SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 103
Welcome to persrntation transmisi &
Distribution
Gardu induk (subStation)
The persentation is
Sujadi idrus Ilham amir
PEMBIMBING : IR. MAKMUR SAINI . MT
Pengertian dan Fungsi Gardu Induk
Pengertian Gardu Induk
• Gardu Induk adalah suatu instalasi yang
terdiri dari rel daya, peralatan bagi trafo,
reactor, peralaatan ukur dan pengaman yang
merupakan bagian dari suatu sistem tenagha
listrik. Sebenarnya suatu gardu induk adalah
suatu pusat dengan beban pada suatu
daerah tertentu. Dari gardu induk inilah
disambung beban konsumen yang
disambung melalui saluran atau jaringan
distribusi.
Fungsi Gardu Induk
• gardu induk berfungsi untuk mengatur
pola pembangkitan tenaga listrik yaitu
tentang pengaturan jumlah tenaga yang
harus dibangkitkan pada suatu pusat listrik
sumber energi, dan fungsi yang lain dari
Gardu Induk adalah menurunkan
tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan menengah dengan peralatan
utamanya adalah “step down transformer”.
JENIS – JENIS GARDU INDUK
• A BERDASARKAN PELAYANANNYA
Gardu Transmisi mulai TET,
TT dan gardu distribusi yaitu
pada tegangan menengah.
Menurut Penempatannya
• Jenis Pasangan Luar
GI jenis pasangan luar terdiri dari
peralatan tegangan tinggi pasangan luar,
misalnya transformator utama, peralatan
penghubung ( switchgear ) dan
sebagainya, yang mempunyai peralatan
control pasangan dalam seperti meja
penghubung ( switch – board ) dan batere.
Menurut Penempatannya (2)
• Jenis Pasangan Dalam
Dalam GI jenis pasangan dalam ini, baik
peralatan tegangan tinggi seperti trafo
utama, peralatan penghubung maupun
peralatan kontrolnya seperti meja
penghubung dan sebagainya, terpasang di
dalam. Meskipun ada sejumlah kecil
peralatan dipasang di luar GI ini disebut
juga sebagai jenis pasangan – dalam.
Menurut Penempatannya (3)
• Jenis Bawah Tanah
Dalam GI jenis ini hampir semua peralatan
terpasang dalam bangunan bawah –
tanah. Alat pendinginnya biasanya terletak
di atas tanah. Kadang – kadang alat
kontrolnya juga ada di atas tanah.
Menurut Penempatannya (4)
• Jenis Mobil
GI jenis mobil diperlengkapi dengan
peralatan di atas kereta hela ( trailer ) atau
semacam truck. GI mobil ini dipakai dalam
keadaan ada gangguan di suatu GI, guna
pencegahan beban lebih berkala dan guna
pemakaian sementara di tempat
pembangunan.
Menurut Isolasinya
1. Gardu induk menggunakan udara guna
mengisolir bagian-bagian yang
bertegangan dan bagian bertegangan
dengan bagian yang tidak
bertegangan/tanah.
2. Gardu Induk berisolasi gas. Isolasi gas
yang dipergunakan adalah gas SF6 pada
tekanan tertentu (5 kg/cm²).
Menurut Bentuk Rangkaian Relnya
• Ril Tunggal
Ril tunggal adalah sistim ril yang paling
sederhana, karena hanya memerlukan sedikit
peralatan dan ruang maka segi ekonomis ini
sangat menguntungkan.
Gambar 1. Ril Tunggal
Menurut Rangkaian Relnya (2)
• Ril Ganda
Ril ganda terdiri dari dua ril, tiga ril atau empat ril
( kedua jenis terakhir ini tidak lazim dipakai ).
menunjukan ril – tangkap standar, dengan
pemutus beban penghubung ril yang dipasang
di antara kedua ril tadi.
Gambar 2. Ril Rangkap
Standar
Lanjutan
sistim dua ril standar bila kelak jumlah sirkuit
hubungan menjadi besar.
Gambar 3. Ril Rangkap ( Sistim
Inspeksi )
Menurut Rangkaian Relnya (3)
• Ril Gelang
adalah sebuah contoh ril gelang. Ril
gelang hanya memerlukan ruang yang
kecil dan baik untuk pemutusan sebagian
dari pelayanan dan pemeriksaan pemutus
beban
Gambar 4. Ril Gelang
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
• Transformator Utama
Pada GI transformator merupakan salah satu komponen
utama yang memegang peranan penting karena trafo ini
pada GI digunakan untuk menurunkan tegangan dari
JTT ke JTM ( 60 – 20 kV ). Transformator dengan
tegangan di atas 60 kV, titik netralnya kebanyakan
ditanahkan secara langsung dengan maksud untuk
menghemat biaya operasi. Untuk trafo dengan tegangan
di bawah 60 kV, titik netralnya kebanyakan ditanahkan
melalui impedansi berupa tahanan atau kumparan
dengan tujuan menghasilkan arus gangguan hubung
tanah yang cukup besar agar relai hubung tanah bekerja
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(2)
Rel Daya ( Busbar )
Dalam GI, rel daya digunakan sebagai tempat menghubungkan beberapa
rangkaian dan peralatan. Corak dasar dari hubungan rangkaian dalam GI
ditentukan oleh sistim rilnya. Adapun jenis – jenis dari rel, yaitu:
1. Rel Plat
Keuntungan:sederhana dalam sistim penyambungan.
