SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 37
Sehat dan Cantik di masa
pandemic dengan herbal
• Jamu atau obat tradisional telah dipercaya ratusan tahun dalam penanganan berbagai penyakit.
Karena itu setiap ada penyakit yang mewabah, obat tradisional selalu menjadi pertimbangan untuk
menjadi salah satu jawaban dalam penanggulanganya. Ketika wabah COVID-19 menyebar pertama
kali, Pemerintah Cina secara resmi langsung menetapkan beberapa jenis obat tradisionalnya untuk
dipakai sebagai terapi komplementer dan kemudian para ahli di China melakukan uji klinik beberapa
obat tradisionalnya untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan.
• Selain itu jamu atau obat tradisional juga menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh agar terhindar dari penularan.
• Apakah jamu atau obat tradisional terbukti ampuh dalam membantu pencegahan dan pengobatan
COVID-19?
• Sebelum membahas lebih lanjut, saya ingin saya menekankan bahwa cara pencegahan dan
penularan COVID-19 yang paling utama adalah dengan melakukan 3M (memakai masker, mencuci
tangan, dan menjaga jarak).
• Sampai saat ini belum ada bukti klinis suplemen apapun yang dapat mencegah atau melindungi
seseorang dari infeksi COVID-19. Kita pernah mendengar suplemen vitamin C, vitamin D3, Zink,
probiotik, dan lainnya tapi belum ada bukti ilmiah bahwa nutrisi tersebut bisa secara spesifik
mencegah penularan COVID-19.
• Meski begitu, peningkatan popularitas obat tradisional atau jamu selama pandemi COVID-19 bukan
tanpa alasan. Pemerintah China secara resmi menyatakan bahwa obat tradisionalnya dapat
meringankan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi angka kematian akibat COVID-
19. Walaupun belum ada uji klinis secara spesifik, tapi China menggunakanya langsung pada pasien
COVID-19 di rumah sakit.
• Potensi obat tradisional semakin terlihat selama pandemi COVID-19 contohnya dengan banyaknya
testimoni dari masyarakat serta penelitian bioinformatika. Yakni penelitian in-silico, simulasi di
komputer di mana ditunjukkan senyawa aktif dari suatu obat tradisional atau herbal dapat berikatan
dengan protein virus SARS-CoV-2.
• Sebenarnya apa yang bisa disebut obat tradisional?
• Ada tiga penggolongan obat tradisional yang sesuai dengan ketentuan BPOM. Pertama adalah
jamu, berupa herbal yang telah digunakan secara turun temurun dengan pembuktian pengalaman
dari generasi ke generasi.
• Kedua disebut obat herbal terstandar, yakni obat tradisional yang bahan bakunya telah
terstandarisasi dan telah melalui uji praklinik, uji keamanan dan efektivitas pada hewan.
• Ketiga, disebut fitofarmaka, yakni obat herbal terstandar yang telah lolos uji klinis –uji keamanan dan
efektivitas pada manusia.
• Sejauh ini, Indonesia telah memiliki catatan pengalaman penggunaan obat tradisional dalam
penanganan wabah virus influenza yang melanda pada tahun 1918. Ketika wabah flu melanda saat
di tahun itu, karena obat farmasi konvensional sangat sulit didapatkan di Indonesia, obat Obat
tradisional digunakan dalam penanganan wabah virus influenza (flu spanyol), yakni jamu cabe
puyang dan jamu temulawak.
• Jadi walaupun belum diteliti secara klinis, tapi jamu yang pernah dipakai pada masa wabah influenza
bisa jadi relevan digunakan untuk penanganan COVID-19. Seperti halnya di China juga langsung
menguji obat-obat tradisionalnya.
• Imunomodulator adalah zat atau substansi yang berfungsi mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu dengan
mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh.
• Tanaman obat yang memiliki sifat imunomodulator biasanya bukan hanya meningkatkan sistem imun tubuh tapi juga bersifat anti-
inflamasi (anti-peradangan).
• Tanaman obat yang terbukti secara empirik memiliki sifat imunomodulator, di antaranya:
 Temu mangga
 Temulawak
 Kunyit
 Meniran
 Bawang merah
 Bawang putih
 Jahe
• Tanaman obat yang terbukti secara ilmiah memiliki sifat imunomodulator:
 Temulawak
 Bawang putih
 Rimpang kunyit
 Kembang lawang
 Jahe
 Daun sirsak
 Buah jambu biji
 Daun kelor (moringa oleifera)
• Tanaman obat yang sudah diteliti secara klinis sebagai imunomodulator pada pasien COVID-19
 Herba meniran
 Herba echinacea
 Jintan hitam (habbatussauda)
• Penelitian obat tradisional sebagai imunomodulator pada pasien COVID-19 telah dilakukan di banyak wilayah/negara.
Sebagai contoh, Pakistan telah melakukan uji klinis efektivitas kombinasi jinten hitam dan madu pada pasien COVID-19.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa kombinasi dua obat tradisional itu secara signifikan mampu membantu
mengatasi gejala-gejala pada pasien COVID-19.
• Ini merupakan data berharga meskipun memang masih perlu pembuktian klinis lebih lanjut melalui uji klinis dalam skala
yang lebih besar.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan buku pedoman penggunaan herbal dan suplemen
kesehatan terkait COVID-19. Jadi, meskipun belum banyak penelitian yang membuktikan efektivitas penggunaan herbal
