SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 73
Kelompok 1


      BAB 2
BUDAYA DEMOKRASI
A. PENGERTIAN DAN PRINSIP –
     PRINSIP BUDAYA DEMOKRASI
1. Pengertian Budaya Demokrasi
   SBY mempunyai pandangan mengenai
   demokrasi :
a. Ukuran normatif. Demokrasi adalah
   partisipasi rakyat dalam pengambilan
   keputusan pada penetapan kebijakan .
b.      Ukuran demokrasi yang mapan
     (consolidateddmocracy). Negara dikatakan
     demokratis atau demokrasi dikatakan telah
     mapan apabila memiliki 5 arena, yaitu adanya
     masyarakat madani, masyarakat politik,
     masyarakat ekonomi, undang –undang dan
     peraturan, dan aparatur negara yang berfungsi
     dengan baik.
Dari segi pelaksanaan, menirut Inu Kencana,
  demokrasi terbagi atas 2 model, yaitu:
a. Demokrasi langsung, terjadi bilarakyat
   mewujudkan kedaulatan pada suatu negara
   secara langsung.
b. Demokrasi tidak langsung (demokrasi
   perwakilan), terjadi apabila rakyat
   mewujudkan kedaulatan tidak melalui pihak
   ekskutif.
Beberpa ahli juga mengemukakan pengertian
  demokrasi sbb :
a. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentu pemerintahan yang
   keputusan-keputusan penting pemerintahnya
   didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
   diberikan secara bebas dari rakyat dewasa
   secara langsung atau tidak langsung.
b. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang
   rakyatnya meminta pertanggung jawaban
   atas tindakan-tindakan pemerintah diwilayah
   publik secara tidak langsung melalui komptisi
   dan kerja sama dengan para wakil rakyat
   yang telah terpilih.
c. Afan Gaffar
Afan Gaffar memakai 2 bntuk, yaitu secara
   demokrasi normatif demokrasi empirik.
   Demokrasi normatif adalah demokrasi yang
   secara ideal hendak dilakukan oleh negara .
   Demokrasi emperik adalah demokrasi yang
   iwujudkan dalam dunia politik praktis.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, hakikat
  demokrasi adalah sbb :
a. Pemerintahan dari rakyat
b. Pemerintaha oleh rakyat
c. Pemerintahan untuk rakyat
2. Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi
a. Masykuri Abdillah. Prinsip-prinsip demokrasi
    terdiri atas prinsip persamaan, kebebasan
    dan pluralisme.
b. Robert A. Dahl. Terdapat 7 prinsip yang harus
    ada dalam sistem dmkrasi:
1. Kontrol atas keputusan pemerintah
2. Pemilihan yang teliti dan jujur
3. Hak memilih dan dipilih
4. Kebebasan menyatakan pendapat tanpa
   ancaman
5. Kebebasan mengakses informasi
6. Kebebasan berserikat
c. Blaug dan Schwarzmental
Menurut Blaug dan schwarzmental terdapat 5
   nilai universal demokrasi, yaitu :
• Kebebasan dan otomoni
• Persamaan
• Perwakilan
• Kekuasaan mayoritas
• Kewargaan
d. Riswandha Imawan
1. Demokrasi rakyat deliberatif (mengutamakan
   musyawarah)
2. Subtantif (mengena ke akar permasalahan)
3. Partisipasi (melibatkan seliruh rakyat)
c. Melvin Urofsky
- Prinsip pemerintahan berdasarkan konstitusi
- Pemilihan umum yang demokrasi
- Federalisme pemerintahan negara bagian dan
   lokal
- Pembuatan undang-undang
-   Sistem peradilan yang independen
-   Kekuasaan lembaga kepresidenan
-   Peran media yang bebas
-   Peran kelompok-kelompok kepentingan
-   Hak masyarakat untuk tahu
-   Perlindugan atas hak-hak minoritas
-   Kontrol sipil atas militer
Beberapa ahli juga mengemukakan parameter
  (ukuran) negara demokrasi sbb :
a. Amien rais
- Adanya partisipasi dalam pembuatan
   keputusan
- Distribusi pendapatan secara adil
- Kesempatan memperoleh pendidikan
- Ketersediaan dan keterbukaan informasi
- Mengindahkan etika politik
- Kebebasan individu
- Semangat kerja sama
- Hak untuk proses
b. Sri Soemantri
- Hukumditetapkan dengan persetujuan wakil
   rakyat yang dipilih secara bebas
• Hasil pemilu dapat mengakibatkan perganyian
   orang-orang pemerintahan
• Pemerintahan harus terbuka
• Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan
c. Frans Magnis-Suseno
- Negara terikat demikrasi hukum
- Kontrol efektifterhadap pemerintah oleh
   rakyat
• Pemilu yang bebas
• Prinsip mayoritas
• Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis
B. MASYARAKAT MADANI
1. Pengertian Masyarakat Madani
a. Zbigniew Rau : sebuah ruang dalam masyarakat
   bebas dari pengaruh keluargada kekuasaan
   negara
b. Han Sung-Joo : sebuah kerangka hukum yang
   melindungi dan menjamin hak-hak dasar
   individu.
c. Anwar Ibrahim : sistem sosial yang subur yang
   berasaskan prinsip moral yang menjamin
   keseimbangan antara kebebasan perorangan
   dan kestabilan masyarakat.
2. Ciri-Ciri Masyarakat Madani
- Ruang publik yang bebas
- Demokratisasi
- Toleransi
- Pluralisme
- Keadilan sosial
- Partisipasi sosial
- Supremasi hukum
C. DEMOKRASI di INDONESIA
1. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila
a. Prof. Dr. Drs. Notonegoro, S.H. : kerakyatan
    yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
    dalam permunyawaratan/perwakilan yang
    ber-Ketuhanan YHE yang
    berperikemanusiaan yang adil dan beradab,
    da yang berkeadilan sosial bagi seliruh rakyat
    Indonesia
b. Prof. Dardji Darmodiardjo, S.H. : paham
   demokrasi yang bersumber pada kepribadian
   dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang
   perwujudannya seperti dalam ketentuan
   pembukaan UUD 1945.
c. Prof. S. Pamudji : aspek normatif, material,
   formal, optatif, organisasi, dan kejiwaan.
2. Pelaksanaan Demokrasi di Inonesia pada Era
      Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi
a. Demokrasi pada era orde lama (1945-1965)
b. Demokrasi pada era orde baru (1965-1998)
c. Demokrasi pada era reformasi (1998-sekarang)
3. Pelilihan Umum (Pemiu)
a. Definisi Pemilu
- Menurut Arendt Liphart, sistem pemilu adalah
    elemen paling mendasar dari demokrasi
    perwakilan.
- Menurut Benjuino Theodore, sistem pemilu
  adalah rangkaia aturan yang mengeksprsika
  preferensi politik pemilu.
b. Tujuan Pemilu :
- Melaksanakan kedaulatan rakyat
- Mewujudkan hak asasi politik rakyat
- Memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR,
  DPD, dan DPRD serta memilih presiden dan
  walpres.
- Melaksanakan perwakilan personil
   pemerontah secara damai, aman, tertib, dan
   konstitusional.
- Menjamin kesinambungan pembangunan
   nasional
c. Pelaksanaan Pemilu di Indonesia
Pemilu adalah sarana demokrasi.
1. Penghormatan terhadap subtansi demokrasi
2. Kematangan kesadaran politik warga negara
    dan seleksi rotasi kepemimpinan yang sehat
    dan profesional melalui pendidikan politik
    yang beradab.
3. Adanya kepastian hukum
d. Sistem Pemilu di Indonesia
- Sistem proposional dengan daftar calon
    terbuka (mamilih DPR)
2. Sistem distrik berwakil banyak (memilih DPD)
e. Pelaksanaan Pemilu 2004
f. Pelaksanaan Pemilihan Umum
1. Ditingkat nasional
2. Di tingkat kecamatan
3. Di tingkat kelurahan
4. Di tingkat yang palingbawah
g. Tahap-Tahap Pemilihan Umum Legislatif
1. Pendaftaran pemilih
2. Pendaftaran peseta pemilu
3. Penetapan pesrta pemilu
4. Penetapan jumlah kursi
5. Pencalonan anggota DPR, DPRD, DPD
6. Kampanye
7. Pemungutan suara dan penghitungan suara
D. PERILAKU YANG MENDUKUNG
 TEGAKNYA PRINSIP-PRINSIP DEMIKRASI
1. Membudayakan sikap terbuka
2. Mengutamakan dialog dalam
   menyelesaikan masalah
3. Menghargai pendapat orang lain
4. Mau beajar menerima
   keberagaman
BAB 3
 KETERBUKAAN DAN JAMINAN KEADILAN
A. KETERBUKAAN DAN KEADILAN
1. Makna Keterbukaan
Keterbukaan berasal dari kata terbuka yang
   berarti terlihat, kelihatan, tampak. Jadi
   pemerintah yang terbuka adalah, pemerintah
   yang menjalankan kekuasaannya dengan
   menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan dan
   membuka kontrol masyarakat yang
   dipimpinnya.
2. Makna Keadilan
Kata kadilan berasal dari kata adil, kata adil
  berasal dari bahasa arab adl yang berarti adil.
  Aris toteles mengemukakan 5 jenis keadilan
  yaitu :
- Keadilan komutetif
- Keadilan distributif
- Keadilan kodrat alam
- Keadilan konfensional
- Keadilan perbaikan
Plato menyebutkan 2 teori keadilan, yaitu:
- Keadilan moral
- Keadilan prosedual
3. Pentingnya Keterbukaan dan Jaminan
  Kadilan dalam Kehidupan Berbangsa
  dan Bernegara
a. Aktifitas yang bersikap routin, selalu
  dilakukan secara berulang-ulang
b. Aktifitas yang bersikap future adalah
  persiapan untuk menghadapi masa
  depan.
James Wilford Garner berpendapat
  bahwa negara memiliki 3 tujuan, yaitu:
1. Tujuan negara yang asli (utama,
    langsung)
2. Tujuan negara sekunder
3. Tujuan ngara dalam bidang peradaban
B. PENYELENGGARAAN PEMERINTAH YANG
          TIDAK TRANSPARAN
1. Penyelenggaraan Pemerintah Yang Tidak
   Transparan
Bangsa dan negara Indonesia dari dulu hingga
   kini terus mengalami penderitaan, 350 th
   dijajah oleh Belanda, 3,5 th dijajah oleh
   Jepang. Peranan rakyat terhadap
   eksitensi biroktensi pemerintah kurang
   memperoleh perhatian dan penekanan
   dalam kehidupan negara.
2. Dampak Penyelenggaraan
  Pemerintah yang Tidak Transparan
Pendapat tentang penyimpangan
  kekuasaan pertama kali dikemukakan
  oleh Lord Acton bahwa “the power
  tends to corrupt….” (kekuasaan
  untuk korup).
Bahkan “…and absolute power corrups
  absolutely” (….dan kekuasaan yang
  absolut menyebabkan korup yang
  absolut pula). Untuk melaksanakan
  keinginan politik , dibentuklah UU
  baru, yaitu :
1. UU no 28 th 1998
tentang penyelenggaraan yang bersih
  dari KKN. Keluarnya UU berarti UU
  no 3 th 1971 tentang Penberabtasan
  Korupsi diperbaharui.
2. Presiden selaku kepala negara
  membetuk Komisi Pemeriksaan
  Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN)
Dampak pemerintahan yang tidak
  transparan tersebut adalah sbb:
1. Tumbuh dan berkembngnya KKN
    (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
2. Munculnya pejabat atau kepala
    daerah terpilih karena politik uang.
3. Timbulnya kesenhsaraan dan
  kemiskinan yang semakin dalam.
4. Timbulnya jurang pemisah yang
  dalam antara si kaya dan si miskin.
C. SIKAP KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM
   KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

