SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
ENGINE
PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN
OTO.KR02.011.01
MODUL 1 DARI 1
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi lerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Prosedur Perbaikan dan Penggantian Komponen Sistem Pendingin 7
• Thermostat 7
• Prosedur standar dalam melepas dan memasang kembali
thermostat
8
• Sumbat Welsh (Welsh Plug) 9
• Sumbat Welsh Tipe Piringan 9
• Sumbat Welsh Tipe Gelas 11
• Pipa Saluran Radiator dan Cairan Pendingin 12
• Pompa Air 13
• Pengamanan dalam Penggantian Pompa Air 14
SKKNI OTO.KR02.011.01
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 2/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada SKKNI. SKKNI adalah pernyataan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan
untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap SKKNI
OTO.KR02.011.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 3/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek
kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan
peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 4/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen-elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap
elemen.
Rentang Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Petunjuk Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 5/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 6/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Hasil Pelatihan
Setelah menyelesaikan Hasil Pelatihan ini anda akan dapat melaksanakan secara
mandiri :
• Menyebutkan dan mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan demi
keamanan dalam memperbaiki sistem pendingin untuk mencegah kecelakaan
pada manusia maupun kerusakan pada komponen atau kendaraan.
• Mengganti komponen-komponen sistem pendingin sesuai dengan prosedur pada
manual bengkel.
• Memeriksa apakah thermostat bekerja dengan baik sesuai dengan manual
bengkel.
Pengenalan
Di dalam modul ini tercakup prosedur-prosedur penting dalam memperbaiki dan
mengganti komponen-komponen pada sistem pendingin kendaraan ringan, di samping
juga prosedur-prosedur dalam pemeriksaan thermostat kendaraan kecil. Prosedur
yang tepat dalam perbaikan dan penggantian komponen-komponen sistem pendingin
merupakan hal yang esensial bagi kerja sistem yang efisien. Kebanyakan komponen-
komponen sistem pendingin modern merupakan item yang tak dapat diperbaiki
sehingga cukup dibuang dan diganti. Seorang mekanik perlu memiliki pengetahuan
yang baik mengenai prosedur perbaikan yang tepat untuk menjamin tidak terjadinya
kerusakan akibat praktek kerja yang buruk. Selain itu juga diperlukan ketrampilan
untuk memeriksa kerja thermostat yang merupakan komponen penting dalam sistem
pendingin agar sistem dapat bekerja dengan baik serta menghasilkan performa mesin
kendaraan yang bagus.
Modul ini membantu anda memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam
perbaikan dan penggantian komponen-komponen sistem pendingin serta teknik-
teknik yang efektif dalam memeriksa thermostat pada sistem pendingin modern.
Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul-modul berikut
ini:
OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
OTO.KR02.002.01 - Cara Kerja Engine 2 dan 4 Langkah
OTO.KR01.017.01 - Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Tempat Kerja
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 7/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Keselamatan Kerja
Umum
Baca dan patuhi peraturan keamanan dan kesehatan yang diberikan sebelum anda
melaksanakan materi sistem pendingin dalam modul ini. Ringkasan materi yang
terdapat dalam modul OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
Bahan pencegah karat
Bahan pembersih sistem pendingin
Pribadi
Ikuti langkah-langkah pencegahan demi keamanan seperti yang tertera dalam modul
OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Ringkasan peraturan:
• Kesehatan dan keselamatan kerja dalam industri otomotif
• Pencegahan kecelakaan
• Penggunaan dan perawatan perkakas tangan
Ikuti langkah-langkah pencegahan demi keamanan sehubungan dengan hal tersebut
dibawah ini:
• Hati-hati dalam menangani cairan pendingin
• Kewaspadaan terhadap daerah berbahaya
• Hati-hati dalam menangani bahan aditif cairan pendingin
• Hati-hati dalam menangani kipas termatik
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 8/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Bagian - 2
Prosedur Perbaikan dan Penggantian Komponen Sistem Pendingin
Thermostat
Prosedur dalam mengambil dan mengganti thermostat ditentukan syarat-syarat
adanya langkah-langkah pencegahan demi keamanan. Pada beberapa kendaraan
thermostat hanya bisa terpasang dalam satu arah pada rumah thermostat untuk
mencegah pemasangan yang salah. Terdapat kemungkinan pemasangan thermostat
pada arah yang keliru terhadap posisi normalnya. Sebagai aturan umum pelor lilin
(wax pellet) peraba temperatur thermostat harus dipasang pada arah menghadap blok
mesin (aliran cairan pendingin). Beberapa thermostat model baru dipasang di
belakang radiator. Pada keadaan demikian wax pellet tetap harus menghadap cairan
pendingin (blok mesin). Kesalahan dalam pemasangan thermostat yang tepat akan
mengakibatkan wax pellet pada thermostat tidak merasakan temperatur air blok mesin
karena menghadap pada sisi radiator yang dingin. Hal ini akan mengakibatkan
thermostat tidak membuka dengan tepat sehingga menimbulkan panas berlebih.
Pada thermostat yang menggunakan katup jiggle juga diperlukan pemasangan yang
tepat. Sebagaimana disebut di muka, katup jiggle berfungsi untuk memberi jalan
keluar bagi udara yang terjebak di dalam blok mesin, karena udara atau uap lebih
ringan daripada cairan maka akan mengambang di atas cairan pendingin. Sehingga
thermostat yang memiliki katup jiggle dipasang menghadap ke atas pada thermostat
yang dipasang secara vertikal. Aturan ini tidak berlaku untuk thermostat yang
dipasang secara horisontal.