secara klinis pada pasien COVID-19, obat tradisional sudah direkomendasikan.
• Kami Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) juga melakukan beberapa
upaya. Contohnya Uji klinis jamu atau obat tradisional imunomodulator asli Indonesia dalam penanganan COVID-19 di
Indonesia yang dilakukan PDPOTJI saat ini sedang dalam masa penulisan laporan akhir.
• Kita berharap dapat memberikan rekomendasi dalam penanganan wabah COVID-19 di Indonesia.
Jahe
Jeruk nipis/lemon
Kayu manis
Gula merah
Pegagan
Pegagan
temulawak
Bahan:
a) Jahe merah: 2 ruas ibu jari
b) Jeruk nipis: 1 buah
c) Kayu manis: 3 jari
d) Gula merah: secukupnya
e) Air: 3 cangkir
Cara pembuatan
Cuci bersih semua bahan, jahe merah dicuci bersih dan digeprek.
Rebus air sehingga mengeluarkan banyak uap, kecilkan api dan rebus
semua bahan yang sudah disiapkan bersama dengan gula merah
selama 15 menit kemudian saring dalam keadaan dingin.
• Surat edaran No: HK.02.02/IV/2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional,
khususnya, untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan
kesehatan. Dalam surat edaran tersebut, dijelaskan, tujuannya adalah
memberdayakan dan mendorong masyarakat agar aktif mengembangkan
kesehatan tradisional. Pemanfaatan itu, merupakan upaya merawat kesehatan atau
bencana nasional Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
• "Dengan ini disampaikan kepada pemda, terkait pemanfaatan tanaman obat
sebagai obat tradisional," tulis surat edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Pelayanan
Kesehatan Bambang Wibowo pada Mei 2020 itu.
• a) Pegagan : 1 jumput
• b) Jahe merah : 1 ruas ibu jari
• c) Temulawak : 1 iris
• d) Air : 1,5 gelas
• e) Gula aren : secukupnya
• Cara pembuatan
• Pegagan dicuci sampai bersih, kemudian rebus air sampai mendidih, setelah mendidih
kecilkan api dan masukkan pegagan yang sudah disiapkan. Tunggu sampai air tersisa
kira-kira dua gelas, sesudah dingin disaring, tambah perasan jeruk nipis.
• Cara pemakaian
• Diminum 2 x sehari 1 gelas.
•Jinten Hitam
Tanaman herbal yang terakhir adalah jinten hitam, yang memiliki
sifat anti inflamasi dan antioksidan di dalamnya. Selain mampu
mengurangi peradangan dalam tubuh, jinten hitam juga
bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
•Cengkeh
Cengkeh dipercaya sebagai tanaman herbal yang memiliki sejuta
manfaat. Selain kerap kali digunakan sebagai bumbu pelengkap
masakan, cengkeh ternyata mampu membantu meningkatkan
sistem imunitas tubuh. Kuncup bunga pada cengkeh disinyalir
mengandung senyawa yang dapat meningkatkan jumlah sel
darah, serta ampuh dalam membersihkan racun berbahaya
dalam tubuh.
•Kunyit
Kunyit merupakan salah satu tanaman herbal yang kerap
dijadikan sebagai bahan pewarna alami. Dengan tampilan
khasnya yang berwarna kuning, kunyit mengandung tinggi
antioksidan dan kurkumin pada kunyit mampu meningkatkan
daya tahan tubuh guna membantu mencegah virus corona.
•Kencur
Kencur merupakan salah satu tanaman herbal yang berguna
untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hampir sama
dengan jahe, kencur juga mampu membantu sistem pernapasan
agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. Berkaitan dengan
hal tersebut, kencur bekerja dengan meningkatkan sel-sel spleen
dan peritoneal yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas pada
tubuh.
•Temulawak
Temulawak sekilas memiliki penampilan yang mirip dengan
kunyit. Bukan hanya tampilannya saja, temulawak juga memiliki
peran yang sama dengan kunyit dalam menangkal radikal bebas
dalam tubuh. Dengan kandungan antioksidan tinggi di dalamnya,
mengonsumsi tanaman herbal yang satu ini secara rutin mampu
mencegah tubuh terserang virus dan penyakit lain.
•Jahe Merah
Selain ampuh dalam melegakan tenggorokan dan sistem
pernapasan, beberapa kandungan dalam jahe merah diklaim
ampuh dalam membantu dalam memperkuat sistem kekebalan
tubuh. Tanaman herbal yang satu ini memiliki kandungan
senyawa aktif gingerol yang bisa mencegah virus corona.
•ahe Merah
Selain ampuh dalam melegakan tenggorokan dan sistem
pernapasan, beberapa kandungan dalam jahe merah diklaim
ampuh dalam membantu dalam memperkuat sistem kekebalan
tubuh. Tanaman herbal yang satu ini memiliki kandungan
senyawa aktif gingerol yang bisa mencegah virus corona.
•Daun Kelor
Kandungan asam amino dan antioksidan di dalamnya membuat
daun kelor dipercaya mampu meningkatkan sistem imunitas
tubuh. Bukan hanya itu saja, antioksidan dan kalori yang rendah
pada daun kelor dipercaya mampu menghambat perkembangan
mikroorganisme atau patogen penyebab penyakit dalam tubuh.
• An increase in personal protective equipment (PPE) use and
hygiene measures such as the use of hand sanitizers, hand
washing, and mask usage during this pandemic have increased
the frequency of dermatological diseases.
• Additionally, there are many exanthems and cutaneous issues