1. Sikap Keterbukaan dan Keadilan
Berikut ini syarat-syarat terwujudnya
   pemerinyahan yang terbuka dan
   bersih (transparan) :
a. Kontrol internal
b. Perbaikan kontrol masyarakat
c. Perbaika budaya yang kondusif
d. Perbaikan sistem politik
2. E-Government: Keterbukaan
  Pemerintah di Era Digital
a. Pengertian E-Government
Proses pemanfaatan teknologi informasi
    sebagai alat untuk membantu
    menjalankan sistem pemerintahan
    secara lebih efesien.
b. Tahapan dan Manfaatan E-
  Government
- Fase pertama, fase penampilan
  website
- Fase kedua, fase interaksi
- Fase ketiga, transaksi
- Fase keempat, fase transformasi
c. Bentuk Penerapan E-Government
Bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan
  dapat berupa:
- Pembuatan KTP dan paspor
- Pembayaran listrik, pajak, dll
- E-employment
- E-pricurement
- Pendafratan pmilu
- Penyampaian keluhan atas jumlah dan
  kualitas pelayanan
- Saran-saran atas proses pelayanan
- Saran-saran politik, baik pada level
  kebijakan maupun personal
- Informasi tentang kegiatan pemerintah
  maupun masyarakat
- Informasi kredit/pinjaman,
  kesehatan, nomor pokok wajib pajak
- Pelayanan hukum dan statistik
  (kelahiran, pernikahan, kematian,
  sertifikat tanah, dan izin usaha)
d. Penerapan dan Tantangan
Sebagian besar institusipemerintahan
  baru berada pada tahap
  transformasi, yaitu memindahkan
  aktifitas pemerintah yang dilakukan
  secara manual keaktifitas yang
  dilakukan secara elektronis.
Ada beberpa hal yang menjadi
 hambatan atau tantangan
 pengimplementasian e-government
 di Indonsia. Tantangan utamanya
 adalah kemampuan dan kesiapan
 manajemen serta para pelakunya.
 Tantangan berikutnya adalah adanya
mekanisme pasar yang memperlambat
 laju penetrasi prasarana jaringan
 informasi dan pemanfaatannya bagi
 kegiatan pemerintahan, bisnis,
 pelayanan publik, serta kegiatan
 masyarakat.
3. Kesejahteraan Sosial: Hak Masyarakat
  dan Kewajiban Negara
a. Jaminan UUD 1945
Pasal 34 UUD 1945 menyatakan “Fakir
    miskin dan anak-anak terlantar
    dipelihara oleh negara.” Yang
    dimaksud dengan fakir miskin disini
    adalah orang yang sama sekali tidak
mempunyai sumber penghasilan dan
 tidak mempunyai kemampuan untuk
 memenuhi kebutuhan pokok yang layak
 bagi kemanusiaan. Dengan berjalannya
 mekanisme ekonomi kerakyatan yang
 memberikan kesempatan yang adil
 terhadap sumber-sumber modal,
 kesejahteraan
masyarakat dapat dipelihara agar tidak
  jatuh kejurang kemiskinan.
b. Bantuan dan Rehabilitasi Sosial
Pasal 1 UU no 6 th 1974 menyatakan
  “setiap warga negara berhak atas taraf
  kesejahteraan sosial yang sebaik-
  baiknya dan berkewajiban untuk
menerapkan sistem ekonomi
 kerakyatan merupkwn wujud
 tanggung jawab negara memelihara
 kesejahteraan rakyatnya. Selain
 usaha penciptaan sistem
 perekonomian yang bersifat
 mendasar, usaha yang bersifat
pelaksanaan langsung dilapangan juga
 diperlukan. Bantuan sosial adalah
 bantuan bersifat sementara yang
 diberikan kepada keluarga fkir miskin
 agar mereka dapat meningkatkan
 taraf kesejahteraan sosialnya.
c. Proses Pemberian Bantuan
Proses pemberian bantuan dilakukan
  pemerintah melalui pengajuan
  datakeluarga miskin yang perlu
  mendapat bantuan. Tindak lanjut
  pemberian bantuan sosial ini
  adalahrehabilitasi sosial yang berfungsi
Sebagai proses refungsional dan
  pengembangan nntuk memungkinkan
  fakir miskin mampu melaksanakan
  fungsi sosialnya secara wajar dalam
  kehidupannya.
d. Jaringan Pengaman Sosial
Jaringan pengaman sosial adalah salah
  satuprogram yang digalakkan
oleh pemerintah untuk membantu
  meringankan beban masyarakat dan
  mencegah timbulnya fakir miskin
  baru adalah program Jaringan
  Pengamanan Sosial (JPS). JPS
  dilakukan melalui kerja sama dengan
  badan-badan dana luar negri.
Salah satu bentuk pelaksanaan
 program ini adalah kemitraan dengan
 prusahaan-perusahaan yang masih
 mampu bertahan untuk dapat
 menampung sebagia tenaga kerja
