SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN
GENERAL
KESELAMATAN INDIVIDU DI
TEMPAT KERJA
OTO.KR01.016.01
MODUL 5 DARI 6
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Bagian - 2 6
Prosedur Keselamatan Individu di Tempat Kerja 6
• Keamanan Perorangan 6
• Alat Pengaman Perorangan 6
• Hal-hal yang Memerlukan Pengamanan 7
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 2/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia . Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah pernyataan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan
untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01.
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 3/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 4/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 5/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Hasil Pelatihan
Tanpa bantuan siapapun, anda harus dapat mendaftar syarat-syarat bagi keamanan
perorangan di lingkungan kerja dengan mesin.
• Jelaskan unsur-unsur yang mungkin menyebabkan celaka (injury) pada diri
sendiri atau orang lain dan membuat garis besar prosedur pencegahan yang
tepat yang akan diterapkan.
Pengenalan
Jika telah ditemukan bahaya dan macam-macam metode pengendalian atau metode
penghilangan tidak dapat mengatasi masalahnya, maka Alat Pengaman Perorangan,
APP (Personal Protective Equipment, PPE), dapat digunakan.
APP dapat juga digunakan sebagai pengukuran sementara untuk tujuan pemeli-
haraan atau perawatan, digunakan dalam keadaan darurut, atau waktu
membersihkan atau perbaikan.
Prasyarat
Tidak ada prasyarat
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 6/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 2
Prosedur Keselamatan Individu di Tempat Kerja
Keamanan Perorangan
Di bagian sebelumnya kita telah mempelajari bahwa pertanggungjawaban secara
hukum terhadap kesehatan dan keselamatan kerja terletak pada majikan dan bahwa
pekerja diharuskan menaati aturan dan prosedur yang ditetapkan di tempat kerja.
Namun demikian, terserah pada pribadi pekerja dalam mengurus keselamatan
dirinya.
Alat Pengaman Perorangan
Penggunaan alat pengaman perorangan harus dipandang sebagai "garis akhir per-
tahanan".
Penggunaan alat pengaman hendaknya tidak dilihat sebagai sesuatu yang
diperlukan untuk menghilangkan atau mengendalikan bahaya
Kecuali itu, Alat Pengaman Perorangan haruslah:
Dibuat dan cocok bagi perorangannya,
Dibersihkan secara menyeluruh dan teratur,
Dipelihara dengan baik (filter diganti, dsb.),
Diserahkan dengan latihan lebih dahulu bagi pekerja.
Dalam situasi tertentu kebutuhan untuk menggunakan alat pengaman memang
sudah jelas, misalnya penggunaan perlindungan mata ketika mengelas.
Seorang pekerja tidak perlu dipaksa menggunakan pelindung mata atau kacamata
khusus waktu mengelas, tetapi jika sakit atau luka akibat kerja itu tidak begitu serius,
sementara pekerja tidak dapat dipaksa menggunakan alat pengaman.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 7/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 1. Penggunaan Alat Pengaman Perorangan
Sekali bentuk pengamanan perorangan yang khusus dipandang penting untuk tugas
tertentu, ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja menganjurkan pemakaian
pengaman dijadikan syarat bagi penerima kerja.
Australian Standards mengacu pada APP (PPE) dan harus diperiksa bila memilih
alat pengaman. APP (PPE) harus cocok untuk bahaya yang dihadapi secara efektif.
Menggunakan alat pengaman yang tidak tepat akan berbahaya dan dapat meng-
akibatkan kerusakan permanen sebagian tubuh (cacat permanen) atau kematian.
Hal-hal yang Memerlukan Pengamanan
Masalah-masalah yang dapat berakibat dari mengabaikan pengamanan adalah:
penyakit kulit (dermatitis),
radiasi ultra-violet (UV) dan infra-merah (IM), contoh: mengelas,
rasa sakit di kepala,
rasa sakit di mata,
rasa sakit di tangan,
rasa sakit di kaki,
keluhan pada alat pernafasan,
rasa sakit di daerah tulang belakang dan leher.
Gambar 2. Contoh APP yang tidak digunakan
Penyakit Kulit (Dermatitis)
Kulit adalah satu-satunya organ tubuh yang terbesar dan bagian yang hidup.
Kulit melindungi kita dari penyebab penyakit dari luar dan bakteri; kulit mengatur
suhu tubuh kita; kulit membantu membuang bagian tubuh perlu dibuang; kulit
bernafas dan memainkan bagian penting dalam mengubah lemak dan protein.
Kulit juga dihadapkan pada bahaya yang ada di tempat kerja dalam industri modern.
Sebab-sebab dari masalah kulit dalam pekerjaan biasanya adalah berikut:
Kerusakan secara mekanis karena luka, gesekan atau tekanan.
Tumbuh-tumbuhan dan organisme alami.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 8/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Panas, dingin dan sinar matahari yang terlalu banyak.
Bahan-bahan kimia: alkali seperti kostik soda, lime,soda, potash dan asam-semen
seperti sulfurik, hidroklorik atau hidrofluorik, karbolik, asetik, dan oksalik.
Produk-produk minyak dan petrolium.
Macam-macam metal, khususnya yang non-besi; bahan pembersih warna atau
pembersih kotoran; dan metal pengeras.
Gambar 3. Ada masalah dermatitis jika tangan telanjang
Macam utama dermatitis yang terdapat dalam industri adalah dermatitis singgungan
kulit langsung; inflammation (kulit yang kemerahan dan membengkak) terjadi
sebagai akibat langsung dari singgungan dengan penyebab iritasi atau luka yang
langsung menyebabkan bagian tubuh yang bersinggungan itu.
Macam dermatitis yang lain memerlukan bertahun-tahun untuk bisa terjadi; jika
terjadi dermatitis yang lebih cepat, mungkin disebabkan karena orangnya hiper
sensitif (memberikan reaksi yang berlebihan) terhadap suatu maateri tertentu.
Macam ini dapat muncul dibagian badan yang tidak bersinggungan langsung.
Dengan dermatitis bagian badan yang penting yang bersinggungan setiap hari
dengan bahan/barang akan melukai dan menyebabkan sakit yang sekali itu terjadi
biasanya akan lama dapat disembuhkan, yang akhirnya penderita itu meninggalkan
pekerjaan.