Kerugian:korona sangat besar dan hanya dipakai untuk rel tegangan
Gambar Rel Plat
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(3)
Rel Pipa
Keuntungan:- baik ditinjau dari segi korona dan efek kulit - ringan
Kerugian:- lebih kaku dari rel plat
- bahaya patah bila tegangan dalam pipa melampaui
tegangan maksimum yang diperbolehkan.Rel jenis ini hanya dipakai
untuk jarak pendek.
Gambar Rel Pipa
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(4)
Rel Pilin
Rel ini terdiri dari konduktor pilin. Khusus untuk rel daya
yang panjang. Untuk daya yang sangat besar dan pada
tegangan yang sangat tinggi dipergunakan konduktor
berkas ( bundled conductor ). Rel ini dipasang pada
isolator rantai.
Gambar Rel Pilin
Fasilitas dan Peralatan gardu Induk
(5)
Peralatan penghubung antara lain :
1. Pemutus daya (Circuit Breaker)
2. Saklar pemisah (Disconnection Switch)
3. Saklar beban (Load Switch)
4. Sekring tenaga (Power Fuse)
Prinsip Kerja Gardu Induk
Dari Jaringan Tegangan Tinggi (JTT) yang
diterima arrester pada sisi input, disetiap fasa
melewati alat pengaman yang harus dipasang
seperti tabung pengaman, CB kemudian masuk
ke DS dan ke dalam busba, dari busbar
melewati satu DS lagi kemudian melewati
CBdan diterima arrester dan masuk ke trafo step
down (arrester di sini berfungsi sebagai
pelindung trafo ), setelah keluar dari trafo
menuju ke tabung pelindung atau sela batang
dan melewati arrester kemudian ke CB dan
pada sisi output dilanjutkan ke JTM.
Gangguan – gangguan pengaman
Gardu Induk
1. Gangguan tegangan lebih kilat
. Sambaran langsung ke kawat fasa
. Sambaran ke tanah atau benda-benda disekitar saluran dan
menimbulkan induksi pada saluran transmisi.
. Sambaran ke kawat tanah
2. Tegangan Lebih Switching (TLS)
. Penyambunga / pemutus saluran daya
. Pemutus arus gangguan (hubung singkat)
. Penutupan kembali pemutus daya dengan cepat
3. Tegangan lebih temporer (TLT)
Terjadi akibat switching misalnya : pelepasan suatu beban
yang cukup besar sehingga tegangan untuk suatu waktu
tertentu naik sebelum sistem pembangkit mengatur kembali
tegangan tersebut
GAMBAR BAGAN SATU KUTUB
GI 150 KVKBSEN 1KBSEN 2
CAPACITORT
TRAFO 1 30MVA
K OPEL
TRAFO 2 60MVA
PKLON. 2 PKLON. 1REEL 20Kv TRAFO 1 REEL 20Kv TRAFO 2
BUS 1
BUS 2
PT
CT
Gambar : Serandang Gardu Induk
150 KV
TRAFO 1. 30MVA 150 / 22Kv UNINDO
TRAFO 2 60MVA 150 / 20 KV UNINDO
CIRCUIT T RANSFORMER 150 KV P 2 PHASA
Line diagram Gardu Induk
ARRESTER
ARRESTER
CBCBCB
CB
DSDS
DS DS CBMC
B
BUSBAR
TRAFO
TRAFO
ARRESTER ARRESTER
ARRESTER ARRESTER
TABUNG
PELINDUNG
TABUNG
PELINDUNG
SELA
BATANG
SELA
BATANG
SELA
BATANG
SELA
BATANG
JTM
JTM
JTT
JTT
Serandang Gardu Induk tipe 220 kV
Lanjutan : serandang Gardu Induk
220 kV
Serandang Gardu Induk Tipe 110 kV
Serandang Gardu Induk 330 kV
LV – Conection Kiosk Compact
Substation
Lanjutan LV Conection Kiosk
Compact Substation
Macam – Macam Jenis Gardu
Induk Beserta Kota dan Negaranya
Gardu Induk di Brazil
Gardu Induk di Sudan
Gardu Induk di Philipina
Gardu Induk di Abu Dhabi
Gardu Induk di Kairo
Gardu Induk di Tronton
Gardu Induk di Brazil
Gardu Induk di Venezuela
Gardu Induk di Mexico
Gardu Induk di Rumania
Gardu Induk di Rusia
Gardu Induk di Uni Emerat Arab
Gardu Induk di Swedia
Gardu Induk di Thailand
Tipe Gardu Induk
Gardu Induk Power Plant
Main Grid Substation
Gardu Induk Distribusi
Gardu Induk Filler Trafo
Spesifikasi Gardu Induk
Skema Gambar Di gardu Induk
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk
Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media
Minyak (Oil Circuit Breaker)
- Pemutus daya dengan minyak volume besar
Gbr. 3.5 Pemutus daya dengan minyak volume besar
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk (2)
• Pemutus daya dengan minyak volume kecil
Pemutus daya dengan minyak volume kecil
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk (3)
2. Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media Udara (Air Circuit
Breaker )
- PD udara hembus (compressed air circuit breaker)
Udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzel
pada kontak pemisah. Ionisasi media diantara kontak dipadakan oleh
hembusan udara setelah pemadaman busur api dengan udara tekanan
tinggi, udara ini juga berfungsi mencegah restriking voltage
(tegangan pukul).