associated with severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) infection itself. Moreover, adverse
dermatological reactions to prescription or over-the-counter
drugs have also been reported.
• A recent review article published in the Journal of Cosmetic Dermatology attempts to identify and
compile a list of skin disorders reported so far during this pandemic using data from PubMed on
cutaneous manifestations in COVID-19 disease. The findings showed many dermatological issues
ranging from those related to the infection and other dermatitides linked to PPE use by healthcare
workers.
• An array of skin manifestations, including hives, vesicular, and erythematous eruptions have been
reported to be related to SARS-Cov-2 infection, some of which are seen in other viral infections.
However, there were some skin findings, such as the chilblains that were specific to COVID-19 and
not commonly seen in relation to other viral infections.
• While chilblains were seen in a younger population as a late manifestation of the infection, a similar
finding, of acro-ischemic lesions was reported in older populations and signified a worse prognosis
compared to patients presenting with chilblains.
• Multisystem inflammatory syndrome primarily seen in children is another important finding causing
mucocutaneous symptoms. Timely diagnosis of this syndrome is vital as it affects multiple organ
systems and can result in many complications such as myocardial injury, kidney injury,
hypercoagulability, and respiratory distress.
• Despite the association of multiple pandemic-related factors such as dermatoses, psychological
stress, and the use of harsh chemicals and irritants to itch and its considerable effect on the
patients' quality of life, there is minimal data available about itching.
• Hair and nails were also affected in COVID-19, like the ones seen with other viral infections.
Although the underlying mechanism of these hair and nail disorders is not clear yet, it is supposed
to be linked to microvascular injury and coagulopathy. With respect to hair findings, telogen
effluvium was a key finding associated with the massive physiologic and psychologic stress in
COVID-19 patients. However, the finding of androgenetic alopecia and grey hair associated with
severe COVID-19 was surprising, and it offers insights into new treatment modalities with anti-
androgens.
• Use of PPE and resulting skin disorders in healthcare workers
• Skin disorders in healthcare workers are said to be a result of increased use of PPE and enhanced
hygiene measures such as gloves, goggles, and gowns as per COVID protocols. Skin disorders
caused by these protective measures have been attributed to multiple factors such as the
hyperhydration effect seen with prolonged use of the occlusive gear trapping moisture and coupled
with friction leads to skin barrier defects and increased risk of contact dermatitis. Excessive
handwashing also causes irritant contact dermatitis. Folliculitis is most likely a result of occlusion
caused by PPE use. Multiple studies have noted an increase in the risk of skin damage with the
increase in the duration of PPE use. An exacerbation of pre-existing skin diseases has also been
noted such as increase in acne flares, seborrheic dermatitis, and rosacea. There can be multiple
factors behind these exacerbations, including the increase in psychological stress and obstruction
of the skin by PPE use. Based on these findings, it is crucial for at-risk persons like healthcare
workers to avoid such consequences by avoiding using very hot water, refraining from prolonged
glove use, frequently moisturizing to nourish the skin, and maintaining the skin barrier and using
alcoholic hand sanitizers reasonably.
• Findings highlight the importance of recognizing and treating dermatological disorders
associated with COVID-19
• In summary, many skin diseases have emerged during this pandemic caused by various factors
such as viral infection, consequences of PPE use, extra hygiene measures, and exacerbation of
pre-existing skin disorders. According to the authors, it is very important to identify and treat these
dermatological outcomes for various reasons.
• Skin findings associated with the infection can guide HCPs in the diagnosis, especially in cases with
mild symptoms. Skin diseases caused by protective measures may become severe and limit the
workplace effectiveness of individuals, which can be detrimental, especially in the case of
healthcare workers. Thus, it is crucial to recognize and treat these dermatological disorders
associated with COVID-19.
• Akl, J., El-Kehdy, J., Salloum, A., Benedetto, A. and Karam, P. (2021), Skin Disorders associated
with the COVID-19 Pandemic: A Review. Journal of Cosmetic Dermatology. Accepted Author
Sehat dan Cantik di masa pandemic dengan herbal (1).pptx
Sehat dan Cantik di masa pandemic dengan herbal (1).pptx