Kebutuhan dasar untuk itu adalah menghindarkan singgungan langsung atau, jika
hal itu tidak mungkin, mengurangi waktu untuk bersinggungan dengan bahan/barang
itu se minimal mungkin. Praktek berikut ini memberikan pencegahan terhadap
bahaya dermatitis itu:
Pemeliharaan Tempat Kerja
Perlunya tempat kerja yang bersih tidak boleh diabaikan.
Pakaian untuk Perlindungan
Kaos tangan, masker, celemek, tutup kepala, dan overall dapat mengurangi
singgungan langsung dan melindungi terhadap macam-macam penyebab luka.
Barrier Cream (Krim pencegah)
Bagi pekerja yang bersinggungan langsung dengan bahan penyebab iritasi utama
dan ada bahaya dermatitis, krim pencegah dapat digunakan.
Kebersihan Pribadi
Cara yang paling efektif dalam melindungi masalah kulit adalah menghilangkan
kotoran saat istirahat dan waktu selesai bekerja secara teratur dengan pembersih
yang efisien tetapi tidak menyebabkan iritasi.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 9/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Noise
Dalam Buku Informasi 10-016-4; soal suara telah diperkenalkan dan bagaimana
suara itu mempengaruhi pekerja sudah diterangkan.
Sekarang kita akan mempelajari cara-cara bagaimana pekerja dapat melindungi diri
terhadap bahaya suara.
Mengendalikan semua sumber suara itu tidak mungkin. Pekerja boleh menggunakan
alat dengan listrik seperti grinda untuk waktu yang lama atau ia boleh bekerja di
ruang yang besar dimana, misalnya, mesin disel yang besar beroperasi. Dalam
situasi ini alat perlindnngan tertentu harus digunakan.
Gambar 4. Alat pelindung jika menggunakan alat yang bersuara itu penting.
Ada dua faktor yang penting dalam perlindungan telinga: jumlah pengurangantingkat
suara dan persentase waktu perlindungan telinga itu dipakai.
Penutup telinga tersedia dalam bentuk penutup plastik atau karet yang dapat
digunakan berulang-ulang atau macam yang sekali pakai yang terbuat dari wax
(sebangsa lilin) atau wax yang ditengah-tengah penutup kapuk. Hanya
menggunakan kapuk saja tidak efektif.
Gambar 5. Contoh-contoh alat pencegahan pribadi.
Ear muff terdiri atas benda keras yang dapat menutup telinga secara sempurna dan
dipakai dikepala dengan landasan yang lunak (Jawa: empuk). Meskipun ear muff itu
lebih berat dan lebih besar dari penutup telinga di atas, ear muff memberikan
perlindungan yang lebih baik.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 10/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Radiasi Ultra-Violet dan Infra-Merah (dalam Mengelas)
Mengelas dengan listrik dan gas, dan memotong dengan las menghasilkan radiasi
infra-merah dan radiasi ultra-violet.
Kerusakan permanent pada lensa mata itu akibat dari melihat pada sumber ultra-
violet yang kuat tanpa pelindung mata.
Sinar ultra-violet dapat juga menghasilkan luka bakar dan tumor (pembengkakan)
pada kulit yang kadang-kadang menyebabkan kemaatan. Khususnya mengelas
dengan gas argon merupakan sumber yang kuat dari radiasi ultra-violet.
Pengaruh yang pokok dari radiasi infra-merah adalah memanaskan lapisan kulit,
sehingga karena tidak terlihat tanda-tanda terbakar, maka tidak mungkin ada
kerusakan. Namun demikian, memandang lebih lama pada radiasi infra-merah dapat
berpengaruh pada permukaan lensa mata sebelah belakang.
Pokok-Pokok Peringatan dalam Mengelas :
Perlindungan Mata
Kacamata khusus untuk mengelas harus dipakai pada pengelasan dengan gas.
Helm khusus atau kedok mata yang dipegang harus digunakan oleh pengelas
dengan lisrik dan para pembantunya. Australian Standards 13367 memerinci syarat-
syarat alat semacam itu. Radiasi pengelasan dengan lisrik harus terlindung untuk
para pekerja lain.
Gambar 6. Contoh-contoh masker las
Perlindungan Kulit
Semua bagian badan yang mungkin terkena radiasi ultra-violet hendaknya dilindungi
dengan pakaian yang tebal. Namun demikian, pengelas harus memakai sarung
tangan atau sarung lengan yang tahan api dan celemek yang tahan api pula.
Pekerjaan pengelasan harus tidak boleh membiarkan percikan api, sisa metal, dan
metal panas jatuh pada pekerja lain.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 11/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 7. Perlindungan mata penting waktu mengelas.
Pakaian Perlindungan
Pakaian Perlindungan harus memenuhi syarat-syarat berikut:
Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap behaya yang mungkin
ada.
Pakaian kerja harus seringan mungkin dan juga ketidak-nyamanannya harus
yang paling minim.
Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima.
Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang
terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin.
Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas
dan suhu. Kain sintetis (nilon, dll.) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi
seharusnya tidak dipakai.
Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait
di celana, masuk di kantong, atau terselip di lipatan-lipatan pakaian.
Gambar 8. Contoh overall katun yang biasa dipakai
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 12/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan
karenanya overall katun adalah yang paling luas digunakan sebagai pakaian
kerja.
Dasi, cincin, dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai
kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat "dimakan"
mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika para pekerja tetap memakainya.
Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas dengan
berhenti menghilangkan bahaya.
Bahaya Luka di Kepala
Benda yang jatuh, mesin yang berputar, dan rambut panjang, bergerak di tempat
yang terbatas yang memungkinkan kita dapat terbentur kepala kita, cipratan bahan
kimia, bunga api, partikel yang beterbangan, dan elemen seperti panas, dingin, dan
matahari, semuanya menjadi alasan mengapa kita memakai pelindung kepala.
Gambar 9. Perlindungan kepala
Macam perlindungan kepala yang diperlukan di tempat kerja, selain di tempat kerja
konstruksi, tergantung pada bahaya yang mungkin ada.
Gambar 10. Memakai pelindung kepala (mis.: hair nets) adalah suatu keharusan jika
bekerja dengan mesin.
