7. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Fase Zat &
Persamaan Clausius Clayperon
Lidya Novira (06111411001)
Khairunisa (06101411019)
Mardiani (06111411014)
Nadya Putry .M. (06111411015)
Desy Haryanti (06111411020)
15. Beberapa gambar di atas adalah contoh
dari perubahan fase zat, yaitu
perubahan zat dari suatu bentuk ke
bentuk yang lain.
Untuk selanjutnya akan kita bahas
mengenai proses perubahan itu...
16. Fase Zat
Fase merupakan besaran zat yang memiliki struktur fisika dan
komposisi kimia yang seragam. Struktur fisika dikatakan seragam
apabila zat terdiri dari gas saja, cair saja ataupun padat saja.
Zat murni memiliki komposisi yang seragam dan tidak berubah.
Zat murni dapat berada dalam beberapa fase:
• Fase padat
• Fase cair
• Fase uap
• Campuran kesetimbangan fase cair dan uap
• Campuran kesetimbangan fase padat dan cair
• Campuran kesetimbangan fase padat dan uap
17. Perubahan Fase zat
Perubahan Fase adalah proses perubahan bentuk suatu
zat menjadi bentuk lain, salah satu faktor penyebab
perubahan fase tersebut adalah kalor.
Setiap zat akan berubah apabila menerima panas
(kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan
akan menguap menjadi uap air (gas). Apabila uap air
didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air. Air
didinginkan menjadi es. Perubahan wujud benda
terjadi karena proses pemanasan dan
pendinginan. Perubahan wujud itu dibagi menjadi
beberapa macam. Berikut ini beberapa perubahan wujud
benda yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-
hari.
a. Mencair b. Membeku
c. Menguap d. Mengembun
18. Mencair
Pencairan atau Peleburan (kadang-
kadang disebut fusi) adalah proses yang
menghasilkan perubahan fase zat
dari padat ke cair. Energi internal zat
padat meningkat (biasanya karena panas)
mencapai temperatur tertentu
(disebut titik leleh) saat zat ini berubah
menjadi cair.Benda yang telah mencair
sepenuhnya disebut benda cair.
19. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud suatu zat dari cair
menjadi padat. Sebagai contoh, pada suhu tertentu air dapat
membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat
biasanya terjadi pada suhu yang rendah. Suhu ketika suatu
zat cair berubah wujud menjadi padat dinamakan titik beku.
Setiap benda memiliki titk beku yang berbeda-beda Titik
beku merupakan sifat fisika benda yang dapat digunakan
utnuk meramalkan bentuk zat pada suhu tertentu.
20. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud suatu zat dari
bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu ketika suatu
zat cair berubah menajdi uap disebut dengan titik uap.
Ketika suatu zat cair dipanaskan pada tekanan normal
(1 atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada
seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung
yang bergerak ke atas dan kemudian pecah saat
mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat
cair dikatakan mendidih. Ketika suatu zat cair
mendidih, maka hampir tiap bagian zat segera berubah
menjadi uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering
disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni
mendidih ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan
normal (1 atm), dan pada keadaan tersebut partikel-
partikel air akan berubah menjadi gas.
21. Mengembun
• Kondensasi atau pengembunan adalah
perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat,
seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi
terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi
dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi(Yaitu
tekanan yang ditingkatkan) menjadi cairan, atau
mengalami kombinasi dari pendinginan dan
kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap
disebut kondensat.
22. Menyublim
Sublimasi adalah perubahan wujud dari padat ke gas tanpa
mencair terlebih dahulu. Misalkan es yang langsung
menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada tekanan
normal, kebanyakan benda dan zat memiliki tiga bentuk
yang berbeda pada suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini
transisi dari wujud padat ke gas membutuhkan wujud
antara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya bisa
langsung berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa
terjadi apabila tekanan udara pada zat tersebut terlalu
rendah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan
diri dari wujud padat.
23. Mengkiristal
Desublimasi adalah proses peengkristalan dimana hal
ini terjadi karena proses mengerasnya/membekunya
suatu benda yang memiliki zat zat tertentu dan
memiliki unsur unsur zat yang dapat memberikan
warna saat mengeras dan jika dilihat seperti warna
kristal. Hal ini adalah lawan dari Sublimasi.