Pada thermostat yang terpasang secara vertikal juga harus diambil langkah-langkah
pencegahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan rumah luar
thermostat saat dipasang. Thermostat harus dipasang pada posisi yang tepat pada
dasar tumpuan rumah thermostat sebelum memasang rumah luar thermostat. Selama
dilakukan pemasangan, thermostat yang terpasang secara vertikal bisa terlepas dari
tumpuan sehingga terjepit antara dasar rumah dan rumah luar sehingga rumah luar
thermostat terpuntir dan retak.
Gambar 1: Tumpuan rumah thermostat
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 9/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Prosedur standar dalam melepas dan memasang kembali thermostat
Cara Melepas
1. Alirkan cairan pendingin secukupnya dari sistem pendingin agar ketinggiannya
berada di bawah dasar rumah thermostat. Berhati-hatilah terhadap cairan
pendingin yang dalam keadaan panas.
2. Longgarkan klem saluran radiator dan lepas saluran radiator dari rumah luar
thermostat.
3. Lepas sensor temperatur air/sensor thermo, kabel-kabel konektor atau vacuum line
jika ada.
Petunjuk:
Tandai vacuum line dengan spidol sebelum melepasnya.
4. Lepas mur dan baut penahan rumah luar thermostat lalu lepas rumah dengan
mengetuk perlahan dengan palu.
5. Lepas perapat (gasket) thermostat dan thermostat. Perhatikan posisi katup jiggle
jika terpasang.
Gambar 2: Penempatan yang benar thermostat yang memiliki katup jiggle
Cara Memasang
1. Bersihkan kotoran-kotoran yang ada pada perapat dengan menggunakan skrap
perapat dan kertas amplas halus.
Catatan:
Yakinkan bahwa perapat sudah benar-benar bersih terutama di sekitar penyangga
karena dapat menimbulkan kebocoran.
2. Periksa pada rumah luar thermostat apakah ada tekukan, gunakan penggaris yang
lurus dan perbaiki/ganti jika perlu
3. Pasang thermostat pada tumpuan dasar rumahnya dengan pelor lilin ke arah blok
mesin (aliran cairan pendingin) seperti yang seharusnya dan katup jiggle dipasang
dengan benar (menghadap ke atas?).
Catatan:
Yakinkan thermostat terpasang pada tumpuan dasar rumah.
4. Gunakan penyekat yang memadai pada kedua sisi perapat thermostat yang baru
dan pasang perapat pada dasar rumah.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 10/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
5. Pasang rumah luar thermostat untuk meyakinkan bahwa thermostat masih
terpasang dengan baik pada tumpuan.
6. Pasang mur dan baut rumah luar dan sedikit kencangkan dengan rata.
Kekencangan mur/baut harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.
7. Sambung kembali kabel-kabel listrik dan vacuum line. Pasang kembali saluran
radiator dan kencangkan klem saluran.
8. Isi lagi cairan pendingin hingga ketinggian yang benar. Jalankan mesin hingga
mencapai temperatur kerjanya (tangki atas radiator menjadi panas) untuk
meyakinkan thermostat membuka dan periksa kembali level cairan pendingin.
9. Lakukan pemeriksaan tekanan sistem pendingin dan periksa rumah thermostat
apakah terjadi kebocoran.
Sumbat Welsh (Welsh Plug)
Sumbat welsh atau sumbat pemuaian dipasang pada lubang-lubang jalan masuk pada
blok mesin dan kepala silinder sebagai penyekat luar bagi mantel air (water jacket).
Pada umumnya welsh plug terbuat dari dua macam bahan, baja lunak atau kuningan.
Sumbat baja lunak dapat berkarat yang disebabkan oleh elektrolisis dan air. Jika
terjadi kebocoran sumbat perlu diganti. Biasanya sumbat welsh ditahan dengan
menggunakan gesekan karena pemasangannya erat pada lubang-lubang jalan masuk
dan ada yang ditahan dengan menggunakan ulir. Ada dua jenis sumbat welsh pada
kendaraan ringan yaitu tipe gelas dan tipe piringan. Kendaraan-kendaraan model
terbaru biasanya menggunakan sumbat jenis gelas.
Sumbat Welsh Tipe Piringan
Cara Melepas
1. Alirkan keluar cairan pendingin dari sistem pendingin. Jika memungkinkan lepas
sumbat pembuangan blok mesin agar cairan pendingin benar-benar terkuras
bersih.
2. Lubangi pusat sumbat welsh piringan, hati-hati jangan sampai merusak kepala
silinder atau blok mesin.
3. Pukul pusat kelengkungan sumbat welsh untuk membantu mendorong dari
pemasangannya yang erat.
4. Lepas sumbat welsh dari lubang masukan dengan meletakkan obeng atau sebuah
batang yang berujung runcing pada piringan atau pada lubang piringan yang telah
dibuat pada langkah sebelum ini, kemudian cukit keluar dengan sebatang kayu
yang diletakkan di blok mesin sebagai penumpu.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 11/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Gambar 3: Dua jenis umum sumbat welsh otomotif, tipe gelas dan tipe
piringan
Cara Memasang
1. Bersihkan lubang masuk sumbat welsh dengan amplas halus.
2. Lapisi tepi luar sumbat welsh tipe piringan yang baru dengan lak (Aviation Cement
No.3).