 yang terkena PHK.
e. Partisipasi Masyarakat
Ada beberapa peraturan yang telah
  dibuat untuk memfasilitasi kewajiban
  masyarakat tersebut. Salah satunya
  adalah Keputusan Mentri Sosial Nomor
  19 Tahun 1998 yang memberikan
  wewenang kepada masyarakat yang
yang menyelenggarakan pelayanan
  kesejahteraan sosial bagi fakir miskin
  untuk melakukan pengumpulan dana
  serta menerima dan menyalurkan zakat,
  infaq, dan sedekah. Menyelenggarakan
  pelayanan kesejahteraan soaial
  bukanlah satu-satunya bentuk
  partisipasi masyarakat.
f. Transparansi
Berbagai pengamatan langsung di
   lapangan pernah menemukan fakta
   adanya komunitas masyarakat tidak
   mampu yang belum pernah
   sekalipun mendapat bantuan dari
   pemerintah.
Transparansi sanat dibutuhkan dalam
  proses pemberian bantuan untuk
  memberi kepastian bahwa dana
  bantuan telah dimanfaatkan sesuia
  peruntukannya. Masyarakat pemberi
  dana yaitu, penyumbag dana seluruh
  masyarakat pembayar pajak kpda
  negara.
g. Hak dan Kewajiban dalam Jaminan
  Kesejahteraan Sosial
Warga negara memiliki hak sekaligus
  kewajiban dalam penyelenggaraan
  kesejahteraan sosial. Hak-hak warga
  negara diatur sbb:
1. Setiap warga negara berhak atas taraf
  kesejahteraan sosial yang
sebaik-baiknya (pasal 1 UU no 6 th 1974)
2. Fakir miskin berhak mendapatkan
  pemeliharaan dari negara (pasal 34
  UUD 1945)
3. Fakir miski berhak mendapatkan sarana
  bantuan sosaial dan rehabilitasi soaial
  (Pasal 2 Peraturan Pemerintah RI no 42
  th 1981)
Dipihak lain kewajiban warga negara
  diatur sbb:
4. Setiap warga negara wajib ikut serta
  dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial
  (Pasal 1 UU No. 6 Tahun 1974)
5. Pemerintah wajib mengusahakan
  sistem ekonomi yang berpihak pada
  rakyat banyak (Pasal 33UUD 1945)
4. Perilaku Positif Terhadap Upaya
  Peningkatan Jaminan Keadilan
Dalam pembukaan UUD 1945 kita jumpai
  5 kali istilah keadilan, baik dibidang
  nasional maupun internasional, baik
  dibidang hukum maupun politik, serta
  bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Semua komponen bangsa harus
 berpartisipasi dalam upaya
 peningkatan jaminan keadilan sosial.
 Partisipasi tersebut dapat berbentuk
 pemerintahan yang bersih dan
 terbuka, kontrol masyarakat yang
 efektif dan efisien demi terwujudnya
pemerintah yang terbuka.
a. Prinsip Universal
Tugas setiap negara, sebagaimana
   tercantum dalam Piagam Hak-Hak
   Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa
   (PBB) dan Konvensi ILO adalah
   menjamin terselenggaranya tingkat
   kesejahteraan sosial minimal yang
dibutuhkan oleh tiap warga negara.
  Namun, tidaklah berarti seluruh
  tugas dibebankan kpda pemerintah.
  Pemerintah wajib memfasilitasi,
  mendorong, mengatur, dan
  mengawasi agar masyarakat
  memperoleh haknya.
b. Sistem Jaminan Sosial
Berikut adalah prinsip-prinsip universal:
1. Untuk membangun Sistem Jaminan
     Sosial diperlukan solidaritas sosial,
2. Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial
     bersifat wajib sesuai perundangan
     yang berlaku
3. Penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial
  harus bersifat non profit (nirlaba)
4. Investasi dana Sistem Jaminan Sosial
  harus mengacu prinsip-prinsip yang
  aman
5. Sistem Jaminan Sosial diselenggarakan
  melalui mekanisme asuransi sosial
6. Sistem Jaminan Sosial hendaklah di
  bedakan dengan bantuan sosial yang
  seluruh biaya nya di jamin negara
c. Langkah Langkah Yang Diperlukan
    prsepsi yang harus di samakan
  antara lain:
1. Wujud kegotong royaongan yang
   belum berjalan senagai mana
   mestinya
2. prinsip pengelolaan dana yang
   belum sesuai dengan prinsip-
   prinsip sebagaimana di kemukakan
   di atas
3. Kebijakan investasi dana tampaknya
  belum terarah
4. Perlunya pemahaman terhadap
  prinsip asuransi sosial bahwa
  mekanisme asuransi harus
  mempertimbangkan sunguh-
  sungguh hukum bilangan banyak

