Dokumen tersebut membahas tentang erosi tanah pada lahan pertanian, termasuk penyebab, jenis, dampak, dan cara pengendaliannya. Erosi tanah dapat terjadi karena faktor alam seperti hujan maupun aktivitas pertanian, seperti pengolahan tanah yang tidak tepat, dan menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah. Beberapa teknik pengendalian erosi yang disebutkan adalah penanaman tanaman penutup tanah, pembuatan ter
1. --------------------
Penurunan hasil panen
Peningkatan biaya
penggunaan pupuk
Mucuna sp.
Mimosa Invisa
Centrosema
Colopogonium
JENIS-JENIS EROSI
FAKTOR TERJADINYA EROSI
EDUKASI BAHAYA
EROSI PADA LAHAN
PERTANIAN
BESERTA CARA PENGENDALIANNYA
BAHAYA EROSI DI LAHAN
PERTANIAN
PENGENDALIAN EROSI
Terjadi pada lereng dengan
kemiringan seragam dan sulit
terdeteksi hingga lapisan atas
tanah yang produktif hilang
EROSI LEMBAR EROSI ALUR EROSI PARIT EROSI LEMBAH SUNGAI
erosi yang berbentuk
seperti alur
perkembangan dari erosi
alur, erosi membentuk
bentukan parit
erosi yang terjadi pada
lembah sungai
"EROSI TANAH MERUPAKAN PROSES HILANGNYA LAPISAN ATAS TANAH YANG SUBUR (TOPSOIL) AKIBAT DARI TENAGA
AIR DAN ANGIN SECARA ALAMI MAUPUN PROSES YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS PERTANIAN"
Hilangnya kesuburan tanah,
sehingga sulit dijadikan
lahan untuk bercocok tanam.
Terjadinya perubahan
struktur dan profil tanah
mengakibatkan lahan
menjadi tandus
Sedimen hasil erosi dapat
terendapkan pada badan
air dan menyebabkan
berkurangnya kualitas
ekosistem akuatik
Hujan besar dan lama meningkatkan erosi
Karakteristik tanah (tekstur, permeabilitas,
kandungan bahan organik, struktur). Tanah dengan
tekstur pasir, geluh berpasir dan geluh lebih tahan
erosi dibanding lanau, pasir sangat halus dan
lempung
Semakin panjang dan curam lereng maka
kemungkinan erosi semakin besar
Tidak adanya atau minimnya vegetasi/tanaman
penutup pada lahan pertanian meningkatkan erosi
Pengolahan tanah yang kurang tepat dapat
menyebabkan erosi, pengolahan tanah minimum
atau tanah tanpa pengolahan terbukti efektif
mengurangi erosi
MEKANIS
VEGETATIF-
PEMUPUKAN
ORGANIK
Menanam tanaman sesuai
dengan garis kontur tanah.
Cara ini akan membantu akar
tanaman dalam menahan air
Teknik konservasi tanah dan air
dengan cara memotong lereng
dan menimbun tanah untuk
menghasilkan sederetan bidang
datar atau bangku.
PENANAMAN SEJAJAR KONTUR TERAS BANGKU
TERAS GULUD
Teknik konservasi dengan membuat
jajaran guludan berparit searah garis
kontur. Teras gulud sebaiknya
diperkuat dengan tanaman penguat
teras. Keuntungan penggunaan teras
gulud adalah biaya pembangunan
teras gulud yang relative lebih murah
dari teras bangku
RORAK
Rorak dibuat untuk menjebak dan
meresapkan air kedalam tanah serta
menampung sedimen sedimen dari
bidang tanah. Dalam kurun waktu satu
tahun, rorak biasanya sudah penuh
dengan bahan organik dan rata dengan
permukaan tanah.
PEMULSAAN
Teknik konservasi tanah dan air
berupa penutupan permukaan tanah
dengan sisa tanaman atau hasil
pangkasan. Teknik ini dapat
mengurangi erosi dan meningkatkan
kadar bahan organik tanah sehingga
dapat meningkatkan hasil panen.
·
PENCAMPURAN PUPUK ORGANIK
DENGAN “TOP SOIL”
Pencampuran bahan organik
dengan ’top soil’ dapat
menurunkan laju erosi secara
tidak langsung, yaitu melalui
perbaikan sifat fisika tanah dan
peningkatan kesuburan tanaman.
·
ROTASI DENGAN TANAMAN
PENUTUP TANAH
Penanaman penutup tanah/pupuk hijau
seperti Cayanus Cayan (gude), Mucuna
sp (Koro benguk), Centrosema,
Calopogonium, dan Mimosa invisa,
sesudah tanaman pangan, merupakan
pengaturan pola tanam yang dapat
memperbaiki kesuburan tanah dan
menurunkan kepekaan terhadap erosi.
Sumber:
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/buku lahan
kering/01erosi_dan_degradasi.pdf
Han, J., Ge, W., Hei, Z., Cong, C., Ma, C., Xie, M., … Jiao, J. (2020). Agricultural land use
and management weaken the soil erosion induced by extreme rainstorms. Agriculture,
Ecosystems & Environment, 301(1 October 2020), 107047.
https://doi.org/10.1016/j.agee.2020.107047
Juarsah, I., Yustika, R. D., & Abdurachman, A. (2008). Pengendalian Erosi dan Kahat
Bahan Organik Tanah Pada Lahan Kering Berlereng Mendukung Produksi Pangan
Nasional. Retrieved from
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/prosiding2008pdf/ishakjuars
ah_erosi.pdf
Kaisi, M. Al. (2000). Soil Erosion: An Agricultural Production Challenge. Retrieved from
Integrated Crop Management website:
https://crops.extension.iastate.edu/encyclopedia/soil-erosion-agricultural-production-
challenge
Kaisi, M. Al. (2002). Soil erosion: effect on soil productivity. Retrieved from Integrated
Crop Management website: https://crops.extension.iastate.edu/encyclopedia/soil-
erosion-effect-soil-productivity
Rahayu, S. P. (2019). Pencegahan Erosi pada Lahan Pertanaman Kopi. Retrieved from
Materi Penyuluhan Pertanian website:
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/73451/pencegahan-erosi-pada-lahan pertanaman-
kopi/
Riter, J. (2018). Soil Erosion - Cause and Effects. Retrieved from FACTSHEET website:
http://www.omafra.gov.on.ca/
Yasmanidar. (2019). Dampak Erosi terhadap Lahan Pertanian. Retrieved from Cybext
Kementrian Pertanian website:
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89602/DAMPAK-EROSI-TERHADAP-LAHAN-
PERTANIAN/