- PD hampa udara (Vacuum Circuit Breaker)
PD jenis hampa udara belum banyak digunakan. Kontak-kontak
pemutus dari PD ini terdiri dari kontak tetap dan kontak bergerak
yang ditempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang hampa udara ini
mempunyai kekuatan dielektrik (dielektrik strength) yang tinggi dan
media pemadam busur api yang baik
Rangkaian Pemutus daya Dalam
Gardu Induk (4)
3. Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media Gas
Media gas yang digunakan pada tipe PD ini adalah
gas SF6 (sulphur hexaflouride).
Sifat-sifat gas SF6 murni ialah tidak berwarna, tidk
berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar.
Pada temperatur diatas 150°C gas SF6 mempunyai
sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam-
macam bahan yang umumnya digunakan dalam
pemutus daya tegangan tinggi.
Isolasi Dalam Gardu Induk
Klasifikasi dan Besarnya Tegangan Abnormal
Yang harus diperhitungkan dalam merencanakan GI
secara umum dapat diikhtisarkan berdasarkan adanya
gelombang petir, tegangan frekuensi, dan surja
hubung.
1 Gelombang Sambaran Petir
Sambaran langsung yang mengenai ril dan peralatan
dalam GI adalah yang paling hebat diantara
gelombang berjalan lainnya yang akan dating ke GI.
Ia menyebabkan tegangan lebih (over voltage) sangat
tinggi yang tidak mungkin dapat ditahan oleh isolasi
yang ada.
Isolasi Dalam Gardu Induk (2)
2. Tegangan Abnormal dengan Frekuensi Rendah
Tegangan abnormal dengan frekuensi rendah ini bermacam-macam
:
• Tegangan akibat efek piranti.
• Tegangan yang terjadi akibat beban lepas (load rejection)
• Penguatan terdiri dari generator
• Kenaikan tegangan dari fasa yang sehat pada waktu ada
gangguan 1-fasa ke tanah pada sistem.
• Tegangan abnormal karena lepas sikron
• Tegangan abnormal pada waktu hilang gangguan 1-fasa ke
tanah pada sisi dengan pembumian Petersen atau sistem
dengan pembumian Petersen yang mempunyai saluran
tranmisi pada satu tiang bersama-sama dengan sistem lain
yang mengalam I gangguan 1-fasa ke tanah.
• Tegangan abnormal yang disebabkan oleh osilasi harmonis
dari rangkaian yang terganggu atau karena kejenuhan inti
transformator dan sebagainya.
Isolasi Dalam Gardu Induk (3)
3.Surja Hubung
Mekanisme pokok dari terjadinya surja
hubungan adalah :
– Peristiwa pukulan kembali didalam pemutusan arus
kepositif dari saluran transmisi tanpa beban atau
kaster tenaga.
– Peritiwa terpotongnya arus pembangkitan pada
transformator tenaga.
– Penutupan kembali dengan cepat.
– Penutupan yang tak serentak pada saklar pemutus
tenaga 3-fasa.
Trafo Utama Dalam Gardu Induk
• Transformator Utama
Menurut Prof .Ir.Abdul Kadir (1989 : 7). yang
menyebutkan bahwa “Transformator merupakan suatu
komponen/alat yang terdiri dari dua atau lebih kumparan
yang dihubungkan oleh medan magnetic bersama
(mutual magnetic field), Bila satu di antara kumparan ini,
yang primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik, akan ditimbulkan fluks bolak-balik yang
amplitudonya bergantung pada tegangan primer dan
jumlah lilitannya. Fluks bersama akan akan
menghubungkan kumparan yang lain , yang sekunder,
dan akan menginduksikan tegangan didalamnya yang
nilainya bergantung dengan jumlah lilitan skunder.
Jenis – jenis transformator
• Trafo penaik tegangan (step up) atau disebut
juga dengan Trafo Daya, untuk menaikkan
tegangan pembangkitan menjadi tegangan
transmisi.
• Trafo penurun tegangan (step down) atau
disebut juga dengan trafo distribusi, untuk
menurunkan tegangan transmisi menjadi
tegangan distribusi.
• Trafo Instrumen, untuk pengukuran yang terdiri
dari trafo tegangan dan trafo arus, dipakai untuk
menurunkan tegangan dan arus agar dapat
masuk ke meter-meter pengukuran.
Jenis – jenis transformator
Distribusi
• Hubungan Bintang-Bintang (Y/Y)
3 V/ a
Gambar Hubungan Y-Y
Jenis – jenis transformator
Distribusi (2)
• Hubungan bintang/delta (Y/ )
Gambar Hubungan Y-
Jenis – jenis transformator
Distribusi (3)
• Hubungan delta/bintang ( /Y)
V
Gambar 4.7 Hubungan - Y
Jenis – jenis transformator
Distribusi (4)
• Hubungan delta-delta ( / )
v
v
vv
vv
Gambar Hubungan -
Trafo berdasarkan konstruksi
• Core type (jenis inti), yaitu bila kedudukan kumparan mengelilingi inti
dimana kumparan dapat berbentuk bundar dan dapat berbentuk segiempat.
