SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
1
IKATAN PI (𝝅) DAN IKATAN SIGMA (𝝈)
Ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ikatan kovalen murni dan ikatan
kovalen koordinasi. Pada ikatan kovalen murni, pasangan elektron ikatan berasal dari kedua
atom yang berikatan, sedangkan pada ikatan kovalen koordinasi berasal dari salah satu atom
yang berikatan. Berdasarkan cara tumpang tindih orbital masing-masing atom yang berikatan,
ikatan kovalen dibedakan menjadi dua yaitu, ikatan sigma (σ) dan ikatan phi (π). Ikatan
sigma (σ) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom sepanjang poros ikatan, sedangkan
ikatan phi (π) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom yang tidak berada dalam poros
ikatan. Adanya perbedaan cara tumpang tindih orbital dalam pembentukan ikatan tersebut
menyebabkan perbedaan kekuatan ikatan. Ikatan sigma lebih kuat atau memiliki tingkat
energi lebih rendah dibandingkan ikatan phi.
A. Pengertian Ikatan Pi (𝝅) dan Ikatan Sigma (𝝈)
 Ikatan pi(𝝅)
Dalam kimia, ikatan pi (ikatan π) adalah ikatan kimia kovalen yang dua
cuping orbital atom yang berlektron tunggal bertumpang tindih dengan dua cuping
orbital atom lainnya yang juga berlektron tunggal. Hanya terdapat satu bidang simpul
dari orbital yang melewati dua inti atom.
Dua orbital-p yang membentuk ikatan-π.
Huruf Yunani π berasal dari nama orbital p karena simetri orbital ikatan pi
adalah sama dengan orbital p ketika dilihat dari sumbu ikatan. Orbital p biasanya
terlibat dalam ikatan sejenis ini. Orbital d juga dianggap terlibat dalam ikatan pi,
namun tidaklah seperlunya benar, walaupun konsep ikatan orbital d sesuai dengan
hipervalensi.
Ikatan pi biasanya lebih lemah dari ikatan sigma karena rapatan elektronnya
lebih jauh dari inti atom yang bermuatan positif, sehingga memerlukan lebih banyak
2
energi. Dari sudut pandang mekanika kuantum, kelemahan ikatan ini dijelaskan oleh
ketumpangtindihan yang sangat sedikit di antara orbital p oleh karena orientasinya
yang paralel.
Walaupun ikatan pi lebih lemah dari ikatan sigma, ikatan pi seringkali
merupakan komponen dari ikatan rangkap bersamaan dengan ikatan sigma.
Kombinasi dari ikatan sigma dan pi lebih kuat dari ikatan pi dan sigma yang berdiri
sendiri. Kekuatan ikatan yang bertambah dari ikatan rangkap diindikasikan oleh
banyak pengamatan, namun yang paling menonjol adalah kontraksi panjang ikatan.
Sebagai contoh, dalam kimia organik, panjang ikat karbon-karbon pada etana adalah
154 pm, etilena 133 pm, dan asetilena 120.
Atas: Dua orbital-p yang paralel. Bawah: Ikatan pi terbentuk oleh
pertumpangtindihan. Warna merah muda dan kelabu mewakili model bola dan batang
dari fragmen molekul yang terdapat ikatan pi.
Pemutusan ikatan pi ketika ikatan tersebut berotasi dikarenakan oleh orientasi
paralel yang hilang.
3
Dua orbital-s masih tumpang tindih ketika ikatan berotasi karena orientasinya
masih sepanjang sumbu. Lingkaran mewakili orbital s. Elips mewakili ikatan sigma.
Selain ikatan sigma, sebuah pasangan atom yang dihubungkan dengan ikatan
rangkap dua memiliki satu ikatan pi dan ikatan rangkap tiga memiliki dua ikatan pi.
Ikatan pi dihasilkan dari tumpang tindih orbital-orbital. Ikatan pi memiliki sifat yang
lebih baur dari ikatan sigma. Elektron-elektron pada ikatan pi kadang kala dirujuk
sebagai elektron pi. Fragmen molekul yang dihubungkan dengan ikatan pi tidak dapat
diputar tanpa memutuskan ikatan pi tersebut, karena perputaran akan merusak
orientasi paralel dari orbital-orbital p yang membentuk ikatan pi.
 Ikatan sigma
Ikatan sigma (σ) yaitu ikatan kovalen yang terbentuk akibat tumpang tindih
orbital-orbital ujung ke ujung, dengan kerapatan elektron yang terkonsentrasi diantara
inti atom yang berikatan. Dalam kimia, ikatan sigma (ikatan σ) adalah sejenis ikatan
kimia kovalen yang paling kuat. Ikatan sigma dapat dijelaskan dengan jelas untuk
molekul diatomik menggunakan konsep grup simetri. Dalam pendekatan formal ini,
ikatan σ adalah simetris terhadap rotasi di sumbu ikat. Dengan definisi ini, bentuk
ikatan sigma yang umum adalah s+s, pz+pz, s+pz, dan dz
2+dz
2 (z ditentukan sebagai
sumbu ikat). Teori kuantum juga mengatakan bahwa orbital molekul yang bersimetri
sama akan bercampur. Konsekuensi dari percampuran molekul diatomik ini adalah
fungsi gelombang orbital molekul s+s dan pz+pz menyatu. Ruang lingkup
percampuran ini tergantung pada energi relatif dari orbital molekul yang bersimetri.
4
Untuk molekul homodiatomik. orbital σ yang berikatan tidak memiliki bidang
simpul di antara atom-atom yang berikatan. Antiikat atau orbital σ* ditentukan dengan
keberadaan sebuah bidang simpul antara dua atom yang berikatan ini.
Oleh karena ikatan sigma adalah jenis ikatan kovalen yang paling kuat,
elektron-elektron dalam ikatan ini kadang-kadang dirujuk sebagai elektron sigma.
Simbol σ adalah huruf Yunani untuk s. Ketika ikatan ini dilihat dari atas,
orbital molekul σ mirip dengan orbital molekul atom s.
 Ikatan sigma dalam senyawa poliatomik
Ikatan sigma ini didapatkan dari orbital-orbital atom yang tumpang tindih.
Konsep ikatan sigma diperluas untuk menjelaskan interaksi ikatan yang melibatkan
ketumpangtindihan cuping tunggal sebuah orbital dengan cuping tunggal lainnya.
Sebagai contoh, propana dideskripsikan mengandung 10 ikatan sigma, masing-masing
untuk dua ikatan C-C dan delapan ikatan C-H. Ikatan σ pada molekul poliatomik ini
sangat ter-delokalisasi dan berlawanan dengan konsep dua orbital satu ikatan.
Terlepas dari masalah ini, konsep ikatan σ sangatlah berguna, sehingga digunakan
secara luas.
 Ikatan sigma dalam senyawa yang berikatan rangkap banyak
Senyawa-senyawa yang memiliki ikatan rangkap, seperti etilena dan
kromium(II) asetat memiliki ikatan sigma di antara ikatan rangkap tersebut. Ikatan
sigma ini ditambahi dengan ikatan π seperti pada etilena dan bahkan dengan ikatan
delta seperti pada kasus kromium(II) asetat untuk membentuk ikatan rangkap.
5
Tumpang tindih antara dua orbital –s tidak kuat karena distribusi muatan yang
berbentuk bola; pada umumnya ikatan s-s relative lemah. Orbital –p dapat
bertumpang tindih dengan orbital –s atau orbital –p lainnya dengan lebih efektif,
karena orbita-orbital –p lebih terkonsentrasi pada arah tertentu.
Tumpang tindih antar orbital-orbital dapat menghasilkan ikatan sigma dan
ikatan phi. ikatan sigma dapat terbentuk dari tumpang tindih orbital s-s, p-p, dan s-p.
Elektron ikatan dalam ikatan sigma terletak di sekitar garis (khayal) yang
menghubungkan inti kedua atom. Ikatan phi dihasilkan karena tumpang tindih dua
orbital –p yang berdekatan dan sejajar. Kekuatan ikatan sigma lebih besar daripada
ikatan phi.
orbital s-s membentuk ikatan sigma
Orbital atom dan molekul elektron, memperlihatkan ikatan sigma dari dua
orbital s dan sebuah ikatan sigma dari dua orbital p
6
orbital p-p sejajar membentuk ikatan phi