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Murnila_Wati
 
Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswa
nurulmarkhumah
 

Was ist angesagt? (20)

Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Demokrasi ppt
Demokrasi pptDemokrasi ppt
Demokrasi ppt
 
Paper Demokrasi
Paper DemokrasiPaper Demokrasi
Paper Demokrasi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
Macam macam demokrasi yang pernah berlaku di indonesia (
 
Bab 4 demokrasi_indonesia
Bab 4 demokrasi_indonesiaBab 4 demokrasi_indonesia
Bab 4 demokrasi_indonesia
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
Kelompok 3 demokrasi pancasila
Kelompok 3   demokrasi pancasilaKelompok 3   demokrasi pancasila
Kelompok 3 demokrasi pancasila
 
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
 
Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswa
 
NILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASINILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASI
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Sistem demokrasi di indonesia
Sistem demokrasi di indonesiaSistem demokrasi di indonesia
Sistem demokrasi di indonesia
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
 

Ähnlich wie Kelompok 1

Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPS
Tifanny Ellies
 
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniiBudaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
rosie_lv
 

Ähnlich wie Kelompok 1 (20)

PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptxPPT Demokrasi di Indonesia.pptx
PPT Demokrasi di Indonesia.pptx
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Budaya Demokrasi
Budaya DemokrasiBudaya Demokrasi
Budaya Demokrasi
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
PPT_PEMBELAJARAN DEMOKRASI PANCASILA pptx
PPT_PEMBELAJARAN DEMOKRASI PANCASILA pptxPPT_PEMBELAJARAN DEMOKRASI PANCASILA pptx
PPT_PEMBELAJARAN DEMOKRASI PANCASILA pptx
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madanibudaya demokrasi menuju masyarakat madani
budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANIBUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
 
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
 
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
Menelusuri Dinamika Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan B...
 
PPT DEMOKRASI.ppt
PPT DEMOKRASI.pptPPT DEMOKRASI.ppt
PPT DEMOKRASI.ppt
 
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat MadaniBudaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPS
 
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
 
Hakikat budaya demokrasi
Hakikat budaya demokrasiHakikat budaya demokrasi
Hakikat budaya demokrasi
 
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptxSistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
Sistem_Dan_Dinamika_Demokrasi_Pancasila.pptx
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - DemokrasiPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesia
 
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniiBudaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
 

Mehr von apotek agam farma

Mehr von apotek agam farma (20)

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbkMakalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbk
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 