Trafo ini untuk jenis daya dan tegangan yang tinggi
Gambar Transformator Jenis Inti (Core Type)
Trafo berdasarkan konstruksi (2)
• Shell type (jenis cangkang/ kulit)
v
v
v
H1
H2X2
X1
Gambar Transformator Jenis Cangkang/ jenis kulit (Shell Type)
Trafo berdasarkan sistem
pendinginan
• Trafo pendinginan alami
• Trafo pendinginan buatan
Komponen-Komponen Transformator
Utama Gardu Induk
• Inti besi
• Kumparan trafo / belitan trafo
• Kumparan tertier
• Minyak trafo
• Bushing
• Tangki dan Konservator
Komponen Pengaman trafo
• Relay differensial
• Relay arus lebih (over current relay/OCR)
• Relay Bucholz
Komponen Pendingin Trafo
• Joke
• Komponen Bushing
• Komponen Bantalan Trafo
• Komponen Bak Trafo Berfungsi sebagai tempat penampungan
minyak trafo
Gambar Bentuk fisik Trafo Gardu induk
Macam Macam Transformator
Utama Di Gardu Induk
Gambar Generator Transformator
350 MVA 354 / 21 kV
Gambar Generator Transformator
795 MVA
Transformator Tipe Dry Resibloc
Area Pusat Tenaga Transformator
Pusat tenaga Transformator
Gambar Transformator 1 fasa 15 MVA dan Generator Step up
Transformator 220 MVA 15,75 / 220 kV
Gambar Transformator Utama dan
Spesifikasinya
Area Transformator Terbesar di
dunia
Transformator Distribusi
Skema gambar transformator
Distribusi
Liquid Filled Transformator –
Padmonted dan spesifikasinya
Unit Substation Transformer
Unit Tegangan Rendah Gardu
Induk
Liquid Filled Transformer dan
spesifikasinya
Dry Type Transformer
Spesifikasi Dry type Transformer
Area Power transformer
Spesifikasi Power Transformer
Bagian bagian Di transformator
Space Saving 132 kV Gardu Induk
Tipe Gardu Induk dalam Ruangan
Gambar Konvensional Line Bay
Gardu Induk
Hubungan Kerja Gardu Induk
Hubungan Kerja JTT dan GI
Hubungan kerja antara JTT dengan GI dapat dilihat
pada saat terjadi gangguan. Dimana apa bila pada
JTT terjadi gangguan maka suplay daya yang akan
disalurkan pada GI tidak maksimal sehingga GI
kekurangan daya dan bekerja tidak optimal.
Begitupula sebaliknya, bila pada Gi mengalami
gangguan dari dalam ( seperti kerusakan sistim
proteksi ) maka pada JTT juga akan mengalami
pengiriman daya yang tidak optimal.
Hubungan Kerja Gardu Induk (2)
Hubungan Kerja JTM dan GI
Hubungan kerja antara GI dan JTM juga dapat dilihat
bila terjadi gangguan pada GI ataupun JTM. Dimana
apabila terjadi gangguan pada GI seperti gangguan
tegangan lebih sehingga daya yang tersalurkan ke
JTM tidak maksimal.
Sedangkan bila terjadi gangguan pada JTM maka
akan berdampak pula pada GI seperti penyaluran
daya tidak akan maksimal sampai pada
PERHITUNGAN DAN
PERENCANAAN GARDU INDUK
Perencanaan
Rencana Dasar
. (A) Hubungan rangkaian utama
• (b) Sistim pemakaian sendiri.
• (c) Kapasitas pembawa arus dari ril-rilnya.
• (d) Kapasitas pemutusan dari pemutus beban.
• (e) Jenis perighantar ril: ril tegang (strain bus) atau
ril kaku (rigid bus).
• (f) Tahanan pengetanahan yang diperlukan.
• (g) Keadaan udara, ialah suhu maksimum dan
minimum, ketinggian terhadap permukaan laut,
kecepatan angin, pengaruh kontaminasi
Rencana Detail
• Gedung-Gedung Pembantu
• Bangunan Baja Pasangan-Luar
• Ruang Transformator dan Ruang Peralatan
Pembantu
• Ruang Kontrol dan Ruang Relay
• Gedung dan Fasilitas Pembantu
• Pemilihan Lokasi
• Tata Peralatan dan Gedung
• Luasnya tanah
Syarat-Syarat Perencanaan
• Pengujian
• Pemasangan Peralatan dan Penarikan
Kabel Atas-Tanah
• Pengujian
• Perhitungan Tegangan
• Besar Kolom dan Belandar
SEKIAN DULU YA …….!
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA FRIEND YG CAKEP N YG CANTIK
SALAM SOLIDARITY FOREVER
STRONG…………………!
SALAM SOLIDARITY FOREVER
STRONG…………………!