Jika rambut panjang pada pria menjadi mode, ada kenaikan dalam angka
kecelakaan seputar mesin yang berputar. Sebuah hair net (penutup rambut seperti
jaring) yang sederhana dan murah harganya akan mengurangi risiko, tetapi banyak
pria yang merasa segan. Namun demikian, hair net adalah vital bagi semua pekerja
dengan rambut yang panjang untuk memakai bentuk apa saja untuk tutup kepala.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 13/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Cedera pada Mata
Alam telah memberikan alat perlindungan alami kepada mata kita. Meskipun alat
perlindungan itu sudah cukup bagi peristiwa alami di sekitar kita, tetapi perlindungan
itu belum cukup untuk menanggulangi bahaya yang terdapat di tempat kerja
(industri) yang modern.
Gambar 11. Mata.
Bahaya di tempat kerja (industri) adalah satu atau lebih dari yang berikut ini:
Partikel yang beterbangan
Impact
Debu
Gas
Bahan Kimia
Radiasi
Macam-macam Perlindungan Mata yang Utama adalah:
Gambar 12. Kacamata khusus
Kacamata
Kacamata khusus
Perisai muka
Kacamata adalah yang paling enak dan umumnya bentuk perlindungan yang dapat
diterima, yaitu bentuk perlindungan dari partikel kecil yang beterbangan dan radiasi
langsung. Kaca-mata itu tersedia dengan kaca atau plastik yang diperkeras.
Kacamata hendaknya tidak digunakan jika ditempat kerja terdapat debu, gas, dan
bahan kimia.
Katamata khusus umumnya lebih murah daripada kacamata biasa dan memberikan
perlindungan lebih baik. Katamata khusus ini tidak seenak kacamata biasa dan ada
kecenderungan terjadi pengembunan pada kacanya.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 14/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Perisai muka umumnya dimaksudkan untuk memberi perlindungan dari dahi sampai
leher. Perisai muka ini dipakai di mana tempat itu ada partikel yang beterbangan
dan bahan kimia yang mungkin menyebabkan celaka pada muka dan juga mata.
Masalah yang paling besar dengan perlindungan mata adalah mengharuskan para
pekerja menggunakan alat perlindungan itu jika memang sudah tersedia.
Pekerja yang secara pribadi tidak berkaitan dengan pekerjaan yang berbahaya
biasanya mengabaikan kemungkinan adanya partikel yang beterbangan dari sumber
lain.
Konsekwensinya, masalah kecil pada mata hampir merupakan kejadian harian dan
luka mata yang serius menciptakan salah satu kecelakaan besar dalam statistik di
Australia.
Luka di Tangan
Kalau kita berhubungan dengan alat atau bahan di tempat kerja, tangan kita harus
dilindungi dari bahaya.
Gambar 13. Kulit yang tidak dilindungai
Jika meremuk (mis.: batu), memotong, suhu tinggi, atau bahan kimia menimbulkan
bahaya, bentuk tertentu penangkalan mekanis yang dipilih.
Seringkali pinggiran yang tajam atau bergerigi ditinggalkan begitu saja pada sisa
material lembaran baja yang dipotong. Jika mengerjakan pekerjaan itu sarung
tangan dari kulit yang harus dipakai.
Gambar 14. Macam-macam sarung tangan pelindung
Tetapi jika benda atau bahan yang dikerjakan dianggap berbahaya, misalnya tajam,
bahan penghalus, bahan yang mudah berkarat, panas, dingin, menimbulkan iritasi,
atau menimbulkan bahaya kimiawi, sarung tangan biasa atau sarung tangan panjang
yang menutupi pergelangan tangan perlu digunakan untuk memberikan perlindngan
pada tangan.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 15/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Rupa sarung tangan tidak terlalu menjadi masalah. Meskipun begitu,
pembuat/pabrik sarung tangan dapat menyediakan bermacam-macam sarung
tangan untuk pekerja industri dan yang penting adalah menyesuaikan bentuk, bahan
dan kualitas dengan bahaya yang dihadapi para pekerja.
Secara umum, sarung tangan tidak disarankan untuk dipakai oleh operator yang
bekerja d engan mesin yang berputar karena sarung tangan itu mungkin akan
"termakan" oleh bagian yang berputar dan menarik tangan si pekerja ke dalam
mesin.
Jika kita memeriksa statistik kecelakaan industri di Australia, untuk pria, kecelakaan
yang umumnya pada tangan dan jari menduduki tempat yang kedua.
Kecelakaan pada Kaki
Gambar 15. Kaki yang tidak dilindungi
Kecelakaan pada kaki dapat digolongan menjadi:
Terpukul/kejatuhan benda atau tergilas benda bergerak.
Teriris/terpotong/tertusuk karena berdiri pada obyek.
Tergelincir pada permukaan yang tidak mantap.
Terbakar karena kakinya berada di dalam atau kena percikan bahan yang panas
atau bahan kimia.
Macam-macm sepatu seperti sepatu boot dari kulit yang diperkuat dengan baja dan
sepatu boot dari karet telah lama digunakan dalam industri.
Sepatu dengan kualitas industri modern dipandang dari bahannya memberikan
pencegahan lebih besar bagi para pekerja daripada sepatu pada umumnya (non-
industri).
Gambar 16. Sepatu-sepatu untuk perlindungan
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 16/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Masalah umum dengan sepatu yang berkualitas industri adalah bahwa para pekerja
telah diberi atau membeli ukuran yang tidak cocok dan dari banyak contoh juga
rupanya/desainnya tidak memenuhi syarat, atau bukan yang dimaksud.
Maka, pabrik-pabrik sepatu sekarang menyediakan cukup banyak pilihan gaya dan
ukuran dengan harga lebih murah daripada sepatu biasa atau boot biasa non-
industri. Dalam hal ini janganlah kemudian seseorang mengatakan bahwa adalah
berbahaya dan tidak ekonomis memakai sepatu apa saja daripada sepatu kualitas
industri yang enak di tempat kerja.
Alat Pernapasan
Gambar 17. Menggambrkan pentingnya menggunakan alat pernafasan
Bahaya debu yang beterbangan dan macam-macam uap dibicarakan dalam Polusi
dan Bekerja dengan Mesin dan di sana dikatakan bahwa tujuan pertama adalah
mengendalikan pencemar udara yang beterbangan itu dari sumbernya.