Kelompok 1

  • 1. Kelompok 1 BAB 2 BUDAYA DEMOKRASI
  • 2. A. PENGERTIAN DAN PRINSIP – PRINSIP BUDAYA DEMOKRASI 1. Pengertian Budaya Demokrasi SBY mempunyai pandangan mengenai demokrasi : a. Ukuran normatif. Demokrasi adalah partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan pada penetapan kebijakan .
  • 3. b. Ukuran demokrasi yang mapan (consolidateddmocracy). Negara dikatakan demokratis atau demokrasi dikatakan telah mapan apabila memiliki 5 arena, yaitu adanya masyarakat madani, masyarakat politik, masyarakat ekonomi, undang –undang dan peraturan, dan aparatur negara yang berfungsi dengan baik.
  • 4. Dari segi pelaksanaan, menirut Inu Kencana, demokrasi terbagi atas 2 model, yaitu: a. Demokrasi langsung, terjadi bilarakyat mewujudkan kedaulatan pada suatu negara secara langsung. b. Demokrasi tidak langsung (demokrasi perwakilan), terjadi apabila rakyat mewujudkan kedaulatan tidak melalui pihak ekskutif.
  • 5. Beberpa ahli juga mengemukakan pengertian demokrasi sbb : a. Sidney Hook Demokrasi adalah bentu pemerintahan yang keputusan-keputusan penting pemerintahnya didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa secara langsung atau tidak langsung.
  • 6. b. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang rakyatnya meminta pertanggung jawaban atas tindakan-tindakan pemerintah diwilayah publik secara tidak langsung melalui komptisi dan kerja sama dengan para wakil rakyat yang telah terpilih.
  • 7. c. Afan Gaffar Afan Gaffar memakai 2 bntuk, yaitu secara demokrasi normatif demokrasi empirik. Demokrasi normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh negara . Demokrasi emperik adalah demokrasi yang iwujudkan dalam dunia politik praktis.
  • 8. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, hakikat demokrasi adalah sbb : a. Pemerintahan dari rakyat b. Pemerintaha oleh rakyat c. Pemerintahan untuk rakyat
  • 9. 2. Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi a. Masykuri Abdillah. Prinsip-prinsip demokrasi terdiri atas prinsip persamaan, kebebasan dan pluralisme. b. Robert A. Dahl. Terdapat 7 prinsip yang harus ada dalam sistem dmkrasi: 1. Kontrol atas keputusan pemerintah 2. Pemilihan yang teliti dan jujur
  • 10. 3. Hak memilih dan dipilih 4. Kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman 5. Kebebasan mengakses informasi 6. Kebebasan berserikat c. Blaug dan Schwarzmental Menurut Blaug dan schwarzmental terdapat 5 nilai universal demokrasi, yaitu :
  • 11. • Kebebasan dan otomoni • Persamaan • Perwakilan • Kekuasaan mayoritas • Kewargaan d. Riswandha Imawan 1. Demokrasi rakyat deliberatif (mengutamakan musyawarah)
  • 12. 2. Subtantif (mengena ke akar permasalahan) 3. Partisipasi (melibatkan seliruh rakyat) c. Melvin Urofsky - Prinsip pemerintahan berdasarkan konstitusi - Pemilihan umum yang demokrasi - Federalisme pemerintahan negara bagian dan lokal - Pembuatan undang-undang
  • 13. - Sistem peradilan yang independen - Kekuasaan lembaga kepresidenan - Peran media yang bebas - Peran kelompok-kelompok kepentingan - Hak masyarakat untuk tahu - Perlindugan atas hak-hak minoritas - Kontrol sipil atas militer
  • 14. Beberapa ahli juga mengemukakan parameter (ukuran) negara demokrasi sbb : a. Amien rais - Adanya partisipasi dalam pembuatan keputusan - Distribusi pendapatan secara adil - Kesempatan memperoleh pendidikan - Ketersediaan dan keterbukaan informasi
  • 15. - Mengindahkan etika politik - Kebebasan individu - Semangat kerja sama - Hak untuk proses b. Sri Soemantri - Hukumditetapkan dengan persetujuan wakil rakyat yang dipilih secara bebas
  • 16. • Hasil pemilu dapat mengakibatkan perganyian orang-orang pemerintahan • Pemerintahan harus terbuka • Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan c. Frans Magnis-Suseno - Negara terikat demikrasi hukum - Kontrol efektifterhadap pemerintah oleh rakyat
  • 17. • Pemilu yang bebas • Prinsip mayoritas • Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis
  • 18. B. MASYARAKAT MADANI 1. Pengertian Masyarakat Madani a. Zbigniew Rau : sebuah ruang dalam masyarakat bebas dari pengaruh keluargada kekuasaan negara b. Han Sung-Joo : sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu. c. Anwar Ibrahim : sistem sosial yang subur yang berasaskan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dan kestabilan masyarakat.
  • 19. 2. Ciri-Ciri Masyarakat Madani - Ruang publik yang bebas - Demokratisasi - Toleransi - Pluralisme - Keadilan sosial - Partisipasi sosial - Supremasi hukum
  • 20. C. DEMOKRASI di INDONESIA 1. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila a. Prof. Dr. Drs. Notonegoro, S.H. : kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permunyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan YHE yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, da yang berkeadilan sosial bagi seliruh rakyat Indonesia
  • 21. b. Prof. Dardji Darmodiardjo, S.H. : paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan pembukaan UUD 1945. c. Prof. S. Pamudji : aspek normatif, material, formal, optatif, organisasi, dan kejiwaan.
  • 22. 2. Pelaksanaan Demokrasi di Inonesia pada Era Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi a. Demokrasi pada era orde lama (1945-1965) b. Demokrasi pada era orde baru (1965-1998) c. Demokrasi pada era reformasi (1998-sekarang) 3. Pelilihan Umum (Pemiu) a. Definisi Pemilu - Menurut Arendt Liphart, sistem pemilu adalah elemen paling mendasar dari demokrasi perwakilan.
  • 23. - Menurut Benjuino Theodore, sistem pemilu adalah rangkaia aturan yang mengeksprsika preferensi politik pemilu. b. Tujuan Pemilu : - Melaksanakan kedaulatan rakyat - Mewujudkan hak asasi politik rakyat - Memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR, DPD, dan DPRD serta memilih presiden dan walpres.