3. Letakkan sumbat welsh konveks/cembung (bentuk piringan) yang baru sehingga
membelakangi bibir lubang masuk.
4. Ratakan sumbat welsh konveks hingga melekat dengan baik pada lubang dengan
menggunakan alat pendorong (punch) berpermukaan rata. Peringatan : Jangan
menekan berlebihan karena akan membuat sumbat welsh menjadi cekung dan
posisinya menjadi longgar pada lubang.
5. Periksa apakah sumbat welsh terpasang dengan rapat.
6. Tambahkan kembali cairan pendingin sesuai keperluan, kemudian lakukan tes
tekanan pada sistem pendingin dan periksa pada sumbat-sumbat apakah terdapat
kebocoran cairan pendingin.
Gambar 4: Alat pendorong offset punch yang digunakan untuk membuka
sumbat welsh tipe piringan
Gambar 5 Proses pelepasan sumbat welsh tipe piringan
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 12/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Gambar 6: Metode yang salah dan benar dalam memasang sumbat
welsh tipe piringan
Sumbat Welsh Tipe Gelas
Cara Melepas
1. Keluarkan cairan pendingin dari sistem pendingin, jika memungkinkan buka
penutup saluran pembuangan blok mesin agar cairan pendingin terkuras
sepenuhnya.
2. Dorong sumbat welsh dari lubang sehingga jatuh ke mantel air dengan
menggunakan sebuah pahat atau alat pendorong/punch yang berujung runcing.
Dengan menekan sumbat pada pusatnya akan membuat sumbat gelas
melengkung sehingga gigitannya menjadi longgar.
3. Keluarkan sumbat welsh dari lubang dengan cara menariknya ke tepi lubang dan
meletakkan obeng atau batang berujung runcing pada sumbat welsh gelas atau
pada lubang yang telah dibuat pada prosedur sebelumnya, kemudian ungkit
dengan menggunakan sebatang kayu yang diletakkan pada blok mesin sebagai
tumpuan.
Gambar 7: Sumbat welsh ditarik keluar dengan catut
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 13/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Cara Memasang
1. Bersihkan lubang masuk sumbat welsh dengan amplas halus.
2. Lapisi sisi luar sumbat welsh yang baru dengan lak yang sesuai (Aviation Cement
No. 3).
3. Gunakan alat pendorong yang mempunyai bentuk yang cocok dengan sisi dalam
sumbat welsh dan dorong sumbat welsh dengan palu hingga tepi-tepi sumbat
welsh rata dengan blok mesin atau dengan sisi dalam lubang masuk yang memiliki
alur.
4. Periksa apakah sumbat welsh terpasang dengan rata pada lubang.
5. Isi kembali cairan pendingin sebagaimana ketentuan pabrik, lakukan tes tekanan
pada sistem pendingin dan periksa apakah terjadi kebocoran cairan pendingin
pada sumbat yang baru.
Gambar 8: Prosedur pemasangan sumbat welsh bentuk gelas yang tepat
Pipa Saluran Radiator dan Cairan Pendingin
Cara Melepas
Melepas dan memasang kembali saluran-saluran cairan pendingin memiliki prosedur
yang sederhana. Biarpun demikian untuk menghindari kerusakan komponen dan
saluran maka praktek-praktek dasar kerja bengkel harus diikuti. Pembongkaran pipa
saluran cairan pendingin bisa disulitkan oleh adanya komponen-komponen logam
yang mengalami korosi dan menempel pada karet saluran. Dalam melepas sil/lak
(seal) saluran harus berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada jalan keluar (outlet)
plastik radiator atau jalan keluar tembaga radiator. Usahakan klem saluran radiator
selonggar mungkin kemudian puntir pipa saluran perlahan untuk membuka sil. Jika
tidak bisa, gunakan alat khusus untuk mencongkel pipa atau dengan menggunakan
obeng yang disisipkan hati-hati di antara pipa dan jalan keluar untuk merusak sil
dengan mengungkit pipa.
Jika prosedur tersebut tidak dilaksanakan secara hati-hati akan dapat menimbulkan
kerusakan pipa saluran cairan pendingin, kerusakan pada karet pipa, atau jalan keluar
saluran. Pipa saluran cairan pendingin pemanas yang terlalu rapat bisa dikendurkan
dengan memuntir pipa saluran pada jalan keluar menggunakan tang. Penggunaan
tang harus dilakukan secara sangat berhati-hati agar tidak timbul kerusakan pipa
saluran pemanas maupun dinding jalan keluar heater yang tipis. Untuk memudahkan
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 14/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
penggantian pipa saluran cairan pendingin yang ketat bisa digunakan pisau Stanley
untuk memotongnya sepanjang jalan keluar.
1. Buang cairan pendingin (hati-hatilah terhadap cairan pendingin yang panas).
2. Kendurkan klem pipa cairan pendingin seperlunya supaya dapat digerakkan
sepanjang pipa.
3. Rusak lak/sil pipa saluran pada jalan keluar air dengan memuntirnya. Jika perlu
gunakan tuas khusus untuk pipa atau obeng.