Sujadi idrus Ilham amir

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukIrfan Nurhadi
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timurkonstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa TimurDANA KHOIRIL HUDA
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 

Was ist angesagt? (20)

GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu induk
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timurkonstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
 
DIstribusi Tenaga Listrik.pptx
DIstribusi Tenaga Listrik.pptxDIstribusi Tenaga Listrik.pptx
DIstribusi Tenaga Listrik.pptx
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
6 wiring diagram
6 wiring diagram6 wiring diagram
6 wiring diagram
 

Ähnlich wie GARDU INDUK

Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxJokoSusilo678534
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptxRatihPuspitaSiwi
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk odhimay
 

Ähnlich wie GARDU INDUK (20)

Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptx
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Gardu Induk Konvensional
Gardu Induk KonvensionalGardu Induk Konvensional
Gardu Induk Konvensional
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMERJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 

Mehr von Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

Mehr von Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 

Kürzlich hochgeladen

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Kürzlich hochgeladen (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

GARDU INDUK

  • 1. Welcome to persrntation transmisi & Distribution Gardu induk (subStation)
  • 2. The persentation is Sujadi idrus Ilham amir PEMBIMBING : IR. MAKMUR SAINI . MT
  • 3. Pengertian dan Fungsi Gardu Induk Pengertian Gardu Induk • Gardu Induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari rel daya, peralatan bagi trafo, reactor, peralaatan ukur dan pengaman yang merupakan bagian dari suatu sistem tenagha listrik. Sebenarnya suatu gardu induk adalah suatu pusat dengan beban pada suatu daerah tertentu. Dari gardu induk inilah disambung beban konsumen yang disambung melalui saluran atau jaringan distribusi.
  • 4. Fungsi Gardu Induk • gardu induk berfungsi untuk mengatur pola pembangkitan tenaga listrik yaitu tentang pengaturan jumlah tenaga yang harus dibangkitkan pada suatu pusat listrik sumber energi, dan fungsi yang lain dari Gardu Induk adalah menurunkan tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan menengah dengan peralatan utamanya adalah “step down transformer”.
  • 5. JENIS – JENIS GARDU INDUK • A BERDASARKAN PELAYANANNYA Gardu Transmisi mulai TET, TT dan gardu distribusi yaitu pada tegangan menengah.
  • 6. Menurut Penempatannya • Jenis Pasangan Luar GI jenis pasangan luar terdiri dari peralatan tegangan tinggi pasangan luar, misalnya transformator utama, peralatan penghubung ( switchgear ) dan sebagainya, yang mempunyai peralatan control pasangan dalam seperti meja penghubung ( switch – board ) dan batere.
  • 7. Menurut Penempatannya (2) • Jenis Pasangan Dalam Dalam GI jenis pasangan dalam ini, baik peralatan tegangan tinggi seperti trafo utama, peralatan penghubung maupun peralatan kontrolnya seperti meja penghubung dan sebagainya, terpasang di dalam. Meskipun ada sejumlah kecil peralatan dipasang di luar GI ini disebut juga sebagai jenis pasangan – dalam.
  • 8. Menurut Penempatannya (3) • Jenis Bawah Tanah Dalam GI jenis ini hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah – tanah. Alat pendinginnya biasanya terletak di atas tanah. Kadang – kadang alat kontrolnya juga ada di atas tanah.
  • 9. Menurut Penempatannya (4) • Jenis Mobil GI jenis mobil diperlengkapi dengan peralatan di atas kereta hela ( trailer ) atau semacam truck. GI mobil ini dipakai dalam keadaan ada gangguan di suatu GI, guna pencegahan beban lebih berkala dan guna pemakaian sementara di tempat pembangunan.
  • 10. Menurut Isolasinya 1. Gardu induk menggunakan udara guna mengisolir bagian-bagian yang bertegangan dan bagian bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan/tanah. 2. Gardu Induk berisolasi gas. Isolasi gas yang dipergunakan adalah gas SF6 pada tekanan tertentu (5 kg/cm²).
