insidens dan kematian kanker
tertinggi terjadi di Asia, yaitu
49,3% dan 58,3% (IARC, 2020)
• LMIC (WHO): banyak pasien
kanker tidak memiliki dana
untuk ke fasyankes. Di
Indonesia, NGO2 telah
menyediakan rumah singgah
untuk pasien kanker
BESARAN MASALAH
• 2 kanker terbanyak pada ♀:
payudara (44/ 100.000) dan leher
Rahim (24,4/ 100.000)
• 2 kanker terbanyak pada ♂ : paru
(20,1/ 100.000) dan kolorektum
(16,5/ 100.000) (Globocan 2020)
• Indonesia peringkat pertama
insidens kanker leher rahim di
Asia Tenggara
• Pembiayaan JKN terbesar ke – 2
Kanker(3,5 T/ 17,9 %) , BPJS, 2020
PENYAKIT KANKER
DI INDONESIA
• 70% penderita kanker
datang pada stadium lanjut
• Rendahnya kesadaran
deteksi dini karena merasa
tidak sakit (8,29%)
• Masalah biaya, transportasi
dan akomodasi
• Budaya & Dukungan
keluarga
FAKTA
• Peningkatan kasus dan kematian
kanker (Riskesdas, Globocan)
• Pembiayaan terus meningkat
SITUASI 5 TAHUN
TERAKHIR
3. Bidan
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan
Kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh
Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik
Kebidanan.
Sebagai salah satu tenaga Kesehatan professional memberikan pelayanan Kesehatan
pada garis terdepan dan memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan esensial
pelayanan KIA & KB dengan ruang lingkup meliputi asuhan kebidanan pada pra-hamil,
kehamilan normal, pertolongan persalinan normal, nifas, Kesehatan Reproduksi
Perempuan, Keluarga Berencana (KB), Bayi, dan Balita.
Asuhan kebidanan diberikan secara holistik dan berkesinambungan (Continuum of Care),
berpusat pada perempuan (Women Center Care), dengan memberikan dukungan dan
memberdayakan perempuan (UU Kebidanan No 4 tahun 2019)
4. UU No. 4 th 2019
TENTANG KEBIDANAN
Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan - Dilakukan di
FKTP– PKM dan jaringannya, TPMB, Klinik, dan FKTRL / RS sesuai
kompetensi dan kewenangannya
PELAYANAN KEBIDANAN
UU Kebidanan No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
Ditujukan untuk meningkatkan status kesehatan reproduksi
perempuan sepanjang siklus kehidupannya – KIA, KESPRO, KB
termasuk bayi dan anak Balita.
TUJUAN PELAYANAN KEBIDANAN
5. TUGASDAN WEWENANGBIDAN
Pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang
Pelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu
Pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan dan KB
Pelayanan Kesehatan Anak
Pelayanan Kesehatan Ibu
S ( Sumber : UU No. 4 tahun 2019 tentang KEBIDANAN Pasal 46 )
6. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) adalah Organisasi Profesi dan Organisasi Sosial
Masyarakat yang kuat dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia Indonesia
34 Pengurus Daerah
( Propinsi )
514 Pengurus Cabang
( Kabupaten/Kota)
4893 Pengurus Ranting
(Kecamatan, Unit Pelayanan dan Institusi Pendidikan Kebidanan)
Jumlah Anggota IBI tervalidasi KTA online : 332.275 Bidan
(PPIBI, juni 2022)
7. RUANG LINGKUP KEBIDANAN
masa sebelum hamil, masa
kehamilan, persalinan,
pascapersalinan, masa nifas,
bayi baru lahir, bayi, balita, dan
anak prasekolah, termasuk
kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana,
pelaksanaan tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang,
danpelaksanaan tugas dalam