4. Lepaskan pipa saluran cairan pendingin dari outlet.
Cara Memasang
Dalam mengganti pipa saluran cairan pendingin perlu diperhatikan peletakan pipa
sebelum dirapatkan. Pipa harus diletakkan pada jalan keluar tanpa tertekuk atau
terpuntir. Pemasangan pipa yang tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan struktur
pipa atau menghambat aliran cairan pendingin. Pipa saluran cairan pendingin harus
ditempatkan pada posisi yang jauh dari sumber panas (manifold pembuangan), benda
yang tajam/runcing atau puli dan sabuk penggerak mesin. Dalam pemasangan pipa
saluran cairan pendingin pada jalan keluar cairan pendingin yang berkarat
memerlukan pembersihan jalan keluar terlebih dahulu supaya diperoleh permukaan
yang bersih sehingga pipa saluran bisa rapat/tidak bocor. Selain membersihkan dari
karat, akan lebih baik jika diberi lapisan sil pada pipa saluran saat dipasang untuk
mengurangi terjadinya kebocoran cairan pendingin pada pipa-pipa saluran lama dan
outlet-outlet yang berkarat.
1. Bersihkan permukaan jalan keluar cairan pendingin dengan amplas halus.
2. Bersihkan bagian dalam pipa saluran cairan pendingin dan beri lak yang memadai.
3. Pasang klem pipa saluran cairan pendingin pada pipa dan pasang pipa pada jalan
keluar tanpa terpuntir atau tertekuk.
4. Letakkan klem pada posisi yang tepat dan eratkan hingga karet pipa saluran cairan
pendingin mulai tertekan klem.
5. Isi kembali cairan pendingin sesuai ketentuan dalam manual, jalankan mesin
sampai mencapai temperatur kerja normal, kemudian lakukan tes tekanan pada
sistem untuk memeriksa adakah kebocoran.
6. Periksa kekencangan klem pipa saluran cairan pendingin setelah mesin
dipanaskan.
Pompa air
Cara Melepas dan Memasang Kembali
Melepas dan memasang kembali pompa air harus dilakukan sebagaimana petunjuk
manual. Selain itu terdapat langkah-langkah keamanan yang perlu diperhatikan. Pada
saat membongkar komponen-komponen perlu diperhatikan letak masing-masing baut
penahan pada pompa air dengan tepat. Pada beberapa mesin baut-baut penahannya
memiliki ukuran yang berbeda-beda pada pompa air. Jika keliru memasang maka
akan timbul kemungkinan terjadi pemasangan baut panjang yang merusak dinding
silinder. Selain itu juga harus berhati-hati dalam mengencangkan baut atau mur
supaya sesuai dengan kekencangan dan urutan yang ditentukan. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kerusakan pada pompa dan ulir pada baut. Prosedur ini sangat
penting dalam pemasangan pompa air atau rumah dari logam campuran, karena
kemungkinan terjadinya kerusakan bentuk atau kerusakan ulir sangat besar.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 15/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Pemasangan pompa air harus selalu menggunakan perapat yang baru. Perapat yang
lama dibuang semuanya. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran pada
pompa air. Selain itu perapat-perapat pompa air harus dipasang dengan
menggunakan lak yang sesuai (aviation cement). Berhati-hatilah dalam memasang
kipas-kipas dan sabuk penggerak pada pompa air. kipas pendingin harus dipasang
pada arah yang benar, karena ada kipas yang dapat bekerja dengan arah terbalik.
Kesalahan pemasangan sudu-sudu kipas akan mengakibatkan kurangnya aliran udara
menuju radiator sehingga mesin mengalami panas berlebih. Kekencangan sabuk
penggerak pompa air yang sesuai merupakan hal kritis dalam mencegah terjadinya
pembebanan berlebih pada bantalan poros pompa air atau slip pada puli pompa air
saat bekerja dengan rpm yang tinggi. Pembebanan berlebih pada bantalan poros
pompa air yang diakibatkan oleh tegangan yang terlalu tinggi pada sabuk penggerak
akan mengakibatkan kerusakan bantalan poros yang terlalu dini. Slip pada puli yang
disebabkan oleh kekencangan sabuk penggerak akan menyebabkan mesin
mengalami panas berlebih pada saat bekerja dengan rpm yang tinggi, selain itu sabuk
penggerak menjadi aus.
Pengamanan dalam Penggantian Pompa Air
Perhatikan dengan jelas posisi masing-masing baut saat dilakukan pembongkaran;
Buang semua bahan perapat yang lama;
Pasang kembali dengan perapat baru dan lak yang memadai;
Pasang kembali baut-baut pada tempat yang sesuai;
Kencangkan baut-baut penahan dengan urutan dan kekencangan yang sesuai
ketentuan;
Yakinkan bahwa sudu-sudu kipas sudah terpasang dengan benar;
Kekencangan sabuk penggerak pompa air harus sesuai dengan ketentuan
(kelengkungan sebesar 10 mm jika tidak diketahui);
Periksa adanya kebocoran dengan menggunakan tes tekanan.
Gambar 9: Prosedur pemasangan kembali pompa air dan rakitan kipas
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 16/15
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
Engine
Gambar 10: Kelengkungan sabuk penggerak sebesar 10 mm dapat
diterapkan jika tidak diketahui spesifikasinya.
Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01
Buku Informasi 17/15

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
Eko Supriyadi
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
Eko Supriyadi
 
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
Eko Supriyadi
 
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
Eko Supriyadi
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
Eko Supriyadi
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
Eko Supriyadi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)
Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)
Eko Supriyadi
 

Was ist angesagt? (20)

20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 009-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (2)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (2)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (2)
 

Ähnlich wie 20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)

20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Eko Supriyadi
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
Eko Supriyadi
 
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
Eko Supriyadi
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Eko Supriyadi
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
Eko Supriyadi
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
Eko Supriyadi
 

Ähnlich wie 20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3) (20)

20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-5-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-6-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 

Mehr von Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Eko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Eko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Eko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Eko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
Eko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Eko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Eko Supriyadi
 

Mehr von Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN ENGINE PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN OTO.KR02.011.01 MODUL 1 DARI 1 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi lerja Nasional Indonesia (SKKNI) 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Keselamatan Kerja 6 Bagian - 2 7 Prosedur Perbaikan dan Penggantian Komponen Sistem Pendingin 7 • Thermostat 7 • Prosedur standar dalam melepas dan memasang kembali thermostat 8 • Sumbat Welsh (Welsh Plug) 9 • Sumbat Welsh Tipe Piringan 9 • Sumbat Welsh Tipe Gelas 11 • Pipa Saluran Radiator dan Cairan Pendingin 12 • Pompa Air 13 • Pengamanan dalam Penggantian Pompa Air 14 SKKNI OTO.KR02.011.01 Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 2/15
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada SKKNI. SKKNI adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap SKKNI OTO.KR02.011.01 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 3/15
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine . Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 4/15
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen-elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Rentang Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Petunjuk Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 5/15
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 6/15
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Hasil Pelatihan Setelah menyelesaikan Hasil Pelatihan ini anda akan dapat melaksanakan secara mandiri : • Menyebutkan dan mengikuti langkah-langkah yang harus dilakukan demi keamanan dalam memperbaiki sistem pendingin untuk mencegah kecelakaan pada manusia maupun kerusakan pada komponen atau kendaraan. • Mengganti komponen-komponen sistem pendingin sesuai dengan prosedur pada manual bengkel. • Memeriksa apakah thermostat bekerja dengan baik sesuai dengan manual bengkel. Pengenalan Di dalam modul ini tercakup prosedur-prosedur penting dalam memperbaiki dan mengganti komponen-komponen pada sistem pendingin kendaraan ringan, di samping juga prosedur-prosedur dalam pemeriksaan thermostat kendaraan kecil. Prosedur yang tepat dalam perbaikan dan penggantian komponen-komponen sistem pendingin merupakan hal yang esensial bagi kerja sistem yang efisien. Kebanyakan komponen- komponen sistem pendingin modern merupakan item yang tak dapat diperbaiki sehingga cukup dibuang dan diganti. Seorang mekanik perlu memiliki pengetahuan yang baik mengenai prosedur perbaikan yang tepat untuk menjamin tidak terjadinya kerusakan akibat praktek kerja yang buruk. Selain itu juga diperlukan ketrampilan untuk memeriksa kerja thermostat yang merupakan komponen penting dalam sistem pendingin agar sistem dapat bekerja dengan baik serta menghasilkan performa mesin kendaraan yang bagus. Modul ini membantu anda memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam perbaikan dan penggantian komponen-komponen sistem pendingin serta teknik- teknik yang efektif dalam memeriksa thermostat pada sistem pendingin modern. Prasyarat Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul-modul berikut ini: OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja OTO.KR02.002.01 - Cara Kerja Engine 2 dan 4 Langkah OTO.KR01.017.01 - Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan Tempat Kerja Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 7/15