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Sehat dan Cantik di masa pandemic dengan herbal (1).pptx

Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1
Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1
Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1Fikrie Omar
 
Penyuluhan Kader Kesehatan.pptx
Penyuluhan Kader Kesehatan.pptxPenyuluhan Kader Kesehatan.pptx
Penyuluhan Kader Kesehatan.pptxDicky618140
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCSulistia Rini
 
PERTEMUAN 9.pptx
PERTEMUAN 9.pptxPERTEMUAN 9.pptx
PERTEMUAN 9.pptxsuwardi8
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKbohir
 
Salep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan Ampuh
Salep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan AmpuhSalep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan Ampuh
Salep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan AmpuhObat Kutil Kelamin
 
MEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptxMEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptxmerrysirait2
 
HERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSIHERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSILilis c'Ben
 
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPerdudikes
 
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfInformatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfKhairulAsri4
 
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfBuku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfAryaPratama71
 
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfpengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfssuser8bb64a
 
0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...
0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...
0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...SEKOLAH BISNIS INDONESIA
 

Ähnlich wie Sehat dan Cantik di masa pandemic dengan herbal (1).pptx (20)

Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 
sains t4 Bab 10.pptx
sains t4 Bab 10.pptxsains t4 Bab 10.pptx
sains t4 Bab 10.pptx
 
Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1
Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1
Cendawan Susu Harimau Alithera 4 In 1
 
Penyuluhan Kader Kesehatan.pptx
Penyuluhan Kader Kesehatan.pptxPenyuluhan Kader Kesehatan.pptx
Penyuluhan Kader Kesehatan.pptx
 
Terapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBCTerapi komplementer pada anak TBC
Terapi komplementer pada anak TBC
 
PERTEMUAN 9.pptx
PERTEMUAN 9.pptxPERTEMUAN 9.pptx
PERTEMUAN 9.pptx
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
 
Harga Obat Sipilis Di Apotik Tradisional
Harga Obat Sipilis Di Apotik TradisionalHarga Obat Sipilis Di Apotik Tradisional
Harga Obat Sipilis Di Apotik Tradisional
 
Salep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan Ampuh
Salep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan AmpuhSalep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan Ampuh
Salep Untuk Mengobati Sipilis Di Apotik Alami Dan Ampuh
 
farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)farmasetika (Penggolongan obat)
farmasetika (Penggolongan obat)
 
MEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptxMEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN DOKUMEN 2.pptx
 
herbal untuk Hipertensi
herbal untuk Hipertensiherbal untuk Hipertensi
herbal untuk Hipertensi
 
HERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSIHERBAL UNTUK HIPERTENSI
HERBAL UNTUK HIPERTENSI
 
Transkultur Of Nursing.pptx
Transkultur Of Nursing.pptxTranskultur Of Nursing.pptx
Transkultur Of Nursing.pptx
 
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
 
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdfInformatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
Informatorium OMAI di Masa Pandemi Covid-19_tte.pdf
 
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdfBuku Informatorium OMAI-2.pdf
Buku Informatorium OMAI-2.pdf
 
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdfpengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
pengembanganobatherbalfix-141012233944-conversion-gate02-1.pdf
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...
0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...
0852 5783 8909 you fit membuat suami siap aktif besar kuat tahan lama disayan...
 