orbital s-p membentuk ikatan sigma
orbital p-p membentuk ikatan sigma
B. Teori Hibridisasi
Hibridisasi adalah proses pencampuran orbital atom yang memiliki energi
hampir sama untuk menghasilkan satu kumpulan orbital yang sama sekali baru dari
energi yang setara (orbital hibrid). Orbital atom yang energi sama hampir dimiliki
atom atau ion yang sama dapat mengambil bagian dalam hibridisasi. Jumlah orbital
hibrida yang terbentuk selalu sama dengan jumlah orbital atom yang mengambil
bagian dalam hibridisasi. Orbital hibrid saling tolak dan cenderung terjauh terpisah.
Orbital hibrida bentuk hanya ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π) yang dibentuk oleh
orbital unhibridisasi.
Teori hibridisasi muncul karena teori ikatan kimia yang telah ada tidak mampu
menjelaskan fakta yang menunjukkan bahwa keempat ikatan C – H pada metana
(CH4) mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama, padahal empat elektron valensi
dari atom karbon memiliki tingkat energi yang berbeda. Dalam metana (CH4) yang
merupakan senyawa hidrokarbon paling sederhana, keempat elektron dari empat atom
H tidak begitu saja berikatan dengan empat elektron valensi karbon, tetapi sebelum itu
ada suatu proses hibridisasi. Dalam proses hibridisasi, orbital 2s dan 2p dari karbon
membentuk empat orbital hibrid sp3 yang memiliki tingkat energi yang sama, dimana
sudut antara masingmasing orbital adalah 109,50. Hibridisasi juga terjadi pada atom
karbon yang membentuk ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Pada ikatan
7
rangkap dua, atom karbon memiliki hibridisasi sp2 dimana satu orbital 2s dan dua
orbital 2p membentuk tiga orbital hibrid sp2, sementara satu orbital 2p yang sisa tidak
mengalami hibridisasi. Hal yang sama juga terjadi pada senyawa karbon dengan
ikatan rangkap tiga. Satu orbital 2p akan bergabung dengan orbital 2s membentuk
orbital hibrid sp, dan dua orbital p yang sisa tidak mengalami hibridisasi. Orbital 2p
yang tidak mengalami hibridisasi akan membentuk ikatan phi (π), sementara orbital
yang berhibridisasi membentuk ikatan sigma (σ). Sesuai dengan teori VSEPR
(Valence Shell Electrone Pair Repulsion), atom karbon yang memiliki hibridisasi sp3
akan mempunyai bentuk tetrahedral, sementara karbon sp2 berbentuk segitiga datar,
dan karbon sp berbentuk linier.
Gambar. Mekanisme hibridisasi elektron atom karbon
8
C. Hibridisasi Pada Senyawa Karbon
Hibridisasi merupakan suatu perilaku atom untuk membentuk orbital-orbital
hibrida yang memiliki tingkat energi yang sama yang berasal dari tingkat energi yang
berbeda untuk digunakan berikatan. Pada senyawa karbon dikenal tiga jenis hibridisasi,
pertama hibridisasi sp3, sp2, dan sp.
1. Hibridisasi sp3 (pada ikatan tunggal)
Hibridisasi sp3 terjadi pada ikatan tunggal senyawa karbon, dinamakan hibridisasi
sp3 karena atom C mengikat empat atom dan membentuk ikatan sigma, contohnya pada
etana,
c
2s
2p
2s
2ppromosi
elektron
hibridisasi orbital hibrida sp3
Pada etana, elektron 2s berhibridisasi dengan tiga elektron 2p membentuk orbital
sp3 yang memiliki tingkat energi yang sama. Masing-masing orbital sp3 dari etana saling
tumpang tindih membentuk ikatan sigma. Sehingga hibridisasi sp3 hanya terdiri dari satu
ikatan sigma. Menurut teori mtakhir, keempat ikatan ekuivalen timbul dari hibridisasi
lengkap keempat orbital atomnya(satu orbital 2s dan tiga orbital 2p), untuk memberikan
empat orbital sp3 yang ekuivalen. Agar ini dapat terjadi, satu dari elektron 2s harus
ditingkatkan ke orbital 2p yang kosong. Keempat orbital sp3 mempunyai energi sama-
agak lebih tinggi daripada energi orbital 2s, tetapi agak kebih rendah daripada yang
orbital 2p. Masing-masing orbital sp3 mengandung satu elektron untuk ikatan.
E
2p 2p 2p 2p 2p2p
2s
2s
empat sp
3
Orbital yang digunakan
untuk ikatan
e
-
ditingkatkan
Orbital atomC
(orbital non-ikatan 1s
yang terisi tak ditunjukkan):
Diagram di atas disebut diagram orbital. Setiap kotak dalam diagram menyatakan
orbital. Energi relatif dari berbagai orbital ditandai oleh kedudukan vertikal dari kotak
dalam diagram. Elektron dinyatakan oleh panah, dan arah dari spin elektron dinyatakan
oleh arah dari panah.
c
H
H
H
c
H
H
H
sigma bond
Sp3
orbital
Gambar 1.
Pembentukan
ikatantunggal
9
Orbital sp3 , yang dihasilkan dari pencampuran orbital 2s dan 2p, berbentuk seperti
bola bowling, yaitu ada cuping besar dan cuping kecil (dari amplitudo yang berlawanan)
dengan simpul pada inti. Empat orbital hibrida sp3 mengelilingi inti karbon. Karena
tolakan antara elektron dalam berbagai orbital, orbital sp3 ini terletak sejauh mungkin
yang satu dari yang lain sambil meluas keluar dari inti karbon yang sama-artinya,
keempat orbital menghadap pada ujung suatu tetrahedron biasa. Geometri ini memberikan
sudut ikatan teridealisasi sebesar 109,5°. Suatu atom karbon sp3 sering disebut sebagai
atom karbon tetrahedral, karena geometri dari ikatannya.
Dalam metana, masing-masing orbital sp3 dari karbon bertumpang tindih dengan
orbital 1s dari hidrogen. Masing-masing orbital molekul sebagai resultan sp3- s adalah
simetrik sekeliling sumbu yang lewat inti karbon dan hidrogen. Ikatan kovalen a ntara C
dan H dalam metana, seperti ikatan kovalen H-H, adalah ikatan sigma.
2. Hibridisasi sp2 (pada ikatan rangkap 2)
Untuk membentuk orbital ikatan sp2, karbon menghibridisasi orbital 2s-nya hanya
dengan dua orbital 2p-nya. Satu orbital p pada atom karbon tetap tak terhibridisasi.
Karena tiga orbital atom digunakan untuk membentuk orbital sp2, maka dihasilkan tiga
orbital hibrida sp2. Masing-masing orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti
orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang dapat digunakan untuk ikatan.
E
2p 2p 2p 2p 2p 2p2p
2s
tiga sp
2
2s
Hibridisasi sp2 terjadi pada ikatan rangkap dua senyawa hidrokarbon, dimana
dalam ikatannya terdapat satu ikatan sigma dan satu ikatan phi. Pada hibridisasi ini atom
karbon hanya mampu mengikat tiga atom lain dan membentuk orbital sp2.
c
2s
2p
2s
2ppromosi
elektron
hibridisasi orbital hibrida sp2
c
H
H
sigma bond
phi bond
sp2
sp2
sp2
orbital
c
H
H
gambar 2.
pembentukan
ikatan
10
Orbital sp2 pada etena saling tumpang tindih membentuk ikatan sigma, sedangkan
orbital p yang tidak berhibridisasi membentuk ikatan phi. Kedua ikatan ini membentuk
ikatan rangkap dua pada senyawa hidrokarbon.
Dalam etilena (CH2 = CH2), dua karbon sp2 dapat digabung oleh ikatan sigma
yang terbentuk karena tumpang tindih satu orbital sp2 dari masing-masing atom karbon.
(ikatan sigma ini adalah salah satu ikata dari ikatan rangkap dua). Setiap atom karbon
masih mempunyai dua orbital sp2 tersisa untuk ikatan dengan hidrogen. (setiap atom
karbon juga mempunyai orbital p, yang tak ditunjukkan dalam struktur berikut ini).
Struktur ikatan sigma planar dari etilena (orbital p tak ditunjukkan) :
C
H
H
121
o


