Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Perlindungan (Ketenagakerjaan) Pelaku UMK Dalam Era Ekonomi Digital
1. Digitalisasi pada UMK tentunya akan selaras dengan
transformasi disisi pelaku usaha, dan kemungkinan, ini
akan berdampak juga pada relevansi peraturan
ketenagakerjaan yang ada pada saat ini.
PERLINDUNGAN(KETENAGAKERJAAN)
PELAKUUMKDALAMERA
EKONOMIDIGITAL
2. 2
Untuk mendapatkan gambaran
mengenai aspek perlindungan
khususnya ketenagakerjaan bagi pelaku
UMK dalam era ekonomi digital, maka
perlu dilakukan penelitian yang
bertujuan menggambarkan Usaha Mikro
Kecil (UMK) merupakan salah satu
bidang yang memberikan kontribusi
yang signifikan dalam memacu
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3. 3
Tetapi UMK yang ada di Indonesia masih
menghadapi berbagai masalah antara lain
masalah promosi, pemasaran dan penjualan
produk yang dihasilkan. Seiring dengan
berkembangnya teknologi informasi, dan semakin
banyaknya UMK yang terlibat dalam ekonomi
digital melalui broadband, e-commerce, media
sosial, mobile platforms, UMK dapat tumbuh lebih
cepat dari segi pendapatan dan penyediaan
lapangan kerja serta menjadi lebih inovatif dan
dapat bersaing dengan produkproduk asing yang
kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di
Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4. 4
Untuk itu perlu mengkaji
pengaruh digital terhadap
UMK; mengidentifikasi pola
hubungan kerja pada pelaku
UMK dalam era ekonomi
digital; dan mengkaji
perlindungan bagi pelaku UMK
dalam era ekonomi digital.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5. 5
Hasil temuan menunjukkan bahwa
pada umumnya UMK menggunakan
teknologi digital untuk menunjang
pemasaran dan mempermudah dalam
mendapatkan bahan baku untuk
produksi, selain itu beberapa dari UMK
juga memanfaatkan teknologi digital
sebagai penunjang untuk
pengembangan produk-produk baru
dalam hal menyesuaikan selera pasar.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6. 6
Pemanfaatan teknologi digital
memberikan dampak pada
peningkatan penjualan,
penambahan jumlah karyawan,
memperluas jaringan kemitraan,
menciptakan peluang pasar baru,
menekan biaya promosi, dan
menciptakan jenis usaha baru
misalnya jasa pengantar barang.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7. 7
Namun demikian, beberapa kendala yang
dihadapi pelaku UMK dalam
menggunakan media digital untuk
usahanya antara lain: Masih rendahnya
kemampuan sumber daya manusia
(SDM); permasalahan infrastruktur digital;
permasalahan produksi dalam memenuhi
orderan; permasalahan mindset pelaku
UMK; permasalahan regulasi; dan biaya
pengiriman yang tinggi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8. 8
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut,
beberapa tindakan yang mesti dilakukan
antara lain : (1) pemerintah perlu
meningkatkan koordinasi antar instansi untuk
program-program UMK yang ada; (2)
pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan
sektor swasta untuk meningkatkan
kemampuan digital bagi pelaku UMK; dan (3)
pemerintah harus menciptakan lingkungan
yang mendukung UMK untuk dapat
berkembang melalui digitalisasi seperti
penyediaan infrastruktur broadband.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9. 9
Penggunaan teknologi digital pada
UMK tidak mempengaruhi bentuk
hubungan kerja antara pemberi kerja
dan pekerja. Karena yang
menggunakan atau melakukan
aktivitas usaha dengan teknologi
digital mayoritas adalah pemberi kerja,
sedangkan pekerjanya adalah
melakukan pekerjaan produksi dan
packaging.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10. 10
Pada UMK ditemukan tiga bentuk jenis
perjanjian-perjanjian melakukan pekerjaan,
yaitu: (1) Perjanjian kerja yang dilakukan
antara pemberi kerja dan pekerja (Dalam
Hubungan Kerja (DHK)); (2) Perjanjian
Kemitraan yang berdasarkan kesepakatan
kemitraan yang dilakukan dua orang atau
lebih yang memiliki usaha (Luar Hubungan
Keja (LHK)); dan (3) Perjanjian
pemborongan pekerjaan seperti pekerja
rumahan atau putting out system (LHK).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11. 11
Untuk UMK yang memiliki hubungan kerja,
umumnya hubungan kerja antara pemberi
kerja dan pekerja masih diwarnai
hubungan kekeluargaan dengan perjanjian
kerja secara lisan. Adapun yang
diperjanjikan meliputi: jenis pekerjaan yang
dilakukan; kualitas pekerjaan; waktu
penyelesaian pekerjaan dan upah. Semua
hal-hal tersebut ditentukan oleh pemberi
kerja dan pekerja secara otomatis
mematuhi perjanjian tersebut.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12. 12
Dari beberapa kewajiban yang
harus dipenuhi oleh pemberi kerja
terhadap pekerjanya adalah upah
minimum, namun temuan di
lapangan menunjukkan bahwa
sebagian besar responden pemberi
kerja pada UMK belum memahami
dan mampu membayar upah
sesuai ketentuan upah minimum.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13. 13
Padahal upah minimum ini mempuyai
sanksi pidana apabila dilanggar,
disamping itu upah minimum itu juga
menjadi dasar untuk penghitungan uang
kompensasi PHK dan iuran BPJS.
Walaupun sebenarnya dasar penghitungan
uang kompensasi PHK dan Iuran BPJS
seharusnya menggunakan upah riil tetapi
dalam prakteknya banyak pengusaha yang
membayar dengan upah minimum.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14. 14
Oleh karena itu upah minimum ini juga harus
dibedakan antara usaha mikro, kecil, menengah
dan besar karena dari skala usaha tersebut
kemampuan masing-masing berbeda. Dengan
cara itu di satu sisi peraturan ketenagakerjaan
dapat melindungi buruh tetapi di lain sisi tidak
mematikan UMK tetapi justru sebaliknya
menjadi sarana untuk mengedukasi agar UMK
terbiasa melaksanakan aturan ketenagakerjaan
sehingga suatu saat berkembang menjadi
usaha menengah atau besar lebih mudah
dalam menerapkan aturan ketenagkerjaan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15. 15
Beberapa persoalan lain yang terjadi
terkait perlindungan pelaku UMK yaitu
hampir semua UMK belum memahami
ketentuan-ketentuan tentang keselamatan
dan kesehatan kerja sehingga belum
mengetahui adanya potensi bahaya yang
dapat ditimbulkan oleh pekerjaannya dan
lingkungan kerjanya baik dalam bentuk
kecelakaan kerja atau dalam bentuk
penyakit akibat kerja.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16. 16
Mayoritas UMK menyatakan
bahwa mereka belum
mengikuti program BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan, hal ini dikarenakan
mereka belum paham
bagaimana caranya untuk ikut
program tersebut.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17. 17
Melihat kondisi di atas, maka
perlu disusun aturan-aturan
atau pedoman syarat-syarat
kerja dan sistem pengupahan
pada UMK, dengan
mempertimbangkan
kelangsungan usaha dari UMK.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT