1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
ELECTRICAL
SELONGSONG WIRING
OTO.KR05.002.01
MODUL 8 DARI 8
BUKU
INFORMASI
2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Prosedur Selongsong Wiring 7
• Selongsong Wiring 7
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 2/10
3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)adalah pernyataan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diakui secara nasional yang diperlukan
untuk penanganan perbaikan disektor otomotif.
Modul Pelatihan ini terutama digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) OTO.KR05.002.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 3/10
4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek
kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 4/10
5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 5/10
6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 6/10
7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan materi yang disajikan pada pelatihan ini, peserta tanpa
bantuan, harus dapat membetulkan atau memperbaiki selongsong pengawatan
otomotif dari sebuah diagram sirkuit :
• Menafsirkan dengan tepat simbol-simbol dan diagram sirkuit
• Memilih jenis dan ukuran kabel yang cocok untuk aplikasi sirkuit
• Menentukan ujung dan menyambung dengan benar kabel-kabel otomotif
menggunakan kedua cara solder dan kelem.
• Memilih bahan isolasi yang cocok untuk selongsong dan sambungan-sambungan
Pengenalan
Adalah sangat penting menguasai pengetahuan dan pemahaman yang mantap
dalam menafsirkan simbol-simbol dan diagram sirkuit.
Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, peserta harus sudah menyelesaikan modul-modul
berikut ini:
• OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 7/10
8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Keselamatan Kerja
Umum
OTO.KR01.016.01 Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1986, dan buletin-
buletin data bahan keselamatan kerja. Lembar-lembar ini diperoleh silahkan baca
dan patuhilah rekomendasi-rekomendasi mereka sebelum menggunakan bahan
apapun untuk modul ini.
Pribadi
Ikutilah peringatan-peringatan keselamatan kerja sebagaimana digariskan dalam
OTO.KR01.016.01 Ringkasannya sebagai berikut :
Automotive Industri Ocupational Health and Safety
Pencegahan kecelakaan
Peralatan pemadam kebakaran
Identifikasi alat-alat tangan dan alat-alat bertenaga (listrik)
1. Keselamatan kerja Khusus
Semua peringatan keselamatan kerja dan prosedur sebagaimana tercantum di
kendaraan dan petunjuk-petunjuk peralatanmanufaktur bengkel harus dipatuhi
selama unjuk kerja dari setiap kegiatan praktek atau mengerjakan suatu
kendaraan motor.
Khususnya :
Peserta pelatihan harus disadarkan akan Undang-Undang Pemerintah
berhubungan dengan sistem voltage maksimum yang diijinkan untuk bekerja.
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 8/10
9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 2
Prosedur Selongsong Wiring
Selongsong Wiring
Definisi-definisi
1. Usaha : Usaha terjadi bila tenaga (energi) dirubah dari bentuk yang satu ke
bentuk lain misalnya dari bahan bakar menjadi panas.
Satuan = joule Simbol = J
2. Daya : Daya adalah nilai dari kerja yang dilakukan
Satuan = watt Simbol = W
Dalam istilah kelistrikan, satu watt adalah daya yang diperlukan untuk
melakukan usaha 1 joule dalam satu detik.
Persamaan Daya : 1 watt = 1 volt x 1 Amper
Dinyatakan dalam besaran : P = V x I
Bentuk-bentuk lain dari persamaan daya :
P = V 2
P = I R 2
R
3. Energi : Ini adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi mempunyai
satuan sama seperti usaha yaitu joule.
Energi yang diperlukan sama dengan hasil kali dari daya dan waktu yang
digunakan.
Energi = Daya x Waktu
1 J = 1 W x 1 s
4. Daya dari satuan kelistrikan otomotif
1. Generator dan Alternator
Keluaran daya dispesifikasikan sebagai, voltase dan arus atau langsung
sebagai watt.
Misalnya Bosch LJ GG/240/12/.
unit 240 watt 12 volt maka :
Keluaran arus = 240/12 = 20 amper
2. Motor Starter
Masukan daya adalah daya mesin/dalam watt atau daya kuda (HP).
Misalnya EED 0.8/12/..08 HP
Catatan : 1HP = 746 W
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 9/10
10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
3. Bolam atau satuan cahaya
Misalnya 12v.36/36W
12v. 60/75 w
Aliran Aus
Hitunglah aliran arus total dari lampu kemudi
Mencari aliran arus
Langkah-langkah :
1. Carilah watt total
75W x 2 = 150W
2. Carilah arusnya
I
V
P
=
V
W
12
150
=
= 12.5A aliran arus dari 2 lampu kemudi
Menyoldir
Besi Soldir
Ukuran untuk kerja yang cocok, ditentukan oleh ukuran dari penghantar dan ujung-
ujung yang disoldir.
Besi soldir listrik untuk kerja kelistrikan otomotif berapa keluaran bervariasi dari 60W
hingga 150W dengan ukuran mata ujung berdiameter 6 mm sampai 25 mm.