25. Penjelasan untuk pembekuan air secara
singkat.
Reaksi proses Hidrasi (penambahan air) yang
terjadi pada Sodium Asetat adalah reaksi
eksotermis, artinya reaksi yang membebaskan
kalor dari sistem (larutan) ke lingkungan.
Inilah yang menyebabkan es yang terbentuk
agak terasa hangat walaupun larutan baru saja
didinginkan di lemari es.
27. keterangan untuk masing-masing angka
adalah Dearator, Bagasse distribution
conveyor, Dapur (furnace), Superheated,
Air heather , Induced Draft Fan (I.D.F),
Cerobong asap (chimney), Secondary fan,
secara beurutan.
Ketel uap merupakan gabungan yang
kompleks dari pipa-pipa penguapan
(evaporator), pemanas lanjut
(superheater), pemanas air (ekonomiser)
dan pemanas udara (air heater). Pipa-pipa
penguapan (evapurator) dan pemanas lanjut
(superheater) mendapat kalor langsung dari
proses pembakaran bahan bakar, sedangkan
pemanas air (economiser) dan pemanas
udara (air heater) mendapat kalor dari sisa
gas hasil pembakaran sebelum dibuang ke
VIDEO
29. Kondensor adalah suatu alat untuk
terjadinya kondensasi refrigeran
uap dari kompresor dengan suhu
tinggi dan tekanan tinggi.
Kondensor sebagai alat penukar
kalor berguna untuk membuang
kalor dan mengubah wujud
refrigeran dari uap menjadi cair
30. Refrigerant atau freon dalam wujud gas yang di pompa oleh
kompressor ac, masuk lewat inlet (warna merah) dalam kondisi
bersuhu dan bertekanan tinggi. Hembusan atau hisapan angin dari fan
condensor dan atau cooling fan membuang panas yang di hasilkan
serta menurunkan tekanan refrigerant dan terjadi perubahan wujud
dari gas menjadi cair.Selanjutnya modulator yang juga terdapat filter
drier didalamnya bertugas untuk memastikan bahwa yang keluar dari
kondensor adalah refrigerant (freon ) cair, sebelum di kabutkan oleh
expansi valve.
Uap refrigeran yang keluar dari generator akan memasuki kondensor.
Uap yang bersuhu tinggi ini sebelum masuk ke evaporator terlebih
dahulu didinginkan di kondensor.
pengembunannya maka akan terjadi proses pengembunan
(kondensasi), dalam hal ini terjadi perubahan wujud gas menjadi
liquid yang tekanan dan suhunya masih cukup tinggi (tekanan
kondensing).Proses pendinginan dikondensasikan tersebut
menghasilkan refrigeran berbentuk cairan (liquid). Dan dikeluarkan
dari pipa pembuangan.
31. PersamaanClausiusClapeYron
Persamaan Clausius Clapeyron yang menyatakan kemiringan garis
kesetimbangan dalam digram p-T. Jadi hfg dapat ditentukan dari
kemiringan kurva tekanan uap dan volume jenis cairan jenuh dan
uap jenuh pda suhu yang ditentukan. Terdapat beberapa perubahan
fase berbeda yang dapat terjadi pada suhu dan tekanan konstan.
Jika dua fase ditandai dengan superskrip ‘ dan ‘’, kita
dapatmenuliskan persamaan Clausius Clapeyron dalam bentuk
umum
Jadi untuk perubahan keadaan zat murni dari keadaan padatan
jenuh ke keadaan cairan jenuh yang berlangsung pada suhu
konstan, dapat dituliskan:
32. Kesimpulan
Zat terdiri dari bebrapa fase yaitu padat, cair, dan
gas.Perubahan fase zat tersebut terdiri dari
mencair, membeku, menguap, mengembun,
menyublim, dan mengkristal.
Untuk melihat kesetimbangan zat dapat dilihat
dari diagram p,v,t dan diagram fase.Untuk
pengaruh kalor terhadap perubahan fase zat
dapat dihitung dari persamaan clausius
clayperon.