Pekerjaan seperti mengecat dengan semprotan, menggerinda, dan pembersih mesin
akan menghasilkan pencemar udara yang beterbangan.
Juga, bahan kimia yang digunakan dalam cat, bahan-bahan pembersih dapat
menghasilkan gas yang berbahaya dan semua bentuk pembakaran di dalam mesin
menghasilkan debu dan gas-gas racun.
Bernafas berarti menyediakan oksigen yang diperlukan untuk organ-organ tubuh dan
kulit untuk hidup dan berfungsi. Jika untuk tiga sampai empat menit kita tidak
bernafas (tanpa oksigen) kita mulai menderita kerusakan otak dan akhirnya mati.
Suatu bentuk alat penyaring atau alat pernafasan harus digunakan untuk membatasi
antara atmosfer yang berbahaya (terkontaminasi) dengan mulut dan hidung para
pekerja.
Kita dapat menggunakan:
Respirator, ialah alat yang membuang pencemar udara dari udara di sekelilingnya.
Alat pernafasan, ialah alat yang menyediakan bagi pemakainya persediaan udara
bersih atau oksigen.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 17/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 18. Macam-macam respirator/masker
Respirator dipasangkan dengan menggunakan dudukan yang memberikan
perlindungan terhadap macam-macam bau-bauan, gas, dan uap. Respirator ini
hanya dapat dipakai dalam waktu yang tidak terlalu lama dan harus diganti tepat
pada waktunya.
Alat pernafasan memberikan kepada pengguna bebas dari keadaan atmosfer di
sekelilingnya, sebab oksigen atau udara bersih yang diperlukan didapatkan dari
sumber lain.
Rasa Sakit di Daerah Tulang Belakang dan Leher
Di Australia, baik untuk pria maupun wanita, kecelakaan yang paling umum adalah
rasa sakit di daerah tulang belakang (Jawa: geger) dan leher.
Cedera macam ini disebabkan karena mengangkat atau memindahkan/menggeser
benda yang cukup berat. Namun demikian, terpeleset sementara mengangkat dan
bentuk barang yang diangkat atau di mana barang itu akan ditempatkan dapat juga
merupakan faktor yang penting.
Orang yang bekerja dengan duduk (di meja atau di mesin); tidak terkecuali dari
masalah ini. Waktu yang lama dengan posisi tubuh yang kurang enak adalah
penyebab gangguan pada daerah tulang belakang.
Jawaban yang jelas untuk persoalan di atas adalah menggunakan alat bantu
mekanis bilamana kita harus memindahkan suatu benda dari segala ukuran dan
berat.
Gambar 19. Penggunaan alat ergonomik mengurangi risiko
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 18/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Apabila hal itu tidak mungkin, dengan pertolongan orang lain kita dapat mengurangi
risiko cedera. Apabila memindahkan atau mengangkat tanpa bantuan alat, maka
keenam prinsip berikut ini dapat digunakan:
Pegangan yang benar - memegang dengan seluruh telapak; tangan tidak hanya
aman, tetapi hal itu memungkinkan lengan dapat lurus dan pembagian berat
dapat dibagi untuk seluruh tubuh.
Gambar 20. Menunjukkan pentingnya mengangkat dengan benar
Lengan dekat (Jawa: mepet) dengan badan - dengan menggunakan lengan yang
lurus dan dekat dengan badan kita, memindahkan tekanan kepada kerangka
tubuh yang mempunyai kekuatan membawa lebih besar.
Chin in (Tarik dagu) - dengan sedikit memperpanjang leher dan menarik dagu
berarti mengunci bagian atas tulang belakang dan menolong mencegah cedera.
Belakang yang rata - ini adalah konsep yang paling penting dalam angkat-
mengangkat. Belakang (Jawa: geger) yang rata menghilangkan tekanan pada isi
perut (yang dapat menyebabkan hernia) dan tidak ada tekanan pada lempengan
antar tulang bekangan yang tak seimbang. Lagi pula, otot belakang yang relataif
lemah tidak digunakan untuk ngangkat yang berat.
Gambar 21. Posisi badan yang benar itu penting
Penempatan dan kekuatan kaki - badan harus seimbang dan enak (Jawa: kepenak)
dan otot yang besar dan kuat pada kaki digunakan untuk mengangkat, menarik, atau
mendorong.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 19/19
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Menempatkan jarak kedua kaki selebar badan memberikan dasar yang luas, dan
meletakkan satu kaki ke depan dan ke sisi dari obyek yang diangkat memberikan
dasar yang lebih luas dan keseimbangan ke segala arah.
Paling penting sekarang lutut dapat dilipat untuk menurunkan badan secara vertikal
tetapi tetap belakangnya harus rata, mengangkat berarti meluruskan kembali kaki
yang dilipat tadi.
Gunakan beratnya obyek - semua gerakan harus dilakukan secara balistik. Jang
dimaksud ialah otot yang paling kuat digunakan dalam aktivitas melempar untuk
memulai obyek itu bergerak dan dari sini digunakan momen obyeknya untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Pemeliharaan
Peralatan pelindung penting selalu dipelihara sedemikian hingga alat-alat ini tetap
memenuhi syarat yang sesuai dengan waktu dibuatnya.
Pekerja harus membiasakan mengecek, membersihkan, atau mengganti peralatan
pelindung sebagai suatu pekerjaan rutin.
Contoh yang baik yang dapat dikemukakan di sini adalah peterjun payung, pilot, dan
pemanjat tebing, yaitu dalam hal prosedur pengecekan alat-alat. Mereka akan
menolak barang yang dapat mencelakakan mereka jika dipakai.
Prosedur Evakuasi
Dalam keadaan tertentu (kebakaran, bau racun, atau bahaya yang mengancam
hidup) prosedur penyelamatan perorangan yang terbaik adalah mengosongkan/
meninggalkan tempat kerja.Tanyakan kepada Trainer anda atau pengawas anda
untuk memberitahukan prosedur mengosongkan/meninggalkan tempat kerja anda
sekarang, dan ingat tanyakan hal ini jika anda pindah kerja ke tempat yang baru.
Hal ini dapat menolong hidup anda.
Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01
Buku Informasi 20/19

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Eko Supriyadi
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)Eko Supriyadi
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)Eko Supriyadi
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
 

Was ist angesagt? (19)

Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (2)
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-4-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-18-i (1)
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (2)
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-6-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 

Ähnlich wie Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (1)

Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)Eko Supriyadi
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 

Ähnlich wie Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (1) (18)

Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-2-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-1-i (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-6-i (3)
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-1-pelatihan cbt otomotif (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-15-p (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-3-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 016-3-i (3)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 

Mehr von Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

Mehr von Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

Pelatihan cbt otomotif 10 016-5-i (1)

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL KESELAMATAN INDIVIDU DI TEMPAT KERJA OTO.KR01.016.01 MODUL 5 DARI 6 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Bagian - 2 6 Prosedur Keselamatan Individu di Tempat Kerja 6 • Keamanan Perorangan 6 • Alat Pengaman Perorangan 6 • Hal-hal yang Memerlukan Pengamanan 7 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01 Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 2/19
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia . Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.016.01. Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 3/19
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 4/19
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 5/19
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Hasil Pelatihan Tanpa bantuan siapapun, anda harus dapat mendaftar syarat-syarat bagi keamanan perorangan di lingkungan kerja dengan mesin. • Jelaskan unsur-unsur yang mungkin menyebabkan celaka (injury) pada diri sendiri atau orang lain dan membuat garis besar prosedur pencegahan yang tepat yang akan diterapkan. Pengenalan Jika telah ditemukan bahaya dan macam-macam metode pengendalian atau metode penghilangan tidak dapat mengatasi masalahnya, maka Alat Pengaman Perorangan, APP (Personal Protective Equipment, PPE), dapat digunakan. APP dapat juga digunakan sebagai pengukuran sementara untuk tujuan pemeli- haraan atau perawatan, digunakan dalam keadaan darurut, atau waktu membersihkan atau perbaikan. Prasyarat Tidak ada prasyarat Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 6/19
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Bagian - 2 Prosedur Keselamatan Individu di Tempat Kerja Keamanan Perorangan Di bagian sebelumnya kita telah mempelajari bahwa pertanggungjawaban secara hukum terhadap kesehatan dan keselamatan kerja terletak pada majikan dan bahwa pekerja diharuskan menaati aturan dan prosedur yang ditetapkan di tempat kerja. Namun demikian, terserah pada pribadi pekerja dalam mengurus keselamatan dirinya. Alat Pengaman Perorangan Penggunaan alat pengaman perorangan harus dipandang sebagai "garis akhir per- tahanan". Penggunaan alat pengaman hendaknya tidak dilihat sebagai sesuatu yang diperlukan untuk menghilangkan atau mengendalikan bahaya Kecuali itu, Alat Pengaman Perorangan haruslah: Dibuat dan cocok bagi perorangannya, Dibersihkan secara menyeluruh dan teratur, Dipelihara dengan baik (filter diganti, dsb.), Diserahkan dengan latihan lebih dahulu bagi pekerja. Dalam situasi tertentu kebutuhan untuk menggunakan alat pengaman memang sudah jelas, misalnya penggunaan perlindungan mata ketika mengelas. Seorang pekerja tidak perlu dipaksa menggunakan pelindung mata atau kacamata khusus waktu mengelas, tetapi jika sakit atau luka akibat kerja itu tidak begitu serius, sementara pekerja tidak dapat dipaksa menggunakan alat pengaman. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 7/19
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Gambar 1. Penggunaan Alat Pengaman Perorangan Sekali bentuk pengamanan perorangan yang khusus dipandang penting untuk tugas tertentu, ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja menganjurkan pemakaian pengaman dijadikan syarat bagi penerima kerja. Australian Standards mengacu pada APP (PPE) dan harus diperiksa bila memilih alat pengaman. APP (PPE) harus cocok untuk bahaya yang dihadapi secara efektif. Menggunakan alat pengaman yang tidak tepat akan berbahaya dan dapat meng- akibatkan kerusakan permanen sebagian tubuh (cacat permanen) atau kematian. Hal-hal yang Memerlukan Pengamanan Masalah-masalah yang dapat berakibat dari mengabaikan pengamanan adalah: penyakit kulit (dermatitis), radiasi ultra-violet (UV) dan infra-merah (IM), contoh: mengelas, rasa sakit di kepala, rasa sakit di mata, rasa sakit di tangan, rasa sakit di kaki, keluhan pada alat pernafasan, rasa sakit di daerah tulang belakang dan leher. Gambar 2. Contoh APP yang tidak digunakan Penyakit Kulit (Dermatitis) Kulit adalah satu-satunya organ tubuh yang terbesar dan bagian yang hidup. Kulit melindungi kita dari penyebab penyakit dari luar dan bakteri; kulit mengatur suhu tubuh kita; kulit membantu membuang bagian tubuh perlu dibuang; kulit bernafas dan memainkan bagian penting dalam mengubah lemak dan protein. Kulit juga dihadapkan pada bahaya yang ada di tempat kerja dalam industri modern. Sebab-sebab dari masalah kulit dalam pekerjaan biasanya adalah berikut: Kerusakan secara mekanis karena luka, gesekan atau tekanan. Tumbuh-tumbuhan dan organisme alami. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 8/19