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Keselamatan Kerja Umum Baca dan patuhi peraturan keamanan dan kesehatan yang diberikan sebelum anda melaksanakan materi sistem pendingin dalam modul ini. Ringkasan materi yang terdapat dalam modul OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bahan pencegah karat Bahan pembersih sistem pendingin Pribadi Ikuti langkah-langkah pencegahan demi keamanan seperti yang tertera dalam modul OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Ringkasan peraturan: • Kesehatan dan keselamatan kerja dalam industri otomotif • Pencegahan kecelakaan • Penggunaan dan perawatan perkakas tangan Ikuti langkah-langkah pencegahan demi keamanan sehubungan dengan hal tersebut dibawah ini: • Hati-hati dalam menangani cairan pendingin • Kewaspadaan terhadap daerah berbahaya • Hati-hati dalam menangani bahan aditif cairan pendingin • Hati-hati dalam menangani kipas termatik Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 8/15
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Bagian - 2 Prosedur Perbaikan dan Penggantian Komponen Sistem Pendingin Thermostat Prosedur dalam mengambil dan mengganti thermostat ditentukan syarat-syarat adanya langkah-langkah pencegahan demi keamanan. Pada beberapa kendaraan thermostat hanya bisa terpasang dalam satu arah pada rumah thermostat untuk mencegah pemasangan yang salah. Terdapat kemungkinan pemasangan thermostat pada arah yang keliru terhadap posisi normalnya. Sebagai aturan umum pelor lilin (wax pellet) peraba temperatur thermostat harus dipasang pada arah menghadap blok mesin (aliran cairan pendingin). Beberapa thermostat model baru dipasang di belakang radiator. Pada keadaan demikian wax pellet tetap harus menghadap cairan pendingin (blok mesin). Kesalahan dalam pemasangan thermostat yang tepat akan mengakibatkan wax pellet pada thermostat tidak merasakan temperatur air blok mesin karena menghadap pada sisi radiator yang dingin. Hal ini akan mengakibatkan thermostat tidak membuka dengan tepat sehingga menimbulkan panas berlebih. Pada thermostat yang menggunakan katup jiggle juga diperlukan pemasangan yang tepat. Sebagaimana disebut di muka, katup jiggle berfungsi untuk memberi jalan keluar bagi udara yang terjebak di dalam blok mesin, karena udara atau uap lebih ringan daripada cairan maka akan mengambang di atas cairan pendingin. Sehingga thermostat yang memiliki katup jiggle dipasang menghadap ke atas pada thermostat yang dipasang secara vertikal. Aturan ini tidak berlaku untuk thermostat yang dipasang secara horisontal. Pada thermostat yang terpasang secara vertikal juga harus diambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan rumah luar thermostat saat dipasang. Thermostat harus dipasang pada posisi yang tepat pada dasar tumpuan rumah thermostat sebelum memasang rumah luar thermostat. Selama dilakukan pemasangan, thermostat yang terpasang secara vertikal bisa terlepas dari tumpuan sehingga terjepit antara dasar rumah dan rumah luar sehingga rumah luar thermostat terpuntir dan retak. Gambar 1: Tumpuan rumah thermostat Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 9/15
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Prosedur standar dalam melepas dan memasang kembali thermostat Cara Melepas 1. Alirkan cairan pendingin secukupnya dari sistem pendingin agar ketinggiannya berada di bawah dasar rumah thermostat. Berhati-hatilah terhadap cairan pendingin yang dalam keadaan panas. 2. Longgarkan klem saluran radiator dan lepas saluran radiator dari rumah luar thermostat. 3. Lepas sensor temperatur air/sensor thermo, kabel-kabel konektor atau vacuum line jika ada. Petunjuk: Tandai vacuum line dengan spidol sebelum melepasnya. 4. Lepas mur dan baut penahan rumah luar thermostat lalu lepas rumah dengan mengetuk perlahan dengan palu. 5. Lepas perapat (gasket) thermostat dan thermostat. Perhatikan posisi katup jiggle jika terpasang. Gambar 2: Penempatan yang benar thermostat yang memiliki katup jiggle Cara Memasang 1. Bersihkan kotoran-kotoran yang ada pada perapat dengan menggunakan skrap perapat dan kertas amplas halus. Catatan: Yakinkan bahwa perapat sudah benar-benar bersih terutama di sekitar penyangga karena dapat menimbulkan kebocoran. 2. Periksa pada rumah luar thermostat apakah ada tekukan, gunakan penggaris yang lurus dan perbaiki/ganti jika perlu 3. Pasang thermostat pada tumpuan dasar rumahnya dengan pelor lilin ke arah blok mesin (aliran cairan pendingin) seperti yang seharusnya dan katup jiggle dipasang dengan benar (menghadap ke atas?). Catatan: Yakinkan thermostat terpasang pada tumpuan dasar rumah. 4. Gunakan penyekat yang memadai pada kedua sisi perapat thermostat yang baru dan pasang perapat pada dasar rumah. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 10/15
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine 5. Pasang rumah luar thermostat untuk meyakinkan bahwa thermostat masih terpasang dengan baik pada tumpuan. 6. Pasang mur dan baut rumah luar dan sedikit kencangkan dengan rata. Kekencangan mur/baut harus sesuai dengan spesifikasi pabrik. 7. Sambung kembali kabel-kabel listrik dan vacuum line. Pasang kembali saluran radiator dan kencangkan klem saluran. 8. Isi lagi cairan pendingin hingga ketinggian yang benar. Jalankan mesin hingga mencapai temperatur kerjanya (tangki atas radiator menjadi panas) untuk meyakinkan thermostat membuka dan periksa kembali level cairan pendingin. 