  • 24. - Melaksanakan perwakilan personil pemerontah secara damai, aman, tertib, dan konstitusional. - Menjamin kesinambungan pembangunan nasional c. Pelaksanaan Pemilu di Indonesia Pemilu adalah sarana demokrasi.
  • 25. 1. Penghormatan terhadap subtansi demokrasi 2. Kematangan kesadaran politik warga negara dan seleksi rotasi kepemimpinan yang sehat dan profesional melalui pendidikan politik yang beradab. 3. Adanya kepastian hukum d. Sistem Pemilu di Indonesia - Sistem proposional dengan daftar calon terbuka (mamilih DPR)
  • 26. 2. Sistem distrik berwakil banyak (memilih DPD) e. Pelaksanaan Pemilu 2004 f. Pelaksanaan Pemilihan Umum 1. Ditingkat nasional 2. Di tingkat kecamatan 3. Di tingkat kelurahan 4. Di tingkat yang palingbawah
  • 27. g. Tahap-Tahap Pemilihan Umum Legislatif 1. Pendaftaran pemilih 2. Pendaftaran peseta pemilu 3. Penetapan pesrta pemilu 4. Penetapan jumlah kursi 5. Pencalonan anggota DPR, DPRD, DPD 6. Kampanye 7. Pemungutan suara dan penghitungan suara
  • 28. D. PERILAKU YANG MENDUKUNG TEGAKNYA PRINSIP-PRINSIP DEMIKRASI 1. Membudayakan sikap terbuka 2. Mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah 3. Menghargai pendapat orang lain 4. Mau beajar menerima keberagaman
  • 29. BAB 3 KETERBUKAAN DAN JAMINAN KEADILAN A. KETERBUKAAN DAN KEADILAN 1. Makna Keterbukaan Keterbukaan berasal dari kata terbuka yang berarti terlihat, kelihatan, tampak. Jadi pemerintah yang terbuka adalah, pemerintah yang menjalankan kekuasaannya dengan menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan dan membuka kontrol masyarakat yang dipimpinnya.
  • 30. 2. Makna Keadilan Kata kadilan berasal dari kata adil, kata adil berasal dari bahasa arab adl yang berarti adil. Aris toteles mengemukakan 5 jenis keadilan yaitu : - Keadilan komutetif - Keadilan distributif - Keadilan kodrat alam
  • 31. - Keadilan konfensional - Keadilan perbaikan Plato menyebutkan 2 teori keadilan, yaitu: - Keadilan moral - Keadilan prosedual
  • 32. 3. Pentingnya Keterbukaan dan Jaminan Kadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara a. Aktifitas yang bersikap routin, selalu dilakukan secara berulang-ulang b. Aktifitas yang bersikap future adalah persiapan untuk menghadapi masa depan.
  • 33. James Wilford Garner berpendapat bahwa negara memiliki 3 tujuan, yaitu: 1. Tujuan negara yang asli (utama, langsung) 2. Tujuan negara sekunder 3. Tujuan ngara dalam bidang peradaban
  • 34. B. PENYELENGGARAAN PEMERINTAH YANG TIDAK TRANSPARAN 1. Penyelenggaraan Pemerintah Yang Tidak Transparan Bangsa dan negara Indonesia dari dulu hingga kini terus mengalami penderitaan, 350 th dijajah oleh Belanda, 3,5 th dijajah oleh Jepang. Peranan rakyat terhadap eksitensi biroktensi pemerintah kurang memperoleh perhatian dan penekanan dalam kehidupan negara.
  • 35. 2. Dampak Penyelenggaraan Pemerintah yang Tidak Transparan Pendapat tentang penyimpangan kekuasaan pertama kali dikemukakan oleh Lord Acton bahwa “the power tends to corrupt….” (kekuasaan untuk korup).
  • 36. Bahkan “…and absolute power corrups absolutely” (….dan kekuasaan yang absolut menyebabkan korup yang absolut pula). Untuk melaksanakan keinginan politik , dibentuklah UU baru, yaitu : 1. UU no 28 th 1998
  • 37. tentang penyelenggaraan yang bersih dari KKN. Keluarnya UU berarti UU no 3 th 1971 tentang Penberabtasan Korupsi diperbaharui. 2. Presiden selaku kepala negara membetuk Komisi Pemeriksaan Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN)
  • 38. Dampak pemerintahan yang tidak transparan tersebut adalah sbb: 1. Tumbuh dan berkembngnya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) 2. Munculnya pejabat atau kepala daerah terpilih karena politik uang.
  • 39. 3. Timbulnya kesenhsaraan dan kemiskinan yang semakin dalam. 4. Timbulnya jurang pemisah yang dalam antara si kaya dan si miskin.
  • 40. C. SIKAP KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA 1. Sikap Keterbukaan dan Keadilan Berikut ini syarat-syarat terwujudnya pemerinyahan yang terbuka dan bersih (transparan) : a. Kontrol internal b. Perbaikan kontrol masyarakat c. Perbaika budaya yang kondusif
  • 41. d. Perbaikan sistem politik 2. E-Government: Keterbukaan Pemerintah di Era Digital a. Pengertian E-Government Proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efesien.
  • 42. b. Tahapan dan Manfaatan E- Government - Fase pertama, fase penampilan website - Fase kedua, fase interaksi - Fase ketiga, transaksi - Fase keempat, fase transformasi
  • 43. c. Bentuk Penerapan E-Government Bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan dapat berupa: - Pembuatan KTP dan paspor - Pembayaran listrik, pajak, dll - E-employment - E-pricurement
  • 44. - Pendafratan pmilu - Penyampaian keluhan atas jumlah dan kualitas pelayanan - Saran-saran atas proses pelayanan - Saran-saran politik, baik pada level kebijakan maupun personal - Informasi tentang kegiatan pemerintah maupun masyarakat
  • 45. - Informasi kredit/pinjaman, kesehatan, nomor pokok wajib pajak - Pelayanan hukum dan statistik (kelahiran, pernikahan, kematian, sertifikat tanah, dan izin usaha)
  • 46. d. Penerapan dan Tantangan Sebagian besar institusipemerintahan baru berada pada tahap transformasi, yaitu memindahkan aktifitas pemerintah yang dilakukan secara manual keaktifitas yang dilakukan secara elektronis.
  • 47. Ada beberpa hal yang menjadi hambatan atau tantangan pengimplementasian e-government di Indonsia. Tantangan utamanya adalah kemampuan dan kesiapan manajemen serta para pelakunya. Tantangan berikutnya adalah adanya
  • 48. mekanisme pasar yang memperlambat laju penetrasi prasarana jaringan informasi dan pemanfaatannya bagi kegiatan pemerintahan, bisnis, pelayanan publik, serta kegiatan masyarakat.