C
H
H
Setiap orbital p mengandung satu elektron. Bila elektron p ini menjadi
berpasangan dalam orbital molekul ikatan, maka energi sistem akan turun. Karena orbital
p berdampingan dalam molekul etilena, ujung orbital tak dapat saling tumpang tindih ,
seperti halnya dalam pembentukan ikatan sigma. Kedua orbital p ini kemudiapn tumpang
tindih lewat sisinya. Hasil dari tumpang tindih sisi terhadap sisi ini ialah ikatan pi (𝜋)-
suatu orbital molekul ikatan yang menggabungkan dua karbon dan terlokasi di atas dan di
bawah bidang dari ikatan sigma. Ikatan pi adalah ikatan kedua dari ikatan rangkap dua.
3. Hibridisasi sp (pada ikatan rangkap 3)
Hibridisasi sp terjadi pada senyawa karbon rangkap tiga, dimana dalam ikatannya
terdapat satu ikatan sigma dan dua ikatan phi. Pada hibridisasi ini orbital 2s hanya bisa
berhibridisasi dengan satu orbital 2p karena pada ikatan rangkap tiga atom C hanya
mengikat ua atom lain. Dalam ikatan ini, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan
sigma sp-sp dan orbital p yang tidak berhibridisasi membentuk ikatan phi.
c
2s
2p
2s
2ppromosi
elektron
hibridisasi orbitalhibridasp
phi bond
sp2
ccH
sigma bond
Hsp sp
sp orbital
phi bond
Gambar 3. Pembentukan
ikatan rangkap 3
11
Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut 180°
dianatara. Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis orbital sp. Dalam
CH≡CH, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp-sp. Masing-masing
karbon juga terikat terhadap atom hidrogen oleh ikatan sigma sp-s. Kedua orbital p
dari satu karbon kemudian bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari karbon lain
untuk membentuk dua ikatan pi, satu ikatan pi ada di atas dan di bawah ikatan sigma
seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.
Seperti dapat diramalkan, reaksi kimia suatu senyawa yang mengandung
ikatan ganda tiga tak terlalu berbeda dari senyawa yang mengandung ikatan rangkap.
Sebagai ganti satu ikatan pi, di sini ada dua.
H C C H CH3 C C H H C N
satu ikatan , dua ikatan pi
D. Beberapa Hal Menarik dari Ikatan Pi
Setiap orbital p yang mengkontribusi pada ikatan pi mempunyai dua cuping dan
mempunyai simpul pada inti. Tidak seperti orbital sigma, orbital pi tak simetrik
silindrik. Namun demikian, seperti setiap orbital molekul lain, orbital pi dapat
memegang maksimum dua pasang elektron.
Suatu orbital 2p dari karbon mempunyai energi agak lebih tinggi dari orbital sp2.
Dengan alasan ini, suatu ikatan pi yang terbentuk dari dua orbital 2p, mempunyai
energi agak lebih tinggi dan agak kurang stabil daripada ikatan sigma sp2-sp2. Energi
disosiasi ikatan dari ikatan sigma suatu ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam
etilena diperkirakan sebesar 95 kkal/mol, sedangkan ikatan pi diperkirakan hanya 68
kkal/mol.
Elektron pi yang lebih tersingkap keluar lebih mudah dipengaruhi efek luar
daripada elektron dalam ikatan sigma. Ikatan pi terpolarisasi lebih mudah - dapat
dikatan bahwa elektron pi lebih mobil. Elektron pi lebih mudah ditingkatkan ke
orbital yang berenergi lebih tinggi (orbital anti ikatan). Juga mereka lebih mudah
12
diserang oleh atom atau molekul luar. Apa arti sifat mudah diserang ini dari segi
kimia senyawa berikatan pai? Dalam suatu molekul, ikatan pi merupakan kedudukan
kereaktifan kimia.
Sifat lain dari ikatan pi adalah bahwa geometrinya menyebabkan molekul
mempunyai bentuk yang kaku. Untuk atom karbon agar dapat berotasi sekeliling
ikatannya, ikatan pi harus dipecah dahulu. Dalam reaksi kimia, molekul dapat
mempunyai cukup energi ( kira-kira 68 kkal/mol) untuk memecahkan ikatan ini.
Namun dalam labu pada suhu kamar, molekul tidak mempunyai cukup energi agar
pemecahan ikatan ini dapat terjadi (kira-kira hanya ada 20 kkal/mol energi maksimum
yang tersedia bagi molekul pada suhu kamar).
Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik.
Perhatikan bahwa ikatan rangkap bukan dua ikatan identik yang sederhana tetapi bahwa
garis rangkap menggambarkan satu ikatan sigma yanag kuat dan satu ikatan pi yang
lemah.
C
H
H
C
H
H