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Panas, dingin dan sinar matahari yang terlalu banyak. Bahan-bahan kimia: alkali seperti kostik soda, lime,soda, potash dan asam-semen seperti sulfurik, hidroklorik atau hidrofluorik, karbolik, asetik, dan oksalik. Produk-produk minyak dan petrolium. Macam-macam metal, khususnya yang non-besi; bahan pembersih warna atau pembersih kotoran; dan metal pengeras. Gambar 3. Ada masalah dermatitis jika tangan telanjang Macam utama dermatitis yang terdapat dalam industri adalah dermatitis singgungan kulit langsung; inflammation (kulit yang kemerahan dan membengkak) terjadi sebagai akibat langsung dari singgungan dengan penyebab iritasi atau luka yang langsung menyebabkan bagian tubuh yang bersinggungan itu. Macam dermatitis yang lain memerlukan bertahun-tahun untuk bisa terjadi; jika terjadi dermatitis yang lebih cepat, mungkin disebabkan karena orangnya hiper sensitif (memberikan reaksi yang berlebihan) terhadap suatu maateri tertentu. Macam ini dapat muncul dibagian badan yang tidak bersinggungan langsung. Dengan dermatitis bagian badan yang penting yang bersinggungan setiap hari dengan bahan/barang akan melukai dan menyebabkan sakit yang sekali itu terjadi biasanya akan lama dapat disembuhkan, yang akhirnya penderita itu meninggalkan pekerjaan. Kebutuhan dasar untuk itu adalah menghindarkan singgungan langsung atau, jika hal itu tidak mungkin, mengurangi waktu untuk bersinggungan dengan bahan/barang itu se minimal mungkin. Praktek berikut ini memberikan pencegahan terhadap bahaya dermatitis itu: Pemeliharaan Tempat Kerja Perlunya tempat kerja yang bersih tidak boleh diabaikan. Pakaian untuk Perlindungan Kaos tangan, masker, celemek, tutup kepala, dan overall dapat mengurangi singgungan langsung dan melindungi terhadap macam-macam penyebab luka. Barrier Cream (Krim pencegah) Bagi pekerja yang bersinggungan langsung dengan bahan penyebab iritasi utama dan ada bahaya dermatitis, krim pencegah dapat digunakan. Kebersihan Pribadi Cara yang paling efektif dalam melindungi masalah kulit adalah menghilangkan kotoran saat istirahat dan waktu selesai bekerja secara teratur dengan pembersih yang efisien tetapi tidak menyebabkan iritasi. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 9/19
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Noise Dalam Buku Informasi 10-016-4; soal suara telah diperkenalkan dan bagaimana suara itu mempengaruhi pekerja sudah diterangkan. Sekarang kita akan mempelajari cara-cara bagaimana pekerja dapat melindungi diri terhadap bahaya suara. Mengendalikan semua sumber suara itu tidak mungkin. Pekerja boleh menggunakan alat dengan listrik seperti grinda untuk waktu yang lama atau ia boleh bekerja di ruang yang besar dimana, misalnya, mesin disel yang besar beroperasi. Dalam situasi ini alat perlindnngan tertentu harus digunakan. Gambar 4. Alat pelindung jika menggunakan alat yang bersuara itu penting. Ada dua faktor yang penting dalam perlindungan telinga: jumlah pengurangantingkat suara dan persentase waktu perlindungan telinga itu dipakai. Penutup telinga tersedia dalam bentuk penutup plastik atau karet yang dapat digunakan berulang-ulang atau macam yang sekali pakai yang terbuat dari wax (sebangsa lilin) atau wax yang ditengah-tengah penutup kapuk. Hanya menggunakan kapuk saja tidak efektif. Gambar 5. Contoh-contoh alat pencegahan pribadi. Ear muff terdiri atas benda keras yang dapat menutup telinga secara sempurna dan dipakai dikepala dengan landasan yang lunak (Jawa: empuk). Meskipun ear muff itu lebih berat dan lebih besar dari penutup telinga di atas, ear muff memberikan perlindungan yang lebih baik. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 10/19
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Radiasi Ultra-Violet dan Infra-Merah (dalam Mengelas) Mengelas dengan listrik dan gas, dan memotong dengan las menghasilkan radiasi infra-merah dan radiasi ultra-violet. Kerusakan permanent pada lensa mata itu akibat dari melihat pada sumber ultra- violet yang kuat tanpa pelindung mata. Sinar ultra-violet dapat juga menghasilkan luka bakar dan tumor (pembengkakan) pada kulit yang kadang-kadang menyebabkan kemaatan. Khususnya mengelas dengan gas argon merupakan sumber yang kuat dari radiasi ultra-violet. Pengaruh yang pokok dari radiasi infra-merah adalah memanaskan lapisan kulit, sehingga karena tidak terlihat tanda-tanda terbakar, maka tidak mungkin ada kerusakan. Namun demikian, memandang lebih lama pada radiasi infra-merah dapat berpengaruh pada permukaan lensa mata sebelah belakang. Pokok-Pokok Peringatan dalam Mengelas : Perlindungan Mata Kacamata khusus untuk mengelas harus dipakai pada pengelasan dengan gas. Helm khusus atau kedok mata yang dipegang harus digunakan oleh pengelas dengan lisrik dan para pembantunya. Australian Standards 13367 memerinci syarat- syarat alat semacam itu. Radiasi pengelasan dengan lisrik harus terlindung untuk para pekerja lain. Gambar 6. Contoh-contoh masker las Perlindungan Kulit Semua bagian badan yang mungkin terkena radiasi ultra-violet hendaknya dilindungi dengan pakaian yang tebal. Namun demikian, pengelas harus memakai sarung tangan atau sarung lengan yang tahan api dan celemek yang tahan api pula. Pekerjaan pengelasan harus tidak boleh membiarkan percikan api, sisa metal, dan metal panas jatuh pada pekerja lain. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 11/19
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Gambar 7. Perlindungan mata penting waktu mengelas. Pakaian Perlindungan Pakaian Perlindungan harus memenuhi syarat-syarat berikut: Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap behaya yang mungkin ada. Pakaian kerja harus seringan mungkin dan juga ketidak-nyamanannya harus yang paling minim. Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat diterima. Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain, misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada kain yang lepas yang sangat mungkin termakan mesin. Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang cukup untuk panas dan suhu. Kain sintetis (nilon, dll.) yang dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai. Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikel-partikel panas terkait di celana, masuk di kantong, atau terselip di lipatan-lipatan pakaian. Gambar 8. Contoh overall katun yang biasa dipakai Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 12/19
