2. Latar Belakang
1. Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa
(Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda)
2. Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan,
kebebasan, dan kesejahteraan rakyatnya.
3. Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar
tetap mampu bertahan.
4. Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran
kekayaan suatu Negara.
5. Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran
serta eksplorasi ke wilayah-wilayah baru.
3. Pengertian Merkantilisme
Terminologi: mercari (Latin) , yang berarti "jual beli,"
yang berakar dari kata merx, berarti "komoditas.“
Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi:
Negara/raja memiliki wewenang yang besar dalam
sistem ekonomi
Kemakmuran suatu negara/raja diukur dari jumlah
logam mulia yang dimiliki
Perdagangan luar negeri/ perdagangan internasional
merupakan jalan utama memperoleh kekayaan (logam
mulia)
4. Tujuan dari Sistem
Merkantilisme
Memperbanyak aset dan modal negara/raja
Melindungi perkembangan industri perdagangan
dan melindungi kekayaan negara
Untuk membiayai negara/raja sebagai satu-satunya
penguasa ekonomi
Membiayai dan memperkuat armada perang
5. Negara Penganut Paham
Merkantilisme
I. Merkantilisme di Spanyol.
Perang Salib mengakibatkan terjadinya perdagangan antara negara-
negara Eropa dengan negara-negara Timur Tengah. Namun, jalur
perhubungan darat ke India (jalur khafilah) sangat berbahaya dan mahal.
Sampai akhirnya Vasco Da Gama dari Portugis menemukan jalur laut
yang lebih murah dengan berlayar mengelilingi Afrika.
Suatu perjalanan yang dilakukan Colombus dibiayai Spanyol, sehingga
membuat Spanyol menjadi negara yang memenangkan perlomban
dalam persaingan untuk mendapatkan barang dagangan berupa emas
dan perak, juga daerah untuk memasarkan produknya.
6. II. Merkantilisme di Prancis
Pada zaman Raja Louis XVI yg menjadi Menteri Perdagangan
dan Keuangan adalah Jean Baptiste Colbert, yang menjadi
seorang diktator. Tujuan kebijakan Colbert lebih diarahkan
kepada kekuasaan dan kejayaan negara daripada untuk
meningkatkan kekayaan setiap orang. Ia berjuang keras untuk
memajukan industri dan perdagangan Prancis sehingga di
Prancis faham merkantilisme terkenal dengan sebutan
Colbertisme.
7. III. Merkantilisme di Inggris.
Merkantilisme dimulai pada zaman pemerintahan Raja Henry VII
sampai zaman ratu Elizabeth. Pada pemerintahan Ratu Elizabrth
I, tokoh merkantilisyang terkenal adalah Perdana Menteri
Cromwel (1558 -1603)
Tindakan yang dilakukan Cromwell :
a) Melindungi perikanan dg melarang rakyat memakan daging pada
hari tertentu dan menggantinya dengan ikan.
b) Melindungi peternakan dan industri wol melalui undang-undang
peci, yaitu setiap pria , yaitu setiap pria berusia diatas 6 tahun
harus mengenakan peci dari wol.
c) Mengeluarkan UU pelayaran yg dsbut Act of Navigation.
8. IV. Merkantilisme di Belanda.
Merkantilisme di Belanda berlaku sejak dibentuknya VOC.
Praktek merkantilisme Belanda diberlakukan tidak hanya di
negaranya tetapi juga di semua negara jajahannya termasuk
Indonesia.
Tujuan merkantilisme Belanda adalah :
a) Memperluas daerah koloni.
b) Mencari bahan baku untuk industri berupa rempah-rempah, kopi,
kelapa sawit, cengkeh, teh dan lada.
c) Memperluas daerah pemasaran
9. Tokoh-tokoh Merkantilis
Thomas Mun (1571-1641)
Dalam bukunya “England Treasure by Foreign Trade”
menjelaskan tentang manfaat perdagangan luar negeri.
Perdagangan luar negeri akan memperkaya negara jika
menghasilkan surplus dalam bentuk emas dan perak. Ketika
negara mengalami surplus perdagangan berarti ekspor > impor.
Perdagangan domestik tidak dapat membuat negara lebih makmur
, karena perolehan logam mulia dari seorang warga negara adalah
sama dengan hilangnya logam mulia dari warga negara lain.
Hal ini menyebabkan harga barang dalam negeri akan naik
dan mengurangi ekspor karena barang-barang yang yang
diproduksi di dalam negeri akan terlalu mahal bila dijual ke luar
negeri. Konsekuesi ini bisa dihindari yaitu dengan melakukan
investasi kembali.
10. Jean Babtis Colbert (1619-1683)
Perdagangan luar negeri dianggap sebagai sumber
utama kemakmuran. Sebagai konsekuensinya, kedudukan
kaum saudagar semakin penting. Kaum saudagar
memperkuat dan mendukung kedudukan penguasa.
Penguasa pun memberi bantuan dan perlindungan berupa
monopoli, proteksi dan keistimewaan lainnya.
11. Sir William Petty (1623-1687)
Petty menganggap penting arti bekerja (labour) jauh
lebih penting dari sumber daya tanah. Dalam bukunya
“A Treatise of Taxes & Contribution” menjelaskan bahwa
bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu
barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk
menjaga para ekerja tersebut dapat tetap bekerja.
12. David Hume (1711-1776)
Dalam bukunya “ Of Balance of Trade” menjelaskan
tentang harga –harga yang sebagian dipengaruhi oleh
jumlah barang dan sebagian lagi ditentukan oleh jumlah
uang.
13. Ide Pokok dari Merkantilesme
Negara harus memperbanyak kekayaannya dengan menumpuk logam
mulia.
Volume perdagangan global harus ditingkatkan dengan
memperbesar ekspor dan menekan impor.
Surplus yang diperoleh dari nett ekspor akan dibayar dengan logam mulia,
sehinggasemakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.
Jumlah logam mulia yang dimiliki suatu negara sebagai alat pembanding
tingkat kemakmuran diantara negara yang lain.
Logam mulia digunakan sebagai modal membiayai armada
perang untuk memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran
agama.