9. Lakukan pemeriksaan tekanan sistem pendingin dan periksa rumah thermostat apakah terjadi kebocoran. Sumbat Welsh (Welsh Plug) Sumbat welsh atau sumbat pemuaian dipasang pada lubang-lubang jalan masuk pada blok mesin dan kepala silinder sebagai penyekat luar bagi mantel air (water jacket). Pada umumnya welsh plug terbuat dari dua macam bahan, baja lunak atau kuningan. Sumbat baja lunak dapat berkarat yang disebabkan oleh elektrolisis dan air. Jika terjadi kebocoran sumbat perlu diganti. Biasanya sumbat welsh ditahan dengan menggunakan gesekan karena pemasangannya erat pada lubang-lubang jalan masuk dan ada yang ditahan dengan menggunakan ulir. Ada dua jenis sumbat welsh pada kendaraan ringan yaitu tipe gelas dan tipe piringan. Kendaraan-kendaraan model terbaru biasanya menggunakan sumbat jenis gelas. Sumbat Welsh Tipe Piringan Cara Melepas 1. Alirkan keluar cairan pendingin dari sistem pendingin. Jika memungkinkan lepas sumbat pembuangan blok mesin agar cairan pendingin benar-benar terkuras bersih. 2. Lubangi pusat sumbat welsh piringan, hati-hati jangan sampai merusak kepala silinder atau blok mesin. 3. Pukul pusat kelengkungan sumbat welsh untuk membantu mendorong dari pemasangannya yang erat. 4. Lepas sumbat welsh dari lubang masukan dengan meletakkan obeng atau sebuah batang yang berujung runcing pada piringan atau pada lubang piringan yang telah dibuat pada langkah sebelum ini, kemudian cukit keluar dengan sebatang kayu yang diletakkan di blok mesin sebagai penumpu. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 11/15
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Gambar 3: Dua jenis umum sumbat welsh otomotif, tipe gelas dan tipe piringan Cara Memasang 1. Bersihkan lubang masuk sumbat welsh dengan amplas halus. 2. Lapisi tepi luar sumbat welsh tipe piringan yang baru dengan lak (Aviation Cement No.3). 3. Letakkan sumbat welsh konveks/cembung (bentuk piringan) yang baru sehingga membelakangi bibir lubang masuk. 4. Ratakan sumbat welsh konveks hingga melekat dengan baik pada lubang dengan menggunakan alat pendorong (punch) berpermukaan rata. Peringatan : Jangan menekan berlebihan karena akan membuat sumbat welsh menjadi cekung dan posisinya menjadi longgar pada lubang. 5. Periksa apakah sumbat welsh terpasang dengan rapat. 6. Tambahkan kembali cairan pendingin sesuai keperluan, kemudian lakukan tes tekanan pada sistem pendingin dan periksa pada sumbat-sumbat apakah terdapat kebocoran cairan pendingin. Gambar 4: Alat pendorong offset punch yang digunakan untuk membuka sumbat welsh tipe piringan Gambar 5 Proses pelepasan sumbat welsh tipe piringan Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 12/15
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Gambar 6: Metode yang salah dan benar dalam memasang sumbat welsh tipe piringan Sumbat Welsh Tipe Gelas Cara Melepas 1. Keluarkan cairan pendingin dari sistem pendingin, jika memungkinkan buka penutup saluran pembuangan blok mesin agar cairan pendingin terkuras sepenuhnya. 2. Dorong sumbat welsh dari lubang sehingga jatuh ke mantel air dengan menggunakan sebuah pahat atau alat pendorong/punch yang berujung runcing. Dengan menekan sumbat pada pusatnya akan membuat sumbat gelas melengkung sehingga gigitannya menjadi longgar. 3. Keluarkan sumbat welsh dari lubang dengan cara menariknya ke tepi lubang dan meletakkan obeng atau batang berujung runcing pada sumbat welsh gelas atau pada lubang yang telah dibuat pada prosedur sebelumnya, kemudian ungkit dengan menggunakan sebatang kayu yang diletakkan pada blok mesin sebagai tumpuan. Gambar 7: Sumbat welsh ditarik keluar dengan catut Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 13/15
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Cara Memasang 1. Bersihkan lubang masuk sumbat welsh dengan amplas halus. 2. Lapisi sisi luar sumbat welsh yang baru dengan lak yang sesuai (Aviation Cement No. 3). 3. Gunakan alat pendorong yang mempunyai bentuk yang cocok dengan sisi dalam sumbat welsh dan dorong sumbat welsh dengan palu hingga tepi-tepi sumbat welsh rata dengan blok mesin atau dengan sisi dalam lubang masuk yang memiliki alur. 4. Periksa apakah sumbat welsh terpasang dengan rata pada lubang. 5. Isi kembali cairan pendingin sebagaimana ketentuan pabrik, lakukan tes tekanan pada sistem pendingin dan periksa apakah terjadi kebocoran cairan pendingin pada sumbat yang baru. Gambar 8: Prosedur pemasangan sumbat welsh bentuk gelas yang tepat Pipa Saluran Radiator dan Cairan Pendingin Cara Melepas Melepas dan memasang kembali saluran-saluran cairan pendingin memiliki prosedur yang sederhana. Biarpun demikian untuk menghindari kerusakan komponen dan saluran maka praktek-praktek dasar kerja bengkel harus diikuti. Pembongkaran pipa saluran cairan pendingin bisa disulitkan oleh adanya komponen-komponen logam yang mengalami korosi dan menempel pada karet saluran. Dalam melepas sil/lak (seal) saluran harus berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada jalan keluar (outlet) plastik radiator atau jalan keluar tembaga radiator. Usahakan klem saluran radiator selonggar mungkin kemudian puntir pipa saluran perlahan untuk membuka sil. Jika tidak bisa, gunakan alat khusus untuk mencongkel pipa atau dengan menggunakan obeng yang disisipkan hati-hati di antara pipa dan jalan keluar untuk merusak sil dengan mengungkit pipa. Jika prosedur tersebut tidak dilaksanakan secara hati-hati akan dapat menimbulkan kerusakan pipa saluran cairan pendingin, kerusakan pada karet pipa, atau jalan keluar saluran. Pipa saluran cairan pendingin pemanas yang terlalu rapat bisa dikendurkan dengan memuntir pipa saluran pada jalan keluar menggunakan tang. Penggunaan tang harus dilakukan secara sangat berhati-hati agar tidak timbul kerusakan pipa saluran pemanas maupun dinding jalan keluar heater yang tipis. Untuk memudahkan Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 14/15