keadaan keterbatasan tertentu
(UU Kebidanan, 2019)
10. REALISASI BIAYA KATASTROPIK TAHUN BEBAN 2019
S.D.2020 (BPJS)
8
D
I
Y
Sum
bar
Goro
ntalo
D
K
I
B
ali
Sult
eng
Jat
i
m
Kal
t
a
ra
Kal
s
el
Jat
e
ng
A
c
e
h
Kepri
I
N
D
O
N
E
S
I
A
Sul
ut
R
i
a
u
Sul
s
el
Sul
b
ar
P
a
p
u
a
S
u
m
u
t
Kal
b
ar
Sum
sel
N
T
T
Ba
bel
Kal
t
i
m
Jabar
Lamp
ung
B
a
n
t
e
n
Beng
kulu
Kal
t
e
ng
J
a
m
b
i
P
a
b
a
r
Sul
t
r
a
M
al
u
t
M
a
l
u
k
u
N
T
B
Permil
(‰)
2013 2.018
PREVALENSI KANKER BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER MENURUT PROVINSI
(PER MIL), 2013-2018
94,86
• 2013: wawancarasemuaumurberdasarkandiagnosisdokter(belumadaprovinsiKalimantanUtara)
• 2018: wawancarasemuaumurberdasarkandiagnosisdokter
SITUASI PENYAKIT KANKER PADA 3 (TIGA) TAHUN TERAKHIR (2018-2020)
Globocan 2018 Globocan 2020
4, 4,86
2,47
2,44
2,332,27
2,23
2,17 2,13
2,16 2,11
2,00
1
1,
,871,79
1.4
1,71 1,59
1,67 1,58 1,55 1,54
1,58 1,55 1,491,49
1,45
1,41
1,40
1,39 1,36 1,321,31 0,9
1,37 1,32
0,94 0,90
0,85
11. PERATURAN PEMERINTAH TERKAIT PENANGGULANGAN KANKER
Penanggulangan Kanker
Payudara dan Kanker Leher
Rahim dalam bentuk
pelayanan kesehatan
perorangan pada fasilitas
pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara
berjenjang mulai dari fasilitas
pelayanan tingkat pertama
sampai fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjutan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
PASAL 8
13. Terlambatnya tata laksana dan tingginya kematian akibat kanker disebabkan
deteksi dini yang rendah
45%
Puskesmas
melakukan deteksi
dini1
8.3%
Cakupan deteksi
dini kanker leher
rahim1
70%
Pasien datang pada
stadium lanjut2
9-15 bulan
Waktu tunggu
untuk terapi definitif
3
Sumber:
1.Laporan Dinas
Kesehatan
2. SIRS 2015
3.PERABOI
14. FAKTOR RISIKO KANKER YANG BISA DICEGAH
STRESS
KURANG AKTIFITAS FISIK
• Pemicu beragam penyakit
• Obesitas meningkat
• Pewarna
• Pemanis
• Perasa
• Pengawet
& BTP (BAHAN TAMBAHAN PANGAN)
• Formalin
• Borax
• Rhodamin dll
TERPAPAR ZAT
KARSINOGENIK/
KIMIA/
TOKSIK
POLA MAKAN TIDAK SEHAT
• Konsumsi Gula, Garam & Lemak berlebihan
• Gizi seimbang belum terpenuhi
• Transisi Tehnologi mempengaruhi
4 P
MEROKOK
• Baby Smokers Country
• Jumlah perokok < 18 tahun meningkat
• Ortu perokok menyebabkan 15 % stunting
FAKTOR LAINNYA
HUBUNGAN SEXUAL MULTI PASANGAN
• Logam berat
• Pestisida
15. ALUR PENERAPAN SPM PADA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA &
KANKER LEHER RAHIM
FKTP
Pemeriksaan
Umum
IVA SADANIS
Perempuan, 30-50 tahun,
seksual aktif
Periksa
Obati Rujuk
(+) (-)
Krio (dokter
bersertifikat (+),
alat krio (+)
Rujuk RS
(POGI/HOGI)
Ulang 3 tahun
berikutnya
(+) (-)
Rujuk RS Ulang pada
tahun
berikutnya
Sistem Informasi
18. Efektifitas pemeriksaan payudara klinis oleh Bidan
di Puskesmas di Jakarta Utara
● 62 bidan dilatih untuk melakukan pemeriksaan
payudara klinis
● Melakukan pemeriksaan payudara pada 1.179 wanita
● Pemeriksaan divalidasi oleh mammografi
19. Efektifitas pemeriksaan payudara klinis oleh
Bidan di Puskesmas di Jakarta Utara
Hasil:
● Pemeriksaan klinis oleh bidan dapat mendeteksi 14,2%
kanker payudara
● Mammografi saja dapat mendeteksi 16,2% kanker
payudara
Kesimpulan
● Pemeriksaan payudara klinis oleh bidan mendekati
efektifitas mammografi pada populasi wanita yang
belum discreening.