Mehr von LutfiMK

Seminar Presntation Treatment Of Melasma.pptx
Seminar Presntation Treatment Of Melasma.pptxSeminar Presntation Treatment Of Melasma.pptx
Seminar Presntation Treatment Of Melasma.pptxLutfiMK
 
Ultah.pptx
Ultah.pptxUltah.pptx
Ultah.pptxLutfiMK
 
COSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptx
COSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptxCOSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptx
COSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptxLutfiMK
 
WHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptxWHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptxLutfiMK
 
MESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptx
MESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptxMESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptx
MESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptxLutfiMK
 
Chemical Peeling.ppt
Chemical Peeling.pptChemical Peeling.ppt
Chemical Peeling.pptLutfiMK
 
PPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxPPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxLutfiMK
 
WHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptxWHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptxLutfiMK
 
PPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxPPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxLutfiMK
 
Steroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptxSteroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptxLutfiMK
 
Steroid Topical in Dermatology 2.pptx
Steroid Topical in Dermatology 2.pptxSteroid Topical in Dermatology 2.pptx
Steroid Topical in Dermatology 2.pptxLutfiMK
 
PPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxPPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxLutfiMK
 
Evidence.pptx
Evidence.pptxEvidence.pptx
Evidence.pptxLutfiMK
 

Mehr von LutfiMK (13)

Seminar Presntation Treatment Of Melasma.pptx
Seminar Presntation Treatment Of Melasma.pptxSeminar Presntation Treatment Of Melasma.pptx
Seminar Presntation Treatment Of Melasma.pptx
 
Ultah.pptx
Ultah.pptxUltah.pptx
Ultah.pptx
 
COSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptx
COSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptxCOSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptx
COSMETIC VS COSMECEUTICAL.pptx
 
WHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptxWHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptx
 
MESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptx
MESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptxMESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptx
MESOTHERAPY IN DERMATOLOGY.pptx
 
Chemical Peeling.ppt
Chemical Peeling.pptChemical Peeling.ppt
Chemical Peeling.ppt
 
PPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxPPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptx
 
WHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptxWHEN WE USE STEROID.pptx
WHEN WE USE STEROID.pptx
 
PPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxPPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptx
 
Steroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptxSteroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptx
 
Steroid Topical in Dermatology 2.pptx
Steroid Topical in Dermatology 2.pptxSteroid Topical in Dermatology 2.pptx
Steroid Topical in Dermatology 2.pptx
 
PPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptxPPT CYSTEAMINE.pptx
PPT CYSTEAMINE.pptx
 
Evidence.pptx
Evidence.pptxEvidence.pptx
Evidence.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))jimmyp14
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 