  • 11. Menurut Bentuk Rangkaian Relnya • Ril Tunggal Ril tunggal adalah sistim ril yang paling sederhana, karena hanya memerlukan sedikit peralatan dan ruang maka segi ekonomis ini sangat menguntungkan. Gambar 1. Ril Tunggal
  • 12. Menurut Rangkaian Relnya (2) • Ril Ganda Ril ganda terdiri dari dua ril, tiga ril atau empat ril ( kedua jenis terakhir ini tidak lazim dipakai ). menunjukan ril – tangkap standar, dengan pemutus beban penghubung ril yang dipasang di antara kedua ril tadi. Gambar 2. Ril Rangkap Standar
  • 13. Lanjutan sistim dua ril standar bila kelak jumlah sirkuit hubungan menjadi besar. Gambar 3. Ril Rangkap ( Sistim Inspeksi )
  • 14. Menurut Rangkaian Relnya (3) • Ril Gelang adalah sebuah contoh ril gelang. Ril gelang hanya memerlukan ruang yang kecil dan baik untuk pemutusan sebagian dari pelayanan dan pemeriksaan pemutus beban Gambar 4. Ril Gelang
  • 15. Fasilitas dan Peralatan gardu Induk • Transformator Utama Pada GI transformator merupakan salah satu komponen utama yang memegang peranan penting karena trafo ini pada GI digunakan untuk menurunkan tegangan dari JTT ke JTM ( 60 – 20 kV ). Transformator dengan tegangan di atas 60 kV, titik netralnya kebanyakan ditanahkan secara langsung dengan maksud untuk menghemat biaya operasi. Untuk trafo dengan tegangan di bawah 60 kV, titik netralnya kebanyakan ditanahkan melalui impedansi berupa tahanan atau kumparan dengan tujuan menghasilkan arus gangguan hubung tanah yang cukup besar agar relai hubung tanah bekerja
  • 16. Fasilitas dan Peralatan gardu Induk (2) Rel Daya ( Busbar ) Dalam GI, rel daya digunakan sebagai tempat menghubungkan beberapa rangkaian dan peralatan. Corak dasar dari hubungan rangkaian dalam GI ditentukan oleh sistim rilnya. Adapun jenis – jenis dari rel, yaitu: 1. Rel Plat Keuntungan:sederhana dalam sistim penyambungan. Kerugian:korona sangat besar dan hanya dipakai untuk rel tegangan Gambar Rel Plat
  • 17. Fasilitas dan Peralatan gardu Induk (3) Rel Pipa Keuntungan:- baik ditinjau dari segi korona dan efek kulit - ringan Kerugian:- lebih kaku dari rel plat - bahaya patah bila tegangan dalam pipa melampaui tegangan maksimum yang diperbolehkan.Rel jenis ini hanya dipakai untuk jarak pendek. Gambar Rel Pipa
  • 18. Fasilitas dan Peralatan gardu Induk (4) Rel Pilin Rel ini terdiri dari konduktor pilin. Khusus untuk rel daya yang panjang. Untuk daya yang sangat besar dan pada tegangan yang sangat tinggi dipergunakan konduktor berkas ( bundled conductor ). Rel ini dipasang pada isolator rantai. Gambar Rel Pilin
  • 19. Fasilitas dan Peralatan gardu Induk (5) Peralatan penghubung antara lain : 1. Pemutus daya (Circuit Breaker) 2. Saklar pemisah (Disconnection Switch) 3. Saklar beban (Load Switch) 4. Sekring tenaga (Power Fuse)
  • 20. Prinsip Kerja Gardu Induk Dari Jaringan Tegangan Tinggi (JTT) yang diterima arrester pada sisi input, disetiap fasa melewati alat pengaman yang harus dipasang seperti tabung pengaman, CB kemudian masuk ke DS dan ke dalam busba, dari busbar melewati satu DS lagi kemudian melewati CBdan diterima arrester dan masuk ke trafo step down (arrester di sini berfungsi sebagai pelindung trafo ), setelah keluar dari trafo menuju ke tabung pelindung atau sela batang dan melewati arrester kemudian ke CB dan pada sisi output dilanjutkan ke JTM.
  • 21. Gangguan – gangguan pengaman Gardu Induk 1. Gangguan tegangan lebih kilat . Sambaran langsung ke kawat fasa . Sambaran ke tanah atau benda-benda disekitar saluran dan menimbulkan induksi pada saluran transmisi. . Sambaran ke kawat tanah 2. Tegangan Lebih Switching (TLS) . Penyambunga / pemutus saluran daya . Pemutus arus gangguan (hubung singkat) . Penutupan kembali pemutus daya dengan cepat 3. Tegangan lebih temporer (TLT) Terjadi akibat switching misalnya : pelepasan suatu beban yang cukup besar sehingga tegangan untuk suatu waktu tertentu naik sebelum sistem pembangkit mengatur kembali tegangan tersebut
  • 22. GAMBAR BAGAN SATU KUTUB GI 150 KVKBSEN 1KBSEN 2 CAPACITORT TRAFO 1 30MVA K OPEL TRAFO 2 60MVA PKLON. 2 PKLON. 1REEL 20Kv TRAFO 1 REEL 20Kv TRAFO 2 BUS 1 BUS 2 PT CT
  • 23. Gambar : Serandang Gardu Induk 150 KV
  • 24. TRAFO 1. 30MVA 150 / 22Kv UNINDO
  • 25. TRAFO 2 60MVA 150 / 20 KV UNINDO
  • 26. CIRCUIT T RANSFORMER 150 KV P 2 PHASA
  • 27. Line diagram Gardu Induk ARRESTER ARRESTER CBCBCB CB DSDS DS DS CBMC B BUSBAR TRAFO TRAFO ARRESTER ARRESTER ARRESTER ARRESTER TABUNG PELINDUNG TABUNG PELINDUNG SELA BATANG SELA BATANG SELA BATANG SELA BATANG JTM JTM JTT JTT
  • 28. Serandang Gardu Induk tipe 220 kV
  • 29. Lanjutan : serandang Gardu Induk 220 kV
  • 30. Serandang Gardu Induk Tipe 110 kV
  • 32. LV – Conection Kiosk Compact Substation
  • 33. Lanjutan LV Conection Kiosk Compact Substation
  • 34. Macam – Macam Jenis Gardu Induk Beserta Kota dan Negaranya
  • 35. Gardu Induk di Brazil
  • 36. Gardu Induk di Sudan
  • 37. Gardu Induk di Philipina