C
H
H


O
Bagian dari molekul yang mengelilingi ikatan pi dipertahankan dalam struktur
planar kecuali bila ada cukup energi yang diberikan untuk memecah ikatan pi.
13
KESIMPULAN
Berdasarkan cara tumpang tindih orbital masing-masing atom yang berikatan, ikatan
kovalen dibedakan menjadi dua yaitu, ikatan sigma (σ) dan ikatan phi (π). Ikatan sigma (σ)
terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom sepanjang poros ikatan, sedangkan ikatan phi
(π) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom yang tidak berada dalam poros ikatan.
Ikatan sigma lebih kuat atau memiliki tingkat energi lebih rendah dibandingkan ikatan phi.
Hibridisasi adalah proses pencampuran orbital atom yang memiliki energi hampir
sama untuk menghasilkan satu kumpulan orbital yang sama sekali baru dari energi yang
setara (orbital hibrid). Orbital hibrid saling tolak dan cenderung terjauh terpisah. Orbital
hibrida bentuk hanya ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π) yang dibentuk oleh orbital
unhibridisasi. Pada senyawa karbon dikenal tiga jenis hibridisasi, pertama hibridisasi sp3,
sp2, dan sp.
Beberapa hal menarik dari ikatan pi yaitu: energi disosiasi ikatan dari ikatan sigma suatu
ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam etilena diperkirakan sebesar 95 kkal/mol,
sedangkan ikatan pi diperkirakan hanya 68 kkal/mol, elektron pi lebih mudah ditingkatkan ke
orbital yang berenergi lebih tinggi (orbital anti ikatan) dan sifat lain dari ikatan pi adalah
bahwa geometrinya menyebabkan molekul mempunyai bentuk yang kaku.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
wd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
wd_amaliah
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
reza_kaligis
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Utami Irawati
 
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revBab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Andrew Hutabarat
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Hensen Tobing
 

Was ist angesagt? (20)

Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Gugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organikGugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organik
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Isomer e dan z
Isomer e dan zIsomer e dan z
Isomer e dan z
 
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-revBab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
Bab 2-alkana-dan-sikloalkana-rev
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 

Ähnlich wie Ikatan pi dan ikatan sigma

Struktur Molekul
Struktur MolekulStruktur Molekul
Struktur Molekul
mocoz
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
Warnet Raha
 
Teori orbital molekul copyddd (2)
Teori orbital molekul   copyddd (2)Teori orbital molekul   copyddd (2)
Teori orbital molekul copyddd (2)
syaipul_bahri
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
Rizky Hilman
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
baskimia
 

Ähnlich wie Ikatan pi dan ikatan sigma (20)

