2. Pengertian Taharah
Taharah menurut bahasa,
artinya bersih atau bersuci, sedangkan
menurut istilah, taharah adalah menyucikan
badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan
najis. Islam sangat menganjurkan kepada
umatnya agar selalu dalam keadaan bersih
dan suci. Orang-orang yang sanggup menjaga
kesuciannya sangat dicintai Allah.
3. Macam-MacamThaharah
Thaharah dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Taharah dari najis, yang berlaku untuk badan,
pakaian, dan tempat. Cara menyucikannya
dengan air yang suci dan menyucikan, yang
biasa disebut air mutlak.
2.Taharah dari hadas, yang berlaku untuk badan,
seperti mandi, wudu, dan tayamum.
4. Macam-Macam Air
Berdasarkan hukum syar‘i, air dibagi menjadi:
1. Air mutlak, yaitu air yang suci dan menyucikan. Air
tersebut dapat digunakan untuk berwudu atau bersuci,
masak, minum, dan mandi.
2. Contohnya: air hujan, air laut, air sumur, dan air yang
keluar dari mata air.
3. Air musta‘mal, yaitu air yang suci namun tidak dapat
menyucikan. Misalnya: air kopi, air teh, dan air yang
sedikit yang sudah berubah.
4. Air musamma, yaitu air yang suci dan menyucikan,
namun hukumnya makruh digunakan untuk bersuci.
Misalnya: air yang terjemur oleh matahari dalam bejana.
5. Air mutanajis, yaitu air yang tidak dapat dipergunakan
untuk berbagai hal, baik untuk konsumsi atau untuk
bersuci.
5. Macam-MacamNajis
Dalam ilmu fikih, najis dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Najis berat atau najis mugalladhah, yaitu najis yang
harus dicuci sampai tujuh kali dengan air mutlak dan
salah satunya menggunakan debu yang suci atau air
yang dicampur dengan tanah. Contohnya air liur anjing.
2. Najis sedang atau najis mutawassithoh, yaitu najis yang
dicuci dengan cara menggunakan air mutlak sampai
hilang bau dan warnanya.
3. Najis ringan atau najis mukhaffafah, yaitu najis yang
dapat disucikan dengan memercikkan atau menyiram air
di tempat yang terkena najis. Contohnya: air kencing
bayi yang belum makan apa-apa kecuali air susu ibu.
4. Najis yang dimaafkan atau najis ma‘fu, yaitu najis yang
dapat disucikan cukup dengan air, jika najisnya
kelihatan. Apabila tidak kelihatan tidak dicuci juga tidak
apa-apa, karena termasuk najis yang telah dimaafkan.
Contohnya : darah nyamuk.
6. Pengertian Hadas
Secara bahasa, hadas berarti berlaku atau
terjadi. Sedangkan menurut istilah sayr‘i, hadas
berarti sesuatu yang menyebabkan seseorang
harus bersuci. Orang yang berhadas dan
mengerjakan salat, maka salatnya tidak sah.
Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: “Allah tidak akan menerima salat
seseorang dari kamu jika berhadas, sehingga
berwudu.” (HR. al Bukhari dan Muslim).
7. Macam-Macam Hadas
Hadas dibagi menjadi dua yaitu hadas kecil dan hadas
besar.
1. Hadas kecil
Hal-hal yang termasuk hadas kecil antara lain:
a. Sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur, meskipun hanya
angin,
b. Bersentuhan langsung antara kulit laki-laki dengan
perempuan yang sudah baligh dan bukan muhrimnya.
c. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan.
d. Tidur dalam keadaan tidak tetap, dan
e. Hilang akalnya, seperti mabuk, gila, atau pingsan.
Adapun cara menghilangkan hadas kecil adalah dengan
bewudhu atau tayamum.
2. Hadas besar
Hal-hal yang termasuk hadas besar antara lain:
a. Bertemunya alat kelamin laki-laki dan wanita, baik keluar
mani maupun tidak.
b. Keluarnya darah haid dan nifas,
c. Keluar air mani, baik ada sebabnya maupun tidak seperti
mimpi, dan
d. orang yang mati.