  • 38. Gardu Induk di Abu Dhabi
  • 39. Gardu Induk di Kairo
  • 40. Gardu Induk di Tronton
  • 41. Gardu Induk di Brazil
  • 42. Gardu Induk di Venezuela
  • 43. Gardu Induk di Mexico
  • 44. Gardu Induk di Rumania
  • 45. Gardu Induk di Rusia
  • 46. Gardu Induk di Uni Emerat Arab
  • 47. Gardu Induk di Swedia
  • 48. Gardu Induk di Thailand
  • 55. Skema Gambar Di gardu Induk
  • 56. Rangkaian Pemutus daya Dalam Gardu Induk Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media Minyak (Oil Circuit Breaker) - Pemutus daya dengan minyak volume besar Gbr. 3.5 Pemutus daya dengan minyak volume besar
  • 57. Rangkaian Pemutus daya Dalam Gardu Induk (2) • Pemutus daya dengan minyak volume kecil Pemutus daya dengan minyak volume kecil
  • 58. Rangkaian Pemutus daya Dalam Gardu Induk (3) 2. Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media Udara (Air Circuit Breaker ) - PD udara hembus (compressed air circuit breaker) Udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api melalui nozzel pada kontak pemisah. Ionisasi media diantara kontak dipadakan oleh hembusan udara setelah pemadaman busur api dengan udara tekanan tinggi, udara ini juga berfungsi mencegah restriking voltage (tegangan pukul). - PD hampa udara (Vacuum Circuit Breaker) PD jenis hampa udara belum banyak digunakan. Kontak-kontak pemutus dari PD ini terdiri dari kontak tetap dan kontak bergerak yang ditempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang hampa udara ini mempunyai kekuatan dielektrik (dielektrik strength) yang tinggi dan media pemadam busur api yang baik
  • 59. Rangkaian Pemutus daya Dalam Gardu Induk (4) 3. Rangkaian Pemutus Daya Dengan Media Gas Media gas yang digunakan pada tipe PD ini adalah gas SF6 (sulphur hexaflouride). Sifat-sifat gas SF6 murni ialah tidak berwarna, tidk berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Pada temperatur diatas 150°C gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam- macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus daya tegangan tinggi.
  • 60. Isolasi Dalam Gardu Induk Klasifikasi dan Besarnya Tegangan Abnormal Yang harus diperhitungkan dalam merencanakan GI secara umum dapat diikhtisarkan berdasarkan adanya gelombang petir, tegangan frekuensi, dan surja hubung. 1 Gelombang Sambaran Petir Sambaran langsung yang mengenai ril dan peralatan dalam GI adalah yang paling hebat diantara gelombang berjalan lainnya yang akan dating ke GI. Ia menyebabkan tegangan lebih (over voltage) sangat tinggi yang tidak mungkin dapat ditahan oleh isolasi yang ada.
  • 61. Isolasi Dalam Gardu Induk (2) 2. Tegangan Abnormal dengan Frekuensi Rendah Tegangan abnormal dengan frekuensi rendah ini bermacam-macam : • Tegangan akibat efek piranti. • Tegangan yang terjadi akibat beban lepas (load rejection) • Penguatan terdiri dari generator • Kenaikan tegangan dari fasa yang sehat pada waktu ada gangguan 1-fasa ke tanah pada sistem. • Tegangan abnormal karena lepas sikron • Tegangan abnormal pada waktu hilang gangguan 1-fasa ke tanah pada sisi dengan pembumian Petersen atau sistem dengan pembumian Petersen yang mempunyai saluran tranmisi pada satu tiang bersama-sama dengan sistem lain yang mengalam I gangguan 1-fasa ke tanah. • Tegangan abnormal yang disebabkan oleh osilasi harmonis dari rangkaian yang terganggu atau karena kejenuhan inti transformator dan sebagainya.
  • 62. Isolasi Dalam Gardu Induk (3) 3.Surja Hubung Mekanisme pokok dari terjadinya surja hubungan adalah : – Peristiwa pukulan kembali didalam pemutusan arus kepositif dari saluran transmisi tanpa beban atau kaster tenaga. – Peritiwa terpotongnya arus pembangkitan pada transformator tenaga. – Penutupan kembali dengan cepat. – Penutupan yang tak serentak pada saklar pemutus tenaga 3-fasa.
  • 63. Trafo Utama Dalam Gardu Induk • Transformator Utama Menurut Prof .Ir.Abdul Kadir (1989 : 7). yang menyebutkan bahwa “Transformator merupakan suatu komponen/alat yang terdiri dari dua atau lebih kumparan yang dihubungkan oleh medan magnetic bersama (mutual magnetic field), Bila satu di antara kumparan ini, yang primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, akan ditimbulkan fluks bolak-balik yang amplitudonya bergantung pada tegangan primer dan jumlah lilitannya. Fluks bersama akan akan menghubungkan kumparan yang lain , yang sekunder, dan akan menginduksikan tegangan didalamnya yang nilainya bergantung dengan jumlah lilitan skunder.
  • 64. Jenis – jenis transformator • Trafo penaik tegangan (step up) atau disebut juga dengan Trafo Daya, untuk menaikkan tegangan pembangkitan menjadi tegangan transmisi. • Trafo penurun tegangan (step down) atau disebut juga dengan trafo distribusi, untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi. • Trafo Instrumen, untuk pengukuran yang terdiri dari trafo tegangan dan trafo arus, dipakai untuk menurunkan tegangan dan arus agar dapat masuk ke meter-meter pengukuran.