Sehat dan Cantik di masa pandemic dengan herbal (1).pptx

  • 1. Sehat dan Cantik di masa pandemic dengan herbal
  • 2.
  • 3. • Jamu atau obat tradisional telah dipercaya ratusan tahun dalam penanganan berbagai penyakit. Karena itu setiap ada penyakit yang mewabah, obat tradisional selalu menjadi pertimbangan untuk menjadi salah satu jawaban dalam penanggulanganya. Ketika wabah COVID-19 menyebar pertama kali, Pemerintah Cina secara resmi langsung menetapkan beberapa jenis obat tradisionalnya untuk dipakai sebagai terapi komplementer dan kemudian para ahli di China melakukan uji klinik beberapa obat tradisionalnya untuk menjadi salah satu pilihan pengobatan. • Selain itu jamu atau obat tradisional juga menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan. • Apakah jamu atau obat tradisional terbukti ampuh dalam membantu pencegahan dan pengobatan COVID-19?
  • 4. • Sebelum membahas lebih lanjut, saya ingin saya menekankan bahwa cara pencegahan dan penularan COVID-19 yang paling utama adalah dengan melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak). • Sampai saat ini belum ada bukti klinis suplemen apapun yang dapat mencegah atau melindungi seseorang dari infeksi COVID-19. Kita pernah mendengar suplemen vitamin C, vitamin D3, Zink, probiotik, dan lainnya tapi belum ada bukti ilmiah bahwa nutrisi tersebut bisa secara spesifik mencegah penularan COVID-19.
  • 5. • Meski begitu, peningkatan popularitas obat tradisional atau jamu selama pandemi COVID-19 bukan tanpa alasan. Pemerintah China secara resmi menyatakan bahwa obat tradisionalnya dapat meringankan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi angka kematian akibat COVID- 19. Walaupun belum ada uji klinis secara spesifik, tapi China menggunakanya langsung pada pasien COVID-19 di rumah sakit. • Potensi obat tradisional semakin terlihat selama pandemi COVID-19 contohnya dengan banyaknya testimoni dari masyarakat serta penelitian bioinformatika. Yakni penelitian in-silico, simulasi di komputer di mana ditunjukkan senyawa aktif dari suatu obat tradisional atau herbal dapat berikatan dengan protein virus SARS-CoV-2.
  • 6. • Sebenarnya apa yang bisa disebut obat tradisional? • Ada tiga penggolongan obat tradisional yang sesuai dengan ketentuan BPOM. Pertama adalah jamu, berupa herbal yang telah digunakan secara turun temurun dengan pembuktian pengalaman dari generasi ke generasi. • Kedua disebut obat herbal terstandar, yakni obat tradisional yang bahan bakunya telah terstandarisasi dan telah melalui uji praklinik, uji keamanan dan efektivitas pada hewan. • Ketiga, disebut fitofarmaka, yakni obat herbal terstandar yang telah lolos uji klinis –uji keamanan dan efektivitas pada manusia.
  • 7. • Sejauh ini, Indonesia telah memiliki catatan pengalaman penggunaan obat tradisional dalam penanganan wabah virus influenza yang melanda pada tahun 1918. Ketika wabah flu melanda saat di tahun itu, karena obat farmasi konvensional sangat sulit didapatkan di Indonesia, obat Obat tradisional digunakan dalam penanganan wabah virus influenza (flu spanyol), yakni jamu cabe puyang dan jamu temulawak. • Jadi walaupun belum diteliti secara klinis, tapi jamu yang pernah dipakai pada masa wabah influenza bisa jadi relevan digunakan untuk penanganan COVID-19. Seperti halnya di China juga langsung menguji obat-obat tradisionalnya.
  • 8. • Imunomodulator adalah zat atau substansi yang berfungsi mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh. • Tanaman obat yang memiliki sifat imunomodulator biasanya bukan hanya meningkatkan sistem imun tubuh tapi juga bersifat anti- inflamasi (anti-peradangan). • Tanaman obat yang terbukti secara empirik memiliki sifat imunomodulator, di antaranya:  Temu mangga  Temulawak  Kunyit  Meniran  Bawang merah  Bawang putih  Jahe
  • 9. • Tanaman obat yang terbukti secara ilmiah memiliki sifat imunomodulator:  Temulawak  Bawang putih  Rimpang kunyit  Kembang lawang  Jahe  Daun sirsak  Buah jambu biji  Daun kelor (moringa oleifera)
  • 10. • Tanaman obat yang sudah diteliti secara klinis sebagai imunomodulator pada pasien COVID-19  Herba meniran  Herba echinacea  Jintan hitam (habbatussauda)
  • 11. • Penelitian obat tradisional sebagai imunomodulator pada pasien COVID-19 telah dilakukan di banyak wilayah/negara. Sebagai contoh, Pakistan telah melakukan uji klinis efektivitas kombinasi jinten hitam dan madu pada pasien COVID-19. Penelitian tersebut membuktikan bahwa kombinasi dua obat tradisional itu secara signifikan mampu membantu mengatasi gejala-gejala pada pasien COVID-19. • Ini merupakan data berharga meskipun memang masih perlu pembuktian klinis lebih lanjut melalui uji klinis dalam skala yang lebih besar. • Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan buku pedoman penggunaan herbal dan suplemen kesehatan terkait COVID-19. Jadi, meskipun belum banyak penelitian yang membuktikan efektivitas penggunaan herbal secara klinis pada pasien COVID-19, obat tradisional sudah direkomendasikan. • Kami Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) juga melakukan beberapa upaya. Contohnya Uji klinis jamu atau obat tradisional imunomodulator asli Indonesia dalam penanganan COVID-19 di Indonesia yang dilakukan PDPOTJI saat ini sedang dalam masa penulisan laporan akhir. • Kita berharap dapat memberikan rekomendasi dalam penanganan wabah COVID-19 di Indonesia.