8. ketentuan-ketentuan wudhu dan tayammum
Wudhu
Wudhu adalah salah satu cara bersuci dari hadas
kecil sebelum mengerjakan ibadah solat atau
membaca Al-Qur'an.
Syarat Wudhu ada lima:
1. Islam
2. Baligh
3. Tidak berhadas besar
4. Memakai air yang mutlak (suci dan menyucikan)
5. Tidak ada yang menghalangi kulit
9. Rukun Wuduk ada enam:
1. Niat
2. Membasuh muka dari tempat tumbuh
rambut di kepala sampai ke tulang dagu, dan
dari batas telinga kanan sampai batas
telinga kiri
3. Membasuh dua tangan sampai ke siku.
4. Mengusap sebahagian kepala dengan air.
5. Membasuh dua kaki sampai mata kaki .
6. Tertib (berturutan).
10. Tayammum
Tayammum artinya menghilangkan hadas
dengan menggunakan debu suci, kerana
ketiadaan air atau sakit yang menghalang
penggunaan air.
Cara tayammum : sapukan debu yang suci
ke muka dan dua tangan sampai ke siku dan
disertai dengan niat.
11. Syarat-syarat boleh tayammum :
1. Sudah masuk waktu solat
2. Tidak ada air dan sudah diusahakan mencarinya
3. Sakit, sehingga jika memakai air takut penyakitnya
bertambah parah.
4. Sedang dalam perjalanan.
Rukun Tayammum :
1. Niat
2. Menyapu muka dengan tanah
3. Menyapu kedua tangan sampai siku dengan tanah
4. Tertib atau berturutan.
Sunat Tayammum :
1. Mengawali dengan bacaan Bismillah dalam hati.
2. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan.
12. ketentuan-ketentuan mandi wajib.
Mandi Wajib
Mandi wajib adalah mengalirkan atau
meratakan air yang suci dan menyucikan ke
seluruh tubuh disertai niat dengan tujuan
menghilangkan hadas besar. Niat inilah yang
membedakan antara mandi biasa, mandi
sunah, atau mandi wajib. Mandi wajib juga
dikenal dengan mandi jinabah atau janabah.
13. Rukun Mandi Wajib
1. Niat, artinya berniat atau menyengaja
menghilangkan hadas besar,
2. Meratakan air ke seluruh tubuh, dan
3. Membersihkan kotoran yang melekat atau
mengganggu sampainya air ke badan.
14. Sebab-Sebab Mandi Wajib
Hal-hal yang menyebabkan seseorang mandi
wajib, yaitu:
1. Bersetubuh, baik keluar mani atau tidak,
2. Keluar mani,
3. Nifas, yaitu darah yang keluar dari kemaluan
perempuan sesudah melahirkan,
4. Haid, yaitu bagi wanita telah berhenti dari haid,
maka ia wajib mandi besar, dan
5. Meninggal dunia, orang Islam yang masih hidup
wajib memandikan orang Islam yang meninggal
dunia, kecuali mati syahid.
15. Sunah-Sunah Mandi Wajib
1. Membaca basmalah.
2. Berwudhu sebelum mandi,
3. Menggosok-gosok seluruh badan.
4. Mendahulukan anggota badan yang kanan
daripada yang kiri, dan
5. Dilakukan secara berturut-turut.
16. Cara Mandi Wajib
1. Membasuh kedua tangan terlebih dahulu dengan
niat ikhlas karena allah swt.
2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri,
kemudian menggosokkan tangan ke tanah atau
yang lain (jika sekiranya ada bekas darah atau
air mani yang melekat di tangan), berwudu,
memasukkan jari-jari dengan dibasuhi air ke
pangkal rambut, menuangkan air ke atas kepala
tiga kali, diteruskan seperti mandi biasa,
membasuh kedua kaki (mendahulukan kaki
kanan dari pada yang kiri).
17. Perkara yang dapat membatalkan Wuduk ada
lima:
1. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur.
2. Hilangnya akal sama ada gila, pengsan ataupun
mabuk.
3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit
perempuan kecuali mereka itu masih muhrim.
4. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan
5. Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk
dan masih dalam keadaan semula (tidak berubah
kedudukannya).