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan di atas dan karenanya overall katun adalah yang paling luas digunakan sebagai pakaian kerja. Dasi, cincin, dan jam tangan merupakan barang-barang yang mempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena mereka itu dapat "dimakan" mesin, dan akan menyebabkan kecelakaan jika para pekerja tetap memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas dengan berhenti menghilangkan bahaya. Bahaya Luka di Kepala Benda yang jatuh, mesin yang berputar, dan rambut panjang, bergerak di tempat yang terbatas yang memungkinkan kita dapat terbentur kepala kita, cipratan bahan kimia, bunga api, partikel yang beterbangan, dan elemen seperti panas, dingin, dan matahari, semuanya menjadi alasan mengapa kita memakai pelindung kepala. Gambar 9. Perlindungan kepala Macam perlindungan kepala yang diperlukan di tempat kerja, selain di tempat kerja konstruksi, tergantung pada bahaya yang mungkin ada. Gambar 10. Memakai pelindung kepala (mis.: hair nets) adalah suatu keharusan jika bekerja dengan mesin. Jika rambut panjang pada pria menjadi mode, ada kenaikan dalam angka kecelakaan seputar mesin yang berputar. Sebuah hair net (penutup rambut seperti jaring) yang sederhana dan murah harganya akan mengurangi risiko, tetapi banyak pria yang merasa segan. Namun demikian, hair net adalah vital bagi semua pekerja dengan rambut yang panjang untuk memakai bentuk apa saja untuk tutup kepala. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 13/19
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Cedera pada Mata Alam telah memberikan alat perlindungan alami kepada mata kita. Meskipun alat perlindungan itu sudah cukup bagi peristiwa alami di sekitar kita, tetapi perlindungan itu belum cukup untuk menanggulangi bahaya yang terdapat di tempat kerja (industri) yang modern. Gambar 11. Mata. Bahaya di tempat kerja (industri) adalah satu atau lebih dari yang berikut ini: Partikel yang beterbangan Impact Debu Gas Bahan Kimia Radiasi Macam-macam Perlindungan Mata yang Utama adalah: Gambar 12. Kacamata khusus Kacamata Kacamata khusus Perisai muka Kacamata adalah yang paling enak dan umumnya bentuk perlindungan yang dapat diterima, yaitu bentuk perlindungan dari partikel kecil yang beterbangan dan radiasi langsung. Kaca-mata itu tersedia dengan kaca atau plastik yang diperkeras. Kacamata hendaknya tidak digunakan jika ditempat kerja terdapat debu, gas, dan bahan kimia. Katamata khusus umumnya lebih murah daripada kacamata biasa dan memberikan perlindungan lebih baik. Katamata khusus ini tidak seenak kacamata biasa dan ada kecenderungan terjadi pengembunan pada kacanya. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 14/19
  • 15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Perisai muka umumnya dimaksudkan untuk memberi perlindungan dari dahi sampai leher. Perisai muka ini dipakai di mana tempat itu ada partikel yang beterbangan dan bahan kimia yang mungkin menyebabkan celaka pada muka dan juga mata. Masalah yang paling besar dengan perlindungan mata adalah mengharuskan para pekerja menggunakan alat perlindungan itu jika memang sudah tersedia. Pekerja yang secara pribadi tidak berkaitan dengan pekerjaan yang berbahaya biasanya mengabaikan kemungkinan adanya partikel yang beterbangan dari sumber lain. Konsekwensinya, masalah kecil pada mata hampir merupakan kejadian harian dan luka mata yang serius menciptakan salah satu kecelakaan besar dalam statistik di Australia. Luka di Tangan Kalau kita berhubungan dengan alat atau bahan di tempat kerja, tangan kita harus dilindungi dari bahaya. Gambar 13. Kulit yang tidak dilindungai Jika meremuk (mis.: batu), memotong, suhu tinggi, atau bahan kimia menimbulkan bahaya, bentuk tertentu penangkalan mekanis yang dipilih. Seringkali pinggiran yang tajam atau bergerigi ditinggalkan begitu saja pada sisa material lembaran baja yang dipotong. Jika mengerjakan pekerjaan itu sarung tangan dari kulit yang harus dipakai. Gambar 14. Macam-macam sarung tangan pelindung Tetapi jika benda atau bahan yang dikerjakan dianggap berbahaya, misalnya tajam, bahan penghalus, bahan yang mudah berkarat, panas, dingin, menimbulkan iritasi, atau menimbulkan bahaya kimiawi, sarung tangan biasa atau sarung tangan panjang yang menutupi pergelangan tangan perlu digunakan untuk memberikan perlindngan pada tangan. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 15/19
  • 16. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Rupa sarung tangan tidak terlalu menjadi masalah. Meskipun begitu, pembuat/pabrik sarung tangan dapat menyediakan bermacam-macam sarung tangan untuk pekerja industri dan yang penting adalah menyesuaikan bentuk, bahan dan kualitas dengan bahaya yang dihadapi para pekerja. Secara umum, sarung tangan tidak disarankan untuk dipakai oleh operator yang bekerja d engan mesin yang berputar karena sarung tangan itu mungkin akan "termakan" oleh bagian yang berputar dan menarik tangan si pekerja ke dalam mesin. Jika kita memeriksa statistik kecelakaan industri di Australia, untuk pria, kecelakaan yang umumnya pada tangan dan jari menduduki tempat yang kedua. Kecelakaan pada Kaki Gambar 15. Kaki yang tidak dilindungi Kecelakaan pada kaki dapat digolongan menjadi: Terpukul/kejatuhan benda atau tergilas benda bergerak. Teriris/terpotong/tertusuk karena berdiri pada obyek. Tergelincir pada permukaan yang tidak mantap. Terbakar karena kakinya berada di dalam atau kena percikan bahan yang panas atau bahan kimia. Macam-macm sepatu seperti sepatu boot dari kulit yang diperkuat dengan baja dan sepatu boot dari karet telah lama digunakan dalam industri. Sepatu dengan kualitas industri modern dipandang dari bahannya memberikan pencegahan lebih besar bagi para pekerja daripada sepatu pada umumnya (non- industri). Gambar 16. Sepatu-sepatu untuk perlindungan Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 16/19