Ikatan phi
Ikatan phiIkatan phi
Ikatan phi
 
Struktur Molekul
Struktur MolekulStruktur Molekul
Struktur Molekul
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field TheoryTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory
 
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptxIkatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
 
Struktur molekul
Struktur molekulStruktur molekul
Struktur molekul
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen258028609 makalah-kovalen-kereen
258028609 makalah-kovalen-kereen
 
Teori orbital molekul copyddd (2)
Teori orbital molekul   copyddd (2)Teori orbital molekul   copyddd (2)
Teori orbital molekul copyddd (2)
 
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxPPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
 
BAB-2-ORBITAL.pdf
BAB-2-ORBITAL.pdfBAB-2-ORBITAL.pdf
BAB-2-ORBITAL.pdf
 
Molekular orbital
Molekular orbitalMolekular orbital
Molekular orbital
 
PPT Ikatan kovalen koordinasi
PPT Ikatan kovalen koordinasiPPT Ikatan kovalen koordinasi
PPT Ikatan kovalen koordinasi
 
5. ikatankimia
5. ikatankimia5. ikatankimia
5. ikatankimia
 
2 alkena
2 alkena2 alkena
2 alkena
 
2 alkena
2 alkena2 alkena
2 alkena
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
 
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
1c. model model ikatan kimia_basrib.Kimia
 
Teori pasangan elektron
Teori pasangan elektronTeori pasangan elektron
Teori pasangan elektron
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Ikatan pi dan ikatan sigma