  • 15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine penggantian pipa saluran cairan pendingin yang ketat bisa digunakan pisau Stanley untuk memotongnya sepanjang jalan keluar. 1. Buang cairan pendingin (hati-hatilah terhadap cairan pendingin yang panas). 2. Kendurkan klem pipa cairan pendingin seperlunya supaya dapat digerakkan sepanjang pipa. 3. Rusak lak/sil pipa saluran pada jalan keluar air dengan memuntirnya. Jika perlu gunakan tuas khusus untuk pipa atau obeng. 4. Lepaskan pipa saluran cairan pendingin dari outlet. Cara Memasang Dalam mengganti pipa saluran cairan pendingin perlu diperhatikan peletakan pipa sebelum dirapatkan. Pipa harus diletakkan pada jalan keluar tanpa tertekuk atau terpuntir. Pemasangan pipa yang tidak tepat akan mengakibatkan kerusakan struktur pipa atau menghambat aliran cairan pendingin. Pipa saluran cairan pendingin harus ditempatkan pada posisi yang jauh dari sumber panas (manifold pembuangan), benda yang tajam/runcing atau puli dan sabuk penggerak mesin. Dalam pemasangan pipa saluran cairan pendingin pada jalan keluar cairan pendingin yang berkarat memerlukan pembersihan jalan keluar terlebih dahulu supaya diperoleh permukaan yang bersih sehingga pipa saluran bisa rapat/tidak bocor. Selain membersihkan dari karat, akan lebih baik jika diberi lapisan sil pada pipa saluran saat dipasang untuk mengurangi terjadinya kebocoran cairan pendingin pada pipa-pipa saluran lama dan outlet-outlet yang berkarat. 1. Bersihkan permukaan jalan keluar cairan pendingin dengan amplas halus. 2. Bersihkan bagian dalam pipa saluran cairan pendingin dan beri lak yang memadai. 3. Pasang klem pipa saluran cairan pendingin pada pipa dan pasang pipa pada jalan keluar tanpa terpuntir atau tertekuk. 4. Letakkan klem pada posisi yang tepat dan eratkan hingga karet pipa saluran cairan pendingin mulai tertekan klem. 5. Isi kembali cairan pendingin sesuai ketentuan dalam manual, jalankan mesin sampai mencapai temperatur kerja normal, kemudian lakukan tes tekanan pada sistem untuk memeriksa adakah kebocoran. 6. Periksa kekencangan klem pipa saluran cairan pendingin setelah mesin dipanaskan. Pompa air Cara Melepas dan Memasang Kembali Melepas dan memasang kembali pompa air harus dilakukan sebagaimana petunjuk manual. Selain itu terdapat langkah-langkah keamanan yang perlu diperhatikan. Pada saat membongkar komponen-komponen perlu diperhatikan letak masing-masing baut penahan pada pompa air dengan tepat. Pada beberapa mesin baut-baut penahannya memiliki ukuran yang berbeda-beda pada pompa air. Jika keliru memasang maka akan timbul kemungkinan terjadi pemasangan baut panjang yang merusak dinding silinder. Selain itu juga harus berhati-hati dalam mengencangkan baut atau mur supaya sesuai dengan kekencangan dan urutan yang ditentukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada pompa dan ulir pada baut. Prosedur ini sangat penting dalam pemasangan pompa air atau rumah dari logam campuran, karena kemungkinan terjadinya kerusakan bentuk atau kerusakan ulir sangat besar. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 15/15
  • 16. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Pemasangan pompa air harus selalu menggunakan perapat yang baru. Perapat yang lama dibuang semuanya. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kebocoran pada pompa air. Selain itu perapat-perapat pompa air harus dipasang dengan menggunakan lak yang sesuai (aviation cement). Berhati-hatilah dalam memasang kipas-kipas dan sabuk penggerak pada pompa air. kipas pendingin harus dipasang pada arah yang benar, karena ada kipas yang dapat bekerja dengan arah terbalik. Kesalahan pemasangan sudu-sudu kipas akan mengakibatkan kurangnya aliran udara menuju radiator sehingga mesin mengalami panas berlebih. Kekencangan sabuk penggerak pompa air yang sesuai merupakan hal kritis dalam mencegah terjadinya pembebanan berlebih pada bantalan poros pompa air atau slip pada puli pompa air saat bekerja dengan rpm yang tinggi. Pembebanan berlebih pada bantalan poros pompa air yang diakibatkan oleh tegangan yang terlalu tinggi pada sabuk penggerak akan mengakibatkan kerusakan bantalan poros yang terlalu dini. Slip pada puli yang disebabkan oleh kekencangan sabuk penggerak akan menyebabkan mesin mengalami panas berlebih pada saat bekerja dengan rpm yang tinggi, selain itu sabuk penggerak menjadi aus. Pengamanan dalam Penggantian Pompa Air Perhatikan dengan jelas posisi masing-masing baut saat dilakukan pembongkaran; Buang semua bahan perapat yang lama; Pasang kembali dengan perapat baru dan lak yang memadai; Pasang kembali baut-baut pada tempat yang sesuai; Kencangkan baut-baut penahan dengan urutan dan kekencangan yang sesuai ketentuan; Yakinkan bahwa sudu-sudu kipas sudah terpasang dengan benar; Kekencangan sabuk penggerak pompa air harus sesuai dengan ketentuan (kelengkungan sebesar 10 mm jika tidak diketahui); Periksa adanya kebocoran dengan menggunakan tes tekanan. Gambar 9: Prosedur pemasangan kembali pompa air dan rakitan kipas Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 16/15
  • 17. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Engine Gambar 10: Kelengkungan sabuk penggerak sebesar 10 mm dapat diterapkan jika tidak diketahui spesifikasinya. Perbaikan Sistem Pendingin OTO.KR02.011.01 Buku Informasi 17/15