  • 12. Jahe
  • 18. Bahan: a) Jahe merah: 2 ruas ibu jari b) Jeruk nipis: 1 buah c) Kayu manis: 3 jari d) Gula merah: secukupnya e) Air: 3 cangkir Cara pembuatan Cuci bersih semua bahan, jahe merah dicuci bersih dan digeprek. Rebus air sehingga mengeluarkan banyak uap, kecilkan api dan rebus semua bahan yang sudah disiapkan bersama dengan gula merah selama 15 menit kemudian saring dalam keadaan dingin.
  • 19. • Surat edaran No: HK.02.02/IV/2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional, khususnya, untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. Dalam surat edaran tersebut, dijelaskan, tujuannya adalah memberdayakan dan mendorong masyarakat agar aktif mengembangkan kesehatan tradisional. Pemanfaatan itu, merupakan upaya merawat kesehatan atau bencana nasional Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). • "Dengan ini disampaikan kepada pemda, terkait pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional," tulis surat edaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo pada Mei 2020 itu.
  • 20. • a) Pegagan : 1 jumput • b) Jahe merah : 1 ruas ibu jari • c) Temulawak : 1 iris • d) Air : 1,5 gelas • e) Gula aren : secukupnya • Cara pembuatan • Pegagan dicuci sampai bersih, kemudian rebus air sampai mendidih, setelah mendidih kecilkan api dan masukkan pegagan yang sudah disiapkan. Tunggu sampai air tersisa kira-kira dua gelas, sesudah dingin disaring, tambah perasan jeruk nipis. • Cara pemakaian • Diminum 2 x sehari 1 gelas.
  • 21. •Jinten Hitam Tanaman herbal yang terakhir adalah jinten hitam, yang memiliki sifat anti inflamasi dan antioksidan di dalamnya. Selain mampu mengurangi peradangan dalam tubuh, jinten hitam juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • 22. •Cengkeh Cengkeh dipercaya sebagai tanaman herbal yang memiliki sejuta manfaat. Selain kerap kali digunakan sebagai bumbu pelengkap masakan, cengkeh ternyata mampu membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kuncup bunga pada cengkeh disinyalir mengandung senyawa yang dapat meningkatkan jumlah sel darah, serta ampuh dalam membersihkan racun berbahaya dalam tubuh.
  • 23. •Kunyit Kunyit merupakan salah satu tanaman herbal yang kerap dijadikan sebagai bahan pewarna alami. Dengan tampilan khasnya yang berwarna kuning, kunyit mengandung tinggi antioksidan dan kurkumin pada kunyit mampu meningkatkan daya tahan tubuh guna membantu mencegah virus corona.
  • 24. •Kencur Kencur merupakan salah satu tanaman herbal yang berguna untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Hampir sama dengan jahe, kencur juga mampu membantu sistem pernapasan agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. Berkaitan dengan hal tersebut, kencur bekerja dengan meningkatkan sel-sel spleen dan peritoneal yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas pada tubuh.
  • 25. •Temulawak Temulawak sekilas memiliki penampilan yang mirip dengan kunyit. Bukan hanya tampilannya saja, temulawak juga memiliki peran yang sama dengan kunyit dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. Dengan kandungan antioksidan tinggi di dalamnya, mengonsumsi tanaman herbal yang satu ini secara rutin mampu mencegah tubuh terserang virus dan penyakit lain.
  • 26. •Jahe Merah Selain ampuh dalam melegakan tenggorokan dan sistem pernapasan, beberapa kandungan dalam jahe merah diklaim ampuh dalam membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Tanaman herbal yang satu ini memiliki kandungan senyawa aktif gingerol yang bisa mencegah virus corona.
  • 27. •ahe Merah Selain ampuh dalam melegakan tenggorokan dan sistem pernapasan, beberapa kandungan dalam jahe merah diklaim ampuh dalam membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Tanaman herbal yang satu ini memiliki kandungan senyawa aktif gingerol yang bisa mencegah virus corona.
  • 28. •Daun Kelor Kandungan asam amino dan antioksidan di dalamnya membuat daun kelor dipercaya mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bukan hanya itu saja, antioksidan dan kalori yang rendah pada daun kelor dipercaya mampu menghambat perkembangan mikroorganisme atau patogen penyebab penyakit dalam tubuh.
  • 29.
  • 30. • An increase in personal protective equipment (PPE) use and hygiene measures such as the use of hand sanitizers, hand washing, and mask usage during this pandemic have increased the frequency of dermatological diseases. • Additionally, there are many exanthems and cutaneous issues associated with severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) infection itself. Moreover, adverse dermatological reactions to prescription or over-the-counter drugs have also been reported.