  • 1. 1 IKATAN PI (𝝅) DAN IKATAN SIGMA (𝝈) Ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ikatan kovalen murni dan ikatan kovalen koordinasi. Pada ikatan kovalen murni, pasangan elektron ikatan berasal dari kedua atom yang berikatan, sedangkan pada ikatan kovalen koordinasi berasal dari salah satu atom yang berikatan. Berdasarkan cara tumpang tindih orbital masing-masing atom yang berikatan, ikatan kovalen dibedakan menjadi dua yaitu, ikatan sigma (σ) dan ikatan phi (π). Ikatan sigma (σ) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom sepanjang poros ikatan, sedangkan ikatan phi (π) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom yang tidak berada dalam poros ikatan. Adanya perbedaan cara tumpang tindih orbital dalam pembentukan ikatan tersebut menyebabkan perbedaan kekuatan ikatan. Ikatan sigma lebih kuat atau memiliki tingkat energi lebih rendah dibandingkan ikatan phi. A. Pengertian Ikatan Pi (𝝅) dan Ikatan Sigma (𝝈)  Ikatan pi(𝝅) Dalam kimia, ikatan pi (ikatan π) adalah ikatan kimia kovalen yang dua cuping orbital atom yang berlektron tunggal bertumpang tindih dengan dua cuping orbital atom lainnya yang juga berlektron tunggal. Hanya terdapat satu bidang simpul dari orbital yang melewati dua inti atom. Dua orbital-p yang membentuk ikatan-π. Huruf Yunani π berasal dari nama orbital p karena simetri orbital ikatan pi adalah sama dengan orbital p ketika dilihat dari sumbu ikatan. Orbital p biasanya terlibat dalam ikatan sejenis ini. Orbital d juga dianggap terlibat dalam ikatan pi, namun tidaklah seperlunya benar, walaupun konsep ikatan orbital d sesuai dengan hipervalensi. Ikatan pi biasanya lebih lemah dari ikatan sigma karena rapatan elektronnya lebih jauh dari inti atom yang bermuatan positif, sehingga memerlukan lebih banyak
  • 2. 2 energi. Dari sudut pandang mekanika kuantum, kelemahan ikatan ini dijelaskan oleh ketumpangtindihan yang sangat sedikit di antara orbital p oleh karena orientasinya yang paralel. Walaupun ikatan pi lebih lemah dari ikatan sigma, ikatan pi seringkali merupakan komponen dari ikatan rangkap bersamaan dengan ikatan sigma. Kombinasi dari ikatan sigma dan pi lebih kuat dari ikatan pi dan sigma yang berdiri sendiri. Kekuatan ikatan yang bertambah dari ikatan rangkap diindikasikan oleh banyak pengamatan, namun yang paling menonjol adalah kontraksi panjang ikatan. Sebagai contoh, dalam kimia organik, panjang ikat karbon-karbon pada etana adalah 154 pm, etilena 133 pm, dan asetilena 120. Atas: Dua orbital-p yang paralel. Bawah: Ikatan pi terbentuk oleh pertumpangtindihan. Warna merah muda dan kelabu mewakili model bola dan batang dari fragmen molekul yang terdapat ikatan pi. Pemutusan ikatan pi ketika ikatan tersebut berotasi dikarenakan oleh orientasi paralel yang hilang.
  • 3. 3 Dua orbital-s masih tumpang tindih ketika ikatan berotasi karena orientasinya masih sepanjang sumbu. Lingkaran mewakili orbital s. Elips mewakili ikatan sigma. Selain ikatan sigma, sebuah pasangan atom yang dihubungkan dengan ikatan rangkap dua memiliki satu ikatan pi dan ikatan rangkap tiga memiliki dua ikatan pi. Ikatan pi dihasilkan dari tumpang tindih orbital-orbital. Ikatan pi memiliki sifat yang lebih baur dari ikatan sigma. Elektron-elektron pada ikatan pi kadang kala dirujuk sebagai elektron pi. Fragmen molekul yang dihubungkan dengan ikatan pi tidak dapat diputar tanpa memutuskan ikatan pi tersebut, karena perputaran akan merusak orientasi paralel dari orbital-orbital p yang membentuk ikatan pi.  Ikatan sigma Ikatan sigma (σ) yaitu ikatan kovalen yang terbentuk akibat tumpang tindih orbital-orbital ujung ke ujung, dengan kerapatan elektron yang terkonsentrasi diantara inti atom yang berikatan. Dalam kimia, ikatan sigma (ikatan σ) adalah sejenis ikatan kimia kovalen yang paling kuat. Ikatan sigma dapat dijelaskan dengan jelas untuk molekul diatomik menggunakan konsep grup simetri. Dalam pendekatan formal ini, ikatan σ adalah simetris terhadap rotasi di sumbu ikat. Dengan definisi ini, bentuk ikatan sigma yang umum adalah s+s, pz+pz, s+pz, dan dz 2+dz 2 (z ditentukan sebagai sumbu ikat). Teori kuantum juga mengatakan bahwa orbital molekul yang bersimetri sama akan bercampur. Konsekuensi dari percampuran molekul diatomik ini adalah fungsi gelombang orbital molekul s+s dan pz+pz menyatu. Ruang lingkup percampuran ini tergantung pada energi relatif dari orbital molekul yang bersimetri.
  • 4. 4 Untuk molekul homodiatomik. orbital σ yang berikatan tidak memiliki bidang simpul di antara atom-atom yang berikatan. Antiikat atau orbital σ* ditentukan dengan keberadaan sebuah bidang simpul antara dua atom yang berikatan ini. Oleh karena ikatan sigma adalah jenis ikatan kovalen yang paling kuat, elektron-elektron dalam ikatan ini kadang-kadang dirujuk sebagai elektron sigma. Simbol σ adalah huruf Yunani untuk s. Ketika ikatan ini dilihat dari atas, orbital molekul σ mirip dengan orbital molekul atom s.  Ikatan sigma dalam senyawa poliatomik Ikatan sigma ini didapatkan dari orbital-orbital atom yang tumpang tindih. Konsep ikatan sigma diperluas untuk menjelaskan interaksi ikatan yang melibatkan ketumpangtindihan cuping tunggal sebuah orbital dengan cuping tunggal lainnya. Sebagai contoh, propana dideskripsikan mengandung 10 ikatan sigma, masing-masing untuk dua ikatan C-C dan delapan ikatan C-H. Ikatan σ pada molekul poliatomik ini sangat ter-delokalisasi dan berlawanan dengan konsep dua orbital satu ikatan. Terlepas dari masalah ini, konsep ikatan σ sangatlah berguna, sehingga digunakan secara luas.  Ikatan sigma dalam senyawa yang berikatan rangkap banyak Senyawa-senyawa yang memiliki ikatan rangkap, seperti etilena dan kromium(II) asetat memiliki ikatan sigma di antara ikatan rangkap tersebut. Ikatan sigma ini ditambahi dengan ikatan π seperti pada etilena dan bahkan dengan ikatan delta seperti pada kasus kromium(II) asetat untuk membentuk ikatan rangkap.
  • 5. 5 Tumpang tindih antara dua orbital –s tidak kuat karena distribusi muatan yang berbentuk bola; pada umumnya ikatan s-s relative lemah. Orbital –p dapat bertumpang tindih dengan orbital –s atau orbital –p lainnya dengan lebih efektif, karena orbita-orbital –p lebih terkonsentrasi pada arah tertentu. Tumpang tindih antar orbital-orbital dapat menghasilkan ikatan sigma dan ikatan phi. ikatan sigma dapat terbentuk dari tumpang tindih orbital s-s, p-p, dan s-p. Elektron ikatan dalam ikatan sigma terletak di sekitar garis (khayal) yang menghubungkan inti kedua atom. Ikatan phi dihasilkan karena tumpang tindih dua orbital –p yang berdekatan dan sejajar. Kekuatan ikatan sigma lebih besar daripada ikatan phi. orbital s-s membentuk ikatan sigma Orbital atom dan molekul elektron, memperlihatkan ikatan sigma dari dua orbital s dan sebuah ikatan sigma dari dua orbital p