  • 49. 3. Kesejahteraan Sosial: Hak Masyarakat dan Kewajiban Negara a. Jaminan UUD 1945 Pasal 34 UUD 1945 menyatakan “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.” Yang dimaksud dengan fakir miskin disini adalah orang yang sama sekali tidak
  • 50. mempunyai sumber penghasilan dan tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. Dengan berjalannya mekanisme ekonomi kerakyatan yang memberikan kesempatan yang adil terhadap sumber-sumber modal, kesejahteraan
  • 51. masyarakat dapat dipelihara agar tidak jatuh kejurang kemiskinan. b. Bantuan dan Rehabilitasi Sosial Pasal 1 UU no 6 th 1974 menyatakan “setiap warga negara berhak atas taraf kesejahteraan sosial yang sebaik- baiknya dan berkewajiban untuk
  • 52. menerapkan sistem ekonomi kerakyatan merupkwn wujud tanggung jawab negara memelihara kesejahteraan rakyatnya. Selain usaha penciptaan sistem perekonomian yang bersifat mendasar, usaha yang bersifat
  • 53. pelaksanaan langsung dilapangan juga diperlukan. Bantuan sosial adalah bantuan bersifat sementara yang diberikan kepada keluarga fkir miskin agar mereka dapat meningkatkan taraf kesejahteraan sosialnya.
  • 54. c. Proses Pemberian Bantuan Proses pemberian bantuan dilakukan pemerintah melalui pengajuan datakeluarga miskin yang perlu mendapat bantuan. Tindak lanjut pemberian bantuan sosial ini adalahrehabilitasi sosial yang berfungsi
  • 55. Sebagai proses refungsional dan pengembangan nntuk memungkinkan fakir miskin mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupannya. d. Jaringan Pengaman Sosial Jaringan pengaman sosial adalah salah satuprogram yang digalakkan
  • 56. oleh pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat dan mencegah timbulnya fakir miskin baru adalah program Jaringan Pengamanan Sosial (JPS). JPS dilakukan melalui kerja sama dengan badan-badan dana luar negri.
  • 57. Salah satu bentuk pelaksanaan program ini adalah kemitraan dengan prusahaan-perusahaan yang masih mampu bertahan untuk dapat menampung sebagia tenaga kerja yang terkena PHK.
  • 58. e. Partisipasi Masyarakat Ada beberapa peraturan yang telah dibuat untuk memfasilitasi kewajiban masyarakat tersebut. Salah satunya adalah Keputusan Mentri Sosial Nomor 19 Tahun 1998 yang memberikan wewenang kepada masyarakat yang
  • 59. yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial bagi fakir miskin untuk melakukan pengumpulan dana serta menerima dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah. Menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan soaial bukanlah satu-satunya bentuk partisipasi masyarakat.
  • 60. f. Transparansi Berbagai pengamatan langsung di lapangan pernah menemukan fakta adanya komunitas masyarakat tidak mampu yang belum pernah sekalipun mendapat bantuan dari pemerintah.
  • 61. Transparansi sanat dibutuhkan dalam proses pemberian bantuan untuk memberi kepastian bahwa dana bantuan telah dimanfaatkan sesuia peruntukannya. Masyarakat pemberi dana yaitu, penyumbag dana seluruh masyarakat pembayar pajak kpda negara.
  • 62. g. Hak dan Kewajiban dalam Jaminan Kesejahteraan Sosial Warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Hak-hak warga negara diatur sbb: 1. Setiap warga negara berhak atas taraf kesejahteraan sosial yang
  • 63. sebaik-baiknya (pasal 1 UU no 6 th 1974) 2. Fakir miskin berhak mendapatkan pemeliharaan dari negara (pasal 34 UUD 1945) 3. Fakir miski berhak mendapatkan sarana bantuan sosaial dan rehabilitasi soaial (Pasal 2 Peraturan Pemerintah RI no 42 th 1981)
  • 64. Dipihak lain kewajiban warga negara diatur sbb: 4. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial (Pasal 1 UU No. 6 Tahun 1974) 5. Pemerintah wajib mengusahakan sistem ekonomi yang berpihak pada rakyat banyak (Pasal 33UUD 1945)
  • 65. 4. Perilaku Positif Terhadap Upaya Peningkatan Jaminan Keadilan Dalam pembukaan UUD 1945 kita jumpai 5 kali istilah keadilan, baik dibidang nasional maupun internasional, baik dibidang hukum maupun politik, serta bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
  • 66. Semua komponen bangsa harus berpartisipasi dalam upaya peningkatan jaminan keadilan sosial. Partisipasi tersebut dapat berbentuk pemerintahan yang bersih dan terbuka, kontrol masyarakat yang efektif dan efisien demi terwujudnya
  • 67. pemerintah yang terbuka. a. Prinsip Universal Tugas setiap negara, sebagaimana tercantum dalam Piagam Hak-Hak Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Konvensi ILO adalah menjamin terselenggaranya tingkat kesejahteraan sosial minimal yang
  • 68. dibutuhkan oleh tiap warga negara. Namun, tidaklah berarti seluruh tugas dibebankan kpda pemerintah. Pemerintah wajib memfasilitasi, mendorong, mengatur, dan mengawasi agar masyarakat memperoleh haknya.
  • 69. b. Sistem Jaminan Sosial Berikut adalah prinsip-prinsip universal: 1. Untuk membangun Sistem Jaminan Sosial diperlukan solidaritas sosial, 2. Kepesertaan Sistem Jaminan Sosial bersifat wajib sesuai perundangan yang berlaku
  • 70. 3. Penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial harus bersifat non profit (nirlaba) 4. Investasi dana Sistem Jaminan Sosial harus mengacu prinsip-prinsip yang aman 5. Sistem Jaminan Sosial diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial
  • 71. 6. Sistem Jaminan Sosial hendaklah di bedakan dengan bantuan sosial yang seluruh biaya nya di jamin negara c. Langkah Langkah Yang Diperlukan prsepsi yang harus di samakan antara lain:
  • 72. 1. Wujud kegotong royaongan yang belum berjalan senagai mana mestinya 2. prinsip pengelolaan dana yang belum sesuai dengan prinsip- prinsip sebagaimana di kemukakan di atas
  • 73. 3. Kebijakan investasi dana tampaknya belum terarah 4. Perlunya pemahaman terhadap prinsip asuransi sosial bahwa mekanisme asuransi harus mempertimbangkan sunguh- sungguh hukum bilangan banyak