  • 17. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Masalah umum dengan sepatu yang berkualitas industri adalah bahwa para pekerja telah diberi atau membeli ukuran yang tidak cocok dan dari banyak contoh juga rupanya/desainnya tidak memenuhi syarat, atau bukan yang dimaksud. Maka, pabrik-pabrik sepatu sekarang menyediakan cukup banyak pilihan gaya dan ukuran dengan harga lebih murah daripada sepatu biasa atau boot biasa non- industri. Dalam hal ini janganlah kemudian seseorang mengatakan bahwa adalah berbahaya dan tidak ekonomis memakai sepatu apa saja daripada sepatu kualitas industri yang enak di tempat kerja. Alat Pernapasan Gambar 17. Menggambrkan pentingnya menggunakan alat pernafasan Bahaya debu yang beterbangan dan macam-macam uap dibicarakan dalam Polusi dan Bekerja dengan Mesin dan di sana dikatakan bahwa tujuan pertama adalah mengendalikan pencemar udara yang beterbangan itu dari sumbernya. Pekerjaan seperti mengecat dengan semprotan, menggerinda, dan pembersih mesin akan menghasilkan pencemar udara yang beterbangan. Juga, bahan kimia yang digunakan dalam cat, bahan-bahan pembersih dapat menghasilkan gas yang berbahaya dan semua bentuk pembakaran di dalam mesin menghasilkan debu dan gas-gas racun. Bernafas berarti menyediakan oksigen yang diperlukan untuk organ-organ tubuh dan kulit untuk hidup dan berfungsi. Jika untuk tiga sampai empat menit kita tidak bernafas (tanpa oksigen) kita mulai menderita kerusakan otak dan akhirnya mati. Suatu bentuk alat penyaring atau alat pernafasan harus digunakan untuk membatasi antara atmosfer yang berbahaya (terkontaminasi) dengan mulut dan hidung para pekerja. Kita dapat menggunakan: Respirator, ialah alat yang membuang pencemar udara dari udara di sekelilingnya. Alat pernafasan, ialah alat yang menyediakan bagi pemakainya persediaan udara bersih atau oksigen. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 17/19
  • 18. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Gambar 18. Macam-macam respirator/masker Respirator dipasangkan dengan menggunakan dudukan yang memberikan perlindungan terhadap macam-macam bau-bauan, gas, dan uap. Respirator ini hanya dapat dipakai dalam waktu yang tidak terlalu lama dan harus diganti tepat pada waktunya. Alat pernafasan memberikan kepada pengguna bebas dari keadaan atmosfer di sekelilingnya, sebab oksigen atau udara bersih yang diperlukan didapatkan dari sumber lain. Rasa Sakit di Daerah Tulang Belakang dan Leher Di Australia, baik untuk pria maupun wanita, kecelakaan yang paling umum adalah rasa sakit di daerah tulang belakang (Jawa: geger) dan leher. Cedera macam ini disebabkan karena mengangkat atau memindahkan/menggeser benda yang cukup berat. Namun demikian, terpeleset sementara mengangkat dan bentuk barang yang diangkat atau di mana barang itu akan ditempatkan dapat juga merupakan faktor yang penting. Orang yang bekerja dengan duduk (di meja atau di mesin); tidak terkecuali dari masalah ini. Waktu yang lama dengan posisi tubuh yang kurang enak adalah penyebab gangguan pada daerah tulang belakang. Jawaban yang jelas untuk persoalan di atas adalah menggunakan alat bantu mekanis bilamana kita harus memindahkan suatu benda dari segala ukuran dan berat. Gambar 19. Penggunaan alat ergonomik mengurangi risiko Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 18/19
  • 19. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Apabila hal itu tidak mungkin, dengan pertolongan orang lain kita dapat mengurangi risiko cedera. Apabila memindahkan atau mengangkat tanpa bantuan alat, maka keenam prinsip berikut ini dapat digunakan: Pegangan yang benar - memegang dengan seluruh telapak; tangan tidak hanya aman, tetapi hal itu memungkinkan lengan dapat lurus dan pembagian berat dapat dibagi untuk seluruh tubuh. Gambar 20. Menunjukkan pentingnya mengangkat dengan benar Lengan dekat (Jawa: mepet) dengan badan - dengan menggunakan lengan yang lurus dan dekat dengan badan kita, memindahkan tekanan kepada kerangka tubuh yang mempunyai kekuatan membawa lebih besar. Chin in (Tarik dagu) - dengan sedikit memperpanjang leher dan menarik dagu berarti mengunci bagian atas tulang belakang dan menolong mencegah cedera. Belakang yang rata - ini adalah konsep yang paling penting dalam angkat- mengangkat. Belakang (Jawa: geger) yang rata menghilangkan tekanan pada isi perut (yang dapat menyebabkan hernia) dan tidak ada tekanan pada lempengan antar tulang bekangan yang tak seimbang. Lagi pula, otot belakang yang relataif lemah tidak digunakan untuk ngangkat yang berat. Gambar 21. Posisi badan yang benar itu penting Penempatan dan kekuatan kaki - badan harus seimbang dan enak (Jawa: kepenak) dan otot yang besar dan kuat pada kaki digunakan untuk mengangkat, menarik, atau mendorong. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 19/19
  • 20. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General Menempatkan jarak kedua kaki selebar badan memberikan dasar yang luas, dan meletakkan satu kaki ke depan dan ke sisi dari obyek yang diangkat memberikan dasar yang lebih luas dan keseimbangan ke segala arah. Paling penting sekarang lutut dapat dilipat untuk menurunkan badan secara vertikal tetapi tetap belakangnya harus rata, mengangkat berarti meluruskan kembali kaki yang dilipat tadi. Gunakan beratnya obyek - semua gerakan harus dilakukan secara balistik. Jang dimaksud ialah otot yang paling kuat digunakan dalam aktivitas melempar untuk memulai obyek itu bergerak dan dari sini digunakan momen obyeknya untuk menyelesaikan pekerjaan. Pemeliharaan Peralatan pelindung penting selalu dipelihara sedemikian hingga alat-alat ini tetap memenuhi syarat yang sesuai dengan waktu dibuatnya. Pekerja harus membiasakan mengecek, membersihkan, atau mengganti peralatan pelindung sebagai suatu pekerjaan rutin. Contoh yang baik yang dapat dikemukakan di sini adalah peterjun payung, pilot, dan pemanjat tebing, yaitu dalam hal prosedur pengecekan alat-alat. Mereka akan menolak barang yang dapat mencelakakan mereka jika dipakai. Prosedur Evakuasi Dalam keadaan tertentu (kebakaran, bau racun, atau bahaya yang mengancam hidup) prosedur penyelamatan perorangan yang terbaik adalah mengosongkan/ meninggalkan tempat kerja.Tanyakan kepada Trainer anda atau pengawas anda untuk memberitahukan prosedur mengosongkan/meninggalkan tempat kerja anda sekarang, dan ingat tanyakan hal ini jika anda pindah kerja ke tempat yang baru. Hal ini dapat menolong hidup anda. Keselamatan Individu di Tempat Kerja OTO.KR01.016.01 Buku Informasi 20/19