  • 6. 6 orbital p-p sejajar membentuk ikatan phi orbital s-p membentuk ikatan sigma orbital p-p membentuk ikatan sigma B. Teori Hibridisasi Hibridisasi adalah proses pencampuran orbital atom yang memiliki energi hampir sama untuk menghasilkan satu kumpulan orbital yang sama sekali baru dari energi yang setara (orbital hibrid). Orbital atom yang energi sama hampir dimiliki atom atau ion yang sama dapat mengambil bagian dalam hibridisasi. Jumlah orbital hibrida yang terbentuk selalu sama dengan jumlah orbital atom yang mengambil bagian dalam hibridisasi. Orbital hibrid saling tolak dan cenderung terjauh terpisah. Orbital hibrida bentuk hanya ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π) yang dibentuk oleh orbital unhibridisasi. Teori hibridisasi muncul karena teori ikatan kimia yang telah ada tidak mampu menjelaskan fakta yang menunjukkan bahwa keempat ikatan C – H pada metana (CH4) mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama, padahal empat elektron valensi dari atom karbon memiliki tingkat energi yang berbeda. Dalam metana (CH4) yang merupakan senyawa hidrokarbon paling sederhana, keempat elektron dari empat atom H tidak begitu saja berikatan dengan empat elektron valensi karbon, tetapi sebelum itu ada suatu proses hibridisasi. Dalam proses hibridisasi, orbital 2s dan 2p dari karbon membentuk empat orbital hibrid sp3 yang memiliki tingkat energi yang sama, dimana sudut antara masingmasing orbital adalah 109,50. Hibridisasi juga terjadi pada atom karbon yang membentuk ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga. Pada ikatan
  • 7. 7 rangkap dua, atom karbon memiliki hibridisasi sp2 dimana satu orbital 2s dan dua orbital 2p membentuk tiga orbital hibrid sp2, sementara satu orbital 2p yang sisa tidak mengalami hibridisasi. Hal yang sama juga terjadi pada senyawa karbon dengan ikatan rangkap tiga. Satu orbital 2p akan bergabung dengan orbital 2s membentuk orbital hibrid sp, dan dua orbital p yang sisa tidak mengalami hibridisasi. Orbital 2p yang tidak mengalami hibridisasi akan membentuk ikatan phi (π), sementara orbital yang berhibridisasi membentuk ikatan sigma (σ). Sesuai dengan teori VSEPR (Valence Shell Electrone Pair Repulsion), atom karbon yang memiliki hibridisasi sp3 akan mempunyai bentuk tetrahedral, sementara karbon sp2 berbentuk segitiga datar, dan karbon sp berbentuk linier. Gambar. Mekanisme hibridisasi elektron atom karbon
  • 8. 8 C. Hibridisasi Pada Senyawa Karbon Hibridisasi merupakan suatu perilaku atom untuk membentuk orbital-orbital hibrida yang memiliki tingkat energi yang sama yang berasal dari tingkat energi yang berbeda untuk digunakan berikatan. Pada senyawa karbon dikenal tiga jenis hibridisasi, pertama hibridisasi sp3, sp2, dan sp. 1. Hibridisasi sp3 (pada ikatan tunggal) Hibridisasi sp3 terjadi pada ikatan tunggal senyawa karbon, dinamakan hibridisasi sp3 karena atom C mengikat empat atom dan membentuk ikatan sigma, contohnya pada etana, c 2s 2p 2s 2ppromosi elektron hibridisasi orbital hibrida sp3 Pada etana, elektron 2s berhibridisasi dengan tiga elektron 2p membentuk orbital sp3 yang memiliki tingkat energi yang sama. Masing-masing orbital sp3 dari etana saling tumpang tindih membentuk ikatan sigma. Sehingga hibridisasi sp3 hanya terdiri dari satu ikatan sigma. Menurut teori mtakhir, keempat ikatan ekuivalen timbul dari hibridisasi lengkap keempat orbital atomnya(satu orbital 2s dan tiga orbital 2p), untuk memberikan empat orbital sp3 yang ekuivalen. Agar ini dapat terjadi, satu dari elektron 2s harus ditingkatkan ke orbital 2p yang kosong. Keempat orbital sp3 mempunyai energi sama- agak lebih tinggi daripada energi orbital 2s, tetapi agak kebih rendah daripada yang orbital 2p. Masing-masing orbital sp3 mengandung satu elektron untuk ikatan. E 2p 2p 2p 2p 2p2p 2s 2s empat sp 3 Orbital yang digunakan untuk ikatan e - ditingkatkan Orbital atomC (orbital non-ikatan 1s yang terisi tak ditunjukkan): Diagram di atas disebut diagram orbital. Setiap kotak dalam diagram menyatakan orbital. Energi relatif dari berbagai orbital ditandai oleh kedudukan vertikal dari kotak dalam diagram. Elektron dinyatakan oleh panah, dan arah dari spin elektron dinyatakan oleh arah dari panah. c H H H c H H H sigma bond Sp3 orbital Gambar 1. Pembentukan ikatantunggal
  • 9. 9 Orbital sp3 , yang dihasilkan dari pencampuran orbital 2s dan 2p, berbentuk seperti bola bowling, yaitu ada cuping besar dan cuping kecil (dari amplitudo yang berlawanan) dengan simpul pada inti. Empat orbital hibrida sp3 mengelilingi inti karbon. Karena tolakan antara elektron dalam berbagai orbital, orbital sp3 ini terletak sejauh mungkin yang satu dari yang lain sambil meluas keluar dari inti karbon yang sama-artinya, keempat orbital menghadap pada ujung suatu tetrahedron biasa. Geometri ini memberikan sudut ikatan teridealisasi sebesar 109,5°. Suatu atom karbon sp3 sering disebut sebagai atom karbon tetrahedral, karena geometri dari ikatannya. Dalam metana, masing-masing orbital sp3 dari karbon bertumpang tindih dengan orbital 1s dari hidrogen. Masing-masing orbital molekul sebagai resultan sp3- s adalah simetrik sekeliling sumbu yang lewat inti karbon dan hidrogen. Ikatan kovalen a ntara C dan H dalam metana, seperti ikatan kovalen H-H, adalah ikatan sigma. 2. Hibridisasi sp2 (pada ikatan rangkap 2) Untuk membentuk orbital ikatan sp2, karbon menghibridisasi orbital 2s-nya hanya dengan dua orbital 2p-nya. Satu orbital p pada atom karbon tetap tak terhibridisasi. Karena tiga orbital atom digunakan untuk membentuk orbital sp2, maka dihasilkan tiga orbital hibrida sp2. Masing-masing orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang dapat digunakan untuk ikatan. E 2p 2p 2p 2p 2p 2p2p 2s tiga sp 2 2s Hibridisasi sp2 terjadi pada ikatan rangkap dua senyawa hidrokarbon, dimana dalam ikatannya terdapat satu ikatan sigma dan satu ikatan phi. Pada hibridisasi ini atom karbon hanya mampu mengikat tiga atom lain dan membentuk orbital sp2. c 2s 2p 2s 2ppromosi elektron hibridisasi orbital hibrida sp2 c H H sigma bond phi bond sp2 sp2 sp2 orbital c H H gambar 2. pembentukan ikatan