  • 65. Jenis – jenis transformator Distribusi • Hubungan Bintang-Bintang (Y/Y) 3 V/ a Gambar Hubungan Y-Y
  • 66. Jenis – jenis transformator Distribusi (2) • Hubungan bintang/delta (Y/ ) Gambar Hubungan Y-
  • 67. Jenis – jenis transformator Distribusi (3) • Hubungan delta/bintang ( /Y) V Gambar 4.7 Hubungan - Y
  • 68. Jenis – jenis transformator Distribusi (4) • Hubungan delta-delta ( / ) v v vv vv Gambar Hubungan -
  • 69. Trafo berdasarkan konstruksi • Core type (jenis inti), yaitu bila kedudukan kumparan mengelilingi inti dimana kumparan dapat berbentuk bundar dan dapat berbentuk segiempat. Trafo ini untuk jenis daya dan tegangan yang tinggi Gambar Transformator Jenis Inti (Core Type)
  • 70. Trafo berdasarkan konstruksi (2) • Shell type (jenis cangkang/ kulit) v v v H1 H2X2 X1 Gambar Transformator Jenis Cangkang/ jenis kulit (Shell Type)
  • 71. Trafo berdasarkan sistem pendinginan • Trafo pendinginan alami • Trafo pendinginan buatan
  • 72. Komponen-Komponen Transformator Utama Gardu Induk • Inti besi • Kumparan trafo / belitan trafo • Kumparan tertier • Minyak trafo • Bushing • Tangki dan Konservator
  • 73. Komponen Pengaman trafo • Relay differensial • Relay arus lebih (over current relay/OCR) • Relay Bucholz
  • 74. Komponen Pendingin Trafo • Joke • Komponen Bushing • Komponen Bantalan Trafo • Komponen Bak Trafo Berfungsi sebagai tempat penampungan minyak trafo Gambar Bentuk fisik Trafo Gardu induk
  • 79. Area Pusat Tenaga Transformator
  • 81. Gambar Transformator 1 fasa 15 MVA dan Generator Step up Transformator 220 MVA 15,75 / 220 kV
  • 82. Gambar Transformator Utama dan Spesifikasinya
  • 86. Liquid Filled Transformator – Padmonted dan spesifikasinya
  • 88. Unit Tegangan Rendah Gardu Induk
  • 89. Liquid Filled Transformer dan spesifikasinya
  • 91. Spesifikasi Dry type Transformer
  • 94. Bagian bagian Di transformator
  • 95. Space Saving 132 kV Gardu Induk
  • 96. Tipe Gardu Induk dalam Ruangan
  • 97. Gambar Konvensional Line Bay Gardu Induk
  • 98. Hubungan Kerja Gardu Induk Hubungan Kerja JTT dan GI Hubungan kerja antara JTT dengan GI dapat dilihat pada saat terjadi gangguan. Dimana apa bila pada JTT terjadi gangguan maka suplay daya yang akan disalurkan pada GI tidak maksimal sehingga GI kekurangan daya dan bekerja tidak optimal. Begitupula sebaliknya, bila pada Gi mengalami gangguan dari dalam ( seperti kerusakan sistim proteksi ) maka pada JTT juga akan mengalami pengiriman daya yang tidak optimal.
  • 99. Hubungan Kerja Gardu Induk (2) Hubungan Kerja JTM dan GI Hubungan kerja antara GI dan JTM juga dapat dilihat bila terjadi gangguan pada GI ataupun JTM. Dimana apabila terjadi gangguan pada GI seperti gangguan tegangan lebih sehingga daya yang tersalurkan ke JTM tidak maksimal. Sedangkan bila terjadi gangguan pada JTM maka akan berdampak pula pada GI seperti penyaluran daya tidak akan maksimal sampai pada
  • 100. PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN GARDU INDUK Perencanaan Rencana Dasar . (A) Hubungan rangkaian utama • (b) Sistim pemakaian sendiri. • (c) Kapasitas pembawa arus dari ril-rilnya. • (d) Kapasitas pemutusan dari pemutus beban. • (e) Jenis perighantar ril: ril tegang (strain bus) atau ril kaku (rigid bus). • (f) Tahanan pengetanahan yang diperlukan. • (g) Keadaan udara, ialah suhu maksimum dan minimum, ketinggian terhadap permukaan laut, kecepatan angin, pengaruh kontaminasi
  • 101. Rencana Detail • Gedung-Gedung Pembantu • Bangunan Baja Pasangan-Luar • Ruang Transformator dan Ruang Peralatan Pembantu • Ruang Kontrol dan Ruang Relay • Gedung dan Fasilitas Pembantu • Pemilihan Lokasi • Tata Peralatan dan Gedung • Luasnya tanah
  • 102. Syarat-Syarat Perencanaan • Pengujian • Pemasangan Peralatan dan Penarikan Kabel Atas-Tanah • Pengujian • Perhitungan Tegangan • Besar Kolom dan Belandar
  • 103. SEKIAN DULU YA …….! TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA FRIEND YG CAKEP N YG CANTIK SALAM SOLIDARITY FOREVER STRONG…………………! SALAM SOLIDARITY FOREVER STRONG…………………! Sujadi idrus Ilham amir