20. Peran Bidan Dalam Deteksi Dini
Kanker Payudara
bidan merupakan tenaga kesehatan yang sering dijumpai wanita pada
saat hamil, saat membawa anak menimbang dan imunisasi, konsultasi
untuk kontrasepsi, selain itu bidan memiliki akses luas berkomunikasi
dengan populasi wanita dan dapat menjadi motor penggerak untuk
meningkatkan kesadaran wanita deteksi dini, kanker payudara
Promosi Kesehatan: (KIE dan Konseling)
Pemberi Pelayanan : Deteksi dini , Kolaborasi/Rujukan Penangan
lanjut/ follow-up kasus
Pencatatan dan Pelaporan kasus
21. TANTANGAN
BUDAYA
Masih menjadi hal tabu untuk
memperlihatkan organ intim
kepada orang lain
KESADARAN MASYARAKAT
Masyarakat merasa belum
perlu untuk deteksi dini
karena tidak ada keluhan
DUKUNGAN KELUARGA
Keluarga tidak mengizinkan untuk
diperiksa organ intim jika tidak
dalam kondisi sakit
PEMBIAYAAN
Belum semua daerah siap untuk
menganggarkan deteksi dini dalam
SPM daerahnya
SARANA PRASARANA
Belum semua puskesmas memiliki
tenaga Kesehatan terlatih serta
terbatasnya jumlah krioterapi
untuk tindak lanjut hasil IVA positif
SUMBER DAYA
Jumlah dokter dan bidan yang
terlatih masih kurang
dibandingkan dengan banyaknya
sasaran
SISTEM INFORMASI
Butuh sistem informasi yang
terintegrasi antar FKTP dan FKTRL
untuk mengurangi loss to follow up
22. UPAYA PENGUATAN
PENINGKATAN KESADARAN
MASYARAKAT
PENYEBARLUASAN
INFORMASI YANG
MELIBATKAN KOMUNITAS,
KELUARGA, INSTUSI
PELAKSAAN KEGIATAN
ADVOKASI PIMPINAN DAERAH
TERKAIT MEKNISME PEMBIAYAAN,
INTEGRASI PROGRAM ( PIS-PK,
SPM)
PEMENUHAN AKSES
PELATIHAN & PEMERATAAN
TENAGA TERLATIH,
KERJASAMA DG OP TERKAIT,
PEMETAAN &
REGIONALISASI SUMBER
DAYA
SISTEM INFORMASI
MEMBANGUN SISTEM YANG
TERINTEGRASI ANTAR FKTP DAN
FKTRL UNTUK MENGURANGI LOSS
TO FOLLOW UP
23. Peran Organisasi IBI mendukung program
Dalam Deteksi Dini Kanker Payudara
Besama kemenkes dan FCP melakukan
pelatihan TOT Deteksi Dini Kanker
Payudara dan kanker leher Rahim
Pengurus PD yang sudah di latih
mereplikasi pelatihan ke cabang
dan anggota berkerjasama
dengan FCP Memasukan kedalam kurikulum
Pendidikan mahasiswa profesi
bidan deteksi dini Kanker
Payudara dan kanker leher
Rahim
24. IBI PUSAT BERSAMA KEMEKES DAN FCP
MELAKUKAN PELATIHAN TOT DETEKSI DINI
KANKER PAYU DARA DAN KANKER LEHER RAHIM
27. Semakin dini kanker payudara terdeteksi,
angka kesembuhan semakin baik.
Pemahaman tentang deteksi dini kanker
payudara tidak selalu diikuti oleh sikap yang
sesuai
Bidan memiliki akses komunikasi dengan populasi
wanita sehingga seharusnya dapat menjadi motor
penggerak deteksi dini kanker payudara
Penutup