  • 10. 10 Orbital sp2 pada etena saling tumpang tindih membentuk ikatan sigma, sedangkan orbital p yang tidak berhibridisasi membentuk ikatan phi. Kedua ikatan ini membentuk ikatan rangkap dua pada senyawa hidrokarbon. Dalam etilena (CH2 = CH2), dua karbon sp2 dapat digabung oleh ikatan sigma yang terbentuk karena tumpang tindih satu orbital sp2 dari masing-masing atom karbon. (ikatan sigma ini adalah salah satu ikata dari ikatan rangkap dua). Setiap atom karbon masih mempunyai dua orbital sp2 tersisa untuk ikatan dengan hidrogen. (setiap atom karbon juga mempunyai orbital p, yang tak ditunjukkan dalam struktur berikut ini). Struktur ikatan sigma planar dari etilena (orbital p tak ditunjukkan) : C H H 121 o   C H H Setiap orbital p mengandung satu elektron. Bila elektron p ini menjadi berpasangan dalam orbital molekul ikatan, maka energi sistem akan turun. Karena orbital p berdampingan dalam molekul etilena, ujung orbital tak dapat saling tumpang tindih , seperti halnya dalam pembentukan ikatan sigma. Kedua orbital p ini kemudiapn tumpang tindih lewat sisinya. Hasil dari tumpang tindih sisi terhadap sisi ini ialah ikatan pi (𝜋)- suatu orbital molekul ikatan yang menggabungkan dua karbon dan terlokasi di atas dan di bawah bidang dari ikatan sigma. Ikatan pi adalah ikatan kedua dari ikatan rangkap dua. 3. Hibridisasi sp (pada ikatan rangkap 3) Hibridisasi sp terjadi pada senyawa karbon rangkap tiga, dimana dalam ikatannya terdapat satu ikatan sigma dan dua ikatan phi. Pada hibridisasi ini orbital 2s hanya bisa berhibridisasi dengan satu orbital 2p karena pada ikatan rangkap tiga atom C hanya mengikat ua atom lain. Dalam ikatan ini, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp-sp dan orbital p yang tidak berhibridisasi membentuk ikatan phi. c 2s 2p 2s 2ppromosi elektron hibridisasi orbitalhibridasp phi bond sp2 ccH sigma bond Hsp sp sp orbital phi bond Gambar 3. Pembentukan ikatan rangkap 3
  • 11. 11 Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut 180° dianatara. Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis orbital sp. Dalam CH≡CH, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp-sp. Masing-masing karbon juga terikat terhadap atom hidrogen oleh ikatan sigma sp-s. Kedua orbital p dari satu karbon kemudian bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari karbon lain untuk membentuk dua ikatan pi, satu ikatan pi ada di atas dan di bawah ikatan sigma seperti yang ditunjukkan pada gambar 3. Seperti dapat diramalkan, reaksi kimia suatu senyawa yang mengandung ikatan ganda tiga tak terlalu berbeda dari senyawa yang mengandung ikatan rangkap. Sebagai ganti satu ikatan pi, di sini ada dua. H C C H CH3 C C H H C N satu ikatan , dua ikatan pi D. Beberapa Hal Menarik dari Ikatan Pi Setiap orbital p yang mengkontribusi pada ikatan pi mempunyai dua cuping dan mempunyai simpul pada inti. Tidak seperti orbital sigma, orbital pi tak simetrik silindrik. Namun demikian, seperti setiap orbital molekul lain, orbital pi dapat memegang maksimum dua pasang elektron. Suatu orbital 2p dari karbon mempunyai energi agak lebih tinggi dari orbital sp2. Dengan alasan ini, suatu ikatan pi yang terbentuk dari dua orbital 2p, mempunyai energi agak lebih tinggi dan agak kurang stabil daripada ikatan sigma sp2-sp2. Energi disosiasi ikatan dari ikatan sigma suatu ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam etilena diperkirakan sebesar 95 kkal/mol, sedangkan ikatan pi diperkirakan hanya 68 kkal/mol. Elektron pi yang lebih tersingkap keluar lebih mudah dipengaruhi efek luar daripada elektron dalam ikatan sigma. Ikatan pi terpolarisasi lebih mudah - dapat dikatan bahwa elektron pi lebih mobil. Elektron pi lebih mudah ditingkatkan ke orbital yang berenergi lebih tinggi (orbital anti ikatan). Juga mereka lebih mudah
  • 12. 12 diserang oleh atom atau molekul luar. Apa arti sifat mudah diserang ini dari segi kimia senyawa berikatan pai? Dalam suatu molekul, ikatan pi merupakan kedudukan kereaktifan kimia. Sifat lain dari ikatan pi adalah bahwa geometrinya menyebabkan molekul mempunyai bentuk yang kaku. Untuk atom karbon agar dapat berotasi sekeliling ikatannya, ikatan pi harus dipecah dahulu. Dalam reaksi kimia, molekul dapat mempunyai cukup energi ( kira-kira 68 kkal/mol) untuk memecahkan ikatan ini. Namun dalam labu pada suhu kamar, molekul tidak mempunyai cukup energi agar pemecahan ikatan ini dapat terjadi (kira-kira hanya ada 20 kkal/mol energi maksimum yang tersedia bagi molekul pada suhu kamar). Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik. Perhatikan bahwa ikatan rangkap bukan dua ikatan identik yang sederhana tetapi bahwa garis rangkap menggambarkan satu ikatan sigma yanag kuat dan satu ikatan pi yang lemah. C H H C H H   C H H   O Bagian dari molekul yang mengelilingi ikatan pi dipertahankan dalam struktur planar kecuali bila ada cukup energi yang diberikan untuk memecah ikatan pi.
  • 13. 13 KESIMPULAN Berdasarkan cara tumpang tindih orbital masing-masing atom yang berikatan, ikatan kovalen dibedakan menjadi dua yaitu, ikatan sigma (σ) dan ikatan phi (π). Ikatan sigma (σ) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom sepanjang poros ikatan, sedangkan ikatan phi (π) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-atom yang tidak berada dalam poros ikatan. Ikatan sigma lebih kuat atau memiliki tingkat energi lebih rendah dibandingkan ikatan phi. Hibridisasi adalah proses pencampuran orbital atom yang memiliki energi hampir sama untuk menghasilkan satu kumpulan orbital yang sama sekali baru dari energi yang setara (orbital hibrid). Orbital hibrid saling tolak dan cenderung terjauh terpisah. Orbital hibrida bentuk hanya ikatan sigma (σ) dan ikatan pi (π) yang dibentuk oleh orbital unhibridisasi. Pada senyawa karbon dikenal tiga jenis hibridisasi, pertama hibridisasi sp3, sp2, dan sp. Beberapa hal menarik dari ikatan pi yaitu: energi disosiasi ikatan dari ikatan sigma suatu ikatan rangkap dua karbon-karbon dalam etilena diperkirakan sebesar 95 kkal/mol, sedangkan ikatan pi diperkirakan hanya 68 kkal/mol, elektron pi lebih mudah ditingkatkan ke orbital yang berenergi lebih tinggi (orbital anti ikatan) dan sifat lain dari ikatan pi adalah bahwa geometrinya menyebabkan molekul mempunyai bentuk yang kaku.