  • 31. • A recent review article published in the Journal of Cosmetic Dermatology attempts to identify and compile a list of skin disorders reported so far during this pandemic using data from PubMed on cutaneous manifestations in COVID-19 disease. The findings showed many dermatological issues ranging from those related to the infection and other dermatitides linked to PPE use by healthcare workers. • An array of skin manifestations, including hives, vesicular, and erythematous eruptions have been reported to be related to SARS-Cov-2 infection, some of which are seen in other viral infections. However, there were some skin findings, such as the chilblains that were specific to COVID-19 and not commonly seen in relation to other viral infections.
  • 32. • While chilblains were seen in a younger population as a late manifestation of the infection, a similar finding, of acro-ischemic lesions was reported in older populations and signified a worse prognosis compared to patients presenting with chilblains. • Multisystem inflammatory syndrome primarily seen in children is another important finding causing mucocutaneous symptoms. Timely diagnosis of this syndrome is vital as it affects multiple organ systems and can result in many complications such as myocardial injury, kidney injury, hypercoagulability, and respiratory distress. • Despite the association of multiple pandemic-related factors such as dermatoses, psychological stress, and the use of harsh chemicals and irritants to itch and its considerable effect on the patients' quality of life, there is minimal data available about itching.
  • 33. • Hair and nails were also affected in COVID-19, like the ones seen with other viral infections. Although the underlying mechanism of these hair and nail disorders is not clear yet, it is supposed to be linked to microvascular injury and coagulopathy. With respect to hair findings, telogen effluvium was a key finding associated with the massive physiologic and psychologic stress in COVID-19 patients. However, the finding of androgenetic alopecia and grey hair associated with severe COVID-19 was surprising, and it offers insights into new treatment modalities with anti- androgens.
  • 34. • Use of PPE and resulting skin disorders in healthcare workers • Skin disorders in healthcare workers are said to be a result of increased use of PPE and enhanced hygiene measures such as gloves, goggles, and gowns as per COVID protocols. Skin disorders caused by these protective measures have been attributed to multiple factors such as the hyperhydration effect seen with prolonged use of the occlusive gear trapping moisture and coupled with friction leads to skin barrier defects and increased risk of contact dermatitis. Excessive handwashing also causes irritant contact dermatitis. Folliculitis is most likely a result of occlusion caused by PPE use. Multiple studies have noted an increase in the risk of skin damage with the increase in the duration of PPE use. An exacerbation of pre-existing skin diseases has also been noted such as increase in acne flares, seborrheic dermatitis, and rosacea. There can be multiple factors behind these exacerbations, including the increase in psychological stress and obstruction of the skin by PPE use. Based on these findings, it is crucial for at-risk persons like healthcare workers to avoid such consequences by avoiding using very hot water, refraining from prolonged glove use, frequently moisturizing to nourish the skin, and maintaining the skin barrier and using alcoholic hand sanitizers reasonably.
  • 35. • Findings highlight the importance of recognizing and treating dermatological disorders associated with COVID-19 • In summary, many skin diseases have emerged during this pandemic caused by various factors such as viral infection, consequences of PPE use, extra hygiene measures, and exacerbation of pre-existing skin disorders. According to the authors, it is very important to identify and treat these dermatological outcomes for various reasons. • Skin findings associated with the infection can guide HCPs in the diagnosis, especially in cases with mild symptoms. Skin diseases caused by protective measures may become severe and limit the workplace effectiveness of individuals, which can be detrimental, especially in the case of healthcare workers. Thus, it is crucial to recognize and treat these dermatological disorders associated with COVID-19. • Akl, J., El-Kehdy, J., Salloum, A., Benedetto, A. and Karam, P. (2021), Skin Disorders associated with the COVID-19 Pandemic: A Review. Journal of Cosmetic Dermatology. Accepted Author