Mata ujung soldir harus bersih dan disepuh timah sebelum digunakan. Mata ujung
soldir sering perlu dibentuk kembali (gunakan kikir yang sesuai) menyerupai bentuk
pahat permukaan rata kemudian disepuh timah.
Mata ujung harus sering disikat/digosok dengan kain yang lembab/spon.
Soldir
Untuk kerja kelistrikan soldir 60/40 yang digunakan yaitu 6-% timbel, 40% timah.
Umumnya kawat soldir berpasta yang digunakan biasanya berukuran 0.8mm–
1.6mm.
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 10/10
11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pasta
Untuk kerja kelistrikan pasta harus tidak berkarat mempunyai mempunyai titik leleh
lebih rendah dari soldir yang digunakan, misalnya kawat sodir berpasta – pasta
digabung dengan soldir, yaitu tengahnya pasta yang dibungkus selongsong soldir.
Pasta coralline – biasanya digunakan bila menyoldir “kawat lilitan” misalnya pada
komutator.
Cara Menyoldir
Bidang yang disoldir harus bersih dan bebas dari kotoran/bahan asing.
Beberapa bahan mungkin biasa disepuh timah sebelum penyoldiran. Siapkan besi
soldir yang dipakai kerja dan panaskan secukupnya. Adalah penting untuk
menggunakan panas yang benar. Sambungan soldir yang benar itu halus, cerah,
bercahaya dalam penampilan. Soldir itu membentuk sedikit cembung pada tepi-tepi
dimana permukaan-permukaan uang disambung bertemu.
Pengekeleman
Alat kelem yang benar untuk meyesuaikan ujung kelem.
Ujung kelem yang benar untuk menyesuaikan ukuran pengukur kawat.
Ujung kelem isolasi merah kawat 3 mm
Ujung kelem isolasi biru kawsat 4 mm
Ujung kelem isolasi kuning kawat 5 mm dan 6 mm
Proses kelem menghasilkan hubungan kelistrikan yang sama dengan yang diperoleh
dari proses soldir, memberikan hal tersebut diatas diikuti.
Prosedur Kelem/Langkah-langkah kelem :
1. Pemotongan kawat :
Letakkan (kawat timah) dalam “pemotong kawat”
Posisi, dekat tangkai
2. Pengelupasan kawat
Posisikan kawat pada celah yang cocok.
Tutuplah tangkai dan tariklah untuk mengelupaskan isolasinya.
Sebuah pengukur menunjukkan panjang pengelupasan yang tepat untuk setiap
ukuran ujungnya.
3. Pengekeleman pada penghantar.
Masukkan ujung kawat yang telah terkelupas sepanjang hingga batas isolasinya.
Penghantar akan menonjol keluar kira-kira 1 mm dari depan.
Ujung kelem dalam posisi jepit yang yang ditandai dengan cara warna yang
sesuai dengan selubung isolasi.
Tutuplah tangkai sepenuhnya.
4. Isolasi kelem
Gunakan posisi jepit yang bertanda INS untuk semua ujung-ujungnya dan
penyambung-penyambung.
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 11/10
12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bahan Isolasi – Yang Cocok untuk selongsong Pengawatan
Sifat-sifat Isolasi yang baik
1. Kelistrikan - menahan beban listrik-tegangan, sengatan, efek panas dari arus.
2. Mekanik - suara mekanik cukup kuat menahan putus.
3. Kimiawi - (misalnya zat asam) tidak akan membuatnya rusak ataupun akan
bereaksi secara kimia dengan setiap bahan yang mungkin bersingggungan.
4. Panas - (thermal) - panas normal berdasar pengalaman jangan sampai
mengakibatkan kerusakan.
5. Non higroskopik - tidak menyerap udara lembab yang mengakibatkan adanya
gangguan.
Jenis-jenis Bahan
Pita PVC : (polivinil klorida)
(a) tidak lengket – pita selongsong umum
(b) lengket pada satu sisi – pita selongsong umum dapat diperoleh dalam
gulungan – panjang 5 m, 10 m, 20 m, lebar 19 mm, tebal 0.2 m.
(c) tahan bakar – pita selongsong umum lebar 19 mm, tebal 0.145 mm.
Bungkus kabel spiral (plastik, polietilin)
contoh ukuran : 6 mm I.d - membungkus antara 6.8 mm
12 mm I.d - membungkus antara 12 – 35 mm
Pipa gelombang (plastik polietilin atau polipropilin)
diperoleh “terbelah” – memudahkan pemasangan selongsong kawat atau tak
terbelah ukuran 7 mm I.d. sampai 27 27 mm I.d. Bisa diperoleh dalam bahan
yang tahan bakar.
Pipa susut panas (poliolefin perbandingan cukup 3 : 1)
tahan bakar
ketahanan mekanik dan listrik yang tinggi
tak berpengaruh oleh bahan cair dan bahan pelarut biasa
Pipa PVC (pipa spageti)
bermacam-macam warna, penyesuaian panas yang rendah
beraneka ukuran/diameter lubang (I.d. mm)
Selongsong Wiring OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 12/10